Anda di halaman 1dari 24

BY

NOVITA TRI R, SST


 Warna kuning yang dapat terlihat pada
seklera, selaput lendir, kulit atau organ
lain akibat penumpukan bilirubin.
a. Ikterus fisiologik

Ikterus yang timbul pada hari ke dua dan hari


ke tiga yang tidak mempunyai dasar
patologik, kadarnya tidak melewati kadar yg
membahayakan dan tidak menyebabkan
suatu morbiditas pada bayi
b. Ikterus patologik

Ikterus yang mempunyai dasar


patologi atau kadar
bilirubinnya mencapai suatu
nilai yang disebut
hiperbilirubinemia
C. Kern ikterus

Suatu kerusakan otak


akibat perlengketan
bilirubin indirek pada otak
 HARGA NORM
Bilirubin dalam darah :
- Direk ( D ) < 1,0 mg %
- Indirek ( I ) < 2 mg %

 HARGA PATOLOGIS
Bilirubin dalam Darah :
- Indirek : bayi Aterm >
12 mg %
- Indirek : Bayi Prematur
>10 mg %
IKTERU
S
IKTERUS FISIOLOGIS IKTERUS PATOLOGIS
- Tampak pada hari ke 2-3 - Timbul pada umur < 36 jam
- Bayi tampak sehat (normal) - Cepat berkembang kuning
- Kadar < 12 mg % (Aterm) - Bisa disertai Anemia
- Kadar < 10 mg % (Prematur)
- Menghilang paling lambat
10-14 hari - Menghilang lebih lama >2 mg
- Tak ada faktor resiko
- Sebab : Proses fisiologis - Ada faktor resiko
(berlangsung dalam kondisi - Dasar : Proses patologis.
Fisiologis)
 Perhatikan
Gambar
disamping
ini :
Daerah Luas ikterus Kadar
gambar bilirubin
(Mg %)
1 Kepala dan Leher 5

2 Daerah 1 + badan bgn atas 9

3 Daerah 1,2 + badan bgn bawah 11


dan tungkai

4 Daerah 1,2,3+ lengan dan kaki 12


dibawah dengkul

5 Daerah 1,2,3,4 + Tangan dan kaki 16


HB

GLOBIN HAEM BILIVERDIN

BILIRUBIN
ASAM INDIREK
AMINO Blm konjugasi

POOL ASAM -Toksik, Lipofilik


AMINO -Dalam darah
-Dibawa Albumin ke hepar

Dlm Hepar dikonjugasi dgn Asam Glukoronat


Bilirubin
Bilirubin

2 UDP Uridin
2 UDPG Dipospat

Diglukoronat

Hidrofilik diekresi ke
empedu

Dalam lumen usus sebagian


bilirubin mengalami siklus
enterohepatik, sebagian lagi
dioksidasi > lanjut jadi sterkobilin
yang di ekresikan ke feses.
 Produksi : Sumbernya degradasi hemoglobin,
sebagian sumber lain
 Transportasi : Bilirubin indirek dalam ikatannya
dengan albumin diangkut ke hepar untuk di olah
oleh sel hepar
 Konjugasi : Dalam sel hepar bilirubin dikonjugasi
menjadi bilirubindirek dengan pengaruh enzim
glukoronil transferase. Bilirubin direk diekresi ke
usus melalui duktus koledokus
 Sirkulasi Enterohepatik : Sebagian bilirubin direk
diserap kembali ke hepar dalam bentuk bilirubin
indirek yang bebas. Penyerapan ini bertambah
pada pemberian makanan (ASI) yang lambat
adalah pada obstruksi usus.
 Hemolisis/ Produksi • Gangguan Konjugasi
meningkat :
 Golongan darah ibu-bayi
- Enzim glukoronil
tak sendiri transferasi belum
 Hematoma, memar adekuat.
 Spherositisis kongenital ( Prematur )
 Enzim G6PD rendah

• Gangguan Ekskresi
 Gangguan Transport
- Albumin rendah - Obstruksi saluran
- Ikatan Kompetitif dg empedu
albumin - Obstruksi usus
- Kemampuan mengikat - Obstruksi Pre hepatik
albumin rendah
 SSP ( Sistem Saraf Pusat )
Ensefalopati/ Kern Ikhterus

 Saluran Cerna
Diare
PRINSIP
A. Menghilangkan Penyebab
B. Pencegahan Peningkatan kadar bilirubin
Cara :
1. Meningkatkan kerja enzim
Phenobarbital 1-2 mg kg/ dose 2-3 x/ hr/ 3 hari
2. Merubah bilirubin tidak larut dalam air
menjadi larut.
Foto therapi Isomerisasi (memecah
bilirubin)diharapkan ekskresi berlangsung
3. Bilirubin darah dibuang
Transfusi Tukar (Exchange Transfusi)
Phenobarbital
Banyak tidur
Foto Therapi
a. Segera
- suhu tubuh hipertermi/ hipothermi
- kulit terbakar
- IWL (Insensi water Loose) meningkat
- Evakuasi usus lebih cepat (Diare) karena
peristaltik yg meningkat.
b. Lama
- Perubahan DNA (jangka panjang)
TRANSFUSI TUKAR
- Infeksi

- Jantung kerja meningkat


- Sirkulasi hypervolemi/ hypovolemi

- Elektrolit hypocalcemi

- Metabolik
 TUJUAN
Menurunkan kadar bilirubin indirek dalam
serum, shg tidak terjadi Kern Ikterus
 INDIKASI
1. Prematur, bilirubin indirek > 10 mg/ dl
2. Aterm, bilirubin indirek > 12 mg/ dl
3. Aterm > 4 hari, bilirubin indirek > 18 mg/ dl
 PRINSIP KERJA
Energi sinar, membantu pemecahan bilirubin
dikeluarkan melalui urine/ faeces.
 Lampu neon khusus
 Tempat tidur bayi dan peralatan
 Kain kasa, plester, gunting, kertas
karbon.
 Salep
 Persetujuan
 Bayi telanjang bulat, mata di tutup (tak tembus
sinar) di buka bila minum
 Atur jarak bayi – lampu : 40-45 cm
 Penyinaran secara kontinyu selama 24 jam
 Tiap 6 jam posisi tidur diganti
 Intake adekuat, obs. Intake & out put, TTV
 Setelah 24 jam – istirahat 12 jam, k/p 24 jam
lagi
 Prematur – bilirubun indirek > 10 mg /dl
 Aterm – bilirubin indirek > 12 mg/ dl
 Hyper/ Hypotermi
 Kulit terbakar
 Diare, Dehidrasi
 TUJUAN UTAMA :
 Mencegah efek toksik bilirubin dengan cara
mengeluarkan dari tubuh
 INDIKASI TRANSFUSI
 Pada semua keadaan dengan kadar bilirubin indirek > 20
mg %
 Kenaikan kadar bilirubin indirek yang cepat, yaitu 0,3-1
mg % per jam
 Anemi yang berat pada bayi baru lahir dengan gangguan
gagal jantung
 Kadar HB tali pusat < 14 mg % dan uji Coombs direk
positif
 JENIS TRANSFUSI
 Pocked Red Cell ( PRC )
 Whole Blood ( Darah Segar )
TERIMAKASIH...

Anda mungkin juga menyukai