Anda di halaman 1dari 59

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas adalah sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang memiliki peranan penting dalam system
kesehatan nasional, khususnya sub sistim upaya kesehatan. Puskesmas adalah
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan KabupatenTimor Tengah
Utara yang bertanggungjawab dan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya Kecamatan sehat .Puskesmas
berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh
derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian, Puskesmas berfungsi
sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan
strata pertama.
Dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan upaya kesehatan
wajib dan upaya kesehatan pengembangan, puskesmas harus menerapkan
azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu yaitu azas
pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan
rujukan.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal dan Puskesmas
dapat menghasilkan output yang efektif dan efisien, puskesmas harus
melaksanakan manajemen dengan baik. Manajemen puskesmas yang baik
terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan
pertanggungjawaban seluruh kegiatan secara keterkaitan dan
berkesinambungan.

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 1


Perencanaan tingkat puskesmas disusun untuk mengatasi masalah
kesehatan yang ada di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan wajib, upaya
kesehatan pengembangan maupun upaya kesehatan penunjang.
Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014,
daerah mempunyai wewenang yang besar untuk menentukan masalah
kesehatan yang harus diprioritaskan dan intervensi yang perlu dilakukan serta
menentukan berapa besar anggaran yang diperlukan. Disamping itu juga
mempunyai kewenagan untuk melakukan integrasi perencanaan dan
anggaran. Melalui pelaksanaan otonomi – desentralisasi, diharapkan dapat
terlaksana kegiatan-kegiatan yang lebih dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat.

B. Maksud dan Tujuan


Dengan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) ini diharapkan
semua komponen yang ada di Puskesmas Eban dapat:
a. Menganalisis situasi wilayah kerja, perilaku kesehatan masyarakat dan
lembaga bersumber daya masyarakat yang ada di wilayah UPTD
Puskesmas Eban .
b. Mengidentifikasi permasalahan – permasalahan yang ada di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Eban, kemudian membuat urutan prioritas masalah yang
akan diselesaikan secara bersama-sama bersama lintas program ataupun
lintas sektoral.
c. Menganalisis hambatan, yaitu menganalisis kemungkinan hambatan yang
akan mempengaruhi pencapaian tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan
meliputi hambatan internal dan hambatan eksternal.
d. Menyusun kegiatan intervensi berupa program kesehatan bersama-sama
lintas program dan lintas sektor untuk mengatasi permasalahan yang ada.

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 2


e. Mengetahui program-program prioritas apa saja yang akan dilaksanakan
oleh UPTD Puskesmas Eban dalam mengatasi permasalahan kesehatan di
masyarakat satu atau dua tahun kedepan.
f. Perhitungan Anggaran, yaitu melakukan perhitungan kebutuhan anggaran
kegiatan yang direncanakan.

C. Visi dan Misi Puskesmas Eban


Puskesmas Eban adalah salah satu Unit Pelayanan Teknis Daerah
dibidang kesehatan dimana Puskesmas Eban merupakan perpanjangan tangan
Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara dalam upaya menjalankan
kebijakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Kecamatan Miomaffo
Barat.
Agar Puskesmas dapat bekerja dengan baik, searah dan sesuai
dengan kebijakan baik yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Timor
Tengah Utara maupun kebijakan dari daerah Kabupaten Timor Tengah Utara,
maka UPTD Puskesmas Eban pada tahun 2015 ini memiliki visi dan misi
sesuai dengan visi misi Kabupaten Timor Tengah Utara dan Dinas Kesehatan
yaitu :

a. VISI
“Menjadikan Puskesmas Eban Sebagai Pusat Pelayanan
Kesehatan Dasar Yang Bermutu Menuju Kecamatan Miomaffo
Barat Yang Sehat dan Mandiri Tahun 2021”.

b. MISI
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima.
2. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan.

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 3


3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan
menuju masyarakat yang mandiri.
4. Menjalin kemitraan dengan semua pihak/sektor terkait dalam
pelayanan kesehatan dan pengembangan kesehatan masyarakat.
5. Meningkatkan sarana prasarana kesehatan yang memadai dalam
mendukung pelayanan prima.
D. MOTO
ANDA SEHAT HARAPAN KAMI

BAB II

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 4


GAMBARAN UMUM

A. Analisa Situasi
a. Analisa Geografi
Puskesmas Eban merupakan salah satu Puskesmas yang berada di
Kabupaten Timor Tengah Utara. Kabupaten Timor Tengah Utara terletak di
pulau Timor Propinsi Nusa Tenggara Timur. Secara geografis, Kabupaten
Timor Tengah Utara berbatasan langsung dengan Negara Republic
Democratic Timor Leste, terletak pada posisi 108,33° dan 6,41° LS pada
pantai utara Pulau Jawa dengan ketinggian 5 m dari permukaan laut .
Kabupaten Timor Tengah Utara beriklim tropis dengan suhu udara berkisar
antara 24°C − 33°C. Kabupaten Timor Tengah Utara memiliki 24
Kecamatan dan 194 desa/kelurahan.
Wilayah kerja Puskesmas Eban terletak di Kecamatan Miomaffo
Barat Kabupaten Timor Tengah Utara yang berjarak kurang lebih 32Km
dari pusat Kabupaten Timor Tengah Utara, dengan luas wilayah 199,63 km2
atau 7,48% dari total luas Kabupaten, yang berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Kecamatan Bikomi Nilulat dan Republik


Democratic Timor Leste
Sebelah Selatan : Kabupaten Timor Tengah Selatan
Sebelah Barat : Kecamatan Musi
Sebelah Timur : Kecamatan Noemuti, Kecamatan Miomaffo Tengah
dan Kecamatan Musi

Secara administratif , Kecamatan Miomaffo


Barat terbagi menjadi 13 desa dengan 38 dusun, 81 RW (Rukun Warga)
dan 177 RT (Rukun Tetangga). Keterjangkauan pelayanan kesehatan salah
satunya dapat dilihat dari keadaan dan kondisi geografis wilayah tersebut,
dimana Kecamatan Miomaffo Barat secara geografis terletak di daerah

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 5


pedesaan yang mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah
kerjanya dengan kendaraan roda dua ataupun roda empat.
Adapun situasi geografis di wilayah kerja Puskesmas Eban dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.1
Situasi Geografi
Di Wilayah Kerja Puskesmas Eban Tahun 2018
Kondisi Keterjangkauan RW Rata-Rata
Jarak
Jumlah Waktu
No Kelurahan Kategori terjauh ke
RT Roda 2 Roda 4 Jalan Tempuh ke
Faskes
PKM
1 Noepesu Desa 18 6 km V V V ± 30 Menit
2 Fatuneno Desa 21 5 km V V V ± 25 Menit
3 Eban Desa 29 0,5 km V V V ± 5 Menit
4 Sallu Desa 24 3 km V V V ± 10 Menit
5 Suanae Desa 8 4.5 km V V V ± 15 Menit
6 Lemon Desa 8 4.5 V V V ± 15 Menit
7 Fatunisuan Desa 12 6.5 V V V ± 20 Menit
8 Haulasi Desa 12 7 km V V V ± 25 Menit
9 Noeltoko Desa 8 6 km V V V ± 60 Menit
10 Fatutasu Desa 10 9.5 V V V ± 45 Menit
11 Manusasi Desa 13 12 km V V V ± 60 Menit
12 Saenam Desa 6 5 km V V V ± 30 Menit
13 Saetab Desa 8 6 km V V V ± 30 Menit
Total 177

Dari Tabel 2.1 di atas, waktu tempuh yang digunakan untuk


mencapai ke fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas Eban relatif singkat, waktu
tempuh yang terjauh 60 menit dan waktu tempuh yang terdekat 5 menit ini
diukur dengan menggunakan kendaraan umum. Wilayah terjauh dari lokasi
Puskesmas Eban adalah Desa Manusasi dan desa fatutasu sub desa
Oeletimo yang merupahkan pusat desa yang berjarak 12 km dengan jarak
tempuh 60 menit dengan menggunakan kendaraan roda empat.
b. Kependudukan / Demografi
Wilayah Kerja Puskesmas Eban meliputi Kecamatan Miomaffo
Barat Kabupaten Timor Tengah Utara dengan jumlah penduduk pada tahun
2018 menurut sumber data Kantor BPS yang diproyeksikan sebanyak
15.644 jiwa terdiri dari 7.553 jiwa penduduk laki laki dan 8.091 jiwa
perempuan dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 3.988 KK (Kepala
Keluarga). Jumlah penduduk per-Desa di Kecamatan Miomaffo Barat yang

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 6


paling banyak adalah di Desa Eban yaitu 2.662 jiwa (14,7%), sedangkan
penduduk yang paling sedikit adalah Desa Saetab yaitu 282 Jiwa (1,8%).
Secara rinci jumlah kepala keluarga, rumah dan penyebaran
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Eban ditampilkan pada Tabel 2.2
berikut :
Tabel 2.2
Jumlah Kepala Keluarga, Rumah dan Penyebaran Penduduk
di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Eban Tahun 2018
Luas daerah Jumlah Jumlah Rata-rata Kepadatan Jumlah
No Kelurahan
(km²) rumah KK jiwa/KK pddk (km²) penduduk
1 Noepesu 18,50 330 414 3 83 1556
2 Fatuneno 25,00 290 381 4 69 1515
3 Eban 39,00 805 657 3 68 2662
4 Sallu 25,03 490 565 4 92 2065
5 Suanae 6,00 163 234 4 153 950
6 Lemon 4,10 212 114 3 103 370
7 Fatunisuan 30,00 455 478 4 63 1921
8 Haulasi 12,00 186 231 4 76 946
9 Noeltoko 11,00 155 155 4 58 643
10 Fatutasu 10,00 265 272 7 114 1189
11 Manusasi 9,00 298 210 4 101 870
12 Saenam 10,00 213 199 5 61 665
13 Saetab - 90 78 4 - 282
JUMLAH 199,63 3.952 3.988 4 78 15.644

Luas wilayah Kecamatan Miomaffo Barat menurut data dari


Kecamatan Miomaffo Barat adalah kurang lebih 199,63 km² meliputi 13
Desa/ Kelurahan, 81 RW ( RukunWarga ) serta 177 RT ( Rukun
Tetangga ). Dapat diketahui bahwa kepadatan penduduk Kecamatan
Miomaffo Barat rata-rata 78 jiwa/km2, dengan tingkat hunian
4jiwa/rumah, ini merupakan tingkat hunian yang padat dan potensial
terhadap penularan penyakit.
Penyebaran dan kepadatan penduduk di masing – masing RW/RT
di wilayah kerja Puskesmas Eban di Kecamatan Miomaffo Barat berkisar
antara 100jiwa/km2sampai dengan 200jiwa/km2 per RW dan 91

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 7


jiwa/km2 per RT dan. Wilayah terpadat penduduknya untuk Kecamatan
Miomaffo Barat adalah di desa Suane yaitu 153 jiwa/km2.
Komposisi jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis
kelamin yang ada di Kecamatan Miomafo Barat dapat dilihat pada Tabel 2.3
dibawah ini.
Tabel 2.3
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Di Wilayah kerja Puskesmas Eban Tahun 2018
Jumlah Penduduk
No Kelompok Umur(th)
Laki-laki Perempuan Total
1 0–4 738 895 1.553
2 5– 14 2.134 1.790 3.764
3 15 – 44 2.428 3.752 6.039
4 45 – 64 1.356 1.244 2.400
5 > 65 896 410 1.107
Jumlah 7.553 8.091 15.644
Sumber : Kecamatan Miomaffo Barat Kabupaten Timor Tengah Utara

Jumlah penduduk Kecamatan Miomaffo Barat yang berada pada


golongan usia antara usia 15 – 64 tahun sebanyak 8.780 jiwa dimana
golongan usia tersebut merupakan usia produktif serta merupakan sasaran
program yang paling efektif.
Untuk mengetahui angka beban tanggungan di Kecamatan Miomaffo
Barat maka digunakan formula sebagai berikut :
Jumlah usia tidak produktif
Beban Tanggungan = x 100
Jumlah usia produktif

1.107
Beban Tanggungan = x 100 = 12,60% (13)
8.780

yang berarti setiap 100 jiwa penduduk produktif harus menanggung 13 jiwa
yang tidak produktif, tingginya rasio beban tanggungan yang mencapai
angka 12,60% ini merupakan faktor penghambat pembangunan ekonomi di

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 8


Kecamatan Miomaffo Barat, karena sebagian pendapatan yang diperoleh
oleh golongan usia produktif, harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan
usia yang tidak produktif.
Sex ratio merupakan perbandingan penduduk laki-laki dengan
banyaknya penduduk perempuan dalam datu daerah dan waktu tertentu,
biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki untuk tiap 100
penduduk perempuan.
Rasio jenis kelamin biasanya dihitung dengan menggunakan jumlah
pria yang terdapat dalam penduduk tertentu dan kemudian dibagi oleh
jumlah perempuan yang temasuk kedalam penduduk itu juga, dengan
demikian ratio jenis kelamin sesuai dengan definisi tersebut akan
mencerminkan/100 penduduk perempuan.
Rasio jenis kelamin penduduk Kecamatan Miomafo Barat dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Jumlah penduduk laki-laki


Sex Ratio = x 100
Jumlah penduduk perempuan
Sex Ratio = 7.553
x 100 = 93,35%
8.091
Berdasarkan dari data yang ada ternyata jumlah penduduk
perempuan (8.091 jiwa) di Kecamatan Kota Kefamenanu lebih banyak dari
jumlah penduduk laki-laki (7.553 jiwa) dengan Sex Ratio 93,35 %, oleh
karenanya selain perlu memberikan perhatian pada penduduk golongan
perempuan upaya yang lebih intensif juga perlu dilakukan terhadap
penduduk golongan laki-laki sebagai pencari nafkah pada keluarganya.
Bardasarkan Tabel 2.4, dari jumlah penduduk di Kecamatan
Miomaffo Barat yaitu 15.644 jiwa, sebanyak 9.008 jiwa ( 57,58%)
diantaranya merupakan Masyarakat Miskin sehingga ini merupakan

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 9


permasalahan yang memerlukan penanganan serta prioritas kebijakan
tersendiri.
Tabel 2.4
Jumlah dan Proporsi Penduduk Miskin
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Eban Tahun 2018
Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Proporsi Penduduk
NO Kelurahan
Seluruhnya Miskin Miskin (%)
1 Noepesu 1556 993 63,81
2 Fatuneno 1515 885 58,41
3 Eban 2662 836 31,40
4 Sallu 2065 1021 49,44
5 Suanae 950 491 51,68
6 Lemon 370 336 90,81
7 Fatunisuan 1921 1061 55,23
8 Haulasi 946 672 71,03
9 Noeltoko 643 455 70,76
10 Fatutasu 1189 989 83,17
11 Manusasi 870 759 87,24
12 Saenam 665 392 58,94
13 Saetab 282 118 41,84
JUMLAH 15.644 9.008 57,58

Sumber : Data Kecamatan Miomaffo Barat

Mata pencaharian penduduk di Kecamatan Miomaffo Barat sebagian


besar adalah Petani yaitu sebanyak 99% sedangkan yang tidak
bekerja/pensiunan pegawai sebanyak (10%). Hal ini dapat mempengaruhi
proses pertumbuhan ekonomi juga dapat mempengaruhi kesehatan
masyarakat yang ada di wilayah kerja kecamatan Miomaffo Barat.Oleh
sebab itu perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah dan petugas
kesehatan dalam menanggapi hal ini sehingga masyarakat tetap di
perhatikan kesehatannya karena masyarakat merupakan tulang punggung
bangsa maupun daerah atau desa setempat.

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 10


Tabel 2.5
Jumlah Sasaran Di Wilayah Kerja Puskesmas Eban
Tahun 2018
NO Desa SASARAN
Bumil Bulin Busui Neonatus Bayi Balita Lansia Anak SD Anak
Sekolah
0-11 bln
1 Noepesu 28 33 33 30 17 97 111 165 SD
2 Fatuneno 17 22 22 21 17 101 116 134 2.009 siswa
3 Eban 42 40 40 40 40 139 210 350
4 Sallu 33 34 34 34 21 117 199 261
5 Suanae 19 17 17 16 10 58 105 112 SMP
6 Lemon 10 6 6 6 8 25 79 82 895 siswa
7 Fatunisuan 48 27 27 27 37 83 163 234
8 Haulasi 15 16 16 18 20 59 96 110
9 Noeltoko 16 13 13 13 15 41 90 105 SMA
10 Fatutasu 17 15 15 16 17 56 119 202 508 siswa
11 Manusasi 11 14 14 13 13 50 104 158
12 Saenam 16 14 14 14 12 39 71 82
13 Saetab 8 3 3 3 5 17 55 50
JUMLAH 280 253 25\ 251 232 882 1518 2.009

Sumber: Data Sasaran Wilayah Puskesmas Eban 2018

Selain sasaran diatas, sasaran pelayanan kesehatan yang lainnya


adalah masyarakat miskin. Di wilayah kerja Puskesmas Eban, jumlah
penduduk miskin yang mendapat jaminan Jaminan Kesehatan Nasional
sebanyak 8.884 jiwa.. Keadaan ini tentunya sangat berpengaruh terhadap
status kesehatan masyarakat Kecamatan Miomaffo Barat dan keberhasilan
intervensi program Puskesmas Eban.

Tabel 2.6
Masyarakat Miskin yang mendapatkan JKN
Di Wilayah Kerja Puskesmas Eban Tahun 2018
NO Kelurahan Masyarakat Miskin yang Mendapatkan JKN
1 Sallu 298
2 Eban(Satab) 3994
3 Fatunisuan 151
4 Noepesu 588
5 Fatuneno 611
6 Manusasi 743
7 Fatutasu 284
8 Haulasi 676
9 Suanae 369
10 Noeltoko 471
11 Saenam 632
12 Lemon 31
JUMLAH 8.848
Sumber: Data Peserta JKN Wilayah Pusk. Eban

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 11


c. Hasi l Kegiatan Puskesmas
1. Analisa Ketenagaan
Puskesmas Eban mempunyai tenaga 59 karyawan dengan
rincian dapat dilihat pada Tabel 2.7 di bawah ini :
Tabel 2.7
Daftar Ketenagaan Berdasarkan Golongan Kerja
di Puskesmas Eban Tahun 2018
Jenis Gol. Gol. PTT PTT PTT
No NS Magang Jumlah
Ketenagaan III II Desa Daerah Prop/Pst
1 Dokter umum 0 0 0 1 0 0 0 1
2 Dokter gigi 0 0 0 0 0 1 0 1
3 Kes. Masyarakat 0 0 0 0 0 0 1 1
4 Bidan Desa 0 7 2 0 1 0 6 16
5 Bidan Puskesmas 0 2 0 0 0 0 6 8
6 Perawat 6 0 1 0 0 2 7 16
7 Perawat gigi 1 1 0 0 0 0 0 2
8 Sanitarian 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Promkes 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Nutrisionist 0 1 0 0 0 0 5 6
11 Kefarmasian 1 0 0 0 0 0 1 2
12 Analis Lab 1 0 0 0 0 0 0 1
13 Cleaning service 0 0 0 1 0 0 0 1
14 Tenaga
3 0 0 0 0 0 0 3
Administrasi
15 Sopir 0 0 0 1 0 0 0 1
JUMLAH 59
Sumber : Data Puskesmas Eban
Puskesmas Eban hanya memiliki 1 (satu) orang tenaga
fungsional dokter umum. Kunjungan poliklinik Umum di UPTD
Puskesmas Eban rata-rata perhari ± 10-30 kunjungan, dengan
komposisi tenaga dokter seperti diatas, maka upaya pelayanan
kesehatan kepada masyarakat akan menjadi kurang maksimal. Hal ini
disebabkan pelayanan kesehatan di puskesmas tidak hanya upaya
kesehatan perorangan didalam gedung tetapi juga pelayanan pusling
dan rawat inap, tetapi ada upaya kesehatan masyarakat yang masih
banyak memerlukan perhatian dari semua komponen puskesmas
termasuk oleh dokter umum fungsionalnya.

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 12


Ratio tenaga dokter umum yang ideal adalah 1 : 80, dimana
seorang dokter umum akan maksimal melaksanakan tugasnya jika
melakukan upaya kesehatan perorangan berkisar 80 orang / hari.
Oleh sebab itu UPTD Puskesmas Eban sejak 2 tahun kebelakang telah
mengusulkan untuk adanya penambahan tenaga dokter umum.
Demikian pula jumlah tenaga dokter, dokter gigi, bidan,
perawat, kesehatan lingkungan, farmasi, analis lab, fisiotherapi,rekam
medic dan administrasi di UPTD Puskesmas Eban masih perlu
penambahan tenaga. Dengan semakin kompleksnya permasalahan
kesehatan di wilayah UPTD Puskesmas Eban, kurangnya dukungan
sumber daya manusia (SDM) ini tentunya akan berdampak pada hasil
pencapaian cakupan program-program yang ada di UPTD Puskermas
Eban.
2. Analisa Peran Serta Masyarakat
Peran serta masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Eban
sudah cukup baik ditandai dengan sudah ada 28 posyandu dengan
strata purnama,13 posbindu dan 13 pos lansia sedangkan untuk
kepengurusan posyandu sudah ada 5 orang kader perposyandu, 5
orang kader perposbindu di 13 desa dan 5 kader per pos lansia.
Permasalahannya adalah semua kader belum memiliki SK kader dan
belum semua desa membentuk pokja posyandu
Selain posyandu aktif, telah terbentuk Badan Kemitraan
Puskesmas dan Masyarakat (BKPM) melalui Surat Keputusan yang
ditandatangani oleh Camat Miomaffo Barat. Di samping itu, terdapat
beberapa kegiatan lain yang merupakan hasil kerjasama Puskesmas
dengan lintas sektoral, diantara yaitu :
a. Kegiatan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah, Usaha
Kesehatan Sekolah /Usaha kesehatan gigi Sekolah, Kesehatan
Reproduksi termasuk Program pencegahan HIV AIDS dan

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 13


penuluhan tentang NAPZA yang kegiatannya selalu
bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan lintas sektorlainnya
b. Rapat Koordinasi Lintas Sektor dengan Para Kepala Desa,
sektor pertanian , peternakan. Perkebunan, PKK dan PLKB juga
melibattkan NGO yang bergerak dibidang kesehatan yang
selalu dilakukan setiap bulan di Tingkat Kecamatan Miomaffo
Barat.
c. Kegiatan Posyandu, Posbindu, Pos lansia dan Desa Siaga
d. Kegiatan pemberdayaan masyarakat yaitu Rumah tunggu

3. Analisa Hasil Cakupan Program


Puskesmas menyelenggararakan Upaya Kesehatan
Masyarakat tingkat pertama (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perseorangan tingkat Pertama (UKP)
Upaya kesehatan Masyarakat tingkat pertama meliputi
upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan pengembangan. UKM
Esensial harus diselenggarakan dipuskesmas untuk mendukung
pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota bidang
kesehatan, sedangkan UKM pengembangan merupakan UKM yang
kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan /atau
bersifat ektensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuikan dengan
prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi
sumber daya yang tersedia di Puskesmas Eban.
Untuk Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama
dilaksanakan dalam bentuk Pelayanan rawat Jalan, Pelayanan
Pusling,Pelayanan gawat darurat, pelayanan satu hari (one day care),
pelayanan home care dan /atau rawat inap yang dilakukan berdasarkan
pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan dan untuk puskesmas
Eban juga termasuk Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 14


Penatalaksanaan Obsteric Neonatal Emergensi Dasar (PONED).
Untuk pelayanan dalam mendukung pelayanan UKM dan UKP maka
Puskesmas Eban harus menyelenggarakan MANEJEMEN
PUSKESMAS, pelayanan Kefarmasian, pelayanan Laboratorium dan
Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masayarkat.
Untuk itu hasil pelayanan dan cakupan indikator kinerja dari
UKM – UKP dan dan pelayanan penunjang yang sudah dan belum
dicapai oleh puskesmas Eban pada tahun 2018 akan digambarkan
dalam pembahasan dan tabel dibawah ini.

B. Upaya Kesehatan Esensial


Hasil cakupan Upaya Kesehatan Esensial meliputi progam :
a. Pelayanan Promosi Kesehatan
b. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana
c. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
d. Pelayanan Gizi ,
e. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Adapun penjelasannya sebagai berikut :
a. Pelayanan Promosi Kesehatan
1. Hasil Cakupan Program Promosi Kesehatan
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan
masyarakat merupakan sarana kesehatan yang sangat penting
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk itu
peranan Puskesmas hendaknya tidak lagi menjadi sarana pelayanan
pengobatan dan rehabilitas saja tetapi juga lebih di tingkatkan
pada upaya promotif dan preventif. Oleh karena itu promosi
kesehatan (Promkes) menjadi salah satu upaya wajib di Puskesmas.
Oleh sebab itu perlu untuk melakukan berbagai penyuluhan
ataupun promosi kesehatan tentang penyakit – penyakit yang ada

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 15


di dilingkungan masyarakat, agar masyrakat dapat tahu dan
mengerti tentang penyakit tersebut sehingga masyarakat juga bisa
mencegah di lingkungan mereka.
Adapun cakupan promosi kesehatan di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Eban adalah dapat di lihat pada tabel di bawa ini.
Tabel 2.8
Hasil Cakupan Program Promosi Kesehatan
Puskesmas Eban Tahun 2018
Cakupan/ Capaian Kinerja
No. NAMA KEGIATAN Target
2018 Keterangan

1 Cakupan (KIP/K) 50% 55% Melebihi target

Cakupan Penyuluhan Kelp.di dalam


2 100% 92% Kurang dari target
gedung
3 Cakupan Institusi Kes.ber-PHBS 100% Kurang dari target
Pengkajian & Pembinaan PHBS di
4a 65% 70% Melebihi target
Tatanan RT
4b Perilaku tidak merokok dlm Rumah 100% 80% Tidak mecapai target
Penyuluhan Kelompok oleh Petugas di
5 100% 87% Kurang dari target
Masy.
Pembinaan UKBM (%) Posy. Purnama
6a 65% 80% Melebihi target
& Mandiri
6b Jumlah posyandu Purmana 100% - Mencapai target
6c Jumlah Posyandu mandiri 50% - Tidak mencapai target
Pembinaan Pemberd.Masy (%) Desa
7 65% - Kurang dari target
Siaga Aktif
Cakup. Individu/ Keluarga melalui
8 50% 70% Melebihi target
Kunj. Rumah
9 Posbindu 100% 92,9% Kurang dari target
10 Pos lansia 100% 100% Mencapai Target

Hasil cakupan Upaya Program Promosi Kesehatan baik


yang dilakukan di dalam dan diluar gedung di wilayah kerja
Puskesmas Eban secara umum telah berjalan dengan cukup baik.
Hal ini di karenakan telah dilakukannya kegiatan PIS-PK( Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga), yang mana
dilakukannya pendataan keluaraga door to door atau rumah
kerumah, dengan cara pengambilan data dan pemeriksaan atau
skrining kesehatan pada masyarakat setempat. Namun kegiatan
pembinaan UKBM, pembinaan pemberdayaan masyarakat melalui
desa/Kelurahan Siaga Aktif perlu ditingkatkan, selain itu kegiatan

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 16


promosi kesehatan individu dan keluarga melalui kunjungan rumah
perlu ditingkatkan lagi untuk menumbuhkan kesadaran pada
masyarakat akan pentingnya menjaga dan memelihara kesehatan
pribadi, keluarga dan masyarakat dengan demikian upaya untuk
meningkatkan strata UKBM dapat agar mencapai strata mandiri
dan terciptanya desa/kampung siaga aktif dapat terwujud sesuai
harapan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan
perorangan dan kelompok di tiap desa/kelurahan melalui
pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di seluruh wilayah
kerja Puskesmas Eban.
2. Jumlah Posyandu Menurut Strata
Tabel 2.9
Jumlah Posyandu Menurut Strata
di Wilayah Kerja Puskesmas Eban, Kecamatan Miomafo Barat 2018
Strata Posyandu
No Nama Pratama Madya Purnama Mandiri Juml Posyandu
Desa ah Aktif
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Eban 0 0,0 0 0,0 3 100,0 0 0,0 3 3 100,0
2 Sallu 0 0,0 0 0,0 2 100,0 1 100,0 3 3 100,0
3 Lemon 0 0,0 0 0,0 3 100,0 0 0,0 3 3 100,0
4 Suanae 0 0,0 0 0,0 4 100,0 0 0,0 4 4 100,0
5 Fatunisuan 0 0,0 0 0,0 2 100,0 0 0,0 2 2 100,0
6 Fatutasu 0 0,0 0 0,0 1 100,0 0 0,0 1 1 100,0
7 Haulasi 0 0,0 0 0,0 3 100,0 0 0,0 3 3 100,0
8 Noeltoko 0 0,0 0 0,0 2 100,0 0 0,0 2 2 100,0
9 Fatuneno 0 0,0 0 0,0 2 100,0 0 0,0 2 2 100,0
10 Noepesu 0 0,0 0 0,0 2 100,0 0 0,0 2 2 100,0
11 Saenam 0 0,0 0 0,0 1 50,0 0 0,0 1 1 100,0
12 Manusasi 0 0,0 0 0,0 1 100,0 0 0,0 1 1 100,0
13 Satab 0 0,0 0 0,0 1 50,0 0 0,0 1 1 100,0
Puskesmas 0 0,0 0 0,0 27 100,0 1 100,0 28 28 100,0

Posyandu merupakan Pos Pelayanan Terpadu yang ada di


sebuah Desa, yang mana Posyandu sangat berperan aktif dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan bayi maupun balita yang

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 17


ada dalam suatu wilayah desa tersebut. Dalam hal ini Posyandu di
jadikan wadah maupun sarana bagi pemerintah maupun tenaga
kesehatan untuk dapat melihat status gizi maupun pertumbuhan dan
perkembangan dari bayi maupun balita. Pada tahun 2018 di wilayah
kerja Puskesmas Eban terdapat 28 Posyandu di 13 Desa, Kecamatan
Miomafo Barat.Dari 28 posyandu tersebut terdapat 27 posyandu
Purnama dan 1 posyandu mandiri.

3. Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat


(UKBM)

Tabel 2.10
Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
di Wilayah Kerja Puskesmas Eban, Kecamatan Miomafo Barat 2018
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
NO Kecamatan Nama (UKBM)
Desa Poskesdes Polindes Posbindu Posmaldes Pos TB Desa
1 Eban 0 1 1 0 0
2 Sallu 1 0 1 0 0
3 Lemon 0 0 1 0 0
4 Suanae 0 1 1 0 0
5 Fatunisuan 0 1 1 0 0
6 Miomaffo Fatutasu 0 1 1 0 0
7 Barat Haulasi 0 1 1 0 0
8 Noeltoko 1 0 1 0 0
9 Fatuneno 1 0 1 0 0
10 Noepesu 0 1 1 0 0
11 Saenam 0 1 1 0 0
12 Manusasi 1 0 1 0 0
13 Satab 0 0 1 0 0
Puskesmas 4 7 13 0 0

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2018


jumlah UKBM yang tedapat di wilayah kerja Puskesmas Eban
adalah berjumlah 20 yang tersebar di 13 Desa / kelurahan. Dari 20
UKBM tersebut terdapat 7 Polindes dan 13 Posbindu.

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 18


b. Upaya KIA dan KB
1. Cakupan Program KIA / KB
Tabel 2.11
Hasil Cakupan Program KIA / KB
Puskesmas Eban Tahun 2018
N Cakupan Keterangan
Nama Kegiatan Target Trend
O 2018 (GAP)

1 K1 Umum 100 % 69% Kurang dari target ↓↓

2 K1 standar 94% 67,1% Kurang dari target ↓↓


3 K4 Bumil 76% 61,7% Kurang dari target ↓↓
4 Deteksi Resti Bumil 65% 17,3% Kurang dari target ↓↑

5 Rujukan Bumil Komplikasi 65% 54,1% Kurang dari target


↑↓
6 Penanganan komplikasi obst. - - -

7 Kunjungan Nifas 3 kali 60% 69,1% Melebihi target =


8 Pelayanan KB 100% 39% Kurang dari target ↑↓
9 Persalinan Nakes 100% 68,3% Kurang dari target ↑↓
10 Persalinan di faskes 100% 67,7% Kurang dari target ↑↓

11 KN1 60% 69,3% Melebihi target =

12 KN lengkap 60% 69,3% Melebihi target =

13 Kunjungan bayi 4 x 30% 35,8% Melebihi target =

14 Kunjungan balita 8 x 30% 66% Melebihi target =


15 BBLR 100% 95,4% Kurang dari target ↑↓

16 Lahir hidup 60% 71,4% Melebihi target =


17 Lahir mati - - - -
18 IMD 80% 65,2% Kurang dari target ↑↓
19 Kematian ibu - - - -

20 Kematian neonatal 0 – 7 hari - -


- 2 orang

21 Kematian Neonatal8-28 hari - -


- -
2 orang
22 Kematian Bayi - -
-
2 orang
23 Kematian Balita - -
-

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 19


Hasil Cakupan Program KIA / KB UPTD Puskesmas Eban
Tahun 2018 secara keseluruhan masih dibawah target proyeksi
masih perlu peningkatan yang lebih baik lagi, masih banyak /
hampir seluruh cakupan kegiatan yang belum memenuhi target,
diantaranya yaitu kegiatan K1 umum, K1 standar, K4 bumil, KN1,
persalinan, pelayanan KB dan IMD, dan pada tahun 2018 kasus
kematian neonatal dan bayi mencapai 2 kasus dengan penyebab
kematian tertinggi adalah prematur dan BBLR.
Diperlukan kerjasama aktif antara petugas kesehatan,
petugas kesehatan dengan kader kesehatan dan jejaring
desa/kelurahan siaga melalui kunjungan rumah dalam penemuan
dan pemantauan ibu hamil serta neonatal sehingga penanganan
kasus resti baik pada ibu hamil atau pun neonatal dan bayi dapat
dilakukan sedini mungkin dalam upaya menurunkan angka
kematian ibu dan kematian bayi.
Diharapkan semua petugas memahami definisi operasional
untuk tiap cakupan sehingga dapat menghitung cakupan dengan
benar. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil cakupan yaitu
dengan memberikan pelayanan yang lebih baik sesuai SOP, tertib
administrasi KIA serta meningkatkan kerja sama lintas program dan
lintas sektoral.
Evaluasi yang intensif dan berkesinambungan terhadap hasil
cakupan KIA oleh petugas dan seluruh pembina wilayah adalah
upaya lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil cakupan
program KIA.
Hasil cakupan pelayanan KB perlu diperhatikan lagi, oleh
karena masih banyak akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi
yang kurang mantap terutama akseptor yang telah memiliki dua
anak atau lebih.

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 20


Upaya pendekatan dan promosi pada klien/masyarakat oleh
petugas puskesmas, kader, lintar sektor dengan BKKBN tentang
Pengetahuan KB bagi Masyarakat perlu lagi digalakkan agar
akseptor yang telah memiliki dua anak atau lebih mau dengan
kesadarannya sendiri untuk menggunakan alat kontrasepsi yang
lebih mantap. Serta bagi klien yang baru memiliki satu anak mau
untuk menunda kehamilannya sampai anak tersebut melewati masa
balitanya.
Diharapkan dengan upaya-upaya tersebut diatas dapat
menekan laju pertumbuhan penduduk khususnya di Kecamatan
Miomaffo Barat sehingga kepadatan penduduk dapat berkurang.
2. Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin
Tabel 2.12
Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja
Puskesmas Eban Kecamatan Miomafo Barat 2018
Jumlah Kelahiran
No Nama Desa Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan
Hidup Mati H+M Hidup Mati H+M Hidup Mati H+M
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Eban 15 0 15 15 0 15 30 0 30
2 Sallu 9 0 9 9 0 9 21 0 21
3 Lemon 16 0 16 16 0 16 40 0 40
4 Suanae 14 0 14 14 0 14 34 0 34
5 Fatunisuan 9 0 9 9 0 9 16 0 16
6 Fatutasu 4 0 4 4 0 4 6 0 6
7 Haulasi 14 0 14 14 0 14 27 0 27
8 Noeltoko 10 0 10 10 0 10 18 0 18
9 Fatuneno 9 0 9 9 0 9 13 0 13
10 Noepesu 10 0 10 10 0 10 16 0 16
11 Saenam 5 1 6 6 0 6 13 1 14
12 Manusasi 8 0 8 8 0 8 14 0 14
13 Satab 2 0 2 2 0 2 3 0 3
Puskesmas 125 1 126 126 0 126 251 1 252

Dari table 2.12 diatas dapat dilihat bahwa jumlah angka


kelahiran menurut jenis kelamin di wilayah kerja Puskesmas Eban,
Kecamatan Miomaffo Barat adalah berjumlah 252 Jiwa, dengan
rincian lahir hidup 251 jiwa dan lahir mati 1 jiwa.

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 21


3. Jumlah Kematian Neonatal, Bayi dan Balita Menurut jenis
Kelamin
Tabel 2.13
Jumlah Kematian Neonatal, Bayi dan Balita Menurut Jenis Kelamin
di Wilayah Kerja Puskesmas Eban, Kecamatan Miomafo Barat 2018
N Nama Desa Jumlah Kematian
O Laki – Laki Perempuan Total (L+P)
Nnntl By’ Ank Blta Nnntl By Ank Blta Nnntl By’ Ank Blta
Blta ’ Blta Blta
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Eban 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sallu 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
3 Lemon 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Suanae 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Fatunisuan 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
6 Fatutasu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Haulasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Noeltoko 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Fatuneno 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Noepesu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Saenam 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1
12 Manusasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Satab 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Puskesmas 1 1 0 2 1 0 0 0 2 1 0 2
Dari tabel 2.13 di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah
kematian neonatal, bayi, dan balita menurut jenis kelamin di wilayah
kerja Puskesmas Eban, Kecamatan Miomafo Barat pada tahun 2018
berjumlah 5 jiwa. Dan untuk kematian Ibu,pada tahun 2018 tidak
ada kasus.
4. Presentase Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil
Tabel 2.14
Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil
di Wilayah Kerja Puskesmas Eban, Kecamatan Miomafo Barat Tahun 2018
Jmlah Imunisasi Toksoid Tetanus Pada Ibu Hamil
NO Ibu TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
Nama Desa Hamil Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Eban 27 23 85,2 20 74,1 19 70,4 14 51,9 12 44,4 65 240,7
2 Sallu 17 15 88,2 15 88,2 13 76,5 13 76,5 10 58,8 51 300,0
3 Lemon 41 35 85,4 38 92,7 39 95,1 34 82,9 28 68,3 139 339,0
4 Suanae 33 30 90,9 28 84,8 29 87,9 30 90,9 22 66,7 109 330,3
5 Fatunisuan 19 5 26,3 6 31,6 5 26,3 4 21,1 3 15,8 18 94,7
6 Fatutasu 10 9 90,0 8 80,0 6 60,0 6 60,0 7 70,0 27 270,0
7 Haulasi 48 42 87,5 38 79,2 35 72,9 34 70,8 25 52,1 132 275,0
8 Noeltoko 15 12 80,0 12 80,0 12 80,0 11 73,3 8 53,3 43 286,7
9 Fatuneno 16 15 93,8 14 87,5 12 75,0 10 62,5 7 43,8 43 268,8
10 Noepesu 17 16 94,1 16 94,1 16 94,1 13 76,5 12 70,6 57 335,3
11 Saenam 16 13 81,3 12 75,0 13 81,3 13 81,3 12 75,0 50 312,5
12 Manusasi 11 12 109,1 5 45,5 7 63,6 5 45,5 3 27,3 20 181,8
13 Satab 8 8 100,0 7 87,5 7 87,5 4 50,0 3 37,5 21 262,5
Puskesmas 278 235 84,5 219 78,8 213 76,6 191 68,7 152 54,7 775 278,8

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 22


Pada tabel diatas dapat dijelakskan bahwa persentase cakupan
imunisasi TT pada Ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Eban,
Kecamatan Miomafo Barat pada tahun 2018 presentasenya sangat
baik karena mencapai target. Hal ini di sebabkan karena sasaran ibu
hamil yang sudah mengerti akan pentingnya imunisasi TT.
5. Presentase Cakupan Imunisasi TT pada WUS
Imunisasi TT sangatlah penting bagi Wanita Usia Subur, oleh
sebab itu bagi setiap Wanita Usia Subur wajib untuk mendapatkan
imunisasi TT. Presentase Imunisasi TT pada Wanita Usia Subur dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.15
Persentase Cakupan Imunisasi TT pada WUS ( Wanita Usia Subur) di
Wilayah Kerja Puskesmas Eban, Kecamatan Miomafo Barat Tahun 2018
Jmlah Imunisasi Toksoid Tetanus Pada Wanita Usia Subur (WUS)
NO Ibu TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
Nama Desa
Hamil Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Eban 27 23 85,2 29 74,1 19 70,4 15 51,9 12 44,4 65 240,7
2 Sallu 17 15 88,2 15 88,2 13 76,5 13 76,5 10 58,8 51 300,0
3 Lemon 41 35 85,4 38 92,7 39 95,1 35 82,9 28 68,3 140 339,0
4 Suanae 33 30 90,9 28 84,8 29 87,9 30 90,9 22 66,7 109 330,3
5 Fatunisuan 19 5 26,3 6 31,6 5 26,3 4 21,1 3 15,8 18 94,7
6 Fatutasu 10 9 90,0 7 80,0 6 60,0 6 60,0 7 70,0 26 270,0
7 Haulasi 48 42 87,5 38 79,2 35 72,9 34 70,8 25 52,1 132 275,0
8 Noeltoko 15 12 80,0 12 80,0 12 80,0 11 73,3 8 53,3 43 286,7
9 Fatuneno 16 15 93,8 14 87,5 11 75,0 10 62,5 7 43,8 42 268,8
10 Noepesu 17 16 94,1 16 94,1 16 94,1 13 76,5 12 70,6 57 335,3
11 Saenam 16 13 81,3 12 75,0 13 81,3 13 81,3 12 75,0 50 312,5
12 Manusasi 11 13 109,1 5 45,5 7 63,6 5 45,5 3 27,3 20 181,8
13 Satab 8 8 100,0 7 87,5 5 87,5 4 50,0 3 37,5 19 262,5
Puskesmas 278 236 84,9 217 78,8 210 76,6 193 68,7 152 54,7 772 277,7

Dari data diatas dapat dilihat bahwa persentase cakupan


Imuniasi TT pada WUS di wilayah kerja Puskesmas Eban, Kecamatan
Miomafo Barat sangat baik, yang mana pada tahun 2017 0%, dan pada
tahun ini terjadi peningkatan yang baik, artinya dari jumlah sasaran
yang ada semuanya mendapatkan imunisasi TT.

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 23


6. Jumlah Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Fe1 dan Fe3
Tablet Fe atau tablet tambah darah adalah zat besi yang di
berikan kepada wanita dari masa dimana sudah terjadi menstruasi
sampai kepada masa kehamilan. Tujuannya adalah agar mencegah
wanita dari anemia baik itu anemia ringan maupun berat. Khusus pada
wanita atau Ibu hamil wajib di berikan agar mencegah dari kekurangan
Haemoglobin.

Tabel 2.16
Jumlah Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe1 dan Fe3
di Wilayah Kerja Puskesmas Eban, Kecamatan Miomafo Barat
NO Nama Desa Jumlah Ibu Fe1 Fe3
Hamil Jumlah % Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7
1 Eban 27 27 9,71 22 79,1
2 Sallu 17 17 2,33 14 5,03
3 Lemon 41 41 14,74 35 12,58
4 Suanae 33 33 11,87 30 10,79
5 Fatunisuan 19 17 2,33 15 5,39
6 Fatutasu 10 8 2,87 6 2,16
7 Haulasi 48 43 15,46 40 14,38
8 Noeltoko 15 15 5,39 14 5,03
9 Fatuneno 16 16 5,75 11 3,95
10 Noepesu 17 17 2,33 17 6,11
11 Saenam 16 16 5,75 14 5,03
12 Manusasi 11 10 3,59 10 3,59
13 Satab 8 8 2,87 8 2,87
Puskesmas 278 268 96,40 243 86,41

Pada table diatas dapat dilihat bahwa jumlah Ibu Hamil yang
mendapatkan tablet Fe1 dan Fe3 di wilayah Puskesmas Eban pada
tahun 2018 terjadi peningkatan yang signfikan yaitu dari 278 ibu hamil,
yang mendapatkan tablet Fe1 adalah 268 (96,40 %), dan tablet Fe3
243(86,41%).

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 24


Peningkatan ini di karenakan banyak ibu hamil yang telah
mendapatkan penyuluhan tentang manfaat mengkonsumsi tablet Fe
pada saat hamil.

7. Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi


Tabel 2.17
Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi di Wilayah Kerja
Puskesmas Eban, Kecamatan Miomafo Barat
PESERTA KB AKTIF

Nama MKJP NON MKJP MKJP %


N +NON MKJP
Desa
o IUD % M % M % Impl % Jlh % Kon % Sunt % Pil % Ob % La % Jlh % MKJP +NON
P O ant dom k at in MKJP
O W Va ny
gin a
a

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Noepesu 3 2,1 0 0,0 1 0,7 69 48,6 73 51,4 0 0,0 68 47,9 1 0,7 0 0,0 0 0,0 69 48,6 142 100,0
2 Fatuneno 3 2,1 0 0,0 2 1,4 31 22,1 36 25,7 0 0,0 102 72,9 2 ,4 0 0,0 0 0,0 104 74,3 140 100,0
3 Eban 0 0,0 0 0,0 6 2,5 82 33,6 88 36,1 0 0,0 152 62,3 4 1,6 0 0,0 0 0,0 156 63,9 244 100,0
4 Sallu 3 2,3 0 0,0 0 0,0 52 39,1 55 41,4 0 0,0 74 55,6 4 3,0 0 0,0 0 0,0 78 58,6 133 100,0
5 Suanae 0 0,0 0 0,0 3 3,3 45 50,0 48 53,3 0 0,0 39 43,3 3 3,3 0 0,0 0 0,0 42 46,7 90 100,0
6 Lemon 0 0,0 0 0,0 2 10,0 1 5,0 3 15,0 0 0,0 15 75,0 2 10,0 0 0,0 0 0,0 17 85,0 20 100,0
7 Fatunisuan 0 0,0 0 0,0 2 1,4 65 45,1 67 46,5 0 0,0 74 51,4 3 2,1 0 0,0 0 0,0 77 53,5 144 100,0
8 Haulasi 5 6,7 0 0,0 3 4,0 12 16,0 20 26,7 0 0,0 55 73,3 0 0,0 0 0,0 0 0,0 55 73,3 75 100,0
9 Noeltoko 4 7,8 0 0,0 5 9,8 6 11,8 15 29,4 0 0,0 35 68,6 1 2,0 0 0,0 0 0,0 36 70,6 51 100,0
10 Fatutasu 0 0,0 0 0,0 1 1,0 38 36,5 39 37,5 0 0,0 63 60,6 2 1,9 0 0,0 0 0,0 65 62,5 104 100,0
11 Saenam 0 0,0 0 0,0 0 0,0 10 18,2 10 18,2 0 0,0 45 81,8 0 0,0 0 0,0 0 0,0 45 81,8 55 100,0
12 Manusasi 0 0,0 0 0,0 2 3,1 8 12,3 10 15,4 0 0,0 54 83,1 1 1,5 0 0,0 0 0,0 55 84,6 65 100,0
13 Satab 0 0,0 0 0,0 0 0,0 2 12,5 2 12,5 0 0,0 13 81,3 1 6,3 0 0,0 0 0,0 14 87,5 16 100,0

Puskesmas 18 1,4 0 0,0 27 2,1 421 32,9 466 36,4 0 0,0 789 61,7 24 1,9 0 0,0 0 0,0 813 63,6 1279 100,0

Dari table di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah peserta KB


Aktif MKJP di wilayah Puskesmas Eban tahun 2018 adalah 446
(36,4%), sedangkan jumlah peserta KB Aktif Non MKJP adalah 813
(63,6%). Total keseluruhan peserta KB Aktif MKJP dan Non MKJP
adalah 1.279 (100%).

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 25


8. Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi

Tabel 2.18
Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi di Wilayah Kerja
Puskesmas Eban, Kecamatan Miomafo Barat
PESERTA KB BARU

N Nama
MKJP NON MKJP MKJP %
+NON MKJP
o Desa IUD % M % M % Impl % Jlh % Kon % Sunt % Pil % Ob % La % Jlh % MKJP +NON
P O ant dom k at in MKJP
O W Va ny
gin a
a

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Eban 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 10,0 1 10,0 0 0,0 9 90,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 9 90.0 10 100,0
2 Sallu 0 0,0 0 0,0 0 0,0 3 12,5 3 12,5 0 0,0 19 79,2 2 8,3 0 0,0 0 0,0 21 87,5 24 100,0
3 Lemon 0 0,0 0 0,0 1 25,0 3 75,0 4 100,0 0 0,0 23 575,0 4 100,0 0 0,0 0 0,0 27 675,0 4 775,0
4 Suanae 0 0,0 0 0,0 0 0,0 3 17,6 3 17,6 0 0,0 14 82,4 0 0,0 0 0,0 0 0,0 14 82,4 17 100,0
5 Fatunisuan 0 0,0 0 0,0 1 25,0 2 15,4 3 23,1 0 0,0 9 69,2 1 7,7 0 0,0 0 0,0 10 76,9 13 100,0
6 Fatutasu 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 25,0 1 25,0 0 0,0 3 75,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 3 75,0 4 100,0
7 Haulasi 0 0,0 0 0,0 0 0,0 6 27,3 6 27,3 0 0,0 16 72,7 0 0, 0 0,0 0 0,0 16 72,7 22 100,0
8 Noeltoko 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 12 100,0 0 0, 0 0,0 0 0,0 12 100,0 12 100,0
9 Fatuneno 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 14,3 1 14,3 0 0,0 6 85,7 0 0, 0 0,0 0 0,0 6 85,7 7 100,0
10 Noepesu 0 0,0 0 0,0 0 0,0 5 13,2 5 13,2 0 0,0 30 78,9 3 7,9 0 0,0 0 0,0 33 86,8 38 100,0
11 Saenam 0 0,0 0 0,0 0 0,0 5 38,5 5 34,5 0 0,0 8 61,5 0 0,0 0 0,0 0 0,0 8 61,5 13 100,0
12 Manusasi 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 2 50,0 2 50,0 0 0,0 0 0,0 4 100,0 4 100,0
13 Satab 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 100,0

Puskesmas 0,0 0,0 0 0,0 2 7,7 30 15,4 32 16,4 0 0,0 151 77,4 12 6,2 0 0,0 0 0,0 163 83,6 195 100,0

Dari table di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah peserta KB


Baru MKJP di wilayah Puskesmas Eban tahun 2018 adalah 41 (18,6%),
sedangkan jumlah peserta KB Aktif Non MKJP adalah 180 (81,4%).
Total keseluruhan peserta KB Baru MKJP dan Non MKJP adalah 221
(100%).

9. Jumlah Peserta KB Baru dan Aktif

Tabel 2.19
Jumlah Peserta KB Baru dan Aktif
di Wilayah Kerja Puskesmas Eban, Kecamatan Miomafo Barat

NO Nama Desa Jumlah PUS Peserta KB Baru Peserta Kb Aktif


Jumlah % Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7
1 Noepesu 287 10 3,5 142 4,9
2 Fatuneno 271 24 8,9 140 51,7
3 Eban 495 31 6,3 244 49,3
4 Sallu 430 17 4,0 133 30,9

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 26


5 Suanae 172 13 7,6 90 52,3
6 Lemon 79 4 5,1 20 25,3
7 Fatunisuan 351 22 6,3 144 41,0
8 Haulasi 170 12 7,1 75 44,1
9 Noeltoko 120 7 5,8 51 42,5
10 Fatutasu 213 38 17,8 104 48,8
11 Saenam 169 13 7,7 55 32,5
12 Manusasi 115 4 3,5 65 56,5
13 Satab 51 0 0,0 16 31,4
Puskesmas 2923 195 6,7 1279 43,8

Dari table diatas dapat dilihat bahwa jumlah PUS di wilayah


kerja Puskesmas Eban 2018 adalah 2.923, yang terdiri dari 195 peserta
KB Baru dan 1.279 peserta KB aktif.

10. Bayi Berat badan Lahir Rendah

Tabel 2.20
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Jenis Kelamin
Di Wilayah Kerja Puskesmas Eban, Kecamatan Miomafo Barat 2018
No Nama Desa Jumlah Bayi Baru Lahir di Timbang BBLR
Lahir Hidup L P L+P L P L+P
L P L+P Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Eban 15 15 30 15 100 15 100 30 100 4 26,7 1 6,7 5 16,7
2 Sallu 9 12 21 9 100 12 100 21 100 5 55,6 1 8,3 6 28,6
3 Lemon 16 24 40 16 100 24 100 40 100 0 0.0 1 4,2 1 2,5
4 Suanae 14 20 34 14 100 20 100 34 100 0 0,0 0 0,0 0 0,0
5 Fatunisuan 9 7 16 9 100 7 100 16 100 1 11,1 2 28,6 3 18,8
6 Fatutasu 4 2 6 4 100 2 100 6 100 2 50,0 0 0,0 2 33,3
7 Haulasi 14 13 27 14 100 13 100 27 100 3 21,4 0 0,0 3 11,1
8 Noeltoko 10 8 18 10 100 8 100 18 100 0 0,0 0 0,0 0 0,0
9 Fatuneno 9 4 13 9 100 4 100 13 100 0 0,0 0 0,0 0 0,0
10 Noepesu 10 6 18 10 100 6 100 18 100 0 0,0 2 33,3 2 12,5
11 Saenam 5 8 13 5 100 8 100 13 100 1 20,0 0 0,0 1 7,7
12 Manusasi 8 6 14 8 100 6 100 14 100 0 0,0 0 0,0 0 0,0
13 Satab 2 1 3 2 100 1 100 3 100 1 50,0 0 0,0 1 3,3
Puskesmas 125 126 251 125 100,0 126 100,0 251 100,0 17 13,6 7 5,6 24 9,6
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa BBLR menurut jenis
kelamin di wilayah kerja Puskesmas Eban , Kecamatan Miomafo Barat
tahun 2018 adalah berjumlah 24 orang dengan rincian laki-laki
berjumlah 17 orang dan perempuan berjumlah 7 orang.

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 27


11. Cakupan Kunjungan Neonatal

Tabel 2.21
Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin
Di Wilayah Kerja Puskesmas Eban, Kecamatan Miomafo Barat 2018
Kunjungan Neonatal 1x Kunjungan Neonatal 3x
No Nama Desa Jumlah (KN1) (KN Lengkap)
Lahir Hidup L P L+P L P L+P
L P L+P Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Eban 15 15 30 15 100,0 15 100,0 30 100,0 15 100,0 15 100,0 30 100,0
2 Sallu 9 12 21 9 100,0 12 100,0 21 100,0 9 100,0 12 100,0 21 100,0
3 Lemon 16 24 40 16 100,0 24 100,0 40 100,0 16 100,0 24 100,0 40 100,0
4 Suanae 14 20 34 14 100,0 20 100,0 34 100,0 14 100,0 20 100,0 34 100,0
5 Fatunisuan 9 7 16 9 100,0 7 100,0 16 100,0 9 100,0 7 100,0 16 100,0
6 Fatutasu 4 2 6 4 100,0 2 100,0 6 100,0 4 100,0 2 100,0 6 100,0
7 Haulasi 14 13 27 14 100,0 13 100,0 27 100,0 14 100,0 13 100,0 27 100,0
8 Noeltoko 10 8 18 10 100,0 8 100,0 18 100,0 10 100,0 8 100,0 18 100,0
9 Fatuneno 9 4 13 9 100,0 4 100,0 13 100,0 9 100,0 4 100,0 13 100,0
10 Noepesu 10 6 16 10 100,0 6 100,0 16 100,0 10 100,0 6 100,0 16 100,0
11 Saenam 5 8 13 5 100,0 8 100,0 13 100,0 5 100,0 8 100,0 13 100,0
12 Manusasi 8 6 14 8 100,0 5 83,3 13 92,9 8 100,0 5 83,3 13 92,9
13 Satab 2 1 3 2 100,0 1 100,0 3 100,0 2 100,0 1 100,0 3 100,0
Puskesmas 125 126 251 125 100,0 125 99,2 250 99,6 125 100,0 125 99,2 250 99,6

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa cakupan kunjungan


Neonatal menurut jenis kelamin di wilayah kerja Puskesmas Eban ,
Kecamatan Miomafo Barat tahun 2018 adalah berjumlah 250 orang
dengan rincian KN-1 laki-laki berjumlah 125 orang dan perempuan
berjumlah 125 orang dan KN -Lengkap berjumlah 150 yaitu laki-laki
berjumlah 125 orang dan perempuan berjumlah 125 orang.

12. Jumlah Bayi yang diberi ASI Ekslusif Menurut Jenis Kelamin
ASI- Ekslusif merupakan makanan utama bagi seorang bayi 0-6
bulan pertama.Manfaatnya sangat besar baik itu untuk mendapatkan
kekebalan tubuh berupa kolostrum maupun mendapatkan nutrisi
lengkap, agar mencegah bayi tersebut dari stunting atau Gizi
Pendek.Oleh sebab itu di harapkan agar setiap bayi wajib mendapatkan
ASI-Ekslusif dari ibunya.

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 28


Tabel 2.22
Jumlah Bayi Yang diberi ASI Ekslusif Menurut Jenis Kelamin
Di Wilayah Kerja Puskesmas Eban, Kecamatan Miomafo Barat 2018
Jumlah Bayi Jumlah Bayi yang diberi ASI Ekslusif
No Nama Desa 0 – 6 Bln L P L+P
L P L+P Jlh % Jlh % Jlh %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Eban 12 12 24 12 100,0 11 91,7 23 95,8
2 Sallu 8 11 19 8 100,0 9 81,8 17 89,5
3 Lemon 15 24 39 14 93,3 20 83,3 34 87,2
4 Suanae 12 16 28 11 91,7 11 68,8 22 78,6
5 Fatunisuan 8 7 15 7 87,5 7 100,0 14 93,3
6 Fatutasu 3 3 6 3 100,0 3 100,0 6 100,0
7 Haulasi 9 10 19 8 88,9 8 80,0 16 84,2
8 Noeltoko 9 8 17 8 88,9 8 100,0 16 94,1
9 Fatuneno 10 5 15 10 100,0 5 100,0 15 100,0
10 Noepesu 11 4 15 10 90,9 3 75,0 13 86,7
11 Saenam 7 6 13 7 100,0 5 83,3 12 92,3
12 Manusasi 10 7 17 9 90,9 6 85,7 15 88,2
13 Satab 3 2 5 3 100,0 2 100,0 5 100,0
Puskesmas 117 115 227 110 3666,7 98 4900,0 208 91,6

Pada tabel diatas jelaskan bahwa bayi yang di beri ASI Ekslusif
di wilayah kerja Puskesmas Eban, Kecamatan Miomafo Barat pada
tahun 2018 adalah berjumlah 227 orang dengan rincian laki-laki 117
orang dan perempuan 115 orang

13. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi

Tabel 2.23
Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin
Di Wilayah Kerja Puskesmas Eban, Kecamatan Miomafo Barat 2018
Pelayanan Kesehatan Bayi
Jumlah Bayi L P L+P
No Nama Desa
L P L+P Jlh % Jlh % Jlh %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Eban 15 15 30 15 100,0 15 100,0 30 100,0
2 Sallu 9 12 21 9 100,0 12 100,0 21 100,0
3 Lemon 16 24 40 16 100,0 24 100,0 40 100,0
4 Suanae 14 20 34 14 100,0 20 100,0 34 100,0
5 Fatunisuan 9 7 16 9 100,0 7 100,0 16 100,0
6 Fatutasu 4 2 6 4 100,0 2 100,0 6 100,0
7 Haulasi 14 13 27 14 100,0 13 100,0 27 100,0
8 Noeltoko 10 8 18 10 100,0 8 100,0 18 100,0
9 Fatuneno 9 4 13 9 100,0 4 100,0 13 100,0
10 Noepesu 10 6 16 10 100,0 6 100,0 16 100,0
11 Saenam 5 8 13 5 100,0 8 100,0 13 100,0
12 Manusasi 8 6 14 8 100,0 6 100,0 14 100,0
13 Satab 2 1 3 2 100,0 1 100,0 3 100,0
Puskesmas 125 126 251 125 100,0 126 100,0 251 100,0

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 29


Dari table diatas dapat dilihat bahwa cakupan pelayanan
kesehatan bayi menurut jenis kelamin di wilayah kerja Puskesmas
Eban 2018 adalah 251 dari tota keseluruhan bayi yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Eban .

14. Hasil Cakupan Kegiatan MTBM /MTBS

Tabel 2.24
Hasil Cakupan Kegiatan MTBM / MTBS
UPTD Puskesmas Eban Tahun 2018
CAKUPAN
NO NAMA KEGIATAN TARGET KETERANGAN TREND
2018
1 MTBS (2bl-5th)
 Balita/ Bayi 184 Kurang dari target ↑↓
2 MTBM (0-2bl)
 Neonatus (0-28 hr) 174 Kurang dari target ↑↓

 Bayi (0-11bl) 175 ↑↓

Hasil kegiatan MTBM /MTBS UPTD Puskesmas Eban belum


dilaksanakan dengan baik baik. Dari kegiatan ini telah dapat menjaring
beberapa kasus yang berpotensi menjadi wabah seperti campak, diare
serta kasus – kasus yang harus segera mendapat penanganan yang cepat
dan tepat seperti misalnya demam tinggi, pneumonia dll.
Dalam rangka menurunkan angka kematian balita, masih
diperlukan kerjasama yang aktif, evaluasi yang intensif dan
berkesinambungan antara petugas lintas program, agar pelaksanaan
MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) dapat terlaksana dengan
baik. Dengan demikian program MTBS diharapkan akan dapat
menjaring balita resti / yang sakit, sehingga penangannya dapat
dilakukan sedini mungkin.
Kegiatan MTBM/MTBS ini harus terus dilaksanakan secara
berkesinambungan agar cakupan program-program yang lain ikut
tercapai. Diperlukan kerjasama yang baik antara lintas program dalam
kesinambungan program MTBM/MTBS ini.

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 30


c. Upaya Kesehatan Lingkungan
Upaya Kesehatan Lingkungan adalah salah satu upaya yang
dilakukan oleh petugas kesehatan agar masyarakat yang tinggal dalam
lingkungan tersebut dapat hidup dengan sehat dan bersih, selain itu
mencegah masyarakat dari penyakit baik menular maupun tidak
menular.
Adapun upaya –upaya yang dilakukan adalah :
1. Cakupan Program Kesehatan Lingkungan
Tabel 2.25
Hasil Cakupan Program Kesehatan Lingkungan
Puskesmas Eban Tahun 2018

No Nama Kegiatan Target (%) Cakupan(%) Keterangan


1 2 3 4 5
1 Klinik Sanitasi 100 100 Mencapai Target
2 Pengawasan sanitasi dasar 100 75 Tidak mencapai
target
3 Pengawasan kualitas air 100 72,48 Tidak mencapai
bersih dan kaporisasi target
4 Pengawasan dan pembinaan 100 52,25 Tidak mencapai
TTU target
5 Pengawasan dan pembinaan 100 75 Tidak mencapai
TPM target
6 Pengawasan TPS 100 75 Tidak mencapai
target
7 Kunjungan rumah 100 52 Tidak mencapai
target
8 Pengambilan sampel air dan - - -
makanan

Pelaksanaan program kesehatan lingkungan di wilayah


kerja Puskesmas Eban belum baik dan masih banyak indicator
yang harus dikerjakan dan di tingkatkan seperti pengmbilan dan
pemeriksaan sampel Air & makanan serta pengawasan TPS dan
kunjungan rumah dimana cakupannya masih kurang dari
targetDiperlukan juga peningkatan kerjasama yang baik antara
lintas program serta dengan petugas surveyalance dan petugas di
poliklinik umum agar kasus-kasus penyakit bersumber dari

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 31


lingkungan atau binatang dapat di konsulkan/dirujuk ke klinik
sanitasi sehingga petugas sanitasi bisa mendapatkan data untuk
memecahkan / mencari akar permasalahan di lapangan sehingga
kasus-kasus tersebut tidak menjadi KLB (Kejadian Luar Biasa).
Kunjungan rumah dalam rangka inspeksi sanitasi
perumahan, penilaian rumah sehat, perlu ditingkatkan lagi melalui
kerjasama lintas program dan lintas sektor agar terwujudnya
wilayah Kecamatan Miomaffo Barat yang bersih dan sehat dengan
demikian diharapkan derajat kesehatan masyarakat Kecamatan
Miomaffo Barat pun akan meningkat.
2. Presentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan
Sehat
Tabel 2.26
Presentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
di Wilayah Kerja Puskesmas Eban, Kecamatan Miomafo Barat 2018
Rumah Tangga
NO Nama Desa Jumlah Jlh Rumah % Jlh Ber- % Ber-
dipantau dipantau PHBS PHBS
1 2 3 4 5 6 7
1 Eban 361 265 73,4 126 47,5
2 Sallu 339 250 73,7 145 58,0
3 Lemon 535 456 85,2 169 37,1
4 Suanae 462 394 85,3 265 67,3
5 Fatunisuan 408 356 87,3 105 29,5
6 Fatutasu 108 107 99,1 56 52,3
7 Haulasi 436 358 82,1 158 44,1
8 Noeltoko 209 195 93,3 135 69,2
9 Fatuneno 156 130 83,3 98 75,4
10 Noepesu 231 145 62,8 89 61,4
11 Saenam 177 140 79,1 68 48,6
12 Manusasi 177 120 60,3 86 71,7
13 Satab 80 80 100,0 40 50,0
Puskesmas 3.701 2.996 81,0 1.540 51,4

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa di wilayah Puskesmas


Eban jumlah rumah tangga pada tahun 2018 adalah berjumlah
3.701 . Puskesmas telah melakukan pemantauan di 2.996 rumah
dan hasilnya 1.540 rumah adalah masuk dalam kategori rumah
Ber-PHBS.

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 32


3. Presentase Rumah Sehat
Tabel 2.27
Presentase Rumah Sehat
di Wilayah Kerja Puskesmas Eban, Kecamatan Miomafo Barat
2018
Jlh Seluruh Rumah di Rumah di Bina Rumah Memenuhi
NO Nama Desa Rumah Bina Memenuhi Syarat Syarat ( Rumah Sehat)
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Noepesu 386 375 97 270 72,00 270 69,95
2 Fatuneno 390 385 99 285 74,03 285 73,08
3 Eban 476 470 99 335 71,28 335 70,38
4 Sallu 462 462 100 369 79,87 369 79,87
5 Suanae 186 180 97 140 77,78 140 75,27
6 Lemon 88 88 100 79 89,77 79 89,77
7 Fatunisuan 368 365 99 245 67,12 245 66,58
8 Haulasi 188 180 96 130 72,22 130 69,15
9 Noeltoko 156 156 100 127 81,41 127 81,41
10 Fatutasu 270 265 98 140 52,83 140 51,85
11 Manusasi 310 285 92 144 50,53 144 46,45
12 Saenam 83 83 100 73 87,95 73 87,95
13 Satab 80 80 100 70 87,50 70 87,50
Puskesmas 3.443 3.374 98,00 2.407 71,34 2.407 69,91

Di wilayah kerja Puskesmas Eban pada tahun 2018 terdapat


2.349 rumah yang di kategori Rumah Sehat dari total seluruh rumah
yaitu 3.443. Ada rumah yang di bina yaitu 3.374 dan ada juga rumah di
bina yang memenuhi syarat yaitu 2.407.

d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


Gizi sangatlah penting bagi pertumbuhan dan perkembangan
seorang manusia diamanpun berada. Tanpa asupan Gizi yang baik dan
teratur dalam proses pertumbuhan maka akan terjadi hal-hal berdampak
pada penyakit tertentu, misalnya seorang anak yang kekurangan gizi
akan menyebabkan berat badan dan pertumbuhannya tergangggu atau
yang sering di sebut Gizi Buruk. Begitupun juga seseorang yang
kelebihan gizi, akan mengakibatkan orang tersebut Obesitas. Kedua
kasus tersebut dapat menyebabkan kematian apabilatidak di tangani
dengan cepat. Di wilayah kerja Puskesmas Eban ada beberapa upaya
perbaikan Gizi dalam masyarakat yang dilakukan oleh petugas
Puskesmas maupun masyarakat atau Lintas sektor setempat untuk
mengurangi kasus Gizi Buruk maupun obesitas dan lain-lain.

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 33


Adapun upaya perbaikan gizi yang dilakukan oleh lintas program
dan lintas sektor adalah :
1. Jumlah Balita di timbang
Tabel 2.28
Jumlah Balita di timbang Menurut Jenis Kelamin
di Wilayah Kerja Puskesmas Eban, Kecamatan Miomafo Barat 2018
BALITA
Nama Jlh Balita di Ditimbang BGM
NO Desa Laporkan (S) Jumlah (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JLH % JLH % JLH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Noepesu 60 61 121 56 59 115 93,3 96,7 95,0 4 7,1 4 6,8 8 7,0
2 Fatuneno 57 61 118 51 59 110 89,5 97 93,2 0 0,0 2 3,4 2 1,8
3 Eban 110 111 221 101 106 207 91,8 95 93,7 3 3,0 3 2,8 6 2,9
4 Sallu 70 72 142 68 70 138 97,1 97 97,2 2 2,9 2 2,9 4 2,9
5 Suanae 28 38 66 26 36 62 92,9 95 93,9 4 15,4 3 8,3 7 11,3
6 Lemon 19 17 36 16 15 31 84,2 88 86,1 0 0,0 1 6,7 1 3,2
7 Fatunisuan 53 69 122 47 63 110 88,7 91 90,2 2 4,3 1 1,6 3 2,7
8 Haulasi 2 36 78 39 34 73 92,9 94 93,6 2 5,1 2 5,9 4 5,5
9 Noeltoko 31 22 3 29 20 49 93,5 91 92,5 1 3,4 1 5,0 2 4,1
10 Fatutasu 43 43 86 38 39 77 88,4 91 89,5 3 7,9 1 2,6 4 5,2
11 Manusasi 28 47 75 25 45 70 89,3 96 93,3 4 16,0 4 8,9 8 11,4
12 Saenam 23 27 50 17 25 42 73,9 93 84,0 0 0,0 1 4,0 1 2,4
13 Satab 13 10 23 11 8 19 84,6 80 82,6 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Puskesmas 577 614 1.191 524 579 1.103 90,8 94 92,6 25 4,8 25 4,3 50 4,5

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah Balita


ditimbang menurut jenis kelamin di wilayah kerja Puskesmas Eban
2018 adalah 1.191 orang, jumlah balita yang di timbang adalah
1.103 , dan jumlah balita yang BGM adalah 50 orang.

2. Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan

Tabel 2.29
Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan
Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Eban,
Kecamatan Miomafo Barat 2018
Kasus balita Gizi Buruk
No Nama Desa Jumlah di Temukan Mendapat Perawatan
L P L+P
L P L+P Jlh % Jlh % Jlh %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Noepesu 1 0 1 1 100,0 0 0,0 1 100,0
2 Fatuneno 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
3 Eban 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
4 Sallu 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
5 Suanae 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
6 Lemon 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
7 Fatunisuan 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 34


8 Haulasi 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
9 Noeltoko 1 0 1 1 100,0 0 0,0 1 100,0
10 Fatutasu 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
11 Manusasi 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
12 Saenam 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
13 Satab 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Puskesmas 2 0 2 2 100,0 0,0 0,0 2 100,0

Dari tabel 2.29 diatas dapat dilihat bahwa terdapat kasus


Balita Gizi Buruk yang berjumlah 2 orang di wilayah kerja
Puskesmas Eban tahun 2018, namun semuanya sudah mendapat
perawatan dan saat ini berat badan sudah normal.

3. Prevalensi Stunting
Stunting ( Gizi Pendek) suatu kondisi dimana tinggi badan
seseorang jauh lebih pendek di bandingkan tinggi badan seusianya.
Penyebab utama Stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi
dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya
tampak setelah anak berusia 2 tahun.Selain itu kondisi ini juga bisa
terjadi akibat kebutuhan gizi anak saat masih di bawah usia 2 tahun
tidak tercukupi.

Tabel 2.30
Prevalensi Stunting Menurut Jenis Kelamin
di Wilayah Kerja Puskesmas Eban, Kecamatan Miomafo Barat 2018
Prevalensi Stunting
No Nama Desa Jumlah Di Temukan
L P L+P
1 2 3 4 5
1 Noepesu 36 29 65
2 Fatuneno 34 28 62
3 Eban 65 48 113
4 Sallu 33 38 71
5 Suanae 18 20 38
6 Lemon 10 9 19
7 Fatunisuan 26 36 62
8 Haulasi 11 13 24
9 Noeltoko 16 13 29
10 Fatutasu 25 17 42
11 Manusasi 17 25 42
12 Saenam 20 19 39
13 Satab 10 15 15
Puskesmas 321 300 621

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 35


Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa di temukan kasus
Stunting di wilayah kerja Puskesmas Eban tahun 2018 yaitu 621
orang, dengan rincian laki-laki 321 orang dan perempuan 300
orang.

4. Hasil Cakupan Program Gizi


Tantangan utama dalam pembangunan suatu bangsa adalah
membangun sumber daya manusia yang berkualitas, sehat, cerdas,
dan produktif. Pencapaian pembangunan manusia yang di ukur
dengan Indek Pembanguna Manusia (IPM) belum menunjukan
hasil yang menggembirakan khususnya di Indonesia.
Masalah gizi di pengaruhi oleh banyak faktor yang saling
mempengaruhi secara kompleks. Pada dasarnya masalah gizi di
sebabkan oleh asupan makanan yang tidak seimbang dan adanya
penyakit infeksi, masalah tersebut erat kaitannya dengan persediaan
bahan pangan yang ada di masyarakat dan di tingkat rumah tangga,
dipengaruhi oleh kemampuan rumah tangga dalam menyediakan
pangan dalam jumlah dan jenis yang cukup dan dipengaruhi oleh
faktor perilaku dan pendidikan serta keadaan kesehatan anggota
keluarga.Oleh sebab itu penganan masalah gizi memerlukan
penanganan yang terpadu, yang mengarah pada pemberdayaan
ekonomi keluarga, peningkatan kemampuan dan ketrampilan
asuhan gizi keluarga serta peningkatan cakupan dan kualitas
pelayanan kesehatan.
Pada tahun 2018 cakupan program gizi mulai membaik di
wilayah kerja Puskesmas Eban.Hal ini di karenakan adanya
kerjasama yang baik antara petugas gizi dan lintas sektor baik
kader dan para kepala Desa dalam mengurangi stunting da Gizi
Kurang di masing-masing desa.

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 36


Adapun hasil cakupannya dapat dilihat pada tabel 2.31
dibawah ini, yaitu
Tabel 2.31
Hasil Cakupan Program Gizi Puskesmas Eban Tahun 2018
Cakupan
No Nama Kegiatan Target TREND
2018 Keterangan

1 Jumlah balita ( S ) 100% 100% Mencapai target =


Balita Yg mempunyai kartu 100% =
2 100% Mencapai target
(K)
Balita yg ditimbang naik berat 94,3% ↑↓
3 100% Kurang dari target
badannya( N/D )
Balita dgn berat badan 100% =
4 100% Mencapai Target
kurang (BGM ) / KEP nyata
5 CakupanPenimbangan (K/S) 100 % 100% Mencapai target =
Tingkat partisipasi 92,6% ↑↓
6 100 % Kurang dari target
masyarakat (D/S)
7 Pencapaian program (N//D) 100% 94,5% Kurang dari target ↑↓
8 Pemberian Tablet besi 90 tab 87,41% ↑↓
100% Kurang dari target
untuk IH (FE3)
9 100% =
Pemberian VIT A 100% Mencapai target

100% =
MP Asi 100% Mencapai target
10
Rumah tangga pengguna 38,5% ↑↓
100% Kurang dari target
11 garam yodium
Balita status Gizi kurang 100% =
100% Kurang dari target
12 (BGM)
13 - -
Ibu hamil KEK - -

14 30
BBLR -

15 95% ↑↓
Anemia Bumil 100% Kurang dari target

Hasil kegiatan program Gizi pada tahun 2018 di Puskesmas


Eban sudah cukup baik. Peran serta masyarakat dan pemberdayaan
masyarakat dalam pelaksanaan posyandu oleh para kader posyandu
sudah baik, hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian cakupan D/S
(92,6%). Walaupun tingkat partisipasi masyarakat sudah baik tetapi

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 37


Secara kualitas, masih ada yang harus ditingkatkan lagi antara lain
perlunya perhatian khusus/intervensi lebih intensif mengenai
peningkatkan berat badan tiap kali penimbangan, oleh karena masih ada
balita yang tidak mengalami peningkatan berat badan pada saat
penimbangan. Diperlukan kerjasama yang baik antara lintas program
dan lintas sektor dalam pembinaan/intervensi balita yang tidak/sulit
naik berat badannya tersebut.
Jumlah balita gizi kurang dan gizi buruk di wilayah kerja
Puskesmas Eban mengalami penurunan, diharapkan penurunan ini
diikuti pula dengan adanya peningkatan pengetahuan ibu-ibu yang
memiliki bayi dan balita tentang prilaku hidup ber-PHBS, sehingga
bayi, balita serta anak-anak di wilayah kerja Puskesmas Eban dapat
tumbuh dengan sehat. Diharapkan dengan perhatian yang lebih serta
intervensi yang tepat tidak ada lagi balita gizi buruk di wilayah kerja
Puskesmas Eban.
Anemia pada ibu hamil walaupun prosentasi kasus rendah tetapi
bila dilihat dampak dari anemia dan ibu hamil KEK adalah banyak bayi
lahir dengan BBLR dan mengalami kematian. Kecamatan Miomaffo
Barat adalah kecamatan yang ada di dataran tinggi yang berpotensi
kekurangan zat yodium pada pangan yang disediakan untuk itu
alternative penggunaan garam yodium menjadi pilihan di wilayah ini
namun dalam kenyataan pada survey pengunaan garam yodium
ditingkat rumah tangga masih dibawah target.untuk itu butuh solusi –
solusi baik yang dilakukan dengan lintas sector maupun lintas program.

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 38


e. Pencegahan dan Pembrantasan Penyakit Menular

1. Program Imunisasi

Hasil cakupan program Imunisasi secara umum seluruhnya


masih belum mencapai target sesuai yang diharapkan meskipun
kegiatan sweeping Imunisasi telah 100% dilakukan.
Tabel 2.32
Hasil Cakupan Program Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas
Eban Tahun 2018
Nama Target Capaian
NO Keterangan TREND
Kegiatan (%) (%)
1 Imunisasi 95% 85,25% Kurang dari target ↑↓
2 Imunisasi DPT Hb1 95% 75 ,38% Kurang dari target ↓↓
3 Imunisasi DPT Hb2 90% 75,77% Kurang dari target ↓↑
4 Imunisasi DPT Hb3 85% 74,10% Kurang dari target ↓↑
5 Imunisasi Polio1 95% 75,50% Kurang dari target ↑↓
6 Imunisasi Polio2 90% 75,30% Kurang dari target ↓↓
7 Imunisasi Polio3 90% 75,30% Kurang dari target ↓↑
8 Imunisasi Polio4 85% 74,11% Kurang dari target ↓↑
9 Imunisasi Campak 90% 80,29% Kurang dari target ↓↑
10 Imunisasi Hepatitis unijek 100% 75,12 % Lebih dari target ↑↓
11 Imunisasi TT 1 100% 84,5% Kurang dari target ↑↓
12 Imunisasi TT 2 100% 78,8 % Kurang dari target ↑↓
13 Desa UCI 100% 84,6 % Kurang dari target ↑↓

Pencapaian program Imunisasi yang hampir selalu tidak


mencapai target ini disebabkan karena jumlah sasaran bayi/balita di
wilayah kerja Puskesmas Eban berdasarkan proyeksi terlalu besar
dibandingkan jumlah riil bayi/balita yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Eban. Selain itu, tingkat mobilisasi penduduk
Kecamatan Miomaffo Barat sangat tinggi, banyak penduduk yang
hanya tinggal untuk beberapa lama, kemudian pindah / pulang ke
tempat asal, ditambah lagi dengan tingginya kasus kematian bayi
dan neonatal di pusk Eban yang mencapai 17 kss dan kss lahir mati
mencapai 5 kss yang pasti akan menambah maslah dalam target
sasaran program.
Selain adanya kesenjangan antara data sasaran hasil
proyeksi dan data sasaran riil, juga mobilisasi penduduk yang
cukup tinggi hasil cakupan Imunisasi di beberapa kelurahan rendah

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 39


karena adanya pemahaman dari keyakinan beberapa masyarakat
bahwa setelah Imunisasi anak menjadi sakit sehingga masyarakat
tidak mau membawa anaknya diimunisasi. Sehingga upaya
peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya Imunisasi
bagi bayi dan balita sebagai bagian dari kelompok rentan perlu
dilakukan melalui kegiatan promosi kesehatan perorangan ataupun
kelompok agar program Imunisasi dapat berjalan dengan baik
sehingga bayi dan balita di wilayah Puskesmas Eban dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal.

2. Hasil Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization


(UCI)
Tabel 2.33
Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Di Wilayah Kerja Puskesmas Eban, Kecamatan Miomafo Barat 2018

No Nama Desa Jumlah Desa Desa UCI % Desa UCI

1 2 3 4 5
1 Noepesu 1 1 100,0
2 Fatuneno 1 1 100,0
3 Eban 1 1 100,0
4 Sallu 1 1 100,0
5 Suanae 1 1 100,0
6 Lemon 1 0 0,0
7 Fatunisuan 1 1 100,0
8 Haulasi 1 1 100,0
9 Noeltoko 1 1 100,0
10 Fatutasu 1 1 100,0
11 Manusasi 1 1 100,0
12 Saenam 1 1 100,0
13 Satab 1 0 0,0

Puskesmas 13 11 84,6

Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Cakupan Desa /


Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)di wilayah kerja
Puskesmas Eban 2018 terdiri dari 11 Desa dan 2 Desa lainnya
belum masuk dalam desa UCI.

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 40


3. Hasil Cakupan ImunisasiHepatitis B < 7 Hari dan BCG pada
Bayi
Tabel 2.34
Cakupan Imunisasi Hepatitis B < 7 Hari dan BCG pada Bayi
Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Eban,
Kecamatan Miomafo Barat 2018

Bayi di Imunisasi
Jumlah
N Puskesmas Lahir Hidup Hb <7 Hari BCG
O L P L+P L P L+P
L P L+P Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Noepesu 14 16 30 10 71,4 7 43,8 17 56,7 14 100,0 12 75,0 26 87,7
2 Fatuneno 14 5 19 2 14,3 5 33,3 7 24,1 11 78,6 1 73,3 22 75,9
3 Eban 27 27 54 6 22,2 10 37,0 16 29,6 19 70,4 24 88,9 43 79,7
4 Sallu 23 23 46 4 17,4 10 43,5 14 30,4 15 65,2 18 78,3 33 71,7
5 Suanae 9 9 18 1 11,1 5 55,6 6 33,3 9 100,0 7 77,8 16 88,9
6 Lemon 3 4 7 2 66,7 0 0,0 2 28,6 4 133,3 2 50,0 6 85,7
7 Fatunisuan 18 19 37 5 27,8 3 15,8 8 21,6 16 88,9 12 63,2 28 75,7
8 Haulasi 9 9 18 5 55,6 4 44,4 9 50,0 10 111,1 8 88,9 18 100,0
9 Noeltoko 6 6 12 5 83,3 3 50,0 8 66,7 8 133,3 4 66,7 12 100,0
10 Fatutasu 12 11 23 5 41,7 3 27,3 8 34,8 9 75,0 5 45,5 14 60,9
11 Saenam 5 6 11 2 40,0 6 100,0 8 72,7 6 120,0 6 100,0 12 109,1
12 Manusasi 9 9 18 3 33,3 3 33,3 6 33,3 7 77,8 8 88,9 15 83,3
13 Satab 2 2 4 2 100,0 1 50,0 3 75,0 1 50,0 1 50,0 2 50,0
Puskesmas 151 156 307 52 34,4 60 38,5 112 36,5 129 85,4 118 75,6 247 80,5

Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Cakupan Imunisasi


pada Bayi Menurut Jenis Kelamin di wilayah kerja Puskesmas
Eban 2018 terdiri dari Imunisasi Hepatitis B <7 hari berjumlah 112
orang, dan imunisasi BCG terdiri dari 247 orang dari total sasaran
307 orang. Jumlah cakupannya belum mencapai 100% karena
masih ada sasaran yang belum mendapatkan imunisasi Hb<7 dan
BCM.

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 41


4. Hasil Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
Tabel 2.35
Hasil Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
Eban Tahun 2018
Nama Target Cakupan (%)
No Keterangan TREND
Kegiatan (%) 2018
100% 312 Mencapai target =
1 DT
100% 306 Mencapai target =
2 TD
100% 312 Mencapai target =
3 Campak

Hasil kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)


pada tahun 2018 dan tahun sebelumnya cukup baik bahkan melebih
target , oleh karena pada pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS) di 19 SD pada di wilayah Puskesmas Eban sudah
dilakukan koordinasi lintas sector terutama dengan Dinas Cabang
PPO Kecamatan Miomaffo Barat dan Para kepala sekolah dan
jadwal untuk imunisasai BIAS sudah diketahui oleh pihak sekolah ,
selain baiknya kerjasama lintas sector juga di tingkat puskemas
kerjasama lintas program dan profesi sudah cukup baik sehingga
kedepannya kerjasama yang sudah baik tersebut akan terap
ditingkatkan dan dipertahankan.
f. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Tidak ada kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) pada
tahun 2018. Namun demikian, kesiapsiagaan petugas dalam
melaksanakan Penelitian Epidemiologi serta meningkatkan
kegiatan pemantauan jentik dalam rangka memutus rantai
penularan kasus DBD harus tetap dilakukan.
Keberhasilan pemuntusan rantai penularan kasus DBD ini
pun tidak lain karena adanya sistem kewaspadaan di masyarakat
sudah baik, sehingga Petugas Demam Berdarah Dengue, Petugas
Kesehatan Lingkungan, Petugas Surveilans serta Petugas Promosi
Kesehatan dapat menindaklanjuti dengan cepat.

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 42


Tabel 2.36
Hasil CakupanProgram Demam Berdarah
di Wilayah Kerja Puskesmas EbanTahun 2018
2018
NO KEGIATAN KET
Sasaran Hasil %
1 Penderita DBD 0 0 0 Tidak ada
2 Penderita DBD yang Ditangani 0 0 0
3 Rumah yang diperiksa Jentik 3443 1556 45,19
4 Rumah yang bebas Jentik 1556 567 36,43
5 Kasus DBD yang di PE 0 0 0
Upaya pemeriksaan jentik berkala oleh kader serta kegiatan
monitoring pelaksanaan jentik berkala oleh petugas sangat
membantu dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat
DBD. Upaya ini harus dibantu oleh upaya semua masyarakat
Kecamatan Miomaffo Barat untuk melakukan gerakan 3M
(Menutup, Menguras, Mengubur) dalam rangka pemberantasan
jentik nyamuk aedes aegypti.

g. Surveillans
Pelaksanaan program surveillans di wilayah kerja UPTD
Puskesmas sudah cukup baik karena ditunjang dengan adanya
pengumpulan data epidemiologi yang di dapat dari kegiatan dalam
dan luar gedung yang berpotensi menjadi wabah cepat dan lengkap
oleh petugas. Dengan adanya data epidemiologi yang lengkap
maka kegiatan penanggulangan penyakit dapat dilaksanakan
dengan mudah dan cepat sehingga kejadian KLB serta perluasan
wilayah KLB dapat dicegah.
Pertemuan rutin antara petugas kesehatan dalam rangka
menggali permasalahan kesehatan di wilayah kerja sudah
dilaksanakan dengan baik di UPTD Puskesmas Eban, sehingga
kerjasama lintas program antar petugas kesehatan sudah berjalan
dengan baik.
Kerjasama lintas program antar petugas puskesmas, lintas
sektoral, dukungan tokoh masyarakat dan upaya peran serta seluruh

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 43


masyarakat dalam membangun sistem pengamatan penyakit serta
faktor-faktor resiko resikonya diharapkan dapat mencegah
timbulnya penyakit menular di masyarakat yang dapat berpotensi
menjadi KLB. Adapun penemuan kasus yang berpotensi menjadi
wabah dapat dilihat pada Tabel 2.37 :
Tabel 2.37
Hasil Kegiatan Surveillans
Di Wilayah Kerja Puskesmas Eban Tahun 2018
2018
No Nama Kegiatan Ket
Sasaran Hasil
1 Penemuan kasus campak 0 0
2 Penemuan kasus DBD 0 0
3 Penemuan kasus diare 15.644 24
4 Penemuan kasus chikungunya 0 0
5 Penemuan kasus flu burung 0 0
6 Penemuan kasus AFP 0 0
7 Penemuan kasus HFMD 0 0
Pada tahun 2018 terdapat beberapa kasus diare yaitu dari
15.644 jumlah penduduk terdapat 24 jiwa yang mengalami sakit
diare.
h. Diare
Tabel 2.38
Jumlah kasus Diare Perdesa di Puskesmas Eban tahun 2018
Desa Jumlah kasus Kasus Di Tangani

Noepesu 3 3
Fatuneno 1 1
Eban 6 6
Sallu 1 1
Suanae - -
Lemon 3 3
Fatunisuan 1 1
Haulasi 1 1
Noeltoko 1 1
Fatutasu 2 2
Manusasi - -
Saenam 3 3
Satab 2 2
Total 24 24

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 44


Pelaksaan program Diare pada tahun 2018 mulai menurun
di banding tahun 2017, penemuan kasus diare cukup banyak di
wilayah UPTD Puskesmas Eban pada tahun 2017 mencapai 191
jiwa sedangkan tahun 2018 mencapai 24 jiwa dan peningkatan
kasus tertinggi terjadi di Desa/kel Eban, dan rata – rata terjadi di
semua Desa . Hal ini dapat disebabkan karena beberapa faktor
yaitu karena kemarau yang panjang yang menyebabkan
ketersediaan air dan sanitasi dasar pada saat itu sangat
memprihatinkan ditunjang lagi oleh kurangnya kesadaran
masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan pribadi
khususnya anak balita sehingga berdampak pada peningkatan
kasus diare tersebut.
Tabel 2.39
Hasil Cakupan Program Diare di Puskesmas Eban Tahun 2018
CAKUPAN
NO KEGIATAN TARGET
2018
1 Penemuan kasus(semua umur) 10% 20
4
2 Diare Balita 20%

Dalam tahun 2018 terjadi peningkatan kasus terutama pada


bulan Oktober s/d Desember terjadi pada beberapa desa dan
kelurahan seperti desa Fatutasu –Manusasi dan Noepesu juga
kelurahan Eban, dan terjadi pada musim kering dimana persediaan
air kurang dari kebutuhan yang mana akan menghamat semua
proses pemeliharaan sanitasi lingkungan.
Dalam penangan kasus diare, rehidrasi oral merupakan
upaya pertolongan pertama yang paling penting dilakukan dalam
mencegah dan menanggulangi dehidrasi akibat diare. Peran serta
masyarakat dalam upaya pencegahan kematian akibat diare telah
dilakukan melalui kegiatan rehidari oral yaitu pendistribusian oralit

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 45


oleh kader posyandu kepada penderita diare dan pojok oralit di
puskesmas Eban.
i. ISPA
Pelaksanaan program ISPA di Puskesmas Eban telah berjalan
cukup baik, hal ini ditandai dengan penemuan kasus ISPA yang
cukup baik. Pada kasus ISPA Pneumonia yang memerlukan
penanganan lebih lanjut telah dirujuk ke RS, yang kemudian akan
dilakukan pemantauan pasca perawatan oleh petugas dalam rangka
care seeking untuk mencegah kematian bayi / balita akibat
Pneumonia.
Diharapkan dengan jumlah penemuan kasus infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA) yang masih kurang dari target ini lebih
menggambarkan sudah baiknya status kesehatan masyarakat
khususnya masyarakat wilayah kerja UPTD Puskesmas Eban.
Tabel 2.40
Hasil Cakupan Program ISPA
Di Puskesmas Eban Tahun 2018
Cakupan Kematian
NAMA KEGIATAN Sasaran KET
(kasus) (kasus)
Penemuan dan penatalaksanaan kasus
15.644 2 -
Pneumonia

Pada tabel 2.40 dapat dilihat bahwa angka cakupan


penemuan kasus pneumonia di Puskesmas Eban masih ada 2 kasus.
Hal ini bisa berdampak pada kematian dan setiap tahunnya
kejadian selalu berulang. Semua terjadi karena masih rendahnya
sanitasi dasar terutama masih ada keluarga yang tinggal di rumah
darurat/bulat, dan didukung oleh cuaca dan iklim yang dingin
membuat keluarga enggan tidur dan menempati rumah sehat dan
memilih tidur di dapur. Untuk itu penemuan kasus pneumonia pada
anak balita secara dini harus terus dilakukan dan perlu Puskesmas
melakukan kerjasama dengan BP / klinik swasta yang ada untuk

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 46


dapat melaporkan kasus yg ditemukan di klinik untuk
ditatalaksanakan sesuai protap yang ada dan juga melakukan
kunjungan rumah untuk pemantaun proses pengobatan dan atau
rujukan bila gejala berlanjut.

j. Hasil Kegiatan Program TB Paru


Pelaksanaan program TB Paru di UPTD Puskesmas Eban
belum mencapai target, penemuan kasus serta penemuan suspek
belum melampaui target yang seharusnya dicapai. Angka konversi
belum mencapai target ini disebabkan oleh karena penderita yang
ditemukan pada tahun tsb ada beberapa yang belum menyelesaikan
pengobatan.
Selain penderita yang diobati adalah penderita dengan BTA +
(positif) , beberapa penderita ada yang tidak dapat mengeluarkan
sputum / setelah beberapa pemeriksaan BTA selalu hasilnya –
(negatif) oleh karena pada pemeriksaan fisik pasien, didapatkan
beberapa gejala yang mengarah pada kelainan TB paru serta hasil
dari pemeriksaan RÖ + (positif) maka penderita diberikan
pengobatan TB untuk mencegah terjadinya penularan penyakit TB
paru pada orang-orang sekitarnya.
Tabel 2.41
Hasil Cakupan Program TB Paru Di Puskesmas Eban
Tahun 2018
No Kegiatan Target Nominal % Keterangan
Penemuan kasus BTA
1 (+) 70% 4 20% Kurang dari target

2 Perkiraan Suspek 68% 30 20% Kurang dari target


Angka konversi 100% Kurang dari
3 85% 4
Target
4 Angka kesembuhan 100% 3 75% Mencapai target
5 Angka kesalahan laborat < 5% 0 - Mencapai tareget
6 TB Anak > 10% 1 -
7 RO (+)BTA (-) < 10% 0 -
.

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 47


Angka kesembuhan yang telah mencapai 75% didapat dari
pemeriksaan sputum ulang penderita pada bulan terakhir
pengobatan yang menyatakan kuman BTA sudah negatif (kuman
BTA sudah tidak ditemukan pada pemeriksaan mikroskopik apus
sputum). Terdapat 1 (satu) penderita TBC yang meninggal, hal ini
disebabkan karena pasien tidak patuh terhadap pengobatan
sehingga penyakitnya makin parah.
k. Penyakit Kelamin
Pada tahun 2017 UPTD Puskesmas Eban belum memiliki tim
yang khusus mengatasi masalah termasuk penemuan kasus dan
penatalaksanaan kasus penyakit kelamin termasuk HIV AIDS.
Kegiatan yang sudah di laksanakan oleh UPTD Puskesmas Eban
terkait layanan HIV- IMS, masih sangat terbatas pada penyuluhan –
penyuluhan yang dilakukan disekolah dan di masyarakat. Namun
pada tahun 2018 ada beberapa pasien yang sudah dapat memeriksa
HIV- Aids di laboratorium Puskesmas Eban karena sudah ada
reagennya.
Kegiatan dapat di lihat pada tabel 2.42 dibawah ini.
Tabel 2.42
Kegiatan LKB HIV – IMS Di Puskesmas Eban Tahun 2018
NO
Kegiatan Tujuan
Penyuluhan penyakit kelamin dan HIV –AIDS di tingkat Sosialisasi
institusi Sekolah lanjutann tingkat pertama dan sekolah lanjutan
1 tingkat Atas
Melakukan koordianasi dengan camat dan lintas sector dalam Koordinasi dan
mengatasi masalah Penyakit kelamin dan HIV AIDS membangun jejaring
2
Pemeriksaan HIV –Aids di Puskesmas oleh petugas Melakukan Skrening
Laboratorium terhadap masyarkat
3

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 48


l. Kusta dan Frambusia
Tabel 2.43
Hasil Cakupan Program Kusta dan Frambusia
di Puskesmas Eban Tahun 2018
No Nama Kegiatan Sasaran Target Cakupan Keterangan

Penjaringan kasus 15.644 100% 44, 72 % Kurang dari target- tidak


1. kusta dan ditemukan kss suspect
frambusia
Penemuan kasus 15,644 3 97,0% Terdapat 1 kasus baru
2. kusta dan (Kusta)
frambusia

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada penjaringan di


tahun 2018, terdapat kasus Kusta Baru yaitu berjumlah 1 orang
dan kasus lama 2 orang.

C. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN


a. Usaha Kesehatan Sekolah
Usaha kesehatan sekolah adalah salah satu kegiatan yang
dilakukan oleh tenaga medis untuk melakukan deteksi dini kepada para
pelajar di sekolah. Selain itu tujuannya adalah untuk melakukan
pelayanan berupa pemeriksaan kesehatan para pelajar.
1. Data Sekolah
Ada 43 sekolah di wilayah kerja UPTD Puskesmas Eban,
daftar sekolah dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :
Tabel 2.44
Data Jumlah Sekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Eban
Tahun 2018
Jenis Sekolah Jumlah
PAUD 13
TK 3
SD 19
SMP 6
SMA/SMK 2

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 49


2. Program Usaha Kesehatan Sekolah

Adapun hasil kegiatan perjaringan anak sekolah dalam


rangka deteksi dini penyakit pada anak-anak sekolah dapat dilihat
pada Tabel berikut :
Tabel 2.45
Hasil Cakupan Program Usaha Kesehatan Sekolah
Di Puskesmas Eban Tahun 2018
NO NAMA KEGIATAN TARGET KETERANGAN
2018 Ket
1 Penjaringan murid kelas 1 baru 100% 98% 1 kali/tahun/19 SD
2 Pelayanan UKS 100% 100% 2 kali/thn/26 sekolah
3 Pelayanan UKGS 100% 100% 2 kali/thn/26 sekolah
4 Pelayanan Murid TK 100% 100% 2 kali/thn/3 tk

Pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah di wilayah


kerja Puskesmas Eban telah berjalan cukup baik, cakupan program
seluruhnya telah mencapai target. Koordinasi lintas program antar
petugas serta koordinasi lintas sektor antara UPTD Puskesmas Eban
dengan UPTD Pendidikan Kecamatan miomaffo barat dan pihak
sekolah sudah terjalin cukup baik.
3. Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Anak SD dan Setingkat
Tabel 2.46
Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Anak SD dan Setingkat
Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Eban,
Kecamatan Miomafo Barat 2018
Murid Kelas 1 SD dan Setingkatnya
NO. Puskesmas
Mendapat Pelayanan Kesehatan
Jumlah ( Penjaringan)
L P L+P
L P L+P Jlh % Jlh % Jlh %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Noepesu 20 13 33 20 100,0 13 100,0 33 100,0
2 Fatuneno 8 10 18 8 100,0 10 100,0 18 100,0
3 Eban 38 22 60 37 97,4 21 95,5 58 96,7
4 Sallu 26 30 56 24 92,3 27 90,0 51 91,1
5 Suanae 14 11 25 13 92,9 11 100,0 24 96,0
6 Lemon 7 11 18 7 100,0 11 100,0 18 100,0
7 Fatunisuan 23 20 43 22 95,7 18 90,0 40 93,0
8 Haulasi 10 6 16 9 90,0 6 100,0 15 93,8
9 Noeltoko 13 7 20 10 76,9 7 100,0 17 85,0

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 50


10 Fatutasu 21 18 39 17 81,0 18 100,0 35 89,7
11 Saenam 3 10 13 3 100,0 10 100,0 13 100,0
12 Manusasi 16 17 33 15 93,8 16 94,1 31 93,3
13 Satab 6 6 12 6 100,0 6 100,0 12 100,0
Puskesmas 205 181 386 191 93,2 174 96,1 365 94,6

Pada tabel di atas dapat dlihat bahwa murid SD kelas 1 dan


setingkatnya yang mendapatkan pelayanan kesehatan (Penjaringan)
adalah berjumlah 365 orang dari total siswa yaitu 386 orang.

Ada beberapa siswa yang tidak mendapatkan pelayana


kesehatan gigi dan mulut karena pada saat penjaringan siswa tersebut
tidak berada di sekolah, adapula yang takut sehingga tidak mau
mengikuti kegiatan tersebut.

Dari pihak puskesmas sudah melakukan swiping di sekolah


tapi tidak berhasil karena pada saat melakukan sweping siswa
tersebut tetap tidk berada di tempat atau sekolah.

4. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut


Tabel 2.47
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
di Wilayah Kerja Puskesmas Eban, Kecamatan Miomafo Barat 2018
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
No. Puskesmas

Tumpatan Gigi Pencabutan Gigi Rasio Tumpatan/


Tetap Tetap Pencabutan
1 2 3 4 5
1 Noepesu 1 - -
2 Fatuneno - 1 0,0
3 Eban 23 16 1,4
4 Sallu 5 3 1,7
5 Suanae 1 2 0,5
6 Lemon 1 1 1,0
7 Fatunisuan - - -
8 Haulasi - - -
9 Noeltoko - - -
10 Fatutasu - - -
11 Saenam - - -
12 Manusasi 1 1 1,0
13 Satab - - -
Puskesmas 32 24 1,3

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 51


Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa gambaran pelayanan
kesehatan gigi dan mulut di Wilayah kerja Puskesmas Eban yaitu
tumpatan gigi tetap berjumlah 32 dan pencabutan gigi tetap
berjumlah 21. Selain itu pelayanan keehatan Gigi dan Mulut berjalan
dengan baik, hal ini disebabkan karena tenaga kesehatan khususnya
Dokter Gigi dan Perawat Gigi bekerja dengan baik.

5. Upaya Kesehatan Gigi Sekolah


Upaya kesehatan Gigi di sekolah sangatlah penting untuk di
lakukan, tujuan agar bisa menegetahui masalah-masalah yang terjadi
pada mulut dan gigi siswa –siswi tersebut.
Adapun hasil penjaringan upaya kesehatan gigi sekolah yang
di lakukan oleh Puskesmas Eban di 19 SD/MI se-kecamatan
Miomaffo Barat adalah adapat di lihat pada tabel 2.48 di bawah ini.

Tabel 2.48
Upaya Kesehatan Gigi Sekolah
di Wilayah Kerja Puskesmas Eban, Kecamatan Miomafo Barat 2018
Upaya Kesehatan Gigi Sekolah
Jlh SD yg SD Jlh Murid Murid SD/ MI di periksa Perlu Mendapat Perawatan
SD/ Sikat yg
N Puskesm MI Gigi % dpt %
SD/MI Perawatan
o as Masal YA
N
Gig L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %
i
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 Noepesu 2 2 100,0 2 100,0 120 90 219 96 80,0 78 86,7 174 82,9 42 35 77 17 40,5 11 31,4 28 36,4
2 Fatuneno 1 1 100,0 1 100,0 71 77 148 64 90,1 49 63,6 113 76,4 31 23 54 9 29,0 6 26,1 15 27,8
3 Eban 3 3 100,0 3 100,0 196 172 368 178 90,8 146 84,9 324 88,0 73 58 131 21 28,8 25 43,1 46 35,1
4 Sallu 2 2 100,0 2 100,0 105 146 251 95 90,5 120 82,2 215 85,7 60 53 113 10 16,7 15 28,3 25 22,1
5 Suanae 1 1 100,0 1 100,0 89 64 153 77 86,5 54 84,4 131 85,6 26 16 42 8 30,8 6 37,5 14 33,3
6 Lemon 1 1 100,0 1 100,0 45 31 76 39 86,7 43 138,7 82 107,9 18 21 39 6 33,3 4 19,0 10 25,6
7 Fatunisuan 2 2 100,0 2 100,0 154 132 286 139 90,3 91 68,9 230 80,4 78 66 144 11 14,1 17 25,8 28 19,4
8 Haulasi 1 1 100,0 1 100,0 67 65 132 65 97,0 61 93,8 126 95,5 25 24 49 7 20,8 9 37,5 16 32,7
9 Noeltoko 1 1 100,0 1 100,0 65 53 118 61 93,8 40 75,5 101 86,5 29 24 53 7 24,1 8 33,3 15 28,3
10 Fatutasu 2 2 100,0 2 100,0 132 92 224 109 82,6 68 73,9 177 79,0 39 49 88 10 25,6 14 28,6 24 27,3
11 Saenam 1 1 100,0 1 100,0 45 51 96 36 80,0 46 90,2 82 85,4 21 17 38 7 33,3 4 23,5 11 28,9
12 Manusasi 1 1 100,0 1 100,0 70 76 146 62 88,6 69 90,8 131 89,7 27 29 56 9 33,3 7 24,1 16 28,6
13 Satab 1 1 100,0 1 100,0 35 25 60 30 85,7 21 84,0 51 85,0 19 10 29 7 36,8 2 20,0 9 31,0
Puskesmas 19 19 100,0 19 100,0 1.194 1.074 2.268 1.051 88,0 886 82,5 1.937 85,4 488 425 913 129 24,4 128 30,1 257 28,1

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 52


Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Puskesmas telah
melakukan pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di 19 SD/MI, dan
ditemukan 913 siswa yaitu laki-laki 488 orang dan perempuan 425
orang yang perlu perawatan gigi dan mulut, dari total SD/MI yaitu
2.268 orang.

b. Kesehatan Jiwa
Tabel 2.49
Hasil Cakupan Program Kesehatan Jiwa
Di Puskesmas Eban Tahun 2018
NO Nama Kegiatan Target Tahun 2018 Keterangan
n %
1 Deteksi Dini Gangguan 20% 33 0 Tidak mencapai
Kesehatan Jiwa
2 Penanganan Pasien Terdeteksi 100% 2 0 Pengobatan dilakukan pada 2
Gangguan Kesehatan Jiwa orang saja,sisanya belum
terjangkau

Pelaksanaan Program Kesehatan Jiwa di wilayah kerja


Puskesmas Eban pada tahun 2018 sudah dijalankan, keterbatasan tenaga
dan obat menjadi kendala termasuk semua tenaga belum terlatih untuk
melaksanakan program kesehatan jiwa di masyarakat
Perlu adanya pelatihan untuk dokter puskesmas dan petugas
kesehatan jiwa dalam melakukan deteksi dini dengan mengunakan
metoda 2 (dua) menit pada kasus-kasus gangguan kesehatan jiwa, karena
dokter dan petugas di Puskesmas Eban belum pernah mendapatkan
pelatihan deteksi dini gangguan kesehatan jiwa.
Kerjasama serta komunikasi harus ditingkatkan antara petugas
pemegang program dengan dokter pemeriksa serta dengan seluruh
pembina wilayah di wilayah kerja untuk penemuan/deteksi dini gangguan
kesehatan jiwa. Sehingga penderita gangguan kesehatan jiwa bisa
mendapatkan haknya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan
baik.

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 53


c. Perawatan Kesehatan Masyarakat
Pelaksanaan Program Perkesmas (Perawatan Kesehatan
Masyarakat) adalah perpaduan keperawatan dan kesehatan masyarakat
dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan
promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu,
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk
ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal , sehingga
mandiri dalam upaya kesehatannya masyarakat. Dalam pelaksanaannya
koordinator perawat (petugas perkesmas) harus bekerja sama dengan
petugas lintas program yang lain, sehingga tersedianya data yang
memadai yang dapat dipergunakan dalam pemantauan serta intervensi
kegiatan kesehatan masyarakat ini.
Puskesmas Eban dalam tahun 2018 sudah melaksanakan
Perkesmas atau PIS-PK . Hasil dari kegiatan PIS-PK ini adalah semua
masyarakat didata sehingga dari hasil pendataan tersebut Puskesmas
dapat mengetahui masalah-masalah kesehatan yang ada di masyarakat
setempat. Dan juga melalui kegiatan PIS-PK ini setiap program dapat
membuat laporan karena dalam pendataan sudah dilakukan skrening
kesehatan dan pendataan yang signifikan sehingga pemegang program
tidak sulit dalam melakukan kegiatan atau pengkajian ulang di
masyarakat.
d. Kesehatan Mata
Pelayanan Kesehatan Mata di Puskesmas Eban telah berjalan
dengan baik pada tahun 2018 bekerjasama dengan Rumah sakit Naob dan
dikerjakan secara tim. Selain itu juga dilaksanakan secara khusus untuk
penjaringan pasien penderita penyakit Katarak senillis di masyarakat
baik oleh dokter, petugas ataupun oleh kader kesehatan.

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 54


e. Kesehatan Lanjut Usia (LANSIA)
Pelayanan Kesehatan Lansia di wilayah kerja Puskesmas Eban
pada tahun 2018 sudah berjalan dengan baik. Adapun kegiatan yang di
lakukan adalah Posyandu Lansia yang mana di lakukan di semua desa
yang ada di Kecamatan Miomaffo Barat. Dalam kegiatan Posyandu
Lansia ini dilakukan skrining terhadap lansia Resiko Tinggi. Lansia Resti
yang sudah dilayani baik oleh petugas puskesmas di lapangan maupun
pelayanan di dalam gedung, selalu dilakukan pemantauan oleh petugas,
pembina wilayah , 1 (satu) bulan sekali pada hari yang sudah
dijadwalkan
Adapun pelayan kesehatan yang dilakukan kepada usia lanjut
adalah dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.50
Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
di Wilayah Kerja Puskesmas Eban, Kecamatan Miomafo Barat 2018

USILA 60 TAHUN+

No Puskesmas Jumlah Mendapat Pelayanan Kesehatan


.
L P L+P L % P % L+P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Eban 517 571 1.088 517 100,0 571 100,0 1.088 100,0

Pada tahun 2018 di wilayah kerja Puskesmas Eban terdapat 1.088


orang yang ber-Usia Lanjut atau berusia 60 tahun ke atas. Semua sasaran
lanjut usia telah mendapat pelayanan kesehatan seperti Posyandu Lanjut
Usia dan POSBINDU PTM. Selain itu dalam kegiatn Posbindu tersebut
telah di lakukan pemeriksaan kesehatan lainnya berupa pengobatan dan
pemeriksaan Laboratorium seperti Gula darah, Kolesterol dan Asam Urat
yang di lakukan oleh tenaga Laboratorium mau Perawat dan Bidan.

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 55


D. PROGRAM UPAYA KESEHATAN PERORANGAN TINGKAT

PERTAMA

a. Kunjungan

Dibawah ini akan ditampilkan jumlah kunjungan UPTD

Puskesmas Eban dari tahun 2018.

Tabel 2.51
Jumlah Kunjungan Per Desa
Di Wiyah Kerja Puskesmas Eban Tahun 2018
No. Kelurahan/ Desa Luar JKN JKN
1 Sallu 69 298
2 Eban (Saetab) 2055 3994
3 Fatunisuan 16 151
4 Noepesu 54 588
5 Fatuneno 85 611
6 Manusasi 90 743
7 Fatutasu 29 284
8 Haulasi 39 676
9 Suanae 47 369
10 Noeltoko 29 471
11 Saenam 151 632
12 Lemon 0 31
JUMLAH 2.664 8.848

Jumlah kunjungan di wilayah kerja Puskesmas Eban pada tahun


2018 adalah berjumlah 11.512 jiwa, dengan rincian kunjungan luar JKN
berjumlah 2.664 jiwa dan kunjungan yang menggunakan JKN adalah
berjumlah 8.848 jiwa
Tabel 2.52
Jumlah Kunjungan di Puskesmas Eban Tahun 2018
Kunjungan Penderita Jumlah

Umum 2.664
Askes -
Astek -
JKN PBI 8.848
JKN Mandiri -
Gratis Lainnya
Total Jumlah 11.512

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 56


Tabel 2.53
Klasifikasi Penderita di Puskesmas Eban Tahun 2018
Klasifikasi Penderita Jumlah

0 – 1 th 210

1 – 5 th 256

5 – 14 th 78

Selebihnya 10.968

Total Jumlah 11.512

Dari data diatas maka dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan


penderita di UPTD Puskesmas Eban pada tahun 2018 adalah 11.512
jiwa, dengan rincian Kunjungan Penderita Umum berjumlah 2.664 jiwa
dan kunjungan penderita JKN PBI berjumlah 8.848 jiwa

b. 10 (Sepuluh)Penyakit Terbanyak
Tabel 2.54
Jumlah 10 Penyakit Terbanyak
Di Puskesmas Eban Tahun 2018
Tahun 2018
No Diagnosa
Jumlah Kunjungan %

1 Rhinitis Alergi 1154 35,7


2 Gastritis 554 17,1
3 Polymialgya Reumatik 374 11,6
4 Dermatitis Kontak Alergi 246 7,6
5 Vulnus Laceratum 237 7,3
6 Scabies 214 6,6
7 Dermatitis Kontak Iritan 161 5,0
8 Asma Bronchiale 139 4,3
9 Conjungtivitis 92 2,8
10 Hipertensi 66 2,0
Jumlah 3237 100,0

Dari data kunjungan pasien di Puskesmas Eban tahun 2018,


didapat informasi mengenai 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Eban.

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 57


Dari data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah kunjungan
penyakit terbanyak tahun 2018 adalah Rhinitis Alergi 1.154
(35,7%), dan jumlah kunjungan penyakit terendah adalah
Hypertensi 66 (2,0%). Rhinitis Alergi masih merupakan penyakit
terbanyak di wilayah kerja UPTD Puskesmas Eban tahun 2018. Hal ini
dapat disebabkan karena wilayah Kecamatan Miomaffo Barat. dengan
tingkat hunian 4jiwa/rumah, ini merupakan tingkat hunian yang cukup
padat dan potensial terhadap penularan penyakit.

E. KEUANGAN
Sumber pembiayaan operasional dan kegiatan program di UPTD
Puskesmas bearasal dari Dinas Kesehatan Kota yang berasal dari
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Timor Tengah
Utara ataupun berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)
yang berasal dari pusat.
Adapun besaran jumlah penerimaan keuangan di UPTD Puskesmas
Eban dapat di lihat pada Tabel 2.55
Tabel 2.55
Jumlah Penerimaan Keuangan
Di Puskesmas Eban Tahun 2018
NO Kegiatan Penerimaan Pengeluaran Saldo
APBN( APBD(Rp)
Rp)
1 Penyetoran - Rp. 38.387.000 - -
2 BOK - Rp. 1.072.834.679 Rp.1.040.764.679 Rp. 32.070.000
3 JKN (Kapitasi, Non - Rp. 599.422.160 Rp. 495.978.180 Rp.103.443.980
Kapitasi)

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 58


BAB III
PENUTUP

Perencanaan tingkat Puskesmas disusun untuk mengatasi masalah


kesehatan yang ada di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan wajib, upaya
kesehatan pengembangan maupun upaya kesehatan penunjang.Perencanaan ini
disusun oleh Puskesmas sebagai Rencana Tahunan Puskesmas Yang dibiayai oleh
Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat serta sumber dana lainnya dan untuk
kebutuhan satu tahun agar Puskesmas mampu melaksanakannya secara efisien,
efektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan telah disusun Profil Puskesmas Eban tahun 2018 ini, semoga di
tahun mendatang UPTD Puskesmas Eban dapat melaksanakan fungsinya sebagai
ujung tombak pembangunan kesehatan masayarakat secara maksimal sehingga
dapat tercipta Masyarakat dan Lingkungan yang sehat di Kecamatan
Miomaffo Barat.
Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh UPTD
Puskesmas Eban, untuk kemajuan kami sebagai petugas kesehatan juga untuk
kemajuan masyarakat Kecamatan Miomaffo Barat.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kami haturkan kepada pihak-
pihak yang telah membatu dalam penyelesaian Profil Puskesmas Eban tahun
2019 ini.

Eban, 31 Desember 2018


Kepala Puskesmas,

Clara M.Th.Boleng,S.Kep.Ns
NIP.19681003 198801 2 002

Profil Puskesmas Eban 2018 Page 59

Anda mungkin juga menyukai