Anda di halaman 1dari 16

RUJUKAN DAN PELAYANAN KESEHATAN

Dibimbing Oleh Ibu Retno Nur Azizah, M.Kes


ANGGOTA KELOMPOK :
Desi Nurlaila (P17320182011)

Ramahtika Putri (P17320182012)

Diah Irawati (P17320182013)

Ismatul Maula (P17320182014)

Tania Ayu W. (P17320182015)

Kutsiyah (P17320182016)

Annisa Daffa (P17320182017)

Pebri Lestari (P17320182018)


Pengertian Rujukan

Sistem rujukan upaya keselamatan merupakan suatu sistem jaringan fasilitas


pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan
tanggungjawab secara timbal balik atas masalah yang timbul baik secara
vertical maupun horizontal ke fasilitas pelayanan yang lebih kompeten.
Jenis Rujukan

1. Rujukan Medik: pelimpahan tanggung jawab secara timbale balik atas satu kasus
yang timbul baik secara vertical maupun horizontal kepada yang lebih berwenang
dan mampu menanganinya secara rasional
a. Transfer of specimen
b. Transfer of patient
c. Transfer of knowledge/personel

2. Rujukan Kesehatan: hubungan dalam pengiriman, pemeriksaan bahan


atau specimen ke fasilitas yang lebih mampu dan lengkap
Pelaksanaan Rujukan

a. Internal antar petugas di satu rumah


b. Antara puskesmas pembantu dan puskesmas
c. Antara masyarakat dan puskesmas
d. Antara puskesmas dengan puskesmas lainnya
e. Antara puskesmas dan rumahsakit, laboratorium atau fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya
f. Internal antar bagian / unit pelayanan di dalam satu rumah sakit
g. Antara rumah sakit, laboratorium atau fasilitas pelayanan lain dari
rumah sakit
Jenjang Pelayanan Kesehatan
• Tingkat rumah tangga 
• Tingkat masyarakat
• Fasilitas pelayanan kesehatan professional tingkat I
• Fasilitas pelayanan kesehatan professional tingkat II
• Fasilitas pelayanan kesehatan professional tingkat III
Jalur Rujukan

1. Dari kader dan dari posyandu, dapat langsung merujuk ke:


a. Pondok bersalin / bidan di desa
b. Puskesmas pembantu
c. Puskesmas dengan rawat inap
d. Rumah sakit pemerintah atau swasta
Bergantung fasilitas mana yang terdekat

2. Dari puskesmas pembantu, dapat langsung merujuk ke rumah sakit tipe D atau C atau
rumah sakit swasta

3. Dari pondok bersalin / bidan di desa, dapat langsung merujuk ke rumah sakit tipe D
atau C atau rumah sakit swasta.
Mekanisme Rujukan
1. Menentukan kegawatdaruratan penderita
2. Menentukan tempat tujuan rujukan
3. Memberikan informasi kepada penderita dan
keluarganya
4. Mengirimkan informasi ke tempat rujukan
5. Persiapan penderita
6. Pengiriman penderita tindak lanjut penderita
7. Tindak lanjut penderita
Tujuan Rujukan

1. Menjalin pelimpahan pengetahuan dan keterampilan


melalui pendidikan dan pelatihan antara pusat dan
daerah
2. Setiap penderita mendapat perawatan dan pertolongan
yang sebaik-baiknya
3. Menjalin kerjasama dengan cara pengiriman penderita
atau bahan laboratorium dari unit yang kurang lengkap
ke unit yang lebih lengkap
Keuntungan sistem rujukan

a. Dengan adanya penataran yang teratur diharapkan


pengetahuan dan keterampilan petugas daerah makin
meningkat sehingga makin banyak kasus yang dapat
dikelola di desanya masing-masing
b. Masyarakat desa dapat menikmati tenaga ahli
c. Pelayanan yang diberikan sedekat mungkin ke tempat
pasien berarti bahwa pertolongan dapat diberikan lebih
cepat, murah dan secara psikologis memberi rasa aman
pada pasien dan keluarganya
Rujukan dan pelayanan kebidanan
1. Rujukan kasus patologis pada kehamilan, persalinan dan nifas
2. Pengiriman orang sakit dari unit kesehatan kurang lenkap ke unit
yang lebih lengkap
3. Pengiriman bahan laboratorium
4. Jika penderita telah sermbuh dan hasil laboratorlun telah selesat,
kembalikan dan kirimkan ke unit semula, jika parlu disertal dengan
keterangan yang tengkap (surat balasan)
5. Pengiriman kasus masalah reproduksi manusia lainnya, seperti
kasus ginekologi atau kontrasepsi yang memerlukan penanganan
spesialis.
Langkah-langkah perujukan:

1. Mengkaji kebutuhan klien untuk pelayanan dari departemen lain di rumah


sakit lain
2. Dapatkan pesanan yang dibutuhkan untuk rujukan dan komunikasikan dengan
departemen yang bersangkutan tentang kebutuhan perawatan kesehatan
khusus klien yang akan memengaruhi terapi
3. Jelaskan pada klien bahwa ahli terapi dari departemen lain akan berkunjung
4. Konsultasikan dengan pelayanan rujukan tentang implikast perawatan yang
berhubungan dengan tindakan yang diharuskan
5. Tentukan luasnya kebutuhan klien yang akan dipenuhl oleh pelayanan rujukan
6. Catat informasi tentang tipe rujukan dan frekuensi kunjungan dalam kardeks
dan rencana asuhan
Perlunya Mempersiapkan Perujukan
• Siapkan dan sertakan dokumentasi tertulis semua
asuhan dan perawatan dan hasil penilaian (termasuk
partograf) yang telah dilakukan untuk dibawa ke
fasilitas rujukan.
• Rujuk bayi yang menunjukkan tanda-tanda infeksi,
kelihatan tidak sehat, tidak memberi reaksi yang baik
terhadap resusitasi dan mengalami kesulitan bernapas
yang berkepanjangan.
• Lakukan pula rujukan terhadap bayi yang tidak dapat
memulai dan atau melanjutkan upaya untuk menyusui.
Indikasi perujukan ibu:
Ketuban pecah dengan mekonium kental Anemia berat

Ketuban pecah pada persalinan kurang


bulan Preeklamsia/hipertensi dalam kehamilan

Ketuban pecah lama (lebih kurang 24 jam) Gawat janin

Riwayat seksio sesaria Kehamilan

Ikterus Perdarahan pervagina


Skema Sistem Rujukan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai