Anda di halaman 1dari 17

Efek Samping Obat Dan

Cara Mengatasinya

Putri Anjumi Zairoh (1052201007)


Sarah Safina Irawati ( 1052201004)
Efek Samping Obat

• Segala sesuatu khasiat yang tidak diinginkan untuk tujuan terapi yang
dimaksudkan pada dosis yang dianjurkan (WHO, 1970).

• Setiap Efek Yang Tidak Dikehendaki Yang Merugikan Atau Membahayakan


Pasien (Adverse Reactions) Dari Suatu Pengobatan. (Anief, 2007)
Efek Samping Obat

Gejala Penghentian Obat


Klonidin  Hipertensi
Reaksi Imunologik
Penisilin  Reaksi Alergi Akut

Efek Farmakologik Yang Efek Samping Karena


Berlebihan Penggunaan Jangka Lama

Insulin  Hipoglikemia berat


Kortikosteroid  Osteoporosis
Pembagian Efek Samping Obat

1. Efek Samping Yang Dapat


Diperkirakan

2. Efek Samping Yang Tidak Dapat


Diperkirakan

3. Efek Yang Mungkin Timbul Pada


Perpanjangan Obat .
1. Efek Samping yang Dapat Diperkirakan

A. Aksi Farmakologik yang Berlebihan, (disebut


juga efek toksik) disebabkan karena dosis
relatif terlalu besar bagi pasien yang
bersangkutan.

Umumnya dijumpai pada pengobatan dengan


depresansia susunan saraf pusat , obat-obat pemacu
jantung , antihipertensi dan hipoglikemika atau
antidiabetika.
1. Efek Samping yang Dapat Diperkirakan

B. Gejala Putus Obat Karena Narkotika , Munculnya


kembali gejala penyakit semula atau reaksi
pembalikan terhadap efek farmakologik obat,
karena penghentian pengobatan.

Contoh, berkurangnya respons penderita epilepsi


terhadap fenobarbital/fenitoin, sehingga dosis perlu
diperbesar agar serangan tetap terkontrol).
2. Efek Samping yang Tidak Dapat
Diperkirakan
A. Reaksi alergi ,alergi obat atau reaksi hipersensitivitas, merupakan efek samping yang
sering terjadi dan terjadi akibat reaksi imunologik.

Reaksi alergi dapat dikenali berdasarkan sifat-sifat khasnya, yaitu:


• Reaksi dapat terjadi pada kontak ulangan, walaupun hanya dengan sejumlah sangat kecil
obat
• Keluhan atau gejala yang terjadi dapat ditandai sebagai reaksi imunologik, misalnya ruam
di kulit serum sickness, anafilaksis, asma, urtikaria, angio-edema .

B. Reaksi karena faktor genetik Pada orang-orang tertentu dengan variasi atau kelainan
genetik.
3. Efek yang Mungkin Timbul Pada Perpanjangan
Obat
 Adisi,  terjadi bila campuran obat atau beberapa obat yang diberikan bersama-sama menimbulkan efek
yang merupakan jumlah dari efek masing-masing obat secara terpisah pada pasien.

 Sinergis,  terjasi bila campuran obat atau beberapa obat yang diberikan bersama-sama dengan aksi
proksimat yang sama menimbulkan efek yang lebih besar dari jumlah efek masing-masing obat secara
terpisah pada pasien.

 Potensiasi,  terjadi bila campuran obat atau beberapa obat yang diberikan pada pasien, menimbulkan efek
lebih besar daripada jumlah efek masing-masing secara terpisah pada pasien.

 Antagonis,  terjadi bila campuran obat atau beberapa obat yang diberikan bersama-sama pada pasien
menimbulkan efek yang berlawanan.
Faktor-faktor Pendorong Terjadinya Efek Samping
Obat
1. Faktor Bukan Obat 2. Faktor Obat
a) Intrinsik dari pasien, yakni umur, jenis
a) Intrinsik dari obat
kelamin, genetik, kecenderungan untuk
alergi, penyakit, sikap dan kebiasaan hidup.
b) Pemilihan obat

b) Ekstrinsik di luar pasien, yakni dokter


c) Cara penggunaan obat
(pemberi obat) dan lingkungan, misalnya
pencemaran oleh antibiotika.
d) Interaksi antar obat
Upaya Pencegahan dan Penanganan
Efek Samping

1. Upaya pencegahan Agar kejadian efek samping


dapat ditekan serendah mungkin :

• Hindari pengobatan dengan berbagai jenis obat


dan kombinasi sekaligus

• Gunakan obat apabila ada indikasi yang jelas


dan bila tidak ada , alternatif non-farmakoterapi

• Telusuri riwayat rinci mengenai pemakaian obat


Upaya Pencegahan dan Penanganan
Efek Samping

2. Penanganan efek samping sederhana dapat


direncanakan sendiri :

• Segera hentikan semua obat bila diketahui


atau dicurigai terjadi efek samping.

• Upaya penanganan klinik tergantung bentuk


efek samping dan kondisi penderita.
Tindak Lanjut Sesudah Menghadapi Kasus
Efek Samping Obat

Langkah – langkah menghadapi suatu kasus efek


samping obat dan sudah ditangani secara medis :

1. Buat laporan dokumentasi lengkap mengenai


kasus efek samping yang bersangkutan laporkan
ke panitia MESO (monitoring efek samping obat)
di badan pengawasan obat dan makanan.
Tindak Lanjut Sesudah Menghadapi Kasus Efek Samping Obat

2. Jika bekerja di rumah sakit bahas di Panitia Farmasi


dan Terapi rumah sakit.

Langkah-langkah koreksi dalam upaya pengelolaan risiko


efek samping obat mencakup hal-hal berikut :

● Mengeluarkan obat dari formularium rumah sakit


● Mempertegas cara pemakaian obat (pemberian, dosis,
lama dan lain-lain).
● Memperluas atau mempertegas kontra indikasi
● Membatasi indikasi pemakaian obat yang
bersangkutan.
Kesimpulan …

Efek samping adalah setiap efek yang tidak dikehendaki yang merugikan atau membahayakan pasien
(adverse reactions) dari suatu pengobatan. Efek samping tidak mungkin dihindari/dihilangkan sama
sekali, tetapi dapat ditekan atau dicegah seminimal mungkin dengan menghindari faktor - faktor risiko
yang sebagian besar sudah diketahui. Efek samping obat dapat dikelompokkan dengan berbagai cara,
misalnya berdasarkan ada atau tidaknya hubungan dengan dosis, berdasarkan bentuk-bentuk
manifestasi efek samping yang terjadi dan sebagainya.
Saran…
Dalam pemakaian obat, hendaknya kita perhatikan
kontra indikasi dari obat tersebut, untuk mencegah efek
samping dari obat yang berlebihan. Dan adapun penangan
dari efek samping tersebut disesuaikan dengan efek
samping yang ditimbulkan oleh obat yang telah
dikonsumsi atau telah masuk ke dalam tubuh.
Referensi

● Anief M, 2007, Apa yang Diketahui tentang Obat.


Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS

● Dwi, F.Y. 2010. Efek samping obat. Jakarta: Hilal Ahmar

● Ikawati, Z. 2010. Cerdas mengenali obat. Yogyakarta:


Kanisius

● file:///F:/fdokumen.com_makalah-farmakologi-efek-
samping-obat-dan-cara-pengatasannya.pdf
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai