Anda di halaman 1dari 2

3.

Faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi bayi baru lahir


a. Riwayat antepartum ibu dan bayi baru lahir
Misalnya terpapar zat toksik, sikap ibu terhadap kehamilannya dan pengalaman
pengasuhan bayi. Contoh dari faktor ini misalnya pada ibu hamil dengan riwayat
antepartum atau riwayat saat hamil dengan status gizi yang kurang dapat
melahirkan bayi prematur, bila bayi lahir prematur tentu organ-organ tubuhnya
belum bisa berfungsi secara sempurna, misal produksi surfactan yang belum
terbentuk sempurna dapat mengganngu kerja dari sistem pernafasan, dimana hal
tersebut bisa berpengaruh pada kemampuan bayi untuk beradaptasi dibandingkan
dengan bayi yang lahir aterm. Begitu juga dengan riwayat ibu yang terpapar zat
toxic dapat menyebabkan gangguan pada bayi yang berlanjut pada gangguan
pada proses adaptasi.

b. Riwayat intrapartum ibu dan bayi baru lahir


Misalnya lama persalinan, tipe analgesik atau anestesi intrapartum. Contoh dari
faktor ini misalnya bayi lahir dengan lama persalinan dalam kategori lama akan
perpengaruh pada fungsi vital bayi.

c. Kapasitas fisiologis bayi baru lahir


Untuk melakukan transisi dari kehidupan intra- uterin ke kehidupan ekstrauterin.
Kemampuan adaptasi bayi baru lahir juga dipengaruhi oleh kematangan dari
masing-masing organ tubuh bayi baru lahir. Contoh ini hampir sama dengan
contoh riwayat antepartum ibu, misal bayi prematur dimana fungsi organ vital
masih belum sepurna, seperti produksi surfactan yang belum sempurna, maka hal
ini bisa berdampak pada kemampuan alveoli untuk berkembang dengan
sempurna, yang berakibat pada terjadinya asfiksia bayi baru lahir.

d. Kemampuan petugas kesehatan dalam mengkaji dan merespon masalah dengan


tepat pada saat terjadi.
Kemampuan petugas dalam hal ini bidan juga sangat berkon- tribusi pada
keberhasilan neonatus dalam melewati masa transisinya. Bila bidan kurang
memahami tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada bayi baru lahir maka
bayi akan muda jatuh dalam kondisi yang tidak diinginkan. Misalnya pada bayi
baru lahir akan terjadi proses penyesuaian suhu tubuh, dari kondisi suhu intra
uterin yang hangat ke kondisi ektrauterin yang tergantung suhu lingkungan, bila
bidan tidak memahami hal tersebut maka bayi bisa jatuh dalam kondisi hipotermi.
Misalnya saat menolong bayi baru lahir, bidan tidak segera membersihkan /
mengeringkan tubuh bayi dari air ketuban, maka bayi mudah jatuh dalam kondisi
hipotermia yaitu kondisi suhu tubuh bayi rendah <36,5°C.

Anda mungkin juga menyukai