mempengaruhi koagulasi Pembentukan trombus berlangsung melalui 3 tahap, yaitu : pemaparan darah pada suatu permukaan trombogenik vaskuler yang rusak. suatu rangkaian peristiwa terkait dengan trombosit.
pengaktifan mekanisme pembekuan melalui peran
penting trombin dalam pembentukan fibrin. Trombin sendiri merupakan suatu perangsang agregasi dan adhesi platelet yang sangat kuat. Macam obat sistem koagulasi darah a. Antikoagulan, dibagi menjadi 2 yaitu : 1. antikoagulan parenteral, contoh : Heparin dan LMWH Heparin, memulai antikoagulasi dengan cepat, namun memiliki durasi singkat LMWH (low molecule weight heparin/ heparin bobot molekul rendah) lebih selektif, seaman heparin standar dalam pencegahan trombo embolisme vena, durasi lebih panjang Contoh : Anoksaparin, heparinoid 2. antikoagulan oral, contoh : Warfarin Na, protamin sulfat Antikoagulan oral mengantagonisasi efek vitamin K, memerlukan waktu 48-72 jam utk mendapat efek antikoagulan sempurna. Bila efek segera diperlukan dpt diberikan bersamaan dg heparin Efek samping utama semua antikoagulan oral adalah pendarahan Obat antikoagulan terutama warfarin dan heparin, banyak digunakan untuk pencegahan maupun terapi trombosis dan emboli vena. Efek samping utama antikoagulan adalah perdarahan Heparin bekerja singkat dan harus diberikan secara injeksi Warfarin, mempunyai derivat kumarin, struktur mirip vitamin K, merupakan antikoagulan oral b. Antiplatelet (antitrombosit) bekerja dengan cara mengurangi agregasi (perlekatan ) platelet, sehingga dapat menghambat pembentukan trombus pada sirkulasi arteri, di mana trombi terbentuk melalui agregasi platelet dan antikoagulan menunjukkan efek yang kecil. Contoh : Asetosal, Dipiridamol Obat antiplatelet mengurangi agregasi platelet dan trombosis arteri Pd arteri dengan ateroma, plak yang sangat mungkin mengalami ruptur mempunyai inti yang sangat kaya lemak dan tertutup oleh selubung fibrosa tipis Rupturnya selubung tersebut membuat kolagen subendotel terpapar sehingga mengaktivasi platelet dan menyebabkan agregasi Keadaan tsb melepaskan tromboksan A2 (TXA), adenosisn dipospat (ADP), dan 5-hidroksitriptamin (5-HT) menyebabkan agregasi platelet selanjutnya, vasokontriksi dan aktivasi kaskade pembekuan c. Fibrinolitik bekerja sebagai trombolitik dengan cara mengaktifkan plasminogen untuk membentuk plasmin, yang lebih lanjut mendegradasi fibrin dan dengan demikian memecah trombus. Contoh : streptokinase, urokinase, alteplase. Anti agregasi platelet d. Hemostatik dan antifibrinolitik Defisiensi faktor pembekuan darah dapat menyebabkan perdarahan. Perdarahan spontan timbul apabila aktivitas faktor pembekuan kurang dari 5% normal. Contoh obat : Fraksi faktor VIII Fraksi faktor IX Aprotinin Etamsilat Asam traneksamat Obat fibrinolitik diberikan secara intravena, dapat dengan cepat melisiskan trombi melalui aktivasi plasminogen untuk membentuk plasmin, yg merupakan suatu enzim proteolitik, yg mendegradasi fibrin dan kemudian melarutkan trombi. Trombolitik, khususnya streptokinase, secara luas digunakan bersama aspirin oral pd terapi infark miokard, dan semuanya terbukti dapat menurunkan mortalitas Efek yg paling bila digunakan dalam 90 menit setelah infark miokard, dengan keuntungan berkurang secara progresif dalam 24 jam Pemberian obat trombolitik segera setelah infark lebih penting dibandingkan pemilihan obat Trombus merupakan bekuan yang tidak diinginkan di dalam pembuluh darah. Trombosis paling mungkin terjadi pada aliran darah yang lambat, kerena hal ini memungkinkan faktor pembekuan yang teraktivasi menumpuk. Masalah yang sering terajdai adalah pasca op pd vena- vena tungkai terkadang sebagian kecil trombus terlepas (emboli) dan terbawa ke tempat yang jauh, yang kemungkinan dirusak parah, misal emboli paru Pada fibrilasi atrium, hilangnya kontraksi atrium merupakan predisposisi stasis darah dan mendukung pembentukan trombus. Trombus bisa terlepas dan menyebabkan emboli otak (stroke)