Anda di halaman 1dari 37

OBAT-OBAT

ANTITROMBOTIK DAN
ANTI PERDARAHAN
I. Antitrombotika
Antitrombotika
zat-zat yg digunakan utk pengobatan atau pencegahan trombosis
dan emboli.

Pd trombosis terjadi pembentukan trombus, yakni bekuan darah.

Trombosis dan emboli


1. Trombosis vena
bisa terjadi di bagian dalam maupun permukaan sistem vena.
2. Trombi dalam arteri
seringkali terjadi di jantung dan otak, yg dpt mengakibatkan
matinya jaringan. (infark jantung/otak) dan bisa fatal.
Berdasar Mekanisme Kerja
Zat- zat antitrombotik dibagi 3 kelompok, yakni :
1. Antikoagulansia
2. Penghambat penggumpalan trombosit
3. Trombolitika (fibrinolitika)
1. Antikoagulansia

(latin : coagulare = membeku) adalah zat-zat yg


dapat mencegah pembekuan darah dgn jalan
menghambat pembentukan fibrin.
Digunakan pd keadaan dimana terdapat
kecendrungan darah utk membeku yg
meningkat, misal pd trombosis.
Senyawa heparin dan kumarin yg menghidari
terjadinya pembekuan darah.
Penggolongan :
Antikoagulansia dpt dibagi dlm 2 golongan, yakni :
1. Zat-zat dgn kerja langsung
heparin, heparin dg BM rendah (enoxaparin,
nadroparin) dan zat-zat heparinoid.
Zat-zat ini dpt bereaksi dgn tromboplastin dan
membentuk sautu persenyawaan kompleks
antitromboplastin, yg menghindarkan terbentuknya
trombin dan protrombin.
- Heparin mrpk antikoagulan yg kuat, khasiat langsung
dan singkat.
Penggunaan heparin hrs parenteral (i.v/infus,s.c) krn
dimusnahkan dlm saluran lambung-usus.
- Heparin BM rendah (LMWH = Low Molekul
Weight Heparines)
LMWH memiliki bioavaibilitas biologis serta
kinetik yg lebih baik, juga lebih mudah
penggunaannya.
LMWH baru : reviparin (Clivarin), Tinzaparin
(Innohep), Danaparoide (Orgaran).
- Heparinoida ; zat-zat dgn khasiat yg mirip
heparin. Khusus digunakan dlm salep atau krem
sebagai obat pembantu pd penganan
trombofeblitis, luka akibat olahraga, keseleo, dan
salah urat.
2. Zat-zat dengan kerja tak-langsung
Warfarin, asenokumarol, fenprokumon.
Struktur kimia zat kumarin mirip dgn vit. K, tetapi
sebagai antagonis vit-K, zat ini menghalangi
pembentukan faktor pembekuan di dalam hati,
antara lain dari protrombin.
Mula kerja agak lambat, setelah penggunaannya
dihentikan, efeknya masih berlangsung minimal
beberapa hari, pada fenprokumon malah sampai 2
minggu.
Untuk efek antipembekuan yg segera harus dimulai
dgn heparin, lalu dilanjutkan dgn suatu kumarin.
Penggunaan :
Antikoagulan digunakan pd tromboemboli, trombofeblitis
(radang vena), mencegah terbentuknya trombi (darah beku) pd
aterosklerosis penyempitan pembuluh.

Efek samping :
Perdarahan hebat al dilambung-usus, terutama pd overdose,
reaksi kepekaan yg serius krn heparin adalah suatu zat alergen.

Bila terjadi perdarahan, misalnya dari hidung, perlu segera diberi


zat penawar vitamin K1 (osevit, Konakion) oral (5-10mg).
Pemberian vitK yg merupakan antagonis dari kumarin akan
menormalkan kadar protrombin dlm darah.
Kehamilan dan laktasi.
Zat kumarin tdk boleh diberikan pd wanita hamil selama 3
bulan pertama kehamilan dan setelah minggu ke 36, krn
sifat teratogennya. Obat-obat ini masuk ke dalam air susu
ibu dlm jumlah kecil, namun boleh digunakan selam
laktasi. Heparin juga dpt digunakan selama masa itu.

Kontra indikasi :
Kecendrungan perdarahan, tekanan darah tinggi, gangguan
pd ginjal dan penyakit parah dari usus dan hati yg
mengganggu resorbsi dan produksi vit K.
Heparin tdk boleh diberikan penderita hemofilia dan
penyakit purpura hemorrhagia.
Interaksi dgn obat lain
a. Inhibisi enzim oleh alopurinol, antidiabetik oral, klorampenikol,
dan metronidazol, karena biotransformasi (hidroksilasi) zat-zat
tsb dipengaruhi oleh enzim yg sama yakni hidroksilase.
Zat-zat androgen, anabolika, vitamin E, dan dekstrotiroksin
memperkuat efeknya, tetapi mk tdk diketahui.
b. Penggeseran dari ikatan proteinnya.
fenilbutazon, sufonamida, kloralhidrat, dan asam nalidiksat.
Persentase obat bebas yg aktif dpt dilipatgandakan.
c. Merintangi agregasi trombosit hingga efek anti pembekuannya
diperkuat, misalnya salisilat.
d. Induksi enzim : rifampisin, griseofulvin, dan barbiturat yg
mempercepat biotransformasinya.
e. Mengurangi resorbsinya dari usus : kolesteramin
f. Menstimulir aktifitas faktor pembekuan : antikonseptiv oral.
1. Heparin (Thrombophob, Calparine)
Senyawa glycosaminoglycan bersifat asam kuat dan terdiri
dari glukosamin dan asam glukuronat.
Heparin berkhasiat menetralkan trombin dgn segera dan
digunakan sebagai zat antitrombin dlm keadaan dimana
perlu mencairkan darah yg pesat.
T1/2 nya 0,5-3 jam tergantung dari dosis, efeknya
berlangsung singkat k.l 3 jam, ekskresi oleh ginjal
cepat.
Efek samping utama : perdarahan akibat efek
antipembekuan berlebihan atau trombositopeni yg
ditimbulkannya.
Dosis : pd tromboemboli i.v tiap 4 jam 5.000-10.000 UI.
(garam Na) atau dgn infus 1.000 unit/jam. Profilaksis
s.c 5.000 UI 1-2 jam sebelum pembedahan, lalu 2-3 dd
5.000 UI selama 7-10 hari. 1g heparin = 150 UI.
2. Enoxaparin
Campuran dari heparin dgn BM rendah (rata2 4.500)
Yg dibuat dg jalan fraksionasi. T injeksi s.c k.l 4 jam. Terutama
digunakan untuk pencegahan misal DVT pasca bedah dan emboli
paru.
Efek samping sama dgn heparin, tetapi resiko perdarahan lebih
rendah.
Dosis : s.c 20 mg garam-Na 2 jam sebelum pembedahan, kmd 1 dd 20
mg selama 7-10 hari. 1mg enoxaparin-Na memili aktifitas 100
Axa-UI.

- Nadroparin (Fraxiparine)
Campuran molekul heparin BM rendah, fraksionasi heparin dgn asam
nitrat. T nya 3,5 jam, aktifitasnya dinyatakan dlm unit AXa-E
(IC). (1 AXa-E (IC) = 0,41 AXa-UI).
Dosis : profilaksis s.c 7.500 unit (AXa-E) garam-Ca, 12 jam sbl dan
ssd pembedahan, lalu 1 dd selama 7-10 hari. Terapi 2 dd 225 AXa-
E/kg selama 10 hari.
3. Heparinoida (Lasonil, Mobilat)
Ester sulfat dari polysacharida dgn khasiat heparin lemah. Khusus
digunakan dermal dlm salep utk mengobati cedera olahraga,
umumnya dikombinasi dgn enzim hyaluronidase utk memperkuat
efeknya.
Efek samping : jarang terjadi dan berupa rekasi alergi pd kulit.
Kadar dalam salep 3 mg/g.

4. Warfarin (Simarc-2)
Derivat asetonil-benzil, Khasiat antikoagulansnya berdasarkan
mekanisme saingan thd vit K, digunakan utk prevensi sekunder
infark otak dan jantung.
Resorbsinya baik, t nya 40-50 jam, mulai bekerja agak cepat dan
maks ssd 36-72 jam dan bertahan lama : 4-5 hari. Dalam hati
diubah menjadi bbrp metabolit inaktif, dieksresi mel. urin.
Dosis : permulaan oral 1 dd 10-15 mg (garam-Na) selama 3 hari,
pemeliharaan 1 dd 2-10 mg berdasarkan arahan masa
protrombinnya.
- Asenokumarol (sintrom)
Derivat nitro dari warfarin yg berkhasiat kuat. T nya 8-14
jam. Mulai kerjanya agak lambat setelah 18-24 jam dan
bertahan sampai 48 jam. Met inaktifnya diekskresi mel
urin dan tinja. Lama kerjanya agak singkat.
Dosis : hari pertama 1 dd 8 mg, hari ke2 dan ke3 1 dd 4 mg,
pemeliharaan 1-8 mg sehari berdasarkan arahan masa
prtotrombinnya.

- Fenprokumon.
Derivat etil benzil dari kumarin dgn sifat yg mirip. Mulai
kerjanya agak lambat setelah 36-48 jam, dan bertahan
sangat lama, sampai 1-2 minggu. T nya k.l 160 jam.
Dosis : hari pertama 1 dd 12 mg, hari ke2 6 mg, hari ke3 3
mg, pemeliharaan 1,5-6mg sehari.
2. Penghambat Agregasi Trombosit.

a. Asam asetil salisilat (Asetosal, Aspirin).


Pada dosis rendah berkhasiat merintangi penggumpalan trombosit. Banyak
digunakan utk prevensi sekunder dari infak otak dan jantung, kerjanya cepat,
dosis lebih mudah diregulasi, pasien tdk perlu dimonitor waktu protrombin
dlm darahnya.
Penggunaan lainnya : asetosal digunakan dosis rendah utk gangguan kardiovaskular
berikut :
- Prevensi sekunder dari TIA (Transient Ischaemic Attack), yakni kehilangan
kesadaran selewat akibat gangguan sirkulasi di otak.
- Terapi angina pectoris instabil
- Pasca pembedahan bypass
Dosis : antiagregasi : oral 1 dd 40-100 mg p.c atau 50-125 mg asetosal-kalsium
(carbasalat), anti nyeri : 3 dd 500 mg, anti radang 3-4 dd 1 g p.c
prevensi sekunder infark otak/jantung 1 dd 100 mg p.c, prevensi TIA 1 dd 30-
100 mg p.c, pd infark jantung akut 160 mg sebelum infus dgn streptokinase,
pd angina pectoris 1 dd 75-100 mg.
Efek samping : sifat merangsangnya thd mukosa lambung dg resiko perdarahan.
b. Clopidogrel (Plavix)
Derivat piridin, dihati diubah menjadi metabolit thiol yg
aktif. Setelah diresorbsi mengikat dgn pesat dan
irreversibel pada reseptor trombosit dan menghambat
penggumpalannya, yg diinduksi oleh adenosindifosfat
(ADP). Terutama digunakan utk prevensi sekunder dari
infark jantung dan CVA bila terjadi hipersensitif thd
asetosal.
Efek samping : perdarahan dpt terjadi seluruh tubuh (sal
cerna dan napas, mata, hidung, kulit). Sering terjadi
gangguan lambung-usus (sakit perut, mual, muntah,
diare, obstipasi).
wanita hamil dan selama laktasi tidak dianjurkan minum
obat ini.
Dosis : dewasa 1 dd 75 mg ac/pc.
c. Cilostazol (Pletaal)
Meningkatkan cAMP yg menimbulkan vasodilatasi
dan menghambat agregasi trombosit. Digunakan
utk claudicatio, dgn gejala nyeri, hilang rasa atau
kelemahan di betis, paha, dan pinggul yg timbul
sewaktu berjalan dan pulih kembali setelah
istirahat bbrp menit.
Efek samping : sakit kepala, pusing, dan diare. Tdk
boleh digunakan oleh penderita gagal jantung.
Dosis : 2 dd 100 mg.
d. Dipiridamol (Persantin, Asasantin Retard)
Senyawa dipirimidin berkhasiat menghindari agregasi
trombosit dan adhesinya pd dinding pembuluh. Terutama
digunakan pd bedah katup jantung, bersama
antikoagulansia.
T nya kl 11 jam, diubah di dlm hati menjadi glukuronida,
dikeluarkan melalui tinja.
Efek samping : sakit kepala, gangguan lambung usus, debar
jantung, dan pusing, akan jauh berkurang pd dosis
rendah. Pada dosis di atas 200 mg, tensi dpt menurun dan
kolaps pd org dgn sirkulasi buruk.
Dosis : oral 1 dd 300 mg 1 jam a.c. Pada bedah katup
jantung 4 dd 75-100 mg, dikombinasi dgn suatu
antikoagulan.
e. Ticolpidin (Ticlid)
Derivat tetrahidropiridin menghambat agregasi trombosit, yg
dicetuskan oleh antara lain : ADP (adenosin di fosfat). T nya kl 8
jam (setelah 1 dosis) dan 96 jam setelah digunakan 14 hari.
Efeknya maks stl 3 hari dan bertahan selama 14 hari.
Efek samping : gangguan saluran cerna, ruam kulit, pusing, dan
hepatitis.
Dosis : oral 2 dd 250 mg d.c/p.c (garam HCl)

f. Indobufen (ibustrin)
Senyawa asam butirat berkhasiat mengahmbat agregasi trombosit dan
anti radang serta analgetik. Terutama digunakan pd trombosis vena
dan gangguan jantung ischemis serta prevensinya.
Efek samping : gangguan lambung-usus, perdarahan hidung dan gusi,
juga reaksi alergi.
Dosis : 2 dd 100 mg, lansia separuhnya.
g. Epoprostenol (prostaglandin 12, prostacycline, fiolan)
Prostasiklin alami dibentuk di dinding pembuluh pd sistem
cascade arachidonat dan berkhasiat menghambat agregasi
trombosit, juga berdaya vasodilatasi kuat. Antagonis dari
tromboxan. Terutama digunakan utk prevensi trombosis
pd waktu hemodialisa (ginjal) sebagai zat pengganti
heparin.

Efek samping : muka merah, hipotensi, nyeri kepala,


pusing, tachykardia atau bradycardia, gangguan lambung-
usus, dan mulut kering.

Dosis : infus iv selama dyalisis 4 mg/kg.


3. Trombolitika
Juga disebut fibrinolitika berkhasiat melarutkan trombus dg cara
mengubah plasminogen menjadi plasmin, suatu enzim yg dapat
menguraikan fibrin.
Efek samping yg serius meningkatnya kecendrungan perdarahan,
terutama perdarahan otak, khususnya pd manula, juga harus
waspada pada pasien yg condong mengalami perdarahan, misal
baru pembedahan atau luka besar.
Penggolongan dibedakan 2 kelompok :
1. Fibrinolysin (plasmin)
adalah enzim protease (fibrinolitis). Penggunaan secara dermal
utk melarutkan jaringan mati di borok, spt pd ulcus cruris dan
decubitus.
2. Zat-zat aktivator plasminogen
streptokinase, alteplase, urokinase, dan reteplase (Rapilysin).
Obat-obat ini bekerja tak langsung dgn jalan menstimulir
pengubahan plasminogen menjadi plasmin.
a. Streptokinase. (Kabikinase, Streptase)
Berdaya fibrinolitis dgn jalan membentuk kompleks
dgn plasminogen yg mengubahnya menjadi
plasmin. Digunakan pd gangguan trombo-
emboli, misalnya emboli paru dan pd infark
jantung terutama intrakoroner dan i.v (infus).
Efek samping dan Kontra indikasi sama dgn zat-zat
terdahulu.
Dosis : ditentukan secara individual, lamanya
pengobatan 5 hari.
b. Alteplase tPA (Tissue Plasminogen Activator), Actylase.
Adalah enzim serine-protease dari sel pembuluh yg dibentuk dgn
teknik rekombinan-DNA. T nya 5 menit. Bekerja sebagai
fibrinolitikum dgn jalan mengikat pada fibrin dan
mengaktivasi plasminogen jaringan. Digunakan pd infark otot
jantung akut, sebaiknya dlm waktu 1-3 jam setelah timbulnya
gejala, maksimal setelah 6 jam.

Untuk menghidari timbulnya trombus baru dianjurkan utk


sesudahnya juga diberikan heparin dan antikoagulan oral. Juga
pada emboli paru.

Dosis : pada infark jantung akut i.v (infus) permulaan 10 mg


dalam 1-2 menit, lalu 50 mg selama jam pertama dan 10 mg
dlm 30 menit, sampai maks 100 mg dalam 3 jam.
-Tenecteplase (Metalyse, 2000)
Adalah varian alteplase yg dibentuk dgn manipulasi
genetis. T nya kl 20 menit, spesifitasnya utk fibrin
lebih besar dan lebih tahan thd penghambat activator
plasminogen.
Dosis : i.v dlm k.l 10 detik, tergantung berat badan 30
mg/60 kg sampai 50 mg/90 kg. 50 mg = 10.000 U
tenecteplase.

c. Urokinase (Ukidane, Medacinase)


Adalah enzim yg dihasilkan dari biakan jaringan sel ginjal
manusia. T nya 10-20 menit. Digunakan pada
trombose vena dalam dan arteriil, juga pada emboli paru.
Dosis : i.v (infus) permula 250.000 UI dalam larutan NaCl
/glukosa selama 15 menit, lalu 100-250.000 UI/jam
selama 8-12 jam.
II. Anti Perdarahan (Hemostatik)
Zat/obat yang digunakan untuk menghentikan
perdarahan.

Perdarahan disebabkan oleh defisiensi satu


faktor pembekuan darah yang bersifat
herediter.
Seperti defesiensi faktor antihemofilik (Faktor
VIII).
Macam2 Obat Anti Perdarahan
1. Hemostatik Lokal
- Absorbable hemostatics
- Adstringen
- Koagulan
- Vasokontriktor

2. Hemostatik sistemik
Cara Kerja / Khasiat Obat Anti Perdarahan
A. Hemostattik Lokal
1. Absorbable hemostatik
menghentikan perdarahan dengan pembentukan suatu bekuan buatan
atau memberikan jaringan serat-serat yg mempermudah pembekuan bila
diletakkan lgsg pd permukaan yg berdarah.

Hemostatik golongan ini digunakan untuk menghentikan perdarahan yg


berasal dari pembuluh darah kecil, misal kapiler dan tdk efektif utk
menghentikan perdarahan arteri atau vena yg mempunyai tekanan
intravaskuler yg termasuk besar.

Obat kelompok ini :


- Spon gelatin
- Oksisel (selulosa oksidasi)
- Busa fibrin insani (human fibrin foam)
2. Adstringen
Zat ini bekerja lokal dengan mengendapkan
protein darah sehingga perdarahan dpt
dihentikan (styptic).
- feri clorida
- nitras argenti
- asam tanat
Digunakan utk menghentikan perdarahan kapiler,
tetapi kurang efektif bila dibandingkan dengan
vasokonstriktor yg digunakan lokal.
3. Koagulan
Hemostatisnya 2 cara:
- Mempercepat perubahan protrombin menjadi trombin

- Secara langsung menggumpalkan fibrinogen.

Kelompok ini :
Aktivator protrombin

dibuat dari jaringan otak yang diolah secara kering


dgn asetat.
Trombin

tersedia dlm btk bubuk atau larutan utk penggunaan


lokal, tdk boleh disuntikkan iv, krn sgr menimbulkan
pembekuan dgn bahaya emboli.
4. Vasokonstriktor
Epineprin & norepineprin, efek vasokonstriktornya dpt
digunakan utk menghentikan perdarahan kapiler suatu
permukaan.

Penggunaan
Oleskan kapas yg tlh dibasahi dgn obat tersebut pd
permukaan yg berdarah.

Vasopresin
Utk mengatasi perdarahan pasca bedah persalinan.
Operasi Korektif ginekologi.
B. Hemostatik Sistemik

1. Faktor Anti Hemopili (Faktor VIII)


utk mencegah atau mengatasi perdarahan
penderita hemofilia A (defesiensi faktor
VIII).
2. Kompleks Faktor IX
Sediaan ini mgdg faktor II, VII, IX dan X
serta sejulah kecil protein plasma lain dan
digunakan utk pengobatan hemofilia B
3. Human Fibrinogen
Hanya digunakan bila dapat ditentukan kadar
fibrinogen dalam darah penderita dan daya
pembekuan yg sebenarnya.

4. Vitamin K
Vit K membutuhkan waktu utk dpt menimbulkan
efek, krn vit K harus merangsang
pembentukan faktor2 pembekuan darah lebih
dahulu.
5. Asam Aminokaproat
Membantu mengatasi perdarahan berat akibat
fibrinolisis yg berlebihan.
Indikasi :
Utk mengatasi hematuria dr kandung kemih,
prostat dan uretra.

Dosis :
Dewasa : 5-6 g peroral atau infus iv sec. Lambat,
1 g setiap jam
Anak2 : 100 mg/KgBB tiap 6 jam utk 6 hari.
6. Asam Traneksamat

Indikasi dan mekanisme kerja sama dg. As.


Amino kaproat tetapi 10 X lebih poten dan
efek samping lebih sedikit.

Dosis :
Dewasa 0,5-1 g, 2-3 x sehari sec. iv lambat
sekurang-kurangya dlm wkt 5 menit.
Atau oral 1-1,5 g, 2-3 kali perhari.
7. Lain-lain

- Karbazokrom salisilat
dpt memperbaiki permeabilitas kapiler, dosis 5-10 mg
karbazokrom i.m atau oral tiap 2 jam, utk pencegahan dan
pengobatan perdarahan kapiler.

- Karbazokrom sodium sulfonat


penggunaan sama dgn karbazokrom tetapi dosis sampai 30 mg
tiap 2-4 jam i.m atau 10-50 mg i.v beberapa kali per hari.

- Desmopresin
merupakan vasopresin sintetik dgn masa kerja kira-kira 20 jam,
efeknya meningkatkan aktivitas faktor VIII.
Juga digunakan utk pasien diabetes insipidus.
Komplikasi Perdarahan

Anda mungkin juga menyukai