Obat Uterotonika / Oksitoksik Adalah yg merangsang kontraksi uterus. Yang paling efektif dan selektif digunakan dlm praktek kebidanan adalah oksitoksin dan derivatnya, ergotamin (alkaloid ergot) dan derivatnya. Sediaan obat: supp. Ergotamin tartrat + kaffein, Ergotamin maleat, Metilergonovin maleat (metergin inj.), tab metisergi maleat, INJ. OKSITOKSIN/pitocin im. iv, karbopros trometamin, dinoproston. Mekanisme kerja : - Merangsang otot polos uterus dan kelenjar mamae. Obat Uterotonika / Oksitoksik Indikasi : (memberikan kemudahan dlm proses persalinan serta penting dlm refleks ejeksi susu) 1. Dalam kebidanan sering digunakan sebagai antimigren (ergotamin). 2. Induksi partus aterm dan mempercepat persalinan pd kasus t3 3. Mengontrol pendarahan dan atoniuteri pasca persalinan 4. Merangasang kontraksi uterus lainnya 5. Induksi abortus terapeutik 6. Menghilangkan pembengkakan payudara Obat Uterotonika / Oksitoksik Kontra indikasi : Tidak boleh diberikan kpd penderita penyakit jantung, hati dan ginjal juga ibu hamil!. Dosis : - Karbopros trometamin iv. 250µg/ml - Sulproston im,iv. 3-4x 500mg - Suppositoria Dinoprost 20mg. - Oksitosin/pitocin iv,im 40unit USP/ml SE: tjd akibat perangsangan otot polos sal. Cerna berupa mual, muntah dan diare. Oksitosin Mrp Drug of choice pd kasus partus aterm. Penggunaan 10 unit oksit dilarutkan dlm 1 liter Dextrose 5% lrt 10 miliunit/ml. cara pemberiannya secara infus, dimulai dg lambat yaitu 0,2ml/menit, tetesan dpt ditingkatkan perlahan 0,1- 0,2 ml/menit sampai maksimum 2 ml/menit.Dosis total yg dibutuhkan untuk induksi partus berkisar antar 600-1200 miliunit dg rata2 4000 miliunit. Hati2 dg kontraksi tetanik uterik, dpt diatasi dg segera menghentikan dan berikan obat anestesi. Bila partus sdh mulai, infus dihentikan atau dosis diturunkan ut mempertahankan proses persalinan yg adekuat. Perhatian Oksi tdk blh diberika pd stadium I dan II persalinan lambat, kontraksi uterus ↑ dan lama keselamat ibu-bayi terganggu!! Obat Anti Pendarahan/Hemostatik Adalah: obat yg digunakan utk menghentikan pendarahan. Keadaan yg menyebabkan pendarahan pd seseorg adalah defisiensi salah satu faktor penjedalan darah, a.l: 1. Pendarahan disebabkan ol ke(-) vit. K 2. Hemofilia 3. Trombositopenia (defisiensi trombosit) normal 200.000-400.000/mm³. Obat Anti Pendarahan/Hemostatik Macam-macam obat AP : 1. Per oral: Asam Amino kaproat, Carbamazochrome, ethamsilate, vit. K, hesperidin dan rutin. 2. Dapat diserap=> pembulu drh kecil => kapiler Topikal : - Oxydized celluloce - Absorbable gelatin sponse / gelatin foam - Calcium alginat 3. Homestasis sistemik dg preparat darah: - whole human blood (dr manusia /donor) - pengganti plasma ( RL, Maltos) - Lain2 (Human fibrin, H.trombin, H. gamma globulin) Mekanisme Kerja: Secara garis besar proses pembekuan darah berjalan melalui 3 tahap: 1. Aktivasi tromboplastin 2. Pembentukan trombin dari protrombin 3. Pembentukan fibrin dari fibrinogen Indikasi: mengatasi hematuria yg berasal dr kand kemih, prostat atau Uretra. Paska bedah, seblm & ssdh ekstrkasi gigi. SE: Pruritus, eritema, ruam kulit, hypotensi, dispepsia, mual diare, hidung tersumbat. Dosis: As. Aminokaproat: 5-6g po/ iv lambat => 1g/jam atau 6g/6jam => ginjal normal!! Ut anak2 100mg/kgBB, iv=> Larutkn dlm NaCl/RL - As Traneksamat: 0,5-1g 2-3x/hr i.v. min 5 mnt ANTIKOAGULANSIA Obat yg dapat mencegah penjedalan darah. Berdasarkan cara kerjanya, dibagi atas 2 golongan: 1. Direct Anticoagulant: langsung pd mekanisme penjedalan darah. (ex. Heparin) 2. Indirect Anticoagulant: pd hepar yaitu menghambat sintesis protrombin (ex. Senyawa2 kumarin). ANTIKOAGULANSIA Faktor2 yg menghentikan proses pembekuan darah: 1. Larutnya faktor pembekuan darah dlm darah yg mengalir 2. Bersihan bentuk aktif faktor pembekuan darah yg cepat oleh hati 3. Mekanisme umpan balik dimana trombin menghambat aktivitas faktor V (labil, proakseslerin dan Ac-globulin) dan faktor VIII (globulin antihemofilik, A antihemofilik) ANTIKOAGULANSIA Penggunaan Antikoagulansia: 1. Mencegah terjadinya trombosis (penghambatan pembuluh darah) termasuk tromboflebitis = radang vena 2. Setelah pembedahan dimana tdpt faktor2 yg memudahkan tjdnya trombosis. 3. Arteriosklerosis (pengkakuan arteri) pd pasien lansia. Indikasi: mrp “drug of choice” pd emboli paru2, trombosis vena dlm, infark miokard, BUMIL. KI : pasien yg mengalami pendarahan ex: hemofilia, threatened abortion, hipertensi berat, syok.=> heparin!! Perhatian!!: pemakaian harus hati2 pd kasus: peptic ulcer, perdarahan otak, ginjal, hati, HT. ANTIKOAGULANSIA Interaksi: - dg kloramphenikol, klorfibrat, alopurinol, antidieabetik oral, metronidazole efek AK ↑↑ => perdarahan ↑↑ - dg Rifampisin, griseofulvin, barbiturat efek diperlemah ↓↓=> tdk tercapai efek terapi SE : Neusea, vomiting, diare, hipotensi dan kadang2 anemia. DOSIS AK: -Na-warfarin (Oral.iv) dws 10-15mg/hr - Dikumarol: po dws 200-300mg pd hr I, selanjutnya 25-100mg/hr - Aspirin: 325mg-1 g/hr (A. trombosis) - Heparin iv. Awal 5000 unit selanjty. 5000- 10000 unit tiap 4-6 jam (kondisi px) OBAT ANALGETIKA, ANTIPIRETIKA & ANTIINFLAMASI ANALGETIKA Adalah : senyawa yg dlm dosis terapeutik meringankan atau menekan rasa nyeri, tanpa memiliki kerja anestesi umum. Bedasarkan potensi & mekanisme kerja OA dibagi: 1. Analgetik kuat bekerja pd SSP (gol. Opiat/opium) 2. Analgetik lemah (sampai sedang) kerja pd perifer dg sifat antipretika dan kebanyakan memiliki sifat Antiinflamasi / Antireumatik. Nyeri adalah gejala adanya penyakit atau kerusakan yg paling sering, dan timbul jika rangsang mekanik, termal, kimia atau listrik melampaui suatu nilai ambang t3 (nilai ambang nyeri) & merusakan jaringan dg pembebasan senyawa nyeri. ANALGETIKA Dibagi : 1. Analgetika Narkotika Mekanisme kerja: pengikatan obat dg sisi reseptor khas pd sel dlm otak dan spinal cord analgesik jg efek euforia dan mengantuk. Contoh: - Morfin dan derivatnya, kodein, Heroin. 2. Analgetika Non Narkotika = Analgetika- antipiretika = Non Steroidal Antiinflamantory Drugs (NSAID). ANALGETIKA Mekanisme kerja: dg menghambat scr lgsg dan selektif enzim2 pd sistem SP yg mengkatalisis prostaglandin, spt siklookogenase=> mencegah sensitisasi reseptor rasa nyeri oleh mediator2 rasa sakit ( bradikinin, histamin, serotonin, prostaglandin, ion2 hidrogen dan kalium) => yg dpt merangsang rasa sakit scr mekanis / kimiawi ANTIPIRETIKA Demam adalah: - regulasi panas pd suatu tingkat suhu yg lebih tinggi. - gejala yg hampir menyertai semua infeksi juga penyakit tumor. Mekanisme kerja: melalui pengeluaran keringat, vasodilatasi pembuluh2 darah di kulit dan terasa panas scr subyektuf yg menandai penurunan suhu. ANTIINFLAMASI / RADANG Adalah: pengaruh2 yg merusak/noksi dr berbagai jenis, jaringan ikat pembuluh bereaksi dg cara yg sma pd t4 kerusakan dg menyebabkan suatu radang. Gejala reaksi radang dpt berupa: Rubor = kemerahan Tumor = pembengkakan Calor = panas meningkat Dolor = nyeri Functio laesa = gangguan fungsi. Obat-obat NSAID 1. Turunan Aspirin (asam asetil salisilat, Asetosal, aspilet, aspro), salisilamid: sbg analgetik-antipiretika dan antireumatik/radang. - Dosis 500mg, setiap 4 jam. Dlm dosis kecil (80mg/hr) dlm wkt yg lama ut mencegah serangan jantung dan pengobatan trombosis. - SE : gangguan sal pencernaan, perdarahan sal cerna, gangguan pendengaran, mual-muntah. - KI : penderita gangguan sal pencernaan 2. Parasetamol = Acetaminofen Sebagai analgetik-antipiretik = Aspirin ttp tdk memiliki efek anti radang / reumatik. Mengurangi rasa nyeri kepala dan otot atau sendi dan penurun panas yg ckp baik. - Dosis : 500mg – 2 g/hr - SE : skin rash, hepatotoksik, methemoglobin - KI : penderita penyakit hati, pend. Hypersensitivitas thd pct. - Interaksi Obat : dg antikonvulsan / luminal => efek hepatotoksik >> 3. Turunan Pirazolon - Obat : Antipirin, Amidopirin, dan Metampiron / Antalgin Aktivitas analg-antipiretik = Aspirin, digunakan ut mengurangi rasa sakit pd keadaan nyeri kepala, nyeri pd spasma usus, ginjal sal empedu, urin dan neuralgia, migrain, dismenorhe, nyeri gigi dan reumatik. - Dosis : Antipirin ( larutan 5 – 51%) Amidopyrin SE fatal => tdk dignkn Metampiron (novalgin, dipiron) 500mg- 2g/hr. - SE : Agranulositosis (USA, Jepang, Aust tdk dignk) - KI : hati2 pd penderita gangguan sal pencernaan 4. Turunan Asam N-Arilantranilat - Digunakan ut antiradang untuk pengobatan reumatik, dan sebagai analgetik ut mengurangi rasa nyeri. - Obat : Asam Mefenamat (ponstan, opistan, anastan, mefinal). - Dosis : 500mg – 2g/hr - SE : diare, perdarahan pd sal pencernaan, neusea, mengantuk, anemia, mual. - KI : penderita sakit tukak lambung, gangguan fgs ginjal, asma, BUMIL/menyusui. - Interaksi : - dg obat antikoagulan => efek AK << - hasil semu pd tes darah dan urine. 5. Turunan Asam Arilasetat - Aktivitas antiradang dan analgetik jg antireumatik yg tinggi terutama digunakan pd otot rangka. - Obat : * Na/K-diklofenak (voltaren, voltadex, neurofenak) => dosis 25-50mg 3x/hr * Ibuprofen (ifen, proris, brufen) => dosis 400mg 3-4x /hr. * Ketoprofen (profenid, kaltrofen) => dosis 50- 100mg 2 x /hr - SE : Iritasi sal cerna, ruam kulit, mual, muntah. - KI : ulkus peptikum, Rx hypersensitivitas. 6. Turunan Oxicam - Aktivitas antiradang, analgetik dan antipiretik juga simptomatis rematik, osteotritis dan antipirai. - Obat : Piroksikam, Tenoksikam. - Dosis : 10 - 20mg / hr - SE : Iritasi sal cerna, mual kembung, konstipasi (jarang tjd). - KI : Ulkus peptikum, Rx. Hypersen.