I.
Non-steroid Antiinflamatory
Drugs ( NSAIDs)
Nyeri
Kategori :
Ringan: skala 1-4
Sedang: skala 4-6
Berat: skala 7-10
kappa, delta
Analgesik
Opioid
NSAIDs :
- Rhematologis
- Memilki keistmewaan karena
memiliki efek disamping analgesic,
antipiretik, dan antiinflamasi
- NSAIDs 80 juta diresepkan
- 4,5 % dari jumlah obat bebas
terbatas
- 1% Pasien menggunkan rutin conth
pada pasien rematoid-nefritis, pada
pasien penggunaan rutin harus
dikontrol fungsi ginjalnya.
- > 40 % pasien berusia 60 th
Perbedaan Analgesik Opioid dan NonOpioid
Analgesik Opioid
1. Untuk mengatasi
nyeri sedang
sampai berat
( skala 4-10/
visceral. Nyeri
berat adlh nyeri
yang brhubungan
dgn SSP, contoh :
nyeri akibat operasi
kanker
2. Bekerja dipusat
rasa nyeri melalui
perantara Reseptor
Opioid, mekanisme
kerjanya di bagian
rasa nyeri di
Hipotalamus
( Hipokampus ),
oleh sebab itu
dapat digunakan
untuk mengatasi
nyeri sedang-berat.
Reseptor Opioid : ,
Analgesik NonOpioid
Untuk mengatasi
nyeri ringan sampai
sedang ( skala 1-6 /
Integument ), contoh :
nyeri akibat terkilir
atau nyeri yg
ditimbulkan akibat
penyakit reumatik
Bekerja diperifer
melalui hambatan
pmbnetukan atau
biosintesis
prostaglandin.
Prostaglandin
merupakan salah astu
mediator yang
menimbulkan rasa
nyeri.
Perbedaan titik
tangkap Analgesik
3. Merupakan
senyawa turunan
Morfin. Contoh :
Morfin, Petidin,
Codein, Dionin,
Heroin
panjang, yang
terjadi secara
bertahap dlm
jangka waktu
panjang, seinhha
menyebabkan
gagal ginjal akutkronis.
NSAIDs : Prototipe : Aspirin
Opioid : Prototipe : Morfin
Protipe : mempunyai sifat lebih mendominasi
( sebagai pembanding untuk obat baru ),
dimana proses penemaanya berdasarkan
etnofarmakologi empiris / didasarkan atas
penggunaan yg berasal dari nenek moyang
secara turun menurun.
Disebt NSAID, karena memiliki efek
farmakodinamik ( antipiretik analgesic, dan
antiinflamsi ), teteapi tidak semua obat
NSAID memiliki efek ketiganya, contoh :
Paresetamol hanya bersifat analgesic, tetpi
tidak bersifat antiinflamsi, sedangkan
ampisilin memiliki fek ketiganya.
Efek farmakodinamik tergantung pada
dosisnya :
Ampisilin : 500-1500 mg : Antipiratik/
analgesic
1500-3000 mg : Antiinflamsi
80-160 mg : Antiagregasi /
antiplatelet ( dpt digunakaan
sebagai obat jantung )
Peningkatan dosis diikuti peningkatan efek
samping disebut dosage dependent, oleh
sebab itu harus diawali dari dosis rendah
terlebih dahulu untuk menghindari efek
samping
NSAIDs :
a. Mengurahi oeradangan pada jaringan
b. Mengurangi nyeri
c. Mengurangi demam
d. Menghambat agregasi platelet
Biosintesis eicosanoids/ prostaglandin
Kerusakan jaringan, misalnya akibat panas.
Termal dapat menginduksi enzim fosfolipase
A2 yang terdapat di fosfolipid/ lipid bilayer,
Fosfolipase A2 meningkat akibat penurunan
pH & peningkatan sel.
Klasifikasi NSAIDs :
Carboxylic
Acids
Phenylacetic
acid :
Diclorenac,
Alcorenac,
Fenclofenac
Carbo and
Heterocyclis
acids :
Tolmetin,
Indometacin,
Etodolac
Salicylic
acid : aspirin
Propionic
acid :
Ibuprofen,
fenbufen,
fenoprofen,
Naproxen,
Oxaprozin
Fenamic
acid :
mefenamic
acid,
flutenamic
acid
Enolic Acids
Pyrazolones :
Butazones,
Propazones
Oxicams :
Piroxicam,
Isoxicam,
Tenoxicam
Non Acidic
Compounds
Naburoetone
Penggunaan Analgesik
A. Penggunaan pada Anak-anak :
1. Pemilihan obat pada anak terbatas
pada NSAIDs yg sudah diuji
keamananya pada anak-anak:
aspirin, naproksen, tolmetin,
parasetamol, ibuprofen.
2. Aspirin untuk menurunkan panas
dapt diganti dgn parasetamol, tapi
jika anak memilki penyakit hati
bawaan jagn diberi parasetamol.
3. NSAIDs lainnya tidak dianjurkan
untuk anak < 12 tahun
B. Penggunaan pada wanita hamil :
1. Penggunaan NSAIDs untuk wanita
hamil tidak dianjurkan
2. Apabila sangat diperlukan dapat
diberikan aspirin dosis rendah
3. Pemberian NSAIDs sebelum
melahirkan harus dihentikan untuk
mnghindari waktu melahirkan yang
lebih lama dan pendarahan post
partum.
2. Prabedah
- Dipakai sebelum dilakukan operasi,
untuk menghilangkan cemas & untuk
menginduksi anestesi
- Senyawa yang digunakan pentenil
- Syarat Penggunaan analgesic Opioid
pada prabedah, yaitu :
a. Efek Analgesik cepat
b. Efek analgesic sangat kuat. Contoh
senywa pentenil ( waktu paruhnya
singkat )
Patofisiologi Nyeri
Analgesik Opioid digunakan untuk
nyeri berat karena bekerja langsung
kepusat nyeri. Pembedahan akan
merusak jarinagn, Rasa sakit yang
distimulasi oleh senyawa-senyawa
kimia, termal menyebabkan
kerusakan jaringan & pelepasan
imuno, akan mengaktivasi
Nociceptor ( merupakan receptor
nyeri yg terdpt pada ujung saraf
yang diaktifkan oleh adanya
kerusakan jaringan), rangsangan tsb
dibawa oleh sel saraf ke pusat rasa
nyeri di hipotalamus. Dipusat rasa
nyeri terdapat banyak reseptorreseptor opioid dan mediatormediator yang menimbulan rasa
nyeri, sperti substansi P ( terletak di
Hipotalamus ), Prostaglandin 7
histamin ( bekerja diperifer
menghambat mediator tersebut dll.
Tipe Reseptor :
1. Reseptor Mu : menimbulkan efek
analgesic, euphoria, depresi
pernapasan, dan menimbulkan
ketergantungan fisik.
- Sebagian besar obat-obat
bekerja melalui perantara
resptor Mu. Perbedaanya
hanyalah afinitasnya ( kekuatan
dlm berikatan dgn reseptor ).
4.
5.
6.
7.
Antagonist Opiate
- Untuk mengantagonis efek yang
dihasilkan morfin