Anda di halaman 1dari 16

Tim Pengajar Farmakologi STIKes Medika

Nurul Islam
Nyeri : suatu gejala penyakit atau kerusakan pada
jaringan atau sel.
Nyeri disebabkan oleh rangsang mekanik,panas,kimia,
atau listrik melampaui nilai ambang nyeri dan pada
gilirannya menyebabkan kerusakan jaringan yang
disertai pelepasan mediator nyeri (prostaglandin,
bradikinin)

TATALAKSANA TERAPI NYERI :


I. Analgesik Narkotik (Opiat)
II. Analgesik Non narkotik
 Analgetik atau obat penghalang nyeri adalah
zat-zat yang mengurangi atau menghalau
rasa nyeri tanpa meghalangi kesadaran.
 Antipiretik adalah zat-zat yang dapat
mengurangi suhu tubuh.
 Anti-inflamasi adalah obat atau zat-zat yang
dapat mengobati peradangan.
 Obat analgesic antipiretik serta Obat Anti
Inflamasi non Steroid (OAINS) merupakan
suatu kelompok obat yang heterogen, bahkan
beberapa obat sangat berbeda secara kimia.
 Walaupun demikian, obat-obat ini ternyata
memiliki banyak persamaan dalam efek terapi
maupun efek samping.
 Saat dikonsumsi, obat analgesik ini bekerja di
pusat pengatur suhu yang terletak pada
batang otak. Selain itu mampu melebarkan
pembuluh darah kulit dan memicu produksi
keringat sehingga semakin banyak panas
yang dibuang.

 Selain bekerja pada susunan syaraf pusat,


analgesik-antiperitik dapat mencegah
pembentukan prostaglandin, yakni zat yang
menimbulkan rasa nyeri dan peningkatan
suhu tubuh
I. ANALGESIK NARKOTIK (OPIAT)

Morfin digunakan sbg prototype (standard) krn sering


dipakai untuk kasus2 nyeri berat
Aksi Morfin dan Agonis Lainnya (Kodein, Heroin,
Fentanil, Tramadol):
1. Sistem Saraf Pusat  sedatif, analgetik,mengantuk
2. Mata  Pinpoint pupils (turunnya kontraksi
pupil/miosis)
3. Pernafasan  depresi pernapasan. Kodein  ESO lbh
ringan drpd morfin  optimal pd depresi pernapasan
 obat batuk (antitusif)
4. Gastrointestinal  Morfin menurunkan spasme otot
polos pada sal.bilier  ESO : konstipasi  untuk
obat diare (Lorazepam)
5. Saluran genitourinaria  Morfinmenurunkan
kontraksi oto polos GU tract  mengakibatkan
retensi urin
Obat AINS dikelompokkan sebagai berikut:
 Derivat asam salisilat, misalnya aspirin
 Derivat paraaminofenol, misalnya parasetamol
 Derivat asam propionat, misalnya
ibuprofen,naproksen, ketoprofen,
 Derivat asam fenamat, misalnya asam mefenamat
 Derivat asam fenilasetat, misalnya diklofenak.
 Derivat asam asetat indol, misalnya indometasin.
 Derivat pirazolon, misalnya fenilbutazon dan
oksifenbutazon
 Derivat oksikam, misalnya piroksikam dan
meloksikam
Aktivitas biologi NSAID : analgesik, antipiretik,
anti inflamasi.

Kegunaan klinik :
1. Pengobatan nyeri ringan (asam mefenamat &
NSAID)
2. Demam (Parasetamol & NSAID)
3. Rematik
4. Osteoartritis

ESO :
1.Kerusakan sel renal atau GI (ESO utama)
2. Oligouria
3. Retensi cairan tubuh
4. Penurunan ekskresi Natrium
5. Gagal ginjal
Aspirin(asam asetilsalisilat atau
asetosal)

 Mempunyai efek analgetik, anitipiretik, dan


anti inflamasi.
 Efek samping utama : perpanjangan masa
perdarahan, hepatotoksik (dosis besar) dan
iritasi lambung.Diindikasikan pada demam,
nyeri tidak spesifik seperti sakit kepala,
nyeri otot dan sendi (artritis rematoid).
 Aspirin juga digunakan untuk pencegahan
terjadinya trombus (bekuan darah) pada
pembuluh darah koroner jantung dan
pembuluh darah otak
Asetaminofen(parasetamol)
 Merupakan penghambat prostaglandin yang
lemah.Parasetamol mempunyai efek
analgetik dan antipiretik, tetapi
kemampuan antiinflamasinya sangat lemah.
 Intoksikasi akut parasetamol adalah N-
asetilsistein, yang harus diberikan dalam
24 jam sejak intake parasetamol.
Ibuprofen

 Mempunyai efek analgetik, antipiretik, dan


antiinflamasi, namun efek antiinflamasinya
memerlukan dosis lebih besar. Efek
sampingnya ringan, seperti sakit kepala dan
iritasi lambung ringan.
Asam mefenamat
 Mempunyai efek analgetik dan
antiinflamasi, tetapi tidak memberikan efek
antipiretik.

Diklofenak
 Diberikan untuk antiinflamasi dan bisa
diberikan untuk terapi simtomatik jangka
panjang untuk artritis rematoid,
osteoartritis.
Indometasin
 Mempunyai efek antipiretik, antiinflamasi
dan analgetik sebanding dengan aspirin,
tetapi lebih toksik.

Fenilbutazon
 Hanya digunakan untuk antiinflamasi dan
mempunyai efek meningkatkan ekskresi
asam urat melalui urin, sehingga bisa
digunakan pada artritis gout.
Piroksikam
 Hanya diindikasikan untuk inflamasi sendi.

Kolkisin
 Merupakan obat antiinflamasi khusus untuk
gout, tetapi tidak mempengaruhi kadar
asam urat dan diindikasikan sebagai terapi
pada gout akut dan profilaksis pada
keadaan kronis.
Tahapan Tatalaksana Terapi Nyeri (mnrt WHO)

Tahap I Tahap II
Analgesik Non Opiat Analgesik NSAID+
(AINS)
adjuvan (antidepressan)

Tahap IV Tahap III


Analgesik Opiat Kuat Analgesik Opiat Lemah
+ NSAID + NSAID
+ Adjuvan + Adjuvan
 Ganiswara, et al. 1995, Farmakologi dan
Terapi,edisi IV, Jakarta, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
 Hamilton PM, 1995, Dasar-Dasar Keperawatan
Maternitas, Jakarta, EGC
 Katzung, 1997, Farmakologi Dasar dan Klinik,edisi
IV, Jakarta, EGC
 Midwifery, Varney’s. et.al., 2004, Buku Ajar Asuhan
Kebidanan, Jakarta, EGC : Penerbit Buku
Kedokteran
 Tjay dan Rahardja, 2002, Obat-Obat Penting,
Jakarta, PT Gramedia
Sekian….

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai