Anda di halaman 1dari 53

ANTIHISTAMIN

Suryawati, S. Si., Apt., M.Sc.


•Apa itu alergi?
•Zat yang berperan pada proses alergi?
•Akibat dari reaksi alergi?
Histamin
• Histamine and serotonin (5-hydroxytryptamine) adalah zat yang
terdapat dlm tubuh di banyak jaringan dan dilepaskan secara
lokal

Efek pada tubuh


• Saluran pernafasan :Bronkokonstriksi melalui H1 receptors
• Sistem saraf : stimulasi sakit dan gatal
• Saluran pencernaan : kontraksi otot polos
• Jantung dan pembuluh darah : vasodilatasi, peningkatan denyut
jantung  kemerahan
Efek Histamin
Antihistamin
• Zat-zat yang dapat mengatasi gejala yang ditimbulkan
oleh histamin dengan cara menduduki reseptor
histamin secara antagonis kompetitif

• Ada dua penghambat reseptor histamin, yaitu:


- H1-blockers : menghambat terjadinya reaksi
alergi
- H-2 blockers : menghambat reseptor yang ada di
lambung  mengurangi produksi asam lambung
Penggolongan

1. Etanolamin :Difenhidramin HCl, dimenhidrinat,


karbinoksamin maleat
2. Etilendiamin: Tripelenamin HCl, Tripelenamin sitrat,
Pirilamin maleat
3. Alkilamin: Bromfeniramin maleat, klorfeniramin maleat
4. Piperazin:Klorsiklizin HCl,Siklizin HCl, Meklizin HCl
5. Fenotiazin: Prometazin HCl
6. Piperidin: Terfenadin, Astemizol, Loratadin
Farmakodinamik antihistamin
• Menghambat terjadinya bronkokontriksi,
• Menghambat peningkatan permeabilitas kapiler
• Menghambat sekresi saliva
• Menekan SSP kantuk (kecuali terfenadin dan astemizol)
• Beberapa AH1 bersifat anestetik lokal (yaitu: prometazin dan
pirilamin)

Farmakokinetik antihistamin
 Efek timbul (onset) setelah 15-30 menit (oral), maks. Setelah 1-2
jam
 Lama kerja (durasi) :4-6 jam
Efek samping Antihistamin

• Sedasi
• Vertigo, tinitus, penglihatan kabur
• Nafsu makan berkurang, mual atau muntah
• Mulut kering
• Demam
• Aritmia jantung
Penggunaan Klinik
• Urticaria
• Mengurangi rangsangan batuk
• Asma akibat alergi
• Spasmolitic agents  mengurangi
tremor pada penyakit parkinson
• Antiemetic agents (antimuntah)
• Stimulasi nafsu makan (astemizol lebih
dari 2 minggu)
Sediaan
PENGHAMBAT RESEPTOR H2

• Menghambat sekresi cairan lambung


• Contoh obat: ranitidin dan simetidin
• Efek samping: nyeri kepala, pusing, mual, diare, ruam kulit dll
• Simetidin mengikat reseptor androgen disfungsi seksual dan
ginekomastia. Sdgk ranitidin tidak bersifat antiandrogenik
Interaksi Obat Antihistamin H-2

• Antasida dan metoklopramid mengurangi bioavailabilitas simetidin.


Pemberian bersama ketokonazol akn me(-) abs KTKz
• Simetidin mengikat enzim sitokrom P450 hati
• STD dan RTD mengurangi aliran darah ke hati akumulasi obat lain
POSOLOGI

• STD tersedia dalam


- tablet berisi 200, 300 dan 400 mg
- sirup mgd 300 mg/5 ml
- larutan suntik 300 mg/2 ml
• RTD tersedia dalam
- tablet 150 mg
- larutan suntik 25 mg/ml
ANTIINFLAMASI NON
STEROID (AINS)
• Apa itu inflamasi ? Radang...
• Apa itu nyeri? Penyebab?..prostaglandin
Antipiretik analgesik

• Zat yang menurunkan suhu tubuh pada kondisi dimana suhu


tubuh meningkat diatas normal

• Juga memiliki aktivitas analgesik

• Zat yang paling dikenal adalah:


 salisilat
Anilin dan analog aminofenol
Pirazolon
Turunan quinolin
Antipiretik

• Mempengaruhi pusat pengatur suhu di hipotalamus


• Menghambat aktivasi sel yang mengeluarkan pirogen eksogen
di perifer
Non selective cox inhibitors

• Semua penghambat siklooksigenase yang tidak selektif memiliki

struktur dengan struktur inti asam


Non selective cox inhibitors

• Metabolisme menyebabkan deaktivasi atau bioaktivasi

• Interaksi obat : obat gol. Ini memiliki ikatan protein yang kuat 

mengusir obat lain dari ikatan proteinnya

• Pemberian bersama antikoagulan  me (+) waktu perdarahan

• Pemberian bersama obat yang mengstimulasi kerja enzim hati  me

(+) atau me (-) aktivitas

• Pemberian bersama diuretik furosemid  efek antagonis


• Pusat ‘keasaman’ ini terletak
di depan struktur datar
Struktur Aktivitas
cincin aromatis

• Jarak antara karbon asam


dengan cincin aromatis 
penting, makin jauh
jaraknya, makin kurang
aktivitasnya

• Cincin aromatis AINS


berhubungan dengan posisi
5 dan 8 dari asam arakidonat

• Substitusi gugus metil 


me(+) aktivitas
Mekanisme kerja

• Menghambat enzim
siklooksigenase sehingga
konversi asam
arakidonat menjadi
PGG2 (prostaglandin)
terganggu

• Prostaglandin secara in
vitro terbukti
menimbulkan eritem,
vasodilatasi, demam,
peningkatan aliran darah
lokal, sensitisasi reseptor
nyeri.
Farmakodinamik

• Efek antiinflamasi  meringankan nyeri dan inflamasi secara


simptomatik dan tidak mencegah kerusakan jaringan

• Efek antipiretik  menurunkan suhu badan saat demam dan


tidak pd keadaan lain spt latihan fisik

• Efek analgesik  efektif thd nyeri dgn intensitas rendah smp


sedang dan nyeri akibat inflamasi
Efek Samping
• Iritasi dan perdarahan lambung  hambatan sintesa PG
• Perpanjangan waktu perdarahan  hambatan sintesa
tromboksan
• Gangguan fungsi ginjal
• Pd beberapa orang: udem, urtikaria luas, asma, hipotensi
Penggolongan

1. Salisilat, salisilamid dan diflunisal


2. Para amino fenol :fenasetin dan asetaminofen
3. Pirazolon : antipirin, aminopirin dan dipiron, fenil butazon
4. Lain-lain:
- asam mefenamat, - indometasin
- diklofenak, - piroksikam
- fenbufen, - nabumeton
- ibuprofen
- ketoprofen
- naproksen
- asam tiaprofenat
Asetosal
Indikasi :
Farmakodinamik (FD) - antipiresis,
• Merangsang pernafasan, Ekresi - analgesik ringan,
asam urat me↑, hepatotoksik,
iritasi sal. Cerna - demam rematik dan
- pencegahan
COOH trombus
koroner
• Farmakokinetik (FK) : mudah OCOCH3
menembus sawar darah otak dan
sawar uri

• Sediaan Asetosal
Asam asetil salisilat tersedia dalam
bentuk tablet 500 mg (dewasa) dan
100 mg (anak)
Parasetamol
Farmakodinamik
• Aktivitas anti-inflammasi minimal
• Tidak berpengaruh terhadap kadar asam urat
• Sedikit menghambat aktivitas platelet
• Mengatasi nyeri kepala
• Analgesik untuk pasien alergi aspirin
Parasetamol
• Pharmacokinetics

• PCT diberikan secara oral dan penyerapannya tergantung


kecepatan pengosongan lambung
• Konsentrasi maksimum dicapai dalam waktu 30–60 minutes.
• Terikat dengan protein plasma
• Mengalami metabolisme dan dikonjugasi dengan sulfate and
glucuronide,  inactive, 5% tidak berubah,
• active metabolite adalah (N-acetyl-p-benzoquinone)
acetaminophen dalam 2–3 hours
Efek Toksik Parasetamol :

• Hepatotoxicity, necrosis, gejala awal : nausea, vomiting,


diarrhea, and abdominal
• Hemolytic anemia and methemoglobinemia
Dosis Parasetamol
• Sediaan tablet mgd 500 mg PCT,
• Sediaan sirup mgd 120 mg/5 mL
• Dosis maks dewasa: 4g/hari
• Dosis anak:
: anak di bawah 1 thn: 60 mg/kali (maks. 6x)
: anak 1-6 thn : 60-120 mg/kali beri (mks 6x)
: anak 6-12 thn: 150-300 mg/kali beri (1,2 g/hari)
Asam Mefenamat
• Asam Mefenamat menghambat kedua jenis COX and
phospholipase A2.
• Efek samping : sama dengan obat AINS lain dengan diare dan
sakit perut
• AM dikontraindikasi pada ibu hamil dan anak-anak
Piroksikam
• nonselective COX
• Farmakodinamik : Menghambat migrasi polymorphonuclear
leukocyte migration dan Mengurangi fungsi limfosit
• Farmakokinetik : waktu paruh 57 jam
• Indikasi : Digunakan untuk rematik
• Toksisitas :nyeri perut, pusing, telinga berdengung, tukak
lambung
Meloxicam

• Diperkenalkan pada tahun 2000 untuk

pengobatan osteoartritis

• COX-2 selective, kurang selektif

dibandingkan celecoxib, lebih kurang

selektif dibandingkan rofecoxib

• Absorpsi cepat setelah pemberian oral

dan terikat dengan protein plasma


Ibuprofen

• Farmakodinamik : Bersifat analgesik tapi tidak antiinflamasi,


menyebabkan perdarahan dan iritasi saluran cerna

• Kontraindikasi : pasien dengan polip, angioedema, and


bronchospastic

• Efek samping : rash, pruritus, tinnitus, dizziness, headache,


aseptic meningitis (particularly in patients with systemic lupus
erythematosus), retensi cairan.

• Interaksi : dengan anticoagulants memperparah perdarahan


• Efek toksik : gagal ginjal
Lain-lain:

Nama Obat Dosis Catatan

Asam mefenamat 2-3 x 250-500 Krn efek toksiknya di US tidak


mg/hari digunakan oleh anak di bwh 14 thn
dan wanita hamil
Diklofenak 100-150 mg/hari Efek terapi di sendi lebih lama
dalam 2-3 kali karena terakumulasi di cairan
pemberian sinovial
Ibuprofen 4x400 mg/hari Mengurangi efek obat
antihipertensi beta bloker, prazosin
dan kaptopril, me(-) efek diuretik
Piroksikam 10-20 mg/hari Hanya digunakan untuk penyakit
inflamasi sendi
Penghambat COX-2 selektif
• Obat AINS yang tidak selektif menghambat
siklooksigenase tipe I (COX-1) dan II (COX-2)

• Penghambatan COX-2  efek antiinflamasi, analgesik


dan antipiretik

• Penghambatan COX-1  menimbulkan efek samping


terhadap saluran cerna, ginjal, jantung dan pembuluh
darah
Penghambat COX-2 selektif
Efek samping
Antiinflamasi Kortikosteroid
KORTIKOSTEROID

• Kortisol dan analognya digunakan pada terapi paliatif inflamasi


(penyebab penyakit tetap ada, hanya gejala dihambat)

• Penggunaan kortikosteroid hanya dilakukan jika pengobatan


tidak menunjukkan hasil yang memuaskan dengan obat AINS
• Contoh obat : Prednison, hidrokortison, metil prednisolon,dll
Penggunaan Klinik kortikosteroid
Penggunaan Klinik kortikosteroid
Efek samping
Efek samping

• Nausea
• Dizziness
• Weight loss
• Acute psichosis
• Depresi dan katarak (long acting)
• Tukak lambung
• Retensi air dan sodium
• Hipokalemia, alkalosis hipokloremia hipertensi
• Edema  Gagal ginjal
• Sodium retention  Gagal jantung
Dexamethason
Metil prednisolon
Sediaan
Sediaan

Anda mungkin juga menyukai