SISTEM
SARAF
OTONOM:
ANTIKOLINERGIK
PHARMACY A 2017
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2018
KELOMPOK 2
SILVANA RESTUNINGSIH G 701 14 030
SYARIF MOH. RAFDI G 701 14 137
NOVITA G 701 15 154
ANNISA WULANDARI G 701 17 016
CHRISTINE ERISKA TIMANG G 701 17 061
SITI MUTMAINA AYU LESTARI G 701 17 086
NADIYAH MU’ADZAH S. SAMAD G 701 17 134
FIRMA AYU NOVITASARI G 701 17 141
SRI WAHYUNI G 701 17 181
Janganlah kuatir akan hari
esok ..
Setiap hal memiliki
kesusahannya masing-masing..
Kesusahan hari ini biarlah
untuk hari ini saja..
DEFINISI
Antikolinergika atau parasimpatolitika melawan
khasiat asetilkolin dengan jalan menghambat
terutama reseptor-reseptor muskarin yang
terdapat di SSP dan organ perifer. Zat-zat
ini tidak bekerja terhadap reseptor-reseptor
Nikotin kecuali zat-zat ammonium kwartener
yang berdaya ringan terhadapnya.
Kebanyakan antikolinergika tidak bekerja
selektif bagi lima subtype reseptor-M.
berefek terhadap banyak organ tubuh antara
lain; mata, kelenjar eksokrin, paru-paru,
jantung saluran kemih, saluran lambung-usus,
dan SSP.
PRASIMPATOLITIK
Mekanisme kerja
mata :
Atropin menyekat semua aktifitas
kolinergik
pada mata,sehingga menimbulkan midriasis
(dilatasi pupil),mata menjadi tidak bereaksi
terhadap cahaya dan sikloplegia(ketidak
mampuan
memfokus untuk penglihatan dekat ).
Gastrointestinal:
Atropin digunakan sebagai obat antipasmodik untuk mengurangi
aktivitas saluran cerna.atropin dan psikopolamin merupakan obat
terkuat
sebagaipenghambat salurancerna.walaupun motilitas (gerakan usus)
dikurangi,tetapiproduksi asam hidroklorat tidak jelas
berpengaruh.oleh karena
itu obat ini tidak efektif untuk mempercepat penyembuhan ulkus
peptikum.
Sistem kemih:
Atropin digunakan untuk mengurangi keadaan hipermotilitas
kandung kemih.obat ini kadang kadang masih dipakai untuk
kasus enuresis(buang air seni tanpa disadari/ngompol)
diantara anak anak,tetapi obat agonis adrenergik alfa jauh
lebih efektif dengan efek samping yang sedikit.
Kardiovaskular
Atropin menimbulkan efek difergen pada sistem
kardiovaskular, tergantung pada dosisnya. Pada dosis rendah
efek yang menonjol adalah penurunan denyut
jantung(bradikardia).pada dosis tinggi,reseptor jantung pada
nodus SA disekat,dan denyut jantung sedikit bertambah
(takikardia).
Tekanan darah arterial tidak dipengaruhi tetapi pada
tingkat toksik, atropin akan mendilatasi pembuluh darah
dikulit.
Sekresi:
Atropin menyekat kelenjar saliva sehingga timbul efek
pengeringan pada lapisan mukosa mulut(serostomia).kelenjar
saliva sangat peka terhadap atropin.kelenjar keringat dan
kelenjar air mata terganggu pula dikarenakan hambatan
sekresi pada kelenjar keringat menyebabkan suhu tubuh
meninggi.
Indikasi
Pada trauma mata, salep mata atropin meyebabkan
efek midriatik dan sikloplegik dan memungkinkan untuk
pengukuran kelainan refraksi tanpa gangguan oleh
kapasitas akomodatif mata.
Sebagai obat antispasmodik untuk melemaskan saluran
cerna dan kandung kemih.
Mengobati kelebihan dosis organofosfat (yang
mengandung insektisida tertentu) dan beberapa jenis
keracunan jamur(jamur tertentu yang mengandung
substansi kolinergik).kemampuan obat ini masuk
kedalam SSP sangat penting sekali.
mengurangi sekresi lendir sal nafas (rinitis), medikasi
preanestetik (mengurangi lendir saluran pernafasan)
Efek Samping:
Tergantung sekali pada dosis , atropin dapat
menyebabkan mulut kering, gangguan miksi,
meteorismus, dimensia, retensio urin, muka merah.
Gejala keracunan:
Pusing, mulut kering, tidak dapat menelan, sukar bicara,
haus, kabur, midriasis, fotopobia, kulit kering dan
panas, demam, jantung tachicardi, TD naik,
meteorismus, bising usus hilang, oligouria/anuria,
inkoordinasi, eksitasi, bingung, delirium, halusinasi
Diagnosis keracunan: gejala sentral, midriasis, kulit
merah kering, tachikardi
Antidotum keracunan: fisostigmin 2 – 4 mg sc → dapat
menghilangkan efek SSP dan anhidrosis.
Dosis atropin:
Umumnya berkisar 0,25 – 1 mg.
Skopolamin
Mekanisme kerja:
Derivat-epoksi dari atripin
bekerja lebih kuat.Efek
sentralnya kira-kira 3kali lebih
kuat dapat menimbulkan efek tepi
yang sama dengan efek
atropin,tetapi efek skopolamin
lebih nyata pada SSP dan masa
kerjanya lebih lama dibandingkan
atropin
Indikasi
Digunakan sebagai obat mabuk jalan dalam
bentuk plester
Digunakan sebagai mediatrikum
Digunakan sebagai obat anti kejang lambung-
usus
Digunakan sebagai premedikasi anestesi
Kontra indikasi
Glaukoma, pembesaran prostat.
Efek samping
Sedasi,rasa mengantuk,tetapi pada
dosis yang tinggi dapat
menyebabkan kegelisahan /
kegundahan.
b. ZAT AMMONIUM KWATERNER
Senyawa ini mengandung Nitrogen bervalensi
5, bersifat basa kuat dan terionisasi baik,
maka sulit melewati sawar darah otak
sehingga tidak memiliki efek sentral. Khasiat
antikolinergiknya lemah dengan kerja
spasmolitik yang lebih kuat dari atropin dan
efek samping lebih ringan. Penggunaan untuk
meredakan peristaltik lambung-usus dan
meredakan organ dalam. Yang termasuk
dalam golongan ini adalah: propantelin,
oksifenium, mepenzolat, isopropamida dan
ipratropium.
Propantein
• Dosis tinggi→efek kurare(mengendurkan otot-otot lurik
rangka)
• Banyak digunakan pada tukak lambung,gastritis dan
kejang-kejang lambung-usus
• Dosis →oral 3 dd 15 mg(HBr)
Ipratropium
• Digunakan sebagai inhalasi pada asma dan bronkhitis
• Khasiat →bronkhodilatasi dengan mengurangi
hipersekresi dahak
Tiotropium
• Digunakan sebagai inhalasi pada asma dan bronkhitis
• Khasiat →bronkhodilatasinya lebih lama dari pada
ipratropium
• Dosis 1x sehari
C. ZAT AMIN TERSIER
Pirenzepin
• Pada dosis tinggi menghambat reseptor di organ-
organ(jantung,mata,lambung-usus,urogenital)
• Pada dosis rendah menghambat secara selektif
reseptor muscarin-M dalam sel-sel parietal lambung yang
membentuk Hcl
• Digunakan dalam tukak lambung-usus dan gastritis
• Dosis →oral 2 dd 50 mg pada pagi hari.
Flovoxat
• Berkhasiat merelaksasi langsung terhadap otot kandung
kemih
• Berdaya lokal anestetis dan analgetis
• Kontra indikasi→tidak boleh digunakan pada pasien
glaukoma dan pada gangguan fungsi ginjal
• Dosis→pada urge-inkontinensi 3 dd 200-400 mg
(garam HCl).
Oksibutinin
• Khasiat→spasmolitis pada otot polos kandung kemih
• Digunakan khusus pada urge-inkontinensi urin untuk mengurangi
hasrat berkemih,juga pada kejang-kejang kandung kemih akibat
iritasi oleh kateter
• Dosis→oral 3 dd 2,5 mg(HCl), bila perlu 3-4 dd 5 mg
Tolterodin
• Khasiatnya anti kolinergis sedang
• Digunakan pada urge-inkontinensi kemih
• Dosis →oral 3dd 2,5-5 mg(tartrat)
Tropicamida
• Khasiat →anti kolinergis kuat
• Digunakan sebagai midriatikum untuk diagnosa
• Pada dosis lebih besar(larutan 1%) berefek
cycloplegis→melumpuhkan akomodasi
• Dosis →untuk midriasis 1-2 tetes larutan 0,5% minimal 15mnt
sebelum pemeriksaan mata
D. Obat-Obat
Parkinson
Spaminal
Dosis : 1 tablet setiap 6 – 8 jam,
maksimum 4 tablet sehari.
DAFTAR
PUSTAKA
Mycek, Mery J. 2001. Farmakologi Ulasan
Bergambar Edisi 2. Widya Medika,
Jakarta.
Lepper, Hans.2003.Farmakologi dan
Toksologi. Buku kedokteran EGC, Jakarta.
Semua yang telah terjadi tidak dapat diubah
Tetapi yakinlah bahwa semua yang terjadi adalah karena
kehendak-Nya
Dan segala rancangan-Nya adalah sempurna & baik
adanya
Waktu-Nya bukanlah waktu kita, dan Waktu-Nya akan
indah pada saat yang tepat
Seberat apapun beban yang kau tanggung, ingatlah
bahwa itu tak melebihi kekuatanmu
Duka memang ada, namun kehidupan tak berhenti
disini
Lanjutkan hidupmu seturut kehendak-Nya, dan jadilah
berguna untuk orang lain ..
#PaluKuat
#PaluBangkit