Anda di halaman 1dari 17

Lansoperazol

Farmakokinetik
Lansoprazole secara cepat diabsorpsi, kadar serum maksimum dicapai 1,7 jam
setelah pemberian obat.

Bioavailabilitas lansoprazole 80-90% pada dosis awal, sehingga efektifitas


penghambatan sekresi asam lambung cepat dicapai.

Lansoprazole dimetabolisme di hati dan merupakan penginduksi lemah dari


sitokrom P-450.
Farmakodinamik
Lansoprazole merupakan penghambat sekresi asam lambung yang secara
spesifik menghambat H+/K+/ATPase (pompa proton) dari sel parietal mukosa
lambung pada pH <4.

Lansoprazole termasuk golongan PPI (Proton Pump Inhibitor) yang efektif


bekerja dengan menghambat sekresi asam lambung melalui sistem enzim
adenosin trifosfatase hidrogen-kalium (pompa proton) dari sel parietal lambung.
Lansoprazole secara cepat diabsorpsi, kadar serum maksimum dicapai 1,7 jam
setelah pemberian obat.
Farmakodinamik
Lansoprazole yang berikatan dengan proton (H) secara cepat akan diubah
menjadi sulfonamida, suatu penghambat pompa proton yang aktif. Penggunaan
Lansoprazole secara oral menghambat sekresi asam lambung basal dan stimulasi
pentagastrik.

Obat ini digunakan untuk mengatasi gangguan pada sistem pencernaan akibat
produksi asam lambung yang berlebihan, seperti sakit maag dan tukak lambung.
Indikasi dan Kontraindikasi
Indikasi :
Lanzoprazole diberikan kepada pengobatan jangka pendek tukak usus, tukak
lambung dan refluks esofagus.

Indikasi penghambat pompa proton sama dengan AH-2 yaitu penyakit peptik,
terhadap sindrom Zollinger Ellison, obat ini dapat menekan produksi asam
lambung lebih baik dari AH-2 pada dosis yang efek sampingnya tidak terlalu
terganggu.

Kontraindikasi :
Pasien yang hipersensitif terhadap lanzoprazole
Dosis obat
Untuk mencapai efek penghambatan
● Ulkus duodenum : 30 mg
yang optimal, lansoprazole diberikan
sekali sehari selama 4 sekali sehari pada pagi hari sebelum
minggu. makan.
● Benign ulkus gastrik : 30 mg Bentuk sediaan : kapsul atau injeksi
15 mg dan 30 mg
sekali sehari selama 8
minggu.
● Refluk esofagitis : 30 mg
sekali sehari selama 4
minggu.
Efek Samping
Beberapa efek samping yang terjadi setelah menggunakan lansoprazole,
diantaranya adalah:

● Diare.
● Sakit perut, mual, kembung.
● Konstipasi
● Sakit kepala atau pusing.
● Penurunan kadar zat besi dalam darah.
Interaksi Obat
Sejumlah interaksi yang bisa terjadi jika menggunakan lansoprazole dengan
beberapa obat tertentu:
● Peningkatan risiko hipomagnesemia jika dikonsumsi bersamaan dengan obat
diuretik dan digoxin.
● Lansoprazole dapat menurunkan konsentrasi plasma dari erlotinib, dasatinib,
dan lapatinib.
● Menurunkan bioavailabilitas dari intraconazole dan ketoconazole.
● Dapat meningkatkan konsentrasi plasma dari cilostazol dan methotrexate.
● Antasida dan sukralfat dapat menurunkan bioavailabilitas dari lansoprazole.
● Lansoprazole dapat menurunkan kinerja rilpivirin dan atanazavir, serta
berpotensi fatal.
ASPILET
Farmakokinetik
Farmakodinamik
Aspilet berkerja dengan menghambat aktivitas COX-1 yang berperan untuk
metabolisme enzim utama dari asam arakidonat yang merupakan prekursor
prostaglandin yang memiliki peran dalam proses peradangan, nyeri dan demam.

Pengurangan prostaglandin (terutama E1) di pusat termoregulasi menyebabkan


penurunan suhu tubuh akibat perluasan pembuluh darah pada kulit dan sekresi
keringat menjadi meningkat.

Blokade COX-1 dalam mukosa lambung dapat menyababkan penghambatan


prostaglandin gastroprotektif, yang dapat menyebabkan ulserasi pada membran
mukosa.
Farmakodinamik
Selain itu, obat ini juga berkerja dengan mengurani agregasi trombosit, adhesi
platelet dan pembentukan trombus melalui penekanan sintesis tromboksan A2
didalam trombosit, hal ini bisa membantu mengurangi risiko infark miokard pada
stenocardia yang tidak stabil.

Obat ini dapat meningkatkan aktivitas fibrinolitik dan mengurangi plasma


konsentrasi vitamin K dalam fakator-faktor koagulasi (II,VII,IX,X)
indikasi
a. Demam
b. Sakit kepala
c. Sakit gigi
d. Rasa nyeri pada otot dan sendi
kontraindikasi
● penderita yang diketahui mempunyai riwayat alergi atau hipersensitif
terhadap aspilet dan komponen Asam Asetilsalisilat obat
● penderita yang diketahui mempunyai riwayat penyakit asma
● penderita yang diketahui mempunyai riwayat tukak lambung atau penyakit
maag
● penderita yang diketahui mempunyai riwayat atau sering mengalami
perdarahan di bawah kulit
● penderita yang diketahui mempunyai penyakit kelainan pembekuan darah
terutama hemofilia dan trombositopenia
Dosis Obat
Tersedia dalam bentuk Aspilet tablet dengan komposisi asam asetilsalisilat 80 mg
di dalam setiap satu tablet.
Efek Samping Obat
a. Sistem Pencernaan

Mual, muntah, anoreksia, diare, neri epigastrium, nyeri erosif dan useratif

a. Sistem Saraf Pusat

Pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan

a. Sistem Hemopoietk

Trombositopenia dan anemia

a. Sistem Urinaria

Gagal ginjal, disfungsi ginjal dan sindrom nefrotik

a. Reaksi alergi

Ruam pada kulit, edema


Interaksi Obat

● Riwayat hipomagnesemia (kadar magnesium rendah dalam darah) atau


Osteoporosis atau riwayat kejang, dapat memperburuk kondisi penyakit ,
efeknya dapat menyebabkan meningkat karena melambatnya pembuangan
obat dari tubuh.

Anda mungkin juga menyukai