fosfolipida
(membran
sel)
kortikosteroida
fosfolipase
asam arachidronat
NSAID
s
cyclooxygenna
se
endoperoksida
trobox
an
TXA2:
- vaso<
bronchi
agregas
prostacycl
in Pgl2:
- proteksi
lambung
- vaso>
- agregasi
O2
radikal
bebeas
prostaglandi
n PgE2/F2
peradanga
n
lipooxygena
se
Zileuton
monteluk
ast
asam
hidroperoksida
leukotrien LTA
LTC4 LTD4
LTE4
peradangan vaso<
-
LBT
4
Hepatotoksis disebabkan :
Metabolisme di hepar menghasilkan
metabolit toksis.
Pada dosis normal dpt diikat oleh
glutathion (tripeptida dng SH).
Pada dosis besar glutathion habis, dan
metabolit mengikat protein dng SH
dari hati, kerusakan ireversibel.
Over dosis:
Mual,
muntah,
anorexia,
penanggulangannya dng cuci lambung
atau ditambah zat anti : asam amino Nasetilsistein (methionin).
Kontra Indikasi :
Penderita alergi termasuk asma
Tukak lambung (maag) dan sering
perdarahan di bawah kulit
Penderita hemofilia dan
trombositopenia
Efek samping :
Nyeri lambung, mual, muntah
Pemakaian dalam waktu lama dapat
menimbulkan tukak dan
perdarahan lambung
TURUNAN ASETOSAL :
asetosal larut -------karbasalatkalsium
(Ascal), lysin-asetosal
diflunisal (Dolocid, Diflonid)
benorilat, ester asetosal dng parasetamol
---- nefrotoksik (Benortan)
salisilamid, efek lemah, dpt hipotensi,
henti nafas ( Neozep,Refagan)
Natrium salisilat , efek lemah, tdk ada
antitrombosis (Neprolit)
Metilsalisilat, untuk analgetika obat gosok
glikolsalisilat, untuk obat gosok
3. IBUPROFEN (Proris)
Kontra Indikasi :
- tukak lambung
- alergi
- hamil trimester akhir
Gangguan saluran cerna seperti mual, muntah,
diare, konstipasi (sembelit/susah buang air
besar), nyeri lambung sampai pendarahan.
Ruam kulit, bronkhospasmus, trombositopenia
Penurunan ketajaman penglihatan dan sembuh
bila obat dihentikan
Gangguan fungsi hati
Reaksi alergi dengan atau tanpa syok anafilaks
4. Methampiron (owa no 1)
Indikasi : Sakit kepala, pusing, demam,
dismenore
dosis :dewasa : 500 1000 mg, 3 x/ hari
anak : 6-12 tahun 250-500 mg, 3x / hari
: 1-6 tahun 125 mg 250 mg, 3x/ hari
Kontraindikasi :
Alergi, pendarahan
Efek samping :
Gangguan darah, iritasi lambung, pruritis,
tremor, mual, dll
5. ASAM MEFENAMAT
(Ponstan)
7. PIROKSIKAM (Feldene)
ANAESTESI LOKAL
Obat yang pada penggunaan lokal merintangi
secara reversibel penerusan impuls saraf ke
SSP dengan demikian menghilangkan atau
mengurangi rasa nyeri, gatal-gatal rasa panas
Efek samping
1. depresi terhadap ssp dan jantung
2. reaksi hipersensitivitas (exathema, urticaria,
bronchospasmus, syok anafilaktik)
Penggunaan :
- Untuk nyeri pada mulut, tenggorok dan
telinga kumur,
tab hisap, tts telinga)
SWAMEDIKASI DEMAM
Penyebab
INFEKSI :
Virus
Bakteri
Parasit,dll
NON
INFEKSI :
Dehidrasi
Alergi
Stres
Trauma, dll
Patofisiologi Demam
Suhu Tubuh diregulasi oleh inti pada
hipotalamus anterior :
Termoregulator (TERMOSTAT)
TERMOSTAT :
Mengendalikan Keseimbangan
antara produksi dan kehilangan
panas
Proses perangsangan
termostat
Melibatkan zat yang disebut :
PYROGEN (endogen dan eksogen)
Bakteri,
Virus, toksin
Menghasilka
n
(pyrogen
eksogen)
makrofa
g
Sitokin :
IL, TNF,IL 6
(pyrogen
endogen)
Interaksi dg reseptor
vaskuler dlm pusat
termoregulator
Interaksi dg
reseptor
vaskuler dlm
pusat
termoregulator
Induksi
PGE
Pusat vasomotor
Stimulasi saraf
simpatik ,
vasokonstriksi, DEMAM
Nyeri
Perasaan sensoris dan emosional yang
tidak enak dan berhubungan dengan
gangguan / kerusakan jaringan
Isyarat adanya gangguan
jaringan :
- Peradangan
- Infeksi jasad renik
- Kejang otot
Rangsangan
kimiawi,
Patofisiologi nyeri mekanis,
:
fisis
Mediator nyeri :
prostaglandin,
bradikinin, histamin,
leukotrien
nyeri
Contoh nyeri :
Sakit kepala, sakit gigi, nyeri haid,
nyeri karena luka dll
Hal penting yang bisa disarankan
Tetap aktif fokuskan pada
pekerjaan anda
Kompres hangat pada nyeri otot
Gunakan obat penghilang nyeri
sesuai petunjuk ahli
Bila nyeri berlanjut hubungi dokter
headache
Keluhan paling umum nyeri adalah pusing,
diperkirakan 15 % populasi penduduk mengalami
pusing setiap minggu.
Ada 2 macam klasifikasi :
intrakranial headache : tumor, abses, hematoma,
infeksi ( penyakit serius yang tidak bisa di obati
dg swamedikasi)
Extracranial headache : migrain ( karena gangguan
visual) penglihatan, pendengaran, penciuman,
bau.=== kadang berkembang menjadi lebih
parah berupa nausea, vomiting, photopobia.
Muscle contraction == nyeri kepala terjadi karena
spasme otot leher atau kulit kepala
arthralgia
Nyeri karena inflamasi pada membran
synovial (Membran sinovial merupakan
jaringan avaskuler yang melapisipermukaan
dalam kapsul sendi, tetapi tidak melapisi
permukaan rawan sendi. Membran ini licin
dan lunak dan berlipat-lipat, berfungsi untuk
produksi cairan sendi dan transfer konstituen
darah ke dalam rongga sendi)
Rheumatoid arthritis == inflamasi kronis pada
membran sinovial
Struktur mata
Mata seperti alat pemotret, mempunyai :
lensa obyektif : cornea, cairan mata dan
lensa mata
diafragma : pupil , yang berada dibagian
tengah iris
film : retina, bag tengah dapat melihat
paling tajam disebut bintik kuning
2. adstringens
untuk mata lelah dan mata merah
- sengsulfat : Optrex
3. antiseptik ; benzalkonium kloride dalam
cuci mata contoh y-rins 0,005 %
4. Polivinil alkohol (Optifresh)
Melembabkan mata kering
5. Kombinasi natrium kloride, kalium
kloride (Cendolyters)
Pengganti air mata
6. Ekstrak bilbery Bery Vision, Bio-retin,
Eyevit, Matovit
Cairan pembersih/penyimpan
Selama dipakai lensa kotor, setiap hari
harus dibersihkan, digosok, dibilas
Zat pembersih yang ditambahkan natrium
edetat.
Untuk lensa lembut :
cairan pembersih hidrogenperoksida.
Lensa disimpan lebih kurang 8 jam untuk
dibersihkan dan didisinfeksi
Masukkan cairan netralisasi yang
mengandung enzim katalase lebih kurang 8
menit untuk menguraikan sisa peroksidase.
Lensa tidak usah digosok
telinga
Telinga dibagi tiga bagian :
- telinga luar ( liang telinga)
- telinga tengah (rongga yang berisi
udara)
- telinga dalam
antara telinga luar dan telinga tengah
dipisahkan oleh membran thympani
telinga tengah dengan rongga hidungtenggorok dihubungkan dengan saluran
kecil tuba eustachius
Pengobatan :
- obat anti nyeri seperti parasetamol,
asam
mefenamat
- obat anestesi lokal : lidokain tetes
telinga
- tetes hidung yang berisi
vasokonstriktor
bila ada cairan yang keluar dari telinga,
(membran tymphany pecah, dan
umumnya terjadi perbaikan dalam
waktu 4-5 hari) , perlu konsultasi
dokter.
Radang telinga tengah yang kronis,
sering kambuh, perlu konsultasi dokter.
Pengobatan ;
Mengeluarkan serumen yang mengeras ;
- minyak kacang diteteskan 2-3 kali 2 tts
- campuran air burowi, asam asetat dan
propilenglikol
- Natrium dokusat (Forumen)
Cara melunakkan :
- obat pelunak diteteskan
- kapas dibasahi obat, dimasukkan liang
telinga dikompres, kalau kapas kering
diganti kapas basah,
- kalau sudah lunak diambil dengan cutton
bud
Pengobatan :
- Menguap atau menelan (ludah)
berkali-kali akibatnya tuba
eustachius
tidak menutup.
Udara luar dapat masuk ke
rongga
telinga tengah
Tekanan di rongga telinga tengah
dan
diluar sama, maka rasa sakit
hilang
Tetes hidung vasodilator
(xylometazolin) dapat membuka tuba
eustachius
SWAMEDIKASI PENYAKIT
LOKAL
OBAT UNTUK KULIT
Swamedikasi kulit
Kulit merupakan organ terluar dari tubuh ,
fungsinya :
- menahan cairan , agar tidak dehidrasi
- merintangi pengaruh dari luar seperti :
suhu, zat merusak, kotoran
- membentuk zat esensial seperti vitamin D
- mengatur suhu tubuh(transpirasi)
- mengeluarkan sisa metabolisme
(keringat)
Susunan kulit.
Kulit terdiri dari tiga lapisan :
1. epidermis (kulit ari)
Bagian luar dari kulit, diselubungi
oleh lapisan tanduk atau keratin yang
selalu dilepaskan sebagai serpihanserpihan dan selalu diperbaharui oleh
jaringan di bawahnya yang mengeras
lagi menjadi keratin.
Tidak mengandung pembuluh darah.
1. Kulit kering
Tubuh terdiri atas air ,fungsi kulit untuk
meng hindari kehilangan cairan; maka
dalam kulit ada unsur yang mengikat
air dan keratolitik (nacl, asam-asam
amino dan urea).
Kadar cairan dalam lapisan tanduk
merupakan faktor yang penting untuk
mempertahankan kelenturan kulit.
Apabila keseimbangan cairan terganggu
kulit menjadi kering.
Gejalanya perasaan kering dan kaku
pada kulit yang terlihat agak keriput.
2. Dermatitis
Dermatitis adalah peradangan kulit
(epidermis
dan
dermis)
yang
memberikan gejala subyektif gatal dan
dalam perkembangannya memberikan
kelainan kulit yang bermacam-macam.
Dermatitis yang sering kambuh sering
disebut sebagai ekzim.
Peradangan merupakan reaksi kulit
terhadap
berbagai
zat
endogen
maupun eksogen
PILIHAN OBAT
1. Kortikosteroid.
Kortikosteroid merupakan hormon steroid
yang dihasilkan oleh kelenjar cortex adrenal
Kortikosteroid mempunyai efek :
- efek glukokortikoid: anti radang, anti
alergi,
imunosupresif, peningkatan glukoneogenesis, efek katabolik
- efek mineralokortikoid: retensi natrium dan
air.
Terjadi peradangan topikal maka digunakan
kortikosteroid topikal, yang masuk golongan
OWA adalah hidrokortison, triamsinolon,
betametason,
flukortolon,
diflukortolon,
desoksimetason,fluprednikon
3.BISUL (Furunkel)
Cirinya benjolan merah kecil di kulit yang terasa nyeri
Terutama di pantat, ketiak , tengkuk dan muka
Disebabkan peradangan dari kantong rambut oleh
bakteri tertentu (Stafylococ aureus).
Dlm beberapa hari membesar dengan terbentuknya
nanah (abses), nyeri meningkat dan apabila pecah rasa
nyeri hilang.
Bisul yang pecah harus dipijat sampai seluruh
nanahnya keluar dan ditandai dengan keluarnya darah
dari luka.
Bisul belum matang tidak boleh dipijat, karena bakteri
dapat dapat tertekan masuk ke sirkulasi darah,
akibatnya terjadi infeksi sistemik bahkan sampai sepsis.
6. LUKA BAKAR
Luka bakar dapat disebabkan oleh ;
a. cairan panas : luka permukaan
tidak
dalam tetapi luas
b. benda panas : luka lebih dalam
dan
hebat, tetapi tidak luas
c. api
: idem
Pengobatan :
* ada lepuh yang pecah maka ditutup
dengan kasa steril, untuk mencegah
dehidrasi dan infeksi
* dibalut dengan perban dan ditekan
agar
tidak terjadi lepuh.
- Antiseptika : povidon iodin
- Antibakteri perak sulfadiazin ---burnazin
- Re-epitelisasi kulit :
* Ekstrak plasenta ---- bioplecenton jel
* Minyak ikan --------- salep minyak ikan
7. JAMUR
Infeksi jamur pada dasawarsa terakhir ini di
seluruh dunia meningkat.
Penyebaran ini mungkin disebabkan :
a. peningkatan penggunaan antibiotika
berspektrum
luas yang dapat merusak
keseimbangan biologi
flora normal
kuman
b. penggunaan kortikosteroid yang dapat
menurunkan imunitas terhadap infeksi
c. penggunaan pil anti hamil yang dapat
menstimulasi infeksi
d. faktor hygienis ; kolam renang, sauna,
dsb
2. Asam-asam organik :
a. Asam salisilat
berkhasiat fungisid (3-6 %) , keratolitik (510%), bakteriostatik lemah.
b. asam benzoat
berkhasiat fungistatik dan bakteriostatik
lemah.
sebagai zat pengawet, esternya
( nipagin, nipasol)
b. Asam undesilinat
berkhasiat fungistatis (5-10%) terutama
terhadap kutu air (Tinea pedis
Garam seng-undesilinat untuk adstringens
dan anti radang lemah
3. senyawa imidazol
Umumnya berkhasiat fungistatik dan pada
dosis tinggi bekerja fungisid terhadap
jamur tertentu.
Senyawa ini digunakan secara lokal
terhadap dermatofit dan candida.
a.mikonazol (Daktarin)
berkhasiat fungisid dan spektrumnya lebar.
Resorpsinya kecil, terutama digunakan
untuk infeksi di kulit dan kuku.
Efek samping iritasi, alergi dan rasa
terbakar di kulit.
Salep/ krem 2% Infeksi kulit 3 5
minggu
c. Ketokonazol (Nizoral)
Imidazol pertama yang dapat
digunakan peroral,
Untuk infeksi jamur sistemik.
(jamur sistemik tidak bisa dilakukan
swa medikasi, efek samping
hepatotoksis, menghambat sintesa
testoteron, produksi sperma
terganggu, terjadi impotensi).
Spektrum kerjanya mirip mikonazol.
Dosis infeksi kulit 2 % didalam salep
d. Klotrimazol (Canesten)
Spektrumnya lebih sempit daripada
mikonazol
Dosis infeksi vagina 1 tab vag 500
mg malam hari
Infeksi kulit 5% dalam salep
e. Bifonazol (Mycospor)
Derivat imidazol yang efektif untuk
Malassezia furfur dan candida
f. lain-lain
- Tolnaftat (Naftate)
Efektif untuk panu tidak untuk candida
- Haloprogin (Polik)
Terutama efektif terhadap kutu air
- Naftitin (Exoderil)
Untuk obat panu dan infeksi kuku
- Siklopiroks (Batrafen)
Spektrumnya luas, mekanisme kerjanya perintangan
transpor dari asam-asam amino melalui membran sel jamur
2. Kuku kapur
(rams horn nail = onychomycose)
Cirinya kuku menebal, mengeras,
rapuh, mudah patah, berwarna
keputih-putihan.
Sering menular dari kuku ke kuku.
Lansia lebih sering terinfeksi karena
sirkulasi darah di jari-jari kaki kurang
baik.
Sukar disembuhkan karena jamur
tersembunyi pada pangkal kuku.
Pengobatan dengan mikonazol
minimal 6 - 12 bulan
4. Ketombe
Penyebab : Pityrosporum ovale (flora normal
pd kulit kepala)
Kalau jumlah berlebihan, menstimulir lipase.
Trigliserid dirombak menjadi asam lemak,
merangsang kulit,
menstimulir sel-sel
epidermis, keratin dilepaskan. Keratin lepas
tidak normal tetapi melekat satu sama lain
sebagai gumpalan-gumpalan (serpihan).
Gejala : terlepasnya serpih berlebihan dari
kulit
kepala, gatal
Obat
: Shampo yang mengandung :
- selensulfida
- seng pirithion,
- piroctone olamine
5. Candida
Penyebab : candida albicans
Terutama tumbuh pada mukosa
Gejala : mukosa memerah dan
mengeluar kan cairan
Obat : nistatin ( Mycostatin, Daktarin
Oral
Gel), povidon iodin (gargel)
KOMEDO
Sebagian besar pertukaran zat dari hormon
androgen terjadi di kulit.
Testosteron dirubah menjadi
dihidrotestosteron (DHT) yang lebih aktif.
DHT meningkatkan aktivitas kelenjar talg ,
terjadi overproduksi kelenjar talg
(meskipun kadar androgen dalam darah
tidakmeningkat)
Pada sel-sel pori, terjadi pembentukan sel
tanduk yang berlebihan
Jalan keluar dari talg yang overproduksi
tertutup sel tanduk, terjadi sumbatan di
bawah kulit
Sumbatan ini disebut komedo
Swamedikasi dapat dilakukan untuk kasuskasus yang ringan dan tidak terlalu berat.
Obat-obat yang dapat digunakan :
Obat luar yang digunakan untuk
swamedikasi mencakup 4. kelompok :
1. Keratolitik
Melunakkan dan melisiskan keratin yang
menyumbat pori, sehingga lubang tempat
keluarnya talg terbuka kembali, sehingga
dapat dihindari terbentuknya komedo
baru.
Obat ini juga bersifat antiseptik
contoh :
- asam salisilat 2%
- sulfur presipitat 4%
- resorsinol 0,5%
- benzoil-peroksidase 2,5%, 5% (Benzolac)
khasiat : keratolitik, bakteriostatik dan
memutihkan (bleaching)
Efek : mengurangi jumlah komedo dan
mencegah pembentukan komedo
baru
Efek samping : iritasi kulit, dimulai dari
dosis yang kecil. Sering dijumpai kombinasi
dari obat-obat antiseptik