Anda di halaman 1dari 43

PENGGOLONGAN JENIS OBAT

DAN BENTUK SEDIAAN OBAT


PADAT
RIZQI MULTAZAM
2065050147
KEPANITERAAN ILMU FARMASI DAN FARMAKOLOGI
PERIODE 30 NOVEMBER – 12 DESEMBER 2020
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
DEFINISI OBAT
MENURUT UU NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

• Obat adalah bahan atau paduan bahan,


termasuk produk biologi yang digunakan
untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem
fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia.
PENGGOLONGAN
JENIS OBAT
PENGGOLONGAN OBAT

1. Berdasarkan Nama
2. Berdasarkan logo
3. Berdasarkan Etiket Obat
4. Berdasarkan Efek Farmakologi
5. Berdasarkan Cara Penggunaan
6. Berdasarkan Bentuk Sedian Obat
PENGGOLONGAN OBAT
BERDASARKAN NAMA
Obat Baru Obat Jadi

• Obat yang terdiri dari satu atau lebih Obat jadi adalah obat dalam
zat, baik yang berkhasiat maupun keadaan murni atau
tidak berkhasiat misalnya lapisan, campuran dalam bentuk
pengisi, pelarut, bahan pembantu, serbuk, emulsi, suspensi,
salep, krim, tablet,
atau komponen lainnya yang belum supositoria, klisma, injeksi
dikenal, hingga tidak diketahui dll yang mana bentuk obat
khasiat dan keamanannya. tersebut tercantum dalam
farmakope Indonesia.

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK): Farmakologi. 2017.
OBAT GENERIK (UNBRANDED DRUGS).

• Obat generik adalah obat dengan nama generic


sesuai dengan penamaan zat aktif sediaan yang 
ditetapkan oleh farmakope Indonesia dan INN
(International non-propietary Names) dari
WHO,  tidak memakai nama dagang maupun
logo produsen.

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK): Farmakologi. 2017.
OBAT BERMEREK (BRANDED DRUGS).

• Obat generik yang mencantumkan


logo produsen (tapi tidak memakai
nama dagang) Sediaan obat
generik dengan nama amoksisilin
(ada logo produsen phapros)

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK): Farmakologi. 2017.
OBAT TRADISIONAL

• Obat jadi yang berasal dari


tumbuhan, hewan, dan mineral
atau sediaan galenik, obat
berdasarkan pengalaman empiris
turun temurun.

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK): Farmakologi. 2017.
OBAT MITU/ME-TOO

• Obat yang telah habis masa


patennya yang diproduksi dan
dijual pabrik lain dengan
nama dagang yang diterapkan
pabrik lain tersebut,

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK): Farmakologi. 2017.
OBAT PATEN

• Hak paten yang diberikan kepada


industri farmasi pada obat baru yang
ditemukannya berdasarkan riset Industri
farmasi tersebut diberi hak paten untuk
memproduksi dan memasarkannya.

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK): Farmakologi. 2017.
PENGGOLONGAN OBAT
BERDASARKAN PENANDAAN/LOGO
PENGGOLONGAN OBAT BERDASARKAN JENIS DALAM
PERMENKES RI NOMOR 949/MENKES/PER/VI/2000.

• Obat Bebas • Obat Wajib Apotek


• Obat Bebas Terbatas • Psikotropika
• Obat Keras • Narkotika

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK): Farmakologi. 2017.
OBAT BEBAS

• Obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Obat ini ter
golong obat yang paling aman, dapat dibeli tanpa resep di apotik dan bahkan juga
dijual di warung-warung.

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK): Farmakologi. 2017.
OBAT BEBAS TERBATAS

• Obat yang Tidak memerrlukan resep dokter untuk membeli obat bebas terbatas
aman dikonsumsi. Tetapi, jika dosis terlalu banyak akan menimbulkan efek yang
berbahaya.
• .

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK): Farmakologi. 2017.
obat bebas terbatas memiliki peringatan pada kemasannya sebagai berikut:
• P No. 1: Awas! Obat Keras. Bacalah aturan, memakainya ditelan
• P No. 2: Awas! Obat Keras. Hanya untuk dikumur, jangan ditelan P No. 3:
Awas! Obat Keras. Hanya untuk bagian luar dari badan)
• P No. 4: Awas! Obat Keras. Hanya untuk dibakar.
• P No. 5: Awas! Obat Keras. Tidak boleh ditelan
• P No. 6: Awas! Obat Keras. Obat Wasir, jangan ditelan
OBAT KERAS

• Obat yang berbahaya sehingga pemakaiannya harus di bawah pengawasan dokter


dan obat hanya dapat diperoleh dari apotek, puskesmas dan fasilitas pelayanan
kesehatan lain . Obat ini memiliki efek yang keras sehingga jika digunakan
sembarangan dapat memperparah penyakit hingga menyebabkan kematian

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK): Farmakologi. 2017.
OBAT WAJIB APOTEK

• Obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker tanpa resep dokter dengan tujuan
agar meningkatkan kebutuhan masyarakat dalam menolong dirinya.

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Cetak Farmasi: Farmasetika Dasar. 2016.
PSIKOTROPIKA

• Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoatif melalui pangaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Sumber:
UU No. 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika
Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK): Farmakologi. 2017.
NARKOTIKA

• Narkotika merupakan zat yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan


kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan
dapat menimbulkan ketergantungan, golongan obat ini berasal dari sintesis
maupun semi sintesis.

Sumber:
Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK): Farmakologi. 2017.
PENGGOLONGAN OBAT
BERDASARKAN ETIKET OBAT
• Etiket Putih : Obat Dalam Atau Oral
• Etiket Biru : Obat Luar/Suntik

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Farmakologi. 2017. Jakarta: Kemenkes RI


PENGGOLONGAN OBAT
BERDASARKAN EFEK FARMAKOLOGIS
EFEK FARMAKOLOGIS

• Lokal: Sistemik:
• Obat atau zat aktif yang
• Obat atau zat aktif yang
masuk ke dalam peredaran
hanya darah
berefek/menyebar/mempen
garuhi bagian tertentu
tempat obat tersebut
berada, seperti pada
hidung, mata, kulit, dan
lain-lain.

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Farmakologi. 2017.


PENGGOLONGAN OBAT
BERDASARKAN CARA PENGGUNAAN
PARENTAL

Parenteral merupakan tata cara


penggunaan obat dengan melakukan
injeksi langsung  ke intramuskular,
intravena darah, subkutan,dan intradermal .
pelaksanaanya pemberian obat harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Farmakologi. 2017.


ORAL

• Cara paling umum 


• memerlukan jalan yang rumit untuk
mencapai jaringan.
• Beberapa obat diabsorbsi di lambung;
namun, duodenum sering merupakan
jalan masuk utama ke sirkulasi
sistemik karena
permukaan absorbsinya yang lebih
besar.

Noviani N, Nurilawati V.  Bahan Ajar Keperawatan Gigi Farmakologi . 2017. Jakarta: KEMENKES RI
TOPIKAL

Topikal merupakan tata cara penggunaan


obat dengan mengoleskannya ke kulit atau
membrane mukosa

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Farmakologi. 2017.


INHALASI

•cepat melewati permukaan saluran


nafas dan epitel paru-paru,
•Menghasilkan efek hampir sama
dengan efek yang dihasilkan oleh
pemberian obat secara intravena. 

Noviani N, Nurilawati V.  Bahan Ajar Keperawatan Gigi Farmakologi . 2017. Jakarta: KEMENKES RI
PENGGOLONGAN OBAT
BERDASARKAN BENTUK SEDIAAN
OBAT
1. Sediaan padat 2. Sediaan semi solid 3. Sediaan cair
1.Tablet/kaplet
1.Salep 1.Larutan
2.Kapsul
2.Krim 2.Elixir
3.Pil
3.Gel 3.Suspensi
4.Serbuk
4.Pasta 4.Emul
5.Suppositoria

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis


dan Informasi Kesehatan (RMIK): Farmakologi. 2017.
BENTUK SEDIAN OBAT PADAT
BENTUK SEDIAAN OBAT (BSO) PADAT

1. Tablet 2. Kaplet

3. Kapsul 4. Suppositoria

5. Pil 6. Serbuk

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK): Farmakologi. 2017.
1. TABLET

• Sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk pipih
kedua permukaannya rata atau cembung mengandung satu jenis obat
atau lebih, dengan atau tanpa zat tambahan

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK): Farmakologi. 2017.
JENIS OBAT TABLET

TABLET SALUT GULA TABLET SALUT ENTERIC


• tablet yang dilapisi oleh • Bentuk sediaan tablet yang dilapisi
gula bisa berwarna atau zat sehinga tidak hancur terkenan
tidak. Lapisan larut dalam HCL dalam lambung dan obat akan
air dan cepat terurai ketika hancur di usus.
ditelan.

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK): Farmakologi. 2017.
JENIS OBAT TABLET

TABLET BIASA TABLET KUNYAH

• Tablet yang hanya berisi satu zat Tablet yang dihancurkan dengan
saja sehingga bisa dihancurkan cara dikunyah, atau bisa digerus.
atau ditumbuk menjadi serbuk. Contoh tablet kunyah yaitu
Ketika diminum akan hancur di multivitamin, promag, antasida.
lambung dan diserap oleh tubuh.

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK): Farmakologi. 2017.
Jenis obat tablet
TABLET TABLET KOMPRESI
KOMPRESI GANDA

• Tablet yang diproduksi dengan sekali • Tablet yang dalam proses produksinya
tekan, biasanya terdapat zat mengalami penekanan dua kali. Pada
tambahan umumnya tablet bentuk ini akan
terlihat berlapis.

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK): Farmakologi. 2017.
JENIS OBAT TABLET

TABLET EFFERVESCENT TABLET HISAP

• Tablet yang mengandung campuran Tablet yang mengandung satu atau


asam dan natrium bikarbonat lebih jenis zat berkhasiat dan dapat
(NaHCO3; garam) dan akan melarut / hancur jika dihisap.
menghasilkan gas jika dimasukkan Umumnya ditambah dengan bahan
ke dalam air. dasar beraroma dan manis.

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK): Farmakologi. 2017.
JENIS OBAT TABLET

TABLET SUBLINGUAL/BUKAL
• Tablet yang diminum dengan cara
disisipkan di bawah lidah/pipi,
biasanya berbentuk datar, agar
diserap melalui mukosa.

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK): Farmakologi. 2017.
2. KAPLET

• Bentuk sediaan obat kaplet (kapsul


tablet) merupakan sediaan berbentuk
tablet yang dibungkus dengan lapisan
gula dan pewarna menarik. Lapisan
warna dan gula ini bertujuan untuk
menjaga kelembaban dan menjaga
agar tidak tekontaminas dengan HCL
di lambung.

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK): Farmakologi. 2017.
3. 4. SERBUK
SUPPOSITORIA
• Merupakan sediaan padat dalam • Sediaan obat yang berbentuk remahan yang
berbagai bobot dan bentuk, yang merupakan campuran kering obat dan zat kimia
diberikan melalui rektal, vagina atau yang dihaluskan. Serbuk bisa untuk pemakaian
uretra, umumnya meleleh, melunak oral atau luar. Terdapat 2 jenis serbuk yaitu
atau melarut pada suhu tubuh. pulveres dan pulvis

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK): Farmakologi. 2017.
4. PIL 5. KAPSUL

• Bentuk sediaan obat padat • Suatu bentuk sediaan obat yang dibungkus
dalam cangkang (shell). Cangkang dibuat
berupa pil dapat berbentuk dari gelatin, methyl celulosa maupun
bundar dengan ukuran yang amylum.  Bentuk kapsul bulat silinder dan
kecil. bertekstur kenyal ataupun keras.

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK): Farmakologi. 2017.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai