Anda di halaman 1dari 15

Lab/SMF Ilmu Farmasi/Farmakoterapi

Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman

Referat

METHYLPREDNISOLONE
Disusun oleh
Salwah Nur
1010015007
Pembimbing
Dra. Khemasili Kosala, Apt., Sp.FRS

PENDAHULUAN

Kortikosteroid merupakan obat yang


mempunyai khasiat dan indikasi klinis yang
sangat luas.
Kortikosteroid sintetik mulai digunakan
sebagai terapi sejak tahun 1950.
Kortikosteroid terbagi menjadi dua golongan
utama, yaitu glukokortikoid dan
mineralokortikoid.
Methylprednisolone merupakan golongan
glukokortikoid sintetik.

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi & morfologi obat


Methylprednisolone adalah glukokortioid
turunan prednisolon yang mempunyai efek
kerja dan penggunaan yang sama seperti
senyawa induknya.

21-(acetyloxy)-11, 17-dihydroxy-6methyl-, (6(alpha), 11(beta)) pregna1,4-diene-3, 20-dione

FARMAKOKINETIK

Absorbsi : cepat secara oral


Distribusi : terikat plasma albumin
77%
Metabolisme : dihati
Ekskresi : urine

FARMAKODINAMIK

Methylprednisolone merupakan
kortikosteroid dengan lama kerja
sedang/intermediate, yang termasuk
kategori adrenokortikoid dan mempunyai
efek antiinflamasi dan imunosupresan

Adrenokortikoid
obat ini dapat menekan perekaman mRNA
di beberapa sel (contohnya: limfosit).

Efek Inflamasi
Glukokortikoid menghambat akumulasi sel
inflamasi, termasuk makrofag dan leukosit
pada lokasi inflamasi.

Immunosupresan
Glukokortikoid mengurangi konsentrasi
limfosit timus (T-limfosit), monosit, dan
eosinofil.

INDIKASI

Gangguan Endokrin
Gangguan reumatik
Penyakit kolagen
Penyakit dermatologi
Keadaan alergi
Penyakit mata
Penyakit pernafasan
Gangguan hematologi
Penyakit neoplastik
Penyakit gastrointestinal

KONTRAINDIKASI

Kontraindikasi pemakaian
methylprednisolone adalah penyakit
jamur sistemik dan Hipersensitif
terhadap methylprednisolone atau
glukokortikoid lainnya.

EFEK SAMPING

Komplikasi yang timbul akibat pengobatan


lama ialah gangguan cairan dan elektrolit,
hiperglikemia dan glikosuria, mudah dan
mendapat infeksi terutama tuberkulosis,
pasien tukak peptik mungkin dapat
mengalami perdarahan atau perforasi,
osteoporosis, fraktur vetebra, miopati yang
karakteristik, psikosis, habitus pasien Cushing
(antara lain moon face, buffalo hump,
timbunan lemak supraklavikular, obesitas
sentral, ekstremitas kurus, striae, ekimosis,
akne dan hirsutisme).

INTERAKSI OBAT

Obat-obat yang menginduksi enzimenzim hepatik, seperti fenobarbital,


fenitoin, dan rifampisin
Troleandomisin and ketokonazol
Aspirin

DOSIS

Dosis awal pada dewasa dari


methylprednisolone dapat
bermacam-macam dari 4 mg 48 mg
per hari, dosis tunggal atau terbagi,
tergantung keadaan penyakit
diberikan bersamaan dengan
makanan.
Secara intramuskular atau intravena,
10-40 mg , diulangi sesuai
keperluan.

NAMA DAGANG
Comedrol

- Medixon
Depomedrol - Medrol
Flason - Meprilon
Helixon - Metisol
Intidrol - Metrison
Lameson - Phadilon
Prednicort - Prednox
Pretilon - Rhemafar
Sanexon - Solu-Medrol
Somerol - Sonicor 4/ Sonicor 16
Stenirol - Tisolon 4
Tison - Toras
Methylprednisolone Hexpharm - Urbason
Methyprednisolone OGB Dexa

PERINGATAN

Tidak dianjurkan untuk wanita hamil


dan menyusui
Penggunaaan jangka panjang pada
bayi dan anak-anak harus hati-hati
Pemakaian jangka panjang dapat
menurunkan daya tahan tubuh
terhadap penyakit infeksi.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai