Hipertiroid Hipotiroid
I. Hipertiroid
Suatu keadaan akibat dari produksi
hormon tiroid yang berlebihan oleh
kelenjar tiroid sehingga menyebabkan
kadar hormon tiroid didalam darah
berlebihan.
Gejala Hipertiroid
Kegelisahan
Lekas marah atau kemurungan
Gugup, hiperaktif
Berkeringat atau sensitif terhadap suhu tinggi
(gampang gerah)
Tangan gemetar (tremor)
Rambut rontok
Menstruasi telat atau darah haid sedikit
Penyebab hipertiroid :
1. Sekresi berlebihan hormon tiroid“graves
disease” akibat antibodi reseptor TSH yang
merangsang aktivitas TSH (Thyreoid Stimulating
Hormone) untuk mengeluarkan terlalu banyak
hormon tiroid.
2. Strauma noduler toksik,
3. Tiroiditis,
4. Penyakit troboblastis,
5. Pemakaian yodium yang berlebihan
Tujuan terapi hipertiroidisme adalah mengurangi
sekresi kelenjar tiroid.
digunakan untuk :
mempertahankan remisi pada struma dengan
tirotoksikkosis
mengendalikan kadar hormon pada pasien
yang mendapat yodium radioaktif
menjelang pengangkatan tiroid
Antitiroid
Penghambatan fungsi kelenjar tiroid dapat
menimbulkan pembesaran kelenjar yang disebut
goiter.
Faktor yg berperan dalam terbentuknya goiter goiter
al:
Defisiensi iodium
Kelebihan suatu jenis mineral dalam minuman,
terlalu banyak suatu jenis makanan dalam diet
sehari-hari
Pengaruh musim dan suhu serta keadaan
kesehatan yang buruk.
Mekanisme Kerja
Antitiroid menghambat sintesis hormon tiroid
dengan jalan menghambat proses
pengikatan iodium pd residu tirosil dari
tiroglobulin.
Adanya hambatan terhadap enzim peroksidase
sehingga oksidasi ion iodida dan gugus
iodotirosil terganggu.
Selain menghambat sintesis hormon,
propiltiourasil ternyata juga menghambat
deiodinasi tiroksin menjadi triiodotironin di
jaringan perifer, sedangkan metimazol tdk
memiliki efek ini.
Farmakokinetik
Tiourasil dan tiourea didistribusi ke seluruh jaringan
badan dan diekresi melalui urin dan air susu ibu,
tetapi tidak melalui tinja.
1. Propiltiourasil (PTU)
2. Methimazole,
3. Karbimazol.
1. Propiltiourasil (PTU)
Nama generik : Propiltiourasil
Nama dagang di Indonesia : Propiltiouracil (generik)
Indikasi : hipertiroidisme
Kontraindikasi : hipersensisitif terhadap Propiltiourasil, blocking replacement regimen tidak
boleh diberikan pada kehamilan dan masa menyusui.
Bentuk sediaan : Tablet 50 mg dan 100 mg
Efek samping : ruam kulit, nyeri sendi, demam, nyeri tenggorokan, sakit kepala, ada
kecendrungan pendarahan, mual muntah, hepatitis.
Mekanisme Obat: menghambat sintesis hormon tiroid dengan memhambatoksidasi dari iodin dan
menghambat sintesistiroksin dan triodothyronin (Lacy, et al, 2006)
Resiko khusus : .
Hati-hati penggunaan pada pasien lebih dari 40 tahun karena PTU bisa menyebabkan
hipoprotrombinnemia dan pendarahan, kehamilan dan menyusui, penyakit hati.
2. Methimazole
Nama generik : methimazole
Nama dagang : Tapazole
Indikasi : agent antitiroid
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap methimazole dan wanita hamil.
Bentuk sediaan : tablet 5 mg, 10 mg, 20 mg
Efek samping : ruam kulit, nyeri sendi, demam, nyeri tenggorokan, sakit kepala,
ada kecendrungan pendarahan, mual muntah, leukopenia.
Resiko khusus : penggunaan pada pasien lebih dari 40 tahun karena PTU bisa
menyebabkan hipoprotrombinemia dan pendarahan, kehamilan dan menyusui
4. Tiamazole
Nama generik : Tiamazole
Nama dagang di Indonesia : Thyrozol (Merck).
Indikasi : hipertiroidisme terutama untuk pasien muda, persiapan
operasi.
Kontraindikasi : hipersensitivitas
Bentuk sediaan : tablet 5 mg, 10 mg
Efek Samping
Hipersensitifitas thd iodida atau sediaan yg mgd iodium.
Rasa logam dan terbakar dlm mulut dan tenggorok serta
perangsangan selaput lendir pada intoksikasi iodida atau
iodisme.
Peradangan faring, laring dan tonsil serta kelainan kulit
ringan sampai akneform berat atau erupsi yang fatal
disebut ioderma.
Iritasi saluran cerna disertai perdarahan
4. Iodium Radioaktif
Radiasi oleh suatu unsur radioaktif dipancarkan sinar-sinar alfa
(inti helium), sinar beta (elektron) dan sinar gamma
(gelombang elektromagnetik yg sejenis dgn sinar X).
Dalam jaringan yg dilewati sinar radioaktif terjadi ionisasi,
elektron dilepaskan oleh molekul yg terkena radiasi, shg
terbentuk ion positif dan partikel ion negatif, oleh sebab itu
proses radiasi tersebut dinamai radiasi ionisasi.
Ionisasi dan perubahan molekul di dalam sel menyebabkan
perubahan fungsi sel tersebut.
Karena eratnya hubungan metabolisme iodium dgn fungsi tiroid
maka iodium radioaktif banyak digunakan utk penyelidikan
tiroid, termasuk diagnosis dan terapi penyakit tiroid.
Sifat Fisik dan Kimia
Macam iodium radioaktif :
I125, I130, dan I131, yg byk dipakai utk mksd biologis
adalah I131 dgn waktu paruh 8 hari.
I131 dapat diperoleh dlm bentuk murni, artinya
semua iodiumnya bersifat radioaktif. Dosis
terapinya sangat kecil sekali hanya 0,03 mcg =
4 mCi (mili curie). Dosis utk diagnostik lebih
kecil lagi.
Distribusi dan Ekskresi
Distribusi radioisotop I dlm tubuh = didtribusi I non
radioaktif.
Pada hipertiroidisme jmlh I yg diserap oleh tiroid
sgt meningkat, sedangkan pada penderita
hipotirodisme jmlh tsb berkurang.
Jumlah radioisotop yg diekskresi dlm urin
berbanding terbalik dgn jmlh radioisotop I yg
diserap (ditahan) oleh tiroid.
Pd normotiroid 65% dr jmlh yg diberikan telah
diekskresi dlm 24 jam, pd hipotiroid 85-90% dan
hipertiroid 5 %
Efek thd Tiroid
Radioisotop I yg diberikan pd seorang penderita ikut
terpakai dlm biosintesis hormon tiroid dan
terkumpul dlm koloid, seperti halnya I
nonradioaktif.
Pada umumnya jaringan di luar tiroid tidak sampai
terpengaruh oleh radiasi.
Pada dosis yg rendah sekali radioisotop I tidak
menimbulkan gangguan fungsi tiroid yg nyata, ttp
pd dosis yg cukup besar efek sitotoksik sinar tsb
nyata sekali.
Indikasi dan Sediaan
Radioisotop I terutama digunakan pd
pengobatan hipertiroidisme dan diagnosis
gangguan fungsi tiroid.
Larutan Natrium Iodida I131 dapat diberikan oral
dan iv sedangkan kapsul Natrium iodida I131
tersedia utk pemberian oral
II. Hipotiroid
terjadi
karena kelenjar tiroid tidak mampu
menghasilkan hormon tiroid yang mencukupi
kebutuhan
Interaksi
Le & Li meningkatkan efek antikoagulan.
jika dipakai bersama dgn obat adrenergik spt
dekongestan atau vasopresor, kerja jantung dan ssp
meningkat.
Estrogen dapat meningkatkan efek Li.
Dosis Insulin dan anti diabetik oral perlu ditambah.
Ada banyak obat yang berinteraksi dengan Levotiroksin.
Amfetamin
Antikoagulan
Antidepresan Tricyclic
Obat antikecemasan
Obat radang sendi
Aspirin
Penghambat beta
Insulin
Kontrasepsi oral
Digoxin
Antikonvulsan
Beberapa obat kanker
Terapi penggantian zat besi
Kalsium karbonat
Aluminium hidroksida
Rifampin
Obat Hipotiroidisme
1. Tiroid (Parutan)
Dosis : Dewasa ; PO : M : 16 mg/hari
Remaja ; 65-195 mg/hari
Anak > 1th ; PO ; sama dg dewasa
FT4 : 1 - 3 ng/dL
FT3 : 0,25 – 0,65 ng/dL