Anda di halaman 1dari 6

Tentir Infeksi Tropis 2014/2015

K26

Farmakologi
Obat Antijamur

dr. Dewi S Rosdiana, MKes

Kontributor
Ihsan Hamdani

Quality Control & Layout


Hardya Gustada
FARMAKOLOGI OBAT ANTIJAMUR
OUTLINE:
Okelah mari kita bahas obat-obat antilenggo antijamur dengan akurat dan tempo yang sesingkat-singkatnya. Setelah
virus, kini paguyuban Bogor menguasai Jamur! Hati-hati!

Nih QC lengkapin outlinenya ya, jadi tinggal baca yang bagian ini aja kalau kalian tergolong makhluk-makhluk malas.

Outlinenya kurang lebih begini :


 Sites of action of antifungal drugs  ada 5!
 Obat untuk infeksi jamur sistemik
o Amfotericin B  membrane  broad-spectrum
o Flucytosine  sintesis as. nukleat  cytosine permease  candida dan c. neoformans
o Golongan azol (imidazole, triazole)  sintesis ergosterol (14-alfa-sterol)  inhibisi P450
 Ketokonazol  kurang selektif pada P450
 Itraconazole  lebih baik daripada ketokonazole
 Fluconazole  masuk ke CSF  indeks terapetik terluas
 Posaconazole  azole paling luas spektrumnya  hanya oral
 Voriconazole  inhibisi CYP3A4  DoC Aspergillosis. Bisa buat candida juga
o Echinocandines  dinding sel  glucan  hanya IV
 Caspofungin  aspergillosis invasif bila terapi ampho B gagal
 Micafungin  segala macam candida, termasuk profilaksis candida
 Anidulafungin  candida juga  tidak ada interaksi obat
 Obat untuk infeksi mukokutaneus
o Griseofulvin  deposit pada kulit baru  absorpsi naik + lemak
o Terbinafine  golongan alilamin  sintesis ergosterol  keratofilik
 Obat antijamur topikal
o Nistatin (polyene)  membrane  x parenteral (toksik)
o Topikal azol  sintesis ergosterol  vulvovaginal candidiasis
 Clotrimazole  oral thrush (oral), dermatofita (krim)
 Miconazole
 Ketoconazole  dermatitis seborrheic, p. versicolor
o Topikal alilamin  sintesis ergosterol (squalene epoxide)
 Terbinafine
 Naftitine

Berbagai panduan pengobatan:


 Cryptococcus meningitis : flucytosine + ampho B
 Chromoblastomycosis : flucytosine + itraconazole
 Onychomicosis : terbinafine
 Dermatofitosis sistemik : griseovulvin
 Profilaksis leukemia : posaconazole

TENTIR INFEKSI TROPIS 2014/2015 | FKUI 2012 1


SITES OF ACTION OF ANTIFUNGAL DRUGS

Nah ini gambar bagus nih.. Ini ngejelasin berbagai mekanisme antifungal. Ada empat site of action :

1. Integritas membran sel


2. Sintesis ergosterol. Ergosterol ini adalah komponen yang bertanggung jawab atas integritas atau
“kokoh”nya membran sel jamur
3. Sintesis dinding sel
4. Sintesis asam nukleat

Nanti detail mekanismenya bakal dibahas berikutnya di penjelasan per-obat ya. Ini ada gambar yang
membedakan fungsi azole dan alilamin dalam menghambat sintesis ergosterol membran sel jamur.

Terus klasifikasi obat antifungal ini kalau di slide dan di buku ijo dibaginya begini :
 Obat untuk infeksi jamur sistemik
 Obat untuk infeksi jamur mukokutaneus
 Obat antijamur topikal

TENTIR INFEKSI TROPIS 2014/2015 | FKUI 2012 2


OBAT ANTIJAMUR SISTEMIK
AMFOTERISIN B
Broadspectrum buat jamur (Candida, Cryptococcus, Blastomyces, Sporothrix, Coccidioides, Aspergillus,
pokoknya banyak banget deh). Tapi... ga efektif buat Leishmania dan Naegleria fowleri

MoA: ini obat berikatan sama ergosterol, terus kebentuk pori-pori, terus ion potasium sama molekul-
molekul kecil di dalem sel jamur itu tumpeh-tumpeh ke luar sel. Mati lah itu jamur. Intinya, permeabilitas
membrane jadi meningkat ya.
Famakokinetik: ga terlalu bagus lewat sal.cerna, biasa diinfusin. Terdistribusi luas ke jaringan tubuh, tapi
seuprit banget yg nyampe ke CSF. Ekskresi lewat urin
Efek samping : demam, menggigil, hipotensi, kaku otot, mual, penurunan fungsi ginjal

FLUCYTOSINE
Narrow spectrum (Cryptococcus neoformans & Candida)

MoA: Obat ini masuk ke dalam sel jamur melalui cytosine permease. Kerjanya mirip seperti virus,
mengganggu sintesis DNA dan RNA jamur. Bagaimana mekanismenya?

Flucytosine  masuk sel membran  jadi 5-fluorouracil  jadi 5-FdUMP  masuk dalam nukleus 
hambat perubahan dUMP jadi dTMP, jadi ga lanjut sintesis DNA/RNA  mati lah itu jamur
(ya pokoknya begitu lah ya, kalo berminat ya silahkan diapalin)(saya berminat kakak, kan saya anak FKUI)

Farmakokinetik: bagus per oral, distribusinya juga bagus, nyampe ke CSF, waktu paruhnya 3-6 jam tapi
kalo orang gagal ginjal bisa sampe 200jam, ekskresi lewat urin (80% bentuknya tetap, tidak berubah)
Efek samping : myelosupresi (jadi anemia, leukopenia, trombositopenia), mual, muntah, diare, ruam,
peningkatan liver enzim
Ga dipake sebagai obat tunggal, harus kombinasikan. Misal untuk Cryptococcal meningitis : amfoterisin B
+ flucytosine (Jadi amfoterisin B yg buka jalur masuk ke sel dgn bikin pori-pori, flusitosin yg ngacak” sintesis
DNA). Contoh lainnya, pada kasus chromoblastomycosis : itraconazole + flucytosine

AZOLE
Broad spectrum (candida, blastomycosis, coccidiomycosis, histoplasmosis, dermatofita, aspergillus)
Golongan azole terbagi menjadi 2 kelas, ini dia:
 Imidazole:
o Clotrimazole
o Miconazole
o Ketoconazole
 Triazole:
o Itraconazole
o Fluconazole
o Voriconazole
o Posaconazole

TENTIR INFEKSI TROPIS 2014/2015 | FKUI 2012 3


MoA: Inhibisi enzim CYP 450 jamur sehingga menghambat perubahan lanosterol jadi ergosterol. Hasilnya,
pertumbuhan jamur terhambat dan sintesis egosterol menjadi berkurang.
Farmakokinetik: sayangnya ga Cuma CYP 450 jamur aja yang dihambat, sering juga CYP 450 manusia
kehambat. Ini bikin banyak obat terhambat metabolismenya
Efek samping : ga terlalu signifikan, paling mual dikit, ada peningkatan liver enzim juga

Nah, sedikit kita bahas juga nih berbagai macam azole yang umum digunakan:
o Ketoconazole: menghambat CYP 450 manusia juga nih. Akibatnya apa? Bisa menaikan kadar
cyclosporine, phenytoin, tolbutamide, dan warfarin. Obat ini gabisa sampe ke CSF
o Itraconazole: sedikit lebih bagus daripada ketoconazole, sama-sama Ggasampe ke CSF. Bisa
ngelawan Aspergillus, tapi bukan drug of choice-nya.
o Fluconazole: nah kalo obat ini almost perfect hampir sempurna diantara semua golongan azol.
Nyampe ke CSF, minim efek ke enzim liver jadi interaksi obat juga minim, minim efek samping GI
juga, serta memiliki indeks terapi yang paling luas.
o Voriconazole: drug of choice aspergillosis. Obat ini juga menghambat CYP3A4, sehingga akan
menaikan konsentrasi cyclosporine, tacrolimus, dan HMG-CoA reduktase inhibitor. Karakternya
mirip sama itraconazole, dan oke digunakan buat candida.
o Posaconazole: bentuk obatnya cuma liquid oral, absorbsi meningkat kalo diminum sama makanan
berlemak, distribusi di jaringan bagus tapi kadar di darah rendah. Broad spectrum dan signifikan utk
ngebunuh zygomycosis, mucormycosis. Biasa digunakan utk profilaksis leukemia dan aspergillosis
yang invasif.

ECHINOCANDINES
Narrow spectrum (candida & aspergillus)

MoA: inhibisi sintesis beta(1-3)-glucan  disrupsi dinding sel  mati lah itu jamur
Farmakokinetik: sediannya cuma ada intravena nih, ekskresinya lewat urin dan feses
Efek samping: ini obat kabarnya aman bgt. Tapi micafungin punya interaksi bisa ningkatin kadar nifedipin,
cyclosporine, & tacrolimus. Sementara penggunaan caspofungin dan cyclosporine bisa menyebabkan
peningkatan enzim hati. Lebih baik dihindari penggunaan secara bersamaan
o Caspofungin: indikasi buat candida diseminata dan mucocutaneus, febrile neutropenia, serta buat
terapi pasien aspergillosis yang gagal terapi dengan Ampho B.
o Micafungin: indikasi candidiasis mucocutaneus, serta profilaksis infeksi candida pada pasien
transplantasi sumsum tulang.
o Anidulafungin: indikasi candidiasis esofagus dan invasive candidiasis

OBAT ANTIJAMUR UNTUK INFEKSI MUKOKUTANEUS


GRISEOFULVIN
Indikasi : dermatofitosis (trichophyton, epidermophyton, microsporum). Pada dermatofitosis di kulit dan
rambut (terapi 2-6 minggu), sedangkan di kuku (terapi harus sebulan)
MoA : belum jelas mekanismenya. Tapi obat ini terdeposit di jaringan keratin, jadi bisa mencegah infeksi
pada kulit yang baru.
Farmakokinetik : absorbsi baik dengan makanan berlemak

TENTIR INFEKSI TROPIS 2014/2015 | FKUI 2012 4


TERBINAFINE
Indikasi : dermatofitosis, onychomycosis
MoA : inhibisi enzim squalene epoxidase  pembentukan ergosterol terhambat. Bersifat keratofilik.
Efek samping : masalah GI, dan sakit kepala, ini juga jarang. Ga terlalu memengaruhi kondisi CYP 450

OBAT ANTIJAMUR TOPIKAL


NYSTATIN
Indikasi: oropharyngeal candidiasis, vaginal candidiasis, intertriginous candidal infection
MoA: sama kayak amfoterisin B
Farmakokinetik: cuma topikal ya, gaada yang lain. Toksisitas rendah, ya karena ini kayak salep pakenya di
mulut ya palingan rasanya gaenak, terus besok mati.

TOPIKAL AZOLE (CLOTRIMAZOLE, MICONAZOLE, KETOCONAZOLE)


Indikasi: vulvovaginal candidiasis
Ketoconazole kini ada kemasan samponya loh: dermatitis seboroik, ptyriasis versicolor
Sediaan krim: tinea kruris, korporis, pedis
Clotrimazole oral: oral candidiasis

TOPIKAL ALILAMIN
Terbinafin, Naftitin
Indikasi : tinea cruris & corporis

PENUTUP
Yak sekian tentir ini ya teman-teman.. semoga ilmunya nempeel.. (minimal sampai habis ujian deh) tutup lagi dengan
doa yuk..

REFERENSI
1. Slide kuliah K-26
2. Buku ijo farmako

LAIN-LAIN
Terima kasih telah membaca Tentir ini. Semoga bermanfaat 

Berhubung penyusun tentir ini juga masih mahasiswa, jadi yuk kita saling menambahkan :D Jadi, kalo teman-teman
ingin melengkapi atau menemukan adanya kekeliruan dalam Tentir ini, silahkan menghubungi: Hardya Gustada
(081386696655) agar dapat segera diperbaiki atau ditambahkan! Terima kasih ya! Sukses sumatif semua 

TENTIR INFEKSI TROPIS 2014/2015 | FKUI 2012 5

Anda mungkin juga menyukai