Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 4 (Analgetik Non narkotik)

Noventri Resky Sumalong


Novira fistiati Faisal
Nur Hikmah Aprilya S.
Nur ickhwana
Nur Ilham Tawakkal A.
Analgetik non narkotik
Analgetik Non Narkotik
obat yang digunakan sebagai anti nyeri yang tidak sampai menghilangkan
kesadaran. Obat analgetik non narkotik digunakan untuk mengurangi rasa sakit yang
ringan, menurunkan suhu badan, bersifat tidak adiktif dan kurang kuat dibandingkan
dengan Analgetik Narkotik. Obat Analgetik non narkotik tidak dipengaruhi oleh sistem
saraf pusat.
Golongan obat analgetik non narkotik yaitu:
1. Golongan salisilat
2. Golongan para amniofenol
3. Golongan pirazolon
4. Golongan antanilat
Golongan salisilat
Obat ini bisa digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada nyeri kepala, nyeri oto
dan nyeri yang berhubungan pada rematik. Penggunaan asam salisilat tidak
pernah dilakukan secara per oral karena terlalu toksik.
Contoh obat : Asam asetil salisilat
Nama paten : Aspirin (Bayer), Aspilets(medifarma) , Bodrexin(Tempo scan
pacific) ,Farmasal(Fahrenheit),Gramasal(Graha Farma).
Nama generic : Asetosal
Indikasi : Menghilangkan rasa nyeri seperti sakit kepala, sakit gigi,nyeri
haid,nyeri otot,menurunkan demam.
Kontra Indikasi : Tukak lambung, hipersensitif, terapi antikoagulan, hamil tiga
bulan terakhir,hemophilia, trombositopenia, alergi danpendarahan dibawah kulit,
gangguan fungsi hati dan ginjal, alergi terhadap asetosal.
Efek samping : Mual, muntah, sakit lambung, tukak lambung, tinnitus,
ketulian.
Dosis dan Aturan pakai: Anak 9-10 tahun sehari 3-4x 350-400 mg, 6-8
tahun: sehari 3-4x 250-350 mg, 4-5 tahun: sehari 3-4x 150-200 mg, 2-3
tahun sehari: 3-4x 50-100 mg.Rektal: Dewasa 4x sehari 0,5-1g. Anak-anak
sampai 2 than 2x sehari 20mg/kg, diatas 2 tahun 3xsehari 20mg/kg.
Sesudah makan.
Golongan para Aminofenol
Turunan anilin dan p-aminofenol memiliki aktivitas sebagai analgesik antipiretik namun tidak
memiliki aktivitas sebagai antiradang dan antirematik. Efek samping yang sering terjadi adalah
methaemoglobin dan hepatotoksik. Contoh : asetaminofen, asetanilid, dan fenasetin.

Asetaminofen
Nama paten: campuran :Flutop (ifars), Hufagripp Sirup(Gratia Husada Farma), Inza(konimex),
Nellco Spesial OBH(nelco), Oskadon(supra ferbindo farma), Paratenza(ifars),
Paratusin(Medifarma), Patral(Mahakam Beta Farma). Tunggal : Hufagesic(Gratia Husada
Farma), Ifitamol(imfarmind), Itramol(itrasal), Novagesic(Novapharin), Pamol(interbat),
Panadol(Glaxo smith kline), Parasetamol(indofarma), Paraco(coronet crown), Paradyn(heroic),
Poro(Oryza), Sanmol(sanbe farma).
indikasi : nyeri ringan sampai sedang, nyeri sesudah operasi cabut gigi.
Kontra indikasi : gangguan fungsi hati berat, hipersensitivitas.
Efek samping : jarang terjadi efek samping, tetapi dilaporkan terjadi reaksi hipersensitivitas,
ruam kulit, kelainan darah (termasuk trombositopenia, leukopenia, neutropenia), hipotensi
juga dilaporkan pada infus, PENTING: Penggunaan jangka panjang dan dosis berlebihan atau
overdosis dapat menyebabkan kerusakan hati, lihat pengobatan pada keadaan darurat karena
keracunan
Dosis dan Aturan pakai : oral 0,51 gram setiap 46 jam hingga maksimum 4
gram per hari; anakanak umur 2 bulan 60 mg untuk pasca imunisasi pireksia,
sebaliknya di bawah umur 3 bulan (hanya dengan saran dokter) 10 mg/kg bb
(5 mg/kg bb jika jaundice), 3 bulan1 tahun 60 mg120 mg, 1-5 tahun 120
250 mg, 612 tahun 250 500 mg, dosis ini dapat diulangi setiap 46 jam jika
diperlukan (maksimum 4 kali dosisdalam 24 jam), infus intravena lebih dari 15
menit, dewasa dan anakanak dengan berat badan lebih dari 50 kg, 1 gram
setiap 46 jam, maksimum 4 gram per hari, dewasa dan anakanak dengan
berat badan 10 -50 kg, 15 mg/kg bb setiap 46 jam, maksimum 60 mg/kg bb
per hari
Golongan prazolon
Mengurangi rasa skt nyeri kepala, nyeri spasma usus, ginjal, sal empedu&urin, neuralgia,
migrain,dismenerhu, nyeri gigi, nyeri rematik. Efek samping : agranulositosis pada bbrp
kasus dpt berakibat fatal. Contoh : antipirin, amidopirin, dan metampiron.

Metampiron
Nama paten : Antalgin(afi farma), Emmer(intijaya), Ginifar(ifars), Kokogin(afi farma),
Novalgin(Sanofi Aventis).
Indikasi : sering digunakan untuk mengatasi rasa sakit yang ringan hingga sedang,
seperti misalnya sakit kolik abdomen, nyeri haid, sakit kepala, sakit gigi, sakit akibat
kecelakaan, peradangan atau inflamasi, hingga manajemen nyeri setelah operasi.
Kontra indikasi : Orang yang memiliki alergi terhadap derivat pirazolon. Menmiliki
kelainan bawaan berupa defisiensi enzim glukosa-6-fosfat-dehidrogenase (G6PD).
Penderita yang hipersensitif atau yang juga memiliki riwayat alergi terhadap obat-obat
golongan NSAID lain seperti aspirin, parasetamol, dan sebagainya. Bayi yang berusia
dibawah 4 bulan atau bayi yang memiliki berat badan di bawah 5 kg. Ibu hamil
terutama 3 bulan pertama dan 6 minggu terakhir. Bagi yang memiliki tekanan darah
rendah di bawah 100 mmHg. Karena metampiron memiliki efek menurunkan tekanan
darah.
Efek samping : Radang lambung rasa perih atau sakit pada uluhati (gastritis) alias
sakit maag,Hiperhidrosis keringat berlebih,Retensi cairan dan garam dalam
tubuh,Reaksi alergi bagi mereka yang rentan atau sensitif, berupa gatal pada kulit,
kemerahan atau edema angioneurotik.
Dosis dan aturan pakai : 500 mg sekali minum, dan dapat diminum setiap 8 jam
artinya 3 kali sehari. Pada anak-anak yang memiliki berat badan setengah dari
berat badan dewasa (20-30 kg) dapat menggunakan antalgin dengan dosis
setengah dari dosis dewasa di atas, yaitu 3250 mg sehari tiga kali.
Golongan Antanilat
Turunan asam N-antranilat merupakan analog nitrogen dari asam salisilat. Turunan
ini memiliki antiradang pada pengobatan rematik, mengurangi rasa nyeri pada
nyeri ringan dan moderat. Efek samping iritasi saluran cerna, diare, mual, nyeri
abdominal, anemia, agranulositosis, dan trombositopenia. Contoh : Asam
mefenamat, asam flufenamat, asam meklofenamat.

Asam mefenamat
Nama paten : Mefinal(sanbe farma), Ponstan(Pfizer), Anastan(Gratia Husada
Farma), Citostan(ciubros farma).
Indikasi : mengobati nyeri akut seperti nyeri pada sakit gigi, setelah pencabutan
gigi atau rasa sakit setelah trauma misalnya cedera otot, sendi, tulang atau
keseleo. Disamping itu ini juga merupakan salah satu obat pilihan untuk
mengobati nyeri haid (dismenore) dan sindrom premenstruasi.
Kontra indikasi : Alergi terhadap obat OAINS lainnya misalnya aspirin, ibuprofen, dll
yang biasanya digunakan untuk mengobati rasa sakit dan sakit kepala. Baru-baru ini
telah atau akan menjalani operasi jantung Ibu hamil trimester tiga Dulu pernah minum
obat ini lalu timbul diare. Memiliki penyakit tuka/ulkus lambung dan penyakit maag
Memiliki penyakit radang usus seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa. Memiliki
penyakit ginjal. Memiliki penyakit gagal jantung berat. Memiliki penyakit gagal hati.
Anak-anak di bawah 14 tahun.
Efek samping : hipersensitif dan alergi, Muntah yang parah; Sesak napas; Memar atau
perdarahan yang tidak biasa; Kelelahan atau kelemahan yang tidak biasa; perubahan
penglihatan ataupun kemampuan bicara; Menguningnya kulit atau mata.
Dosis dan aturan pakai :dewasa dan anak> 14 tahun : dosis awal 500 mg, kemudian
dianjurkan 250 mg tiap 6 jam sesuai kebutuhan. Diminum sesudah makan
Piroksikam
Nama paten: Denicam(erlimpex), artimatic(holi pharma),licofel(berlico mulia
farma).
Indikasi : mengurangi rasa sakit, radang, dan kekakuan sendi yang disebabkan
oleh rheumatoid arthritis, osteoartritis, dan ankylosing spondylitis. nyeri dan
peradangan lain pada sistem muskuloskeletal (anggota gerak). dismenore atau
nyeri haid. nyeri pasca operasi.
Kontra indikasi : Memiliki alergi terhadap piroxicam atau salah satu bahan lain
yang terkandung dalam obat. Alergi terhadap aspirin atau sebelumnya pernah
mengalami reaksi obat yang serius terhadap piroksikam dan obat-obatan
golongan OAINS lainnya. Pernah mengalami gejala pembengkakan wajah atau
tangan (angioneurotic edema), asma, hayfever, pembengkakan nasal (polip
hidung) atau gatal-gatal setelah menggunakan aspirin atau OAINS lainnya.
memiliki ulkus peptikum (tukak di lambung atau usus dua belas jari) atau
pendarahan lambung, atau memiliki dua atau lebih episode tukak lambung,
perdarahan lambung atau perforasi.
Efek samping : Reaksi alergi: asma atau perburukan asma, penyempitan saluran pernapasan
menyebabkan sulit bernafas / mengi, ruam, gatal parah (gatal-gatal), pembengkakan wajah, bibir,
tenggorokan atau lidah, radang pembuluh darah, demam, nyeri sendi, pembesaran kelenjar getah
bening. Reaksi kulit seperti ruam parah yang melibatkan kemerahan, pengelupasan dan pembengkakan
kulit yang menyerupai luka bakar parah (nekrolisis epidermal toksik), demam, lecet atau bisul (sindrom
Stevens-Johnson). Pendarahan lambung atau usus (ulserasi atau perforasi): buang air besar berdarah,
feses berwarna hitam, muntah darah muntah atau muntahan hitam terlihat seperti bubuk kopi.
Penyakit hati (kelelahan, kelemahan, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, sakit perut,
demam) atau fungsi hati yang tidak normal (hasil tes abnormal berlanjut atau memburuk), penyakit hati
menyebabkan kulit atau putih mata menguning (ikterus), radang Hati (hepatitis). Penyakit ginjal atau
gagal ginjal Jantung: retensi air, tekanan darah tinggi, gagal jantung.
Dosis dan aturan pakai: Orang dewasa: Awalnya menggunakan piroxicam 20 mg sehari sebagai dosis
tunggal. Dosis pemeliharaan adalah 10-20 mg sehari sebagai dosis tunggal. Dosis maksimum harian
adalah 20 mg sebagai satu dosis tunggal. Lansia: Jika Anda berusia di atas 70 tahun, dokter mungkin
meresepkan dosis harian yang lebih rendah dan mengurangi durasi pengobatan. Anak-anak di bawah 12
tahun: Piroxicam tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak di bawah usia 12 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
http://pionas.pom.go.id/monografi/parasetamol-asetaminofen
https://riskamsekali.wordpress.com/2012/04/22/obat-obat-
analgetika/
https://mediskus.com/antalgin
https://mediskus.com/asam-mefenamat
https://mediskus.com/piroxicam

Anda mungkin juga menyukai