Anda di halaman 1dari 5

Obat - obat analgetik non opioid

Obat analgesik atau obat antinyeri merupakan salah satu obat yang sering

digunakan oleh masyarakat secara mandiri tanpa resep dokter, hal ini

menyebabkan timbulnya beberapa efek samping dari obat analgesik.

Obat- obat analgesi memiliki efek samping antara lain reaksi

hipersensitivitas, gangguan lambung dan usus, kerusakan pada ginjal, dan

dapat menyebabkan kerusakan hati apabila dikonsumsi dengan dosis yang

berlebihan.

Non-opioid dan analgesik campuran merupakan jenis analgesik

untuk meredakan rasa nyeri ringan hingga sedang. Sedangkan opioid

digunakan untuk meredakan rasa nyeri sedang hingga parah dan

perlu resep dokter

Dosis dan Efek Samping Obat Analgesik

Dosis dan lama pengobatan tergantung pada kondisi medis seseorang dan respon
terhadap pengobatan. Sebaiknya baca label produk untuk menemukan rekomendasi
dosis yang dapat kamu konsumsi dalam periode 24 jam, dan berapa lama kamu bisa
menggunakan obat sebelum berobat ke dokter.

Hindari minum dengan dosis lebih banyak atau lebih lama dari yang
direkomendasikan, kecuali kamu mendapatkan arahan dari dokter. Sebaiknya gunakan
dosis terkecil, atau ikuti semua petunjuk dokter jika mendapatkan analgesik dari
resep. 

Lantas, apakah obat ini memiliki efek samping?


Seperti kebanyakan obat lain, analgesik dapat menyebabkan efek samping. Kisaran
efek samping bisa ringan hingga berat. Efek samping yang tidak serius termasuk:

 Maag.
 Gangguan pencernaan.
 Mual dan muntah.
 Sembelit.
 Sakit kepala.

Sementara itu, efek samping yang lebih serius termasuk:

 Sensitivitas cahaya.
 Ruam kulit.
 Sakit dada.
 Kerusakan hati.
 Gangguan pernapasan.

     1. OXAPROZIN

Dosis:

- Dosis Dewasa Biasa untuk Osteoartritis

Dosis muatan: 1200 mg sampai 1800 mg secara oral,tidak melebihi 26 mg / kg

Dosis pemeliharaan: 1200 mg per oral sekali sehari

Dosis maksimum: 1800 mg atau 26 mg / kg per oral per hari, mana yang lebih kecil, dalam dosis terbagi

Dosis Dewasa Biasa untuk Artritis Reumatoid

Dosis muatan: 1200 mg sampai 1800 mg secara oral, tidak melebihi 26 mg / kg

Dosis pemeliharaan: 1200 mg per oral sekali sehari

Dosis maksimum: 1800 mg atau 26 mg / kg per oral per hari, mana yang lebih kecil, dalam dosis terbagi

- Penyesuaian Dosis Ginjal

Disfungsi ginjal berat (CrCl kurang dari 30 mL / menit) :


-Dosis awal: 600 mg per oral sekali sehari

-Dosis pemeliharaan

Dapat meningkat secara hati-hati hingga 1200 mg dengan pemantauan ketat jika gejala tidak cukup

- Dosis Pediatrik Biasa untuk Radang Sendi Reumatoid Remaja

6 sampai 16 tahun :

22 sampai 31 kg: 600 mg per oral sekali sehari

32 sampai 54 kg: 900 mg per oral sekali sehari

55 kg atau lebih: 1200 mg per oral sekali sehari

Dosis maksimum: 1200 mg per oral per hari

- Dosis Pediatrik Biasa untuk Osteoartritis

17 sampai 18 tahun :

1200 mg per oral sekali sehari

Dosis maksimum: 1200 mg per oral per hari

- Dosis Pediatrik Biasa untuk Artritis Reumatoid

17 sampai 18 tahun :

1200 mg per oral sekali sehari

Dosis maksimum: 1200 mg per oral per hari

Efek Samping

Efek yang paling sering sering dilaporkan adalah:

-Sakit perut

-Sembelit

-Diare

-Mual
-Muntah

-Mulas

-Kantuk

-Pusing , atau sakit kepala .

Kontraindikasi

Hipersensitivitas. Riwayat bronkospasme, asma, urtikaria, atau reaksi tipe alergi lainnya dengan
NSAID; perdarahan GI aktif, gagal jantung berat, MI baru. Operasi CABG

 2. OXYCODONE

      Dosis 

-Oxycodone lepas cepat (tablet, kapsul, sirop, larutan)

Dosis awal 5 mg, tiap 4–6 jam sekali, dosis dapat ditingkatkan jika diperlukan.

-Oxycodone lepas lambat

Dosisnya 5–10 mg, tiap 12 jam. Dosis maksimal 400 mg per hari.

Efek Samping 

Efek samping yang mungkin timbul setelah menggunakan oxycodone antara lain:

-Mulut kering

-Mual atau muntah

-Sembelit

-Pusing atau sakit kepala

-Mengantuk atau rasa lelah

-Sakit kepala
-Sakit perut

-Mata merah dan gatal

-Kemerahan dan sensasi hangat di wajah (hot flashes)

Kontraindikasi

Kontraindikasi oxycodone atau oksikodon adalah pada pasien yang memiliki alergi terhadap obat ini
ataupun komponennya. Oxycodone juga tidak boleh digunakan pada ibu menyusui karena risiko sedasi dan
depresi napas pada bayi.

Terdapat beberapa kontraindikasi dari oxycodone, yaitu:

-Hipersensitivitas terhadap oxycodone atau komponen lain dalam sediaan obat

-Obstruksi gastrointestinal, seperti ileus paralitik

-Asma akut atau berat, pada setting di mana alat pemantauan dan resusitasi tidak tersedia.

Anda mungkin juga menyukai