Anda di halaman 1dari 8

1.

Dopamin
Dosis :
Oral
kanak- kanak : 6 mcg
orang dewasa : 1000 mcg

Infus IV - ​memerlukan IV Pump


bayi : 1-20 mcg/kg/mnt. infus kontinyu, titrasi sampai respon yang diharapkan
anak2 : 1-20 mcg/kg/mnt. maksimal 50 mcg/kg/mnt, titrasi sampai respon yang diharapkan.
dewasa : 1-5 mcg/kg/mnt sampai 20 mcg/kg/mnt. titrasi sampai respon yang diharapkan.
infus boleh ditingkatkan 4 mcg/kg/mnt pada interval 10-30 menit sampai respon optimal
tercapai.

Indikasi :
Untuk mengobati Syok kardiogenik pada infark miokard atau bedah jantung. Dan tekanan
darah rendah karena serangan jantung, trauma, infeksi, operasi dan penyebab lainnya

Kontra indikasi :
Hipersensitif terhadap sulfit (sediaan yang mengandung natrium bisulfit), takiaritmia,
phaeochromocytoma, fibrilasiventrikular

Efek samping :
● Mual dan muntah
● Sakit kepala
● Kecemasan
● Angina
● Denyut jantung cepat atau lambat
● Hipertensi
● Hipotensi
● Azotemia
● Kelainan konduksi jantung
● Jantung berdebar-debar
● Sesak
● Nyeri dan perubahan warna kulit pada bagian tangan dan kaki
● Berpotensi fatal: kelainan irama jantung

2. Adrenalin
Dosis :
epinefrin 1:10.000 (1 mg/10 mL) dalam dosis 10 mL secara injeksi intravena sentral.

Indikasi :
henti jantung (resusitasi jantung paru)

Kontra Indikasi :

Efek samping :
ansietas, tremor, takikardi, sakit kepala, ekstremitas dingin; pada dosis berlebih aritmia,
pendarahan otak, edema paru, mual, muntah, berkeringat, letih, hipoglisemia.
3. KCl
Dosis :
1-2 tablet, 2-3 kali sehari

Indikasi :
asidosis metabolik yang terjadi pada kasus gagal ginjal atau diabetes tidak terkontrol,
hiperkalemia, dispepsia, serta untuk alkalinisasi urin dalam terapi intoksikasi dan overdosis.

Kontra indikasi :
Gagal ginjal yang telah lanjut, hiperkalemia, penyakit Addison yang tidak diobati, dehidrasi
akut, penyumbatan saluran pencernaan.

Efek samping :
Mual, muntah, diare, nyeri perut. Jarang ulserasi saluran pencernaan

4. cedocard tab
dosis :
isosorbide dinitrate 5 mg
Dosis untuk serangan akut: 5-10 mg, diberikan sebanyak 3-4 kali dalam sehari. ​Dosis untuk
serangan angina ​di​ malam hari: 5-10 mg, diberikan sebelum tidur.

indikasi :
terapi angina pektoris, pencegahan serangan angina pada penyakit koroner kronik,
gangguan angina pasca infark miokard, gagal jantung

kontra indikasi :
hipotensi, syok kardiogenik, anemia berat

efek samping :
sakit kepala, mual, hipotensi postural

5. Bicnat
dosis :
tablet 500 mg
injeksi 8,4% 25 ml ampul
Asidosis metabolik parah

Dewasa: pemberian secara injeksi perlahan dengan ​infus cairan hipertonik hingga 8,4%
(1000 mmol/L) atau dengan infus dengan larutan yang lebih lemah, umumnya 1,26% (150
mmol/L). Untuk mengoreksi asidosis setelah proses pertolongan pertama ​gagal jantung​,
digunakan 50 mL larutan 8,4% natrium klorida.

● Lansia​: penyesuaian dosis yang lebih rendah.

Asidosis metabolik ​kronis

● Dewasa: dosis oral 57 mmol atau sekitar 4,8 gr per hari.


● Lansia: penyesuaian dosis yang lebih rendah.

Alkalinasi urin

● Dewasa: 10 gr per hari dalam dosis yang dibagi. Untuk menahan laju perkembangan
asam urat pada kasus asam urat kronis.
● Lansia: Dibutuhkan penyesuaian dosis.

Dispepsia

● Dewasa: 1-5 gr per hari.


● Lansia: Penyesuain
indikasi :
● Mengatasi ​asidosis metabolik​ yang biasanya muncul pada p
​ enyakit ginjal​ yang parah
(renal tubular asidosis), ​diabetes​ yang tidak terkontrol (ketoasidosis).
● Pembasa urin.
● Mengatasi ​overdosis​ ​obat antidepresan​ trisiklik.
● Resusitasi​ ​hiperkalemia​.
● Pelarut dan pembersih topikal.

kontra indikasi :
● Memiliki riwayat ​alergi​ terhadap kandungan obat ini.
● Alkalosis metabolik​ maupun respiratorik.
● Hipernatremia atau kelebihan natrium dalam darah.
● Edema​ pulmonari yang parah.
● Hipokalsemia​.
● Hipokloridia.

efek samping :
● Alkalosis metabolik.
● Perubahan mood.
● Kelelahan​.
● Napas pendek.
● Otot lemah.
● Detak jantung tidak teratur​.
● Hipertonisitas otot.
● Kedutan.
● Hiperferittinemia.
● Hipermagnosis.
● Hipokalemia​.
● Hipokalsemia.
● Muncul jaringan tisu ​nekrosis​ pada area yang di injeksi.
6. sulfas atropin inj
Dosis :
1 mg IV bolus dapat diulang dalam 3-5 menit sampai dosis total 0,03-0,04 mg/kg BB,
untuk bradikardi 0,5 mg IV bolus setiap 3-5 menit maksimal 3 mg

indikasi :
asistole atau PEA lambat (kelas II B), bradikardi (kelas II A) selain AV blok derajat II
tipe 2 atau derajat III (hati-hati pemberian atropine pada bradikardi dengan iskemi
atau infark miokard), keracunan organopospat (atropinisasi)

kontra indikasi :
bradikardi dengan irama EKG AV blok derajat II tipe 2 atau derajat III.

efeksamping :
● Sakit kepala.
● Penglihatan kabur, kelopak mata membengkak, dan mata sensitif terhadap cahaya.
● Mulut dan tenggorokan terasa kering.
● Gangguan indra pengecap (lidah)
● Mual.
● Perut kembung.
● Konstipasi.
● Sulit buang air kecil.

7. lidocaine
dosis :
Dosis 1 – 1,5 mg/kg BB bolus i.v dapat diulang dalam 3 – 5 menit sampai dosis total
3 mg/kg BB dalam 1 jam pertama kemudian dosis drip 2-4 mg/menit sampai 24 jam

indikasi :
gangguan irama antara lain VF, VT, Ventrikel Ekstra Sistol yang multipel, multifokal,
konsekutif/salvo dan R on T

kontra indikasi :
alergi, AV blok derajat 2 dan 3, sinus arrest dan irama idioventrikuler

8. xylocard tab
dosis :
300 mg setiap 3 jam sekali
10-50 mg (sebelum prosedur otorhinolaryngology)

indikasi :
rasa nyeri pada tenggorokan dan mulut

kontra indikasi :
a. hipovolemia
b. adam stokes syndrome
c. wolff parkinson white syndrome
d. syok kardiogenik
e. gangguan fungsi hati
f. gangguan sistem pernapasan
g. hipoksia
h. gagal jantung

efek samping :
- pusing
- mual muntah
- nafas menjadi pendek
- gangguan irama jantung
- kelelahan
- perubahan warna kulit
- reaksi alergi

9. valium
dosis :
Valium injeksi (diazepam) diberikan dengan dosis sebagai berikut :

Dosis lazim dewasa untuk Kecemasan (ansietas)


Intramuskular atau intravena : 2 - 5 mg (kecemasan moderat) atau 5 - 10 mg (kecemasan
berat) dalam dosis tunggal. Dapat diulangi setelah 3 - 4 jam, jika perlu.

Dosis lazim dewasa untuk gejala putus alkohol


Intramuskular atau intravena : 5 - 10 mg 1 x. Dapat diulangi setelah 3 - 4 jam, jika perlu.

Dosis lazim dewasa untuk ICU Agitasi


dosis awal : 0.02-0.08 mg / kg intravena lebih dari 2 - 5 menit setiap 0.5 - 2 jam untuk
menangani agitasi akut.

Dosis pemeliharaan : 0.4-0.2 mg / kg BB / hari dengan infus intravena kontinu.

Dosis lazim dewasa untuk kekakuan otot (spasme)


Intramuskular atau intravena : 5 - 10 mg sebagai dosis awal, kemudian 5 - 10 mg setelah 3 -
4 jam, jika perlu. Untuk tetanus, dosis yang lebih besar mungkin diperlukan.

Dosis lazim dewasa untuk premedikasi tindakan endoskopi atau radiologi


Intravena : 10 - 20 mg, sesuai keperluan untuk menghasilkan efek sedasi yang diinginkan
pada beberapa pasien.

Intramuskular : 5 - 10 mg, 30 menit sebelum prosedur.

Dosis lazim dewasa untuk status epileptikus


intravena atau intramuskular : dosis awal 5 - 10 mg. Dapat diulang dengan interval 10 - 15
menit sampai dosis maksimum 30 mg. Jika perlu, bisa diulang lagi setelah 2 - 4 jam.

Dosis lazim dewasa untuk anestesi ringan


Premedikasi untuk anestesi : 10 mg, intramuskular, 1 - 2 jam sebelum operasi.

Dosis lazim anak untuk status epileptikus


Bayi berusia lebih dari 30 hari dan anak usia kurang dari 5 tahun : intravena lambat 0.2 – 0.5
mg setiap 2 - 5 menit sampai total dosis maksimum 5 mg. Ulangi setelah 2 - 4 jam jika
diperlukan.
Anak-anak yang usia lebih besar atau sama dengan 5 tahun : intravena lambat 1 mg setiap
2 - 5 menit sampai maksimum 10 mg. Ulangi setelah 2 - 4 jam jika diperlukan.

Dosis lazim anak untuk Kecemasan (Usia 1 - 12 tahun)


Intramuskular : 0.04-0.3 mg / kg BB setiap 2 - 4 jam sesuai kebutuhan, sampai maksimum
0.6 mg / kg BB dalam 8 jam.

Dosis lazim anak untuk kekakuan otot (spasme) (Usia 1 - 12 tahun )


Intramuskular : 0.04-0.3 mg / kg BB setiap 2 - 4 jam sesuai kebutuhan, sampai maksimum
0.6 mg / kg BB dalam 8 jam.

Dosis lazim anak untuk kejang profilaksis (Usia 1 - 12 tahun)


Intramuskular : 0.04-0.3 mg / kg BB setiap 2 - 4 jam sesuai kebutuhan, sampai maksimum
0.6 mg / kg BB dalam 8 jam.

diazepam intravena harus diberikan secara perlahan-lahan selama 2 - 5 menit. Maksimum


laju injeksi 5 mg / menit untuk orang dewasa dan 1 - 2 mg / menit untuk bayi dan anak-anak.

indikasi :
Berikut ini adalah beberapa kegunaan valium injeksi (diazepam) :

● Valium injeksi (diazepam) terutama digunakan untuk pengobatan jangka pendek


pada ansietas atau insomnia (sulit tidur), ​kejang​ ​demam​, kecemasan, dan kepanikan.
● Sebagai tambahan untuk menghilangkan kejang otot rangka karena spasme refleks
patologi lokal.
● Digunakan juga sebagai obat premedikasi untuk menginduksi sedasi, anxiolysis,
atau ​amnesia​ sebelum prosedur medis tertentu (misalnya, ​endoskopi​).
● Sebagai tambahan untuk menangani gejala putus alkohol akut, obat ini berguna
dalam mengurangi gejala-gejala ​agitasi​ akut, t​ remor​, dan ​halusinasi​.
● Obat pilihan untuk mengobati ketergantungan benzodiazepine.
● Efek ​antikonvulsan​ valium injeksi (diazepam) dapat membantu dalam pengobatan
kejang karena ​overdosis​ obat atau racun kimia seperti zat Sarin, VX, atau soman
(atau racun organofosfat lainnya), lindane, klorokuin, physostigmine, atau piretroid.
● Diazepam intravena atau ​lorazepam​ adalah obat lini pertama untuk status
epileptikus. Namun, lorazepam lebih dipilih karena memiliki keunggulan seperti
efektivitas yang lebih tinggi untuk mengakhiri kejang dan efek antikonvulsan yang
lebih lama.
kontra indikasi :

● Jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada diazepam
atau obat golongan benzodiazepine lainnya.
● Hindari penggunaan obat ini pada pasien ​myasthenia gravis​, insufisiensi pernapasan
berat, insufisiensi hati berat, insufisiensi ginjal berat, insufisiensi pulmoner akut,
kondisi ​fobia​ dan obsesi, ​psikosis​ kronik, serangan ​asma​ akut, dan sleep apnea
sindrom.
● Kontraindikasi pada ​glaukoma​ sudut sempit akut.
● Hindari menggunakan obat ini untuk wanita hamil terutama pada trimester pertama
atau ​ibu menyusui​.
● Tidak boleh digunakan sebagai terapi tunggal pada ​depresi​ atau ansietas dengan
depresi

efek samping :

- kelelahan
- kesulitan koordinasi
- mengantuk
- kelemahan otot
- ataksia (gangguan gerakan tubuh)

Anda mungkin juga menyukai