Anda di halaman 1dari 6

QUINIDINE

Kandungan
Quinidin Sulfat / quinidine
Indikasi
Aritmia jantung, fibrilasi atrium (aritmia jantung karena gangguan penyebaran rangsang melalui
otot-otot serambi jantung), atrial flutter (geletar serambi), takhikardia paroksismal, ventrikular, &
supraventrikular.
Kontra Indikasi
Blok jantung komplit, infeksi akut disertai dengan demam, overdosis Digitalis.
Perhatian
Blok jantung inkomplit, sebelumnya ada penyakit jaringan konduktif, gagal jantung tak
terkompensasi, miastenia gravis, pasien yang menjalani pengobatan dengan Digitalis.
Interaksi obat :
- bisa mempertinggi efek antikoagulan oral, -bloker, dan beberapa neuromuskular bloker.
- metabolisme bisa dipertinggi oleh Fenobarbital, Fenitoin, Rifampisin.
Efek Samping
Iritasi saluran pencernaan, mual, muntah, diare, kesukaran bernafas, urtikaria (biduran/kaligata),
gatal-gatal, ruam kulit, purpura, diskrasia darah.
Jarang : demam, anafilaksis, hepatitis granulomatosa, sindroma seperti lupus, cinchonisme
(keracunan Quinidin) disertai dengan tinitus (telinga berdenging tanpa rangsang dari luar),
gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, sakit kepala, kebingungan/kekacauan, vertigo,
nyeri perut.
Indeks Keamanan Pada Wanita Hamil
C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal
atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita
dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial
memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.
Kemasan
Tablet 100 mg x 100 biji.
Dosis
Diawali dengan 200 mg, kemudian 200-400 mg 3-4 kali sehari.
Penyajian
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan

PROKAINAMID HCL
Indikasi:
aritmia ventrikel, terutama setelah infark miokard, takikardia atrium.
Peringatan:
usia lanjut, gangguan hati atau ginjal, asma, miastenia gravis; kehamilan.
Interaksi:
lihat lampiran 1 (Prokainamid).
Kontraindikasi:
blok jantung, gagal jantung, hipotensi; SLE; tidak diindikasikan untuk torsades de pointes (dapat
memperburuk); menyusui.
Efek Samping:
mual, diare, ruam kulit, demam, depresi miokard, gagal jantung, sindrom seperti SLE (Syndrome
resembling systemic lupus erythematosus), agranulositosis setelah pemakaian lama; psikosis dan
angioedema.
Dosis:
Injeksi intravena lambat, kecepatan tidak melebihi 50 mg/menit, 100 mg dengan pantauan EKG,
diulang dengan interval 5 menit sampai aritmia teratasi; maksimum 1 g.
Infus intravena, 500-600 mg selama 25-30 menit dengan pantauan EKG, diikuti dengan
penunjang dengan kecepatan 2-6 mg/menit, kemudian bila perlu secara oral seperti di atas,
dimulai 3-4 jam setelah infus.

DISOPIRAMID
Indikasi:
aritmia ventrikel, terutama setelah infark miokard; aritmia supraventrikel.
Peringatan:
hentikan bila terjadi hipotensi, hipoglikemia, takikardia atau fibrilasi ventrikel atau torsades de
pointes; fluter atau takikardia atrium dengan blok parsial, blok cabang bundel His, gagal jantung
(hindari bila berat); pembesaran prostat; glaukoma; gangguan hati atau ginjal; kehamilan dan
menyusui.
Interaksi:
lihat lampiran 1 (Disopiramid).
Kontraindikasi:
blok jantung derajat 2 atau 3 dan disfungsi SA (kecuali bila dipakai pacu jantung); syok
kardiogenik; gagal jantung berat yang tidak terkompensasi.

Efek Samping:
takikardia ventrikel, fibrilasi ventrikel atau torsades de pointes (biasanya disertai dengan
pemanjangan kompleks QRS atau interval QT), depresi miokard, hipotensi, blok AV; efek
antimuskarinik (mulut kering, penglihatan kabur, retensi urin); iritasi saluran cerna; psikosis,
penyakit kuning kolestatik, hipoglikemi.
Dosis:
oral, 300-800 mg sehari dalam dosis terbagi.
Injeksi intravena lambat, 2 mg/kg bb selama paling sedikit 5 menit sampai maksimal 150 mg,
dengan pantauan EKG, segera diikuti dengan 200 mg oral, kemudian 200 mg tiap 8 jam selama
24 jam atau infus intravena 400 mcg/kg bb/jam, maksimal 300 mg dalam jam pertama dan 800
mg sehari.

IMIPRAMIN
Imipramin adalah antidepresan trisiklik yang juga mempunyai aktivitas antiaritmia. Kerja
elektrofisiologik dan aktivitas dalam klinik adalah sama dengan kuinidin. Dosis permulaan
sebaiknya lebih kecil, sebab efek samping obat ini sangat menonjol dan dikurangi sambil
meningkatkan dosis perlahan-lahan.
Indikasi:
depresi, nocturnal enuresis pada anak.
Peringatan:
lihat Amitriptilin hidroklorida. penyakit jantung (terutama dengan aritmia), epilepsi, hamil,
menyusui, lansia, gangguan faal hati, penyakit tiroid, psikosis, glaukoma sudut sempit, retensi
urin, bersamaan dengan terapi elektrokonvulsif, hindari pemutusan obat mendadak, hati-hati
pada anestesia, porfiria.
Kontraindikasi:
infark miokardial yang baru, aritmia, mania, penyakit hati berat.Efek Samping:
lihat Amitriptilin hidroklorida, kurang sedatif.
Dosis:
depresi: dosis awal sampai 75 mg/hari, dalam dosis terbagi, naikkan bertahap sampai 150-200
mg (sampai 300 mg untuk pasien rawat inap). Sampai 150 mg dapat diberikan sebagai dosis
tunggal sebelum tidur. Dosis pemeliharaan lazim: 50-100 mg/hari. LANSIA dosis awal 10
mg/hari, naikkan bertahap sampai 30-50 mg/hari. ANAK tidak dianjurkan (pada depresi).
Nocturnal enuresis, ANAK 7 tahun, 25 mg, 8-11 th 25-50 mg, lebih dari 11 tahun 50-75 mg,
menjelang tidur. Periode pengobatan maksimal (termasuk pemutusan obat bertahap), 3 bulan.
Untuk mengulang kembali, periksa pasien lengkap lebih dulu.

AMIODARON
Indikasi:
Gangguanritme atrrium, nodus dan ventrikel. Gangguan ritme yang berkaitan dengan sindroma
Wolf Parkinson-White.
Kontra Indikasi:
Sinus bradikardia, blo[,SA (sino-atrial) , blok AV (atrioventrikuler) , Sick"sinus Syndrome ,
gangguan fungsi tiroid, wanita hamil dan menyusui. Perhatian Monitor tekanan darah, fungsi
tfuoid, fungsi hati secara teratur. Hati-hati pada tekanan darah tinggi, insufisiensi pemafasan
berat , kardiomiopati dan payah jantung.
Merupakan obat antiaritmia dari klas III, yang mekanisme kedanya memanjangkan repolarisasi.
Amiodaron diabsorbsi secara lambat dan tidak sempurna pada pemberian oral, kadar puncak
tercapai setelah 5-6 jam. Amiodaron terikat pada jaringan dan dimetabolisme secara lambat
dihati. Waktu paruhnya panjang, yaitu 25-60 hari.Karena memerlukan beberapa bulan untuk
mencapai efek penuh, diperlukan dosis awal
(loading dose) selama 8-10 hari dan dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan. Pengobatan dinilai
setelah 2-8 rninggu; dan diteruskan bila aritrnia ventrikel tidak dapat dilbangkitkan lagi.
Dosis
Karena memerlukan waktu untuk mencapai efek penuh, diperlukan dosis awal (loading dose)
Tablet: 600mg/hari selama 8-10 hari
Infus: 5mg/kgBB dengan infus kira2 20 menit-2 jam
dapat diulang}-3xlhai
Dosis pemeliharaan:
Tablet: 100-400mg/hari
Infus: 10-20mg&gBBl24jam
Monitor tekanan darah, fungsi tfuoid, fungsi hati secara teratur. Hati-hati pada tekanan darah
tinggi, insufisiensi pemafasan berat , kardiomiopati dan payah jantung.
Efek samping
Mikrodeposit pada kornea, fotosensitisasi & pigmentasi. Hiper atau hipotiroidi, gangguan
saluran cerna , sakit kepala.
Interaksi Obat
Amiodaron meningkatkan kadar dan efek digoksin, warfarin/antikoagulan, kuinidin,
prokainamid, fenitoin, enkainid, flekainid dan diltiazem.
Meningkatkan kecenderungan bradikardia, henti sinus dan penghambatan AV bila diberikan
bersama-sama obat penyekat beta atau penghambat kanal Ca. Laksatif, kortikosteroid sistemik.

Karena eliminasinya lambat, gejala interaksi, dapat bertahan selama beberapa minggu setelah
obat dihentikan
Nama 0bat dan Produsen Amiodaron:
CORDARON (Sanofi Synthelabo) , KENDARONE (Darya Varia) , TIARYT (Fahrenheit)

LIDOKAIN
Indikasi:
aritmia ventrikel, terutama setelah infark miokard.
Peringatan:
dosis lebih rendah pada gagal jantung kongestif, pada gagal hati, gagal ginjal dan setelah bedah
jantung; usia lanjut; kehamilan.
Interaksi:
lampiran 1 (Lidokain).
Kontraindikasi:
gangguan nodus SA, semua derajat blok AV, depresi miokard yang berat; porfiria.
Efek Samping:
pusing, kesemutan, atau mengantuk (terutama bila injeksi terlalu cepat); efek SSP lainnya
(bingung, depresi pernapasan dan konvulsi); hipotensi dan bradikardia (sampai terjadi henti
jantung); hipersensitivitas.
Dosis:
injeksi intravena, pada pasien tanpa gangguan sirkulasi yang berat, 100 mg sebagai bolus selama
beberapa menit (50 mg pada pasien dengan BB lebih ringan atau pasien dengan gangguan
sirkulasi yang berat), segera diikuti dengan infus 4 mg/menit selama 30 menit, 2 mg/menit
selama 2 jam, kemudian 1 mg/menit; kadarnya dikurangi lagi bila infusnya dilanjutkan lebih dari
24 jam (pantauan EKG dan supervisi dokter ahli jantung).
Keterangan:

Penting. setelah injeksi intravena, lidokain masa kerjanya pendek (berakhir dalam 15-20 menit). Bila infus intr
tidak segera tersedia, injeksi intravena awal 50-100 mg dapat diulangi bila perlu 1 kali atau 2 kali dengan in
tidak kurang dari 10 menit).
List Nama Dagang
Bioneuron

Lignovell

Camidon

Loxyne

Inacain

Neurotrat Forte

Kifacaine

Novabion

Lidocain

Paramidon

Lidocain Compositum

Pehacain

Lidodex

Sensiva

Lidofion

Xylestesin-A

Lidox

Xylocaine

TOKAINID & MEKSILETIN


Tokainid diabsorpsi dengan sempurna setelah pemberian peroral, kadar puncak dalam plasma
muncul dalam waktu 1-2 jam, sekitar 40% tokainid diekskresikan dalam urin dalam bentuk utuh.
Waktu paruh dalam plasma adalah 11-15 jam, dan nilai ini naik duakali lipat pada pasien gagal
ginjal atau gagal hati.
Meksiletin pada pemberian peroral diabsorpsi dengan baik dan bioavaibilitas sistemiknya adalah
sekitar 90%. Obat ini dieliminasi melalui metabolisme hati, sekitar 10% dosis ditemui dalam
bentuk yang tak brubah diurin. Waktu paruhnya sekitar 10 jam.

Tokainid & Meksiletin adalah turunan lidokain yang tahan terhadap metabolisme hati pada
lintasan pertama. Karena itu dapat digunakan melalui oral. Kedua obat menyebabkan efek
samping neurologik, termasuk tremor, penglihatan kabur, dan letargik.
EFEK SAMPING
Tokainid dan meksiletin juga mempunyai efek samping terhadap SSP dimana terjadi pusing,
ringan kepala, tremor, dan saluran cerna. Selain itu tokainid juga dapat menimbulkan
granulositopenia yang dapat diikuti oleh infeksi, sepsis, dan kematian.

Anda mungkin juga menyukai