NIM : 22013097
Anastesi Lokal
1. Bupivacain
• Indikasi : Anestesi lokal
• Kontraindikasi : Meningitis, tumor, poliomielitis, perdarahan kranial. TBC aktif atau
lesi metastatik pada kolumna vertebra, septikemia. Anemia pernisiosa dengan
degenerasi subakut dari Medika spinalis. Infeksi pirogenik pada kulit dan atau pada
tempat injeksi. Syok karsinogenik atau Hipovolemik. Gangguan koagulasi darah atau
sedang menjalani terapi dengan antikoagulan.
• Efek samping : Hipotensi, bradikardi, sakit kepala pasca anastesi spinal. Mengantuk,
parastesia, kolaps sirkulasi, kejang, depresi pernafasan, dan atau henti nafas. Reaksi
alergi, misalnya lesi pada kulit, urtikaria, edema dan reaksi anafilaktoid.
• Sediaan : Tersedia dalam bentuk larutan konsentrat.
• Dosis : Dewasa 400 mg sebagai dosis tunggal, diberikan > 24jam
2. Lidokain
• Indikasi : Anestesi lokal
• Kontraindikasi : hipersensitivitas terhadap komponen obat ini, serta pada kondisi
adanya hipovolemia, complete heart block, sindrom Adam-Stokes, dan sindrom
Wolff-Parkinson-White.
• Efek samping : Mual, muntah, atau konstipasi, pusing, kesemutan, tremor, sakit
kepala, hipotensi, iriitasi kulitseperti kemerahan, atau bengkak di area suntikan atau
di kulit yang diolesi lidocaine
• Sediaan : Krim, salep, gel, suppositoria, semprot, suntik, tablet hisap, tetes telinga.
• Dosis : Anaestesi epidural : Suntikan di daerah saraf tulang belakang (anastersi
lumbal epidural, thoracic epidural, atau caudal): Dosis 250–300 mg sebagai larutan
1% untuk analgesik epidural lumbar/pinggang. Anestesi spinel : Suntikan daerah
saraf tulang belakang (spinal): Dosis 50 mg–100 mg sebagai larutan 5% tergantung
jenis operasi.
3. Kokain
• Indikasi : Digunakan sebagai anestesi topikal, terutama
untuk hidung tenggorokan
• Kontraindikasi : Pasien dengan riwayat alergi atau hipertensivitas
terhadap obat atau komponen larutan topikal
• Efek samping : Serangan jantung, kejang dan henti napas
• Sediaan : Oral (serbuk)
• Dosis : Kokain menginduksi toleransi terhadap efek obat
4. Ropivacaine
• Indikasi : Anestesi lokal
• Kontraindikasi : -
• Efek samping : Penglihatan kabur, nyeri dada atau ketidaknyamanan,
kebingungan, pusing, pingsan, atau pusing saat bangun tiba-tiba dari
posisi berbaring atau duduk, sakit kepala ringan, pusing, atau pingsan,
detak jantung lambat atau tidak teratur, berkeringat, kelelahan atau
kelemahan yang tidak biasa
• Sediaan : cairan suntikan
• Dosis : Dosis maksimum 28 mg/jam (14 mL/jam) jika pasien diberikan
pereda nyeri lain. Epidural toraks: 12–28 mg/jam (6–14 mL/jam) secara
berkelanjutan.
5. Prokain
• Indikasi : Anestesi lokal
• Kontraindikasi : Hipersensitivitas, blok jantung total. Tidak untuk diterapkan pada
permukaan yang meradang atau trauma, konsentrasi plasmakolinesterase rendah,
tidak untuk ditanamkan ke telinga tengah. Septicemia umum. Blok epidural atau
spinal tidakboleh digunakan pada pasien dengan penyakit serebrospinal, syok
kardiogenik/hipovolemik, atau kondisi koagulasi yang berubah.
• Efek samping : Reaksi alergi, nyeri dada atau detak jantung lambat atau tidak
teratur, pusing atau mengantuk, kecemasan atau kegelisahan, mual atau muntah,
dan gemetar atau kejang
• Sediaan : Injeksi
• Dosis :
*Anestesi infiltrasi perkutan
Dewasa: 350-600mg menggunakan larutan 0,25 atau 0,5%
*Blok saraf tepi
Dewasa: 500mg prokain HCI sebagai larutan 0,5%, 1% atau 2%. Hingga 1g dapat
digunakan.
6. Prilokain
• Indikasi : Anestesi local gigi
• Kontraindikasi : Hipersensitivitas. methaemoglobinaemia bawaan atau idiopatik,
masalah konduksi jantung serius, anemia berat, syok kardiogenik dan hipovolemik.
Sepsis di situs administrasi.
• Efek samping : Methaemoglobinaemia, reaksi kardiovaskular, porfiria, disfungsi
otot ocular, depresi kardiovaskular dan pernapasan, tinnitus, penglihatan kabur,
mualmuntah, kelemahan otot, nyeri punggung, mengantuk, disorientasi, pusing,
parestesia, hipertensidan reaksi bipersensitivitas
• Sediaan : Injeksi
• Dosis : Anestesi lokal: ≤500 mg; Untuk perawatan gigi = 40-80 mg Anestesi spinal:
40–60 mg. Dosis maksimal <70 kg = 8 mg/kgBB; <70 kg = 600 mg Anestesi epidural:
100–500 mg (tergantung area bius) Blok saraf perifer: 10–500 mg (tergantung area
bius). Dosis maksimal <70 kg = 8 mg/kgBB; <70 kg = 600 mg.
7. Tetracaine
• Indikasi : : Lebih sering digunakan untuk anestesi spinal, penggunaan topikal pada
mata dan nasofaring
• Kontraindikasi : Hindari pemberian pada pasien yang hipersensitif (reaksi
berlebihan atau sangat sensitif) terhadap kandungan dalam obat tersebut.
• Efek samping : : Pusing, tremor, bernapas terengah-engah, sakit kepala parah,
kesemutan,dll
• Sediaan : Obat Tetes Mata
• Dosis : Dewasa teteskan 0,5-1% larutan tetracaine