1. Furosemid
Farmakodinamik
Farmako dinamik obat ini yaitu menghambat system transport pasangan
Na+/K+/2Cl di membrane luminal bagian tebal ansa Henle asendens. Dengan
menghambat transport ini diuretic ini menurunkan reabsorbsi Nacl dan juga
mengurangi potensi positif lumen normal yang didapat dari daur ulang K+.
Furosemid bekerja dengan menghindari penyerapan natrium klorida dan air
dari cairan yang di saring dalam tubulus ginjal menyebabkan peningkatan
yang mendalam output urin (diuresis). Efek diuretic furosemide dapat
menyebabkan penurunan natriumklorida., air dan mineral lainnya. Indikasi
furosemide digunakan untuk mengobati
tekanan darah tinggi.
Farmakokinetik
Onset diuresis oral antara 30-60 menit. Im 20 menit, iv 5 menit,efek puncak
oral dicapai 1-2 jam setelah pemberian durasi 6-8 jam iv 2 jam. Absorpsi oral
60-67% sedangkan ikatan protein >98 %. Untuk waktu paruh fungsi ginjal
normal 0,5 1,1 jam end stage renal disease 9 jam. Eliminasi 50 % dari
pemberian oral atau 80 % iv diekskresikan melalui urin setelah 24 jam.
2. Magnesium Sulfat
Kategori farmakologi : antikonvulsan, suplemen elektrolit (parentral)
Indikasi :pengobatan dan pencegahan hipomagnesemia,
pencegahan dan pengobatan kejang pada preklamsi atau
eklamsi berat, pediatric akut nefritis, pengobatan cardiac
aritmia yang disebabkan oleh hipomagnesemia.
Kontraindikasi : hipersensitif terhadap komponen obat, myocardiac
demage.
Efek samping : pada efek fungsi neuromaskuler dapat terjadi pada
pasien yang sakit neuromaskuler ( misalnya myastania
gravis), pada cardiovaskluer hipotensi dan vasodilatasi.
Gastrointestinal : diare.
Mekanisme kerja : secara parenteral magnesium menurunkan asetilkolin
pada saraf motorik terminal dan aktivitasnya pada
miokardium dengan menurunkan impuls nodus SA rata-
rata dan memperpanjang waktu konduksi. Magnesium
juga dibutuhkan pada pertukaran kalsium, natrium dan
kaliumdi dalam dan diluar sel sehingga menstabilisasi
exitabilitas membrane.
Farmakokinetik : onset antikonvulsan : i.m. 1 jam. Durasi antikonvulsan
: i.m 3-4 jam iv 30 menit. Distribusi : tulang ( 50 60 %)
cairan ektrasel 1-2 %, ikatan protein : 30 % dengan
albumin. Ekresi : urin. Dosis Pre eklamsi berat :
dewasa ; i.v 4- 5 gram infuse diikuti dengan 1 2
gram/jam infuse atau dapat diikuti 4 5 gram i.m. setiap
4 jam , maksimum 40 gram/24 jam.
Kontra indikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini, hamil dan
laktasi, anak
Dosis:
Magnesium Sulfat
Inisial: 4-6 g. IV bolus dalam 15-20 menit; bila kejang timbul setelah
pemberian bolus, dapat ditambahkan 2 g. IV dalam 3-5 menit. Kurang lebih
10-15% pasien mengalami kejang lagi setelah pemberian loading dosis.
Dosis rumatan: 2-4 g./jam IV per drip. Bila kadar magnesium > 10 mg/dl
dalam waktu 4 jam setelah pemberian per bolus maka dosis rumatan dapat
diturunkan.
Pada Magpie Study, untuk keamanan, dosis magnesium dibatasi. Dosis awal
terbatas pada 4 g. bolus IV, dilanjutkan dengan dosis rumatan 1 g./jam. Jika
diberikan IM, dosisnya 10 g. dilanjutkan 5 g. setiap 4 jam. Terapi diteruskan
hingga 24 jam.
3. Nifedipine
Tablet salut selaput 10 mg
Komposisi:
Tiap tablet salut selaput mengandung:
Nifedipine ................................... 10 mg
Farmakodinamik:
Farmakokinetik:
a. Absorpsi
b. Distribusi
c. Eliminasi
Pada pasien dengan fungsi ginjal dan hati yang normal, waktu paruh
eliminasinya adalah 2-5 jam. Nifedipine dimetabolisme dengan cepat dan
lengkap di dalam hati dan diubah menjadi metabolit tidak aktif. Kurang lebih
70-80% diekskresikan melalui urin dalam bentuk metabolitnya dan 15%
diekskresikan melalui feses juga dalam bentuk metabolitnya.
Indikasi:
Overdosis:
a. Pemberian nifedipine pada pasien dengan stenosis aorta atau pasien yang
sedang diberikan -bloker atau obat depresan miokardium lainnya dapat
menyebabkan risiko kegagalan jantung.
b. Nifedipine diekskresikan ke dalam ASI, hentikan menyusui selama minum
obat ini.
c. Selama minum obat ini, harus dilakukan pemeriksaan medik secara
teratur.
Efek Samping:
Kontraindikasi:
Interaksi Obat: