Anda di halaman 1dari 2

Eas Primer Infus

Furosemid (DIH)
a. Indikasi:
Edema pada Hipertensi
b. Dosis:
 Oral: 20-80 mg dosis awal; 20-40 mg peningkatan dosis, interval 6-8 jam, 2x1.
Oral dapat di minum tanpa atau dengan makanan, untuk diet yang
menyebabkan kehilangan potasium dapat pada perut kosing dan gangguan GI
diberikan bersama makanan.
 IM/IV: 20-40 mg dapat di ulang dalam 1-2 jam sesuai kebutuhan dan dapat di
tingkatkan 20 mg/ dosis hingga 1000 mg/hari, interval 6-12 jam.
 IV Infus: 20-40 mg dosis awal IV bolus, dosis infus 10-40 mg/jam. Jika output
urin <1 ml/kg/jam 2x yang diperlukan hingga maksimum 80-160 mg/ jam.
Resiko yang terkait dengan tingkat infus yang lebih tinggi (80-160 mg/jam)
harus dipertimbangkan dengan strategi alternatif.
 Dosis (untuk kerusakan ginjal)
GGK 1-3 g/hari, hindari dalam keadaan oligurik
c. Farmakalogi
 Mekanisme Kerja: menghambat reabsorbsi natrium dan klorida pada henle dan
tubulus distal, sehingga menggangu sistem kotransport yang mengikat klorida
sehingga meningkatkan ekskresi air, natrium, klorida, magnesium, dan
kalsium.
 Onset: oral 30-60 menit, IM 30 menit, IV 5 menit.
 T1/2: 0,5-1,1 jam pada fungsi ginjal normal dan 9 jam pada penyakit ginjal
stadium akhir.
d. Sediaan:
 Injeksi 10 mg/ mL (2 mL, 4 mL, 10 mL)
 Tablet 20 mg, 40 mg,80 mg
 Dapat menggunakan Dektrosa, Manitol 20%, RL, NaCl.
e. Efek Samping:hiperurisemia, hipokalemia, hipotensi

ISDN (DIH)
a. Indikasi: Angina
b. Dosis:
 Angina
Oral: 5-40 mg 4 kali / hari atau 40 mg setiap 8-12 jam.
Sublingual: 2,5-5 mg setiap 5-10 menit untuk maksimum 3 dosis dalam 15-30
menit; dosis profilaksis 15 menit sebelum serangan.
 Gangguan spastik esofagus (off label):
Oral: 5-10 mg sebelum makan
Sublingual: 2,5 mg setelah makan
 Catatan: Toleransi terhadap efek nitrat berkembang dengan paparan kronis.
Toleransi hanya dapat diatasi dengan waktu singkat absensi nitrat dari tubuh.
Jangka waktu singkat (10-12 jam) penarikan nitrat membantu meminimalkan
toleransi. Rekomendasi umum adalah mengambil dosis terakhir agen short-
acting paling lambat jam 7 malam; berikan 2-3 kali / hari, bukan 4 kali / hari.
c. Farmakologi:
 Mekanisme Kerja: Merangsang cyclic-GMP intraseluler menghasilkan
relaksasi otot polos pembuluh darah arteri dan vena. Peningkatan pooling vena
menurunkan tekanan ventrikel kiri (preload) dan dilatasi arteri menurunkan
resistensi arteri (afterload). Oleh karena itu, mengurangi kebutuhan oksigen
jantung dengan menurunkan tekanan ventrikel kiri dan resistensi vaskular
sistemik dengan melebarkan arteri. Selain itu, pelebaran arteri koroner
meningkatkan aliran kolateral ke daerah iskemik; otot polos esofagus
dilonggarkan melalui mekanisme yang sama.
 Onset: tablet sublingual 2-10 menit, tablet kunyah 3 menit, tablet oral 45-60
menit.
 Durasi: tablet sublingual 1-2 jam, tablet kunyah 0,5-2 jam, tablet oral 4-6 jam.
 T1/2: 1-4 jam
d. Sediaan:
 Tablet: 5 mg, 10 mg. 20 mg
 Sublingual: 2,5 mg, 5 mg
e. Efek Samping: Hipotensi/ Bradikardi, rardiomiopati hipertrofik, gastrointestinal.

Cefoperazon (MIMS)
a. Indikasi: Anti infeksi
b. Dosis:
 Dewasa: 2-4 g setiap hari dalam 2 dosis terbagi, dapat ditingkatkan 12 g setiap
hari dalam 2-4 dosis terbagi untuk infeksi berat yang diberikan infus IM atau
IV.
 Kerusakan Ginjal dengan kerusakan hati 1-2 g/hari.
c. Kontraindikasi: Sefalosporin
d. Farmakologi:
 Mekanisme Kerja: berikatan dengan satu atau lebih protein penisilin (PBP)
yang menghambat transpeptidasi sintesis peptidoglikan di dinding sel bakteri,
sehingga menghambat biosintesis dan menahan perakitan dinding sel yang
mengakibatkan kematian sel bakteri.
e. Sediaan: -
f. Efek Samping: ruam kulit, urtikaria, eosinofilia, diare, mual, muntah, phloebitis,
hipotrombinaemia. Berpotensi fatal: hipersensitivitas, neuromuskular, nefrotoksisitas.

Levofloxacin (MIMS)
a. Indikasi: Pyelonephritis
b. Dosis:
c. Farmakologi:
 Menghambat topoisomerase bakteri IV dan DNA gyrase
d. Sediaan:
e. Efek Samping: nyeri dada, edema, gastrointestinal

Anda mungkin juga menyukai