Anda di halaman 1dari 42

FARMAKOLOGI

GASTROINTESTINAL
Zulkarnain, dr
Zulanda_dr@yahoo.com

Departemen Farmakologi dan


Terapeutik
Fakultas Kedokteran Unsyiah

Histamin, gastrin, pepsin & Ach kontrol sekresi


asam lambung
Jalur akhir melalui pompa proton (H+/K+ ATPase)
Obat-obat yg mempengaruhi GIT terbagi 2 :
Obat2 yg bekerja di lambung (gaster) digunakan:
Ulcus peptic, reflux oesophagitis, ZES, Acute benigna gastric ulcer

Obat2 yg bekerja di usus digunakan :


Konstipasi, diare, cacingan

17/10/16

BALANCE THEORY SHAY


& SUN
Ulcer
Healing
Aggressive
Factor
Defensive
Factor
Mucus, mucin
Fosfolipida
Ion bicarbonat
Prostaglandin
Mucous blood flow
Cell regeneration

BALANCE
Shay & Sun

Acid
Pepsin
Food
Alcohol
NSAIDs
H. pylori

Pathogenesis of NSAID-induced ulcers

PROTECTIVE
FACTORS

AGGRESSIVE FACTORS

Prostaglandins

Acid + pepsin

H. pylori

Mucus layer
Bicarbonate
Surface epithelial
cells
Mucosal blood
supply
Seager & Hawkey, BMJ 2001; 323: 12369.

Pathogenesis of NSAID-induced ulcers

PROTECTIVE
FACTORS

AGGRESSIVE FACTORS

Prostaglandins

NSAIDs

Acid + pepsin

H. pylori

Mucus layer
Bicarbonate

Surface epithelial
cells

Mucosal blood
supply

Seager & Hawkey, BMJ 2001; 323: 12369.

OBAT-OBAT YG BEKERJA DI LAMBUNG


1. Antagonis H2-Reseptor
2. Antasida
3. Proton pump inhibitor
4. Antiemetik
5. Digestan
6. Protektan lambung
7. Prostaglandin
17/10/16

OBAT-OBAT YG BEKERJA DI USUS


1.

Laxantia

2.

Antidiare

3.

Adsorben/demulsen

4.

Anthelmentik

17/10/16

ANTAGONIS H2-RESEPTOR
Mrpkan antihistamin yg aktif pd reseptor H2 selektif
reversibel di lambung hambat hipersekresi asam
lambung.
Tdd : Cimetidine, Ranitidine, Famotidine, Nizatidine,
Roxatidine

Mekanisme kerja Antagonis H2 reseptor :

Menghambat aktifitas histamin, gastrin, pepsin pd reseptor H2 yg


menstimulasi sekresi asam lambung dr sel2 parietal
Mengurangi volume sekresi asam lambung
Menghambat aktifitas asetilkolin, kholinomimetik atau stimulasi
vagal

17/10/16

Indikasi : Ulcus peptic, esofagitis erosif (reflux


gastroesophagus) , ZES

Kelompok obat ini efektif utk terapi jangka


pendek,
Umumnya membutuhkan terapi selama 4 8
minggu utk ulkus peptik
6 12 minggu utk reflux oesophagitis

CIMETIDINE
Farmakokinetik :
Bioavaibilitas oral = IV, IM 70 %
Ikatan protein plasma 20 %
Waktu paruh 2 jam
Eksresi : urin, ASI
Hambat 50% sekresi lambung dicapai bila kadar plasma 800 ng/ml
1000 mg/hari penghambatan sekresi 50%

Farmakodinamik :
Dapat terikat pada reseptor androgen efek antiandrogen
Merangsang sekresi prolaktin
Hambat jalur metabolisme oksidasi obat yg menggunakan enzim
katalisator
sitokrom P450 Peningkatan efek atau toksisitas obat lain

Efek samping :
Pusing, konstipasi, sakit kepala, nyeri otot, artralgia, ginekomasti,
galaktore, impotensi reversibel, trombositopenia, anemia aplastik,
hepatitis
Hati hati pd keadaan : Renal impairment, gastric malignancy,
pregnancy, hemodialysis
11

Interaksi obat :
Antasida & metoklopramida mengurangi bioavaibilitas oral beri
selang 1 jam
Mengurangi absorbsi ketokonazol beri 2 jam sblm simetidin
Propanolol, warfarin, fenitoin, teofilin, diazepam, metronidazol, ???

Bentuk sediaan obat :


Oral : 200, 300, 400 mg/ tablet
Injeksi im/iv : 300 mg / 2 ml
Dosis:
Ulcus peptic aktif : 400-600 mg 2 x sehari PO
ZES : 200 400mg PO 3 x sehari & 400 mg menjelang tidur, slma
6 8 minggu
Injeksi im 200 mg setiap 4 6 jam, IV 200 mg dilarutkan dlm
dextrose 100 ml atau NaCl injeksi 20 ml
17/10/16

12

RANITIDINE
Farmakokinetik :

Intensitas kerja 4-10 x lbh kuat dari simetidin


Biavaibilitas PO 50%
Duration of action 8-12 jam
Kadar puncak plasma 1-3 jam Post PO 150 mg
Ikatan protein plasma 15 %
Eksresi : Ginjal (urin) & feses
Hambat 50% sekresi lambung dicapai bila kadar plasma 100 ng/ml
300 mg/hari penghambatan sekresi 70%

Efek samping : Nyeri kepala,pusing, gangguan GIT, skin rash


Dosis :

Ulcus peptic, Benigna gastric ulcer, reflux oesophagitis 2 x 150 mg (pagi


& malam menjelang tidur.
Pd ZES 3 x 150 mg/hari
Dosis Injeksi im/iv : 50 mg setiap 6-8 jam

17/10/16

13

Bentuk sediaan Obat:


Oral :150 mg, 300 mg/tablet
Injeksi ampul 2 ml : 25 mg/ ml

Interaksi obat :
Antasida & metoklopramida mengurangi bioavaibilitas oral
Ranitidin dpt menghambat absorbsi diazepam
Meningkatkan absorpsi midazolam
Mengurangi absorpsi cobalamine
Mengurangi klirens warfarin

17/10/16

14

PROTON PUMP INHIBITOR


Tdd : Omeprazole, lansoprazole, pantoprazole,
rabeprazole, esomeprazole
Mekanisme kerja obat :
Hambat pompa proton (H+/K+ ATPase) scra
ireversibel dr sel parietal lambung ke lumen
lambung.
Sasaran lgsg pd bgn terminal dlm produksi
asam lambung lbh efektif hingga 90%.

17/10/16

15

Penggunaan klinik:
Ulcus peptic, Reflux oesophagitis, ZES,
gastropati akibat penggunaan OAINS,
dyspepsia dan infeksi oleh Helicobacter pylori
Efek samping:
Nyeri kepala, diare, rash, pusing, somnolen,
bingung, reversibel impoten, muscle cramps,
gynaecomastia

17/10/16

16

Secara umum interaksi obat dg proton pump inhibitor


antara lain:
Mengubah absorpsi asam2 lemah, griseofulvin,,
itraconazole, Fe, vitamin B12
Berkurang atau bertambah ?
Mengurangi absorpsi/konsentrasi ketoconazole
Meningkatkan Absorpsi serta konsentrasi digoxin dl darah

OMEPRAZOLE
Bentuk sediaan obat:
Oral : 20 mg/kapsul;
Dosis :
Ulcus peptic, benigna gastric ulcer, erosive reflux oesophagitis,
ZES 1 x sehari 1 2 kapsul selama 4 8 minggu
Interaksi obat : Menunda eliminasi diazepam, fenitoin danwarfarin

17/10/16

18

LANSOPRAZOLE
Bentuk Sediaan obat:
Oral : 30 mg/kapsul

Dosis

Ulcus peptic, reflux oesophagitis, benigna gastric ulcer, 1 x 30 mg/hari slma


4 minggu

Efek samping :
Konstipasi, diare,nyeri kepala, abdominal distensi, mulut kering, susah tidur
Hati-hati pada: Gangguan hepar, pregnancy, lactation, dan anak2

Interaksi obat :
Meningkatkan clearance theophyllin
Memperlambat metabolisme dan ekressi diazepam dan fenitoin
17/10/16

19

H Pylori Eradication

Tripple therapy (1 or 2 weeks):

PPI + Amoxicillin + Clarithromycin

PPI + Metronidazole + Clarithromycin

PPI + Metronidazole + Tetracyclin (Alergy to clarithromycin)

Quadrupple therapy ( 1 or 2 weeks):

If fail to therapy combination 3 drugs:

Bismuth + PPI + Amoxicillin + Clarithromycin

Bismuth + PPI + Metroniudazole + Clarithromycin

High resistency area:

PPI + Bismuth + Tetracyclin + Metronidazole

PPI 2 x/d: Omeprazole/Esomeprazole 20 mg, Lansoprazole 30 mg, Pantoprazole 40 mg,


Rabeprazole 10 mg

Amoxicillin 2 x 1000 mg/d, Clarithromycin 2 x 500 mg/d, metronidazole 3 x 500 mg/d, tetracyclin
4 x 250 mg/d, Bismuth 4 x 120 mg/d

ANTACIDA = ANTI ULCER PEPTIC


Mrpkan basa lemah bereaksi dg HCl lambung bentuk garam & air
Keampuhan antasida dl mengobati ulkus peptik membutuhkan dosis
yg lebih besar dari dosis obat antagonis H2 reseptor atau PPI
Mekanisme Kerja Obat: Menetralisir asam lambung & meningkatkan
pH gaster
Berdasarkan cara kerjanya, maka antasida ada 2:
Antasida non-sistemik (garam2 Magnesium /Aluminium)
Antasida sistemik ( garam2 Calcium/Natrium)

Indikasi :
Dypepsia
Symptomatic relief (menghilangkan gejala)
Ulcus peptic
Bentuk kombinasi : Acitral, Gelusil, Mylanta, Digel, Actal-plus,
Dexanta, Polycrol, Kalmag,dll
17/10/16

21

Antasida non-sistemik
Paling bny digunakan krn kationnya mbentuk ikatan
kompleks yg tdk diserap di usus halus.
Kelompok ini memiliki kerja yg lbh lama, dg mengikat
mukus lambung proteksi kontak lgsg antara asam
lambung dg mukosa lambung
Penggunaan kronis terbentuk batu ginjal/empedu.
Interaksi obat : menurunkan absorpsi Tetrasiklin,
itraconazole dan garam2 Ferro dan asam-asam empedu
shg tbentuk ikat kompleks yang tidak larut.

17/10/16

22

Contohnya :
1. Garam-garam Magnesium (silikat / phospat)
ES: Diare
2. Garam-garam Aluminium (silikat)
ES: Sembelit, hipofosfatemia
3. Magnesium hidroksida/ Aluminium hidroksida
Tdk di absorpsi, dapat meningkatkan pH gastric juice & mengabsorpsi pepsin
4. Magnesium trisilikat/ aluminium trisilikat
Efek antasida bertahan lama & dpt mengabsorpsi pepsin, meningkatkan pH gastric
juice
5. Magnesium-Aluminium trisilikat
Garam-garam Mg/Al ini jarang digunakan tunggal, biasanya diberikan dalam bentuk
kombinasi dengan obat lain, kombinasi ini sangat cepat memberikan perbaikan klinis.
17/10/16

23

Antasida sistemik
1.

Natrium bicarbonat (NaHCO3, baking soda)


Dgn HCl lambung akan terbentuk NaCl, CO2 dan H2O
CO2 yang terbentuk akan merangsang sekresi gastrin
CO2 yg trbtk dpt menyebabkan perut gembung dan sering bersendawa
Dapat meningkatkan pH gastric juice.
Hati2 penggunaan dlm wkt yg lama atau pd dosis tinggi, krn NaCl yg akan diabsorpsi akan
memperburuk OS Hipertensi, gangguan ginjal, CHF
2. Calcium carbonat (CaCO3)
Lama kerja garam-garam ini lebih panjang, dapat menyebabkan acid rebound.
Penggunaan harus hati-hati pada penderita yang sedang diet Calcium
SE: konstipasi
3. Natrium Alginat

17/10/16

24

PROTEKTAN MUKOSA LAMBUNG


Senyawa Bismut Koloid
MKO:

mengabsorpsi pepsin

Meningkatkan sintesis prostaglandin

Menstimulasi sekresi bicarbonat endogen


Contohnya:
1.
Bismuth sub citras = Denol,
2.
Bi-sub Nitras/Bismuth sub carbonat = Anti maag
PK:
infeksi oleh Helicobacter pylori
peptic ulcer
Efek samping : nausea, vomiting, lidah hitam, faeses hitam
17/10/16

25

Sucralfate
Mrpkan komplek antara Al-hidroksida dengan Sukrosa sulfat
Mekanisme kerja :
Sucralfate dlm suasana asam, akan melepaskan aluminium membentuk ikatan kompleks dg
glikoprotein
Komplek yang terbentuk berikatan dg mukus mengurangi degradasi mukus oleh pepsin atau asam
lambung
Menstimulasi sekresi bicarbonat & produksi Prostaglandin

Indikasi : Ulcus peptic dan chronic gastritis


Efek samping : konstipasi, mulut kering, nausea, muntah, sakit kepala & rash
Interaksi : mengurangi absorpsi antibiotika turunan Fluoroquinolone, simetidin, teofilin, tetrasiklin,
digoxin, dan amitriptilin
Obat ini perlu pH asam untuk diaktifkan pemberian bersama dg antasida dilakukan 1,5 jam
sebelum atau sesudah pemberian sukralfate
Bentuk sediaan : Tablet 500 mg, caplet 1000 mg
Dosis : 4 X 1 gr/hari dlm keadaan lambung kosong (1 jam ac) dan menjelang tidur

17/10/16

26

Misoprostol
Analog metilester PGE1
PGE & PGI disintesa di mukosa lambung dan usus.
PG ini dibutuhkan untuk proteksi sel mukosa gastric & intestinal
MKO:

Hambat produksi c AMP yg dirangsang oleh histamin

Hambat sekresi asam lambung akibat rangsangan oleh makanan, histamin, pentagastrin
dan caffein pada sel-sel pariental

Meningkatkan aliran darah pada saluran cerna, sekresi mukus dan bicarbonat.

Indikasi : Mencegah kerusakan lambung akibat penggunaan NSAIDS


Efek samping : Diare, nyeri lambung, cramps otot perut, kontraksi uterus dll
Bentuk sediaan : 200 ug/tab
Dosis : 4 kali sehari 1 tablet
17/10/16

27

ANTI EMETIK
Indikasi : Morning sickness of pregnancy (mual/muntah pada kehamilan)
Motion sickness (mabuk perjalanan), pd pengg cytotoxic drugs

Penggolongan antiemetik:
1. Antagonis H-1 receptor
Mrpkan antimuntah yg disebabkan oleh rangsangan bahan-bahan yang terdapat di
dalam lambung.
Ex : Cinnarizine, Cyclizine, Dimenhydrinat, Promethazine
PK: motion sickness
MKO : 4 jam setelah dimakan
LKO : 24 jam

17/10/16

28

2. Antagonis muscarinic (hyosine)


MKO : Menghambat aktifitas Asetil kholin
ES : mengantuk, mulut kering, pandangan kabur, retensi urine
Efek ini jarang muncul pd dosis terapi

3. Antagonis 5 hydroxy Tryptamine (5-HT)


5-HT mrpkn neurohormonal yg tdpt dalam GIT yang bersifat antiemetik
Yang termasuk Antagonis 5-HT a.l: Ondanstrone, granissetrone,
tropisetron
PK : terutama utk cegah & mengobati muntah akibat cytotoxic drugs
BSO : oral, iv, infus tetes
ES: sakit kepala, gangguan lambung

17/10/16

29

4. Turunan Phenothiazines (antipsychotic)

Kelompok ini aktif melawan muntah yg disebabkan bhn-bhn yg merangsang


CTZ, tapi tidak aktif dlm melawan muntah akibat stimulasi yg berasal dari GIT.
MKO : Mengantagonis Dopamine pada D2 reseptor di CTZ
BSO : Oral, rektal, parenteral
Yang termasuk kelompok ini : Chlorpromazine, Prochlorperazine,
trifluoperazine, & triethylperazine

5. Antagonis D2 reseptor

Domperidome, Metoclopramide
Mrpkan antagonis Dopamin reseptor yg bekerja di CTZ, tapi pada dosis tinggi
akan mengantagonis 5 HT-3 reseptor

17/10/16

30

6.Turunan Cannabinoid

Nabilone : Menghilangkan muntah yg disebabkan oleh bahan-bahan yg menstimulasi


CTZ
Dapat di antagonis oleh Naloxone
ES: mengantuk, pusing, mulut kering, kdg2 timbul halusinasi & reaksi2 psikosis
lainnya

7.Antiemetik lainnya

Haloperidol, droperidol ( antipsikotik)


Obat-obat ini pencegah muntah akibat cytotoxic drugs, terutama Cysplatine

17/10/16

31

DIGESTIVA
Yang termasuk digestiva/ digestan :
Asam khlorida, enzim2 pencernaan, asam2 empedu & zat2 perangsang pembtkan
cairan empedu ( kloretika)
Indikasi : Achlohydria, yg srg menyertai anaemia pernisiosa, kanker lambung, dll.
Pada keadaan ini perlu penambahan asam lambung (HCl), untuk meningkatkan
kemampuan mencerna makanan dan absorpsi vitamin/mineral tertentu.
1. Larutan HCl 10 % (dosis 2-4 ml, 3x sehari sdg makan)
2. Glutamic acid hydrochlorid
Mrpkan kombinasi HCl dan asam glutamat
(dosis 340mg/kapsul, 3x sehari 1-3 kapsul, ketika sdg makan)
3. Pepsin

Diperoleh dari lapisan kelenjar lambung lembu/babi


( dosis 100-500mg/tablet, 3xsehari sdg makan)
17/10/16

32

4.

Pancreatin :
Diperoleh dari pankreas lembu/babi
Mengandung : lipase, amilase, esterase, nukluase, elastase, protease
Indikasi : Pada keadaan insufisiensi pankreatik mis. pankreatitis, malabsorpsi,
pasca gastrektomi, cystic fibrosis
BSO: tablet/kapsul salut enterik 500mg, 3 x sehari d.c

5.

Asam-asam empedu
Asam-asam empedu penting untuk pencernaan lemak, & biasanya diperoleh dari
lembu/babi
Indikasi :
Penderita gangguan hepar
Penyumbatan pada saluran empedu
Pasca kholestistektomi
Defisiensi pambentuk cairan empedu
Dosis: 300mg/kapsul, 3 x sehari d.c

17/10/16

33

OBAT-OBAT YANG BEKERJA PADA USUS HALUS\


1. Antidiare
PENGOBATAN DIARE:
1. Rehidrasi: terapi dg pengganti cairan elektrolit
2. Pemberian obat-obat yg bekerja lokal (Antimikroba, adsorben,dll)
3. Terapi simptomatis (Pemberian obat yang menekan motilitas usus,
astringensia, spasmolitika
4. Diet: Makanan bubur agar mdh dicerna dan tdk mrgsg sal cerna
dan istirahat yg cukup

17/10/16

34

ADSORBEN
Adsorben digunakan untuk menyerap bahan-bahan yang bersifat mengirritasi mukosa usus
(adsorbensia) melindungi mukosa saluran cerna atau untuk menyerap toksin-toksin yg
dilepaskan oleh mikroba penyebab diare
Adsorbensia yang sering digunakan adalah:
Arang aktif (Carbo adsorben, dosis 10-20 g/hari)
Attapulgite (Mg-silikat, dosis 1-1,5 g/hari)
Kaolin-pectin (Al-silikat, dosis 6-15 g/hari)
Attapulgite-pectin
Pectin (asam poligalakturonat)
Bismuth sub nitras/Bi-sub Carbonas/Bi-sub Citras 100 mg/kali, 3 x sehari

17/10/16

35

Obat-obat yang menekan motilitas usus:


a. Antimuskarinik
b. Turunan opiat
c. Relaksan otot polos

Antimuskarinik alami
1. Atropin sulfas, sering dikombinasikan dengan difenoksilat dosis 0,25-0,5 mg
(3x sehari, oral), injeksi sub-cutan
Indikasi : PUD, Irritable bowel syndrome, diarrhae
2.

Scopolamin HBr, sering dikombinasikan dengan analgetik


(metamizol, dipyron, parasetamol dan salisilamid) mengurangi kekejangan
pd sal. cerna, uterus
Dosis 10mg, 3 x sehari, injeksi im/iv

3. Extract Bellad, Extract Hyosciami


4. Hyocine butyl bromida (buscopan)

17/10/16

36

Obat-obatan untuk memperbaiki flora usus :


Lactobacillus acidophyllus (Lacbon, Biofermin
T/tablet)
Astringensia = adstringensia
Mrpkn obat2 yg menciutkan selaput lendir usus
Mis : tannin, tannalbumin, garam2 bismuth,
garam2 Aluminium

17/10/16

37

Laxantia/purgative/catharti
ca konstipasi) yg
Indikasi : sembelit (obstipasi,
disebabkan oleh adanya gang. GIT, gang. hormonal
(hypertiroidsm), gangguan metabolisme (DM)
Terapi yang tepat untuk mengatasi sembelit :
Pengaturan diet (KH, lemak, serat, protein)
Mengobati penyebabnya
Menghindari makanan/obat2 yang menimbulkan
sembelit (opiat, antimuskarinik, garam2 Al/Fe,
benzodiazepin)

17/10/16

38

Penggolongan Laxantia:
1. Bahan2 yg mengembangkan isi usus, yg bersifat
menahan
air shg volume isi usus > peristaltik BAB
Turunan Cellulosa: Methyl Cellusa, Carboxy Methyl
Cellulosa (CMC).
Dosis 1-1,5 g, 4 x sehari dengan air 3-6 liter

2. Bahan-bahan yg melunakkan faeses, bersifat pelicin


krn
mengurangi tegangan permukaan faeses. Misalnya
- Parafin Liquidum, 15 - 45 ml, 3 x sehari sebelum
tidur
17/10/16
39

3. Zat2 yg menahan air, bersifat mengencerkan faeses


volume > shg cepat dikeluarkan
Magnesium sulfat/phospat/tartrat 3,4 % (15 g dlm
400 ml air), efek BAB timbul 1-1,5 jam setelah
diminum
Natrium sulfat
KI: Pd penderita dg gangguan ginjal
4. Memasukkan cairan dalam rektum (Clysma),
bersifat merenggangkan dinding rektum BAB
Glycerin, minyak zaitun, air sabun
17/10/16

40

5. Zat perangsang dinding mukosa usus


Oleum ricini( minyak jarak, castor oil)

Dlm usus akan tbtk asam ricinat yg merangsang


dinding/mukosa usus
Dosis : 2-3 sendok makan (15-30 ml), diminum sewaktu
perut kosong.
Efek timbul setelah 1-6 jam kemudian.

Phenolphtalein

Merangsang gerakan kolon.


Dosis 60-300 mg diberikan sebelum tidur.
Faeses akan berwarna merah.

Bisacodyl

Dosis 5 mg/tablet,2-3 x sehari, 10 mg/supp

17/10/16

41

Ada yg mau
bertanya..??

Anda mungkin juga menyukai