Anda di halaman 1dari 80

Farmakologi obat tukak lambung

& Irritable Bowel Syndrome (IBS)

Disampaikan oleh:
Rozaimah Zain-Hamid

Departemen Farmakologi & Terapeutik


Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
Curriculum Vitae
N a m a : Prof. DR. Dr. Rozaimah Zain-Hamid, MS, SpFK
Pekerjaan: * Guru Besar Tetap Departemen Farmakologi dan Terapeutik,
Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara (USU)
* Staf Pengajar Prodi S2 Biomedik, S3 Kedokteran FK USU; Prodi S2 &
PPDGS Prostodontie, Konservasi Gigi, Periodontie, Orthodontie
FKG USU
* Ex. Anggota Kom. Nas. Etik Penelitian Kesehatan (KNEPK) (2007-2011;
2011-2015)
* Ex. Anggota Komisi Etik Pengembangan dan Penelitian Kesehatan
Nasional (KEPPKN) (2015-2019)
* Ketua Pengembangan Organisasi Yayasan Asma Sumut (2011-sekarang)
Riwayat Pendidikan:
* Dokter (Dr), Fakultas Kedokteran, USU. Medan
* Magister Sains (MS), „Basic Medical Sciences‟, Fakultas Pascasarjana,
Universitas Indonesia, Jakarta
* DR (Ph.D), „Clinical Pharmacology‟, Institute of Post-graduated Studies,
Universiti Sains Malaysia, Malaysia
* Spesialis Farmakologi Klinik (Sp.FK), Dewan Penilai Kepakaran
Persatuan Dokter Ahli Farmakologi Klinik Indonesia (PERDAFKI) Pusat,
Jakarta.
Farmakoterapi
tukak lambung
Lidah Rongga mulut

Kel. Rongga mulut


ludah Pharynx
Esofagus Kel.
Esofagus ludah

Hepar Kantong
empedu Lambung
Rongga mulut

Usus halus
Kantong Hepar
empedu Spinkter
Pankreas
Pankreas Gaster Usus besar

Usus halus Rektum


Anus
Usus besar Diagram skematis
Duodenum
Rektum dari usus halus
Anus
Fisiologi sekresi asam lambung
Mekanisme sekresi asam
Peningkatan sekresi asam lambung

Iritasi mukosa lambung


CV

Luka pada mukosa lambung


CV

Tukak lambung (peptic ulcer)


Lima kelompok obat  sekresi asam lambung
& digunakan untuk terapi tukak lambung

1. Antagonis / bloker reseptor Histamine (H2)


2. Antasida

3. Inhibitor pompa proton


(Proton Pump Inhibitors / PPI )
4. Pelindung mukosa (Mucosal protectants)
5. Analog prostaglandin
FARMAKOTERAPI KEASAMAN LAMBUNG
Antagonis / bloker
reseptor Histamine (H2)
(Histamine / H2 receptor blockers)
Mekanisme kerja
antagonis reseptor H2
Antagonis reseptor H2
Reseptor H2 Sel parietal
Sel parietal membran

Histamine

Pompa
proton
Gastrin

Acetylcholin
Antagonis /bloker reseptor histamine H2

Prototype: Cimetidine

1. Ranitidine
2. Famotidine
3. Nizatidine
Antagonis /bloker reseptor histamine H2

Farmakodinamik

Mencegah ikatan histamine


dengan reseptornya
di sel-sel parietal lambung

 Menurunkan produksi asam lambung


dari sel parietal
Antagonis /bloker reseptor histamine H2

Farmakodinamik

 Menghambat penglepasan
asam hidroklorida di lambung,
sebagai respon terhadap gastrin

 Menurunkan sekresi pepsinogen


dari chief cells
Antagonis /bloker reseptor histamine H2

Efek samping obat


 Saluran cerna diare atau konstipasi

 SSP pusing, sakit kepala, mengantuk,


bingung, halusinasi

 Cardiovaskular  aritmia, hipotensi


(berkaitan dengan blokade reseptor H2 di jantung)
 Cimetidineginekomastia
dan impoten pada laki-laki
Antagonis /bloker reseptor histamine H2

Kontra indikasi & peringatan

 Riwayat alergi terhadap obat ini.


 Digunakan secara ber-hati2 & dengan
peringatan pada kehamilan, menyusui,
gangguan ginjal & hepar
 Nizatidine dapat digunakan
pada gangguan hepar
 FDA US Kategori: B
Antagonis /bloker reseptor histamine H2

Penggunan klinis

Pengobatan jangka pendek


 ulkus duodenal yang aktif
atau ulkus lambung yang jinak

 Kondisi hipersekretori
Sindroma Zollinger-Ellison
Antagonis /bloker reseptor histamine H2

Penggunan klinis
 Mencegah ulkus yang diinduksi
oleh kondisi stres & perdarahan akut
saluran cerna

 Pengobatan kondisi erosive akibat GERD


(Gastro-Eosphageal Reflux Disease)

 Meniadakan simptom heart burn


& acid indigestion
Antagonis /bloker reseptor histamine H2

Interaksi obat

Cimetidine, famotidine, ranitidine


dimetabolisme di hati
& merupakan inhibitor CYP450
 memperlambat ekskresi berbagai obat
  kadarnya dalam darah

Antikoagulan, phenytoin, alkohol, antidepresan


Antasida (Antacida)
Antasida

Obat atau zat kimia anorganik


 menetralisir asam lambung
Antasida OTC

• Garam aluminum (hydroxide)


• Garam calcium (carbonate)
• Garam magnesium (susu magnesia)
• Sodium bicarbonate
• Magaldrate
(kombinasi aluminum & magnesium)
Antasida
• Sistemik:
 NaHCO3, Na citrate
• Alkalosis

• Non – sistemik:
• AlOH3  adsorbsi pepsin
& dihilangkan dari larutan pada Ph > 3

• Relaksasi lambung & memperlambat


waktu pengosongan lambung (GET)

• Stimulasi sekresi mukus  meningkatkan


peran barier mukosa terhadap asam
Antasida

Farmakodinamik

 Menetralizer pH asam pada lambung

Tidak mempengaruhi laju sekresi


lambung
Antasida

Farmakodinamik
 Pemberian antasida
 asam lambung menjadi terikat

 Menetralisir isi lambung  level alkalis


yang akan menstimulasi produksi gastrin
 meningkatkan produksi asam
yang mengembalikan asam lambung
ke kondisi normal
Antasida
Efek samping obat
1. Saluran cerna  asam lambung terikat
 alkalosis
* Garam calcium  hiperkalsemia
& milk-alkali syndrome.
* Garam magnesium  DIARE
* Garam aluminum KONSTIPASI & hypofosfatemia
(akibat ikatan fosfat  antasida, di saluran cerna)

2. Retensi cairan  akibat kandungan sodium


yang tinggi dalam antasida
MEKANISME KERJA ANTASIDA
Antasida

Penggunan klinis

• Terapi simptomatik
meniadakan rasa tidak nyaman
di lambung akibat hiperasiditi

• Kondisi hiperasiditi  tukak lambung,
gastritis, esofagitis & hernia hiatal
Antasida

Peringatan

 Alergi  kontraindikasi
 Hati-hati menggunakannya

ketidakseimbangan cairan,
obstruksi saluran cerna,
dan gangguan fungsi ginjal

• FDA, kategori: B
Antasida
Penggunaan kombinasi antasida
dengan obat lain

 Antagonis terhadap e.s.o dari obat lain

 Memperoleh produk dengan


mula kerja cepat & durasi kerja panjang

 Mengurangi dosis masing-masing komponen


Penghambat pompa proton
( Proton Pump Inhibitor / PPI )
Penghambat Pompa Proton / PPI

 Obat tukak lambung yang relatif baru:


“prazoles”

 Prototype: Omeprazole
• Lansoprazole
• Esomeprazole
• Pantoprazole
Penghambat Pompa Proton / PPI

Farmakodinamik
 Bekerja pada reseptor permukaan
yang spesifik  mencegah tahap akhir proses
produksi asam lambung
  keasaman lambung

 Pompa (“pump”) pada sel parietal


 sistem enzim H-K ATPase
pada permukaan sekretori sel parietal lambung
Penghambat Pompa Proton / PPI

Penggunan klinis

 Terapi jangka pendek :


ulkus duodenal yang aktif, GERD,
esofagitis erosif & tukak lambung benigna

 Terapi pemeliharaan jangka panjang


penyembuhan kelainan yang erosif:
Kategori B  Lansoprazole
Penghambat Pompa Proton / PPI

Peringatan

 Alergi  kontra indikasi


Hati-hati bila pasien hamil

FDA kategori C:
Omeprazole,esomeprazole, pantoprazole
Kategori B: Lansoprazole
Penghambat Pompa Proton / PPI

Efek samping obat

 SSP  pusing, sakit kepala, asthenia


(hilangnya kekuatan, vertigo, insomnia, apatis

 Saluran cerna  diare, rasa sakit di abdomen,


nausea, vomiting, mulut kering & atropi lidah

 Saluran pernapasan  batuk, hidung


tersumbat, suara serak & epistaksis
Pelindung mukosa
(Mucosal protectant)
Pelindung mukosa

Sucralfate
Farmakodinamik
 Membentuk ulcer-adherent complex
pada lokasi ulkus duodenal
 melindungi lokasi tersebut
dari asam lambung, pepsin & empedu

 Lebih jauh, mekanisme ini


 mencegah pemecahan protein
pada lokasi ulkus & mempromosi penyembuhan
Agen pelindung mukosa
Pre-epitelial
H+ Pepsin Lumen
pH 1-2

HCO3 - Mukosa gel


pH 7
HCO3 -
Epitelial Epitelium

Prostaglandin

Mikrosirkulasi

Sub-epitelial
Pelindung mukosa

Sucralfate
Penggunaan klinis
 Penatalaksanaan jangka pendek
& panjang  ulkus duodenal
Gastritis yang diinduksi oleh OAINS
Mencegah stress ulcer
Pengobatan ulkus oral & esofageal
berkaitan dengan radiasi, kemoterapi
atau skleroterapi
Pelindung mukosa

Efek samping obat


 Saluran pencernaan  E.s.o utama:
KONSTIPASI, terkadang diare, nausea,
gangguan pencernaan, mulut kering
& rasa tidak nyaman pada lambung

 SSP  pusing, mengantuk, vertigo


 Lain-lain  ruam & rasa sakit
pada punggung

 FDA  kategori: B
Pelindung mukosa

Sucralfate
Peringatan
 Alergi  kontra indikasi

Jangan diberikan kepada pasien


gagal ginjal / menjalani dialisa
 dapat meningkatkan kadar aluminum,
bila menggunakan produk
yang mengandung aluminum
Analog prostaglandin
Analog prostaglandin

Misoprostol

 Merupakan analog prostaglandin E1 sintetik


 melindungi lapisan mukosa lambung

 Menginhibisi sekresi asam lambung


ke suatu peringkat tertentu

 Meningkatkan produksi mukus


dalam lapisan mukosa lambung
Analog prostaglandin

Misoprostol

Penggunaan klinis

 Tukak lambung yang diinduksi oleh OAINS

 Ulkus duodenal yang tidak respon


terhadap antagonis H2
Struktur kimia & efek protektif misoprostol
Analog prostaglandin

Misoprostol
Peringatan
 Obat ini  KONTRAINDIKASI
selama kehamilan abortifacient
 Perempuan yang akan menggunakan
obat ini, disarankan  tes kehamilan ()
dalam 2 minggu sebelum terapi,
& mulai menggunakan obat ini
pada hari kedua atau ketiga
dari siklus haid mendatang
 Instruksikan menggunakan kontrasepsi
selama terapi
Farmakoterapi
Irritable Bowel Syndrome / IBS
Irritable Bowel Syndrome / IBS

 Merupakan gangguan idiopatik,


kronis dan berulang
 usus besar (kolon) yang tidak berfungsi
sebagaiman mestinya

Diare atau konstipasi,


rasa sakit di abdomen,
terbentuk gas >>  gembung
(abdominal discomfort)
Irritable Bowel Syndrome / IBS

Tujuan pengobatan

 Menghilangkan rasa tidak nyaman


& rasa sakit di abdomen
 Perbaikan fungsi usus besar

 Predominan diare  antidiare


(khususnya loperamide)  frekuensi b.a.b
 Predominan konstipasi  suplemen serat
 melunakkan faeses
Irritable Bowel Syndrome / IBS

Strategi pengobatan

 Intervensi gabungan:
* Obat
* Diet
* Psikososial
Irritable Bowel Syndrome / IBS

Tipe IBS
 Predominan konstipasi (IBS-C)
 kram & sakit di abdomen
yang dipicu oleh makanan

 Predominan diare (IBS-D)


 tidak tertahan untuk pergi ke toilet

 Bergantian konsipasi & diare (IBS-A / IBS-M)


Irritable Bowel Syndrome / IBS

Farmakoterapi
1. Antispasmodik:
dicyclomine, hyoscine N- butylbromide,
clidinium, peppermint oil, mebeverine,
pinaverium
2. Antidepresan trisiklik:
imipramine, amitryptiline, nortriptyline
3. Selective Serotonin Reuptake Inhibitors / SSRIs
fluoxetine, sertraline, paroxetine,
citalopram, escitalopram
4. Probiotik memperbaiki gejala umum
Irritable Bowel Syndrome / IBS

Farmakoterapi

1. Antispasmodik (anticholinergik)
 Dicyclomine, hyoscyamine
 menghambat reseptor muskarinik cholinergik
 pleksus enterik di otot polos usus
 Pada dosis rendah  efek autonomik <<<
 Pada dosis tinggi
 mulut kering, gangguan visus,
retensi urin, konstipasi
Irritable Bowel Syndrome / IBS
Farmakoterapi

1. Antispasmodik
 Hyoscine N- butylbromide (Buscopan)
antispasmodik yang sangat populer
 e.s.o: efek anticholinergik
 (Librax): clidinium+ chlordiazepoxide
(anxiolytik turunan benzodiazepine)
* Menghilangkan rasa sakit di abdomen (IBS)
 yang mempunyai komorbid anxietas
* Penggunaan jangka panjang
 toleransi & ketergantungan obat
Irritable Bowel Syndrome / IBS

1. Antispasmodik

E.s.o & peringatan Librax!!!

• E.s.o  efek anticholinergik

Hati-hati: pemberian bersama turunan


benzodiazepine & opioid


sedasi, depresi pernapasan, coma & kematian
Irritable Bowel Syndrome / IBS

Farmakoterapi

1. Antispasmodik

* Peppermint oil  mengurang gejala pada IBS,


tetapi memperburuk keadaan pada GERD

* Pinaverium (Spasmopinaver)
- Antispasmodik  efek penghambat ion Ca++
Irritable Bowel Syndrome / IBS
Farmakoterapi

2. Antidepresan trisiklik
• Imipramine (Tofranyl)
• Amitriptyline (Tryptizol)
• Nortriptyline (Pamclor)

* Dosis sub-terapi  efek antidepresi ()
* Me kan kadar ambang rasa sakit di sal. cerna
 (efek analgesik viseral)
* Memperlambat waktu pengosongan lambung
& me  frekuensi b.a.b
Irritable Bowel Syndrome / IBS

Farmakoterapi

2. Antidepresan trisiklik
 Dosis rendah amitriptyline atau desipramine
(10 – 15 mg / hari)

 Tidak mempengaruhi mood,


tetapi mengubah proses sentral
informasi aferen viseral
 Menghilangkan rasa sakit kronik di abdomen
Irritable Bowel Syndrome / IBS
Farmakoterapi

2. Antidepresan trisiklik

 Sifat anticholinergiknya

 mempengaruhi motilitas
& sekresi saluran cerna  likuiditi
& frekuensi b.a.b
 Dapat mengubah reseptor
neurotransmiter di usus (serotonin)
 mempengaruhi sensasi viseral
Irritable Bowel Syndrome / IBS

2. Antidepresan trisiklik

Peringatan!!!

Potensial

* Efek Anticholinergik
* Sedasi
* Efek kardiovaskular
* Kemungkinan interaksi obat
Irritable Bowel Syndrome / IBS

Farmakoterapi

3. Selective Serotonin Reuptake Inhibitors / SSRIs

* Menghilangkan rasa sakit di abdomen (IBS)

* Perbaikan gejala umum


(mirip dengan antidepresan trisiklik)

* Dapat digunakan  IBS-C & IBS-D


Irritable Bowel Syndrome / IBS

Farmakoterapi

3. Selective Serotonin Reuptake Inhibitors / SSRIs

Fluoxetine (Prozac), sertraline (Lustral),


paroxetine (Seroxal), citalopram (Cipram) ,
escitalopram (Cipralex)

4. Probiotic

Perbaikan gejala umum, gembung, flatus


IBS-C
& farmakoterapinya
Irritable Bowel Syndrome / IBS

Farmakoterapi  IBS-C

1. Laxative laxative osmotik


(khususnya bubur Mg)
 melunakkan faeses & frekuensi b.a.b
Irritable Bowel Syndrome / IBS

Farmakoterapi  IBS-C

1. Laxative: psyllium
2. Chloride channel activators: lubiprostone
3. Agonis serotonin: tegaserod, mosapride
4. Agonis guanylate cyclase-C: linaclotide
Irritable Bowel Syndrome / IBS-C

Farmakoterapi

1. Laxative
• Psyllium  bukti yang baik,
tetapi  pembentukan gas (gembung)
• Calcium polycarbophil
 alternatif pembentuk massa feses
• PGE  frekuensi b.a.b,
tetapi tidak mempunyai efek mengurangi
rasa sakit di abdomen
• Hindari laxative stimulan
 memperburuk rasa sakit di abdomen
Irritable Bowel Syndrome / IBS-C

Farmakoterapi

2. Aktivator kanal chlorida

 Lubiproston (Amitiza)  derivat PGE1


 stimulasi kanal chlorida tipe 2 (ClC-2)
di usus halus
 Digunakan  konstipasi kronik
 Dosis  IBS  8 g, 2 kali sehari
 Hindarkan penggunaannya
 perempuan hamil & usia produktif
IBS-D
& farmakoterapinya
Irritable Bowel Syndrome / IBS

Farmakoterapi  IBS-D

1. Antimotilitas: loperamide
2. Antagonis serotonin: alosetron, cilancetron
Irritable Bowel Syndrome / IBS-D

Farmakoterapi

2. Antimotilitas

 Loperamide (Imodium)
& diphenoxylate / atropine (Lomotil)
 golongan opioid (reseptor μ)

  motilitas &  konsistensi faeses

 Kontra indikasi demam tinggi,


faeses berdarah , anak-anak > 2 tahun
Irritable Bowel Syndrome / IBS-D

Farmakoterapi

3. Antagonis reseptor serotonin 5-HT3

 Reseptor serotonin 5-HT3 pada saluran cerna


aktivasi sensasi aferen viseral (rasa sakit)
melalui neuron sensori ekstrinsik
dari usus ke medula spinalis & SSP

 Inhibisi aferen reseptor 5-HT3 saluran cerna


 sensasi aferen viseral
 nausea, gembung, dan rasa sakit
Irritable Bowel Syndrome / IBS-D

Farmakoterapi

3. Antagonis reseptor serotonin 5-HT3

 Hambatan reseptor 5-HT3 sentral


 respon sentral terhadap
stimulasi aferen viseral
 Inhibisi reseptor 5-HT3 pada terminal neuron
cholinergik saluran cerna   motilitas kolon,
terutama kolon sebelah kiri
  total waktu transit kolon
Irritable Bowel Syndrome / IBS-D

3. Antagonis reseptor serotonin 5-HT3

Alosetron (Lotronex)

 Bersifat antagonis yang sangat poten


& selektif  IBS-D yang berat
 Absorpsinya di saluran cerna, sangat cepat
 Ketersediaan hayatinya 50 – 60 %

 Waktu paruh plasmanya  1,5 jam


Irritable Bowel Syndrome / IBS-D

3. Antagonis reseptor serotonin 5-HT3

Alosetron (Lotronex)

 Mengalami metabolisme ekstensif


 cytochrome P-450
& ekskresi metabolitnya >>  renal

 Afinitas ikatannya lebih kuat


& disosiasinya dari reseptor 5-HT3
lebih lambat daripada antagonis 5-HT3 lainnya
3. Antagonis reseptor serotonin 5-HT3

Alosetron (Lotronex)

Penggunaan klinis

 IBS-D yang berat  1 mg, 1-2 kali sehari

  rasa sakit dari saluran cerna bagian bawah,


kram, diare yang tak tertahan
  jumlah rata-rata gerakan saluran cerna / hari
& memberikan perbaikan konsistensi faeses
3. Antagonis reseptor serotonin 5-HT3

Alosetron (Lotronex)

Efek samping obat

 Toksisitas saluran cerna yang serius (jarang)

 Konstipasi (pada 30 %) pasien IBS-D

 Konstipasi serius  perawatan RS


(dengan atau tanpa pembedahan)
& dilaporkan adanya episod kolitis iskemik
3. Antagonis reseptor serotonin 5-HT3
Alosetron (Lotronex)

Efek samping obat

 Dibatasi hanya untuk pasien perempuan


yang tidak memberikan respon
dengan terapi konvensional

 Diperlukan edukasi tentang keuntungan


& kerugian penggunaan obat ini
Kesimpulan

 Prinsip terapi tukak lambung


 mengurangi keasaman labung
dengan berbagai mekanisme kerja obat

 Patogenesi IBS masih belum pasti


 terapi simptomatik
(hanya meniadakan / mengurangi
gejala klinis yang ada)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai