Disampaikan oleh:
Rozaimah Zain-Hamid
Hepar Kantong
empedu Lambung
Rongga mulut
Usus halus
Kantong Hepar
empedu Spinkter
Pankreas
Pankreas Gaster Usus besar
Histamine
Pompa
proton
Gastrin
Acetylcholin
Antagonis /bloker reseptor histamine H2
Prototype: Cimetidine
1. Ranitidine
2. Famotidine
3. Nizatidine
Antagonis /bloker reseptor histamine H2
Farmakodinamik
Farmakodinamik
Menghambat penglepasan
asam hidroklorida di lambung,
sebagai respon terhadap gastrin
Penggunan klinis
Kondisi hipersekretori
Sindroma Zollinger-Ellison
Antagonis /bloker reseptor histamine H2
Penggunan klinis
Mencegah ulkus yang diinduksi
oleh kondisi stres & perdarahan akut
saluran cerna
Interaksi obat
• Non – sistemik:
• AlOH3 adsorbsi pepsin
& dihilangkan dari larutan pada Ph > 3
Farmakodinamik
Farmakodinamik
Pemberian antasida
asam lambung menjadi terikat
Penggunan klinis
• Terapi simptomatik
meniadakan rasa tidak nyaman
di lambung akibat hiperasiditi
•
• Kondisi hiperasiditi tukak lambung,
gastritis, esofagitis & hernia hiatal
Antasida
Peringatan
Alergi kontraindikasi
Hati-hati menggunakannya
ketidakseimbangan cairan,
obstruksi saluran cerna,
dan gangguan fungsi ginjal
• FDA, kategori: B
Antasida
Penggunaan kombinasi antasida
dengan obat lain
Prototype: Omeprazole
• Lansoprazole
• Esomeprazole
• Pantoprazole
Penghambat Pompa Proton / PPI
Farmakodinamik
Bekerja pada reseptor permukaan
yang spesifik mencegah tahap akhir proses
produksi asam lambung
keasaman lambung
Penggunan klinis
Peringatan
FDA kategori C:
Omeprazole,esomeprazole, pantoprazole
Kategori B: Lansoprazole
Penghambat Pompa Proton / PPI
Sucralfate
Farmakodinamik
Membentuk ulcer-adherent complex
pada lokasi ulkus duodenal
melindungi lokasi tersebut
dari asam lambung, pepsin & empedu
Prostaglandin
Mikrosirkulasi
Sub-epitelial
Pelindung mukosa
Sucralfate
Penggunaan klinis
Penatalaksanaan jangka pendek
& panjang ulkus duodenal
Gastritis yang diinduksi oleh OAINS
Mencegah stress ulcer
Pengobatan ulkus oral & esofageal
berkaitan dengan radiasi, kemoterapi
atau skleroterapi
Pelindung mukosa
FDA kategori: B
Pelindung mukosa
Sucralfate
Peringatan
Alergi kontra indikasi
Misoprostol
Misoprostol
Penggunaan klinis
Misoprostol
Peringatan
Obat ini KONTRAINDIKASI
selama kehamilan abortifacient
Perempuan yang akan menggunakan
obat ini, disarankan tes kehamilan ()
dalam 2 minggu sebelum terapi,
& mulai menggunakan obat ini
pada hari kedua atau ketiga
dari siklus haid mendatang
Instruksikan menggunakan kontrasepsi
selama terapi
Farmakoterapi
Irritable Bowel Syndrome / IBS
Irritable Bowel Syndrome / IBS
Tujuan pengobatan
Strategi pengobatan
Intervensi gabungan:
* Obat
* Diet
* Psikososial
Irritable Bowel Syndrome / IBS
Tipe IBS
Predominan konstipasi (IBS-C)
kram & sakit di abdomen
yang dipicu oleh makanan
Farmakoterapi
1. Antispasmodik:
dicyclomine, hyoscine N- butylbromide,
clidinium, peppermint oil, mebeverine,
pinaverium
2. Antidepresan trisiklik:
imipramine, amitryptiline, nortriptyline
3. Selective Serotonin Reuptake Inhibitors / SSRIs
fluoxetine, sertraline, paroxetine,
citalopram, escitalopram
4. Probiotik memperbaiki gejala umum
Irritable Bowel Syndrome / IBS
Farmakoterapi
1. Antispasmodik (anticholinergik)
Dicyclomine, hyoscyamine
menghambat reseptor muskarinik cholinergik
pleksus enterik di otot polos usus
Pada dosis rendah efek autonomik <<<
Pada dosis tinggi
mulut kering, gangguan visus,
retensi urin, konstipasi
Irritable Bowel Syndrome / IBS
Farmakoterapi
1. Antispasmodik
Hyoscine N- butylbromide (Buscopan)
antispasmodik yang sangat populer
e.s.o: efek anticholinergik
(Librax): clidinium+ chlordiazepoxide
(anxiolytik turunan benzodiazepine)
* Menghilangkan rasa sakit di abdomen (IBS)
yang mempunyai komorbid anxietas
* Penggunaan jangka panjang
toleransi & ketergantungan obat
Irritable Bowel Syndrome / IBS
1. Antispasmodik
sedasi, depresi pernapasan, coma & kematian
Irritable Bowel Syndrome / IBS
Farmakoterapi
1. Antispasmodik
* Pinaverium (Spasmopinaver)
- Antispasmodik efek penghambat ion Ca++
Irritable Bowel Syndrome / IBS
Farmakoterapi
2. Antidepresan trisiklik
• Imipramine (Tofranyl)
• Amitriptyline (Tryptizol)
• Nortriptyline (Pamclor)
* Dosis sub-terapi efek antidepresi ()
* Me kan kadar ambang rasa sakit di sal. cerna
(efek analgesik viseral)
* Memperlambat waktu pengosongan lambung
& me frekuensi b.a.b
Irritable Bowel Syndrome / IBS
Farmakoterapi
2. Antidepresan trisiklik
Dosis rendah amitriptyline atau desipramine
(10 – 15 mg / hari)
2. Antidepresan trisiklik
Sifat anticholinergiknya
mempengaruhi motilitas
& sekresi saluran cerna likuiditi
& frekuensi b.a.b
Dapat mengubah reseptor
neurotransmiter di usus (serotonin)
mempengaruhi sensasi viseral
Irritable Bowel Syndrome / IBS
2. Antidepresan trisiklik
Peringatan!!!
Potensial
* Efek Anticholinergik
* Sedasi
* Efek kardiovaskular
* Kemungkinan interaksi obat
Irritable Bowel Syndrome / IBS
Farmakoterapi
Farmakoterapi
4. Probiotic
Farmakoterapi IBS-C
Farmakoterapi IBS-C
1. Laxative: psyllium
2. Chloride channel activators: lubiprostone
3. Agonis serotonin: tegaserod, mosapride
4. Agonis guanylate cyclase-C: linaclotide
Irritable Bowel Syndrome / IBS-C
Farmakoterapi
1. Laxative
• Psyllium bukti yang baik,
tetapi pembentukan gas (gembung)
• Calcium polycarbophil
alternatif pembentuk massa feses
• PGE frekuensi b.a.b,
tetapi tidak mempunyai efek mengurangi
rasa sakit di abdomen
• Hindari laxative stimulan
memperburuk rasa sakit di abdomen
Irritable Bowel Syndrome / IBS-C
Farmakoterapi
Farmakoterapi IBS-D
1. Antimotilitas: loperamide
2. Antagonis serotonin: alosetron, cilancetron
Irritable Bowel Syndrome / IBS-D
Farmakoterapi
2. Antimotilitas
Loperamide (Imodium)
& diphenoxylate / atropine (Lomotil)
golongan opioid (reseptor μ)
Farmakoterapi
Farmakoterapi
Alosetron (Lotronex)
Alosetron (Lotronex)
Alosetron (Lotronex)
Penggunaan klinis
Alosetron (Lotronex)