Anda di halaman 1dari 62

05 Maret 2012 1

FARMAKOLOGI
GASTROINTESTINAL
Apt. Fitri Ayu Wahyuni, M.Farm
• Aktifitas otot polos, pembuluh darah dan kelenjar
(endokrine, eksokrine, parakrine) pd Saluran cerna
dikontrol oleh : Sistem Neuronal dan hormonal
• Sistem Neuronal : - SS Parasimpatetik
- SS Simpatetik
• Sistem Hormonal : - Hormon2 GIT tdd kel endokrin,
eksokrine dan parakrin)
• Kel endokrin dl GIT : mensekresi gastrin
• Kel eksokrin dl GIT : mensekresi pepsin (dr peptic
sel), HCl (dr sel parietal & sel oxyntic)
• Kel parakrin pd GIT : mensekresi histamin
2
Histamin, gastrin, pepsin dan Asetilkholin plg berperan
dl mengontrol sekresi asam lambung

Obat2 yang mempengaruhi GIT terbagi 2:


•Obat2 yg bekerja di lambung (gaster) digunakan:
Ulcus peptic, reflux oesophagitis,
•Obat2 yg bekerja di usus digunakan :
Konstipasi, diare, cacingan

3
Obat2 yang bekerja di lambung

1. Antagonis H2-Reseptor
2. Antasida

3. Proton pump inhibitor

4. Emetik

5. Antiemetik

6. Digestan

7. Protektan lambung

8. Prostaglandin 4
Obat2 yang bekerja di usus

1. Laxantia

2. Antidiare

3. Adsorben/demulsen

4. Anthelmentik

5
Istilah-istilah

Ulcus peptik:
Luka/erosi pd mukosa lambung dan duodenum dg gejala
nyeri berkala pd epigastrium, perut terasa penuh (gembung),
rasa spt terbakar, flatus umumnya terjadi akibat kelebihan
sekresi asam lambung, pepsin dan gastrin

Reflux oesophagitis:
Peradangan mukosa oesophagus yg disebabkan oleh refluks
isi lambung yg sangat asam ke dalam oesophagus

Diare:
Keadaan buang air besar (bab) yg terlalu sering (> 6 kali),
konsistensi sangat encer, berwarna dan berbau

29/07/23 6
Laxantia/catarthica/purgativa/pencahar/urus-urus:
Obat2 yg dignkan utk memperlancar defikasi (bab)
Digestan :
Obat2 yg membantu meningkatkan kemampuan
saluran cerna utk menghancurkan/mencerna mknan
Antispasmodic:
Obat2 yg menghambat efek asetilkholin yg dilepaskan
pd ujung post ganglion serabut saraf parasimpatis
(mengurangi spasme atau motilitas sal cerna)

7
Terapi Ulcus peptic dan Reflluks oesophagitis :
a. Obat2 yg bersft menetralisir asam lmbg (antasida)

b. Obat2 yg bersifat menurunkan sekresi asam lmbg


(Antagonis H2-reseptor, proton pump inhibitor)

c. Obat2 yg dpt menurunkan motilitas GIT


(antimuskarinik, antispasmodik)

d. Protektan lambung (obat2 yg membtk mantel


pelindung pd mukosa lambung)

e. Pemberian prostaglandin eksogen


29/07/23 8
ANTAGONIS H2-RESEPTOR

• Mrpkn antihistamin yg aktif pd H2 reseptor di lambung yg


mampu menghambat sekresi kelebihan asam lambung.

Mekanisme kerja Antagonis H2 – reseptor:


• Menghambat aktifitas histamin, gastrin, pepsin pd reseptor H2
yg menstimulasi sekresi asam lambung dr sel2 parietal/oxyntic
• Mengurangi volume sekresi asam lambung
• Menghambat aktifitas asetilkolin

Penggunaan klinik:
Ulcus peptic, reflux oesophagitis

Efek samping:
Diare, pusing, bingung, sakit otot dan hypergastrinaemia
9
• Yang termasuk antagonis H2 reseptor adalah:
Cimetidine, Ranitidine, Famotidine, Nizatidine,
Roxatidine
• Kelompok obat ini efektif utk terapi jangka pendek,
umumnya membutuhkan terapi selama 4 – 8 minggu
utk ulkus peptik dan 6 – 12 minggu utk reflux
oesophagitis

10
a. Cimetidine: Cimet, benomet, corsamet, nulcer,sanmetidin,
tagamet, ulsikur, xepamet, dll.
Bentuk sediaan obat:
Oral: 400 mg/ tablet; Injeksi im/iv: 200 mg / ampul

Dosis: Ulcus peptic: 400 mg 2 x sehari atau 200 mg 3 x sehari


Acute benigna gastric ulcer dan ZES: 200 – 400mg 3 x shr
dan 400 mg menjelang tidur, selama 6 – 8 minggu
Injeksi im 200 mg setiap 4 – 6 jam, IV 200 mg dilrtkn
dl dextrose 100 ml atau NaCl injeksi 20 ml

Hati –hati penggunaan obat ini pd keadaan:


Renal impairment, gastric malignancy, pregnancy,
29/07/23 lactation,hemodialysis 11
Respon yg tdk diinginkan pd pengg cimetidine:
Diare, pusing, somnolen, rash, nyeri kepala, nyeri otot,
gynaecomastia, reversibel impoten, alopecia, aplastic
anaemia dan hepatitis

Cimetidin berikatan dg reseptor androgen shg menyebabkan


efek anti androgenik berupa gynaecomastia pd laki2 dan
galaktorhoe pd wanita.

12
b. Ranitidine = Zantac, Zumaran, Zantadin, Xeradin,
Ulceranin, Scanarin, Rantin, Rantidine, Ranin,
Gastridin, Acran dll.
Bentuk sediaan Obat:
Oral :150 mg/tablet; Injeksi ampul 2 ml : 25 mg/ ml
Dosis :
Ulcus peptic, Benigna gastric ulcer, reflux oesophagitis 2 x sehari
1 tablet (150 mg) pagi dan malam menjelang tidur.
Pd ZES 3 x sehari 1 tablet

Injeksi im 50 mg setiap 6-8 jam atau infus dg dosis 6,25 mg/jam


Intensitas kerjanya 4 – 8 kali lbh kuat dr simetidin
13
Hati-hati penggunaan obat ini pd keadaan
Renal impairment, pregnancy and lactation

Respon yg tdk diinginkan:


Nyeri kepala,pusing, gangguan GIT, skin rash

Interaksi obat:
Meningkatkan absorpsi midazolam,
Mengurangi absorpsi cobalamine
Mengurangi klirens warfarin dan turunan procainamide

14
c. Famotidine: Famocid, Famos, Gasfamin, Interfam,
Ulmo,Renapepsa, Regastin,Tismafam

Bentuk sediaan obat:


Oral : 20 dan 40 mg /tablet

Dosis :
Ulcus peptic 2 x shr 1 tablet (20mg), 1 x sehari 1 tablet (40 mg)

Hati-hati pd : Gangguan/kerusakan ginjal

Respon yg tdk diinginkan:


Nyeri kepala, pusing, sembelit, diare, trombositopenia dan
arthralgia
29/07/23 15
d. Nizatidine = Axid
Bentuk sediaan obat
Oral : 150 mg/tablet; Injeksi dl btk ampul 4 ml (25 mg/ml)

Dosis :
Ulcus peptic, benigna gastric ulcer 1 x shr 2 tablet menjelang
tidur atau 2 x sehari 1 tablet. Infus: larutkan dl 150 ml cairan
infus, atur kecepatan 10 mg/jam

Hati-hati pd keadaan:
Renal insufficiensi, pregnancy and lactation

Respon yg tdk diinginkan:


Nyeri
29/07/23kepala, pusing, berkeringat,dan urticaria 16
PROTON PUMP INHIBITOR

Mekanisme kerja obat:

•Menghambat scr irreversibel H+/K+ ATP ase (pompa


proton/ pompa gastrik hidrogen potassium adenosine
triphosphatase) dr sel parietal lambung yg bertanggung
jawab thdp pengeluaran ion2 H+ ke lumen lambung.

•Dg sasaran lgsg pd bgn terminal dl produksi asam


lambung, menjadikan proton pump inhibitor lbh effektif
dp antagonis H2 reseptor atau antasida,krn dpt
mengurangi sekresi asam hingga 90%.
29/07/23 17
Penggunaan klinik:

Ulcus peptic, Reflux oesophagitis, ZES, gastropati akibat


penggunaan OAINS, dyspepsia dan infeksi oleh
Helicobacter pylori

Efek samping:
Nyeri kepala, diare, rash, pusing, somnolen,bingung,
reversibel impoten, muscle cramps, gynaecomastia

Yang termasuk Proton pump inhibitor:


Omeprazole, lansoprazole, pantoprazole, rabeprazole,
esomeprazole
29/07/23 18
a. Omeprazole = Dudencer, Inhipump, Losec, Meisec,
Morecon, OMZ, OPM, Pumpitor, Stomacer, Zollocid,
Zepral, Prilosec, Prohibit, Protop, Regasec, Redusec, dll.
Bentuk sediaan obat:
Oral : 20 mg/kapsul;
Dosis :
Ulcus peptic, benigna gastric ulcer, erosive reflux oesophagitis,
ZES 1 x sehari 1 – 2 kapsul selama 4 – 8 minggu, termasuk akibat
pemakaian OAINS (obat anti inflamasi non steroid)
Respon yg tdk diinginkan :
Nyeri kepala, gangguan GIT, urticaria, tp biasanya dpt ditoleransi
dg baik . Insiden ini kurang dari 5%
Interaksi
29/07/23 obat: Menunda eliminasi diazepam, fenitoin danwarfarin
19
b. Lansoprazole = Compraz, Lapraz, Lanvell, Laz, Prazotec,
Prosogan, Prevacid, Zoton, Betalans, Prolanz, Pysolan

Bentuk Sediaan obat:


Oral : 30 mg/kapsul

Dosis :
Ulcus peptic, reflux oesophagitis, benigna gastric ulcer, 1 x sehari
selama 4 minggu

Hati-hati pada:
Gangguan hepar, pregnancy, lactation, dan anak2

Interaksi obat:
Meningkatkan clearance theophyllin
29/07/23 20
• Respon yg tdk diinginkan:
Konstipasi, diare,nyeri kepala, abdominal distensi,
mulut kering, susah tidur

• Interaksi Obat:
Memperlambat metabolisme dan ekressi diazepam
dan fenitoin

21
c. Pantoprazole = Pantozole, Protonic, Somac, Pantoloc

Bentuk sediaan obat


Oral : 40 mg/tablet, Vial 40 mg

Dosis :
1 x sehari 1 tablet (40 mg) selama 2 – 8 minggu, IV injeksi
40 mg /hari

Kontraindikasi:
Impaired liver function, pregnancy

Respon yg tdk diinginkan:


Nyeri kepala, diare, nyeri abdomen, skin rash, flatulence,
dizziness, pruiritus
22
d. Rabeprazole = Pariet, Aciphex
Bentuk sediaan obat
Oral : 10 mg / tablet
Dosis :
Ulcus duodeni 10 – 20 mg 1 x sehari selama 2 – 4 minggu
Ulcus gaster 10 mg 1 x sehari selama 4-6 minggu
Gastrooesophagitis 20 mg 1x sehari selama 4-8 minggu
Hati-hati pada keadaan:
Hypersensitivity, impaired hepatic function

Respon yg tdk diinginkan:


Nyeri kepala, diare, nausea, rhinitis, rash
23
Interaksi Obat:
• Mengurangi konsentrasi ketokonazole dl darah,
• Meningkatkan konsentrasi digitoksin dl darah,
Memperpanjang waktu ekressi fenitoin.

e. Esomeprazole = Nexium

24
Rabeprazole, pantoprazole memiliki interaksi obat lebih
sedikit shg dpt dijadikan pertimbangan jk ingin digunakan pd
pasien lansia yg sdg menggunakan beberapa obat lainnya

Proton pump inhibitor (PPI) dpt dikombinasikan dg


amoksisilin dan clarithromisin dalam mengobati adanya
infeksi oleh Helicobacter pylori, krn bakteri ini yg
menyebabkan kekambuhan tukak lambung

25
Proton pump inhibitor jg menjadi obat pilihan utama pd
sindroma zollinger ellison, pd sindrom ini tumor di pankreas
menyebabkan berlebihnya produksi asam lambung shg
menimbulkan ulcerasi yg parah

Secara umum interaksi obat dg proton pump inhibitor antara


lain:
• Mengbh absorpsi asam2 lemah, griseofulvin,ketoconazole,
itraconazole, Fe, vitamin B12, enoxacin & cefpodoxime.
Berkurang atau bertambah ?
• Mengurangi absorpsi/konsentrasi ketoconazole

• Meningkatkan Absorpsi serta konsentrasi digoxin dl darah


26
Pemberian secara bersamaan dg obat lain hrs hati2 krn dpt
menyebabkan kegagalan pengobatan.

Metabolisme PPI adalah melalui aktifitas enzim Cytochrom


P450, dan hal ini dpt mengubah metabolisme obat lain baik
berupa induksi/inhibisi obat lain terutama obat2 dg indeks
terapetik yg sempit.

27
ANTACIDA = ANTI ULCER PEPTIC

•Ulcer peptic dpt tjd di sepanjang GIT,akibat kelebihan sekresi


asam lambung, gastrin, pepsin, asam2 empedu dll.

•Bila terjadi pada:


Oesophagus Oesophagitis
Lambung/gaster Ulcus venticuli
Usus Ulcus duodenale

Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan timbul ulcus peptic?

1. Penggunaan Obat2 Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS/NSAIDs) scr kronik


baik sbgi antinyeri, antirematik, antiinflamasi dan bbrp obat yg dignkn pd
penyakit jtg koroner dpt memicu timbulnya ulkus peptik

2. Infeksi oleh Helicobacter pylori

28
Penggunaan obat2 NSAIDS ini scr kronik dpt
menimbulkan efek yg tdk diinginkan pd gastrointestinal,
yaitu tjdnya lesi pd mukosa gastrointestinal.

Utk mengatasi hal tsb biasanya digunakan tdk hanya


antasida, juga antagonis H2 reseptor, proton pump
inhibitor, sitoprotektif. Umumnya lesi atau tukak akan
sembuh antara 4 – 8 minggu pengobatan

Keampuhan antasida dl mengobati ulkus peptik


membutuhkan dosis yg lebih besar dr dosis obat
antagonis H2 reseptor atau PPI
29/07/23 29
Berdasarkan cara kerjanya, maka antasida ada 2:

1. Antasida non-sistemik (grm2 Magnesium /Aluminium

2. Antasida sistemik ( garam2 Calcium/Natrium)

Mekanisme Kerja Obat:


 Menetralisir asam lambung & meningkatkan pH gaster

29/07/23 30
Antasida non-sistemik

Mrpkn antasida yg plg banyak dignkn krn kationnya mbtk iktn


kompleks yg tdk diserap di usus halus.

Kelompok ini memiliki kerja yg lbh lama, dg mengikat mukus


lambung shg mampu memproteksi kontak lgsg antara asam
lambung dengan mukosa lambung

Pd penggunaan yg lama, perlu hati-hati, karena kemungkinan


terbentuk batu ginjal/empedu.

Kelompok ini jg dpt menurunkan absorpsi Tetrasiklin dan


asam-asam empedu shg tbtk ikat kompleks yang tidak larut.

29/07/23 31
Contohnya
1. Garam-garam Magnesium (silikat / phospat)
ES: Diare

2. Garam-garam Aluminium (silikat)


ES: Sembelit

3. Magnesium hidroksida/ Aluminium hidroksida


ES: Tdk di absorpsi
Dapat meningkatkan pH gastric juice
Dapat mengadsorpsi pepsin

4. Magnesium trisilikat/ aluminium trisilikat


ES: efek antasida bertahan lama dan dpt mengadsorpsi
pepsin, jg dapat meningkatkan pH gastrc juice
29/07/23 32
5. Magnesium-Aluminium trisilikat
Garam-garam Mg/Al ini jarang digunakan tunggal,
biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan obat
lain, baik dengan antsida sistemik, antiflatus maupun
dengan antagonis muskarinik, yang mana kombinasi ini
sangat cepat memberikan perbaikan klinis.

Antasida sistemik
1. Natrium bicarbonat (NaHCO3, baking soda)
Dgn HCl lambung akan terbentuk NaCl, CO2 dan H2O
CO2 yang terbentuk akan merangsang sekresi gastrin
Dapat meningkatkan pH gastric juice. CO2 yg trbtk dpt
menyebabkan perut gembung dan sering bersendawa

29/07/23 33
Hati2 penggunaan NaHCO3 dl wkt yg lama atau pd
dosis tinggi, krn NaCl yg akan diabsorpsi shg akan
memperburuk OS Hipertensi, gangguan ginjal, CHF

2. Calcium carbonat (CaCO3)


Lama kerja garam-garam ini lebih panjang, dapat
menyebabkan acid rebound. Penggunaan harus hati-hati
pada penderita yang sedang diet Calcium

SE: konstipasi

3. Natrium Alginat
29/07/23 34
Semua antasida akan mempengaruhi absorpsi obat2 lain, baik
dg cr mengikat obat lain, mengurangi absorpsi atau dg
meningkatkan pH GIT. Oleh krn itu antasida tidak boleh
diberikan bersamaan dg Tetrasiklin, Fluoroquinolones,
itraconazole dan garam2 Ferro.

29/07/23 35
Secara umum senyawa-senyawa antasida non-sistemis, tidak
dianjurkan untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama,
karena akan terbentuk CO2 dalam jumlah besar sehingga sekresi
gastrin dan asam lambung semakin meningkat ( acid rebound),dpt
menyebabkan pendarahan/ruptura lmbg

Penggunaan garam-garam natrium pada Ulcus peptic disease


(PUD) ptg diperhatikan pada penderita hipertensi/diet natrium.

Umumnya antasida sistemik selalu dikombinasikan dengan non-


sistemik, guna menghindari efek samping yang telah disebutkan di
atas.

Bentuk kombinasi dmk yang terdapat di pasaran antara lain :


Acitral, Gelusil, Mylanta, Digel, Actal-plus, Dexanta, Polycrol,
Kalmag,dll.
29/07/23 36
Protektan Mukosa Lambung

1. Bismuth dan turunannya


MKO:
• mengadsorpsi pepsin
• Meningkatkan sintesis prostaglandin dan menstimulasi
sekresi bicarbonat endogen

Contohnya:
Bismuth sub citras = Denol,
Bi-sub Nitras/Bismuth sub carbonat = Anti maag
• infeksi oleh Helicobacter pylori
• peptic ulcer
Efek samping: nausea, vomiting, lidah hitam, faeses hitam

37
2. Sucralfate = Neciblock, Benofat, Inpepsa, Ulcumaag,
Ulsafate, Ulsanic, Ulsidex.
Merupakan komplek antara Al-hidroksida dengan Sucrose
sulfat
MKO:

Sucralfate dalam suasana asam, akan melepaskan aluminium yang


kemudian membentuk ikatan kompleks dengan glikoprotein

Komplek yang terbentuk berikatan dengan mukus sehingga


mengurangi degradasi mucus oleh pepsin atau asam lambung

Menstimulasi sekresi bicarbonat dan produksi Prostaglandin


38
Penggunaan Klinik: Ulcus peptic dan chronic gastritis
BSO : Tablet 500 mg, caplet 1000 mg
Dosis : 1 g, 3-4 kali sehari sebelum makan dan menjelang tidur

Efek samping : konstipasi, mulut kering, nausea, muntah, sakit kepala &
rash

Hati2 : Pada Kehamilan, Laktasi, gangguan fungsi ginjal

Sucralfate dapat mengurangi absorpsi antibiotika turunan


Fluoroquinolone, simetidin, teofilin, tetrasiklin, digoxin, dan amitriptilin

Pemberian bersama dg antasida dilakukan 1,5 jam sebelum atau sesudah


pemberian sukralfate
29/07/23 39
3. Misoprostol
= Cytotec
Prostagladin E dan Prostaglandin I disintesa di mukosa
lambung dan usus. PG ini dibutuhkan untuk memproteksi sel
mukosa gastric dan intestinal oleh kelebihan asam lambung

MKO:
Menghambat sekresi asam lambung akibat rangsangan oleh
makanan, histamin, pentagastrin, dan caffein pada sel-sel
pariental
Meningkatkan aliran darah pada saluran cerna, sekresi mukus
dan bicarbonat.
29/07/23 40
Prinsip Kerja: Mencegah kerusakan lambung akibat penggunaan
NSAIDS

BSO : tab 200 mikrogram

Dosis : 4 kali sehari 1 tablet

Kontraindikasi: Kehamilan,laktasi, menopause,

Reaksi yg tdk diinginkan: Diare, nyeri lambung, cramps otot perut,


kontraksi uterus dll

Pada keadaan yang bagaimana terjadi penurunan PG?


Apa akibat penurunan PG terhadap saluran cerna?
Apa efek peningkatan kadar PG pada organ lain ?
29/07/23 41
Emetic: Obat perangsang muntah
•Muntah terjadi berdasarkan regulasi secara sentral pada unit-unit
tertentu di medula oblongata, yi:

Vomiting control: yang mengontrol gerakan otot polos dan


otot polos sal cerna
Chemoreceptor Trigger Zone (CTZ) di area postrema MO

• CTZ sensitif trhdp rangsangan zat-zat kimia, juga mrpkn tpt


kerja obat-obat seperti: Apomorfin, morfin, glikosida jtg dan
bahan-bahan lain yang bersifat emetogenik (merangsang
muntah)
Obat-obat yang merangsang muntah a.l:
1.Ipecacuanhae (tinctura, extract, syrup)
2.Emetine
3.Cephaline
29/07/23 42
Antiemetic=antimuntah
Antiemetik: Obat yg digunakan untuk mencegah mual dan muntah

PK: morning sickness of pregnancy(mual/muntah pada kehamilan)


Motion sickness (mabuk perjalanan), pd pengg cytotoxic drugs

Penggolongan antiemetik:

1.Antagonis H-1 receptor


Merupakan antimuntah yang disebabkan oleh rangsangan
bahan-bahan yang terdapat di dalam lambung.
Ex: Cinnarizine, Cyclizine, Dimenhydrinat, Promethazine
PK: motion sickness
MKO: 4 jam setelah dimakan
LKO: 24 jam
29/07/23 43
2. Antagonis muscarinic (hyosine)
MKO : Menghambat aktifitas Asetil kholin
ES : mengantuk, mulut kering, pandangan kabur, retensi urine
Efek ini jarang muncul pd dosis terapi

3. Antagonis 5 hydroxy Tryptamine (5-HT)


5-HT mrpkn neurohormonal yg tdpt dalam GIT yang bersifat antiemetik
Yang termasuk Antagonis 5-HT a.l:
Ondanstrone, granissetrone, tropisetron
PK: terutama digunakan utk mencegah dan mengobati muntah akibat
penggunaan cytotoxic drugs
BSO: oral, iv, infus tetes
ES: sakit kepala, gangguan lambung
29/07/23 44
4. Turunan Phenothiazines (antipsychotic)
Kelompok phenothiazine aktif melawan muntah yang disebabkan bahan-
bahan yang merangsang CTZ, tapi tidak aktif dalam melawan muntah
akibat stimulasi yang berasal dari GIT.

MK : Mengantagonis Dopamine pada D2 reseptor di CTZ


BSO : Oral, rektal, parenteral

Yang termasuk kelompok ini:


Chlorpromazine, Prochlorperazine, trifluoperazine, triethylperazine

5. Antagonis D2 reseptor
- Domperidome, Metoclopramide
Merupakan antagonis Dopamin reseptor yang bekerja di CTZ, tetapi
pada dosis tinggi akan mengantagonis 5 HT-3 reseptor
29/07/23 45
ES : gangguan gerakan bola mata, leher (involuter), mengantuk,
lemah, gangguan lambung, galactorrhoe

6. Turunan Cannabinoid
Nabilone: Menghilangkan muntah yang disebabkan oleh bahan-bahan
yang menstimulasi CTZ

Dapat di antagonis oleh Naloxone


ES: mengantuk, pusing, mulut kering, kadang2 timbul
halusinasi dan reaksi2 psikosis lainnya

7. Antiemetik lainnya
Haloperidol, droperidol ( antipsikotik)
Obat-obat ini pencegah muntah akibat cytotoxic drugs, terutama
Cysplatine
29/07/23 46
Digestiva
Yang termasuk digestiva/ digestan adalah:
Asam khlorida, enzim2 pencernaan, asam2 empedu & zat2 perangsang
pembtkan cairan empedu ( kloretika)

Defisiensi bahan-bahan di atas dapat diatasi dengan pemberian sediaan


tertentu, misalnya pada keadaan:

Achlohydria, yang sering menyertai anaemia pernisiosa, kanker


lambung, dll.

Pada keadaan ini perlu penambahan asam lambung (HCl), untuk


meningkatkan kemampuan mencerna makanan dan absorpsi
vitamin/mineral tertentu.
29/07/23 47
1. Larutan HCl 10 % (dosis 2-4 ml, 3x sehari sdg makan)

2. Glutamic acid hydrochlorid


Merupakan kombinasi HCl dan asam glutamat
(dosis 340mg/kapsul, 3x sehari 1-3 kapsul, ketika sdg makan)

3. Pepsin : Diperoleh dari lapisan kelenjar lambung lembu/babi


( dosis 100-500mg/tablet, 3xsehari sdg makan)

4. Pancreatin : Diperoleh dari pankreas lembu/babi


Mengandung: lipase, amilase, esterase, nukluase, elastase, protease

PK : Pada keadaan insuffisiansi pankreatik misalnya


pankreatitis, malabsorpsi, pasca gastrektomi, cystic
fibrosis
29/07/23 48
BSO: tablet/kapsul salut enterik 500mg, 3xsehari d.c
Biasanya sering dikombinasikan dengan pankreolipase, karena
mengandung lipase 12x, tripsin 12x dan amilase(dosis 300-
900mg/hari)

5. Asam-asam empedu
asam-asam empedu penting untuk pencernaan lemak, dan
biasanya diperoleh dari lembu/babi
PK:
Penderita gangguan hepar
Penyumbatan pada saluran empedu
Pasca kholestistektomi
Defisiensi pambentuk cairan empedu
Dosis: 300mg/kapsul, 3xsehari d.c
49
Obat-obat Yang Bekerja Pada Usus Halus
1. Antidiare
Pada keadaan diare terjadi percepatan gerakan
usus melebihi gerakan normal, yg disebabkan
oleh adanya infeksi, toksin, atau adanya zat-zat
lain yang masuk ke dalam saluran cerna

Diare akut: tjd tiba-tiba, tinja berbtk cair, demam,


sakit perut, mual, muntah dan penderita dl
keadaan lemah

Biasanya disebabkan oleh adanya radang,


bakteri, jamur atau virus, setelah radiasi, atau
keracunan makanan, bila tidak diatasi
menyebabkan gangguan keseimbangan
elektrolit tubuh
50
Diare kronik; biasanya tjd pd kolitis ulcerosa,
psikokis,hyperthyroidism, irritasi kolon, karsinoma lambung,
infeksi oleh Entamoeba hystolica/ Giardia lambilia

Apapun btk diarenya hrs diupayakan mencari penyebabnya dl


upaya menuju pengobatan yg rasional

Diare karena infeksi: pengobatan dengan antimikroba

Diare karena adanya benda asing(makanan,obat,dll): stop


penyebab dan berikan antagonis H2 reseptor

51
PENGOBATAN DIARE:
1. Rehidrasi: terapi dg pengganti cairan elektrolit
2. Pemberian obat-obat yg bekerja lokal (Antimikroba,
adsorben,dll)
3. Terapi simptomatis (Pemberian obat yang menekan
motilitas usus, astringensia, spasmolitika
4. Diet: Makanan bubur agar mdh dicerna dan tdk mrgsg sal
cerna dan istirahat yg cukup

52
1. Rehidrasi:
Merupakan tindakan penting dalam mengatasi diare akut.
Oral rehidrasi sangat bermanfaat pada diare akut sedang,
tetapi pada keadaan diare akut yang hebat diperlukan
rehidrasi melalui infus tetes intravena

Oral rehidrasi yang direkomendasikan oleh WHO/UNICEF


Tdd: glukosa 20g, NaCl 3,5 g, Na-citrat 2 g dan KCl 1,5 g untuk 1
liter cairan

2. Obat-obat yg bekerja lokal :


Antimikroba sal cerna dan adsorben
Antimikroba digunakan utk membunuh kuman penyebab infeksi
53
Sedangkan adsorben digunakan untuk menyerap bahan-bahan yang
bersifat mengirritasi mukosa usus (adsorbensia) yang tujuannya
untuk melindungi mukosa saluran cerna (protektan) atau untuk
menyerap toksin-toksin yang dilepaskan oleh mikroba penyebab
diare

a. Adsorbensia yang sering digunakan adalah:


•Arang aktif (Carbo adsorben, dosis 10-20 g/hari)
•Attapulgite (Mg-silikat, dosis 1-1,5 g/hari)
•Kaolin-pectin (Al-silikat, dosis 6-15 g/hari)
•Attapulgite-pectin
•Pectin (asam poligalakturonat)
•Bismuth sub nitras/Bi-sub Carbonas/Bi-sub Citras 100 mg/kali,
3xsehari
54
3. Obat-obat yang menekan motilitas usus:
a. Antimuskarinik
b. Turunan opiat
c. Relaksan otot polos

Antimuskarinik alami
a. Atropin sulfas, sering dikombinasikan dengan difenoksilat dosis 0,25-
0,5 mg (3x sehari, oral), injeksi sub-cutan
Indikasi : PUD, Irritable bowel syndrome, diarrhae

b.Scopolamin HBr, sering dikombinasikan dengan analgetik


(metamizol, dipyron, parasetamol dan salisilamid) untuk mengurangi
kekejangan pada saluran cerna, uterus
Dosis 10mg, 3xsehari, injeksi im/iv
29/07/23 55
c. Extract Bellad, Extract Hyosciami
d. Hyocine butyl bromida (buscopan)

•Antimuskarinik sintetik
•Methanthelin: long acting antimuscarinic, dosis 50-100mg, 3-4 x sehari
•Propanthelin Bromida: dosis 15 mg, 3 x sehari
•Butropin; dosis 5-10 mg, 3 x sehari
•Clidinium: dosis 2,5 mg, 4 x sehari
•Glycopyrinium: dosis 1 mg/ tablet, 4 x sehari
•Oxyphencyclimine: dosis 5 mg, 3 x sehari
•Pipenzolat, Mepenzolat Bromida
•Tymepidine, dosis 30 mg/kali
•Poldine, dosis 4 mg,4 x sehari
•Tiemonium, dosis 25 mg, 4 x sehari
•Pirenzepin,
29/07/23 Dicyclomin HCl 56
a. Turunan Opiat
b. Relaksan otot polos
- Papaverin HCl
MK: inhibisi fosforilasi oksidatif & influx Calcium intrasel
Dosis: 40-100 mg/tablet,iv
- Alverine (dosis 40mg, 3xsehari)
- Pyrvinium (dosis 30mg, 3xsehari, secr oral)
- Pineverine Bromida (kerja selektif pada saluran cerna)
- Mebeverine (dosis 135mg/tablet sblm makan, 3xsehari)
- Pitofenone
- Pramiverin (Systabon

57
4. Obat-obatan yang digunakan untuk memperbaiki flora usus
Lactobacillus acidophyllus (Lacbon, Biofermin T/tablet)

5. Astringensia = adstringensia
Mrpkn obat2 yg menciutkan selaput lendir usus
Misalnya : tannin, tannalbumin, garam2 bismuth,
garam2 Aluminium

58
Laxantia/purgative/cathartica
Laxantia/pencahar digunakan pada keadaan sembelit
(obstipasi, konstipasi) yang disebabkan oleh adanya gangguan
saluran cerna, gangguan hormonal (hypertiroidsm), gangguan
metabolisme (DM)

Penetapan diagnosis berdasarkan: pola makan, sifat/frekuensi


BAB dan adanya penyakit tertentu

Terapi yang tepat untuk mengatasi sembelit:


Pengaturan diet (KH, lemak, serat, protein)
Mengobati penyebabnya
Menghindari makanan/obat2 yang menimbulkan sembelit
(opiat,
29/07/23
antimuskarinik, garam2 Al/Fe, benzodiazepin) 59
Penggolongan Laxantia:
1. Bahan2 yg mengembangkan isi usus, yg bersifat menahan
air shg volume isi usus > peristaltik BAB

Turunan Cellulosa: Methyl Cellusa, Carboxy Methyl Cellulosa


(CMC). Dosis 1-1,5 g, 4 x sehari dengan air 3-6 liter

2. Bahan-bahan yang melunakkan faeses,bersifat pelicin krn


mengurangi tegangan permukaan faeses. Misalnya:
- Parafin Liquidum, 15 - 45 ml, 3 x sehari sebelum tidur
- Dioctyl natrium Sulfosuccinate 50-200 mg/hari
- polysiloxane 200 mg, 2-4x sehari
60
3. Zat2 yg menahan air, bersifat mengencerkan faeses shg
volume > shg cepat dikeluarkan

- Magnesium sulfat/phospat/tartrat 3,4 % (15 g dlm 400


ml air), efek BAB timbul 1-1,5 jam setelah diminum

- Natrium sulfat
CI: Pd penderita dg gangguan ginjal

4. Zat perangsang dinding mukosa usus


- Oleum ricini( minyak jarak, castor oil), dl usus akan tbtk
asam ricinat yg merangsang dinding/mukosa usus
61
Dosis : 2-3 sendok makan (15-30 ml), diminum sewaktu
perut kosong. Efek timbul setelah 1-6 jam kemudian.

- Phenolphtalein, mrgsg gerakan kolon. Dosis 60-300 mg


diberikan sebelum tidur. Faeses akan berwarna merah.

- Bisacodyl, dosis 5 mg/tablet,2-3 x sehari, 10 mg/supp

5. Memasukkan cairan dalam rektum (Clysma), bersifat


merenggangkan dinding rektum BAB
- Glycerin, minyak zaitun, air sabun

62

Anda mungkin juga menyukai