FARMAKOLOGI
GASTROINTESTINAL
Apt. Fitri Ayu Wahyuni, M.Farm
• Aktifitas otot polos, pembuluh darah dan kelenjar
(endokrine, eksokrine, parakrine) pd Saluran cerna
dikontrol oleh : Sistem Neuronal dan hormonal
• Sistem Neuronal : - SS Parasimpatetik
- SS Simpatetik
• Sistem Hormonal : - Hormon2 GIT tdd kel endokrin,
eksokrine dan parakrin)
• Kel endokrin dl GIT : mensekresi gastrin
• Kel eksokrin dl GIT : mensekresi pepsin (dr peptic
sel), HCl (dr sel parietal & sel oxyntic)
• Kel parakrin pd GIT : mensekresi histamin
2
Histamin, gastrin, pepsin dan Asetilkholin plg berperan
dl mengontrol sekresi asam lambung
3
Obat2 yang bekerja di lambung
1. Antagonis H2-Reseptor
2. Antasida
4. Emetik
5. Antiemetik
6. Digestan
7. Protektan lambung
8. Prostaglandin 4
Obat2 yang bekerja di usus
1. Laxantia
2. Antidiare
3. Adsorben/demulsen
4. Anthelmentik
5
Istilah-istilah
Ulcus peptik:
Luka/erosi pd mukosa lambung dan duodenum dg gejala
nyeri berkala pd epigastrium, perut terasa penuh (gembung),
rasa spt terbakar, flatus umumnya terjadi akibat kelebihan
sekresi asam lambung, pepsin dan gastrin
Reflux oesophagitis:
Peradangan mukosa oesophagus yg disebabkan oleh refluks
isi lambung yg sangat asam ke dalam oesophagus
Diare:
Keadaan buang air besar (bab) yg terlalu sering (> 6 kali),
konsistensi sangat encer, berwarna dan berbau
29/07/23 6
Laxantia/catarthica/purgativa/pencahar/urus-urus:
Obat2 yg dignkan utk memperlancar defikasi (bab)
Digestan :
Obat2 yg membantu meningkatkan kemampuan
saluran cerna utk menghancurkan/mencerna mknan
Antispasmodic:
Obat2 yg menghambat efek asetilkholin yg dilepaskan
pd ujung post ganglion serabut saraf parasimpatis
(mengurangi spasme atau motilitas sal cerna)
7
Terapi Ulcus peptic dan Reflluks oesophagitis :
a. Obat2 yg bersft menetralisir asam lmbg (antasida)
Penggunaan klinik:
Ulcus peptic, reflux oesophagitis
Efek samping:
Diare, pusing, bingung, sakit otot dan hypergastrinaemia
9
• Yang termasuk antagonis H2 reseptor adalah:
Cimetidine, Ranitidine, Famotidine, Nizatidine,
Roxatidine
• Kelompok obat ini efektif utk terapi jangka pendek,
umumnya membutuhkan terapi selama 4 – 8 minggu
utk ulkus peptik dan 6 – 12 minggu utk reflux
oesophagitis
10
a. Cimetidine: Cimet, benomet, corsamet, nulcer,sanmetidin,
tagamet, ulsikur, xepamet, dll.
Bentuk sediaan obat:
Oral: 400 mg/ tablet; Injeksi im/iv: 200 mg / ampul
12
b. Ranitidine = Zantac, Zumaran, Zantadin, Xeradin,
Ulceranin, Scanarin, Rantin, Rantidine, Ranin,
Gastridin, Acran dll.
Bentuk sediaan Obat:
Oral :150 mg/tablet; Injeksi ampul 2 ml : 25 mg/ ml
Dosis :
Ulcus peptic, Benigna gastric ulcer, reflux oesophagitis 2 x sehari
1 tablet (150 mg) pagi dan malam menjelang tidur.
Pd ZES 3 x sehari 1 tablet
Interaksi obat:
Meningkatkan absorpsi midazolam,
Mengurangi absorpsi cobalamine
Mengurangi klirens warfarin dan turunan procainamide
14
c. Famotidine: Famocid, Famos, Gasfamin, Interfam,
Ulmo,Renapepsa, Regastin,Tismafam
Dosis :
Ulcus peptic 2 x shr 1 tablet (20mg), 1 x sehari 1 tablet (40 mg)
Dosis :
Ulcus peptic, benigna gastric ulcer 1 x shr 2 tablet menjelang
tidur atau 2 x sehari 1 tablet. Infus: larutkan dl 150 ml cairan
infus, atur kecepatan 10 mg/jam
Hati-hati pd keadaan:
Renal insufficiensi, pregnancy and lactation
Efek samping:
Nyeri kepala, diare, rash, pusing, somnolen,bingung,
reversibel impoten, muscle cramps, gynaecomastia
Dosis :
Ulcus peptic, reflux oesophagitis, benigna gastric ulcer, 1 x sehari
selama 4 minggu
Hati-hati pada:
Gangguan hepar, pregnancy, lactation, dan anak2
Interaksi obat:
Meningkatkan clearance theophyllin
29/07/23 20
• Respon yg tdk diinginkan:
Konstipasi, diare,nyeri kepala, abdominal distensi,
mulut kering, susah tidur
• Interaksi Obat:
Memperlambat metabolisme dan ekressi diazepam
dan fenitoin
21
c. Pantoprazole = Pantozole, Protonic, Somac, Pantoloc
Dosis :
1 x sehari 1 tablet (40 mg) selama 2 – 8 minggu, IV injeksi
40 mg /hari
Kontraindikasi:
Impaired liver function, pregnancy
e. Esomeprazole = Nexium
24
Rabeprazole, pantoprazole memiliki interaksi obat lebih
sedikit shg dpt dijadikan pertimbangan jk ingin digunakan pd
pasien lansia yg sdg menggunakan beberapa obat lainnya
25
Proton pump inhibitor jg menjadi obat pilihan utama pd
sindroma zollinger ellison, pd sindrom ini tumor di pankreas
menyebabkan berlebihnya produksi asam lambung shg
menimbulkan ulcerasi yg parah
27
ANTACIDA = ANTI ULCER PEPTIC
28
Penggunaan obat2 NSAIDS ini scr kronik dpt
menimbulkan efek yg tdk diinginkan pd gastrointestinal,
yaitu tjdnya lesi pd mukosa gastrointestinal.
29/07/23 30
Antasida non-sistemik
29/07/23 31
Contohnya
1. Garam-garam Magnesium (silikat / phospat)
ES: Diare
Antasida sistemik
1. Natrium bicarbonat (NaHCO3, baking soda)
Dgn HCl lambung akan terbentuk NaCl, CO2 dan H2O
CO2 yang terbentuk akan merangsang sekresi gastrin
Dapat meningkatkan pH gastric juice. CO2 yg trbtk dpt
menyebabkan perut gembung dan sering bersendawa
29/07/23 33
Hati2 penggunaan NaHCO3 dl wkt yg lama atau pd
dosis tinggi, krn NaCl yg akan diabsorpsi shg akan
memperburuk OS Hipertensi, gangguan ginjal, CHF
SE: konstipasi
3. Natrium Alginat
29/07/23 34
Semua antasida akan mempengaruhi absorpsi obat2 lain, baik
dg cr mengikat obat lain, mengurangi absorpsi atau dg
meningkatkan pH GIT. Oleh krn itu antasida tidak boleh
diberikan bersamaan dg Tetrasiklin, Fluoroquinolones,
itraconazole dan garam2 Ferro.
29/07/23 35
Secara umum senyawa-senyawa antasida non-sistemis, tidak
dianjurkan untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama,
karena akan terbentuk CO2 dalam jumlah besar sehingga sekresi
gastrin dan asam lambung semakin meningkat ( acid rebound),dpt
menyebabkan pendarahan/ruptura lmbg
Contohnya:
Bismuth sub citras = Denol,
Bi-sub Nitras/Bismuth sub carbonat = Anti maag
• infeksi oleh Helicobacter pylori
• peptic ulcer
Efek samping: nausea, vomiting, lidah hitam, faeses hitam
37
2. Sucralfate = Neciblock, Benofat, Inpepsa, Ulcumaag,
Ulsafate, Ulsanic, Ulsidex.
Merupakan komplek antara Al-hidroksida dengan Sucrose
sulfat
MKO:
Efek samping : konstipasi, mulut kering, nausea, muntah, sakit kepala &
rash
MKO:
Menghambat sekresi asam lambung akibat rangsangan oleh
makanan, histamin, pentagastrin, dan caffein pada sel-sel
pariental
Meningkatkan aliran darah pada saluran cerna, sekresi mukus
dan bicarbonat.
29/07/23 40
Prinsip Kerja: Mencegah kerusakan lambung akibat penggunaan
NSAIDS
Penggolongan antiemetik:
5. Antagonis D2 reseptor
- Domperidome, Metoclopramide
Merupakan antagonis Dopamin reseptor yang bekerja di CTZ, tetapi
pada dosis tinggi akan mengantagonis 5 HT-3 reseptor
29/07/23 45
ES : gangguan gerakan bola mata, leher (involuter), mengantuk,
lemah, gangguan lambung, galactorrhoe
6. Turunan Cannabinoid
Nabilone: Menghilangkan muntah yang disebabkan oleh bahan-bahan
yang menstimulasi CTZ
7. Antiemetik lainnya
Haloperidol, droperidol ( antipsikotik)
Obat-obat ini pencegah muntah akibat cytotoxic drugs, terutama
Cysplatine
29/07/23 46
Digestiva
Yang termasuk digestiva/ digestan adalah:
Asam khlorida, enzim2 pencernaan, asam2 empedu & zat2 perangsang
pembtkan cairan empedu ( kloretika)
5. Asam-asam empedu
asam-asam empedu penting untuk pencernaan lemak, dan
biasanya diperoleh dari lembu/babi
PK:
Penderita gangguan hepar
Penyumbatan pada saluran empedu
Pasca kholestistektomi
Defisiensi pambentuk cairan empedu
Dosis: 300mg/kapsul, 3xsehari d.c
49
Obat-obat Yang Bekerja Pada Usus Halus
1. Antidiare
Pada keadaan diare terjadi percepatan gerakan
usus melebihi gerakan normal, yg disebabkan
oleh adanya infeksi, toksin, atau adanya zat-zat
lain yang masuk ke dalam saluran cerna
51
PENGOBATAN DIARE:
1. Rehidrasi: terapi dg pengganti cairan elektrolit
2. Pemberian obat-obat yg bekerja lokal (Antimikroba,
adsorben,dll)
3. Terapi simptomatis (Pemberian obat yang menekan
motilitas usus, astringensia, spasmolitika
4. Diet: Makanan bubur agar mdh dicerna dan tdk mrgsg sal
cerna dan istirahat yg cukup
52
1. Rehidrasi:
Merupakan tindakan penting dalam mengatasi diare akut.
Oral rehidrasi sangat bermanfaat pada diare akut sedang,
tetapi pada keadaan diare akut yang hebat diperlukan
rehidrasi melalui infus tetes intravena
Antimuskarinik alami
a. Atropin sulfas, sering dikombinasikan dengan difenoksilat dosis 0,25-
0,5 mg (3x sehari, oral), injeksi sub-cutan
Indikasi : PUD, Irritable bowel syndrome, diarrhae
•Antimuskarinik sintetik
•Methanthelin: long acting antimuscarinic, dosis 50-100mg, 3-4 x sehari
•Propanthelin Bromida: dosis 15 mg, 3 x sehari
•Butropin; dosis 5-10 mg, 3 x sehari
•Clidinium: dosis 2,5 mg, 4 x sehari
•Glycopyrinium: dosis 1 mg/ tablet, 4 x sehari
•Oxyphencyclimine: dosis 5 mg, 3 x sehari
•Pipenzolat, Mepenzolat Bromida
•Tymepidine, dosis 30 mg/kali
•Poldine, dosis 4 mg,4 x sehari
•Tiemonium, dosis 25 mg, 4 x sehari
•Pirenzepin,
29/07/23 Dicyclomin HCl 56
a. Turunan Opiat
b. Relaksan otot polos
- Papaverin HCl
MK: inhibisi fosforilasi oksidatif & influx Calcium intrasel
Dosis: 40-100 mg/tablet,iv
- Alverine (dosis 40mg, 3xsehari)
- Pyrvinium (dosis 30mg, 3xsehari, secr oral)
- Pineverine Bromida (kerja selektif pada saluran cerna)
- Mebeverine (dosis 135mg/tablet sblm makan, 3xsehari)
- Pitofenone
- Pramiverin (Systabon
57
4. Obat-obatan yang digunakan untuk memperbaiki flora usus
Lactobacillus acidophyllus (Lacbon, Biofermin T/tablet)
5. Astringensia = adstringensia
Mrpkn obat2 yg menciutkan selaput lendir usus
Misalnya : tannin, tannalbumin, garam2 bismuth,
garam2 Aluminium
58
Laxantia/purgative/cathartica
Laxantia/pencahar digunakan pada keadaan sembelit
(obstipasi, konstipasi) yang disebabkan oleh adanya gangguan
saluran cerna, gangguan hormonal (hypertiroidsm), gangguan
metabolisme (DM)
- Natrium sulfat
CI: Pd penderita dg gangguan ginjal
62