Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FARMAKOLOGI
Tentang
OBAT SISTEM PENCERNAAN
Dosen pengampu : Danita Rifqia Putri, M.Sc

Disusun oleh

FERNANDA WIDYA 18613162

DELLY REFIALY W 18613176


NURMA DWI 18613180

DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
Tahun 2019
OBAT SISTEM PENCERNAAN

Pengertian obat dan pencernaan


Sistem pencernaan adalah proses menerima makanan, mengubahnya menjadi energi dan
menegeluarkan sisa proses tersebut. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh
manusia terjadi di sepanjang saluran pencernaan
Obat adalah zat kimia yang dapat mempengaruhi jaringan biologi, dan menurut WHO , obat
adalah zat yang dapat mempengaruhi aktifitas fisik atau psikis.
Sedangkaan menurut kebijakan obat nasional (KONAS) ialah bahan atau sediaan yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki system fisiologi atau kondisi patologi dalam
rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dari rasa sakit, gejala sakit,
dan atau penyakit untuk meningkatkan kesehatan dan kontrasepsi.

Obat ulkus dan gastritis jenis antasida dan antiulesari


Biasanya obat pencernaan jenis antasida dan antiulesari untuk mengobati ulkus /luka/tukak
yang terjadi pada saluran cerna seperti :
Ulkus duodenalis/ulkus duodenum, merupakan jenis ulkus peptikum yang paling banyak
ditemukan, terjadi pada duodenum ( usus dua belas jari , yaitu beberapa sentimeter pertama
dari usus halus, tepat dibawah lambung.
Ulkus gastrikum lebih jarang ditemukan, biasanya terjadi disepanjang lengkung atas lambung.
Jika sebagian dari lambung telah diangkat, bisa terjadi ulkus marginalis, pada daerah dimana
lambung yang tersisa telah disambungkan keusus.
Regurgitasi berulang dari asam lambung ke dalam kerongkongan bagian bawah bisa
menyebabkan peradangan (esofagitis) dan ulkus esofagialis. Ulkus peptikum adalah luka
berbentuk oval atau bulat yang terjadi lapisan lambung atau usus dua belas jari (duodenum)
telah termakan oleh asam lambung dan getah pencernaan .
Juga hiperasiditas (keasaman berlebihan) dan kondisi hipersekrasi asam lambung oleh
penyakit (sindroma zolinger ellison, mastositosis sistemik).

Penggolongan obat antasida


ANTASIDA
Antasida adalah obat yang menetralkan asam lambung dengan cara meningkatkan Ph untuk
menururnkan aktivitas pepsin.
Alumunium hidroksida (AI(OH)3)
 Indikasi
Ulkus peptikum , hiperasiditas gastrointestinal, gasrtitis, mengatasi gejala dyspepsia (ulkus dan
don ulkus ), gasrto-esophageal reflux disease, hiperfosfatemia.
Kontra indikasi
Hipersensitif terhadap garam alumunium, hipofosfatemia, pendarahan saluran cerna yang
belum terdiagnosis, appendicitis. Tidak aman untuk bayi dan neonatus.
 Dosis
Dewasa 1-2 tablet dikunyah dikunyah 4 kali sehari dan sebelum tidur atau 5-10 ml suspensi
4kali sehari antara waktu makan dan sebelum tidur. Anak usia 6-12 tahun: 5ml maksimal 3 kali
sehari.

 Efek samping
Konstipasi, mual, muntah, deplesi posfat, penggunaan dalam dosis besar dapat menyebabkan
penyembutan usus, hipofosfatemia , hipercalciuria, peningkatan resiko osteomalasia ,
demensia, anemia mikrositik pada penderita gagal ginjal.

Magnesium hidroksida
 Indikasi
Ulkus peptikum , hiperasiditas, gastrointestinal, gastritis
Kontra indikasi
Kerusakan ginjal berat
 Dosis
Dewasa 5-10 ml, diulang menurut kebutuhan pasien
 Efek samping
Diare, hipermagnesenia sehingga mengurangi reflek tendon dan depresi nafas, mual, muntah,
kemerahan pada kulit, haus, hipotensia, mengantuk, lemah otot, nadi melemah dan henti
jantung( pada kelainan ginjal yang berat).

Magnesium trisiklat
 Indikasi
Ulkus peptikum, gastritis, hiperasiditas, gastrointestinal
Kontra indikasi
 Dosis
Dewasa 1-2 tablet
Anak ½ - 1 tablet . diminum 3-4 kali sehari.
 Efek samping
Diare, hipermagnesenia sehingga mengurangi reflek tendon dan depresi nafas, mual, muntah,
kemerahan pada kulit, haus, hipotensia, mengantuk, lemah otot, nadi melemah dan henti
jantung( pada kelainan ginjal yang berat).

Kalsium karbonat
 Indikasi
Ilkus peptikum , gastritis, heartnurn, hiperasiditas GI, menghilangkan gangguan lambung yang
disebabkan oleh hiperasiditas, tukak lambung ulkus duodenum, gastritis
 Kontra indikasi
Glukoma sudut tertutup, obstruksi saluran kemih atau GI, ileus paralitik, penyakit jantung berat,
hipersensitif salah satu bahan tablet, hiperkalsemia, hiperkalsiuria berat, gagal gimjal berat
 Efek samping
d apat terjadi konstipasi, kembung (flatulen) karena pelepasan karbon dioksia (CO2), dosis
tinggi atau pemakaian jangka waktu panjang menyebabkan hipersekekresia asam lambung dan
acin rebound, muntah dan nyeri abdomen( perut), hiperkalsemia ( gangguan ginjal atau setelah
pemberian dosis tinggi), alkalosis
Antagonis reseptor H2(H2bloker).

Ranitidine
 Indikasi
Menghambat sekresi asam lambungnya lebih kuat dan cimetidine
 Dosis
Pngobatan: sehari 2 kali @ 150 mg
 Efek samping
Nyeri kepala, mual, muntah, reaksi reaksi kulit.

Famatidine
 Indikasi : tukak usus duodenum
 Dosis : pengobatan sehari 2 kali @ 20 mg
 Efek samping : nyeri kepala, mual, muntah , reaksi reaksi kulit
Penghambat pompa proton
Omeprazol
 Indikasi : tukak lambung
 Kontra indikasi : hipersensitif terhadap omeprazol
 Efek samping
Sakit kepala, diare, sakit perut, mual, pusing, masalah kebangkitan dan kurang tidur, meskipun
dalam uji klinis efek ini dengan omeprazol sebanding dengan yang ditemukan dengan plasebo .

Lansoprazol
 Indikasi : pengobatan ulkus lambung dan duodenum
 Kontra indikasi : hipersensitif terhadap lanzoprazol
 Efek samping : mulut kering, sulit tidur, mengantuk kabur penglihatan ruam.

Esomeprazol
 Indikasi
Pengobatan duodenum yang disebabkan oleh H. Pylori , mencegah dari ulkus lambung kronis
pada orang yang di NSAID terapi dan pengobatan ulkus gastrointestinal berhubungan dengan
penyakit chorn
 Kontra indikasi
Hipersensitif terhadap substansi aktif esomeprazol atau benzimidasol atau komponen lain dari
ini.
 Efek samping
Sakit kepala, diare, mual, penurunan nafsu makan, konstipasi, mulut kering, dan sakit perut.

Pantropazol
 Indikasi
Patoprazole digunakan untuk pengobatan jangka pendek dari erosi dan ulesari dari esophagus
yang disebabkan oleh penyakit refluks gastroeshopageal
 Kontra indikasi : hipersensitif terhadap pantopazol
 Efeek samping
Mual , muntah, gas, sakit perut atau sakit kepala.

Anti spasmodika
Anti spasmodika adalah obat yang digunaakan untuk mengurangi atau melawan kejang kejang
otot
Obat anti spasmodika :
1. Antropin sulfat
2. Alkaloida belladona
3. Hiosin nutil bromida
4. Papaverin HCI
5. Mebeverin HCI
6. Propantelin bromida
7. Pramiverin HCI
 Indikasi
Untuk mengatasi kejang pada saluran cerna yang mungkin disebabkan diare, gastritis, tukak
peptikdan sebagainya
 Efek samping: menyebabkan kantuk dan gangguan yang lain

Obat diare ( obat sakit perut)


Anti diare adalah obat yang digunakan untuk mengobatai penyakit yang disebabakan oleh
bakteri, kuman, virus, cacing, ataau keracunan makanan. Gejala diare adalah BAB berulang
kali disertai banyaknya cairan yang keluar kadang-kadang dengan mulas dan berlendir atau
berdarah
 Golongan obat diare
Kemoterapeutika untuk terapi kausal yaiutu membrantas bakteri penyebab diare seperti
antibiotika, sulfonamide, kinolon dan furazoldin.
1. Raccecordil
Anti diare yang ideal harus bekerja cepat, tidak menyebabkan konstipasi, mempunyai indeks
terapeutik yang tinggi, tidak mempunyai efek yang buruk terhadap sistem saraf pusat, dan yang
tak kalah penting tidak menyebabkan ketergantungan. Raccecordil yang pertama kali
dipasarkan di perancis pada 1993 memenuhi semua syarat ideal tersebut.
2. Loperamide
Merupakan golongan opioid yang bekerja dengan cara memperlambar mortilitas saluran cerna
dengan mempengaruhi otot sirkuler dan longitudinal usus. Obat diare ini berikatan dengan
reseptor opioid sehingga diduga efek konstipasinya diakibatkan oleh ikatan loperamid dengan
resepto tersebut. Efek samping yang sering dijumpai adalah kolik abdomen(luka dibagian
perut) sedangkan toleransi terhadap efek
3. Nifuroxazide
Adalah senyawa nitrofuran memiliki efek bakterisidal terhadap eshherichia coli, shigella
dysenteriae, strepcococus, staphylococus dan pseudonamos aeruginosa. Kolopatis spesifik dan
non spesifik, baik digunakan untuk anak-anak maupun dewasa.
4. Dioctahendral smectite
Suatu alumunisolikat nonsistemik berstruktur filitik secara invintro telah terbukti dapat
melindungi barrier mukosa usus dan menyerap toksin, bakteri, serta rotavirus.smectite
mengubah sifat fisik mukus lambung dan melawan mukolisosis yang diakibatkan oleh bakteri.
Zat ini juga dapat memulihkan integritas mukosa usus seperti yang terlihat dari normalisa rasio
laktulose-manitol urin pada anak dengan diare akut
Opsipansia untuk terapi simtomatis(menghilangkan gejala) yang dapat menghentikan diare
dengan beberapa cara:
1. Zat menekan peristaltik, sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk resorpsi air dan
elektrolit oleh mukosa usus seperti derivat petidin(difenoksilat dan loperamida),
antokoliginerik (antropine, ekstrak belladona)
2. Adstrinengsia yang menciutkan selaput lendir usus, misalnya asam samak (tannin)dan
tanallbumin, garam garam bismuth dan alumunium
3. Adsorbensia misalnya karbo adsorben yang pada permukaanya dapat dapat menyerap
(absorbsi) zat zat beracun (toksin) yang dihasilkan oleh bakteri ataau yang ada kalanya berasal
dari makanan(udang, ikan). Termasuk disini adalah juga musilago zat-zat lendir yang menutupi
selaput lendir usus dan luka lukanya dengan suatu lapisan pelindung seperti kaolin, pektin
(suatu karbohidrat yang tedapat antara lain adalah buah apel) dan garam garam bismuth serta
alumunium.

2. Obat diare
a. Akita
Attalpulgit 600mg,pectin 50 mg
 indikai : pengobatan simtomatik pada diare yang tidak diketahui penyebabnya.
 Dosis : dewasa dan anak >12 tahun = 2 tablet setelah diare pertama,2 tablet tiap
kali diare berikutnya; maksimum 12 Tablet sehari;anak 6-12 tahun= setelah
dosis dewasa Maksimum 6 tablet sehari
 Kemasan : dos 10x10 tablet
b. Andikap
Attalpulgit aktif koloidal 650mg, pectin 65 mg
 indikasi : simptomatik pada diare non spesifik
 Dosis : dewasa dan anak 12 tahun keatas = 2 kaplet setiap setelah BAB, maksimal
2 kaplet sehari.
 Kemasaan : blister 6 Kaplet RP. 1.600,00
c. Anstrep
Attalpulgit 600mg,pectin 50 mg
 indikasi ; Pengobatan simptomatik pada diare yang tidak diketahui penyebabnya.
 Kontraindikasi : gangguan usus dan konstipasi : hipersensitif.
 Dosis : dewasa dan anak >12 tahun = 2 setelah defekasi,maksimum 6 kaplet
perhari
 Kemasaan : dosis 10x10 kaplet Rp. 23.500

d. Bekarbon
Artivated charchoal
 indikasi : Diare, kembung
 interaksi obat : anti dotum oral spesifik. Menurunkan kerja obat ipeka kuanha dan.
emetic lain.Dengan beberapa obat oral menimbulkan efek stimulant.
 Efek samping : muntah,konstipasi,feses hitam
 Dosis : dewasa 3-4 tablet 3x sehari,anak 1-2 tablet 3x sehari
 Kemasaan : tablet 250-750 mg harga : Rp.14.300
e. Diaryn
Bismuth subsalisilat 262mg
 indikasi : pengobatan diare tidak spesifik yaitu yang tida berdarah dan tidak
diketahui penyebabnya.
 Kemasaan : strip 4 tablet, harga :Rp. 1.540
f. Atrexol
 isinya : psidi folium extractum siccum 150 mg. Curcuma domestica axstactum
siccum 50 mg,
Pipper bettle folium extractum siccum 50 mg,cimcifuga racemosa.
rhizome,extractum Siccum 25mg,areca cathecu extractum siccum 15 mg.
 indikasi : mengurangi seringnya BAB dan memadatkan tinja pada penderita diare
atau mecret.
 kontraindikasi : ibu hami dan menyusui, penderita yang memiliki kelainan atau
kecenderungan
pendarahan,kerusakan saluran empedu atau tukak lambung kronis,hipersensitif.
 Dosis : sehari 2x @2 kapsul,diare akut,: 2x @Kapsul dengan jarak 1 jam.
 kemasaan : dosis 10x10 kapsul harga : Rp. 31.000
g. Oralit
 indikasi : mencegah dan mengobati ‘kurang cairan’(dehidrasi) akibat
diare/muntaber
 Kontra indikasi : pengemudi kendaraan bermotor dan operator mesin berat
jangan minum obat sewaktu menjalankan tugas
h. Activated charcoal
 Indikasi : antidiare,antidotum,(adsorben untuk berbagi keracunan obat dan
toksin),antiflatulen.
 Dosis : dewasa :3xsehari 3-4 tablet; anak : 3kali sehari, 1-2 tablet
 interaksi antidotum oral spesifik. Mengabsorbsi obat yang diberikan bersama
sehingga
menurunkan efek obat tersebut(kerja obat ipekuanahadan emetic lainnya )
dengan beberapa obat oral dapat menimbulkan efek simultan.
i. Nifudiar
 nifuroksazid 250mg
 indikasi;diare yang disebabkan E.coli,sthaphylococcus,kolopatis
 kontraindikasi: hiersensitif
j. Neo prodial
 furazolidon 50 mg
 indikasi:diare spesifik,enteritris,yang disebabkan
salmonella,shigela,sthapylococcus aureus,Shaphylococcus faecallis, E.Coli,
 kontraindikasi : bayi dibawah 3 bulan, hipersensitif
E. Digestan
Digestan adalah obat yang membantu proses pencernaan. Obat ini bermanfaat pada
dafisiensi satu atau lebih zat yang berfungsi mencerna makanan di saluran cerna. Proses
pencernaan makanan dipengaruhi HCL, enzim pencernaan dan empedu.
Pepsi
 Dosis : 2-4ml
 Indikasi : membantu pemecahan protein menjadi proteosa dan pepton. Terapi
tambahan pada akila gastrika.
Pankreatin
 Dosis : 0.3-1gram/kg/BB/Hr
 Indikasi : membantu pencernaan karbohidrat dan protein pada defisiensi
pancreas seperti pada pancreatitis dan prakeaspibrokistik.

Diatase papain
 Dosis : 60-300mg,120-600mg
 Indikasi : membantu pencernaan protein pada dyspepsia kronik dan gastritis.
Asam dehidrokrat
 Dosis : 3 kali 250 mg/hr (tablet)
 Indikasi merangsang sekresi empedu (volume) tanpa meningkatkan garam dan
pigman empedu.
F. Obat pencahar
Obat pencahar adalah obat yang dapat mempercepat gerakkan peristaltic usus,sehingga
terjadi defekasi dan digunakan pada konstipasi yaitu keadaan susah buang air besar.
Pencahar rangsangan
Merangsang mukosa saraf intramural atau otot usus sehingga meningkatkan peristaltic
dan sekresi mukosa lambung.
a .Difenilmetan,fenoltalein
 Indikasi : konstipasi
 Dosis : 60-100mg(tablet)
 Efek samping : elektrolit banyak keluar urin dan tinja warnah merah dan reaksi
alergi.
b. Antrakinon, Kaskara Sagrada
 Dosis : 2-5 ml (sirup) 100-300 (tablet)
 Efek samping : pegmentasi mukosa kolon.
c. Sena
 dosis : 2-4 ml (sirup), 280 mg ( tablet )
 efek samping : penggunaan lama menyebabkan kerusakkan neuron mesenteric.
Minyak jarak
Minyak jarak berasal dari biji ricinus cimmunis, suatu triglesirida asam risinoleat dan
asam lemak tidak jenuh. Sebagai pencahar obat ini tidak banyak digunakan lagi.
 Dosis :
 Dewasa : 15-50 ml
 Anak : 5-15ml
 Efek samping : confusion,denyut nadi tidak teratur,kram otot,lelah
Pencahar garam
Peristaltic usus meningkat disebabkan pengaruh tidak langsung karena daya osmotiknya.
Magnesium sulfat
 Dosis : 15-30 gram (bubuk)
 Efek samping : mual,dehidrasi, dekompensasi ginjal,hipotensi,paralisis
pernafasan.
Susu magnesium
 Dosis : 15-30 magnesium
Pencahar pembenuik masa
Obat golomgan ini berasal dari alam atau dibuat secara semisintetik. Golongan ini bekerja
dengan mengikat air dan ion dalam lumen kolon.
Metilselulosa
 Dosis : dewasa : 2-4 kali 1,5 g/hari
Anak 3-4 kali 500mg/hari
 Efek samping : obstruksi usus dan esophagus.
Natriumkarboksi metilsulosa
 Dosis :5-6 g (tablet)
 Dosis: 4-16 gram
Pencahar emolin
Memudahan defekasi degan cara melunakan tinja tanpa merangsang peristaltic usus,
baik langsung maupun tidak langsung.
Dioktilkalsiumsulfosuksinat
 Dosis : 50-450 mg/hari (kapsul)
 Efek samping : kolik usus.
Paraffin cair
 Dosis : 15-30 ml/hari
 Efek samping : menganggu absorbsi zat-zat larut lemak,lipid pneumonia,pruitis
ani.

PENUTUP

Kesimpulan
Obat -obatan yang masuk pada sistem pencernaan manusia tentunya memiliki reaksi yng
bermacam-macam tergantung dari jenis obat dan bahan kimia yang terkandung dalam
setiap obat tersebut.
Saran
Agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat terhadap pasien, kita harus benar-
benar tahu jenis-jenis obat, indikasi dan kegunaan obat adalah hal-hal penting yang harus
diketahui oleh paramedis dalam sistem pencernaan.

DAFTAR PUSTAKA

Katzung, Bertram G. (2002). Farmakologi: Dasar dan Klinik Edisi 8. Jakarta: Salemba Medika
Gan gunawan, Sulistia (2012). Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: FKUI
Sirait, Midian (2006). Informasi Spesialit Obat (ISO) Indonesia. Jakarta: ISFI
http://astutidea.blogspot.com/2012/10/obat-obat-gangguan-sistem-pencernaan.html (dea widi
astuti)
http://www.slideshare.net/MutiaLatif/gastritis-14011856#
http://yosefw.wordpress.com/2008/01/04/penggunaan-obat-golongan-proton-pump-inhibitor-
omeprazol-pada-terapi-tukak-lambung/

Anda mungkin juga menyukai