Anda di halaman 1dari 12

Wednesday, 26 March 2014

FARMAKOLOGI - OBAT SISTEM PENCERNAAN

MAKALAH
OBAT SISTEM PENCERNAAN
Mata Kuliah : Farmakologi
Dosen Pengampu : Ahmad Arofik, Msi. Apt

Disusun Oleh :
Kelompok5
Nama Anggota :
1.
2.
3.
4.

Arif Allama
Hidayatul Khosidah
Maulida Safutri
Rizkiana Amelia

( P17420313062 )
( P17420313063 )
( P17420313071 )
( P17420313082 )

1 REGULER B
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN
TAHUN 2013/ 2014
OBAT SALURAN PENCERNAAN

Obat pencernaan atau obat yang bekerja pada sistem gastrointestina dan hepatobiliar terbagi
dari 8 kategori besar yaitu :
1. Obat pencernaan jenis antasida (obat maag) dan antiulserasi
2. Obat pencernaan jenis regular GIT, antiflatulen (obat kembung) dan anti inflamasi
3. Obat pencernaan jenis antispasmodik
4. Obat diare (obat sakit perut)
5. Obat pencernaan jenis laksatif atau obat pencahar (obat sembelit)
6. Obat pencernaan jenis digestan
7. Obat pencernaan jenis kolagogum, kolelitolitik da hepati protektor
8. Obat pencernaan untuk hemoroid
1. Obat pencernaan jenis antasida dan antiulserasi
Biasanya obat pencernaan jenis antasida dan antiulserasi untuk mengobati ulkus/luka/tukak
yang terjadi pada pada saluran cerna seperti :
a. Ulkus duodenalis/ulkus duodenum, merupakan jenis ulkus peptikum yang paling banyak
ditemukan, terjadi pada duodenum (usus dua belas jari), yaitu beberapa sentimeter pertama
dari usus halus, tepat dibawah lambung.
b. Ulkus gastrikum lebih jarang ditemukan, biasanya terjadi di sepanjang lengkung atas
lambung. Jika sebagian dari lambung telah diangkat, bisa terjadi ulkus marginalis, pada
daerah dimana lambung yang tersisa telah disambungkan ke usus.
c. Regurgitasi berulang dari asam lambung ke dalam kerongkongan bagian bawah bisa
menyebabkan peradangan (esofagitis) dan ulkus esofagealis. Ulkus Peptikum adalah luka
berbentuk bulat atau oval yang terjadi karena lapisan lambung atau usus dua belas jari
(duodenum) telah termakan oleh asam lambung dan getah pencernaan.
d. Juga hiperasiditas (keasaman berlebih) dan kondisi hipersekresi asam lambung oleh penyakit
( sindroma Zolinger Ellison, mastositosis sistemik).

Penggolongan obat antasida


1)
Antasida
a.
Aluminium Hidroksida (Al(OH)3)
Indikasi
Ulkus peptikum, hiperasiditas gastrointestinal, gastritis, mengatasi gejala dyspepsia (ulkus
dan don ulkus), gastro-esophageal reflux disease, hiperfosfatemia.
Kontra-indikasi
Hipersensitif terhadap garam aluminium, hipofosfatemia, pendarahan saluran cerna yang
belum terdiagnosis, appendicitis. Tidak aman unruk bayi dan neonatus.
Dosis
Dewasa: 1-2 tablet dikunyah, 4 kali sehari dan sebelum tidur atau 5-10 ml suspensi 4 kali
sehari diantara waktu makan dan sebelum tidur.
Anak usia 6-12 tahun: 5 ml maksimal 3 kali sehari
Efek samping
Konstipasi, mual, muntah, deplesi posfat, penggunaan dalam dosis besar dapat menyebabkan
penyumbatan usus, hipofosfatemia, hipercalciuria, peningkatan resiko osteomalasia,
demensia, anemia mikrositik pada penderita gagal ginjal.
b.
Magnesium Hidroksida
Indikasi
Ulkus peptikum, hiperasiditas gastrointestinal, gastritis
Kontra-indikasi
Kerusakan ginjal berat
Dosis
Dewasa: 5-10 ml, diulang menurut kebutuhan pasien
Efek samping
Diare, hipermagnesenia sehingga mengurangi reflek tendon dan depresi nafas, mual, muntah,
kemerahan pada kulit, haus, hipotensi, mengantuk, lemah otot, nadi melemah dan henti
jantung (pada kelainan ginjal yang berat).
c.
Magnesium Trisiklat
Indikasi
Ulkus peptikum, gastritis, hiperasiditas gastrointestinal
Kontra-indikasi
Dosis
Dewasa 1-2 tablet.
Anak -1 tablet. diminum 3-4 kali sehari.
Efek samping : Diare, hipermagnesenia sehingga mengurangi reflek tendon dan depresi
nafas, mual, muntah, kemerahan pada kulit, haus, hipotensi, mengantuk, lemah otot, nadi
melemah dan henti jantung (pada kelainan ginjal yang berat).
d.
Kalsium Karbonat
Indikasi
Ulkus peptikum, gastritis, heartburn, hiperasiditas GI, Menghilangkan gangguan lambung
yang disebabkan oleh hiperasiditas, tukak lambung, ulkus duodenum, gastritis.
Kontra-indikasi

Glukoma sudut tertutup, obstruksi saluran kemih atau GI, ileus paralitik, penyakit jantung
berat, Hipersensitif terhadap salah satu bahan tablet, Hiperkalsemia, Hiperkalsiuria berat,
gagal ginjal berat.
Efek samping
Pada dosis lazim tidak terjadi efek samping yang berarti. Dapat terjadi konstipasi, kembung
(flatulen) karena pelepasan karbon dioksida (CO2), dosis tinggi atau pemakaian jangka waktu
panjang menyebabkan hipersekresi asam lambung dan acid rebound, muntah dan nyeri
abdomen (perut), hiperkalsemia (pada gangguan ginjal atau setelah pemberian dosis tinggi),
alkalosis (karena anion karbonat), kadang-kadang terjadi kalsifikasi jaringan dan milk-alkali
syndrome (hiperkalsemia, alkalosis metabolik, gagal ginjal). Hiperkalsemia dapat
menimbulkan mual, muntah, anoreksia, kelemahan (weakness), sakit kepala, pusing dan
perubahan status mental
2) Antagonis Reseptor H2 ( H2 Bloker )
a. Ranitidin
Indikasi : menghambat sekresi asam lambungnya lebih kuat dari
Cimetidin

Efek
samping
:
jarang
terjadi,
berupa
nyeri kepala, mual. muntah, reaksi-reaksi kulit.

Dosis
:
Pengobatan
:
Sehari
2
kali
@
150

mg

b. Famatidin
Indikasi : Tukak usus duodenun
Efek samping : nyeri kepala, mual. muntah, reaksi- reaksi kulit.

Dosis
:
Pengobatan
:
Sehari
2
kali

mg

20

3) Penghambat Pompa Proton


a. Omeprazol
Indikasi
tukak lambung
Kontra indikasi
hipersensitif terhadap omeprazol
Efek samping
dialami oleh lebih dari 1 % yang memakai obat adalah sakit kepala, diare, sakit perut, mual,
pusing, masalah kebangkitan dan kurang tidur, meskipun dalam uji klinis efek ini dengan
omeprazol sebanding dengan yang ditemukan dengan plasebo
b. Lansoprazol
Indikasi
pengobatan ulkus lambung dan duodenum ,
Kontraindikasi
hipersensitif terhadap lansoprazol
Efek samping
mulut kering, sulit tidur, mengantuk, kabur penglihatan ruam

c. Esomeprazol
Indikasi
pengobatan duodenum yang disebabkan oleh H. Pylori , mencegah dari ulkus lambung kronis
pada orang yang di NSAID terapi dan pengobatan ulkus gastrointestinal berhubungan dengan
penyakit crohn
Kontraindikasi
hipersensitif terhadap substansi aktif esomeprazol atau benzimidasol atau komponen lain dari
ini
Efek samping
sakit kepala, diare, mual, penurunan nafsu makan, konstipasi, mulut kering, dan sakit perut
d. pantoprazol
Indikasi
patoprazole digunakan untuk pengobatan jangka pendek dari erosi dan ulserasi dari esophagus
yang disebabkan oleh penyakit refluks gastroeshopageal
Kontraindikasi
hipersensitif terhadap pantoprazoal
Efek samping
Mual, muntah, gas, sakit perut, diare atau sakit kepala
4)
a)
b)
c)
5)
a)

Anti Kolinergik / anti muskarinik


Pirenzepin
Fentonium
Ekstrak belladon
Analog Prostaglandin
Misoprostol

6) Pelindung mukosa
a)Sukralfat
# Melindungi mukosa dari serangan pepsin dan asam
7) Penguat motilitas
a) Metoklorpramid
b) Domperidon
8) Zat pembantu
a) Dimetikon (Dimetilpolisiloksan)
Memperkecil gelembung gas yang timbul sehingga mudah di serap dan dapat mencegah masuk
angin, kembung dan kentut
9) Penenang
a) Diazepam
b) Klordiazepoksida
menekan stress yg dapat memicu asam lambung

2.

Obat pencernaan jenis regular GIT, antiflatulen (obat kembung) dan anti inflamasi
(digestiva)
a) Obat digestiva antara lain :

a. Pankreatin (enzim pencernaan) : Amylase, Tripsin, Lipase # Fungsinya membantu proses


pencernaan
b. Pepsin (enzim lambung)
c. Ox-bile (empedu sapi) # Fungsinya mempertinggi daya kerja lipase, merangsan
3. Anti Spasmodika
Anti Spasmodika adalah obat yang digunakan untuk mengurangi atau melawan kejang kejang otot.
Obat Anti Spasmodika :
Atropin Sulfat

Alkaloida belladona

Hiosin Butil Bromida

Papaverin HCl

Mebeverin HCl

Propantelin Bromida

Pramiverin HCl

Indikasi
untuk mengatasi kejang pada saluran cerna yang mungkin disebabkan diare, gastritis, tukak
peptik dan sebagainya
Efek samping : menyebakan kantuk dan gangguan yang lain
4. Obat diare (obat sakit perut)
Anti diare adalah obat yg digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri,
kuman, virus, cacing, atau keracunan makanan. Gejala diare adalah BAB berulang kali
disertai banyaknya cairanyg keluar kadang-kadang dengan mulas dan berlendir atau berdarah.
Obat anti diare :
a. Adsorben : kaolin, karbo adsorben, attapulgit #nyerap racun
b. Anti motilitas : loperamid hidroklorida, kodein fosfat, morfin #menekan perstaltik usus
c. Adstringen : tannin/ tanalbumin #menciutkan selaput usus
d. Pelindung : Mucilago #melindungi selaput lendir usus yang luka
indikasi :memperingan kerja lambung
efek samping : bisa menyebabkan konstipasi
5. Laksativa
Laksativa adalah obat-obat yang dapat mempercepat peristaltik usus sehingga mempermudah
BAB.
Obat Laksativa :
a. Perangsang dinding usus (meningkatkan motilitas usus)
1) Bisakodil
2) Dankron
3) Rhei
4) Sennae
5) Aloe
b. Memperbesar isi usus

1) Magnesium Sulfat / garam inggris


2) Natrium fosfat
3) Agar-agar
4) CMC (carboksi metil cellulose)
5) Tylose
c.pelicin/pelunak tinja
1) Paraffin cair
2) gliserin (supositoria)
3) larutan sabun (klysma)
indikasi
untuk mengosongkan usus besar sebelum proses diagnostik dan untuk
mencegah atau
mengobati konstipasi yang disebabkan karena obat yang memperlambat kontraksi usus besar
(misalnya narkotik).
efek samping
rasa tidak enak pada perut termasuk kram, sakit perut, dan diare. termasuk kasus-kasus
angiooedema dan reaksi anafilaktoid juga dilaporkan terjadi sehubungan dengan pemberian
DULCOLAX.
6. Obat pencernaan jenis digestan
Digestan adalah obat pencernaan yang membantu proses pencernaan berisi enzim-enzim atau
campurannya yang berguna untuk memperbaiki fungsi pencernaan. Digestan bermanfaat pada
defisiensi satu atau lebih zat yang berfungsi mencerna makanan di saluran cerna. Proses
pencernaan makanan dipengaruhi oleh HCl (asam lambung), enzim pencernaan dan empedu.
Adapun secara garis besar sediaan digestan yang bermanfaat adalah sebagai berikut :
1. Enzim pankreas
Enzim pankreas dalam sediaan dikenal sebagai pankreatin dan pankrelipase. Kedua zat
tersebut mengandung amilase, tripsin (protease) dan lipase. Pankrelipase berasal dari
pankreas hewan, aktivitas lipasenya relatif lebih tinggi daripada pankreatin.
Pankrelipase diindikasikan pada keadaan defesiensi sekret pankreas misalnya pada
pankreatitis dan mukovisidosis. Ennzim ini dirusak asam lambung sehingga harus dibuat
dalam bentuk tablet enteral.
Enzim pankreas sedikit sekali menyebabkan efek samping. Dosis tinggi dapat menyebabkan
mual dan diare dan juga hiperurisemia.
2. Pepsin
Pepsin adalah enzim proteolitik yang kurang penting dibanding dengan enzim pankreas. Pada
defisiensi pepsin, tidak ditemukan gejala yang serius. Defisiensi pepsin total ditemukan pada
pasien aklorhidria. Kegagalan lambung untuk mensekresi pepsin dan asam dengan
rangsangan yang adekuat disebut akilia gastrika, sering terjadi pada pasien anemia pernisiosa
dan karsinoma lambung.
3. Empedu
Empedu mengandung asam empedu dan konjugatnya. Zat empedu yang penting untuk
manusia ialah garam natrium asam kolat dan asam kenodeoksikolat. Selain penting untuk
penyerapan lemak, empedu juga penting untuk absorpsi zat larut lemak misalnya vitamin A,
D, E dan K.
Dalam jumlah besar, garam empedu dapat menetralkan asam lambung yang masuk ke
duodenum.
Pada keadaan normal hati mensekresi 24 g garam empedu atau 700 - 1000 ml cairan
empedu/hari.

Kira-kira 85 % empedu diabsorpsi pada usus kecil bagian bawah (sirkulasi enterohepatik),
sehingga hanya 80 mg garam empedu yang harus disintesis perharinya.
Asam-asam empedu meningkatkan sekresi empedu dan disebut zat koleretik, garam empedu
kurang memperlihatkan aktivitas koleretik. Asam dehidrokolat suatu kolat semisintetik
terutama aktif untuk merangsang empedu dengan BM (Berat molekul) rendah karena itu
dinamakan zaat hidrokoleretik. Zat ini hanya merangsang pengeluaran empedu dan bukan
prosuksi empedu.
Berbeda dengan asam kolat, asam kenodeoksikolat menurunkan kadar kolesterol dalam
empedu. Obat ini berguna untuk mengatasi batu kolesterol kandung empedu pada pasien
tertentu.
Asam kenodeoksikolat bekerja dengan menurunkan absorpsi kolesterol dari usus dan
menurunkan sintesis kolesterol. Bila kadar asam kenodeoksikolat mencapai 70 % empedu
total, maka larutan empedu yang tadinya jenuh kolesterol menjadi tidak jenuh.
Graam empedu menurunkan resistensi mukosa saluran cerna terhadap asam lambung.
Kenyataan ini diduga mempunyai implikasi terhadap terjadinya gastritis, tkak peptik dan
refluks esofagus.

7. Obat pencernaan jenis kolagogum, kolelitolitik da hepati protektor


Kolagoga
Kolagoga adalah obat yang digunakan untuk peluruh batu empedu.
Obat Kolagoga adalah :
Asam Kenodeoksikolat

Asam Ursodeoksikolat

Asam Kenat

Indikasi untuk mengatasi penggumpalan batu


Efek samping : sakit pada bagian perut,mual
Protektor Hati
Protektor hati adalah obat yang digunakan sebagai vitamin tambahan untuk meringankan,
mengurangi bahkan melindungi gangguan funsi hati
Obat protektor Hati adalah :
a. Curcuma rhizoma domestica
b. Curcuma Xanthorrizae
c. Sylimarin
d. Mekonin
Indikasi : untuk mengatasi meringankan, mengurangi bahkan melindungi gangguan fungsi
hati
Efek samping : menyebabkan kantuk
8. Obat pencernaan untuk hemoroid
Obat pencernaan golongan ini untuk permasalahan pada anus yaitu hemoroid/wasir atau luka.

DAFTAR PUSTAKA
http://astutidea.blogspot.com/2012/10/obat-obat-gangguan-sistem-pencernaan.html (dea widi
astuti)
http://www.slideshare.net/MutiaLatif/gastritis-14011856#
http://yosefw.wordpress.com/2008/01/04/penggunaan-obat-golongan-proton-pump-inhibitoromeprazol-pada-terapi-tukak-lambung/
Diposkan oleh Nissa Anagh Uchil di 12:28:00 p.m.
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Reaksi:
No comments:
Post a Comment
Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

About Me

Nissa Uchil
View my complete profile

Translate
Pilih Bahasa

Total Pengunjung
495249

Pengikut
Search This Blog

My Posting

2011 (15)

2012 (1)

2013 (8)

2014 (110)
o February (12)
o March (23)

PEMBERIAN OBAT CAIR MELALUI ORAL

PEMBERIAN OBAT PADA VAGINA

PEMBERIAN OBAT SECARA SUBLINGUAL

PEMBERIAN OBAT SECARA TOPIKAL MELALUI KULIT

Pemberian Obat tetes hidung

PEMBERIAN OBAT SECARA TOPIKAL

PEMBERIAN OBAT TETES TELINGA

Sippositoria dan Bukal

PEMBERIAN OBAT SECARA ORAL

FARMAKOLOGI - OBAT ANTI DIABETIK

FARMAKOLOGI - OBAT ANALGETIKA DAN ANTIPIRETIKA

FARMAKOLOGI - OBAT KB

FARMAKOLOGI - OBAT JANTUNG

FARMAKOLOGI - OBAT SISTEM PENCERNAAN

FARMAKOLOGI - OBAT SALURAN PERNAFASAN

FARMAKOLOGI - ANTIBIOTIK

FARMAKOLOGI - OBAT ANTI INFLAMASI DAN ANTI


REUMATI...

FARMAKOLOGI - OBAT SISTEM SARAF PUSAT

KDM - PEMBERIAN OBAT MELALUI INJEKSI INTRAVENA

PATOFISIOLOGI - Aspek Klinik Kelainan Kongenital d...

PATOFISIOLOGI - ALKALOSIS

PATOFISIOLOGI - PROSES PENUAAN

PATOFISIOLOGI - ASIDOSIS

o April (6)
o May (7)
o October (49)
o November (13)

2015 (45)

My Album Photos
Picture Window template. Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai