Anda di halaman 1dari 25

FARMAKOLOGI OBAT-

OBAT SALURAN CERNA


apt. Syefi Nuraeni Fitriana, M.Farm.Klin
ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM PENCERNAAN
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM
PENCERNAAN
Lambung
Fungsi lambung :
1. Penyimpanan sejumlah besar makanan sampai dapat diproses dalam
duodenum (+ 2 jam)
2. Pencampuran makanan dengan sekresi lambung sampai membentuk
campuran setengah cair yang disebut kimus
3. Pengosongan dengan lambat dari lambung ke usus halus pada kecepatan
yang sesuai untuk pencernaan dan absorbsi yang tepat oleh usus halus

Mukosa lambung terdiri dari tiga sel sekresi :


1. Sel Chief : menghasilkan pepsinogen  pepsin (memecah protein
menjadi asam amino)
2. Sel Parietal : menghasilkan asam klorida (membunuh mikroorganisme
dan mengubah pepsinogen  pepsin)
3. Sel Goblet : menghasilkan musin (melindungi lambung dari asam
lambung)
FISIOLOGI SEKRESI ASAM
LAMBUNG

Faktor yang mempengaruhi sekresi


asam lambung :
• Faktor neuronal : asetilkolin
• Faktor parakrin : histamine
• Faktor endokrin : gastrin
Asetilkolin
• Asetilkolin dilepaskan dari ujung saraf vagus akibat rangsangan
penglihatan, rasa, dan bau makanan
• Asetilkolin menstimulasi sekresi asam lambung melalui reseptor
kolinergik muskarinik M3 yang terletak pada membran basolateral sel-
sel parietal lambung
• Asetilkolin juga menstimulasi pelepasan histamin dari sel mirip
enterokromafin (ECL) di fundus dan stimulasi pelepasan gastrin dari
sel-sel G di antrum lambung
Histamin

• Dilepaskan dari sel-sel ECL (enterochromaffin-like Cell)


di fundus lambung
• Reseptor histamine (H2) terdapat pada lapisan
basolateral dan sel parietal lambung
• Histamin + reseptor H2  mengaktivasi adenilsiklase 
peningkatan cAMP (cyclic adenosine mono phosphate)
intraseluler  mengaktivasi pompa proton (H+ K+ ATP-
ase) pada sel parietal untuk mensekresi ion Hidrogen
(H+) menggantikan posisi ion Kalium (K+)
GASTRIN

• Dihasilkan oleh sel G di antrum pilorik lambung,


duodenum, dan pankreas
• Dirangsang oleh mengembangnya antrum akibat isi
lambung dan protein dari makanan yang belum dicerna
• Dihambat oleh keasaman PH lambung (<4) dan hormone
somatostatin
• Fungsi : merangsang produksi asam lambung, merangsang
produksi pepsinogen, merangsang gerakan lambung saat
menerima makanan
FISIOLOGI SEKRESI ASAM LAMBUNG
Tukak Lambung
Faktor esternal Faktor eksternal
• penggunaan obat-obat antiinflamasi • Analog prostaglandin : misoprostol
non steroid (OAINS) • Sukralfat
• merokok
• stres lingkungan
• kebiasaan makanan
• Helicobacteri pylori (H. pylori)

Faktor Agresif Faktor Defensif


Faktor internal
Faktor internal • sekresi mukus oleh sel epitel lambung
• asam lambung • sekresi bikarbonat oleh sel mukosa lambung
• pepsin • prostaglandin
• regenenerasi dan integritas sel epitel mukosa
Obat-obat Pensupresi Produksi Asam Lambung
Antagonis Reseptor H2

• Contoh Obat : Ranitidin, famotidine, simetidin, nizatidin


• Farmakokinetik : ARH2 diabsorbsi dengan cepat setelah pemberian oral,
sebagian kecil obat dimetabolisme di hati dan diekskresikan ginjal
• Farmakodinamik : Antagonis H2 bekerja dengan mencegah pelepasan
histamin dari sel mirip enterochromaffin (ECL) – dengan histamin yang
bekerja pada sel parietal di dekatnya
• Indikasi : GERD atau gastroesophageal reflux disease, ulkus peptikum,
esofagitis erosif, dan kondisi hipersekretori seperti sindrom Zollinger-Ellison
• Efek samping : diare, sakit kepala, mengantuk, kelelahan, nyeri otot, dan
konstipasi
Farmakokinetika

Proton Pump Inhibitor •



PPI tidak stabil pada PH rendah
Omeprazol dan lansoprazol  granul
terenkapsulasi
• Yang lain  tablet salut enteric
• PPI diabsorbsi dg cepat, banyak terikat pada
protein, dimetabolisme secara ekstensif di
Omeprazol
hati oleh enzim CYP 450 (CYP 2C19 dan CYP
3A4)
Esomeprazol
• PPI merupakan prodrug yg membutuhkan
Lansoprazol aktivasi dalam suasana asam. Metabolit
sulfat diekskresi di urin atau feses
Farmakodinamika
Farmakodinamik : menghambat pompa proton yang
bekerja menghambat produksi asam lambung pada
tahap akhir, yaitu menghambat pompa ATP H+/K+ sel
parietal yang mensekresi asam

Rabeprazol Indikasi
GERD, tukak lambung, infeksi H. Pylori, sindrom
Zollinger-Ellison
Pantoprazol
Efek samping
sakit kepala, sakit perut / perut kembung, mual muntah,
diare, sembelit
Proton Pump Inhibitor
Analog Prostaglandin
Misoprostol
Misoprostol adalah analog prostaglandin E1 sintetis yang
mencegah sekresi asam lambung basal dan nokturnal melalui
stimulasi reseptor prostaglandin E1.

Misoprostol diabsorpsi dan dimetabolisme di hati menjadi asam


bebas.
Misoprostol sebagian besar diekskresi melalui urin dan sedikit
melalui feses.

Misoprostol dalam jumlah sedikit keluar di ASI pada ibu


menyusui.
Misoprostol hanya tersedia dalam bentuk tablet dan dapat
diberikan melalui rute oral, vagina, sublingual, bukal, dan rektal
sesuai indikasinya

Efek prostaglandin yang lain : menstimulasi motilitas intestinal dan


kontraksi uterus  sering disalahgunakan
Sukralfat
• Farmakodinamik : Sukralfat membentuk
kompleks polimer  melapisi jaringan tukak.
• Kompleks polimer  sawar/barrier 
mencegah keluarnya asam dan pepsin 
melindungi mukosa lambung dari kerusakan
lebih lanjut.
• Farmakokinetik : Sucralfate diabsorbsi dalam
jumlah kecil dari saluran
gastrointestinal setelah pemberian oral.
Absorbsi rendah berkaitan dengan polaritas
yang tinggi dan kelarutan rendah.
• Indikasi : tukak lambung, gastritis kronis
• Efek samping : Konstipasi, diare, mual,
muntah, flatulensi atau gangguan gastrik
• Interaksi Obat : Sucralfate akan terganggu
dengan absorbsi dari obat lain dan harus ada
interval waktu 2 jam antara pemberian
sucralfate dan obat non antasida. Interval
waktu antara pemberian sucralfate dan obat
antasida adalah 30 menit.
ANTASIDA
• Digunakan sebagai terapi pada dispepsia dan
ulkus peptik  sebagai terapi simtomatis
• Saat ini banyak tersedia dalam bentuk OTC drug
• Mekanisme aksi :
1. Antasida merupakan basa lemah yang bereaksi
dengan asam lambung (HCl)  lalu membentuk
garam dan air  menurunkan keasaman
lambung (mekanisme utama)
2. Menginisiasi pertahanan mukosa melalui
stimulasi produksi prostaglandin (mekanisme
tambahan)
ANTASIDA
• MgCl2 (garam Mg)  menyebabkan diare
• AlCl3 (garam Al)  menyebabkan konstipasi
• Maka kedua agen ini sering digunakan bersamaan untuk meniadakan efek
samping masing-masing
• Pasien insufisiensi renal disarankan untuk tidak menggunakan antasida ini dalam
jangka waktu yang lama
• Antasida dapat mempengaruhi absorpsi obat lain dengan cara berikatan dengan
obat (menurunkan absorpsi atau mengubah disolusi obat akibat pH berubah
menjadi lebih basa)
Obat Anti Emetik
• Mual (nausea) adalah sensasi atau perasaan yang tidak menyenangkan dan
sering merupakan gejala awal dari muntah
• Mual adalah keluarnya isi lambung secara aktif karena kontraksi otot saluran
cerna atau gastrointestinal
• Mual dan muntah merupakan refleks protektif yang berfungsi untuk
mengeluarkan bahan toksik dari lambung dan usus serta mencegah proses
pencernannya lebih lanjut
• Anti emetik atau obat mual adalah obat yang digunakan untuk mengatasi
rasa mual dan muntah
Obat-obat Antiemetik
Antagonis reseptor 5-HT3

• Contoh obat : ondansetron,


granisteron, tropisetron,
palonosetron
• Indikasi : mual dan muntah akibat
Antihistamin (H1-blocker)
kemoterapi dan radioterapi,
pencegahan mual dan muntah • Contoh obat : dyphenhidramin,
pasca operasi. dimenhidrinat (antimo)
• Antiemetik jenis ini biasanya
digunakan untuk
Antagonis reseptor dopamin mengatasi mabuk perjalanan atau
pusing berputar (vertigo)
• Contoh obat : metoklopramid,
chlorpromazine, domperidon, promethazine
• Indikasi : Antiemetik jenis antagonis dopamin
biasanya digunakan untuk mengatasi mual
akibat kemoterapi, operasi, atau morning
sickness yang berat.
Obat-obat Antidiare
Diare : Suatu kondisi dimana frekuensi pengeluaran feses melebihi normal,
konsistensi feses lembek atau encer, serta jumlah feses meningkat

• Diare akut
• Terjadi selama 3 hari – 2 minggu
• Penyebab : infeksi bakteri, virus, keracunan makanan, efek
samping obat
• Diare kronik
• Terjadi selama 3 minggu
• Penyebab : tumor, diabetes, hipertiroidisme, irritable bowel
syndrome, Addison’s disease
Obat-obat Antidiare
1. Adsorbents
• Mengikat toksin atau bakteri penyebab diare lalu dibuang melalui feses
• Contoh: bismuth subsalicylate, kaolin-pectin, karbon aktif, attapulgite
• ESO: pendarahan meningkat, konstipasi, feses berwarna hitam
2. Modifikasi Flora normal Usus
• Biasanya diberikan suatu Lactobacillus yang bekerja dengan cara:
• Meningkatkan jumlah bakteri baik usus
• Membunuh bakteri jahat pada diare yang disebabkan karena infeksi bakteri
• Contoh obat: Lacto-B, L-bio, Lacidofil, protexin infant
3. Golongan Opium
• Menurunkan motilitas usus pada bagian bowel, memberi banyak waktu untuk penyerapan
elektrolit dan air di usus
• Contoh: opium tincture, loperamide (Imodium), diphenoxylate (Lomotil)
• ESO: efek sedasi, mengantuk, pusing, kelesuan, konstipasiy depression, Bradycardia,
palpitations, hypotension, retensi urin.
THANK YOU
KELOMPOK I
WARTINI NURFAJRIAH

TUGAS ALIYAH NAZIHAH PRATIWI


ALFIYA SALSABILA HISANAH

KELOMPOK
ALVITA SHELSA NABILA

KELOMPOK II
MAYA NURUL PAIDAH
STANLY WILLIAM EMMANUEL
ALIFIYA FITRIANI AZHAR
KEZIA NAULIA BATLAJERY

KELOMPOK III
ELIS KURNIA SARI
GALUH IKA CHRISTIANA
FARADHILAH LUTFIYANA PUTRI
DIVA AVRILLIA FADILA
Tugas Farmakologi
Studi Kasus I

Seorang pasien anak-anak berumur 6 tahun mengalami diare sudah BAB cair 5 kali. Ibunya juga mengatakan
anaknya muntah-muntah. Ibunya membawanya ke dokter anak. Dokter meresepkan obat Neo- Kaolana syrup 15
ml setelah BAB cair, zinkid syrup 1 dd c1, lacto-B sachet 1 dd 1, Dehydralite p.r.n, ODR syrup 3 dd c1, dan Apialys
syrup 1 dd c1. Ibu anak ini ke apotek untuk menebus resep dari dokter. Sebagai petugas apotek, Anda diminta
melayani resep tersebut.

Jelaskan apakah terdapat interaksi obat pada resep tersebut!


Jelaskan fungsi masing-masing obat tersebut!
Jelaskan cara penggunaan obat tersebut kepada ibu pasien tersebut!
Jelaskan terapi non-farmakologi yang perlu diberikan kepada pasien!
Tugas Farmakologi
Studi Kasus II
Seorang mahasiswi mengeluh sakit lambung beberapa tahun terakhir karena sering makan tidak teratur
dan sering jajan sembarangan. Dia kemudian pergi ke dokter spesialis penyakit dalam untuk
memeriksakan kondisinya. Hasil pemeriksaan dokter, pasien tersebut menderita infeksi H. Pylori.
Kemudian dokter memberi resep Nexium 40 mg 1 dd1, Inpepsa syr 3 dd C 1, Interlac tablet 1 dd 1,
amoxicillin 1000 mg 2dd1, dan Clarithromicyn 500 mg 2dd1.

Apakah terdapat interaksi pada resep tersebut?


Jelaskan fungsi masing-masing obat tersebut!
Jelaskan bagaimana cara penggunaan obat-obat tersebut!
Jelaskan terapi non-farmakologi yang perlu dilakukan pasien tersebut!
Tugas Farmakologi
Studi kasus III
Seorang ibu sedang hamil muda dan mengeluh mual muntah sepanjang trimester pertama
kehamilannya. Ibu tersebut periksa ke dokter obsgyn dan didiagnosa hyperemesis gravidarum.
Kemudian dokter meresepkan obat Biofolat 2x1, ondansetron 4 mg 3x1, Mylanta syrup 3x CI, dan
Promavit tablet 1x1.

Apakah terdapat interaksi pada resep tersebut?


Jelaskan fungsi masing-masing obat tersebut!
Jelaskan bagaimana cara penggunaan obat-obat tersebut!
Jelaskan terapi non-farmakologi yang perlu dilakukan pasien tersebut!

Anda mungkin juga menyukai