Anda di halaman 1dari 61

ANTITUKAK PEPTIK DAN

LAKSANSIA

Oleh

Dr. SITI KEMALA SARI

BAGIAN FARMAKOLOGI DAN TERAUPETIK


UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
ULKUS PEPTIKUM
Adalah tukak pada lapisan mukosa yang
digenangi asam lambung dan pepsin.
Erosi mukosa dan ulserasi adalah akibat
hidrolisa protein mukosa oleh pepsin.
Dapat terjadi pada esofagus, lambung,
duodenum, yeyunum.
Tujuan terapi: menghilangkan rasa nyeri,
menyembuhkan tukak, mencegah
kambuh dan mencegah komplikasi.
TERAPI PADA ULKUS PEPTIK

1. PENGHAMBAT SEKRESI ASAM


mengurangi produksi asam lambung
2. ZAT PELINDUNG ULKUS proteksi
mukosa usus
3. ANTASIDA mengurangi keasaman
cairan lambung
4. ANTIBIOTIK
ZAT PENGHAMBAT SEKRESI ASAM

1. PENGHAMBAT POMPA PROTON


(Omeprazol, Lanzoprazol, Pantoprazol,
Rabeprazol)
2. H2 BLOKERS : -Simetidin, Ranitidin,
Famotidin, Roxatidin)
3. ANTIKOLINERGIK ( Pirenzepin,
Fentonium)
4. ANALOG PROSTAGLANDIN E1
( Misoprostol)
INHIBITOR POMPA PROTON (PPI)

omeprazole, lansoprazole,
rabeprazole, pantoprazole, dan
esomeprazole.
KIMIA DAN FARMAKOKINETIK
PPI basa lemah lipopilik.
Memasuki sel parietal melalui
peredaran darah dan karena sifat basa
lemahnya akan terakumulasi dalam
kanalikuli sel parietal pensekresi asam.
Merupakan prodrug yang memerlukan
aktivasi di lingkungan asam.
Konsumsi sebelum makan atau pada
saat makan.
MEKANISME KERJA
Cara kerja: mengurangi sekresi asam
dengan jalan menghambat aktivitas
H+/K+-ATPase (pompa proton)
Agar dapat menghambat produksi
asam harus berikatan dengan sistein
813.
PPI menghambat 90-98% sekresi asam
harian
Sediaan oral tidak stabil pada pH
rendah harus dlm bentuk
PENGGUNAAN TERAUPETIK
Mempercepat penyembuhan ulcer
lambung dan duodenal
Pengobatan GERD yang sulit
disembuhkan atau tidak responsif
dengan antagonis H2 pemberian PPI
sekali sehari sebelum makan pagi +
antagonis H2 sekali sehari pada malam
hari.
Terapi utama pada Zollinger-Ellison
OMEPRAZOL
Absorpsi cepat, lengkap dalam waktu 2-
5jam
T1/2 kurang lebih 1jam
Tetapi masa kerja bertahan 24jam
Dimetabolisme dihati menjadi metabolit
inaktif
ES: gangguan lambung usus, sakit
kepala, nyeri otot dan sendi,gatal-
gatal,ngantuk, sukar tidur
Dosis: 20-40mg 1xsehari
ANTAGONIS H2
Simetidin
Ranitidin
Famotidin
Nizatidin
MEKANISME KERJA ANTAGONIS H2
Menghambat produksi asam dengan
berkompetisi secara reversibel dengan
histamin pada reseptor di membran
basolateral sel-sel parietal.
Efek yang paling menonjol adalah supresi
sekresi asam basal sekresi asam di
malam hari
Juga supresi produksi asam yang distimulasi
(oleh gastrin,makanan,hipoglikemia dll)
MEKANISME KERJA ANTAGONIS H2
Kerja supresi asam pada malam hari
faktor penentu penyembuhan ulcer
duodenum berikan antagonis H2
sekali sehari diantara waktu makan
malam dan sebelum tidur.
PENGGUNAAN TERAPI ANTAGONIS H2

Penyembuhan ulcer lambung dan


duodenal
Pengobatan GERD tanpa komplikasi.
Profilaksis ulcer stress.
SIMETIDIN

Mudah diabsorpsi peroral


BA 70%
T1/2 dua jam
Dapat melintasi barrier darah otak
Ekskresi melalui ginjal
Tablet harus ditelan pada waktu makan
untuk menghambat resorpsinya agar
efek lebih lama
SIMETIDIN

pH meningkat sampai pH 6-7


Produksi pepsin dan seluruh getah
lambung berkurang
ES: diare, nyeri otot, pusing, reaksi
kulit, berkurangnya jumlah sperma
impotensi
dan ginekomastia pada pria.
RANITIDIN (ZANTAC, RANTIN)
Daya hambat thd sekresi asam > dari
simetidin
Daya hambat thd sekresi asam < omeprazol
Absorpsi pesat dan baik, tidak dipengaruhi
makanan.
BA 50-60%
T1/2 dua jam
Ekskresi melalui urine
ES: sakit kepala, diare tanpa kejadian
ginekomastia
FAMOTIDIN (FAMOCID, PEPSIDIN)
Senyawa thiazol
Farmakokinetik dan ES mirip Ranitidin
T1/2 tiga jam
Daya hambat thd sekresi asam
lambung lebih kuat daripada ranitidin
Dosis: esofagitis: 20-40mg 2xsehari
ulkus peptik: 40mg
1xsehari,malam hari
ANALOG PROSTAGLANDIN = MISOPROSTOL

Kimia, farmakologi dan mekanisme


kerja

Mukosa gastrik mensintesa prostaglandin


E2 dan I2
Senyawa tsb menghambat produksi
asam dengan cara berikatan pada
reseptor EP3 pada sel-sel parietal.
Ikatan tsb menghambat adenil cylase
dan menurunkan kadar siklik AMP intra
sel.
MEKANISME KERJA ANALOG PROSTAGLANDIN

Juga mempunyai efek sitoprotektif


stimulasi sekresi musin dan bikarbonat
Meningkatkan aliran darah mukosa
Penggunaan NSAID menghambat
pembentukan PG PG sintetik dapat
mengurangi kerusakan mukosa akibat
NSAID.
Penggunaan klinis : pencegahan
luka mukosa karena
penggunaan NSAID
ANALOG PROSTAGLANDIN = MISOPROSTOL

Absorpsi cepat
Mengalami metabolisme lintas pertama
yang ekstensif metabolit aktif asam
misoprostol
Efek terlihat 30 menit stlh pemberian dosis
tunggal.
Waktu puncak 60-90 menit, bertahan
hingga 3 jam.
Waktu paruh 20-30 menit
Diekskresi melalui urine
EFEK SAMPING DAN
KONTRAINDIKASI

Efek samping
Diare, mual, pusing dan sakit kepala.
Kram abdomen dengan atau tanpa nyeri.

Hati-hati pada penyakit radang usus.

Kontraindikasi
Kehamilan aborsi
AGEN SITOPROTEKTIF

Sukralfat
Analog prostaglandin : Misoprostol
Koloid bismut

Mukosa gastroduodenal memiliki banyak


faktor defensif : sekresi mukus dan bikarbonat,
ikatan kuat sel-sel epitel, dan aliran darah
mukosa.
SUKRALFAT

Kimia dan farmakokinetik

Sukralfat sukrosa sulfat alumunium hidroksida.


Menghambat proses hidrolisis protein mukosa
usus oleh pepsin
Efek sitoprotektif tambahan stimulasi produksi lokal
PG dan faktor pertumbuhan epidermal
Mengikat garam empedu yang berperan pada
gastritis dan esofagitis.
Aktivasi pada suasana asam (pH<4) polimer gel
yang kental dan lengket terikat pada lubang ulcer
selama 6 jam
konsumsi saat lambung kosong.
.
Klinis

Pencegahan ulcer akibat stress kejadian


infeksi pneumonia nosokomial <
penggunaan supresi asam yang
meningkatkan kolonisasi bakteri lambung.
Dosis sukralfat 1 gr / 6 jam dalam keadaan
lambung kosong selama 4-8 minggu.
ES: konstipasi
ANTASID
Antasid merupakan basa lemah.
Prinsip kerjanya menetralkan asam lambung.
Antasid tidak mengurangi volume HCl yang
dikeluarkan, tetapi meninggikan pH akan
menurunkan aktivitas pepsin.
Kerja antasid tergantung pada laju disolusi
sediaan (tablet atau cairan), kerja terhadap
asam, kelarutan dalam air, serta pengosongan
lambung.
Semua antasid dapat mengganggu absorbsi
obat lain dengan mengikat obat tersebut atau
melalui pe pH. Seperti tetracyclines,
fluoroquinolones, dan itraconazole.
Natrium bikarbonat
(NaHCO3)
Natrium bikarbonat bereaksi cepat
NaHCO3 + HCl NaCl + H2O + CO2
CO2 distensi dan sendawa, disertai
refluks asam.
Natrium bikarbonat yang tidak bereaksi,
diabsorbsi dalam usus halus yang
berpotensi menyebabkan alkalosis
metabolik.
Obat ini juga bisa menyebabkan retensi
cairan, hipertensi dan sindrom alkali susu.
1gram NaHCO3 dapat menetralkan 12
mEq asam.
Kalsium karbonat
(CaCO3)
Bersifat kurang larut, kerja cepat tetapi
bereaksi lebih lambat.
CaCO3 + 2HCl CaCl2 + H2O + CO2
Sama seperti NaHCO3 menyebabkan
sendawa juga alkalosis metabolik.
Efek samping ; hiperkalsemia, alkalosis,
insufisiensi renal, konstipasi, mual-
muntah, perdarahan saluran cerna dan
fenomena acid rebound
1 gram CaCO3 dapat menetralkan 21 mEq
asam.
Tersedia tablet 600-1000 mg. Dosis 1-2
ALUMUNIUM HIDROKSIDA (AL(OH)3)

Al(OH)3 kering bila ditambah air akan


membentuk gel melekat pada
mukosa lambung melindungi
lambung dari iritasi aluminium
kloride garam-garam tidak larut
Aluminium kloride sembelit
Cara kerja : membuffer asam lambung
sampai pH 4
Mengganggu absorpsi fosfat di usus.
Alumunium hidroksida
(Al(OH)3)
Mula kerja lambat tapi masa kerja panjang
Antasid ini mengabsorpsi pepsin dan
menginaktifasinya.
Al(OH)3 + 3HCl AlCl3 + 3H2O
Tidak menghasilkan gas CO2 tidak
menimbulkan sendawa.
1 gram Al(OH)3 dapat menetralkan 25
mEq asam.
Tersedia tablet 50% Al(OH)3. Dosis 0,6
gram.
Suspensi 3,6-4,4% Al(OH)3. Dosis 8 ml.
Magnesium hidroksida
(Mg(OH)2)
Obat ini tidak larut dan tidak efektif
sebelum obat ini bereaksi dengan HCl.
Mg(OH)2 yang tidak bereaksi akan tetap
berada dalam lambung Sehingga kerja
obat ini panjang.
Mg(OH)2 + 2HCl MgCl2 + 2H2O
Garam magnesium tidak diserap usus
akan menarik air, sehingga menyebabkan
diare.
Tidak menimbulkan sendawa.
Tersedia suspensi 7%. 1 ml dapat
menetralkan 2,7 mEq. Dosis 5-30 ml.
Kombinasi antasid

Kombinasi Al(OH)3 dan Mg(OH)2


merupakan obat yang tersedia
sekarang ini.
Tidak terbentuk gas sendawa tidak
terjadi.
Kedua formula ini dapat me efek
samping diare atau konstipasi, ok
saling menetralkan.
Walaupun begitu keduanya
diabsorbsi oleh usus, maka
ANTIKOLINERGIK = PIRENZEPIN
Derivat benzodiazepin
Merintangi reseptor muskarinik M1
disel-sel parietal lambung yang
mensekresi HCl dan pepsin shg
produksinya dikurangi 60%
Produksi lendir tidak dikurangi
Memiliki daya sitoprotektif
PIRENZEPIN
Absorpsinya dari usus agak buruk hanya
25%
T1/2 nya 12jam
Ekskresi melalui urine
Tidak mempengaruhi SSP
ES hanya tjd pd dosis >75mg sehari
ES: mulut kering, gangguan akomodasi,
BRADIKARDI RINGAN.
Dosis: 50-100mg 2-3xsehari a.c. IM/IV
FENTONIUM
Derivat atropin
Bersifat selektif thd reseptor di
lambung.
Digunakan umtuk kejang-kejang
lambung usus dan saluran urogenital
juga ulkus peptikum.
Dosis: 20mg 3-4xsehari a.c.
ANTIBIOTIK
Untuk eradikasi Helicobakter pylori
Terapi kombinasi tiga atau empat
antibiotik berkhasiat menyembuhkan
tukak dalam waktu singkat (1-2
minggu)
Triple therapy : metronidazol +
amoksisilin + omeprazol (bismut
subsitrat)
Quadruple therapy: metronodazol +
ciprofloksasin + omeprazol + BSS
REGIMEN OBAT UNTUK PEPTIK ULCER

Ulcer aktif
simetidin 800mg semua
dimakan
ranitidin atau nizatidin 300mg sesudah
makan
Famotidin 40mg malam-
sblm tidur
Omeprazol 20mg
Lanzoprazol 30mg semua digunakan
sebelum
Rabeprazol 20mg sarapan
REGIMEN OBAT UNTUK PEPTIK
ULCER
Terapi pemeliharaan ulcer:
simetidin 400mg semua
dimakan
ranitidin atau nizatidin 150mg sesudah
makan
Famotidin 20mg malam-
sblm tidur
Omeprazol 20mg
Lanzoprazol 30mg semua digunakan
sebelum
Rabeprazol 20mg sarapan
REGIMEN OBAT UNTUK PEPTIK
ULCER
GERD
simetidin 2 dd400mg
ranitidin atau nizatidin 2 dd 150mg
Famotidin 2dd 20mg
Omeprazol 1 dd 20mg atau 2 dd 20mg
Lanzoprazol 1 dd 30mg atau 2 dd 30mg
Rabeprazol 1 dd 20mg atau 2 dd 20mg
pantoprazol 1 dd 40mg atau 2 dd 40mg
LAKSANSIA

Adalah zat-zat yang dapat menstimulasi


proses
buang air besar dan meredakan sembelit
dengan cara merangsang peristaltik usus.

Menjaga agar feses tidak mengeras


Menghindarkan mengedan terutama pada
lansia
MEKANISME KERJA UMUM
LAKSANSIA:
Retensi cairan intra lumen dengan
mekanisme hidrofilik atau osmosis
Menurunkan absorpsi bersih cairan
melalui efek thd transport cairan dan
elektrolit pada usus halus dan besar.
Efek thd motilitas usus.
PENGGUNAAN LAKSANSIA :

1. Sembelit/ konstipasi
2. Irritable Bowel Syndrom
3. Untuk mengosongkan usus sebelum
pembedahan, foto radiologi
4. Terapi pada keracunan oral akut
5. Terapi obat cacing
PENGGOLONGAN LAKSANSIA

1. Laksansia kontak / zat perangsang


2. Laksansia osmotik
3. Zat-zat pembesar volume
4. Pelunak feses
LAKSANSIA KONTAK

1. DERIVAT ANTRAKUINON
2. DERIVAT DIFENILMETAN
3. MINYAK KASTOR
ANTRAKUINON

Antrakuinon tanaman aloe, kaskara, dan sena.


Monoantron (zat aktif) iritan terhadap mukosa
oral.
Antrakuinon kontraksi kolon, menginduksi
sekresi air dan elektrolit.
Absorbsinya buruk di usus halus, dan aktif
diabsorbsi di kolon.
Efeknya muncul 6-12 jam setelah pemberian oral,
dan 2 jam pada rektal.
Diekskresi di empedu, saliva, air susu ibu, dan
urin.
Pemakaian jangka panjang berpotensi
melanosis kolon.
DIFENILMETAN

Turunan difenilmetan fenolftalein,


bisakodil dan oksifenistatin asetat.
Bisakodil harus diaktivasi di usus, dan efek
baru muncul 6 jam setelah pemberian oral
dan 30-60 menit pada pemberian rektal.
Bisakodil sebagian besar diekskresi
melalui feses, sekitar 5% diabsorbsi dan
diekskresi melalui urin sebagai
glukoronida.
Tersedia bentuk salut enterik 1 kali sehari.
Dosis oral dewasa 10-15 mg, anak 6-12
tahun 5-10 mg
Turunan difenilmetan bersifat toksik,
fenolftalein berpotensi karsinogenik,
oksifenistatin bersifat hepatotoksik.
Difenilmetan merusak mukosa usus halus
dan kolon tidak boleh digunakan selama
10 hari berturut-turut.
LAKSANSIA OSMOTIS

1. MAGNESIUM SULFAT/SITRAT
2. NATRIUM SULFAT
3. GLISEROL
4. MANITOL
5. SORBITOL
6. LAKTULOSA
7. LAKTITOL
LAKSATIF GARAM
Laksatif garam : Laksatif yang mengandung kation
Mg atau anion fosfat.
Kerjanya :
Retensi air yang diperantarai secara osmotik
Menstimulasi peristaltik
Pembentukan mediator radang.
Laksatif magnesium menstimulasi pelepasan
kolesistokinin akumulasi cairan dan elektrolit
intralumen.
Garam magnesium diabsorpsi usus 20% dan
diekskresi melalui ginjal.
Garam fosfat diserap lebih baik daripada senyawa
berbasis Mg
Dosis garam Mg mengandung 40-120 mEq Mg2+
dan menghasilkan 300-600 ml feses dalam waktu
6 jam.
Dosis garam fosfat 20-30 ml, diminum bersama
banyak air , tiap 10 ml : 1,8 gr natrium fosfat
dibasa atau 4,8 gr natrium fosfat monobasa.
Kontraindikasi relatif : insufisiensi ginjal, penyakit
jantung atau gangguan elektrolit dan terapi
diuretik.
Efek samping : hipermagnesia, hiperfosfatemia,
hipernatremia, dan hipokalsemia.
GLISERIN
Gliserin trihidroksi alkohol.
Retensi air menstimulasi gerakan
peristaltik dan biasanya menimbulkan
gerakan usus dalam waktu < 1 jam.
Gliserin konstipasi.
Rektal : dosis harian tunggal 2-3 gram
Larutan enema 80% sebanyak 5-15 ml.
Efek samping :
ketidaknyamanan rektal, rasa terbakar, atau
hiperemia lokal dengan sedikit perdarahan.
LAKTULOSA
Laktulosa, sorbitol, dan manitol gula yang
tidak dapat diabsorpsi yang mengalami
hidrolisis di usus menjadi asam organik
secara osmosis menarik air ke dalam lumen.
Laktulosa dan sorbitol :
konstipasi yang disebabkan opioid dan vinkristin
konstipasi pada pasien usia lanjut, dan
konstipasi idiopati kronik.
Laktulosa juga dapat dipakai untuk
ensefalopati hepatik.
Tersedia bentuk cairan 70%
Laktulosa
Konstipasi : 15-30 ml (malam hari), yang
dapat ditingkatkan menjadi 60 ml.
Ensefalopati hati : 20-30 gr, 3-4 kali sehari.
Efeknya mungkin baru muncul setelah 24-
48 jam pertama.
Efek samping : distensi, rasa tidak nyaman
abdomen atau flatulens relatif..
ZAT-ZAT PEMBESAR VOLUME

1. ZAT-ZAT LENDIR (agar-agar,


metilselulosa,CMC)
2. ZAT-ZAT NABATI PSYLLIUM
3. GOM STERCULIA
4. KATUL
PSILIUM
Psilium mengandung musiloid.
Musiloid suatu substansi hidrofilik yang
membentuk gelatin bila bercampur
dengan air.
Psilium :
peningkatan massa bakteri kolon.
peningkatan massa bakteri kolon.
Dosis : 2,5-4 gr (1-3 kali dalam 250 ml air
atau sari buah).
METILSELULOSA

Metilselulosa :
menyerap air
meningkatkan massa feses.
Tidak diabsorpsi diekskresi melalui tinja.
Metilselulosa membentuk gel atau larutan
kental yang dapat melunakkan feses.
Efek katartik diperoleh dalam 12-24 jam.
Metilselulosa :
hemoroid
menurunkan berat badan
POLIKARBOFIL

Polikarbol senyawa selulosa semisintetik


sama seperti metilselulosa.
Polikarbol :
menyerap air dan
meningkatkan massa feses.
Polikarbofil dapat mengikat air 60-100 kali
dari beratnya sehingga memperberat
massa tinja.
PELUNAK FESES

Mekanisme kerja: memperlunak feses


dan membuat perjalanannya lebih
mudah

1. NATRIUM DOCUSINAT
2. NATRIUM LAURIL-SULFO-ASETAT
3. PARAFIN CAIR
GARAM DOKUSAT
Garam Dokusat
surfaktan anionik yang menurunkan tegangan
permukaan feses.
menstimulasi sekresi elektrolit dan cairan usus
dan mengubah permeabilitas mukosa usus.
Proses ini menyebabkan feses melunak dalam 24-48
jam.
Contoh garam dokusat : Natrium dokusat (dioktil
natrium sulfosuksinat), Kalsium dokusat dan Kalium
dokusat.
Tersedia bentuk oral atau rektal.
Efek samping ; kolik usus, selain itu bersifat
hepatotksik.
PARAFIN
Parafin campuran hidrokarbon alifatik
yang diperoleh dari minyak bumi.
Minyak ini tidak dapat dicerna dan hanya
diabsorpsi dalam jumlah terbatas.
Minyak dapat berpenetrasi dan memperlunak
feses serta dapat mempengaruhi absorpsi
air.
Efek samping :
pengaruh terhadap absorpsi bahan larut lemak
timbulnya reaksi tubuh terhadap benda asing.
komplikasi berupa pneumonitis.
EFEK SAMPING UMUM LAKSANSIA

1. Kembung
2. Banyak angin/flatulensia
3. Melumpuhkan motilitas usus
penggunaan kronis laksansia kontak.
4. Obstruksi usus pada penggunaan
zat-zat pembesar volume yang
diminum dengan terlalu sedikit air.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai