Anda di halaman 1dari 40

DIET PADA KLIEN

DENGAN
Islet cell structure
cell : glucagon
cell : insulin
cell : somatostatin

cell

Glucagon cell

Insulin cell
Peran Insulin dalam Menurunkan Glukosa Darah
Peran Glukagon dalam Meningkatkan Kadar
Glukosa Darah
Pengertian DM
Suatu kumpulan gejala yg timbul pada
seseorang yg disebabkan adanya
kadar glukosa darah akibat
kekurangan insulin baik absolut
maupun relatif
Kriteria Diagnostik PERKENI (2006)
DM

GDP GDS GDS


126 mg/dl
(Darah Kapiler)
200 mg/dl
(plasma vena)
200 mg/dl
(Darah Kapiler DM
1. KELAINAN METABOLISME KARBOHIDRAT
GLIKOGEN SINTETASE TIDAK AKTIF >>,

ENZIM FOSFORILASE MENJADI AKTIF

GLIKOGENESIS menurun ; GLIKOGENOLISIS MENINGKAT


GLIKOLISIS menurun ; GLUKONEOGENESIS MENINGKAT

DI DALAM JARINGAN ADIPOSA:


HAMBATAN MASUKNYA GLUKOSA KE SEL
GLIKOLISIS MENURUN ; HMP SHUNT MENURUN

LIPOGENESIS MENURUN

GULA DARAH > N HIPERGLIKEMIA


MELEBIHI NILAI AMBANG GINJAL (180 MGR%)

GLUKOSURIA
ADANYA GLUKOSA DALAM URINE
OSMOLALITAS URINE MENINGKAT DIURESIS
VOLUME URINE MENINGKAT

OSMOTIK DIURESIS DEHIDRASI


PADA KEADAAN DEHIDRASI: POLIDIPSI
PENDERITA DM SELALU MERASA HAUS

BERSAMA AIR JUGA TERBUANG GLUKOSA (BAHAN BAKAR)


ENERGI BANYAK TERBUANG MEMICU PUSAT LAPAR
PENDERITA DM AKAN SERING MAKAN

POLIFAGIA

HIPERGLIKEMIA BERLANGSUNG LAMA GLIKOSILASI

GLIKOSILASI THDP KOLAGEN


SEL ENDOTEL PEMBULUH DARAH ATHEROSKLEROSIS
2. KELAINAN METABOLISME LEMAK

DEFISIENSI INSULIN LIPOGENESIS MENURUN,


LIPOLISIS MENINGKAT

BERAT BADAN MENURUN

MOBILISASI ASAM LEMAK MENINGKAT MENDORONG


OKSIDASI AS.LEMAK DI HEPAR ASETIL KoA MENINGKAT

KETOGENESIS BENDA KETON


(ASETON, ASETO ASETAT,
HIDROKSI BUTIRAT) KETONEMIA
+
SINTESA KOLESTEROL MENINGKAT HIPERKOLESTEROLEMIA

GLIKOSILASI PADA ATHEROSKLEROSIS


ENDOTEL PEMBULUH DARAH
3. KELAINAN METABOLISME PROTEIN PADA DEFISIENSI
INSULIN (DM)

DEFISIENSI INSULIN FASILITAS TRANSMEMBRAN


AS. AMINO BERKURANG

AS.AMINO SULIT MASUK SEL

SINTESIS PROTEIN TURUN

MENDORONG PROSES:
TRANSKRIPSI MENURUN
TRANSLASI MENURUN PERTUMBUHAN JARINGAN
RESPLIKASI MENURUN TERHAMBAT
PROLIFERASI SEL MENURUN

LUKA PADA PENDERITA DM


TAK TERKONTROL
SUKAR SEMBUH
Pilar Utama Pengelolaan
Diabetes Mellitus
Tujuan Diet
Mencapai dan kemudian
mempertahankan kadar glukosa
darah mendekati normal
Mencapai dan mempertahankan
kadar lipida serum normal
Memberi cukup energi u/
mempertahankan atau mencapai
BB normal
Mencegah komplikasi akut dan
kronik
Meningkatkan kualitas hidup
Syarat Diet
Rekomendasi KH dalam diet:
KH yang dianjurkan: 45-65% total asupan energi
KH total <130 g/hari tidak dianjurkan
Mengandung KH terutama yg berserat tinggi
Gula dalam bumbu diperbolehkan
Sukrosa 5% total asupan energi
Pemanis alternatif dapat digunakan sebagai pengganti gula, asal
tidak melebihi batas aman konsumsi harian (Accepted Daily
Intake)
Makan 3 x sehari untuk mendistribusikan asupan KH dalam
sehari
Kalau diperlukan dapat diberikan makanan selingan buah atau
makanan lain sebagai bagian dari kebutuhan kalori sehari
Rekomendasi Protein:
Dibutuhkan sebesar 10 20% total asupan energi
Sumber protein yang baik adalah seafood (ikan,
udang, cumi, dll), daging tanpa lemak, ayam tanpa
kulit, produk susu rendah lemak, kacang-
kacangan, tahu, tempe.
Pada pasien dengan nefropati asupan protein 0,8
g/kg BB/hari atau 10% dari kebutuhan energi dan
65% hendaknya bernilai biologik tinggi
Rekomendasi Lemak:
Asupan lemak dianjurkan sekitar 20-25% kebutuhan
kalori. Tidak diperkenankan melebihi 30% total asupan
energi
Lemak jenuh < 7 % kebutuhan kalori
Lemak tidak jenuh ganda < 10 %, selebihnya dari
lemak tidak jenuh tunggal
Bahan makanan yang perlu dibatasi adalah yang
banyak mengandung lemak jenuh dan lemak trans
antara lain : daging berlemak dan susu penuh (whole
milk).
Anjuran konsumsi kolesterol < 300 mg/hari.
Natrium (Na)
Na tidak lebih dari 3000 mg atau sama dengan 6-
7 g (1 sendok teh) garam dapur
Mereka yang hipertensi, pembatasan Na sampai
2400 mg garam dapur
Sumber Na : garam dapur, vetsin, soda, dan bahan
pengawet seperti natrium benzoat dan natrium
nitrit
Serat
Dianjurkan mengonsumsi cukup serat dari kacang-
kacangan, buah dan sayuran serta sumber
karbohidrat yang tinggi serat, karena mengandung
vitamin, mineral, serat dan bahan lain yang baik
untuk kesehatan.
Anjuran konsumsi serat adalah 25 g/1000
kkal/hari.
Pemanis Alternatif
Pemanis bergizi adalah gula alkohol dan fruktosa.
Gula alkohol antara lain isomalt, lactitol, maltitol, mannitol, sorbitol
dan xylitol.
Pemanis bergizi perlu diperhitungkan kandungan kalorinya sebagai
bagian dari kebutuhan kalori sehari.
Fruktosa tidak dianjurkan karena efek samping pada lemak darah
Pemanis tak bergizi termasuk: aspartam, sakarin, acesulfame
potassium, sukralose, neotame.
Pemanis aman digunakan sepanjang tidak melebihi batas aman
(Accepted Daily Intake / ADI )
Bahan Makanan yg Tidak Dianjurkan
Gula pasir, gula jawa, sirop, jeli, buah-buahan
yg diawetkan dengan gula, susu kental manis,
minuman botol ringan, es krim, kue-kue
manis, dodol, cake, tarcis, makanan siap saji,
goreng-gorengan, ikan asin, telur asin,
makanan yg diawetkan
DIET PADA KLIEN DENGAN
PENYAKIT JANTUNG
Jantung
Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah organ
berotot yang memompa darah lewat pembuluh
darah oleh kontraksi berirama yang berulang.
Fungsi jantung terutama adalah memompa darah
ke jaringan, menyuplai O2 dan zat nutrisi lain
sambil mengangkut CO2 dan sampah hasil
metabolisme
Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar
kepalan tangan seorang laki-laki dewasa (250 300
gr)
Penyakit Jantung Koroner
PJK adalah suatu kelainan
yg disebabkan oleh
penyempitan atau
penghambatan pembuluh
arteri yg mengalirkan darah
ke otot jantung
Penyempitan atau
penyumbatan ini dapat
menghentikan aliran darah
ke otot jantung
Penyebab Penyempitan
Penumpukan lemak dan kolesterol yg berada
langsung di bawah lapisan terdalam (endotelium)
dinding pembuluh darah
Jika terjadi retakan di endotelium darah dalam
pembuluh nadi dengan ateroma (plak) d fsapat
terjadi kontak mendorong terbentuknya
gumpalan darah (trombosis) dengan cepat
Gumpalan trombosis dan protein dalam darah
akan membentuk fibrin yg mampu mengikat
trombosit pada dinding pembuluh nadi
Proses Terjadinya Penyakit Jantung Koroner
Konsumsi Tinggi Lemak Penumpukan
dan Kolesterol Endapan Lemak

Peningkatan Oksidasi
Radikal Bebas Lemak

Aterosklerosis (Penyemmpitan
Pembuluh Darah di Koroner)

Penyakit Jantung
Koroner
Signs and Symptoms
Tidak ada Angina Tidak ada simpton: kondisi ini yg
simtom disebut silent ischemia. Tidak
merasakn ada sesuatu yg tidak
enak atau tanda-tanda suatu
penyakit
Signs & Angina: kekurangan oksigen ke
Symptoms
otot jantung menyebabkan dada
sakit
Serangan jantung: bila aliran darah
ke pembuluh arteri koroner
Shortness Heart terhalang sepenuhnya, terjadilah
Of Breath Attack
serangan jantung (myocardiac
infarction)
Penyakit Multifaktor Risiko Penyebab PJK
Kegemukan
Makan berlebih
(life style)
DM

Merokok Aterosklerosis

Asupan Tinggi Tekanan


Tekanan Darah Tinggi
Darah Tinggi
Lemak

Asupan Tinggi Kolesterol darah


Kolesterol Tinggi

Penyakit Jantung
Asupan Tinggi Lemak Koroner
Jenuh
Tujuan Diet
Memberikan makanan secukupnya tanpa
memberatkan pekerjaan jantung
Menurunkan BB bila penderita terlalu gemuk
Mencegah/menghilangkan penimbunan
garam air
Syarat Diet
Rendah kalori, terutama bagi penderita yg terlalu
gemuk
Protein dan lemak sedang
Cukup vitamin dan mineral
Rendah garam bila ada tekanan darah tinggi dan
atau oedema
Mudah cerna, tidak merangsang dan tidak
menimbulkan gas
Porsi kecil dan frekuensi pemberian tergolong
sering
Indikasi Pemberian
Diet I
Penderita yg sedang kena serangan jantung, baik karena
infark miokardia atau gagal jantung
cairan yg diberikan sebanyak 1 1,2 liter/hari selama 1 2
hari pertama bila penderita dapat menerimanya.
Makanan ini sangat rendah kalori dan semua zat gizi
Diet II
Bentuk lunak, setelah fase serangan jantung dapat diatasi
Pemberian disesuaikan dengan beratnya hipertensi atau
oedema yg menyertai penyakit. Makanan diberikan sbg
diet rendah garam. Diet II ini rendah kalori dan protein
Diet III
Perpindahan dari diet II atau untuk penderita penyakit jantung
yg tidak terlalu berat.
Mudah cerna, baik lunak atau biasa.
Diet III ini rendah kalori, tetapi cukup zat-zat gizi lain.
Menurut beratnya hipertensi atau oedema yg menyertai
penyakit, diberikan sebagai diet III rendah garam
Diet IV
Perpindahan dari diet III atau kepada penderita penyakit jantung
ringan.
Bentuk makanan biasa dan menurut beratnya hipertensi atau
oedema yg menyertai penyakit, diet IV ini diberikan sebagai diet
rendah garam
Makanan ini cukup kalori dan zat gizi
Makanan yg Tidak Dianjurkan
Kue yg terlalu manis dan gurih: cake, tarcis,
dodol, dsb
Semua daging berlemak, ham, sosis
Goreng-gorengan, santan kental
Sayuran yang menimbulkan gas: kol, sawi, lobak
Cabai dan bumbu lain yang merangsang
Kopi, teh kental, minuman yang mengandung
soda dan alkohol
Batasan Diet Tingkat 1 menurut AHA dan NCEP

Tidak merokok
Tingkat masukan kalori dan aktivitas fisik yang sesuai untuk mencegah
kegemukan dan mengurangi BB bagi mereka yg sudah terlanjur gemuk
Lemak : 30% atau kurang dari kalori setiap harinya
Asam lemak jenuh maksimal 8-10% dari total kalori
PUFA maksimal 10% total kalori
MUFA maksimal 15% total kalori
Kolesterol maksimal 300 mg/hr
Na tidak lebih dari 2,4 gr
KH kompeks: 55-60% dari total kalori
Protein: 15 20% dari total kalori
Serat larut air: 20 30 gr/hr
Stanol/sterol asal tumbuh-tumbuhan = 2 gr/hr
Batasan Diet Tingkat 1 menurut AHA dan NCEP

Konsumsi maksimal 7% kalori dari asam lemak


jenuh
Konsumsi maksimal 200 mg/hr kolesterol

AHA = American Heart Association USA


NCEP = National Cholesterol Education Program
Pelaksanaan
Tingkat I dilaksanakan 8 10 mggu
Pada akhir masa tersebut, pemeriksaan kadar
profil lemak
Bila kadar total kelesterol darah turun 10%
atau lebih dan memenuhi ambang batas yg
ditargetkan, diet telah berhasil dan perlu
dipertahankan
Tetapi bila penurunan kurang dari 10%, diet
dilanjutkan ke Tingkat 2 selama 8 10 mggu

Anda mungkin juga menyukai