DENGAN
Islet cell structure
cell : glucagon
cell : insulin
cell : somatostatin
cell
Glucagon cell
Insulin cell
Peran Insulin dalam Menurunkan Glukosa Darah
Peran Glukagon dalam Meningkatkan Kadar
Glukosa Darah
Pengertian DM
Suatu kumpulan gejala yg timbul pada
seseorang yg disebabkan adanya
kadar glukosa darah akibat
kekurangan insulin baik absolut
maupun relatif
Kriteria Diagnostik PERKENI (2006)
DM
LIPOGENESIS MENURUN
GLUKOSURIA
ADANYA GLUKOSA DALAM URINE
OSMOLALITAS URINE MENINGKAT DIURESIS
VOLUME URINE MENINGKAT
POLIFAGIA
MENDORONG PROSES:
TRANSKRIPSI MENURUN
TRANSLASI MENURUN PERTUMBUHAN JARINGAN
RESPLIKASI MENURUN TERHAMBAT
PROLIFERASI SEL MENURUN
Peningkatan Oksidasi
Radikal Bebas Lemak
Aterosklerosis (Penyemmpitan
Pembuluh Darah di Koroner)
Penyakit Jantung
Koroner
Signs and Symptoms
Tidak ada Angina Tidak ada simpton: kondisi ini yg
simtom disebut silent ischemia. Tidak
merasakn ada sesuatu yg tidak
enak atau tanda-tanda suatu
penyakit
Signs & Angina: kekurangan oksigen ke
Symptoms
otot jantung menyebabkan dada
sakit
Serangan jantung: bila aliran darah
ke pembuluh arteri koroner
Shortness Heart terhalang sepenuhnya, terjadilah
Of Breath Attack
serangan jantung (myocardiac
infarction)
Penyakit Multifaktor Risiko Penyebab PJK
Kegemukan
Makan berlebih
(life style)
DM
Merokok Aterosklerosis
Penyakit Jantung
Asupan Tinggi Lemak Koroner
Jenuh
Tujuan Diet
Memberikan makanan secukupnya tanpa
memberatkan pekerjaan jantung
Menurunkan BB bila penderita terlalu gemuk
Mencegah/menghilangkan penimbunan
garam air
Syarat Diet
Rendah kalori, terutama bagi penderita yg terlalu
gemuk
Protein dan lemak sedang
Cukup vitamin dan mineral
Rendah garam bila ada tekanan darah tinggi dan
atau oedema
Mudah cerna, tidak merangsang dan tidak
menimbulkan gas
Porsi kecil dan frekuensi pemberian tergolong
sering
Indikasi Pemberian
Diet I
Penderita yg sedang kena serangan jantung, baik karena
infark miokardia atau gagal jantung
cairan yg diberikan sebanyak 1 1,2 liter/hari selama 1 2
hari pertama bila penderita dapat menerimanya.
Makanan ini sangat rendah kalori dan semua zat gizi
Diet II
Bentuk lunak, setelah fase serangan jantung dapat diatasi
Pemberian disesuaikan dengan beratnya hipertensi atau
oedema yg menyertai penyakit. Makanan diberikan sbg
diet rendah garam. Diet II ini rendah kalori dan protein
Diet III
Perpindahan dari diet II atau untuk penderita penyakit jantung
yg tidak terlalu berat.
Mudah cerna, baik lunak atau biasa.
Diet III ini rendah kalori, tetapi cukup zat-zat gizi lain.
Menurut beratnya hipertensi atau oedema yg menyertai
penyakit, diberikan sebagai diet III rendah garam
Diet IV
Perpindahan dari diet III atau kepada penderita penyakit jantung
ringan.
Bentuk makanan biasa dan menurut beratnya hipertensi atau
oedema yg menyertai penyakit, diet IV ini diberikan sebagai diet
rendah garam
Makanan ini cukup kalori dan zat gizi
Makanan yg Tidak Dianjurkan
Kue yg terlalu manis dan gurih: cake, tarcis,
dodol, dsb
Semua daging berlemak, ham, sosis
Goreng-gorengan, santan kental
Sayuran yang menimbulkan gas: kol, sawi, lobak
Cabai dan bumbu lain yang merangsang
Kopi, teh kental, minuman yang mengandung
soda dan alkohol
Batasan Diet Tingkat 1 menurut AHA dan NCEP
Tidak merokok
Tingkat masukan kalori dan aktivitas fisik yang sesuai untuk mencegah
kegemukan dan mengurangi BB bagi mereka yg sudah terlanjur gemuk
Lemak : 30% atau kurang dari kalori setiap harinya
Asam lemak jenuh maksimal 8-10% dari total kalori
PUFA maksimal 10% total kalori
MUFA maksimal 15% total kalori
Kolesterol maksimal 300 mg/hr
Na tidak lebih dari 2,4 gr
KH kompeks: 55-60% dari total kalori
Protein: 15 20% dari total kalori
Serat larut air: 20 30 gr/hr
Stanol/sterol asal tumbuh-tumbuhan = 2 gr/hr
Batasan Diet Tingkat 1 menurut AHA dan NCEP