Langkah kerja:
Balutkan manset dengan kencang dan
lembut pada lengan atas dan
dikembangkan dengan pompa. Tekanan
dalam manset dinaikkan sampai denyut
radial atau brachial menghilang.
Hilangkan denyutan menunjukkan bahwa
tekanan sistolik darah telah dilampaui
dan arteri brakhialis telah menutup.
Manset dikembangkan lagi sebesar 20
sampai 30 mmHg diatas titik hilangnya
denyutan radial. Kemudian manset
dikempiskan perlahan, dan dilakukan
pembacaan secara auskultasi maupun
palpasi. Dengan palpasi kita dapat
mengukur tekanan sistolik. Sedangkan
dengan auskultasi kita dapat mengukur
tekanan sistolik dan diastolic dengan
lebih akurat (Lynn S. Bickley, Peter G.
Szilagyi edisi 7, 2017)
Tahap orientasi
1. Memberikan salam
2. Mengklarifikasi kontrak atau
pemberian obat
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur
pemberian obat
4. Memberi kesempatan klien untuk
bertanya
5. Mendekatkan alat ke klien
Tahap kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan bersih
3. Menyiapkan obat sesuai dengan
dosis anjuran
4. Mengatur posisi pasien untuk
penyuntikan
5. Memasang perlak dan pengalasnya
pada area dibawah yang terpasang
infus
6. Mengecek kelancaran tetesan infuse
sebelum obat dimasukkan
7. Memastikan tidak ada udara pada
spuit disposibl yang berisi obat
8. Mematikan atau mengklame infuse
9. Melakukan disinfektan pada area
karet saluran infuse set pada saluran
infuse
10. Menusukkan jarum ke bagian karet
saluran infuse dengan hati-hati
degan kemiringan jarum 15-45
derajat
11. Melakukan aspirasi atau menghisap
spuit disposable untuk memastikan
bahwa obat masuk ke saluran vena
dengan baik. Jika saat aspirasi
terlihat darah keluar ke selang infuse
maka obat siap untuk dimasukkan
12. Memasukkan obat secara perlahan
dengan mendorong pegangan
disposable spuit sampai obat habis
13. Mencabut jarum dari bagian karet
saluran infuse dengan mendidih
kapas pada lokasi tusukan jarum tadi
14. Membuka klem cairan infuse dan
mengobservasi kelancaran tetesan
aliran infuse
15. Membuang disposable spuit ke
bengkok
16. Menghitung tetesan infuse sesuai
dengan ketentuan program
pemberian cairan
17. Membereskan pasien
18. Membereskan alat-alat
19. Melepas sarung tangan
20. Mencuci tangan
Tahap terminasi
1. Mengevaluasi respon klien
2. Menyimpulkan hasil kegiatan
3. Memberi pesan (menjaga posisi dan
kelancaran)
4. Melakukan kontrak selanjutnya
(waktu, tempat, topik/kegiatan)
Pendomentasian
1. Nama pasien
2. Jenis obat
3. Jumlah dosis
4. Rute pemberian obat
5. Respon pasien
6. Hari/tanggal/jam pemasangan
7. Tanda tangan perawat
C. Persiapan lingkungan
1. Siapkan limgkungan senyaman
mungkin,lingkungan yang
kondusif.
2. Privacy klien tetap terjaga
D. Langkah kerja
1. Privacy
2. Atur posisi yang nyaman bagi
klien dan tutupi bagian selain
bagian luka denganselimut mandi
3. Letakan kantong sampah pada area
yang mudah dijangkau. Llipat
bagian atasnya membentuk
mangkok
4. Kenakan masker muka atau
pelindung mata (biasanya
diperlukan jika luka mengeluarkan
drainase yang mungkin muncrat
kemuka perawat) dan cuci tangan
secara menyeluruh
5. Kenakan handscoen disposable
bersih sekalli pakai dan lepas
plester, perban, kasa, atau ikatan
6. Lepaskan plester, tarik secara
parallel dari kulit kearah balutan
7. Dengan tangan yang memakai
handscoen,angkat balutan kasa
secara hati-hati, jaga jangan sampai
menekan luka post op
8. Observasi jenis luka, ada tidaknya
komplikasi pasca operasi
9. Lepaskan hanscoen dengan bagian
dalamnya berada diluar. Buang ke
tempat sampah
10. Buka set balutan steril atau
perlengkapan steril yang dibungkus
satu per satu, letakan pada meja
samping tempat tidur
11. Buka botol larutan dan tuangkan
kedalam baskom steril dan
tambahkan kassa yang berserat
halus.
12. Kenakkan handscoen steril.
13. Inspeksi warna luka,jenis jahitan,
dan integritas luka. Hindarkan
kontak dengan bahan yang
teerkontaminasi.
14. Bersihkan luka dengan salin
normal sesuai program. Bersihkan
dari area yang kurang
terkontaminasi ke area yang paling
terkontaminasi.
15. Pasang kasa berserat halus yang
lembab langsung ke permukaan
luka. Apabila luka dalam,
masukkan kassa dengan hati-hati
ke dalam luka dengan
mennggunakan forsep sampai
semuua permukaan luka dapat
kontak dengan kasa yang lembab.
16. Pijat daerah sekitar luka dengan
perlahan, untuk memastikan ada
tidaknya pus.
17. Pasang kasa steril berukuran 4x4
diatas kasa yang basah.
18. Tutupi balutan dengan bantalan
ABD, Surgi-Pad, atau kasa.
19. Pasang plester diatas balutan.
20. Lepas handscoen dan buang ke
kantong sampah.
21. Bantu klien untuk berada dalam
posisi yang nyaman.
22. Buang seluruh perlengkapan dan
cuci tangan.
E. Hal- hal yang perlu diperhatikan :
1. Jaga kesterilan saat merawat luka
2. Bersihkan luka dari area yang
kurang terkontaminasi ke daerah
yang banyak terkontaminasi.
3. Gunakkan swab yang terpisah
untuk setiap usapan.
4. Kaji klien kembali untuk
menentukan respons terhadap
penggantian balutan.
5. Pantau status balutan minimal
setiap jadwal pergantian dinas.
6. Catat penampakkan luka dan
drainase, toleransi klien, dan jenis
balutan yang akan digunakan ke
dalam catatan keperawatan.
7. Catat frekuensi penggantian
balutan dan perlengkapan yang
dibutuhkan kedalam kardeks.