Anda di halaman 1dari 3

Mengukur tekanan darah

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


KLINIK UTAMA PKU
MUHAMMADIYAH 47/YANMED 000 1/3
SAMPANGAN
SURAKARTA

Ditetapkan
Direktur
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit:
OPERASIONAL
9 Desember 2013

dr. R Ariswati, M.Kes


Pengertian Melakukan pengukuran tekanan darah (hasil dari curah jantung dan
tekanan pembuluh perifer) dengan menggunakan sfigmomanometer atau
tensimeter

Tujuan 1. Mengetahui keadaan hemodinamik klien dan keadaan kesehatan


secara menyeluruh
2. Mengidentifikasi rentang normal nilai tekanan darah

Kebijakan Mengukur tekanan darah pasien dilakukan minimal tiap 8 jam dan lebih
sering bila dalam kondisi khusus

Petugas 1. Bidan
2. Perawat
Prosedur Persiapan :
1. Sphygmomanometer aneroid / air raksa
2. Stetoskop
3. Kapas alcohol
4. Sarung tangan
5. Buku catatan
6. Alat tulis

Pelaksanaan :
A. Tahap pra interaksi
1. Melakukan verifikasi program
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan peralatan yang diperlukan

B. Tahap orientasi
1. Memberikan salam ke pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien /
keluarga
3. Menayakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
4. Dalam melaksanaan langkah 1,2 dan 3 sesuai dengan SPO
identifikasi pasien rawat inap melakukan tindakan
medis/keperawatan
Mengukur tekanan darah

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


KLINIK UTAMA PKU
MUHAMMADIYAH 47/YANMED 000 2/3
SAMPANGAN
SURAKARTA

C. Tahap kerja
1. Membawa alat kedekat pasien
2. Mencuci tangan kemudian memakai sarung tangan
3. Membaca basmalah
4. Mengatur posisi pasien bisa berbaring, setengah duduk atau
duduk yang nyaman dengan lengan bagian volar diatas
5. Mintalah pasien untuk membuka bagian lengan atas yang akan
diperiksa, sehingga tidak ada penekanan pada arteri brachialis.
6. Mengunakan manset yang sesuai dengan ukuran lengan pasien
7. Memasang manset melingkar pada lengan tempat pemeriksaan
setinggi jantung, dengan bagian bawah manset 2 – 3 cm diatas
fossa kubiti dan bagian balon karet yg menekan tepat diatas
arteri brachialis
8. Memastikan pipa karet tidak terlipat atau terjepit manset.
9. Menghubungkan manset dengan sphymomanometer air raksa ,
posisi tegak dan level air raksa setinggi jantung
10. Meraba denyut arteri Brachialis pada fossa kubiti dan arteri
Radialis dengan jari telunjuk dan jari tengah ( untuk memastikan
tidak ada penekanan )
11. Memastikan mata pemeriksa harus sejajar dengan permukaan air
raksa ( agar pembacaan hasil pengukuran tepat )
12. Menutup katup pengontrol pada pompa manset
13. Memastikan stetoskop masuk tepat kedalam telinga pemeriksa,
palpasi denyut arteri radialis
14. Memompa manset sampai denyut arteri radialis tak teraba lagi
15. Kemudian pompa lagi sampai 20 – 30 mm hg ( jangan lebih
tinggi, sebab akan menimbulkan rasa sakit pada pasien, rasa
sakit akan meningkatkan tensi )
16. Meletakkan kepala stetoskop diatas arteri brachialis
17. Melepaskan katup pengontrol secara pelan-pelan sehingga air
raksa turun dengan kecepatan 2 – 3 mm hg per detik atau 1 skala
perdetik
18. Memastikan tinggi air raksa saat terdengar detakan pertama
arteri brachialis adalah tekanan sistolik
19. Memastikan tinggi air raksa pada saat terjadi perubahan suara
yang tiba-tiba melemah Denyutan terakhir disebut tekanan
diastolik
20. Melepaskan stetoskop dari telinga pemeriksa dan manset dari
lengan pasien.
21. Membersihkan earpiece dan diafragma stestokop dengan kapas
alkohol.
22. Apabila ingin diulang tunggu minimal 30 detik.
23. Merapikan kembali pasien , alat-alat dibereskan
24. Mengucap hamdallah
Mengukur tekanan darah

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


KLINIK UTAMA PKU
MUHAMMADIYAH 47/YANMED 000 3/3
SAMPANGAN
SURAKARTA

D. Tahap terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Menjelaskan hasil tindakan
3. Berpamitan dengan pasien
4. Membereskan alat dan kembalikan ke tempat semula
5. Melepas sarung tangan
6. Perawat mencuci tangan
7. Perawat membuat dokumentasi pada lembar yang telah tersedia

Instalasi Terkait 1. Kamar bersalin


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat jalan
4. IGD

Anda mungkin juga menyukai