PEMERIKSAAN TANDA VITAL: TEKANAN DARAH

VITAL SIGN EXAMINATION: BLOOD PRESSURE

Pengertian Pemeriksaan tekanan darah diperoleh dari hasil pengukuran pada

sirkulasi arteri. Aliran darah akibat dari pemompaan jantung
memunculkan gelombang yakni gelombang tinggi yang dinamakan
tekanan systole dan gelombang pada titik terendah yang dinamakan
tekanan diastole. Satuan Tekanan darah dinyatakan dalam
millimeter air raksa (mmhg).
Definition
Blood pressure reading is obtained from the measurement results in the
arterial circulation. Blood flow due to the pumping of the heart gives rise
to a high wave which is the systolic pressure and a wave at the lowest
point which is the diastolic pressure. The unit of blood pressure is
expressed in mmhg.

Tujuan Mengukur tekanan darah pada pasien dengan menggunakan alat

tensimeter air raksa

Purpose Measuring blood pressure in patients using a sphygmomanometer

Referensi 1. National Library of Medicine tentang Blood Pressure Measurement
Tahun 2021, diakses dari http://ncbi.nlm.nih.gov
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan

Reference 1. National Library of Medicine about Blood Pressure Measurement,

2021, from http://ncbi.nlm.nih.gov
2. Minister of Health of Republic of Indonesia Regulation number 9 of
2014 about Clinic
3. Act of Republic Indonesia number 36 of 2009 about Health

Prosedur Alat yang diperlukan:

1. Tensimeter
2. Stetoskop

Prosedur yang dilakukan:

1. Pasien membuka pakaian pada bagian lengan atas yang akan
diperiksa, sehingga tidak ada penekanan pada arteri brachialis
2. Posisi pasien dapat berbaring, setengah duduk atau duduk
3. Gunakan manset yang tepat dengan ukuran yang sesuai dengan
lengan pasien
4. Pasanglah manset melingkar pada bagian lengan tempat pemeriksaan
setinggi jantung, dengan bagian bawah manset 2 – 3 cm di atas fossa
kubiti dan bagian balon karet yang menekan tepat di atas arteri
brachialis.
5. Pastikan bahwa pipa karet tidak terlipat atau terjepit manset
6. Hubungkan antara manset dengan sphygmomanometer air raksa
7. Raba denyut arteri Brachialis pada fossa kubiti dan arteri Radialis
 dengan jari telunjuk dan jari tengah (untuk menentukan tidak ada
penekanan)
8. Tutup katup pengontrol pada pompa manset
9. Pastikan bahwa stetoskop masuk ke telinga pemeriksa, lakukan
palpasi pada denyut arteri radialis
10. Pompa manset hingga denyut arteri radialis tidak teraba lagi
11. Selanjutnya pompa lagi hingga 20 – 30 mmhg (jangan lebih tinggi,
dikarenakan dapat menimbulkan rasa sakit pada pasien, rasa sakit
dapat meningkatkan tensi)
12. Letakkan kepala stetoskop di atas arteri brachialis
13. Lepaskan katup pengontrol dengan cara pelan-pelan sehingga air
raksa turun dengan kecepatan 2 – 3 mmhg per detik atau 1 skala
perdetik
14. Pastikan tinggi air raksa disaat terdengar detakan pertama arteri
brachialis yaitu tekanan sistolik
15. Pastikan tinggi air raksa pada saat terjadi perubahan nada yang tiba-
tiba melemah denyutan terakhir dinamakan tekanan diastolik
16. Lepaskan stetoskop dari telinga pemeriksa dan manset dari lengan
pasien.
17. Bersihkan earpiece dan diafragma stestokop dengan disinfektan.

Procedure Required tools:

1. Tensimeter
2. Stethoscope

Procedure performed:
1. The patient undresses the upper arm, so there is no pressure on the
brachial artery
2. The position of the patient can be lying, half sitting or sitting
3. Use the right cuff with a size that fits the patient's arm
4. Place a circular cuff on the arm, with the bottom of the cuff 2 – 3
cm above the cubital fossa and the part of the rubber balloon
pressing above the brachial artery.
5. Ensure that the rubber tubing is not bent or pinched by the cuff
6. Connect the cuff to the sphygmomanometer
7. Feel the brachial artery pulse in the cubital fossa and radial artery
with the index and middle fingers (to determine there is no
pressure)
8. Close the control valve on the pump cuff
9. Make sure that the stethoscope is in the examiner's ear, palpate for
the radial artery pulse
10. Inflate the cuff until the radial artery pulse is no longer palpable
11. Then pump again up to 20-30 mmHg (do not go higher, because it
can cause pain to the patient, pain can increase blood pressure)
12. Place the diaphragm of the stethoscope over the brachial artery
13. Release the control valve slowly so that drops at a rate of 2-3
mmHg per second or 1 scale per second
14. Check the level when you hear the first beat of the brachial artery,
which is the systolic pressure
15. Check the level when there is a change in tone that suddenly
weakens in the last pulse, which is called diastolic pressure
 16. Remove the stethoscope from the examiner's ear and the cuff from
the patient's arm.
17. Clean the earpiece and diaphragm of the stethoscope with a
disinfectant.

Unit Terkait

Related Unit