Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN GASTRITIS

MANAGEMENT OF GASTRITIS

Pengertian Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan


submukosa lambung sebagai mekanisme proteksi mukosa apabila
terdapat akumulasi bakteri atau bahan iritan lain. Proses inflamasi
dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal.

Definition Gastritis is an inflammatory process in the mucosal and


submucosal layers of the stomach as a mucosal protection
mechanism when there is an accumulation of bacteria or other
irritants. The inflammatory process can be acute, chronic, diffuse
or local.
Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan gastritis dan mencegah terjadinya
komplikasi

Purpose As a reference in the management of gastritis and prevent complications

Referensi 1. Keputusan menteri kesehatan republik indonesia no.


HK.01.07/MENKES/1186/2022 tentang panduan praktik klinis
bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
2. Buku panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer edisi revisi tahun 2014, IDI

1. Decree of the Minister of Health, Republic of Indonesia no.


Reference HK.01.07/MENKES/1186/2022 about clinical practice guidelines
for doctors in primary health care facilities
2. Clinical practice guidebook for doctors in primary health care
facilities 2014 revised edition, IDI

Kriteria Tanda dan Gejala


Diagnosa Rasa nyeri dan panas seperti terbakar pada perut bagian atas.
(Tanda dan Keluhan mereda atau memburuk bila diikuti dengan makan, mual,
Gejala) muntah dan kembung

Signs and symptoms


Diagnostic
Pain and heat like burning in the upper abdomen. Complaints
Criteria
subside or worsen when followed by eating, nausea, vomiting and
bloating
Kriteria Pemeriksaan Penunjang
Diagnosa Tidak diperlukan, kecuali pada gastritis kronis dengan melakukan
(Pemeriksaa pemeriksaan:
n penunjang) a. Darah rutin.
b. Untuk mengetahui infeksi Helicobacter pylori: pemeriksaan
Urea breath test dan feses.
c. Rontgen dengan barium enema.
d. Endoskopi.

Examination
Diagnostic
Not needed, except for chronic gastritis by examining:
Criteria
a. Routine blood.
b. To find Helicobacter pylori infection: examination Urea Breath
test and stool.
c. X-ray with barium enema.
d. Endoscope.
Prosedur Penatalaksanaan
Terapi diberikan per oral dengan obat, antara lain: H2 Bloker
2x/hari (Ranitidin 150 mg/kali, Famotidin 20 mg/kali, Cimetidine
400-800 mg/kali), PPI 2x/hari (Omeprazole 20 mg/kali,
Lansoprazole 30 mg/kali), serta Antasida dosis 3 x 500-1000
mg/hari.

Konseling dan Edukasi


Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari pemicu
terjadinya keluhan, antara lain dengan makan tepat waktu, makan
sering dengan porsi kecil dan hindari dari makanan yang
meningkatkan asam lambung atau perut kembung seperti kopi, teh,
makanan pedas dan kol.

Kriteria rujukan
a. Bila 5 hari pengobatan belum ada perbaikan
b. Terjadi komplikasi
c. Terdapat alarm symptoms seperti perdarahan, berat badan
menurun 10% dalam 6 bulan, dan mual muntah berlebihan.
Procedure
Management
Therapy is given orally with drugs, including: H2 Blocker 2x/day
(Ranitidine 150 mg/time, Famotidine 20 mg/time, Cimetidine 400-
800 mg/time), PPI 2x/day (Omeprazole 20 mg/time, Lansoprazole
30 mg/time), and/or antacids at a dose of 3 x 500-1000 mg/day.

Counseling and Education


Inform patients to avoid triggering complaints, including eating on
time, eating often in small portions and avoiding foods that
increase stomach acid or flatulence such as coffee, tea, spicy foods
and cabbage.

Referral criteria
a. If 5 days of treatment there is no improvement
b. Complications occur
c. There are alarm symptoms such as bleeding, weight loss of
10% in 6 months, and excessive nausea and vomiting
Unit Terkait

Related Unit

Anda mungkin juga menyukai