Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Klinik Madinah adalah Klinik swasta milik Koperasi Madinah Sejahtera yang
berlokasi di jalan Raya Ambulu – Balung 48 Desa Tanjungrejo Kecamatan Wuluhan
Kabupaten Jember dengan Luas Tanah 1.950 M. Dan luas bangunan 595,5 M. Koperasi
Madinah Sejahtera juga berkantor di lokasi tersebut. Klinik Madinah berdiri sejak tahun
2010, pada awalnya merupakan praktik dokter umum mandiri yaitu dr. Heru Iskandar, S.H.,
MMRS. kemudian berkembang menjadi balai pengobatan pada tahun 2010 dan menjadi
Klinik Pratama Rawat Inap Madinah di kepalai oleh seorang dokter yaitu Dr. Heru Iskandar,
S.H., MMRS. Sebagai klinik yang berlokasi di daerah Jember bagian selatan di harapkan
klinik ini sebagai klinik pilihan utama masyarakat daerah jember selatan.

1.2 Tujuan
A. Tujuan Prakerin
1. Untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan, penyesuaian diri dengan situasi
yang sebenarnya, mengumpulkan berbagai informasi dan menulis laporan yang
berkaitan langsung dengan tujuan khusus.
2. Siswa di harapkan mampu mengaplikasikan ilmu kesehatan yang di pelajari di
sekolah ke dunia lapangan.
3. Siswa di harapkan mampu berkomunikasi dengan baik kepada pasien.
B. Tujuan Pembuatan Laporan
1. Sebagai bukti telah melaksanakan prakerin pertama.
2. Sebagai latihan bagi siswa dalam membuat sebuah laporan kegiatan.
3. Untuk mengetahui perkembangan siswa selama mengikuti praktik kerja industri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA)


A. Definisi
Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) adalah infeksi yang terutama mengenai struktur
saluran pernafasan di atas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai bagian atas
atau bawah secara stimulasi dan berurutan (Nelsen 2000).
ISPA adalah penyakit menular dari saluran pernapasan atas atau bawah yang dapat
menimbulkan berbagai spektrum penyakit berkisar dari infeksi ringan sampai penyakit
yang parah dan mematikan, tergantung pada patogen penyebabnya, faktor penjamu dan
faktor lingkungan (WHO).
ISPA merupakan suatu penyakit infeksi yang melibatkan saluran pernafasan atas dan
bawah (Depkes 2010).
B. Etiologi
ISPA disebabkan oleh adanya infeksi pada bagian saluran pernapasan. ISPA dapat
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan polusi udara. Pada umumnya ISPA disebabkan
oleh bakteri. Bakteri seperti: Streptococcus pneumonia, Mycoplasma pneumonia,
Staphylococcus aureus. Virus seperti: Virus influenza, virus parainfluenza, adenovirus,
rhinovirus. Jamur seperti: candidiasis, histoplasmosis, aspergifosis, Coccidioido mycosis,
Cryptococosis, Pneumocytis carinii. ISPA yang disebabkan oleh polusi, antara lain
disebabkan oleh asap rokok, asap pembakaran di rumah tangga, asap kendaraan bermotor
dan buangan industri serta kebakaran hutan dan lain-lain.
C. Pathway ISPA

D. Menifestasi Klinis
Gejala gastritis yang di sarankan dapat berbeda pada setiap penderita. Akan tetapi,
kondisi ini bisa juga tidak selalu menimbulkan gejala. Beberapa contoh gejala gastritis
adalah :
1. Nyeri yang terasa panas dan perih di perut di bagian ulu hati.
2. Perut kembung.
3. Cegukan.
4. Hilang nafsu makan.
5. Cepat merasa kenyang saat makan.
6. Buang air besar dengan tinja berwarna hitam.
7. Muntah darah

Klasifikasi
1. Gastritis superficial yaitu dengan manefestasi kemerahan, edema, serta perdarahan dan
erosi mukosa.
2. Gastritis atrofik yaitu dimana peradangan terjadi diseluruh lapisan mukosa pada
perkembangannya dihubungkan dengan ulkus dan kangker lambung, serta anemia
pernisiosa. Hal ini merupakan karakteristik dari penurunan jumlah sel parietal dan sel
chief.
3. Gastritik hipertro yaitu suatu kondisi dengan terbentuknya nodul-nodul pada mukosa
lambung, yang bersifat ireguler, tipis, dan hemoragik.

Komplikasi
Komplikasi akibat gastritis bisa terjadi jika kondisi ini tidak di obati. Beberapa di
antaranya adalah:
1. Tukak lambung
Mayo Clinic menyebutkan bahwa tukak lambung termasuk komplikasi dari
gastritis. Penyakit ini menandakan adanya luka pada lambung atau lapisan perut
karena gastritis yang semakin parah. Tanpa perawatan, luka bisa menyebar ke area
usus kecil.
Gejala tukak lambung yang umum yakni sensasi terbakar dan nyeri di area
tengah perut atau antara pusar dan dada.
Komplikasi gastritis ini bisa diobati dengan antibiotik dengan kombinasi obat
untuk asam lambung. Prosedur pembedahan mungkin dibutuhkan jika gejala tidak
membaik, terjadi pendarahan, dan lapisan yang robek.
Pengobatan ini meliputi pengangkatan dan pemotongan jaringan yang terluka,
mengikat dan menutup arteri yang berdarah, serta memotong suplai saraf ke perut
untuk mengurangi produksi asam lambung.
2. Pendarahan pada lapisan perut
Selain peradangan dan luka menyebar ke usus kecil, komplikasi gastritis seperti
tukak lambung juga dapat menyebabkan perdarahan. Ini bisa menjadi komplikasi yang
mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan tepat.
Gejala komplikasi gastritis ini tidak berbeda jauh dengan tukak lambung.
Hanya saja, kondisi ini bisa menyebabkan feses jadi berwarna gelap karena tercampur
darah dan lebih lengke
Selain itu, beberapa orang juga merasakan muntah dengan bercak darah dan
pusing.
Agar tidak semakin parah, dokter biasanya akan meresepkan obat asam
lambung, seperti obat proton pump inhibitor (PPI) atau H-2 receptor blocker.
3. Kanker lambung
Melansir American Cancer Society, gastritis atrofi akut dapat menyebabkan
komplikasi kanker. Gastritis atrofi merupakan jenis gastritis yang muncul akibat
peradangan di lapisan perut selama bertahun-tahun.
Kondisi ini bisa terjadi karena adanya infeksi bakteri yang jadi penyebab
gastritis, penyakit autoimun, atau anemia pernisiosa.
Tidak diketahui secara pasti bagaimana gastritis dapat menyebabkan kanker.
Namun, para periset berpendapat bahwa peradangan pada lambunglah yang
menyebabkan sel-sel di jaringan lambung atau perut jadi abnormal.
Pada kasus komplikasi gastritis ini, proses pembedahan akan dilakukan untuk
mengangkat sel kanker. Kemudian, pengobatan dilanjutkan dengan obat, terapi radiasi,
atau kemoterapi.

Pemeriksaan Penunjang
Untuk diagnosis yang lebih akurat, biasanya dilakukan pemeriksaan penunjang yang
meliputi:
1. Tes untuk mendeteksi infeksi Helicobacter Pylori. Contohnya adalah tes darah, tes
sampel, tinja, atau uji area pada pernapasan (urea breath test).
2. Gastrokopi, guna melihat adanya tanda tanda peradangan di dalam lambung.
3. Pemeriksaan foto rontgen, guna melihat kondisi saluran pencernaan bagian atas.

Penatalaksanaan
Menurut (Mustaqin A., 2011) untuk mengurangi keluhan, digunakan obat-obatan
untuk menurunkan atau menghambat produksi asam lambung.Jenis obat yang sering
digunakan adalah sebagai berikut.
1. Pencegahan
a. Mengatur pola makan dengan baik atau teratur.
b. Menghindari makanan yang merangsang kerja lambung. Misal, makanan pedas
dan asam.
c. Makan – makanan yang bersih, sehat dan bergizi.
d. Hindari minuman alkohol.
e. Atasi stress sebaik mungkin.
f. Berolahraga secara teratur.
2. Pengobatan Gastritis
a. Medis
1) Terapi cairan, hal ini diberikan pada fase akut untuk dehidrasi pasca muntah yang
berlebihan.
2) Terapi obat.
a) Antasida
Digunakan untuk profilaksis secara umum. antasida mengandung
alumunium dan magnesium yang dapat membantu penurunan keluhan gastritis
dengan menetralkan asam lambung.
b) Penghambat H2
Agen ini mempunyai mekanisme sebagai penghambat reseptor
histamin.Histamin dipercaya mempunyai peran penting dalam sekresi asam
lambung. Penghambat H2 secara efektif akan menekan pengeluaran asam
lambung dan stimulasi pengeluaran asam oleh makanan dari sistem saraf.
Beberapa obat dari agen ini meliputi Cetimidin, Ratidin, Famotidin,
Nizatidin.Citemidin sangat efektif bila diberikan melalui intravena, sedangkan
Ratidin lebih efektif bila digunakan per oral pada saat perut kosong dengan
efek menurunkan sekresi produksi asam, mempercepat pengosongan lambung,
dan menyeimbangkan konsentrasi hidrogen.

c) Penghambat pompa proton


Agen ini menghambat pompa proton seperti enzim H+, K+, dan ATP-ase,
yang berlokasi didalam sekretori membran apikal dari sel-sel sekresi lambung
(sel parietal). Agen ini mempunyai kemampuan menghambat produksi asam
dengan durasi panjang.Jenis obat agen ini diantaranya adalah Ommeprazole
(Kee, 1996).
d) Antibiotik
Agen ini digunakan pada gastritis dengan infeksi bakteri seperti
Helicobacter pylori. Beberapa agen antibiotik yang dianjurkan adalah
amoksisilin oral, Tetrasiklin oral, atau Metronidazol oral.
b. Non-Medis
Untuk mengatasinya dangan mengambil 10 pucuk kembang cempaka
putih yang masih kuncup, belum mekar.Kemudian rebus dengan air satu
gelas.Setelah mendidih angkat, lalu endapkan semalaman dibawah
embun.Keesokan harinya, pagi-pagi, diminum. Lakukan cara di atas selama 1
bulan.
3. Prinsip Diet
a. Pasien dianjurkan untuk makan secara teratur, tidak terlalu kenyang dan tidak
boleh berpuasa (makan sedikit-sering).
b. Makanan harus mengandung cukup kalori dan protein namun kandungan
lemak/minyak, khususnya yang jenuh, harus dikurangi.
c. Makanan pada diet lambung harus mudah dicernakan dan mengandung serat
pangan yang solubel (soluble dietary fibre).
d. Makanan tidak boleh mengandung bahan yang merangsang, bersifat asam, yang
mengandung minyak/lemak secara berlebihan, dan yang bersifat melekat.
e. Makanan tidak boleh terlalu panas atau dingin.

Anda mungkin juga menyukai