Anda di halaman 1dari 3

Gastritis

No. :
SOP Dokumen
No. Revisi : 00

Tgl. Terbit : Juli 2022

Halaman : 1/3

UPTPUSKESMAS Tanda tangan


HUTAGODANG Diana Hasibuan, Am.Keb
NIP. 197402271993032001
1. Pengertian Proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung
sebagai mekanisme apabila terdapat akumulasi bakteri atau bahan
iritan lain. Proses inflamasi dapat bersifat akut, kronis, difus, atau
lokal.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan


pasien dengan Gastritis
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Hutagodang Nomor 800/.../ PKM-
LT/I/2018 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis UPT Puskesmas
Hutagodang
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/1186/2022 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur Hasil Anamnesis
Keluhan berupa rasa nyeri dan panas seperti terbakar pada perut
bagian atas, keluhan mereda bila diikuti dengan makan, mual,
muntah dan kembung.

Faktor risiko
a. Pola makan yang tidak baik: waktu makan terlamabt, jenis
makanan pedas, porsi makan yang besar
b. Sering minum kopi dan the
c. Infeksi bakteri atau parasit
d. Penggunaan analgetik dan steroid
e. Usia lanjut
f. Alkoholisme
g. Stress
h. Penyakit lainnya seperti: penyakit refluks empedu, penyakit
autoimun, HIV/AIDS, Chron disease

Hasil Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan fisik patognomonis
a. Nyeri tekan epigastrium dan bising usus meningkat
b. Bila terjadi inflamsi berat, dapat ditemukan perdarahan
saluran cerna berupa hematemesis dan melena
c. Biasanya pada pasien gastritits, konjungtiva tampak anemis

Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan, kecuali pada gastritis kronis dengan melakukan
pemeriksaan:
a. Darah rutin
b. Untuk mengatahui infeksi Helicobacter pylori: pemeriksaan
Ureabreath test dan feses
c. Rontgen dengan barium enema
d. Endoskopi

Penegakan Diagnosis
Diagnosis Klinis
Diagnosis klinis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan klinis

Diagnosis Banding
a. Kolesistitis
b. Kolelitiasis
c. Chron disease
d. Gastroenteritits
e. Kanker lambung
f. Ulkus peptikum
g. Gerd

Komplikasi
a. PSMBA
b. Ulkus peptikum
c. Perforasi lambung
d. Anemia

Penatalaksanaan komprehensif (plan)


a. H2 bloker 2x/ hari (Ranitidin 150mg/kali, Famotidin
20mg/kali, simetidin 400mg/ kali)
b. PPI 2x/hari (Omeprazol 20mg/kali, Lansoprazol 30mg/kali)
c. Antasida dosis 3x500-1000mg/hari

Konseling dan Edukasi


Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari pencetus
terjadinya keluhan, antara lain makan tepat waktu, makan sering
dengan porsi kecil dan hindari makanan yang meningkatkan asam
lambung atau perut kembung seperti kopi, the, makanan pedas, dan
kol.

Kriteria rujukan
a. Bila 5 hari pengobatan belum ada perbaikan
b. Terjadi komplikasi
c. Adanya Alarm symptoms (berat badan menurun,
hematemesis dan melena, disfagia, odinofagia, anemia)
6. Diagram Alir

7. Hal yang perlu -


diperhatikan

8. Unit terkait 1. Poli Umum


2. Farmasi
3. Pendaftaran dan Administrasi
9. Dokumen terkait Rekam Medis

10. Rekaman Historis


No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
Perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai