Anda di halaman 1dari 4

GASTRITIS

No. Dokumen : 227/02/KDPM-IN/SOP/X/2018

No. Revisi :-
SOP
Tanggalterbit :1 Oktober 2018

Halaman : 1-4

Klinik Diana Dr.Fachrudiana F.A


Permata Medika Pimpinan Klinik

1. Pengertian Proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung,


proses inflamasi ini dapat bersifat akut, kronis, difus atau lokal

2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas / dokter dalam penanganan kasus


gastritis
3. Kebijakan SK Pimpinan Klinik No 028a/KDPM-IN/SK/IX/2018 Tentang Layanan
Klinis
4. Prosedur/ 1. Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien (Subjective)
Keluhan :
Langkah-
Nyeri dan panas seperti tebakar pada perut bagian atas. Keluhan
langkah mereda atau memburuk bila diikuti dengan makan, mual, muntah
dan kembung.
Faktor risiko :
a. Pola makan yang tidak baik : waktu makan terlambat, jenis
makanan pedas, porsi makan yang besar
b. Sering minum kopi dan teh
c. Infeksi bakteri atau parasit
d. Penggunaan obat analgetik dan steroid
e. Usia lanjut
f. Alkoholisme
g. Stress
h. Penyakit lainnya, seperti : penyakit refluks empedu, penyakit
autoimun, HIV/AIDS, Chron disease
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik (Objective)
a. Petugas melakukan cuci tangan / menggunakan Hand Sanitizer
sebelum memeriksa pasien
b. Pemeriksaan fisik :
 Nyeri tekan epigastrium dan bising usus meningkat
 Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat ditemukan
pendarahan saluran cerna berupa hematemesis dan
melena
 Biasanya pada pasien dengan gastritis kronis,
konjungtiva tampak anemis
3. Penegakkan diagnosis (Assesment) dilakukan dengan
anamnesis dan pemeriksaan fisik

5. Bagan alir

1
Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien
(Subjective)
Keluhan :
Nyeri dan panas seperti tebakar pada perut bagian atas.
Keluhan mereda atau memburuk bila diikuti dengan
makan, mual, muntah dan kembung.

Petugas melakukan pemeriksaan fisik (Objective)


a. Petugas melakukan cuci tangan / menggunakan Hand
Sanitizer sebelum memeriksa pasien
b. Pemeriksaan fisik :
 Nyeri tekan epigastrium dan bising usus
meningkat
 Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat
ditemukan pendarahan saluran cerna berupa
hematemesis dan melena
 Biasanya pada pasien dengan gastritis kronis,
konjungtiva tampak anemis

Penegakkan diagnosis (Assesment) dilakukan dengan


anamnesis dan pemeriksaan fisik

1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 tahun 2014 Tentang


Klinik
2. Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang praktek
6. Referensi
kedokteran
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008 Tentang
Rekam Medis.
7. Dokumen 1. Rekam Medis
terkait

8. Unit terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum

9. Riwayat Perubahan Dokumen

No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Terbit

2
3
GASTRITIS

No. Dokumen : 227/02/KDPM-IN/SOP/X/2018

DAFTAR No. Revisi :-


TILIK
Tanggal terbit : 1 Oktober 2018

Halaman : 1-4

Klinik Diana Dr. Fachrudiana F.A


Permata Medika Pimpinan Klinik

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK

1 Apakaha petugas melakukan anamnesis terhadap pasien


(Subjective) ?

2 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik (Objective) ?

3
Apakah penegakkan diagnosis (Assesment) dilakukan
dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik ?

Anda mungkin juga menyukai