Anda di halaman 1dari 5

GASTRITIS

No Dokumen:/SOP/II/KPIM/VII/2019

No. Revisi :-

SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

1/3

KLINIK
PRATAMA dr. Nurhasan

ISNA MEDIKA

1. Pengertian Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan


submukosa lambung sebagai mekanisme proteksi mukosa
apabila terdapat akumulasi bakteri atau bahan iritan lain. Proses
inflamasi dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan


diagnosis dan penatalaksanaan medis kasus Gastritis

3. Kebijakan SK Kepala Klinik Pratama Isna Medika No./SK/II/KPIM/VI/2019

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

5. Prosedur/ 1. Petugas medis menganamnesis pasien biasa dengan keluhan


Langkah- Pasien datang ke dokter karena rasa nyeri dan panas seperti
langkah terbakar pada perut bagian atas. Keluhan mereda atau
memburuk bila diikuti dengan makan, mual, muntah dan
kembung
Faktor Risiko
a. Pola makan yang tidak baik: waktu makan terlambat, jenis
makanan pedas, porsi makan yang besar
b. Sering minum kopi dan teh
c. Infeksi bakteri atau parasit
d. Pengunaan obat analgetik dan steroid
e. Usia lanjut
f. Alkoholisme
g. Stress
h. Penyakit lainnya, seperti: penyakit refluks empedu,
penyakit autoimun, HIV/AIDS, Chron disease
2. Petugas medis melakukan Pemeriksaan Fisik
Patognomonis
a. Nyeri tekan epigastrium dan bising usus meningkat.
b. Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat ditemukan
pendarahan saluran cerna berupa hematemesis dan
melena
c. Biasanya pada pasien dengan gastritis kronis, konjungtiva
tampak anemis.
3. Pemeriksaan Penunjang Tidak diperlukan, kecuali pada
gastritis kronis dengan melakukan pemeriksaan:
a. Darah rutin
b. Untuk mengetahui infeksi Helicobacter pylori:
pemeriksaanUreabreath test dan feses
c. Rontgen dengan barium enema
d. Endoskop
4. Penegakan Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Untuk diagnosis definitif dilakukan
pemeriksaan penunjang.
Diagnosis Banding
a. Kolesistitis
b. Kolelitiasis
c. Chron disease
d. Kanker lambung
e. Gastroenteritis
f. Limfoma
g. Ulkus peptikum
h. Sarkoidosis
i. GERD
5. Petugas medis melakukan penatalaksanaan terapi:
Terapi diberikan per oral dengan obat, antara lain: H2 Bloker
2x/hari (Ranitidin 150 mg/kali, Famotidin 20 mg/kali, Simetidin
400-800 mg/kali), PPI 2x/hari (Omeprazol 20 mg/kali,
Lansoprazol 30 mg/kali), serta Antasida dosis 3 x 500-1000
mg/hari
6. Petugas medis memberikan konseling dan edukasi
Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari pemicu
terjadinya keluhan, antara lain dengan makan tepat waktu,
makan sering dengan porsi kecil dan hindari dari makanan
yang meningkatkan asam lambung atau perut kembung
seperti kopi, teh, makanan pedas dan kol
7. Petugas medis merujuk pasien apabila :
a. Bila 5 hari pengobatan belum ada perbaikan
b. Terjadi komplikasi atau terdapat alarm symptoms seperti :
Anemia, perdarahan saluran cerna (black stools, blood in
stools), dysphagia, jaundice, weight loss.

6. Diagram Alir Petugas medis Petugas medis melakukan


Petugas medis melakukan pemeriksaan penunjang
menganamnesis Pemeriksaan Fisik pada gastritis kronis
pasien Patognomonis

Petugas medis Petugas medis Petugas medis


memberikan melakukan penegakan diagnosis
penatalaksanaan berdasarkan anamnesis
konseling dan terapi dan pemeriksaan fisik.
edukasi

Petugas medis merujuk pasien


apabila 5 hari pengobatan
belum ada perbaikan atau
terjadi komplikasi atau terdapat
alarm symptoms

7. Hal – hal yang Petugas medis harus benar- benar menganamnesa secara jelas
perlu dan melakukan pemeriksaan fisik dengan benar agar dapat
diperhatikan menegakkan diagnosa dengan baik

8. Unit Terkait Poli Umum

9. Dokumen 1. Rekam Medis


Terkait 2. Inform concent

10. Rekaman No Yang Isi Tangggal mulai diberlakukan


Historis diubah Perubahan
Perubahan
GASTRITIS

No Dokumen: /DT/II/KPIM/VII/2019

No. Revisi :-

Daftar
Tilik Tanggal Terbit: 30 Juni 2019

Halaman :
1/2

KLINIK
dr. Nurhasan
PRATAMA
ISNA MEDIKA

Unit : Poli Umum


Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak


Berlaku

1. Apakah petugas medis menganamnesis pasien


sesuai dengan gejala dan faktor risiko dari
penyakit Gastritis?

2. Apakah petugas medis melakukan pemeriksaan


fisik patognomonis yang berkaitan dengan
penyakit Gastritis?

3. Apakah petugas medis melakukan pemeriksaan


penunjang pada penyakit Gastritis kronis?

4. Apakah petugas medis melakukan penegakan


diagnosis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik?

5. Apakah petugas medis melakukan


penatalaksanaan terapi sesuai dengan penyakit
Gastritis?
6. Apakah petugas medis memberikan konseling dan
edukasi sesuai dengan penyakit Gastritis?

7. Apakah petugas medis merujuk pasien apabila 5


hari pengobatan belum ada perbaikan atau terjadi
komplikasi atau terdapat alarm symptoms seperti :
Anemia, perdarahan saluran cerna (black stools,
blood in stools), dysphagia, jaundice, penurunan
berat badan?

Cilegon,.......................
Yang Menilai

…...............................

Anda mungkin juga menyukai