Anda di halaman 1dari 3

PERITONITIS

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman :

UPTD PUSKESMAS Masril, SKM, M. Kes


TAMBANG Nip.19750202 199312 1 001
1. Pengertian Peritonitis adalah inflamasi dari peritoneum (lapisan serosa yang menutupi
rongga abdomen dan organ-organ abdomen di dalamnya). Peritonitis dapat
disebabkan oleh kelainan di dalam abdomen berupa inflamasi dan penyulitnya
misalnya perforasi apendisitis, perforasi tukak lambung, perforasi tifus
abdominalis.
2. Tujuan Dokter dapat melakukan pengelolaan peritonitis yang meliputi
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan fisik
c. Diagnosa dan Rencana penatalaksanaan
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang
Pemberian Layanan
Klinis.
4. Referensi Permenkes No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Prosedur 1. Alat :
a. ATK
b. Tensi meter
2. Bahan : -
6. Langkah - langkah 1. Petugas melakukan anamnesa, apakah ada keluhan :
a. Nyeri hebat pada abdomen yang dirasakan terus-menerus Intensitas
nyeri semakin kuat saat penderita bergerak seperti jalan, bernafas,
batuk, atau mengejan.
b. Bila telah terjadi peritonitis bakterial, suhu badan penderita akan naik
dan terjadi takikardia, hipotensi dan penderita tampak letargik dan syok.
c. Mual dan muntah timbul akibat adanya kelainan patologis organ visera
atau akibat iritasi peritoneum.
d. Kesulitan bernafas disebabkan oleh adanya cairan dalam abdomen, yang
dapat mendorong diafragma.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik :
a. Pasien tampak letargik dan kesakitan
b. Dapat ditemukan adanya demam
c. Distensi abdomen disertai nyeri tekan dan nyeri lepas abdomen
d. Adanya defans muscular
e. Hipertimpani pada perkusi abdomen
f. Pekak hati dapat menghilang akibat udara bebas di bawah diafragma
g. Bising usus menurun atau menghilang
h. Rigiditas abdomen atau sering disebut ’perut papan’,
i. Pada rectal toucher akan terasa nyeri di semua arah, dengan tonus
muskulus sfingter ani menurun dan ampula rekti berisi udar
3. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
4. Petugas memberikan terapi
5. Petugas memberikan edukasi dan konseling
6. Dokumentasikan seluruh hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik ke rekam medis dan
buku register

Hasil Anamnesis (Subjective)


Keluhan
e.
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
j. a.
Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
a. Memperbaiki keadaan umum pasien
b. Pasien puasa
c. Dekompresi saluran cerna dengan pipa nasogastrik atau intestinal
d. Penggantian cairan dan elektrolit yang hilang yang dilak intravena
e. Pemberian antibiotik spektrum luas intravena.
f. Tindakan-tindakan menghilangkan nyeri dihindari untuk tidak menyamarkan
gejala
Kriteria Rujukan
Rujuk ke fasilitas kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis bedah.

7. Hal – hal yang Keadaan umum pasien


perlu diperhatikan
8. Unit terkait 1. Pendaftaran
2. Poli Umum
3. Laborratorium
4. Farmasi
9. Dokumen Terkait Rekam Medis
10. Rekam historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan
PERITONITIS
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
DAFTAR Tanggal Terbit :
Halaman : 1/1
TILIK

PUSKESMAS Masril, SKM, M. Kes


TAMBANG Nip.19750202 199312 1 001

Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah petugas melakukan anamnesis
2 Apakah petugas melakukan pemeriksaan vital sign
3 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik
4 Jika ada indikasi apakah petugas melakukan pemeriksaan penunjang.

5 Apakah petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesis dan


pemeriksaan fisik
6 Apakah petugas memberi farmako terapi
7 Apakah petugas memberikan edukasi
8 Jika ada indikasi apakah petugas melakukan rujukan ke sub unit lain
9 Apakah petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke sub
unit farmasi
10 Apakah petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan,
diagnosa , terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien
Jumlah
Compliance rate (CR)

Anda mungkin juga menyukai