: 23/PKM-
Nomor
ANR/UKP-
SO Dokumen
SOP/02/2018
P No. Revisi : 00
Tanggal terbit : 11/2/2018
Halaman : 1/3
UPTD drg. Indrawati
PUSKESMAS Rahim
PERAWATAN Nip:19780906
ANREAPI 200803 2 002
1. Pengertian Apendisitis akut adalah radang yang timbul secara mendadak pada
apendik, merupakan salah satu kasus akut abdomen yang paling
sering ditemui, dan jika tidak ditangani segera dapat menyebabkan
perforasi.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam menentukan diagnosis dan
penatalaksanaan apendisitis akut.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 17/PKM-ANR/01/2018 tentang
Standar Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas Perawatan
Anreapi
4. Referensi 1. Panduan Pengobatan di puskesmas
2. Permenkes No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur / 1. Petugas melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat
Langkah- penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi,
langkah dan riwayat penyakit keluarga), nyeri perut kanan bawah,
mula-mula daerah epigastrium kemudian menjalar ke Mc
Burney, muntah, anoreksia, nausea dan vomitus, disuria,
obstipasi, demam yang tidak terlalu tinggi yaitu antara suhu
37,5 C-38,5 C
2. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan /
yang sesuai :
A. Inspeksi
1. Penderita berjalan membungkuk sambil memegangi perutnya
yang sakit
2. Kembung bila terjadi perforasi
3. Penonjolan perut kanan bawah terlihat pada appendikuler
abses
B. Palpasi
Terdapat nyeri tekan McBurney
1
a. Adanya rebound tenderness (nyeri lepas tekan)
b. Adanya defans muscular
c. Rovsing sign positif
d. Psoas signpositif
e. Obturator Signpositif
C. Perkusi
Nyeri ketok (+)
D. Auskultasi
Peristaltik normal, peristaltik tidak ada pada illeus paralitik
karena peritonitis generalisata akibat appendisitis perforate
4. Jika ada indikasi petugas melakukan pemeriksaan
penunjang
Laboratorium darah perifer lengkap
a. Pada apendisitis akut, 70-90% hasil laboratorium nilai
leukosit dan neutrofil akan meningkat.
b. Pada anak ditemuka lekositosis 11.000-14.000/mm3,
dengan pemeriksaan hitung jenis menunjukkan
pergeseran ke kiri hampir 75%.
5. Petugas menegakkan diagnosa dan atau diferensial
diagnosis berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan vital
sign, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (jika
diperlukan)
6. Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnosa yang
ditegakkan :
a. Bed Rest total posisi fowler (anti trendelenburg)
b. Pasien dengan dugaan apendisitis sebaiknya tidak
diberikan apapun melalui mulut
c. penderita perlu cairan intravena untuk mengoreksi jika
ada dehidrasi
7. Pasien yang telah terdiagnosis apendisitis akut harus
segera dirujuk ke layanan sekunder untuk dilakukan operasi
Ito
8. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis,
pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah
dilakukan dalam rekam medis pasien.
6. Diagram Alir
anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
2
Menegakkan diagnosa
dokumentasikan
APENDICITIS AKUT
3
No. Kode :
Terbitan :
Daftar
No. Revisi :
Tilik TanggalMula :
Berlaku
UPTD Halaman :
PERAWATAN
PUSKESMAS
ANREAPI
KECAMATAN
ANREAPI
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Kegiatan Ya Tidak TB.
1 Apakah Petugas melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat
penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi, dan riwayat
penyakit keluarga), nyeri perut kanan bawah, mula-mula daerah
epigastrium kemudian menjalar ke Mc Burney, muntah, anoreksia,
nausea dan vomitus, disuria, obstipasi, demam yang tidak terlalu tinggi
yaitu antara suhu 37,5 C-38,5 C ?
2
Apakah Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan ?
3 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan / yang
sesuai ?
A. Inspeksi
1. Penderita berjalan membungkuk sambil memegangi perutnya
yang sakit
2. Kembung bila terjadi perforasi
3. Penonjolan perut kanan bawah terlihat pada appendikuler abses
B. Palpasi
Terdapat nyeri tekan McBurney
f. Adanya rebound tenderness (nyeri lepas tekan)
g. Adanya defans muscular
h. Rovsing sign positif
i. Psoas signpositif
j. Obturator Signpositif
C. Perkusi
Nyeri ketok (+)
D. Auskultasi
Peristaltik normal, peristaltik tidak ada pada illeus paralitik
karena peritonitis generalisata akibat appendisitis perforate
………………………………
Pelaksana/ Auditor
(………………………………)