Nomor : 23/PKM-ANR/UKP-
SO Dokumen SOP/02/2018
No. Revisi : 00
P
Tanggal terbit : 11/2/2018
Halaman : 1/2
UPTD drg. Indrawati
PUSKESMAS Rahim
PERAWATAN Nip:19780906
ANREAPI 200803 2 002
1. Pengertian Fimosis adalah kondisi dimana preputium tidak dapat diretraksi
melewati glans penis, pada sebagian anak preputium tetap
lengket pada glans penis sehingga ujung preputium
mengalami penyempitan dan mengganggu proses berkemih.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam menentukan diagnosis dan
penatalaksanaan Fimosis
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 17/PKM-ANR/01/2018 tentang
Standar Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas Perawatan
Anreapi
4. Referensi 1. Panduan Pengobatan di puskesmas
2. Permenkes No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur / 1. Petugas menyapa pasien dengan ramah
Langkah- 2. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan
langkah 3. Petugas menanyakan keluhan pasien, kemudian
mengantar pasien ke dokter pemeriksa
4. Dokter melakukan anamnesis :
Keluhan umumnya berupa gangguan aliran urin seperti:
1. Nyeri saat buang air kecil
2. Mengejan saat buang air kecil
3. Pancaran urin mengecil
4. Benjolan lunak di ujung penis akibat penumpukan
smegma.
5. Dokter melakukan pemeriksaan fisik :
Pemeriksaan Fisik
1. Preputium tidak dapat diretraksi keproksimal hingga ke
korona glandis
2. Pancaran urin mengecil
3. Menggelembungnya ujung preputium saat berkemih
4. Eritema dan udem pada preputium dan glans penis
1
5. Pada fimosis fisiologis, preputium tidak memiliki skar
dan tampak sehat
6. Pada fimosis patalogis pada sekeliling preputium
terdapat lingkaran fibrotik
7. Timbunan smegma pada sakus preputium
6. Dokter menentukan diagnosis dan terapi :
Penatalaksanaan
1. Pemberian salep kortikosteroid (0,05% betametason) 2
kali perhari selama 2-8 minggu pada daerah preputium.
2. Sirkumsisi
7. Dokter dapat merujuk apabila terdapat komplikasi dan
penyulit untuk tindakan sirkumsisi maka dirujuk ke layanan
sekunder.
8. Dokter memberikan edukasi kepada orangtua pasien agar
tidak melakukan penarikan preputium secara berlebihan
ketika membersihkan penis karena dapat menimbulkan
parut.
9. Petugas mencatat semua hasil pengkajian ke dalam rekam
medik
6. Diagram Alir
Menyapa pasien dengan
Melakukan pemeriksaan
ramah
TTV
Menentukan
Memberi terapi
terapi/tindakan
simptomatis
8. Rekaman
No Yang Isi Perubahan Tanggal Diberlakukan
Historis
diubah
2
Perubahan
FIMOSIS
No. Kode :
Terbitan :
Daftar
No. Revisi :
Tilik TanggalMula :
UPTD
Berlaku
PERAWATAN
Halaman :
PUSKESMAS
ANREAPI
KECAMATAN
ANREAPI
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
3
g. Timbunan smegma pada sakus preputium
6 Apakah Dokter menentukan diagnosis dan terapi ?
Penatalaksanaan
a. Pemberian salep kortikosteroid (0,05% betametason) 2 kali perhari
selama 2-8 minggu pada daerah preputium.
b. Sirkumsisi
Apakah Dokter dapat merujuk apabila terdapat komplikasi dan penyulit
7
untuk tindakan sirkumsisi maka dirujuk ke layanan sekunder ?
Apakah Dokter memberikan edukasi kepada orangtua pasien agar
8 tidak melakukan penarikan preputium secara berlebihan ketika
membersihkan penis karena dapat menimbulkan parut ?
9 Apakah Petugas mencatat semua hasil pengkajian ke dalam rekam
medik ?
Jumlah
CR: …………………………………………%.
………………………………
Pelaksana/ Auditor
(………………………………)