Anda di halaman 1dari 3

APPENDISITIS AKUT

No. Dokumen : / /SOP/PUSK-SKM/…./2019


No. Revisi :0
Tgl Terbit :
SOP Halaman : 3

UPT PUSKESMAS dr. NELFIANNI


SUKAMENANTI NIP. 197710142006042007

1. Pengertian Apendisitis akut adalah radang yang timbul secara


mendadak pada apendiks, merupakan salah satu kasus
akut abdomen yang paling sering ditemui dan jika tidak
ditangani segera dapat menyebabkan perforasi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah–langkah untuk
pengobatan Appendisitis Akut di Puskesmas Sukamenanti.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sukamenanti Nomor /
/SK/PUSK-SKM/ /2019 tentang Kebijakan Pelayanan di
Puskesmas Sukamenanti

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 5 Tahun 2014


Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
5. Prosedur/ 1. Alat dan bahan:
langkah-langkah a. ATK
b. Rekam medis
c. Stetoskop
d. Spygmomanometer
e. Termometer
2. Petugas yang melaksanakan:
a. Perawat
b. Dokter
3. Langkah-langkah:
a. Perawat melakukan pengukuran tanda-tanda vital
b. Dokter melakukan anamnesa:
Keluhan
Keluhan nyeri perut kanan bawah, mula-mula daerah
epigastrium kemudian menjalar ke Mc Burney. Apa bila
telah terjadi inflamasi (>6 jam) penderita dapat
menunjukkan letak nyeri, karena bersifat somatik.

Gejala Klinis:
1) Muntah
2) Anoreksia, nausea dan vomitus
3) Disuria
4) Obstipasi
5) Demam yang tidak terlalu tinggi, tetapi bila suhu
lebih tinggi, diduga telah terjadi perforasi.

c. Dokter melakukan pemeriksaan fisik


Pemeriksaan status lokalis
1) Inspeksi:
Penderita berjalan membungkuk sambil
memegangi perutnya yang sakit, kembung (+) bila
terjadi perforasi, penonjolan perut kanan bawah
terlihat pada appendikuler abses.
2) Palpasi:
 Terdapat nyeri tekan Mc.Burney
 Adanya rebound tenderness (nyeri lepas
tekan)
 Adanya defens muscular.
 Rovsing sign positif
 Psoas sign positif
 Obturator Sign positif
3) Perkusi:
Nyeri ketok (+)
4) Auskultasi:
Peristaltik normal, peristaltik (-) pada illeus
paralitik karena peritonitis generalisata akibat
appendicitis perforata.
d. Dokter melakukan pemeriksaan penunjang

1) Pemeriksaan darah adanya lekositosis 11.000-


14.000/mm3, dengan pemeriksaan

2) Jika jumlah lekosit lebih dari 18.000/mm3 maka


umumnya sudah terjadi perforasi dan peritonitis.

e. Dokter mendiagnosis Appendisitis Akut

f. Dokter membuat diagnosis banding


1) Cholecystitis akut
2) Divertikel Mackelli
3) Enteritis regional
4) Pankreatitis
5) Batu ureter
6) Cystitis
7) Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
8) Salphingitis akut

g. Dokter memberi tatalaksana sesuai dengan diagnosis


Pasien yang telah terdiagnosis Appendisitis akut harus
segera dirujuk ke layanan sekunder untuk dilakukan
operasi cito.

Non-farmakologis:
1) Bed rest total posisi fowler (anti Trandelenburg)
2) Pasien dengan dugaan apendisitis sebaiknya
tidak diberikan apapun melalui mulut.
3) Penderita perlu cairan intravena untuk
mengoreksi jika ada dehidrasi.

h. Dokter memberikan edukasi mengenai penyakit


Appendisitis Akut dan penjelasan tentang rencana
pengobatan

i. Pasien yang telah terdiagnosis Appendisitis Akut harus


dirujuk ke layanan sekunder untuk dilakukan operasi
cito.

j. Petugas melakukan dokumentasi kegiatan dilakukan

6. Diagram alir -
7. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Ruang pelayanan umum
Laboratorium
9. Dokumen terkait Rekam Medis

10. Rekaman
historis No Halaman Yang Isi Tgl. mulai
perubahan dirubah Perubahan Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai