Anda di halaman 1dari 7

GANGGUAN PSIKOTIK

Nomor : 23/PKM-ANR/UKP-

SO Dokumen SOP/02/2018
No. Revisi : 00
P
Tanggal terbit : 11/2/2018
Halaman :
UPTD drg. Indrawati
PUSKESMAS Rahim
PERAWATAN Nip:19780906
ANREAPI 200803 2 002
1. Pengertian Gangguan psikotik adalah gangguan yang ditandai dengan
ketidakmampuan atau hendaya berat dalam menilai realita,
berupa sindroma (kumpulan gejala), dimanifestasikan dengan
adanya halusinasi dan waham.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam menentukan diagnosis dan
penatalaksanaan gangguan psikotik
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 17/PKM-ANR/01/2018 tentang
Standar Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas Perawatan
Anreapi
4. Referensi 1. Panduan Pengobatan di puskesmas
2. Permenkes No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur / 1. Petugas melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat
Langkah- penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi,
langkah dan riwayat penyakit keluarga)
Keluhan
Pasien mungkin datang dengan keluhan:
1. Sulit berpikir/sulit berkonsentrasi
2. Tidak dapat tidur, tidak mau makan
3. Perasaan gelisah, tidak dapat tenang, ketakutan
4. Bicara kacau yang tidak dapat dimengerti
5. Mendengar suara orang yang tidak dapat didengar
oleh orang lain
6. Adanya pikiran aneh yang tidak sesuai realita
7. Marah tanpa sebab yang jelas, kecurigaan yang
berat, perilaku kacau, perilaku kekerasan
8. Menarik diri dari lingkungannya dan tidak merawat
diri dengan baik
2. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan /
1
yang sesuai :
4. Jika ada indikasi petugas melakukan pemeriksaan
penunjang
5. Petugas menegakkan diagnosa dan atau diferensial
diagnosis berdasarkan hasil anamnes, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang (jika diperlukan)
Kriteria diagnosis yaitu:
1. Halusinasi (terutama halusinasi dengar); merupakan
gangguan persepsi (persepsi palsu), tanpa adanya
stimulus sensori eksternal. Halusinasi dapat terjadi
pada setiap panca indra, yaitu halusinasi dengar, lihat,
cium, raba, dan rasa.
2. Waham (delusi); merupakan gangguan pikiran, yaitu
keyakinan yang salah, tidak sesuai dengan realita dan
logika, namun tetap dipertahankan dan tidak dapat
dikoreksi dengan cara apapun serta tidak sesuai
dengan budaya setempat. Contoh: waham kejar,
waham kebesaran, waham kendali, waham pengaruh.
3. Perilaku kacau atau aneh
4. Gangguan proses pikir (terlihat dari pembicaraan yang
kacau dan tidak dimengerti)
5. Agitatif
6. Isolasi sosial (social withdrawal
7. Perawatan diri yang buruk
6. Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnosa yang
ditegakkan :
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
Intervensi Psikososial
a. Informasi penting bagi pasien dan keluarga
 Agitasi dan perilaku aneh merupakan gejala gangguan
mental, yang juga termasuk penyakit medis.
 Episode akut sering mempunyai prognosis yang baik,
tetapi perjalanan penyakit jangka panjang sulit
diprediksi.
 Pengobatan perlu dilanjutkan meskipun setelah gejala
mereda.
 Gejala-gejala dapat hilang timbul. Diperlukan antisipasi
dalam menghadapi kekambuhan. Obat merupakan
2
komponen utama dalam pengobatan. Minum obat
secara teratur akan mengurangi gejala-gejala dan
mencegah kekambuhan.
 Dukungan keluarga penting untuk ketaatan berobat
(compliance) dan rehabilitasi.
 Organisasi masyarakat dapat menyediakan dukungan
yang berharga untuk pasien dan keluarga.

7. Petugas memberikan edukasi kepada pasien :


8. Jika ada indikasi petugas melakukan rujukan ke layanan
sekunder
9. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk
diserahkan ke sub unit farmasi
10. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis,
pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah
dilakukan dalam rekam medis pasien.
11. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas simpus
untuk dientry
12. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan, diagnosa
dan terapi yang sudah tercatat dalam rekam medis ke data
simpus.

6. Diagram Alir
anamnesis

Pemeriksaan tanda-tanda vital

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan penunjang

Menegakkan diagnosa

Memberikan terapi
simptomatik

Memberikan terapi antibiotik

Memberikan edukasi

Melakukan rujukan jika


diperlukan

Pemberian resep obat


3
dokumentasikan

7. Unit terkait 1. Poli Umum


2. Kamar obat

8. Rekaman
No Yang Isi Perubahan Tanggal Diberlakukan
Historis
diubah
Perubahan

4
GANGGUAN PSIKOTIK

No. Kode :
Terbitan :
Daftar
No. Revisi :
Tilik TanggalMula :
UPTD
Berlaku
PERAWATAN
Halaman :
PUSKESMAS
ANREAPI
KECAMATAN
ANREAPI

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak TB.


1 Apakah Petugas melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat
penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi, dan riwayat
penyakit keluarga) ?
Keluhan
Pasien mungkin datang dengan keluhan:
a. Sulit berpikir/sulit berkonsentrasi
b. Tidak dapat tidur, tidak mau makan
c. Perasaan gelisah, tidak dapat tenang, ketakutan
d. Bicara kacau yang tidak dapat dimengerti
e. Mendengar suara orang yang tidak dapat didengar oleh orang lain
f. Adanya pikiran aneh yang tidak sesuai realita
g. Marah tanpa sebab yang jelas, kecurigaan yang berat, perilaku
kacau, perilaku kekerasan
h. Menarik diri dari lingkungannya dan tidak merawat diri dengan
baik
2
Apakah Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan ?
3
Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan / yang
sesuai ?
4
Jika ada indikasi apakah petugas melakukan pemeriksaan penunjang ?
5
Apakah Petugas menegakkan diagnosa dan atau diferensial diagnosis
berdasarkan hasil anamnes, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang (jika diperlukan) ?
Kriteria diagnosis yaitu:
a. Halusinasi (terutama halusinasi dengar); merupakan gangguan
persepsi (persepsi palsu), tanpa adanya stimulus sensori eksternal.
Halusinasi dapat terjadi pada setiap panca indra, yaitu halusinasi
dengar, lihat, cium, raba, dan rasa.
5
b. Waham (delusi); merupakan gangguan pikiran, yaitu keyakinan
yang salah, tidak sesuai dengan realita dan logika, namun tetap
dipertahankan dan tidak dapat dikoreksi dengan cara apapun serta
tidak sesuai dengan budaya setempat. Contoh: waham kejar,
waham kebesaran, waham kendali, waham pengaruh.
c. Perilaku kacau atau aneh
d. Gangguan proses pikir (terlihat dari pembicaraan yang kacau dan
tidak dimengerti)
e. Agitatif
f. Isolasi sosial (social withdrawal
g. Perawatan diri yang buruk
Apakah Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnosa yang
6
ditegakkan ?
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
Intervensi Psikososial
a. Informasi penting bagi pasien dan keluarga
 Agitasi dan perilaku aneh merupakan gejala gangguan mental,
yang juga termasuk penyakit medis.
 Episode akut sering mempunyai prognosis yang baik, tetapi
perjalanan penyakit jangka panjang sulit diprediksi.
 Pengobatan perlu dilanjutkan meskipun setelah gejala mereda.

 Gejala-gejala dapat hilang timbul. Diperlukan antisipasi dalam


menghadapi kekambuhan. Obat merupakan komponen utama
dalam pengobatan. Minum obat secara teratur akan
mengurangi gejala-gejala dan mencegah kekambuhan.
 Dukungan keluarga penting untuk ketaatan berobat
(compliance) dan rehabilitasi.
 Organisasi masyarakat dapat menyediakan dukungan yang
berharga untuk pasien dan keluarga.
Apakah Petugas memberikan edukasi kepada pasien ?
7
Jika ada indikasi apakah petugas melakukan rujukan ke layanan
8
sekunder ?
Apakah Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan
9
ke sub unit farmasi ?
Apakah Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis,
10
pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam
rekam medis pasien ?
Apakah Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas simpus
11 untuk dientry ?
Apakah Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan, diagnosa

6
12 dan terapi yang sudah tercatat dalam rekam medis ke data simpus ?

Jumlah
CR: …………………………………………%.

………………………………
Pelaksana/ Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai