Anda di halaman 1dari 3

APENDISITIS AKUT

No. Dokumen : SOP/…/PKM.KTJ/…/2019


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit:
Halaman : 1 dari 3
UPTD
BUSAERI,S.IP.,SKM.,MM
PUSKESMAS
NIP.196401161985021001
KERTAJATI
1. Pengertian Apendisitis akut adalah radang yang timbul secara mendadak pada appendik
merupakan salah satu kasus akut abdomen yang paling sering ditemui,dan jika tidak
ditangani segera dapat menyebabkan perforasi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan lamgkah langkah petugas untuk pedoman penanganan
penyakit appenditis akut sesuai SOP,
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Kertajati Nomor : 445.4/ 03/Admen/2018 Tentang
peningkatan mutu dan kinerja puskesmas, sasaran kinerja ukm,dan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien UPTD puskesmas Kertajati
4. Referensi  PMK No. 75 Tentang Pelayanan Kesehatan Puskesmas
 PMK No. 46 Tentang Akreditasi Puskesmas, klinik Pratama, Tempat Praktik
Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi.
 Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer edisi
I,hal 97. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Depkes 2006
5. Prosedur 1. Melakukan anamnesa
Hasil anamnesa :
Nyeri perut kanan bawah, mula-mula daerah epigastrium kemudian menjalar ke Mc
Burney,
Gejala Klinis:
a. Muntah
b. Anoreksia, nausea dan vomitus
c. Disuria
d. Obstipasi sebelum datangnya rasa nyeri dan beberapa penderita mengalami
diare,
e. Gejala lain adalah demam yang tidak terlalu tinggi
f. Variasi lokasi anatomi apendiks akan menjelaskan keluhan nyeri somatik yang
beragam,
2. Melakukan pemeriksaan fisik
InspeksiPenderita berjalan membungkuk sambil memegangi perutnya yang sakit
Palpasi
Terdapat nyeri tekan Mc,Burney
Adanya rebound tenderness (nyeri lepas tekan)
Adanya defens muscular,
Rovsing sign positif
Psoas sign positif
Obturator Sign positif
PerkusiNyeri ketok (+)
Auskultasi
Peristaltik normal, peristaltik (-) pada illeus paralitik karena peritonitis generalisata
akibat appendisitis perforata,
Rectal Toucher / Colok duburNyeri tekan pada jam 9-12
1. Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah perifer lengkap. Pada pasien dengan apendisitis akut, 70-
90% hasil laboratorium nilai leukosit dan neutrofil akan meningkat, walaupun
bukan penanda utama,
5. Diagnosis
Ditetapkan dari hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan penunjang
Rencana Penatalaksanaan
Pasien yang telah terdiagnosisAppendisitis akut harus segera dirujuk ke layanan
sekunder untuk dilakukan operasi cito Non-farmakologis
a. Bed rest total posisi fowler (anti Trandelenburg)
b. Pasien dengan dugaan apendisitis sebaiknya tidak diberikan apapun melalui
mulut,
c. Penderita perlu cairan intravena untuk mengoreksi jika ada dehidrasi,
d. Pipa nasogastrik dipasang untuk mengosongkan lambung dan untuk
mengurangi bahaya muntah pada waktu induksi anestesi,
e. Anak memerlukan perawatan intensif sekurang-kurangnya 4-6 jam sebelum
dilakukan pembedahan,
1. Tata Laksana Farmakologi
a. Bila diagnosis klinis sudah jelas maka tindakan paling tepat adalah
apendiktomi dan merupakan satu-satunya pilihan yang terbaik,
b. Penundaan apendektomi sambil memberikan antibiotik dapat mengakibatkan
abses atau perforasi,
c. Antibiotik spektrum luas
8. Seluruh hasil pemeriksaan dan tindakan didokumentasikan dalam rekam medic
6. Diagram Alir
Petugas memanggil pasien, Petugas
dan mencatat identitas dibuku Petugas memeriksa
registrasi melakukan tanda-tanda
anamnesa vital Sign
pasien
Rencana Petugas
Diagnosis
Penatalaksanaan memeriksa fisik
pasien

Petugas menulis hasil


pemeriksaan, diagnose
Petugas
Tata Laksana dan terapi direkam medic
memberikan
Farmakologi pasien
edukasi kepada
pasien

7. Unit terkait 1. Klinik Umum


2. UGD
3. Rawat Inap
4. Farmasi
No Yang diubah Isi Perubahan Tgl, mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai