TENTANG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Kesatu : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR TENTANG PEDOMAN
PELAYANAN UNIT SDM RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR.
Kedua : Pedoman Pelayanan Unit SDM Rumah Sakit Hikmah Makassar dimaksud dalam Diktum Kesatu
sebagaimana terlampir dalam Lampiran Peraturan ini.
Ketiga : Pedoman Pelayanan Unit SDM Rumah Sakit Hikmah Makassar sebagaimana dimaksud dalam
Diktum Kedua agar digunakan sebagai acuan dalam memberikan pelayanan di Rumah Sakit
Hikmah Makassar.
Keempat :Pada saat Peraturan Direktur ini mulai berlaku, maka Peraturan Direktur Nomor
001/PER/DIR/VI/2018 Tentang Pedoman Pelayanan Unit SDM dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Ditetapkan di Makassar
Pada tanggal 28 Januari 2019
DIREKTUR RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR,
1
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR
NOMOR 001-3/DIR/RSH-XXXV/I/2018
TENTANG PEDOMAN PELAYANAN UNIT SDM
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Human Resources Departement atau yang sering disebut dengan Personalia adalah suatu bagian
dari rumah sakit yang memberikan pelayanan pemenuhan sumber daya manusia khususnya tenaga
kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan mempunyai kompetensi yang dapat dipertanggung
jawabkan. Seleksi tenaga kesehatan tersebut harus dapat memenuhi permintaan atau kebutuhan dari setiap
unit kerja yang ada di rumah sakit.
Untuk dapat menunjang pencapaian dalam hal pelayanan maka proses Manajemen Human
Resources Development (HRD) diperlukan sebuah pedoman kerja sehingga didapatkan hasil yang baik dan
bermutu. Pelayanan yang bermutu di rumah sakit akan membantu setiap karyawan untuk dapat berkarya
sesuai dengan profesi, pendidikan serta kemampuan yang dimiliki, membantu proses pelayanan pada
customer di rumah sakit sehingga customer yang datang berobat ke rumah sakit merasa puas terhadap
pelayanan yang diberikan, yang berarti pula customer tersebut nantinya akan sebagai sarana dalam
mempromosikan rumah sakit. Keuntungan lain jika pasien cepat sembuh adalah mereka dapat segera
kembali mencari nafkah untuk diri dan keluarga.
Pelayanan Manajemen tersebut adalah rangkaian kegiatan dalam melayani semua
karyawan baik untuk semua hak dan kewajiban karyawan, serta merupakan salah upaya peningkatan
sumber daya manusia untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik sesuai dengan standar rumah
sakit.
Bentuk penyelenggaraan pelayanan untuk karyawan di rumah sakit bisa secara Sistem
Outsourcing atau Sistem Swakelola. Pada Sistem Outsourcing, pengusaha tenaga kerja selaku
penyelenggara sumber daya manusia dalam merencanakan,merekruitmen dan menentukan standar
karyawan sesuai dengan spesifikasi standar karyawan yang telah ditetapkan oleh rumah sakit dalam lembar
kontrak kerja. Sistem Swakelola, dalam penyelenggaraan pelayanan untuk karyawan dilakukan dengan cara
merekruitmen sendiri sesuai dengan standar yang diberikan oleh rumah sakit.
Pelayanan untuk karyawan di rumah sakit ini dijalankan berpedoman kepada Kesepakatan Kerja
Bersama (KKB) antara Manajemen Perusahaan dengan Serikat Pekerja dan Undang – Undang Tenaga
Kerja No. 13 tahun 2003.
Pendidikan atau pelatihan adalah alat untuk mengubah, maka untuk perubahan yang dapat
dilakukan oleh perorangan, group dan organisasi dalam rangka meningkatkan efektivitas jadi pelatihan
sangat penting dalam rangka mengubah dari yang terlatih menjadi lebih mahir dan dari yang belum terlatih
menjadi terlatih.
Dalam manajemen sumber daya manusia juga dibahas tentang pelatihan dan pengembangan
sehingga dapat kita simpulkan bahwa pelatihan dan pengembangan merupakan salah satu penunjang untuk
mencapai mutu pelayanan suatu perusahaan menjadi lebih optimal.
B. TUJUAN
Tujuan utama Manajemen Sumber Daya Manusia adalah untuk meningkatkan kontribusi sumber
daya manusia (karyawan) terhadap Rumah Sakit Hikmah Makassar. Hal ini dapat dipahami bahwa semua
kegiatan Rumah Sakit Hikmah Makassar dalam mencapai tujuannya tergantung pada orang – orang yang
mengelola Rumah Sakit Hikmah Makassar. Oleh karena itu karyawan tersebut harus dikelola dengan baik
agar karyawan tersebut dapat membantu Rumah Sakit Hikmah Makassar untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
2
1) Penyediaan dan penambahanan tenaga kerja.
Penyediaan dan penambahan tenaga kerja meliputi pemasangan iklan, proses seleksi dan orientasi
tenaga kerja. Rangkaian kegiatan tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang
diperlukan di rumah sakit baik untuk semua untuk semua unit kerja.
4) Pengembangan karir.
Pengembangan karir meliputi pemindahan karyawan dari satu unit kerja ke unit kerja yang lain atau dari
satu jabatan di unit kerja ke jabatan lain di unit kerja yang berbeda tetapi setaraf. Serta pemindahan
karyawan dari satu jabatan ke jabatan lainnya yang lebih tinggi dari sebelumnya dikarenakan prestasi,
kemampuan dan pendidikan yang dimiliki. Rangkaian kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan
tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi yang berlaku baik untuk kemampuan dan kualitas perunit kerja.
3
17. Pelaksanaan rapat di masing – masing Unit Kerja dilaksanakan berdasarkan kepentingan Unit Kerja
terkait dan Manajemen.
18. Proses Istirahat mingguan, hari libur, cuti dan izin ditetapkan oleh Bagian SDM dengan berkoordinasi
pada Unit Kerja terkait.
19. Peraturan tentang tata tertib ditetapkan oleh Bagian SDM.
20. Semua karyawan yang berobat di Rumah Sakit harus mempunyai barkode/nomor kode untuk berobat
dari Bagian SDM.
21. Semua Unit Kerja harus memberikan program pendidikan dan pelatihan setiap akhir tahun pada Bagian
Diklat.
22. Semua karyawan wajib mengikuti semua program pendidikan dan pelatihan yang diadakan Bagian
Diklat.
23. Semua karyawan yang mengajukan mengikuti program pendidikan dan pelatihan dengan biaya rumah
sakit 100% (seratus persen) harus melalui Unit Kerja terkait dan Bagian Diklat.
24. Semua karyawan yang mengikuti semua program pendidikan dan pelatihan yang dibiayai oleh rumah
sakit 100% (seratus persen) harus mendapatkan surat tugas dari Bagian SDM dan Direktur.
25. Semua karyawan yang mengikuti semua program pendidikan dan pelatihan atas biaya rumah sakit
100% (seratus persen) harus menandatangi Surat Ikatan Dinas dari Bagian Diklat.
26. Semua karyawan yang sudah mengikuti program pendidikan dan pelatihan atas biaya rumah sakit
100% (seratus persen) harus menyerahkan sertifikat dan materi pendidikan atau pelatihan tersebut
pada Bagian Diklat.
27. Semua Program Praktik Kerja Lapangan harus melalui Unit Diklat.
E. BATASAN OPERASIONAL
Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri
pada sumber daya manusia. Manajemen SDM terdiri atas manajemen SDM sebagai fungsi manajerial
(Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Directing), Pengendalian
(Controlling)), maupun manajemen SDM sebagai fungsi operasional (Pengadaan Tenaga Kerja atau
Pengadaan Sumber Daya Manusia (recruitment), Pengembangan (development), Kompensasi
(compensation), Pengintegrasian (integration), Pemeliharaan (maintenance), Pemutusan Hubungan Tenaga
Kerja (separation))
4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. DITRIBUSI KETENAGAAN
1. PENETAPAN JAM KERJA
Hari kerja di perusahaan adalah 6 (enam) hari kerja seminggu dan jam kerja standar perusahaan
adalah 40 jam seminggu. Rumah Sakit Hikmah Makassar merupakan rumah sakit yang dibuka selama 24
jam sehari untuk melayani masyarakat umum dan disesuaikan dengan ketentuan jam kerja standar
perusahaan.
Bagi karyawan yang bekerja secara shift, maka waktu kerjanya akan diatur tersendiri oleh
perusahaan dan tetap mengacu pada jam kerja standar 40 jam/6 hari kerja seminggu. Untuk karyawan yang
waktu kerjanya melebihi jam kerja standar, maka kelebihan waktu kerjanya akan diperhitungkan sebagai
lembur.
Adapun untuk tata tertib jam kerja sebagai berikut :
- Batas toleransi keterlambatan 4 (empat) menit/hari
- Apabila keterlambatan terjadi 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) minggu, akan diberikan evaluasi disiplin
berupa pemberian informasi dari atasan langsung.
- Apabila terjadi keterlambatan 3 (tiga) kali dalam seminggu dan selama 3 (tiga) kali dalam setahun
maka akan diberikan Surat Teguran.
- Ijin meninggalkan jam kerja maksimal 2 (dua) jam dengan persetujuan atasan langsung dengan
alasan yang dapat dipertanggung jawabkan urgensinya, dengan jumlah maksimal 3 (tiga) kali dalam
setahun.
Pengaturan tenaga kerja di Rumah Sakit Hikmah Makassar ini berdasarkan berdasarkan shift dan non shift.
1. Jajaran Umum dan Keuangan
- Senin – Jumat : 08.00 – 17.00 WIB
2. Jajaran Pelayanan (Manajer/Ass. Manajer)
Senin – Jumat : 07.30 – 16.00 WIB
Sabtu (piket) : 07.30 – 13.00 WIB
3. Jajaran Staf Pelayanan (MCU dan Teknisi)
Senin – Jumat : 07.30 – 15.30 WIB
Sabtu : 07.30 – 13.00 WIB
4. Jajaran Ka. Inst/Karu Pelayanan
Kepala. Instalasi
5
- Senin – Jumat : 07.30 – 15.30 WIB
- Sabtu : 07.30 – 13.00 WIB
Ka. Ruang Perawatan
- Senin – Sabtu : 07.00 – 14.30 WIB
Ka. Ruang Penunjang Medis
- Senin – Jumat : 07.30 – 15.30 WIB
- Sabtu : 07.30 – 13.00 WIB
C. KUANTITAS SDM
Pengaturan tenaga kerja di Unit SDM Rumah Sakit Hikmah Makassar ini berdasarkan non shift.
Tenaga kerja di Unit SDM Rumah Sakit Hikmah Makassar saat ini berjumlah 7 orang yang terdiri dari jam
kantor biasa dengan komposisi sebagai berikut :
a. Yang bertugas 3 orang karyawan untuk Unit SDM
Terdiri dari :
1 Manajer SDM
1 Penanggung jawab recruitment
1 Penanggung Jawab Payroll
1 Penaggung Jawab Diklat
b. Yang bertugas 4 orang karyawan untuk Unit Sekretariat
Terdiri dari :
1 Koordinator Sekretaris
1 Staf Sekretaris
1 Staf Sekretaris Komite medis
1 Staf Office Girl
D. ANALISA SDM
‘Kebutuhan ketenagaan di Rumah Sakit Hikmah Makassar dihitung berdasarkan Beban
Kerja dan telah mencukupi untuk melayani semua karyawan sebanyak 39 orang karyawan. Perencanaan
SDM didasarkan pada pola ketenagaan yang disusun kolaboratif dengan seluruh unit. Setiap 1 tahun sekali
setiap unit memberikan program kerja yang dilengkapi dengan perencanaan SDM setiap unit. Perencanaan
SDM unit tersebut disusun berdasarkan beban kerja dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pola
ketenagaan unit tersebut akan dikumpulkan menjadi pola ketenagaan rumah sakit yang menjadi acuan
penambahan SDM
Pengadaan, pembinaan dan pengembangan karyawan di Rumah Sakit Hikmah Makassar
memerlukan waktu dan biaya yang cukup banyak, oleh karena itu maka diperlukan suatu perencanaan
sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan perunit kerja di rumah sakit.
Penerimaan calon karyawan adalah aktifitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang para
pelamar sebanyak mungkin sehingga Unit SDM memiliki kesempatan yang luas untuk menentukan calon
yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.
Penerimaan calon karyawan dapat dilakukan melalui Internal dan Eksternal Recources. Internal
Recources adalah proses rekruitment dari dalam Rumah Sakit; dimana pelamar adalah sudah menjadi
karyawan rumah sakit namun ingin mencoba di unit yang berbeda atau karyawan yang memang
dipromosikan oleh atasan langsung untuk dapat menempati jabatan tertentu sebagai upaya untuk
peningkatan karir. Sedangkan untuk Eksternal Recources adalah proses rekruitment dari luar Rumah Sakit,
dimana pelamar adalah dari orang luar rumah sakit. Proses rekruitmen dapat dilakukan melalui iklan,
Depnaker, Outsourching, Lembaga pendidikan. Adapun proses rekruitment tersebut pada tiap unit
mempunyai kualifikasi sendiri berdasarkan unit kerjanya
E.KUALIFIKASI UMUM
1. Unit Pelayanan Medis
- Pendidikan minimal Lulusan S-1 Kedokteran
- Pengalaman minimal 2 tahun
- Mempunyai sertifikast ACLS, ATLS
- Sudah pernah menjalani PTT
2. Unit Keperawatan
- Pendidikan minimal lulusan D-3 Keperawatan
- Diutamakan yang bersertifikat
- Pengalaman minimal 2 tahun di Unit kerjanya
- Memiliki SIK (Surat Ijin Keperawatan)
- Memiliki KTA PPNI (Kartu Tanda Anggota PPNI)
- IPK minimal 2,75
3. Instalasi Laboratorium
6
- Pendidikan minimal SMAK (Sekolah Menengah Analis Kesehatan)
- Diutamakan yang bersertifikat Plebotomy
4. Instalasi Farmasi
- Pendidikan minimal S-1 Apoteker untuk Penanggung Jawab Farmasi
- Pendidikan minimal SMF (sekolah Menengah Farmasi)/D-3 Farmasi
untuk Asisten Apoteker
- Minimal SMA jurusan IPA untuk Juru Resep
- Memiliki SIKAA (Surat Ijin Kerja Asisten Apoteker)
5. Unit Marketing
- Pendidikan minimal S-1, diutamakan Jurusan Public Relation
- Dapat berkomunikasi dan berbahasa Inggris dengan baik
- Memiliki kemampuan analisa dengan baik
- Berpenampilan menarik
- Pengalaman minimal 2 tahun di bidang marketing
6. Unit Customer Service
- Pendidikan minimal D-3, diutamakan Jurusan Pariwisata
- Dapat berkomunikasi dan berbahasa Inggris dengan baik
- Memiliki daya tangkap yang baik
- Memiliki kemampuan pengalaman sebagai event organizer
- Berpenampilan menarik
- Pengalaman minimal 2 tahun di bidang marketing
7. Unit Rekam Medis dan Admission
- Pendidikan minimal D-3 Rekam Medis
- Diutamakan yang bersertifikat
- Pengalaman minimal 1 tahun di unit kerjanya
8. Unit Keuangan
- Pendidikan minimal Lulusan D-3 Akutansi
- Pengalaman minimal 2 tahun di bagian Keuangan
- Bisa program komputer khususnya Excell
9. Unit SDM
- Pendidikan minimal S1 Hukum/Manajemen RS
- Mengerti dan memahami tentang Manajemen SDM
- Pengalaman minimal 1 tahun di unit kerjanya
10. Unit Sekretariat/Adm Umum
- Pendidikan minimal D-3 Sekretaris/SMK Pekantoran
- Pengalaman minimal 1 tahun di unit kerjanya
11. Unit Umum (Satpam, Kurir, Sopir,IPSRS)
- Pendidikan minimal D-3 ATEM untuk Penanggung Jawab IPSRS
- Pendidikan minimal SMA/SMK
- Memiliki sertifikat dari kepolisian untuk Satpam
12. Unit Kasir/ADM IRNA/Log. Umum/TPK/Gizi
- Pendidikan minimal SMA/SMK
- Diutamakan yang bersertifikat
13. Unit Cleaning Service/Laundry/Taman
Pendidikan minimal SMA/SMK
F. KUALIFIKASI KHUSUS
Setiap unit kerja mempunyai kualifikasi khusus untuk tenaga kerja yang diperlukannya, khususnya tenaga
kesehatan harus berdasarkan profesinya masing masing. Standar Profesi adalah batasan – batasan yang harus
diikuti oleh tenaga kesehatan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada klien/pasien secara professional.
Standar Profesi tersebut terdiri dari:
a. Standar Kompetensi, yaitu semua hal yang mencakup tentang pelaksanaan tugas seorang tenaga kesehatan
mulai dari pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dalam mengerjakan dan menyelesaikan di tempat kerja serta
menerapkannya dalam situasi dan lingkungan yang berbeda
b. Etika Profesi, yaitu semua hal yang mencakup tentang hak dan kewajiban yang harus dijalankan oleh seorang
tenaga kesehatan
7
Penerimaan calon karyawan atau rekruitment dilakukan berdasarkan analisa kebutuhan tenaga
dimana ditentukan berdasarkan jenis pekerjaan yang dilakukan. Karena tingginya angka “turn over “
karyawan, terutama di bagian keperawatan maka proses recruitment perawat dilakukan rutin setahun 2 kali.
Dilihat dari sumbernya penerimaan calon karyawan dibagi menjadi dua yaitu :
1. Dari dalam Rumah Sakit Hikmah Makassar sendiri (Internal Resources).
Menerima calon dari dalam Rumah Sakit Hikmah Makassar sendiri memiliki keuntungan lebih yaitu calon
sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan lebih cepat dibanding dengan mengambil calon dari luar
Rumah Sakit Hikmah Makassar. Calon karyawan nantinya akan masuk ke Unit SDM akibat mutasi atau
promosi. Untuk mendapatkan calon pelamar dapat melalui:
a. Informasi dari mulut ke mulut.
b. Berkas – berkas pelamar yang datang sendiri.
c. Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya kebutuhan tenaga di Instalasi
Latbang.
b. Seleksi Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar diseleksi
secara khusus oleh semua unit kerja dengan berkoordinasi dengan Unit SDM yang memerlukan
penambahan atau penggantian karyawan. Hal ini menyangkut pengetahuan dan kemampuan dalam
menjalankan tugas sesuai dengan profesi, standar kompetensi dan kode etik masing – masing serta
upah yang diterima oleh karyawan sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku di pemerintah
dan rumah sakit.
Sedangkan bentuk tes khusus yang dilakukan bagi semua calon karyawan disetiap unit kerja,
terdiri dari :
1. Test Ketrampilan Teknis (Tes Tulis dan Praktik), yaitu proses tes untuk kemampuan dan
ketrampilan sesuai dengan unit kerjanya.
Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ataupun tanya jawab dengan materi yang meliputi :
Pengetahuan, Ketrampilan, Sikap dan Wawasan yang harus dimiliki calon karyawan. Batas
keseluruhan benar adalah 70% benar.
2. Wawancara Pendahuluan, yaitu proses wawancara pada pelamar sesuai dengan curriculum vite
yang dikirmkan dan unit kerja yang membutuhkan.
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap karyawan yang akan bekerja di salah
satu unit kerja yang ada di rumah sakit sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan di unit kerja
tersebut dan berdasarkan kemampuan dan kualitas calon karyawan.
8
c. PROGRAM ORIENTASI
Program Orientasi atau Masa Percobaan merupakan salah satu program di bidang Sumber
Daya Manusia dalam memberikan pengarahan dan bimbingan serta mempersiapkan para karyawan
baru agar dapat bekerja cepat, tepat dan efisien sesuai dengan peran dan fungsinya.
Program Orientasi di Rumah Sakit Hikmah Makassar terbagi menjadi 2 (dua) yaitu:
1. ORIENTASI UMUM
Program orientasi umum adalah proses pengenalan secara umum tentang organisasi,
tanggung jawab, hak dan kewajiban untuk seluruh calon karyawan.
Masa Orientasi Umum diadakan selama 4 hari (jadwal terlampir).
2. ORIENTASI KHUSUS
Program orientasi khusus adalah proses pengenalan secara khusus tentang organisasi,
tanggung jawab, hak dan kewajiban, standar prosedur perunit kerja untuk seluruh calon
karyawan berdasarkan profesi.
Masa Orientasi Khusus diadakan selama 4 hari (jadwal terlampir) dan kemudian dilanjutkan
dengan On The Job Training sampai dengan selama 3 (tiga) bulan pertama dan penempatan di
ruangan untuk 3 (tiga) bulan kedua sesuai dengan pengalaman yang dimiliki.
Setelah menjalani masa orientasi khusus selama 3 (tiga) bulan pertama,maka untuk
menentukan apakah calon karyawan tersebut dapat melanjutkan untuk masa orientasi khusus 3 (tiga)
bulan kedua, Ka. Instalasi dan Manajer perunit kerja memberikan penilaian terhadap calon karyawan.
Jika memenuhi standar perunit kerja maka calon karyawan dinyatakan lulus oleh Ka. Instalasi/Manajer
perunit kerja dan kemudian diserah terimakan kepada Ka. Ruangan untuk dapat ditempatkan
diruangan pada masa orientasi 3 (tiga) bulan kedua.
Jika memenuhi standar perunit kerja di ruangan maka calon karyawan dinyatakan lulus
pada masa orientasi 3 (tiga) bulan kedua oleh Ka. Instalasi/Manajer perunit kerja. Kemudian calon
karyawan tersebut diberi Surat Kelulusan dan diserahkan pada HRD untuk dapat diproses untuk di
angkat sebagai karyawan dengan menggunakan SK Pengangkatan.
Karyawan yang sudah lulus masa orientasi dapat diangkat sebagai karyawan dengan
menggunakan Surat Keputusan dari Direktur atau dapat sebagai karyawan kontrak dengan diberikan
surat tugas dari Direktur.
9
BAB III
STANDAR FASILITAS UNIT
SUMBER DAYA MANUSIA
A. DENAH RUANGAN
Dengan adanya denah ruangan untuk Unit SDM, maka dengan jelas dapat diketahui letak dan posisi serta
penempatan semua karyawan yang ada di Unit SDM. Adapun perinciannya sebagai berikut :
1. Ruang Unit SDM
a. Ruang Manager SDM
b. Ruang Recruitment
c. Ruang Kepegawaian
d. Ruang Payroll
2. Ruang Rapat
3. Ruang Sekretariat
4. Ruang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
R. Arsip Kepegawaian
R. Sekretariat R. Rapat 1
R. Kepegawaian R. Sekretariat
Komite Medis
R. Manager
SDM
R. Diklat Sekretaris
B. STANDAR FASILITAS
Agar kegiatan penyelenggaraan pelayanan terhadap karyawan yang diselenggarakan oleh Unit SDM
Rumah Sakit Hikmah Makassar dapat berjalan optimal, maka perlu didukung dengan sarana, peralatan dan
perlengkapan yang memadai baik terutama Ruang Pelayanan Untuk Karyawan dan Ruang Rapat.
1. Fasilitas Ruang Unit SDM
Ruang Unit SDM Rumah Sakit Hikmah Makassar terletak di Lantai 1 yaitu dengan luas 3 x 7 m2 dan
3 x 3 m2.
Untuk Ruangan 3 x 7 m2 terdiri dari :
o 2 buah meja sedang
o 1 buah meja komputer
o 1 buah meja kecil
o 1 meja panjang
o 3 buah kursi
o 1 buah pesawat telephone
o 2 buah komputer
o 1 buah papan tulis
o 1 buah AC
Untuk Ruangan 3 x 3 m2 terdiri dari :
10
o 1 buah meja sedang
o 1 buah meja kecil
o 3 lemari brankas file
o 3 buah kursi
o 2 buah pesawat telephone
o 1 buah printer
o 1 buah lemari kecil
o 1 buah AC
11
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Karyawan
Permintaan
Pelayanan
Proses
Permintaan Dana
Persiapan
Pelatihan
1. Pemenuhan SDM
a) Penggantian/Penambahan Karyawan
Permintaan akan penyediaan karyawan baik untuk penggantian atau penambahan harus menggunakan
form khusus untuk permintaan karyawan berdasarkan Analisa Beban Kerja yang ada di semua unit kerja
(form terlampir).
Semua karyawan yang telah menjalani proses seleksi maka diadakan wawancara dan pengisian untuk
data awal yang nantinya akan diproses untuk penerimaan karyawan sesuai dengan kebutuhan (form
terlampir).
b) Pengisian Data Karyawan
Semua karyawan yang telah lulus masa percobaan/orientasi selama 3 – 6 bulan akan mengisi semua
data diri yang nantinya akan disimpan oleh Personalia/HRD untuk dapat diproses sehingga karyawan
tersebut sudah dapat menggunakan haknya secara penuh dalan hal berobat (form terlampir).
c) Permohonan Cuti/Izin
1. Cuti Tahunan
12
Semua karyawan yang telah menjalani tugas/kerja selama 12 bulan berturut – turut atau 1 (satu)
tahun terhitung dari mulai pertama kali kerja maka akan mendapatkan hak cuti selama 12 hari kerja
atau secara proporsional. Adapun jangka waktu jatuh tempo cuti tahunan adalah tahun berikutnya
paling lambat bulan Februari. Maka jika karyawan ingin menggunakan hak cuti tahunan dapat
mengajukan permohonan cuti tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku (form terlampir)
2. Cuti Besar
Semua karyawan yang telah menjalani tugas/kerja selama 5 tahun berturut –turut terhitung dari
mulai pertama kali kerja maka akan mendapatkan hak cuti besar selama 24 hari kerja. Adapun
jangka waktu jatuh tempo cuti besar adalah selama 3 tahun terhitung dari keluarnya cuti besar
tersebut.
Maka jika karyawan ingin menggunakan hak cuti besar dapat mengajukan permohonan cuti
tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku (form sama dengan form cuti tahunanan).
3. Cuti Sakit
Semua karyawan yang telah menjalani tugas/kerja selama 12 bulan berturut – turut terhitung dari
mulai pertama kali kerja maka akan mendapatkan hak cuti sakit selama 6 hari kerja. Jika cuti sakit
tersebut tidak digunakan maka cuti sakit tersebut dapat diuangkan. Surat cuti sakit hanya dapat
dikeluarkan dari tempat karyawan tersebut dirawat. Jika beRobat diluar Rumah Sakit Hikmah
Makassar dan mendapatkan surat sakit maka harus harus mendapatkan persetujuan dari minimal
Karu sampai dengan Manajer unit terkait dan diketahui oleh Dr. IGD.
d) Cuti Melahirkan
Semua karyawan wanita yang telah menjadi karyawan tetap yang bekerja selama 2 tahun berturut
– turut, maka akan mendapatkan hak cuti melahirkan selama 1 ½ bulan menjelang kelahiran dan 1 ½
bulan sesuah melahirkan. Berdasarkan perhitungan/perkiraan dokter kandungan yang ditunjuk oleh
perusahaan (form sama dengan form cuti tahunanan).
1. Pernikahan karyawan sendiri : 3 (tiga) hari kerja, syarat : buku nikah (form terlampir)
2. Pernikahan anak karyawan : 2 (dua) hari kerja, syarat : surat keterangan
j) Kesejahteraan Karyawan
1. Penggajian
Penetapan gaji pada dasarnya ditetapkan berdasarkan pada keahlian, kecakapan, prestasi
kerja, kondite, jabatan dan lain – lain dari masing – masing karyawan atau kemampuan
perusahaandan pajak atas gaji karyawan adalah menjadi tanggungan perusahaan.
Peninjauan gaji dilakukan setiap satu tahun sekali dan peninjauan gaji karyawan ini tidak
dilakukan secara otomatis, tetapi berdasarkan pertimbangan – pertimbangan atas kemampuan
perusahaan, prestasi dan kondite masing – masing karyawan.
13
Gaji bagi karyawan paruh waktu akan dihitung dan diberikan oleh perusahaan sesuai dengan
jumlah waktu kerjanya di perusahaan sesuai gaji dan waktu kerja yang ditetapkan oleh perusahaan.
Perusahaan tidak akan membayar gaji kepada karyawan yang :
Tidak masuk tanpa pemberitahuan selama 5 (lima) hari berturut – turut
Melakukan unjuk rasa :
i. Pada hari karyawan yang bersangkutan melakukan unjuk rasa.
ii. Selama ketidakhadiran kerja karyawan sebagai akibat dari proses dan tindakan hukum
yang dikenakan kepada karyawan yang bersangkutan.
iii. Diskorsing oleh perusahaan sebagai akibat dari tindakan ketidakdisiplinan atas
pelanggaran tata tertib.
k) Penghargaan
Pemberian penghargaan diberikan pada karyawan berdasarkan hasil Penilaian Kinerja Karyawan
yaitu Key Performance Indeks (KPI), Absensi dan Kedisiplinan Karyawan. Penilaian dilakukan setiap
bulannya dan dikumpulkan setiap 3 (tiga) bulan sekali di bagian HRD untuk diolah secara sistem
komputer untuk mendapatkan bonus berdasarkan job point masing – masing unit kerja dan berdarakan
jumlah pasien rawat inap.
Penghargaan yang diberikan kepada karyawan dapat dalam bentuk uang berupa fasilitas
pinjaman, bonus, insentif/jasa service, piagam atau apa saja yang menurut penilaian perusahaan tepat
guna (efektif).
Penghargaan tidak diberikan kepada karyawan sedang dalam masa percobaan, masa
berlakunya surat peringatan atau kepada siapa saja yang menurut penilaian perusahaan kurang pantas
untuk menerimanya.
l) Jaminan Sosial
A. Pengobatan
1. Pengobatan Rawat Jalan untuk karyawan, ditentukan sbb :
a. Karyawan diwajibkan untuk menggunakan fasilitas yang disediakan di Rumah Sakit Hikmah
Makassar
b. Karyawan yang berobat diluar Rumah Sakit Hikmah Makassar biaya pengobatan tidak
ditanggung oleh perusahaan.
c. Bagi karyawan yang akan menggunakan fasilitas pengobatan Rumah Sakit Hikmah
Makassar harus terlebih dahulu meminta Surat Pengantar berobat dari Kasi SDM
perusahaan.
d. Setiap karyawan apabila selesai masa percobaan 3 (tiga) bulan akan mendapatkan
tunjangan pengobatan rawat jalan dalam setahun sebesar Upah Bersihnya sebulan.
e. Bilamana karyawan menggunakan tunjangan rawat jalan lebih besar dari ketentuan yang
telah ditetapkan, maka akan diperlakukan sebagai hutang karyawan dan pelunasannya
akan diperhitungkan dari upah karyawan yang bersangkutan.
f. Untuk Medical Cek Up karyawan hanya dilakukan pada unit kerja yang beresiko tinggi dan
diambil dari jatah pengobatan yang tersisa.
g. Dalam hal karyawan menyalahgunakan tunjangan pengobatan antara lain :
Meminjamkan kartu pengobatan pada orang lain.
Menggunakan kartu berobat milik karyawan lain.
Turut membantu menyalahgunakan tunjangan pengobatan dari perusahaan.
Maka kepadanya akan dikenakan sangsi berupa pengurangan tunjangan pengobatan
sebesar 25% dari tunjangan pengobatannya dalam tahun berjalan untuk setiap kali
penyalahgunaan. Apabila sisa tunjangan pengobatan tidak mencukupi, (kurang dari sangsi
14
tersebut), maka kekurangan tersebut akan diperlakukan sebagai hutang karyawan yang
pelunasannya akan diperhitungkan dari upah karyawan yang bersangkutan.
h. i. Perusahaan akan memberi fasilitas potongan harga pelayanan kesehatan Rumah Sakit
Hikmah Makassar kepada karyawan dan keluarga karyawan.
ii. Besar potongan harga tersebut ditentukan sesuai dengan tabel pemotongan harga
pelayanan kesehatan Rumah Sakit Hikmah Makassar bagi karyawan dan keluarga
karyawan.
iii. Besar/jenis potongan harga tersebut sewaktu-waktu bisa berubah sesuai kebijakan
yang berlaku di Rumah Sakit Hikmah Makassar.
Tabel pemotongan harga pelayanan kesehatan Rumah Sakit Hikmah Makassar bagi karyawan dan keluarga
karyawan.
PRODUK RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR (RJ&RI) HARGA/ DISKON Ketentuan
A Apotik Diskon obat dan barang farmasi tidak
termasuk pembelian bebas(tanpa resep
Rekanan khusus (keluarga karyawan) dokter)
5% atau 10%*
Diskon obat dan barang farmasi , serta
B Penunjang medis lainnya, atau Sewa ruang: RI, Operasi, pemeriksaan
RJ = Rawatpenjang
Jalan medis tidak termasuk
1. Rekanan khusus (keluarga karyawan) RI = Rawat Inap
2. Rekanan umum (orang tua dan mertua karyawan) 25% DT= Diatur Tersendiri
C. Jasa Pelayanan Dokter Rumah Sakit Hikmah Makassar
1 Karyawan Rumah Sakit Hikmah Makassar Biaya gratis ini bernafaskan rasa
Rp. 0,0 ** kekeluargaan dan kebersamaan untuk
saling melengkapi
Penjelasan:
* Diskon pembelian obat dan barang farmasi dengan resep dokter di Rumah Sakit Hikmah Makassar:
5 % di Rawat Jalan bila dibayar dengan kartu kredit; 10% di Rawat Jalan bila dibayar dengan kartu debet atau
tunai.
10% di Rawat Inap baik dibayar dengan kartu kredit atau kartu debet atau tunai
** Harga
15
3. Perawatan karyawan bila dilakukan diluar Rumah Sakit Hikmah Makassar, biayanya tidak ditanggung oleh
perusahaan.
4. Selama dirawat inap, apabila karyawan tersebut memerlukan tindakan tindakan khusus (tidak tersedia di
Royal Progress) maka harus terlebih dahulu meminta izin ke Direksi perusahaan baru tindakan tersebut
boleh dilakukan.
5. Perusahaan menanggung biaya perawatan dan pengobatan akibat kecelakaan kerja melalui program BPJS
Kesehatan.
6. Penggunaan kelas rawat inap yang lebih tinggi dari haknya akan ditanggung perusahaan jika kelas yang
menjadi haknya penuh berdasarkan keterangan tertulis dari Manager Perawatan. Jika keesokan harinya
kelas rawat inap yang menjadi haknya sudah kosong maka karyawan tersebut wajib dipindahkan kembali
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Setiap karyawan tetap yang akan melakukan persalinan harus mengunakan jasa dokter kebidanan
penuh waktu Rumah Sakit Hikmah Makassar dan biaya dokter Kebidanan tersebut ditentukan
maksimum sesuai tarif/jasa/pertolongan melahirkan kelas III.
4. Biaya persalinan akan di tanggung oleh BPJS Kesehatan.
5. Untuk kelahiran diluar ketentuan tersebut diatas maka seluruh biaya akan menjadi tanggung jawab
karyawan tersebut.
6. Karyawan dapat menggunakan tunjangan pengobatan rawat jalan untuk biaya konsultasi dokter
sebelum dan sesudah melahirkan anak pertama dan kedua karyawan.
16
3. Pengobatan / perawatan penyakit kelamin, kecanduan narkotik, kecanduan alkohol dan penyalah gunaan obat
serta segala akibat dari penyakit tersebut.
4. Pengobatan / perawatan yang bersifat kosmetik.
5. Pengobatan / perawatan / persalinan yang non konvensional (dukun, sinshe, dll), obat-obat yang tergolong
vitamin tonikum, obat-obat kuat, kosmetik, minyak kayu putih, susu dan obat-obat yang sejenis.
6. Untuk vitamin kecuali vitamin tersebut merupakan faktor penunjang yang esensial untuk pengobatan penyakit
utamanya.
7. Kemandulan, yaitu : pengobatan / perawatan ketidak suburan dengan tujuan untuk mendapatkan keturunan.
8. Kelebihan biaya perawatan dikelas yang lebih tinggi dari yang menjadi haknya atas keinginan sendiri.
9. Kehamilan / persalinan dan segala akibatnya untuk anak ketiga dan seterusnya.
10. Untuk bayi karyawan yang baru lahir berupa imunisasi, vitamin, pembelian obat bebas / alat kesehatan lainnya.
11. Alat bantu seperti tangan, kaki palsu, gigi palsu, alat bantu dengar, kursi roda, alat bantu lainnya yang tidak
bersifat menunjang kelangsungan hidup, kecuali hal tersebut diperlukan sebagai akibat kasus kecelakaan kerja.
Apabila terdapat hal-hal lain yang belum/tidak tercantum dalam pasal ini mengenai “Tidak Mendapatkan
Penggantian Biaya”, maka perusahaan dapat mengambil kebijakan/keputusan atas pertimbangannya dan
kehendaknya
17
Kualitas sumberdaya manusia di Indonesia masih sangat rendah, hal ini tercermin dalam
pendidikan pencari kerja. Studi menunjukkan 30-49 % angkatan kerja kurang kalori dan protein, 30
% menderita anemia gizi dan 35 % kekurangan besi tanpa anemia.
Beban Kerja
Pelayanan rumah sakit menuntut adanya pola kerja bergilir / tugas jaga malam. Tenaga yang
bertugas jaga malam dapat mengalami kelelahan yang meningkat akibat terjadinya perubahan
bioritmik.
Lingkungan Kerja
Lingkungan kegiatan rumah sakit dapat mempengaruhi kesehatan kerja dalam 2 bentuk yaitu
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Apabila pada hasil pemeriksaan terdapat adanya kelainan akibat suatu penyakit maka
karyawan tersebut tidak dapat diterima sebagi calon karyawan. Adapun standar untuk pemeriksaan
kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Calon karyawan tidak terindikasi penyakit TBC
2. Calon karyawan tidak terindikasi penyakit Hepatitis
3. Hasil psikotets personality calon karyawan sesuai dengan unit kerja tempat karyawan
tersebut akan berdinas
Untuk pemeriksaan Medical cek Up Karyawan diberlakukan pada tenaga kerja yang
beresiko terpapar zat – zat berbahaya atau kuman penyakit akibat memberikan pelayanan
kesehatan. Apabila pada hasil pemeriksaan Medical Cek up terdapat indikasi karyawan terkena
Penyakit Akibat Kerja maka diberikan penangangan secara tepat dan cepat dengan berkoordinasi
pada Panitia Kesehatan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit.
1. Tujuan
Untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja karyawan secara optimal dan perkembangan karir
karyawan, maka perusahaan akan memberi kesempatan kepada karyawan yang berpotensi untuk
mendapatkan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan :
a. Perkembangan produk perusahaan, usaha atau organisasi perusahaan.
b. Lowongan atau pemindahan tugas.
2. Waktu
a. Pendidikan/ pelatihan karyawan harus dilakukan diluar jam kerja, kecuali untuk jenis pelatihan on-
job training.
b. Pendidikan/ pelatihan karyawan tidak diperhitungkan sebagai jam kerja di perusahaan, kecuali on-
job training, atau karena sesuatu hal terpaksa diadakan di jam kerja karyawan.
3. Kewajiban atasan terhadap bawahannya
18
a. Atasan karyawan dan departemen pengembangan dan pengawasan SDM berkewajiban untuk
memantau dan mengevaluasi kinerja karyawan untuk menentukan jenis pendidikan dan atau
pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan, serta
kualitas dan produktifitas kerja karyawan.
b. Atasan karyawan berkewajiban untuk menjadi tenaga pendidik dan pelatih.
c. Modul pendidikan dan atau pelatihan bagi pengembangan karyawan disesuaikan dengan
kebutuhan unit kerja dimana karyawan tersebut berada, dimana jenis modul dan pelaksanaan
pendidikan dan atau pelatihan harus dibuat atau mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Departemen Pengembangan dan Pengawasan SDM.
4. Kewajiban karyawan untuk mengikuti diklat
a. Setiap karyawan wajib untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang telah ditetapkan dan
disediakan oleh perusahaan.
b. Bagi karyawan yang telah dikukuhkan untuk mengikuti pendidikan/ pelatihan dan tidak dapat hadir,
harus memberikan alasan tertulis yang disahkan oleh atasannya. Karyawan yang lalai
melaksanakan hal tersebut dapat diberi surat peringatan I (pertama) dan dikenakan sangsi
administratif.
5. Syarat dan ketentuan.
Untuk mengikuti pendidikan / pelatihan, setiap karyawan wajib memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
a. Tujuan pendidikan & pelatihan sesuai dengan kebutuhan perusahaan
b. Prestasi kerja
c. Masa kerja minimal 3 tahun
d. Usia dengan memperhatikan kecukupan waktu pasca pendidikan untuk mengabdikan keahliannya
bagi kepentingan perusahaan
e. Menyerahkan seluruh materi pendidikan kepada Departemen Pengembangan dan Pengawasan
SDM.
f. Mengajar dan mengalihkan pengetahuan (transfer knowledge) kepada karyawan yang ditunjuk
perusahaan.
Pendidikan dan Pelatihan dilakukan sebagai sarana untuk menunjang karir/pekerjaan dari karyawan di
unit kerja. Pendidikan dan pelatihan tersebut diatur oleh ketentuan yang berlaku dan setiap peserta
yang dikirim untuk pelatihan diajukan oleh Manajer perunit kerja(lampiran ).
l. Kedisiplinan Karyawan
1. Tujuan dari tindakan kedisiplinan adalah agar :
a. Setiap karyawan mewujudkan kewajiban dan tanggung jawabnya, mengerti apa yang harus dan
tidak seharusnya dikerjakan satu dan lain sesuai ketentuan perusahaan dan norma-norma yang
berlaku di masyarakat, termasuk apa yang benar dihati nurani.
b. Terciptanya budaya kerja yang selaras dengan Nilai Royal Progress.
c. Mayoritas karyawan yang alam dan kepribadian baik jangan sampai terpengaruh oleh minoritas
karyawan yang alam dan kepribadiannya nakal, vokal dan jahat. (sikap malas tapi mau dapat
banyak atau serakah. Hal ini, cenderung membuat dirinya menjadi penjahat dan membuat
hidupnya yang bersifat sementara ini sirna). Sedangkan bagi karyawan yang nakal, vokal dan
jahat, diberi kesempatan untuk instropeksi dan memperbaiki sikap dan perilakunya sampai
dengan batas waktu tertentu, atau diambil langkah-langkah lain yang diperlukan sesuai dengan
bobot pelanggarannya.
2. Setiap pimpinan, yaitu mulai dari jabatan Wakil Kepala Urusan sampai dengan Ketua Badan
Pengurus, berwenang, berkewajiban dan bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan
kedisiplinan bagi setiap karyawan dibawah pimpinannya yang telah melakukan pelanggaran Tata
Tertib yang berlaku di Perusahaan atau norma-norma yang berlaku di masyarakat.
3. Pengenaan tindakan disiplin didasarkan pada :
a. Jenis dan besar kecilnya masing-masing pelanggaran.
b. Frekwensi pelanggaran.
c. Unsur-unsur kesengajaan.
4. Jenis tindakan kedisiplinan adalah :
a. Peringatan/ teguran lisan.
Teguran ini diberikan apabila karyawan tidak mengikuti aturan-aturan kerja dan atau melanggar
tata tertib perusahaan, yang dilakukan tidak berulang kali. Teguran lisan hanya dilakukan bagi jenis
19
pelanggaran ringan dan sedang sebanyak maksimal 2 (dua) kali, dan lebih dari itu wajib diberikan
Surat Peringatan.
b. Surat Peringatan.
Surat Peringatan adalah surat resmi yang dikeluarkan oleh Kasi SDM Perusahaan karena adanya
tindakan atau perbuatan yang melanggar tata tertib atau peraturan yang berlaku, atau karena
diabaikannya teguran lisan.
Surat Peringatan tersebut terdiri dari :
Surat Peringatan Pertama.
Surat Peringatan Kedua.
Surat Peringatan Ketiga.
Pemberian surat peringatan ini tidak harus dilakukan secara bertahap, akan tetapi disesuaikan
dengan jenis dan bobot pelanggaran sesuai dengan Pasal 37 PKB ini.
Setiap surat peringatan harus melalui Kasi SDM Perusahaan.
Kasi SDM Perusahaan berwenang, berkewajiban dan bertanggung jawab untuk membuat,
menanda tangani dan menyampaikan surat peringatan kepada setiap karyawan yang melakukan
pelanggaran Tata Tertib. Setiap surat peringatan dibuat oleh Kasi SDM Perusahaan harus
berdasarkan hasil pengamatannya sendiri atau perintah dari atasannya atau usulan tertulis dari
pimpinan karyawan yang bersangkutan. Selanjutnya karyawan yang bersangkutan wajib menerima
dan menanda tangani surat teguran tersebut.
c. Skorsing.
Skorsing adalah pembebasan tugas sementara.
Skorsing dapat dikenakan kepada karyawan yang melakukan pelanggaran berat atau melakukan
pelanggaran setelah mendapat teguran, surat peringatan atau tindakan yang merugikan
Perusahaan.
Jangka waktu skorsing paling lama 1 (satu) bulan.
d. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Pemutusan Hubungan Kerja dapat dilakukan oleh perusahaan, sanksi atas pelanggaran berat yang
dilakukan karyawan.
Dilihat dari tindakan pelanggarannya yang dilakukan oleh karyawan, maka tindakan PHK dapat
dibagi dalam 2 kategori :
1. Pelanggaran yang tidak termasuk dalam wilayah hukum pidana, maka akan ditempuh prosedur
PHK sesuai dengan PKB.
2. Pelanggaran yang termasuk wilayah hukum pidana, maka dapat ditempuh prosedur PHK
sesuai dengan PKB dan prosedur hukum pidana yang berlaku secara paralel.
e. Wewenang melakukan tindakan PHK.
PHK terhadap jabatan Kepala Seksi dan keatas yang dilakukan oleh Kasi SDM harus disetujui atas
persetujuan Badan Pengurus terlebih dahulu, sedangkan PHK terhadap setiap karyawan
Perusahaan lainnya harus atas persetujuan Direksi perusahaan terlebih dahulu.
Dengan adanya proses rekruitmen dan pengunduran diri karyawan serta banyaknya dokumen
yang berhubungan dengan karyawan makin bertambah dan memerlukan tempat penyimpanan yang lebih
luas. Sehingga untuk efisiensi dan utilitas ruangan yang ada maka ada proses retensi/pemusnahan
dokumen atau berkas karyawan setiap 10 (sepuluh) tahun sekali yang disertai dengan berita acara.
20
3. HUBUNGAN PELAYANAN UNIT SDM RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR.
UNIT SDM
INTERN EKSTERN
DEPNAKER
UMUM
BPJS Kesehatan
INSTALASI GIZI
Dinas Kesehatan
YANMED
IGD
IRJ
IRNA
ADM UMUM
JANG. MEDIS
21
BAB V
LOGISTIK
2. KONSUMSI
Pemenuhan akan kebutuhan konsumsi khususnya untuk pegawai baru dapat diperoleh dari
Instalasi Gizi, dengan menggunakan form yang tersedia yaitu Form Permintaan Konsumsi. Permintaan
konsumsi untuk Unit SDM dilakukan berdasarkan masuknya pegawai baru setelah menjalani proses seleksi.
Pemenuhan akan kebutuhan konsumsi untuk pelatihan dapat diperoleh dari Instalasi Gizi, dengan
menggunakan form yang tersedia yaitu Form Permintaan Snack dengan disertai jadwal dan jumlah peserta
untuk Unit Diklat. Jikalau ada permintaan snack harus melalui persetujuan Direktur Umum dan Keuangan.
Selain itu jika ada kunjungan dari pihak luar berupa studi banding yang memerlukan adanya
konsumsi juga menggunakan form yang tersedia yaitu Form Permintaan Snack dengan disertai keterangan
berupa harga jual untuk pihak luar yang sebelumya sudah didiskusikan dan dikoordinasikan pada Manajer
Keuangan dan Kepala Instlasi Gizi.
22
BAB VI
PENDELEGASIAN KEWENANGAN / TRANSFER TANGGUNG JAWAB
Transfer tanggung jawab merupakan alih tanggung jawab dari petugas yang satu kepada petugas yang lain,
dimana tanggung jawab itu berada diluar wilayah tanggung jawab yang biasa dari petugas tersebut.
23
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. KESELAMATAN KERJA
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan bagian dari kegiatan yang berkaitan erat dengan
kejadian yang disebabkan akaibat kelalaian petugas yang dapat mengakibatkan penyakit akibat kerja atau
kecelakaan kerja.
Kondisi yang dapat mengurangi bahaya dan terjadinya kecelakaan dalam proses pelayanan terhadap
karyawan ataupun penyelenggaraan pelatihan dikarenakan pekerjaan yang terorganisir dengan baik,
dikerjakan sesuai dengan prosedur, tempat kerja yang aman dan terjamin kebersihannya serta istirahat yang
cukup.
Kecelakaan kerja tidak terjadi dengan sendirinya, biasanya terjadi dengan tiba-tiba dan tidak
direncanakan sehingga menyebabkan kerusakan pada peralatan maupun dapat melukai petugas.
B. PENGERTIAN
Keselamatan Kerja (Safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus diterapkan dalam
rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan kerja petugas ataupun kelalaian dan
kesengajaan.
C. TUJUAN
Menurut Undang-Undang Keselamatan Kerja tahun 1970, Syarat-syarat keselamatan kerja meliputi
seluruh aspek pekerjaan yang berbahaya, dengan tujuan :
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
3. Mencegah dan mengurangi bahaya ledakan.
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian lain yang
berbahaya.
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan.
6. Memberi perlindungan pada pekerja.
7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap,
uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik/psikis, keracunan, infeksi dan
penularan.
9. Menyelenggaraan penyegaran udara yang cukup.
10. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
11. Memperoleh kebersihan antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya.
24
8. Adanya petunjuk penggunaan peralatan keselamatan kerja.
2. Ruang Rapat
Keamanan kerja di ruang rapat ini terlaksana apabila sesuai prosedur kerja sbb:
Menggunakan alat kaki/sepatu agar tidak tersengat listik/bagian dari alat yang tajam (isi streples,
paku payung).
Barang yang berat selalu ditempatkan di bagian bawah dan angkatlah dengan alat pengangkut
yang tersedia untuk barang tersebut.
Semua peralatan listrik yang tidak dipergunakan termasuk lampu harus dimatikan bila tidak
diperlukan.
Semua kabel – kabel harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak melukai, tidak membuat
tersandung, tidak membuat tersengat petugas ataupun karyawan yang lain.
4. Ruang Sekretariat
Keamanan kerja di ruang sekretariat ini terlaksana apabila sesuai prosedur kerja sbb:
Menggunakan alat kaki/sepatu agar tidak tersengat listik/bagian dari alat yang tajam (isi streples,
paku payung).
25
Barang yang berat selalu ditempatkan di bagian bawah dan angkatlah dengan alat pengangkut
yang tersedia untuk barang tersebut.
Semua peralatan listrik yang tidak dipergunakan termasuk lampu harus dimatikan bila tidak
diperlukan.
Semua kabel – kabel harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak melukai, tidak membuat
tersandung, tidak membuat tersengat petugas ataupun karyawan yang lain.
Tidak mengangkat barang berat, bila tidak sesuai dengan kemampuan.
Tidak mengangkat barang dalam jumlah besar yang dapat membahayakan badan dan kualitas
barang.
Membersihkan bahan yang tumpah atau keadaan lantai yang licin akibat pekerjaan rutin
pemeliharaan sarana RS (pemberihan AC).
Tersedia alat pemadam kebakaran yang berfungsi baik di tempat yang mudah dijangkau.
26
BAB VIII
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU
A. PENGERTIAN PENGAWASAN
Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang mengusahakan agar pekerjaan terlaksana sesuai dengan
standar, pedoman, rencana, instruksi, peraturan serta hasil yang telah ditetapkan sebelumnya agar mencapai
tujuan yang diharapkan.
Pengawasan terhadap pelayanan karyawan harus selalu dikomunikasikan pada Manajer perunit kerja,
terutama masalah Cuti/Izin serta absensi sehingga Unit SDM dapat menjalankan pelayanan tersebut sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu merupakan suatu kegiatan yang mengusahakan agar pekerjaan yang terlaksana sesuai
dengan standar, pedoman, rencana, instruksi, peraturan serta hasil yang ditetapkan sebelumnya agar tidak
terdapat keterlambatan dalam pelayanan .
Pengendalian dalam memberikan gaji/upah dan bonus untuk karyawan harus terus dilakukan sehingga
karyawan dapat mendapatkan haknya sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Adapun standar pelayanan
sebagai berikut :
1. Pembagian Gaji/upah setiap bulannya paling lambat tanggal 27.
2. Pembagian bonus intensif setiap 3 bulan sekali per tanggal 15.
3. Pembagian THR dilakukan paling lambat 2 minggu sebelum hari raya.
Pengendalian terhadap pelaksanaan pendidikan dan pelatihan harus selalu dikomunikasikan terhadap
Manajer perunit kerja sehingga Unit Diklat dapat mengontrol proses pelaksanaan serta peserta pelatihan
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
B. TUJUAN
1. Umum
Sebagai dasar acuan dalam melaksanakan dan meningkatkan mutu pelayanan unit SDM di Rumah Sakit
Hikmah Makassar
2. Khusus
a. Tersusunnya system monitoring pelayanan Unit SDM melalui indikator mutu pelayanan
b. Mengetahui cara – cara /langkah – langkah dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Unit SDM
c. Peningkatan mutu pelayanan Unit SDM dapat dilakukan secara paripurna dan berkesinambungan serta
efisien dan efektif
C. MANFAAT
Adapun manfaat adanya pengawasan dan pengendalian mutu adalah sebagi berikut :
1. Untuk meningkatkan pelayanan Unit SDM Rumah Sakit Hikmah Makassar
2. Untuk mencegah dan menghindari masalah – masalah yang berkaitan dengan pelayanan Unit SDM
sebagai support pelayanan kesehatan seperti : komplain karyawan
E. LANGKAH - LANGKAH
Dalam rangka upaya peningkatan mutu pelayanan unit umum maka perlu ditetapkan langkah – langkah
kegiatan sebagai berikut :
27
1. Bidang Mutu Unit SDM mempunyai tugas menyusun rencana program penilaian mutu pelayanan Unit
SDM selama periode tertentu menyusun kriteria sebagai indikator pelayanan mutu pelayanan Unit SDM,
melaksanakan monitoring dan evaluasi dari suatu penilaian yang dilaksanakan
2. Bentuk kegiatan dari bidang mutu Unit SDM yaitu melaksanakan pengelolaan mutu kinerja pelayanan
Unit SDM
28
4. Hasil pengendalian mutu pelayanan Unit SDM dilaporkan pada panitia mutu pelayanan
BAB IX
PENUTUP
Dengan adanya Sumber Daya Manusia yang telah diberikan pelayanan baik terhadap hak dan
kewajibannya juga untuk menunjang karir atau pekerjaan yang dilakukan maka akan terkumpul sebuah Sistem
Infomasi Sumber Daya Manusia dimana didalamnya terdapat suatu prosedur sistematik pengumpulan, penyimpanan,
pemeliharaan dan perolehan semua data – data tentang semua karyawan.
Selain itu untuk Perencanaan Sumber Daya Manusia akan terus berorginisir dengan baik sehingga jika
terjadi permintaan ataupun penambahan karyawan perunit kerja sudah tersedia Sumber Daya Manusia yang
berkualitas sesuai dengan standar perunit kerja yang ada di rumah sakit.
Adapun suplai Sumber Daya Manusia dapat berasal dari internal dan eksternal. Suplai internal berasal dari
karyawan yang sudah ada saat ini, karyawan yang dapat dipromosikan, dipindahkan atau didemosikan untuk
memenuhi kebutuhan. Sedangkan untuk suplai eksternal adalah dari orang yang melamar pekerjaan.
Personalia sebagai badan kepegawaian harus terus selalu memperbaharui sistem dan selalu melakukan
estimasi kebutuhan tenaga yang ada untuk mendukung semua proses pelayanan di rumah sakit. Sehingga proses
pelayanan terhadap customer dapat berjalan dengan baik dan lancar.
29