Anda di halaman 1dari 30

PEDOMAN PELAYANAN UNIT SDM

RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR

RUMAH SAKIT HIKMAH


Jl. Yosef Latumahina No. 1 Makassar 90112
Telp. 0411 (835201-835202), Fax. 0411 (871403-870964)
Email : rshikmah@yahoo.co.id
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR
NOMOR : 001-3/KKS/DIR/RSH-XXXV/I/2019

TENTANG

PEDOMAN PELAYANAN UNIT SDM


RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR

DIREKTUR RUMAH RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR


Menimbang :a.bahwa dalam upaya upaya meningkatkan Pelayanan Unit SDM Rumah Sakit Hikmah Makassar, maka
diperlukan Pedoman Pelayanan Unit SDM Rumah Sakit Hikmah Makassar;
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu ditetapkan Pedoman Pelayanan Unit SDM
Rumah Sakit Hikmah Makassar dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit Hikmah Makassar.
Mengingat :1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
3. Undang - Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4. Undang - Undang No.21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh.
5. Undang - Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Kesatu : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR TENTANG PEDOMAN
PELAYANAN UNIT SDM RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR.
Kedua : Pedoman Pelayanan Unit SDM Rumah Sakit Hikmah Makassar dimaksud dalam Diktum Kesatu
sebagaimana terlampir dalam Lampiran Peraturan ini.
Ketiga : Pedoman Pelayanan Unit SDM Rumah Sakit Hikmah Makassar sebagaimana dimaksud dalam
Diktum Kedua agar digunakan sebagai acuan dalam memberikan pelayanan di Rumah Sakit
Hikmah Makassar.
Keempat :Pada saat Peraturan Direktur ini mulai berlaku, maka Peraturan Direktur Nomor
001/PER/DIR/VI/2018 Tentang Pedoman Pelayanan Unit SDM dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.

Kelima :Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Makassar
Pada tanggal 28 Januari 2019
DIREKTUR RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR,

(Dr.Zulkifli Saibir, M.Kes)

1
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR
NOMOR 001-3/DIR/RSH-XXXV/I/2018
TENTANG PEDOMAN PELAYANAN UNIT SDM

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Human Resources Departement atau yang sering disebut dengan Personalia adalah suatu bagian
dari rumah sakit yang memberikan pelayanan pemenuhan sumber daya manusia khususnya tenaga
kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan mempunyai kompetensi yang dapat dipertanggung
jawabkan. Seleksi tenaga kesehatan tersebut harus dapat memenuhi permintaan atau kebutuhan dari setiap
unit kerja yang ada di rumah sakit.
Untuk dapat menunjang pencapaian dalam hal pelayanan maka proses Manajemen Human
Resources Development (HRD) diperlukan sebuah pedoman kerja sehingga didapatkan hasil yang baik dan
bermutu. Pelayanan yang bermutu di rumah sakit akan membantu setiap karyawan untuk dapat berkarya
sesuai dengan profesi, pendidikan serta kemampuan yang dimiliki, membantu proses pelayanan pada
customer di rumah sakit sehingga customer yang datang berobat ke rumah sakit merasa puas terhadap
pelayanan yang diberikan, yang berarti pula customer tersebut nantinya akan sebagai sarana dalam
mempromosikan rumah sakit. Keuntungan lain jika pasien cepat sembuh adalah mereka dapat segera
kembali mencari nafkah untuk diri dan keluarga.
Pelayanan Manajemen tersebut adalah rangkaian kegiatan dalam melayani semua
karyawan baik untuk semua hak dan kewajiban karyawan, serta merupakan salah upaya peningkatan
sumber daya manusia untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik sesuai dengan standar rumah
sakit.
Bentuk penyelenggaraan pelayanan untuk karyawan di rumah sakit bisa secara Sistem
Outsourcing atau Sistem Swakelola. Pada Sistem Outsourcing, pengusaha tenaga kerja selaku
penyelenggara sumber daya manusia dalam merencanakan,merekruitmen dan menentukan standar
karyawan sesuai dengan spesifikasi standar karyawan yang telah ditetapkan oleh rumah sakit dalam lembar
kontrak kerja. Sistem Swakelola, dalam penyelenggaraan pelayanan untuk karyawan dilakukan dengan cara
merekruitmen sendiri sesuai dengan standar yang diberikan oleh rumah sakit.
Pelayanan untuk karyawan di rumah sakit ini dijalankan berpedoman kepada Kesepakatan Kerja
Bersama (KKB) antara Manajemen Perusahaan dengan Serikat Pekerja dan Undang – Undang Tenaga
Kerja No. 13 tahun 2003.
Pendidikan atau pelatihan adalah alat untuk mengubah, maka untuk perubahan yang dapat
dilakukan oleh perorangan, group dan organisasi dalam rangka meningkatkan efektivitas jadi pelatihan
sangat penting dalam rangka mengubah dari yang terlatih menjadi lebih mahir dan dari yang belum terlatih
menjadi terlatih.
Dalam manajemen sumber daya manusia juga dibahas tentang pelatihan dan pengembangan
sehingga dapat kita simpulkan bahwa pelatihan dan pengembangan merupakan salah satu penunjang untuk
mencapai mutu pelayanan suatu perusahaan menjadi lebih optimal.

B. TUJUAN
Tujuan utama Manajemen Sumber Daya Manusia adalah untuk meningkatkan kontribusi sumber
daya manusia (karyawan) terhadap Rumah Sakit Hikmah Makassar. Hal ini dapat dipahami bahwa semua
kegiatan Rumah Sakit Hikmah Makassar dalam mencapai tujuannya tergantung pada orang – orang yang
mengelola Rumah Sakit Hikmah Makassar. Oleh karena itu karyawan tersebut harus dikelola dengan baik
agar karyawan tersebut dapat membantu Rumah Sakit Hikmah Makassar untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Ruang lingkup kegiatan pokok pelayanan untuk karyawan di Rumah Sakit Hikmah Makassar terdiri
dari :

2
1) Penyediaan dan penambahanan tenaga kerja.
Penyediaan dan penambahan tenaga kerja meliputi pemasangan iklan, proses seleksi dan orientasi
tenaga kerja. Rangkaian kegiatan tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang
diperlukan di rumah sakit baik untuk semua untuk semua unit kerja.

2) Pemberian upah, bonus dan THR


Penyelenggaraan upah, bonus dan THR meliputi pemberian upah sesuai dengan standar rumah sakit
dan pemerintah, pemberian bonus berupa jasa service serta pemberian bonus THR sebagai bonus hari
raya. Rangkaian kegiatan tersebut adalah untuk memenuhi hak – hak karyawan sesuai dengan standar
rumah sakit dan pemerintah.

3) Kesejahteraan karyawan (cuti, izin pulang cepat dan berobat)


Kesejahteraan karyawan meliputi semua hak – hak yang harus diterima oleh karyawan yaitu untuk jatah
cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit, izin pulang cepat dan berobat. Rangkaian kegiatan tersebut adalah
untuk memenuhi hak – hak karyawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4) Pengembangan karir.
Pengembangan karir meliputi pemindahan karyawan dari satu unit kerja ke unit kerja yang lain atau dari
satu jabatan di unit kerja ke jabatan lain di unit kerja yang berbeda tetapi setaraf. Serta pemindahan
karyawan dari satu jabatan ke jabatan lainnya yang lebih tinggi dari sebelumnya dikarenakan prestasi,
kemampuan dan pendidikan yang dimiliki. Rangkaian kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan
tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi yang berlaku baik untuk kemampuan dan kualitas perunit kerja.

5) Pengembangan kemampuan (pelatihan dan pendidikan).


Pengembangan kemampuan meliputi memberikan pelatihan bagi karyawan lama sebagai upaya refresh
sehingga kemampuan yang sudah dimiliki akan makin terasah dan bagi karyawan baru sebagai upaya
pengenalan lingkup dan job desk dalam suatu pekerjaan di unit kerja. Serta pendidikan bagi karyawan
lama yang harus mempunyai sertifikasi ataupun pendidikan lebih tinggi dari yang dimiliki untuk
menunjang pekerjaan yang dilakukan. Rangkaian kegiatan ini adalah untuk mengembangkan
kemampuan kerja karyawan sesuai dengan profesi dan sertifikasi rumah sakit.

D. KEBIJAKAN MENAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


1. Semua data calon pencari kerja/pelamar harus melalui Manajemen SDM.
2. Semua karyawan baru harus melalui proses rekruitmen dan seleksi oleh Unit kerja terkait dan Manajer
SDM.
3. Semua data karyawan yang sudah lulus proses rekruitmen dan seleksi harus dimasukkan pada daftar
karyawan Rumah Sakit sesuai peraturan yang berlaku.
4. Semua data file karyawan harus disimpan di Bagian SDM.
5. Semua karyawan baru atau mutasi harus mengikuti Masa Orientasi yang diadakan oleh Bagian SDM.
6. Semua karyawan baru atau mutasi yang sudah lulus Masa Orientasi harus dilaporkan pada Bagian
SDM oleh Unit kerja terkait.
7. Setiap karyawan yang sudah menjalani Masa Orientasi dan dinyatakan lulus akan mendapatkan
atribut/perlengkapan kerja dan harus didata ulang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
8. Proses pemberian jaminan sosial pada karyawan dilakukan oleh Bagian SDM.
9. Proses pengupahan, tunjangan dan bantuan pada karyawan dilakukan oleh Bagian SDM.
10. Proses pemberian penghargaan pada karyawan berdasarkan produktifitas dan kinerja dilakukan oleh
Bagian SDM.
11. Proses pemindahan tugas oleh Manajemen Kerja terkait harus berkoordinasi dengan Bagian SDM.
12. Semua Manajer pada Manajemen kerja yang telah mendelegasikan tugas/pelimpahan wewenang
sementara kepada pejabat pengganti harus dilaporkan pada Bagian SDM.
13. Semua karyawan pada Unit kerja yang telah mendapat tugas/pelimpahan wewenang sementara dari
Manajer unit kerja terkait harus dilaporkan pada Bagian SDM.
14. Pengaturan waktu kerja karyawan ditetapkan oleh Bagian SDM dengan berkoordinasi pada Unit Kerja
terkait.
15. Semua karyawan yang mendapatkan tugas untuk pertemuan ke luar rumah sakit harus dilaporkan pada
Bagian SDM.
16. Proses pendistribusian dokumen ke/dari luar dan dalam rumah sakit melalui Bagian SDM.

3
17. Pelaksanaan rapat di masing – masing Unit Kerja dilaksanakan berdasarkan kepentingan Unit Kerja
terkait dan Manajemen.
18. Proses Istirahat mingguan, hari libur, cuti dan izin ditetapkan oleh Bagian SDM dengan berkoordinasi
pada Unit Kerja terkait.
19. Peraturan tentang tata tertib ditetapkan oleh Bagian SDM.
20. Semua karyawan yang berobat di Rumah Sakit harus mempunyai barkode/nomor kode untuk berobat
dari Bagian SDM.
21. Semua Unit Kerja harus memberikan program pendidikan dan pelatihan setiap akhir tahun pada Bagian
Diklat.
22. Semua karyawan wajib mengikuti semua program pendidikan dan pelatihan yang diadakan Bagian
Diklat.
23. Semua karyawan yang mengajukan mengikuti program pendidikan dan pelatihan dengan biaya rumah
sakit 100% (seratus persen) harus melalui Unit Kerja terkait dan Bagian Diklat.
24. Semua karyawan yang mengikuti semua program pendidikan dan pelatihan yang dibiayai oleh rumah
sakit 100% (seratus persen) harus mendapatkan surat tugas dari Bagian SDM dan Direktur.
25. Semua karyawan yang mengikuti semua program pendidikan dan pelatihan atas biaya rumah sakit
100% (seratus persen) harus menandatangi Surat Ikatan Dinas dari Bagian Diklat.
26. Semua karyawan yang sudah mengikuti program pendidikan dan pelatihan atas biaya rumah sakit
100% (seratus persen) harus menyerahkan sertifikat dan materi pendidikan atau pelatihan tersebut
pada Bagian Diklat.
27. Semua Program Praktik Kerja Lapangan harus melalui Unit Diklat.

E. BATASAN OPERASIONAL
Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri
pada sumber daya manusia. Manajemen SDM terdiri atas manajemen SDM sebagai fungsi manajerial
(Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Directing), Pengendalian
(Controlling)), maupun manajemen SDM sebagai fungsi operasional (Pengadaan Tenaga Kerja atau
Pengadaan Sumber Daya Manusia (recruitment), Pengembangan (development),  Kompensasi
(compensation), Pengintegrasian (integration), Pemeliharaan (maintenance), Pemutusan Hubungan Tenaga
Kerja (separation))

4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN SERTIFIKASI JUMLAH


KEBUTUHAN
1. Direktur Kedokteran S2 – S1 Manajemen Manajemen SDM 1 orang
Rumah Sakit
2. Kabid Pelayanan Medik Kedokteran S2 – S1 Manajemen Memahami tentang 1 orang
Rumah Sakit Manajemen SDM
3. Kepala Penunjang Medis Minimal S1 Kesehatan Memahami tentang 1 orang
Manajemen SDM
4. Kabid Bagian Administrasi S1 Administrasi dan Ekonomi Memahami tentang 1 orang
dan Keuangan keuangan SDM
5. Kasi Pelayanan Medis S1 Keperawatan Memahami Manajemen 1 orang
SDM
6. Kasi Penunjang Medis S1 Kesehatan Memahami tentang 1 orang
Manajemen SDM
7. Keuangan S1 Ekonomi Memahami tentang 1 Orang
Ekonomi SDM
8. Staf Kepegawaian D3 Akutansi- SMK Memahami tentang 1 orang
Akutansi/perkantoran Manajemen SDM
9. Ka. Instalasi Diklat S1 Manajemen Rumah Sakit Memahami tentang 1 orang
Manajemen SDM
10. Personalia S1 Kesehatan, S1 Psikologi Memahami tentang 1 orang
Manajemen SDM

B. DITRIBUSI KETENAGAAN
1. PENETAPAN JAM KERJA
Hari kerja di perusahaan adalah 6 (enam) hari kerja seminggu dan jam kerja standar perusahaan
adalah 40 jam seminggu. Rumah Sakit Hikmah Makassar merupakan rumah sakit yang dibuka selama 24
jam sehari untuk melayani masyarakat umum dan disesuaikan dengan ketentuan jam kerja standar
perusahaan.
Bagi karyawan yang bekerja secara shift, maka waktu kerjanya akan diatur tersendiri oleh
perusahaan dan tetap mengacu pada jam kerja standar 40 jam/6 hari kerja seminggu. Untuk karyawan yang
waktu kerjanya melebihi jam kerja standar, maka kelebihan waktu kerjanya akan diperhitungkan sebagai
lembur.
Adapun untuk tata tertib jam kerja sebagai berikut :
- Batas toleransi keterlambatan 4 (empat) menit/hari
- Apabila keterlambatan terjadi 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) minggu, akan diberikan evaluasi disiplin
berupa pemberian informasi dari atasan langsung.
- Apabila terjadi keterlambatan 3 (tiga) kali dalam seminggu dan selama 3 (tiga) kali dalam setahun
maka akan diberikan Surat Teguran.
- Ijin meninggalkan jam kerja maksimal 2 (dua) jam dengan persetujuan atasan langsung dengan
alasan yang dapat dipertanggung jawabkan urgensinya, dengan jumlah maksimal 3 (tiga) kali dalam
setahun.

Pengaturan tenaga kerja di Rumah Sakit Hikmah Makassar ini berdasarkan berdasarkan shift dan non shift.
1. Jajaran Umum dan Keuangan
- Senin – Jumat : 08.00 – 17.00 WIB
2. Jajaran Pelayanan (Manajer/Ass. Manajer)
 Senin – Jumat : 07.30 – 16.00 WIB
 Sabtu (piket) : 07.30 – 13.00 WIB
3. Jajaran Staf Pelayanan (MCU dan Teknisi)
 Senin – Jumat : 07.30 – 15.30 WIB
 Sabtu : 07.30 – 13.00 WIB
4. Jajaran Ka. Inst/Karu Pelayanan
 Kepala. Instalasi

5
- Senin – Jumat : 07.30 – 15.30 WIB
- Sabtu : 07.30 – 13.00 WIB
 Ka. Ruang Perawatan
- Senin – Sabtu : 07.00 – 14.30 WIB
 Ka. Ruang Penunjang Medis
- Senin – Jumat : 07.30 – 15.30 WIB
- Sabtu : 07.30 – 13.00 WIB

C. KUANTITAS SDM
Pengaturan tenaga kerja di Unit SDM Rumah Sakit Hikmah Makassar ini berdasarkan non shift.
Tenaga kerja di Unit SDM Rumah Sakit Hikmah Makassar saat ini berjumlah 7 orang yang terdiri dari jam
kantor biasa dengan komposisi sebagai berikut :
a. Yang bertugas 3 orang karyawan untuk Unit SDM
Terdiri dari :
 1 Manajer SDM
 1 Penanggung jawab recruitment
 1 Penanggung Jawab Payroll
 1 Penaggung Jawab Diklat
b. Yang bertugas 4 orang karyawan untuk Unit Sekretariat
Terdiri dari :
 1 Koordinator Sekretaris
 1 Staf Sekretaris
 1 Staf Sekretaris Komite medis
 1 Staf Office Girl

c. Yang bertugas sebagai Clinical Instructor


 2 orang karyawan sebagai Clinical Instructor di Instalasi Rawat Inap

D. ANALISA SDM
‘Kebutuhan ketenagaan di Rumah Sakit Hikmah Makassar dihitung berdasarkan Beban
Kerja dan telah mencukupi untuk melayani semua karyawan sebanyak 39 orang karyawan. Perencanaan
SDM didasarkan pada pola ketenagaan yang disusun kolaboratif dengan seluruh unit. Setiap 1 tahun sekali
setiap unit memberikan program kerja yang dilengkapi dengan perencanaan SDM setiap unit. Perencanaan
SDM unit tersebut disusun berdasarkan beban kerja dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pola
ketenagaan unit tersebut akan dikumpulkan menjadi pola ketenagaan rumah sakit yang menjadi acuan
penambahan SDM
Pengadaan, pembinaan dan pengembangan karyawan di Rumah Sakit Hikmah Makassar
memerlukan waktu dan biaya yang cukup banyak, oleh karena itu maka diperlukan suatu perencanaan
sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan perunit kerja di rumah sakit.
Penerimaan calon karyawan adalah aktifitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang para
pelamar sebanyak mungkin sehingga Unit SDM memiliki kesempatan yang luas untuk menentukan calon
yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.
Penerimaan calon karyawan dapat dilakukan melalui Internal dan Eksternal Recources. Internal
Recources adalah proses rekruitment dari dalam Rumah Sakit; dimana pelamar adalah sudah menjadi
karyawan rumah sakit namun ingin mencoba di unit yang berbeda atau karyawan yang memang
dipromosikan oleh atasan langsung untuk dapat menempati jabatan tertentu sebagai upaya untuk
peningkatan karir. Sedangkan untuk Eksternal Recources adalah proses rekruitment dari luar Rumah Sakit,
dimana pelamar adalah dari orang luar rumah sakit. Proses rekruitmen dapat dilakukan melalui iklan,
Depnaker, Outsourching, Lembaga pendidikan. Adapun proses rekruitment tersebut pada tiap unit
mempunyai kualifikasi sendiri berdasarkan unit kerjanya

E.KUALIFIKASI UMUM
1. Unit Pelayanan Medis
- Pendidikan minimal Lulusan S-1 Kedokteran
- Pengalaman minimal 2 tahun
- Mempunyai sertifikast ACLS, ATLS
- Sudah pernah menjalani PTT
2. Unit Keperawatan
- Pendidikan minimal lulusan D-3 Keperawatan
- Diutamakan yang bersertifikat
- Pengalaman minimal 2 tahun di Unit kerjanya
- Memiliki SIK (Surat Ijin Keperawatan)
- Memiliki KTA PPNI (Kartu Tanda Anggota PPNI)
- IPK minimal 2,75
3. Instalasi Laboratorium

6
- Pendidikan minimal SMAK (Sekolah Menengah Analis Kesehatan)
- Diutamakan yang bersertifikat Plebotomy

4. Instalasi Farmasi
- Pendidikan minimal S-1 Apoteker untuk Penanggung Jawab Farmasi
- Pendidikan minimal SMF (sekolah Menengah Farmasi)/D-3 Farmasi
untuk Asisten Apoteker
- Minimal SMA jurusan IPA untuk Juru Resep
- Memiliki SIKAA (Surat Ijin Kerja Asisten Apoteker)

5. Unit Marketing
- Pendidikan minimal S-1, diutamakan Jurusan Public Relation
- Dapat berkomunikasi dan berbahasa Inggris dengan baik
- Memiliki kemampuan analisa dengan baik
- Berpenampilan menarik
- Pengalaman minimal 2 tahun di bidang marketing
6. Unit Customer Service
- Pendidikan minimal D-3, diutamakan Jurusan Pariwisata
- Dapat berkomunikasi dan berbahasa Inggris dengan baik
- Memiliki daya tangkap yang baik
- Memiliki kemampuan pengalaman sebagai event organizer
- Berpenampilan menarik
- Pengalaman minimal 2 tahun di bidang marketing
7. Unit Rekam Medis dan Admission
- Pendidikan minimal D-3 Rekam Medis
- Diutamakan yang bersertifikat
- Pengalaman minimal 1 tahun di unit kerjanya
8. Unit Keuangan
- Pendidikan minimal Lulusan D-3 Akutansi
- Pengalaman minimal 2 tahun di bagian Keuangan
- Bisa program komputer khususnya Excell
9. Unit SDM
- Pendidikan minimal S1 Hukum/Manajemen RS
- Mengerti dan memahami tentang Manajemen SDM
- Pengalaman minimal 1 tahun di unit kerjanya
10. Unit Sekretariat/Adm Umum
- Pendidikan minimal D-3 Sekretaris/SMK Pekantoran
- Pengalaman minimal 1 tahun di unit kerjanya
11. Unit Umum (Satpam, Kurir, Sopir,IPSRS)
- Pendidikan minimal D-3 ATEM untuk Penanggung Jawab IPSRS
- Pendidikan minimal SMA/SMK
- Memiliki sertifikat dari kepolisian untuk Satpam
12. Unit Kasir/ADM IRNA/Log. Umum/TPK/Gizi
- Pendidikan minimal SMA/SMK
- Diutamakan yang bersertifikat
13. Unit Cleaning Service/Laundry/Taman
 Pendidikan minimal SMA/SMK

F. KUALIFIKASI KHUSUS
Setiap unit kerja mempunyai kualifikasi khusus untuk tenaga kerja yang diperlukannya, khususnya tenaga
kesehatan harus berdasarkan profesinya masing masing. Standar Profesi adalah batasan – batasan yang harus
diikuti oleh tenaga kesehatan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada klien/pasien secara professional.
Standar Profesi tersebut terdiri dari:
a. Standar Kompetensi, yaitu semua hal yang mencakup tentang pelaksanaan tugas seorang tenaga kesehatan
mulai dari pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dalam mengerjakan dan menyelesaikan di tempat kerja serta
menerapkannya dalam situasi dan lingkungan yang berbeda
b. Etika Profesi, yaitu semua hal yang mencakup tentang hak dan kewajiban yang harus dijalankan oleh seorang
tenaga kesehatan

G. REKRUITMEN DAN SELEKSI


1. REKRUITMEN (PENERIMAAN) CALON KARYAWAN
Rekruitment adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi untuk
mendapatkan karyawan yang efektif dan efisien guna tercapainya tujuan rumah sakit.

7
Penerimaan calon karyawan atau rekruitment dilakukan berdasarkan analisa kebutuhan tenaga
dimana ditentukan berdasarkan jenis pekerjaan yang dilakukan. Karena tingginya angka “turn over “
karyawan, terutama di bagian keperawatan maka proses recruitment perawat dilakukan rutin setahun 2 kali.

Dilihat dari sumbernya penerimaan calon karyawan dibagi menjadi dua yaitu :
1. Dari dalam Rumah Sakit Hikmah Makassar sendiri (Internal Resources).
Menerima calon dari dalam Rumah Sakit Hikmah Makassar sendiri memiliki keuntungan lebih yaitu calon
sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan lebih cepat dibanding dengan mengambil calon dari luar
Rumah Sakit Hikmah Makassar. Calon karyawan nantinya akan masuk ke Unit SDM akibat mutasi atau
promosi. Untuk mendapatkan calon pelamar dapat melalui:
a. Informasi dari mulut ke mulut.
b. Berkas – berkas pelamar yang datang sendiri.
c. Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya kebutuhan tenaga di Instalasi
Latbang.

2. Dari luar Rumah Sakit Hikmah Makassar (Eksternal Resources)


Proses penerimaan calon dari luar Rumah Sakit Hikmah Makassar, ini dapat dilakukan dengan cara :
a. Dari mulut ke mulut
b. Iklan
c. Lembaga – lembaga pendidikan

2. SELEKSI (PENYARINGAN) CALON KARYAWAN


a. Seleksi Umum
Proses Seleksi calon karyawan baru adalah proses penyaringan dan pemilihan pelamar untuk
diterima di perusahaan dilaksanakan oleh Unit SDM dan bagian – bagian terkait di Rumah Sakit
Hikmah Makassar yang meliputi seleksi administratif berupa pengecekan file dan dokumen
lamaran/curiculum vite. Penerimaan karyawan baru di rumah sakit diadakan satu tahun sekali atau
sewaktu – waktu disesuaikan dengan kebutuhan tenaga di setiap unit kerja, sehingga tidak terjadi
kekosongan atau pemborosan dalam hal ketenaga kerjaan.
Proses seleksi tersebut meliputi dari beberapa hal, yaitu :
1. Pemeriksaan Administratif, yaitu proses pengecekan kelengkapan surat lamaran/curiculum vitae
(Ijazah, KTP, Pas Foto, Sertifikat Kursus, Surat Ijin Bekerja dari Depnaker, Surat Ijin Profesi).
2. Pengisian Formulir lamaran, yaitu proses pengisian formulir lamaran di rumah sakit
3. Pemeriksaaan psikologis (psiko test), yaitu proses tes untuk bakat , minat dan kepribadian pada diri
pelamar
4. Wawancara Akhir, yaitu proses wawancara pada pelamar sesuai dengan rekomendasi unit kerja
yang membutuhkan
5. Pemeriksaan Kesehatan (khusus tenaga non medis), yaitu proses tes kesehatan baik jasmani dan
rohani pada diri pelamar. Standar kesehatan yang harus dimiliki yaitu :
a. Sehat Jasmani maupun rohani.
b. Berpenampilan bersih dan menarik
c. Berkepribadian baik

b. Seleksi Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar diseleksi
secara khusus oleh semua unit kerja dengan berkoordinasi dengan Unit SDM yang memerlukan
penambahan atau penggantian karyawan. Hal ini menyangkut pengetahuan dan kemampuan dalam
menjalankan tugas sesuai dengan profesi, standar kompetensi dan kode etik masing – masing serta
upah yang diterima oleh karyawan sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku di pemerintah
dan rumah sakit.
Sedangkan bentuk tes khusus yang dilakukan bagi semua calon karyawan disetiap unit kerja,
terdiri dari :
1. Test Ketrampilan Teknis (Tes Tulis dan Praktik), yaitu proses tes untuk kemampuan dan
ketrampilan sesuai dengan unit kerjanya.
Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ataupun tanya jawab dengan materi yang meliputi :
Pengetahuan, Ketrampilan, Sikap dan Wawasan yang harus dimiliki calon karyawan. Batas
keseluruhan benar adalah 70% benar.
2. Wawancara Pendahuluan, yaitu proses wawancara pada pelamar sesuai dengan curriculum vite
yang dikirmkan dan unit kerja yang membutuhkan.
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap karyawan yang akan bekerja di salah
satu unit kerja yang ada di rumah sakit sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan di unit kerja
tersebut dan berdasarkan kemampuan dan kualitas calon karyawan.

8
c. PROGRAM ORIENTASI

Program Orientasi atau Masa Percobaan merupakan salah satu program di bidang Sumber
Daya Manusia dalam memberikan pengarahan dan bimbingan serta mempersiapkan para karyawan
baru agar dapat bekerja cepat, tepat dan efisien sesuai dengan peran dan fungsinya.

Program Orientasi di Rumah Sakit Hikmah Makassar terbagi menjadi 2 (dua) yaitu:
1. ORIENTASI UMUM
Program orientasi umum adalah proses pengenalan secara umum tentang organisasi,
tanggung jawab, hak dan kewajiban untuk seluruh calon karyawan.
Masa Orientasi Umum diadakan selama 4 hari (jadwal terlampir).
2. ORIENTASI KHUSUS
Program orientasi khusus adalah proses pengenalan secara khusus tentang organisasi,
tanggung jawab, hak dan kewajiban, standar prosedur perunit kerja untuk seluruh calon
karyawan berdasarkan profesi.

Masa Orientasi Khusus diadakan selama 4 hari (jadwal terlampir) dan kemudian dilanjutkan
dengan On The Job Training sampai dengan selama 3 (tiga) bulan pertama dan penempatan di
ruangan untuk 3 (tiga) bulan kedua sesuai dengan pengalaman yang dimiliki.

Setelah menjalani masa orientasi khusus selama 3 (tiga) bulan pertama,maka untuk
menentukan apakah calon karyawan tersebut dapat melanjutkan untuk masa orientasi khusus 3 (tiga)
bulan kedua, Ka. Instalasi dan Manajer perunit kerja memberikan penilaian terhadap calon karyawan.
Jika memenuhi standar perunit kerja maka calon karyawan dinyatakan lulus oleh Ka. Instalasi/Manajer
perunit kerja dan kemudian diserah terimakan kepada Ka. Ruangan untuk dapat ditempatkan
diruangan pada masa orientasi 3 (tiga) bulan kedua.
Jika memenuhi standar perunit kerja di ruangan maka calon karyawan dinyatakan lulus
pada masa orientasi 3 (tiga) bulan kedua oleh Ka. Instalasi/Manajer perunit kerja. Kemudian calon
karyawan tersebut diberi Surat Kelulusan dan diserahkan pada HRD untuk dapat diproses untuk di
angkat sebagai karyawan dengan menggunakan SK Pengangkatan.
Karyawan yang sudah lulus masa orientasi dapat diangkat sebagai karyawan dengan
menggunakan Surat Keputusan dari Direktur atau dapat sebagai karyawan kontrak dengan diberikan
surat tugas dari Direktur.

d. PROGRAM PRAKTIK KERJA


Program Praktik merupakan salah satu program SDM untuk memberikan lahan pendidikan
dan pelatihan bagi siswa/mahasiswa yang harus menjalani Praktik Kerja Lapangan sesuai dengan
jurusan yang diambilnya sehingga pada saat bekerja nanti sudah siap dan terlatih.
Namun sebagai siswa/mahasiwa praktik kerja tetap harus mentaati peraturan yang berlaku
dan menjaga kerahasiaan pasien sesuai dengan tugas dan wewenang yang diberikan oleh pihak
manajemen rumah sakit.

9
BAB III
STANDAR FASILITAS UNIT
SUMBER DAYA MANUSIA

A. DENAH RUANGAN
Dengan adanya denah ruangan untuk Unit SDM, maka dengan jelas dapat diketahui letak dan posisi serta
penempatan semua karyawan yang ada di Unit SDM. Adapun perinciannya sebagai berikut :
1. Ruang Unit SDM
a. Ruang Manager SDM
b. Ruang Recruitment
c. Ruang Kepegawaian
d. Ruang Payroll
2. Ruang Rapat
3. Ruang Sekretariat
4. Ruang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan

R. Recruitment Ruang Payroll

R. Arsip Kepegawaian

R. Sekretariat R. Rapat 1

R. Kepegawaian R. Sekretariat
Komite Medis
R. Manager
SDM
R. Diklat Sekretaris

B. STANDAR FASILITAS
Agar kegiatan penyelenggaraan pelayanan terhadap karyawan yang diselenggarakan oleh Unit SDM
Rumah Sakit Hikmah Makassar dapat berjalan optimal, maka perlu didukung dengan sarana, peralatan dan
perlengkapan yang memadai baik terutama Ruang Pelayanan Untuk Karyawan dan Ruang Rapat.
1. Fasilitas Ruang Unit SDM
 Ruang Unit SDM Rumah Sakit Hikmah Makassar terletak di Lantai 1 yaitu dengan luas 3 x 7 m2 dan
3 x 3 m2.
 Untuk Ruangan 3 x 7 m2 terdiri dari :
o 2 buah meja sedang
o 1 buah meja komputer
o 1 buah meja kecil
o 1 meja panjang
o 3 buah kursi
o 1 buah pesawat telephone
o 2 buah komputer
o 1 buah papan tulis
o 1 buah AC
 Untuk Ruangan 3 x 3 m2 terdiri dari :

10
o 1 buah meja sedang
o 1 buah meja kecil
o 3 lemari brankas file
o 3 buah kursi
o 2 buah pesawat telephone
o 1 buah printer
o 1 buah lemari kecil
o 1 buah AC

2. Fasilitas Ruang Rapat


 Ruang Rapat Rumah Sakit Hikmah Makassar terletak di Lantai 2 dengan luas 3 x 3 m2.
 Sarana terdiri dari :
o 1 buah meja berbentuk bulat
o 5 buah kursi
o 1 buah pesawat telephone
o 1 buah meja tempel
o 1 buah AC

3. Fasilitas di Ruang Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan


 Ruang Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Rumah Sakit Hikmah Makassar terletak di Lantai 2
yaitu Ruang Kelas dengan luas 4 x 10 m2.
 Sarana terdiri dari :
o 4 buah meja panjang
o 30 buah kursi
o 1 buah pesawat telephone
o 1 buah lemari tempel
o 1 buah LCD
o 1 buah laptop
o 1 buah AC

4. Fasilitas Ruang Sekretariat


 Ruang Sekretariat Rumah Sakit Hikmah Makassar terletak di Lantai 4 tepat di depan koridor arah
masuk ruangan dan ujung koridor
 Untuk Penanggung Jawab Sekretariat (ujung koridor) terdiri dari :
o 1 buah meja panjang
o 1 buah meja komputer
o 1 buah meja kecil
o 1 meja panjang
o 1 lemari rak
o 3 buah kursi
o 2 buah pesawat telephone
o 1 buah komputer
o 1 buah printer
o 1 buah AC
o 1 buah mesin fax
o 1 buah papan tulis
 Untuk Staf Sekretariat (arah masuk koridor) terdiri dari :
o 3 buah meja sedang
o 1 buah meja computer
o 1 buah kursi
o 1 buah pesawat telephone
o 1 buah komputer
o 1 buah AC central
 Untuk Staf Sekretariat Komite Medis (di Lantai 2 ukuran 3x3 m2) terdiri dari :
o 3 buah meja sedang
o 3 buah kursi
o 1 buah pesawat telephone
o 1 buah komputer
o 1 buah printer
o 1 buah AC
o 1 lemari besar

11
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. ARUS KERJA UNIT SDM


Permintaan pelayanan untuk karyawan dilakukan berdasarkan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) dan
Peraturan Internal Kepegawaian yang berlaku di Rumah Sakit Hikmah Makassar.

Karyawan

Permintaan
Pelayanan

Proses

B. ARUS KERJA UNIT DIKLAT


Permintaan dana untuk pelatihan dan pengembangan karyawan dari masing – masing unit kerja dilakukan
berdasarkan informasi dari pihak penyelenggara yang telah disetujui oleh Direktur Rumah Sakit serta Direktur Umum
dan Keuangan langsung diterima oleh Unit Diklat untuk diberikan pada peserta atau pada pihak penyelenggara
pendidikan dan pelatihan.

Permintaan Dana

Peserta Pelatihan Pihak Penyelenggara

Persiapan

Pelatihan

C. PELAYANAN UNTUK KARYAWAN

1. Pemenuhan SDM
a) Penggantian/Penambahan Karyawan
Permintaan akan penyediaan karyawan baik untuk penggantian atau penambahan harus menggunakan
form khusus untuk permintaan karyawan berdasarkan Analisa Beban Kerja yang ada di semua unit kerja
(form terlampir).
Semua karyawan yang telah menjalani proses seleksi maka diadakan wawancara dan pengisian untuk
data awal yang nantinya akan diproses untuk penerimaan karyawan sesuai dengan kebutuhan (form
terlampir).
b) Pengisian Data Karyawan
Semua karyawan yang telah lulus masa percobaan/orientasi selama 3 – 6 bulan akan mengisi semua
data diri yang nantinya akan disimpan oleh Personalia/HRD untuk dapat diproses sehingga karyawan
tersebut sudah dapat menggunakan haknya secara penuh dalan hal berobat (form terlampir).
c) Permohonan Cuti/Izin
1. Cuti Tahunan

12
Semua karyawan yang telah menjalani tugas/kerja selama 12 bulan berturut – turut atau 1 (satu)
tahun terhitung dari mulai pertama kali kerja maka akan mendapatkan hak cuti selama 12 hari kerja
atau secara proporsional. Adapun jangka waktu jatuh tempo cuti tahunan adalah tahun berikutnya
paling lambat bulan Februari. Maka jika karyawan ingin menggunakan hak cuti tahunan dapat
mengajukan permohonan cuti tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku (form terlampir)
2. Cuti Besar
Semua karyawan yang telah menjalani tugas/kerja selama 5 tahun berturut –turut terhitung dari
mulai pertama kali kerja maka akan mendapatkan hak cuti besar selama 24 hari kerja. Adapun
jangka waktu jatuh tempo cuti besar adalah selama 3 tahun terhitung dari keluarnya cuti besar
tersebut.
Maka jika karyawan ingin menggunakan hak cuti besar dapat mengajukan permohonan cuti
tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku (form sama dengan form cuti tahunanan).
3. Cuti Sakit
Semua karyawan yang telah menjalani tugas/kerja selama 12 bulan berturut – turut terhitung dari
mulai pertama kali kerja maka akan mendapatkan hak cuti sakit selama 6 hari kerja. Jika cuti sakit
tersebut tidak digunakan maka cuti sakit tersebut dapat diuangkan. Surat cuti sakit hanya dapat
dikeluarkan dari tempat karyawan tersebut dirawat. Jika beRobat diluar Rumah Sakit Hikmah
Makassar dan mendapatkan surat sakit maka harus harus mendapatkan persetujuan dari minimal
Karu sampai dengan Manajer unit terkait dan diketahui oleh Dr. IGD.
d) Cuti Melahirkan
Semua karyawan wanita yang telah menjadi karyawan tetap yang bekerja selama 2 tahun berturut
– turut, maka akan mendapatkan hak cuti melahirkan selama 1 ½ bulan menjelang kelahiran dan 1 ½
bulan sesuah melahirkan. Berdasarkan perhitungan/perkiraan dokter kandungan yang ditunjuk oleh
perusahaan (form sama dengan form cuti tahunanan).

e) Izin Meninggalkan Pekerjaan


Perusahaan memberikan ijin kepada karyawan yang meninggalkan pekerjaan untuk keperluan –
keperluan tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mendapatkan upah penuh. Adapun
ketentuannya sebagai berikut :

1. Pernikahan karyawan sendiri : 3 (tiga) hari kerja, syarat : buku nikah (form terlampir)
2. Pernikahan anak karyawan : 2 (dua) hari kerja, syarat : surat keterangan

3. Khitanan/ Pembabtisan/ : 2 (dua) hari kerja, syarat : surat keterangan


Potong gigi anak karyawan
4. Istri Karyawan Melahirkan : 2 (dua) hari kerja, syarat : surat keterangan

5. Suami/Istri/Anak/ Orang tua/ : 2 (dua) hari kerja, syarat : surat keterangan


Mertua meninggal dunia
6. Anggota keluarga dalam satu : 1 (satu) hari kerja, syarat : surat keterangan
rumah Meninggal dunia
Point b – d (form sama dengan form cuti tahunanan).
f) Izin Meninggalkan Tugas
Perusahaan memberikan ijin kepada karyawan yang meninggalkan pekerjaan untuk keperluan –
keperluan tertentu mendadak 2 jam sebelum meninggalkan tugas (form terlampir).
g) Izin Terlambat Kerja
Perusahaan memberikan ijin kepada karyawan yang terlambat kerja untuk keperluan – keperluan
tertentu mendadak dengan batas toleransi 15 menit sebelum jam masuk kerja (form terlampir).

h) Permohonan Permintaan Pensiun


Semua karyawan yang telah memasuki masa bakti 55 tahun masa diatur oleh peraturan yang
berlaku dan selanjutnya diproses oleh HRD (form terlampir).
i) Permohonan Pengunduran Diri
Semua karyawan yang ingin mengajukan pengunduran diri diatur oleh peraturan yang berlaku dan
selanjutnya diproses oleh HRD (form terlampir).

j) Kesejahteraan Karyawan
1. Penggajian
Penetapan gaji pada dasarnya ditetapkan berdasarkan pada keahlian, kecakapan, prestasi
kerja, kondite, jabatan dan lain – lain dari masing – masing karyawan atau kemampuan
perusahaandan pajak atas gaji karyawan adalah menjadi tanggungan perusahaan.
Peninjauan gaji dilakukan setiap satu tahun sekali dan peninjauan gaji karyawan ini tidak
dilakukan secara otomatis, tetapi berdasarkan pertimbangan – pertimbangan atas kemampuan
perusahaan, prestasi dan kondite masing – masing karyawan.

13
Gaji bagi karyawan paruh waktu akan dihitung dan diberikan oleh perusahaan sesuai dengan
jumlah waktu kerjanya di perusahaan sesuai gaji dan waktu kerja yang ditetapkan oleh perusahaan.
Perusahaan tidak akan membayar gaji kepada karyawan yang :
 Tidak masuk tanpa pemberitahuan selama 5 (lima) hari berturut – turut
 Melakukan unjuk rasa :
i. Pada hari karyawan yang bersangkutan melakukan unjuk rasa.
ii. Selama ketidakhadiran kerja karyawan sebagai akibat dari proses dan tindakan hukum
yang dikenakan kepada karyawan yang bersangkutan.
iii. Diskorsing oleh perusahaan sebagai akibat dari tindakan ketidakdisiplinan atas
pelanggaran tata tertib.

Penggajian terdiri dari :


a. Gaji pokok :
Yaitu gaji yang diberikan berdasarkan pada pendidikan karyawan (SMA/sederajat,
SMAK/SMA+/D1, D3, S1, S2) dan lamanya bekerja
b. Tunjangan Kemahalan/Harkat (hanya bagi karyawan tertentu) dan merupakan kelebihan gaji
pada saat negosiasi awal
c. Tunjangan Profesi berdasarkan standar kompetensi tenaga kesehatan
d. Tunjangan jabatan (hanya bagi karyawan yang memangku jabatan), yaitu :
Manajer, Kepala Instalasi/Kepala Seksi, Kepala Ruangan, Wakil Kepala Ruangan,
Koordinator/Penanggung Jawab/MOD)
e. Tunjangan makan diberikan sesuai dengan jumlah hari kedatangan karyawan di tempat
kerja dengan ketentuan minimum 5 jam kerja untuk setiap kedatangan.
f. Tunjangan Lain – lain (bila ada)
Tunjangan lain – lain adalah setiap tunjangan yang diberikan kepada karyawan dan bersifat
tidak mengikat atau permanen, sehingga dapat sewaktu – waktu dapt dicabut kembali oleh
perusahaan.

k) Penghargaan

Pemberian penghargaan diberikan pada karyawan berdasarkan hasil Penilaian Kinerja Karyawan
yaitu Key Performance Indeks (KPI), Absensi dan Kedisiplinan Karyawan. Penilaian dilakukan setiap
bulannya dan dikumpulkan setiap 3 (tiga) bulan sekali di bagian HRD untuk diolah secara sistem
komputer untuk mendapatkan bonus berdasarkan job point masing – masing unit kerja dan berdarakan
jumlah pasien rawat inap.
Penghargaan yang diberikan kepada karyawan dapat dalam bentuk uang berupa fasilitas
pinjaman, bonus, insentif/jasa service, piagam atau apa saja yang menurut penilaian perusahaan tepat
guna (efektif).
Penghargaan tidak diberikan kepada karyawan sedang dalam masa percobaan, masa
berlakunya surat peringatan atau kepada siapa saja yang menurut penilaian perusahaan kurang pantas
untuk menerimanya.

l) Jaminan Sosial
A. Pengobatan
1. Pengobatan Rawat Jalan untuk karyawan, ditentukan sbb :
a. Karyawan diwajibkan untuk menggunakan fasilitas yang disediakan di Rumah Sakit Hikmah
Makassar
b. Karyawan yang berobat diluar Rumah Sakit Hikmah Makassar biaya pengobatan tidak
ditanggung oleh perusahaan.
c. Bagi karyawan yang akan menggunakan fasilitas pengobatan Rumah Sakit Hikmah
Makassar harus terlebih dahulu meminta Surat Pengantar berobat dari Kasi SDM
perusahaan.
d. Setiap karyawan apabila selesai masa percobaan 3 (tiga) bulan akan mendapatkan
tunjangan pengobatan rawat jalan dalam setahun sebesar Upah Bersihnya sebulan.
e. Bilamana karyawan menggunakan tunjangan rawat jalan lebih besar dari ketentuan yang
telah ditetapkan, maka akan diperlakukan sebagai hutang karyawan dan pelunasannya
akan diperhitungkan dari upah karyawan yang bersangkutan.
f. Untuk Medical Cek Up karyawan hanya dilakukan pada unit kerja yang beresiko tinggi dan
diambil dari jatah pengobatan yang tersisa.
g. Dalam hal karyawan menyalahgunakan tunjangan pengobatan antara lain :
 Meminjamkan kartu pengobatan pada orang lain.
 Menggunakan kartu berobat milik karyawan lain.
 Turut membantu menyalahgunakan tunjangan pengobatan dari perusahaan.
Maka kepadanya akan dikenakan sangsi berupa pengurangan tunjangan pengobatan
sebesar 25% dari tunjangan pengobatannya dalam tahun berjalan untuk setiap kali
penyalahgunaan. Apabila sisa tunjangan pengobatan tidak mencukupi, (kurang dari sangsi

14
tersebut), maka kekurangan tersebut akan diperlakukan sebagai hutang karyawan yang
pelunasannya akan diperhitungkan dari upah karyawan yang bersangkutan.
h. i. Perusahaan akan memberi fasilitas potongan harga pelayanan kesehatan Rumah Sakit
Hikmah Makassar kepada karyawan dan keluarga karyawan.
ii. Besar potongan harga tersebut ditentukan sesuai dengan tabel pemotongan harga
pelayanan kesehatan Rumah Sakit Hikmah Makassar bagi karyawan dan keluarga
karyawan.
iii. Besar/jenis potongan harga tersebut sewaktu-waktu bisa berubah sesuai kebijakan
yang berlaku di Rumah Sakit Hikmah Makassar.

Tabel pemotongan harga pelayanan kesehatan Rumah Sakit Hikmah Makassar bagi karyawan dan keluarga
karyawan.
PRODUK RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR (RJ&RI) HARGA/ DISKON Ketentuan
  
A Apotik Diskon obat dan barang farmasi tidak
  
termasuk pembelian bebas(tanpa resep
Rekanan khusus (keluarga karyawan) dokter)
 5% atau 10%*
  Diskon obat dan barang farmasi , serta
B Penunjang medis lainnya, atau Sewa ruang: RI, Operasi, pemeriksaan
RJ = Rawatpenjang
Jalan medis tidak termasuk
1. Rekanan khusus (keluarga karyawan) RI = Rawat Inap
2. Rekanan umum (orang tua dan mertua karyawan) 25% DT= Diatur Tersendiri
C. Jasa Pelayanan Dokter Rumah Sakit Hikmah Makassar      
1 Karyawan Rumah Sakit Hikmah Makassar Biaya gratis ini bernafaskan rasa
Rp. 0,0 ** kekeluargaan dan kebersamaan untuk
saling melengkapi

2 Rekanan khusus (keluarga karyawan) Sebagai partisipasi dokter untuk


25% menciptakan daya tarik dalam mempererat
3 Rekanan umum (orang tua dan mertua karyawan) rasa kekeluargaan
Berpartisipasi dan mensukseskan
menciptakan daya tarik
a. Konsultasi, pemeriksaan, visit dan tindakan di RJ & mensukseskan program pemasaran
RI 10%
b. Medical Check Up(MCU)    
50 pasien perbulan      
Rp 15.000 **
  dr umum atau dr gigi   **
  Dr spesialis:    

  Pemeriksaan fisik dan konsultasi Rp 30.000 **

  Pemeriksaaan dengan Penunjang Medis 10%

Penjelasan:
* Diskon pembelian obat dan barang farmasi dengan resep dokter di Rumah Sakit Hikmah Makassar:
5 % di Rawat Jalan bila dibayar dengan kartu kredit; 10% di Rawat Jalan bila dibayar dengan kartu debet atau
tunai.
10% di Rawat Inap baik dibayar dengan kartu kredit atau kartu debet atau tunai
** Harga

Pengobatan rawat jalan untuk keluarga karyawan


1. Keluarga karyawan yang menjadi tanggungan karyawan harus terdaftar Di Bagian SDM
2. Keluarga karyawan yang akan menggunakan fasilitas pengobatan di Rumah Sakit Hikmah Makassar
diwajibkan membawa no barkode berobat untuk mendapatkan potongan harga, baik obat-obatan,
penunjang medik maupun jasa dokter.
Apabila tidak membawa no barkode berobat dengan alasan apapun maka dianggap sebagai pasien
umum.
Perawatan (Rawat Inap)
a. Perawatan untuk karyawan
b. Perawatan untuk keluarga karyawan

Ad a. Perawatan untuk karyawan ditentukan sbb :


1. Perawatan karyawan hanya dapat dilakukan di Rumah Sakit Hikmah Makassar dan ditanggung sepenuhnya
oleh perusahaan.
2. Setiap karyawan atas anjuran dokter untuk dirawat inap (bukan permintaannya pasien) harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari Kasi SDM perusahaan. Bilamana Kasi SDM perusahaan tidak ada, maka
persetujuan dapat dilakukan oleh dokter yang ditunjuk oleh perusahaan.

15
3. Perawatan karyawan bila dilakukan diluar Rumah Sakit Hikmah Makassar, biayanya tidak ditanggung oleh
perusahaan.
4. Selama dirawat inap, apabila karyawan tersebut memerlukan tindakan tindakan khusus (tidak tersedia di
Royal Progress) maka harus terlebih dahulu meminta izin ke Direksi perusahaan baru tindakan tersebut
boleh dilakukan.
5. Perusahaan menanggung biaya perawatan dan pengobatan akibat kecelakaan kerja melalui program BPJS
Kesehatan.
6. Penggunaan kelas rawat inap yang lebih tinggi dari haknya akan ditanggung perusahaan jika kelas yang
menjadi haknya penuh berdasarkan keterangan tertulis dari Manager Perawatan. Jika keesokan harinya
kelas rawat inap yang menjadi haknya sudah kosong maka karyawan tersebut wajib dipindahkan kembali
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kelas perawatan yang telah ditentukan berdasarkan jabatan sbb :


No. Jabatan Karyawan Kelas rawat inap
1 Staf
III
2 Setingkat Karu /Ka. Inst. / Kasi II
3 Setingkat Manager/Asmen/Dr. Umum I
4 Setingkat Direksi dan Dokter Spesialis VIP

Ad b. Perawatan untuk keluarga karyawan


1. Bagi keluarga karyawan yang akan menggunakan fasilitas rawat inap Rumah Sakit Hikmah Makassar harus
membawa kartu berobat agar mendapatkan potongan harga sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Yang dimaksud keluarga tanggungan karyawan adalah istri/suami, anak-anak sah karyawan dibawah umur
21 tahun dan belum menikah, yang terdaftar di Bagian SDM
Persalinan
Tunjangan persalinan hanya berlaku bagi karyawan penuh waktu dan terdiri dari :
a. Persalinan untuk karyawan
b. Persalinan untuk istri karyawan

Ad. a. Persalinan untuk karyawan dengan ketentuan sbb :


1. Tunjangan kelahiran hanya diberikan kepada karyawan/karyawati yang bekerja di Rumah Sakit Hikmah
Makassar tidak mendapat tunjangan kelahiran.
2. Yang termasuk biaya persalinan adalah biaya kelahiran secara normal atau sectio caesaria karena
adanya keharusan medis.

3. Setiap karyawan tetap yang akan melakukan persalinan harus mengunakan jasa dokter kebidanan
penuh waktu Rumah Sakit Hikmah Makassar dan biaya dokter Kebidanan tersebut ditentukan
maksimum sesuai tarif/jasa/pertolongan melahirkan kelas III.
4. Biaya persalinan akan di tanggung oleh BPJS Kesehatan.
5. Untuk kelahiran diluar ketentuan tersebut diatas maka seluruh biaya akan menjadi tanggung jawab
karyawan tersebut.
6. Karyawan dapat menggunakan tunjangan pengobatan rawat jalan untuk biaya konsultasi dokter
sebelum dan sesudah melahirkan anak pertama dan kedua karyawan.

Ad.b. Persalinan Istri Karyawan dengan ketentuan sbb :


1. Tunjangan kelahiran hanya diberikan kepada karyawan/karyawati yang bekerja di Rumah Sakit Hikmah
Makassar sebelum tanggal 01 November 2017. Bagi karyawan baru yang masuk tanggal 01 Januari
2018 tidak mendapat tunjangan kelahiran
2. Istri karyawan yang dimaksud adalah satu istri yang sah menurut hukum dan telah terdaftar
didepartemen Pengembangan dan Pengawasan Sumber Daya Manusia perusahaan.
3. Biaya persalinan tidak termasuk biaya konsultasi dokter sebelum dan setelah persalinan.
4. Yang termasuk biaya persalinan adalah biaya kelahiran secara normal atau sectio caesaria karena
adanya keharusan medis di Rumah Sakit Hikmah Makassar Setiap istri karyawan tetap yang akan
melakukan persalinan harus menggunakan jasa dokter kebidanan penuh waktu Royal Progress
5. Untuk kelahiran diluar ketentuan tersebut diatas maka seluruh biaya akan menjadi tanggung jawab
karyawan sepenuhnya.
6. Apabila tunjangan pengobatan perawatan dan persalinan dijamin oleh BPJS Kesehatan maka
tunjangan pengobatan dari Rumah Sakit Hikmah Makassar, kecuali untuk kasus/ penyakit tertentu yang
tidak masuk dalam jaminan BPJS Kesehatan.

Tidak Mendapat Penggantian Biaya


1. Penyakit yang terjadi atau bertambah parah karena kesalahan/kelalaian karyawan sendiri termasuk dalam hal ini
tidak mau berobat ke dokter, tidak mentaati petunjuk dokter.
2. Pengobatan / perawatan / persalinan yang tidak memenuhi ketentuan yang berlaku atau yang dilakukan diluar
negeri.

16
3. Pengobatan / perawatan penyakit kelamin, kecanduan narkotik, kecanduan alkohol dan penyalah gunaan obat
serta segala akibat dari penyakit tersebut.
4. Pengobatan / perawatan yang bersifat kosmetik.
5. Pengobatan / perawatan / persalinan yang non konvensional (dukun, sinshe, dll), obat-obat yang tergolong
vitamin tonikum, obat-obat kuat, kosmetik, minyak kayu putih, susu dan obat-obat yang sejenis.
6. Untuk vitamin kecuali vitamin tersebut merupakan faktor penunjang yang esensial untuk pengobatan penyakit
utamanya.
7. Kemandulan, yaitu : pengobatan / perawatan ketidak suburan dengan tujuan untuk mendapatkan keturunan.
8. Kelebihan biaya perawatan dikelas yang lebih tinggi dari yang menjadi haknya atas keinginan sendiri.
9. Kehamilan / persalinan dan segala akibatnya untuk anak ketiga dan seterusnya.
10. Untuk bayi karyawan yang baru lahir berupa imunisasi, vitamin, pembelian obat bebas / alat kesehatan lainnya.
11. Alat bantu seperti tangan, kaki palsu, gigi palsu, alat bantu dengar, kursi roda, alat bantu lainnya yang tidak
bersifat menunjang kelangsungan hidup, kecuali hal tersebut diperlukan sebagai akibat kasus kecelakaan kerja.

Apabila terdapat hal-hal lain yang belum/tidak tercantum dalam pasal ini mengenai “Tidak Mendapatkan
Penggantian Biaya”, maka perusahaan dapat mengambil kebijakan/keputusan atas pertimbangannya dan
kehendaknya

i. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJS Tenaga Kerja)


1. Setiap karyawan akan memperoleh Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
2. Jaminan Sosial Tenaga Kerja dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 1992
tanggal 17 Pebruari 1992 dan Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1993, terdiri dari :
i. Jaminan kecelakaan
ii. Jaminan kematian
iii. Jaminan hari tua
iv. Jaminan pemeliharaan kesehatan
3. Iuran jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, jaminan pemeliharaan
kesehatan ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan.
4. Iuran jaminan hari tua sebesar 3,70% dari upah sebulan ditanggung oleh perusahaan dan sebesar
2% dari upah sebulan ditanggung oleh karyawan.
i. Jaminan Kecelakaan Kerja
Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak atas jaminan kecelakaan kerja dari BPJS
Tenaga kerja berupa penggantian biaya yang meliputi :
a. Biaya pengangkutan tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja ke Rumah Sakit dan
atau kerumahnya, termasuk biaya pertolongan pertama pada kecelakaan;
b. Biaya pemeriksaan, pengobatan, dan atau perawatan selama di Rumah Sakit, termasuk
rawat jalan;
c. Biaya rehabilitasi berupa alat bantu (Orthese) dan atau alat ganti (prothese) bagi tenaga
kerja yang anggota badannya hilang atau tidak berfungsi akibat kecelakaan kerja.
Selain penggantian biaya sebagaimana dimaksud diatas, kepada karyawan yang tertimpa
kecelakaan kerja diberikan juga santunan dari Jamsostek berupa uang yang meliputi :
a. Santunan sementara tidak mampu bekerja.
b. Santunan cacat sebagian untuk selama-lamanya
c. Santunan cacat total untuk selama-lamanya, baik fisik maupun mental
d. Santunan kematian.

ii. Jaminan Kematian


Jaminan kematian dari BPJS Tenaga Kerja dibayar sekaligus kepada janda atau duda atau
anak dan meliputi:
a. Santuan kematian sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan
b. Biaya pemakaman sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah)

iii. Jaminan Hari Tua dari BPJS Tenaga Kerja


a. Besarnya jaminan hari tua adalah keseluruhan iuran yang telah disetor, beserta hasil
pengembangannya.
b. Jaminan hari tua dibayar kepada karyawan yang telah mencapai usia 55 (lima puluh lima)
tahun atau cacat total untuk selama-lamanya.

j. Medical Cek Up Karyawan


Kinerja dari pekerja merupakan resultante dari 3 komponen kesehatannya, yaitu kapasitas kerja,
beban kerja dan lingkungan kerja yang dapat merupakan beban tambahan pada pekerja. Bila ke 3
komponen tersebut serasi, maka dapat dicapai suatu derajat kesehatan yang optimal dan peningkatan
produktivitas. Sebaliknya bila terdapat ketidak sesuaian dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja
berupa penyakit ataupun kecelakaan akibat kerja yang dapat menurunkan produktivitas
 Kapasitas Kerja

17
Kualitas sumberdaya manusia di Indonesia masih sangat rendah, hal ini tercermin dalam
pendidikan pencari kerja. Studi menunjukkan 30-49 % angkatan kerja kurang kalori dan protein, 30
% menderita anemia gizi dan 35 % kekurangan besi tanpa anemia.
 Beban Kerja
Pelayanan rumah sakit menuntut adanya pola kerja bergilir / tugas jaga malam. Tenaga yang
bertugas jaga malam dapat mengalami kelelahan yang meningkat akibat terjadinya perubahan
bioritmik.
 Lingkungan Kerja
Lingkungan kegiatan rumah sakit dapat mempengaruhi kesehatan kerja dalam 2 bentuk yaitu
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Pekerja RS adalah pekerja dilingkungan RS terdiri dari :


a. Tenaga Medis :
- Dokter
- Perawat
- Bidan
b. Tenaga non medis :
- Insinyur
- Teknisi
- Apoteker
- Asisten apoteker
- Ahli gizi
- Fisiotherapi
- Penata Anasthesi
- Penata Rontgen
- Analis Kesehatan
- Tenaga Administrasi
Semua pekerja rumah sakit sebelum diterima sebagai calon karyawan akan menjalani tes
kesehatan untuk mengetahui sejauh mana kondisi kesehatan calon karyawan tersebut. Tes
kesehatan tersebut meliputi :
1. Pemeriksaan fisik /tanda – tanda vital (tekanan darah, suhu, berat badan, dll)
2. Pemeriksaan thorax
3. Pemeriksaan HbSAg
4. Psikotest

Apabila pada hasil pemeriksaan terdapat adanya kelainan akibat suatu penyakit maka
karyawan tersebut tidak dapat diterima sebagi calon karyawan. Adapun standar untuk pemeriksaan
kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Calon karyawan tidak terindikasi penyakit TBC
2. Calon karyawan tidak terindikasi penyakit Hepatitis
3. Hasil psikotets personality calon karyawan sesuai dengan unit kerja tempat karyawan
tersebut akan berdinas

Untuk pemeriksaan Medical cek Up Karyawan diberlakukan pada tenaga kerja yang
beresiko terpapar zat – zat berbahaya atau kuman penyakit akibat memberikan pelayanan
kesehatan. Apabila pada hasil pemeriksaan Medical Cek up terdapat indikasi karyawan terkena
Penyakit Akibat Kerja maka diberikan penangangan secara tepat dan cepat dengan berkoordinasi
pada Panitia Kesehatan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit.

k. Pendidikan dan Pengembangan Karyawan

1. Tujuan
Untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja karyawan secara optimal dan perkembangan karir
karyawan, maka perusahaan akan memberi kesempatan kepada karyawan yang berpotensi untuk
mendapatkan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan :
a. Perkembangan produk perusahaan, usaha atau organisasi perusahaan.
b. Lowongan atau pemindahan tugas.
2. Waktu
a. Pendidikan/ pelatihan karyawan harus dilakukan diluar jam kerja, kecuali untuk jenis pelatihan on-
job training.
b. Pendidikan/ pelatihan karyawan tidak diperhitungkan sebagai jam kerja di perusahaan, kecuali on-
job training, atau karena sesuatu hal terpaksa diadakan di jam kerja karyawan.
3. Kewajiban atasan terhadap bawahannya

18
a. Atasan karyawan dan departemen pengembangan dan pengawasan SDM berkewajiban untuk
memantau dan mengevaluasi kinerja karyawan untuk menentukan jenis pendidikan dan atau
pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan, serta
kualitas dan produktifitas kerja karyawan.
b. Atasan karyawan berkewajiban untuk menjadi tenaga pendidik dan pelatih.
c. Modul pendidikan dan atau pelatihan bagi pengembangan karyawan disesuaikan dengan
kebutuhan unit kerja dimana karyawan tersebut berada, dimana jenis modul dan pelaksanaan
pendidikan dan atau pelatihan harus dibuat atau mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Departemen Pengembangan dan Pengawasan SDM.
4. Kewajiban karyawan untuk mengikuti diklat
a. Setiap karyawan wajib untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang telah ditetapkan dan
disediakan oleh perusahaan.
b. Bagi karyawan yang telah dikukuhkan untuk mengikuti pendidikan/ pelatihan dan tidak dapat hadir,
harus memberikan alasan tertulis yang disahkan oleh atasannya. Karyawan yang lalai
melaksanakan hal tersebut dapat diberi surat peringatan I (pertama) dan dikenakan sangsi
administratif.
5. Syarat dan ketentuan.
Untuk mengikuti pendidikan / pelatihan, setiap karyawan wajib memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
a. Tujuan pendidikan & pelatihan sesuai dengan kebutuhan perusahaan
b. Prestasi kerja
c. Masa kerja minimal 3 tahun
d. Usia dengan memperhatikan kecukupan waktu pasca pendidikan untuk mengabdikan keahliannya
bagi kepentingan perusahaan
e. Menyerahkan seluruh materi pendidikan kepada Departemen Pengembangan dan Pengawasan
SDM.
f. Mengajar dan mengalihkan pengetahuan (transfer knowledge) kepada karyawan yang ditunjuk
perusahaan.

Bagi karyawan yang mengikuti diklat, jika :


- Waktu kerjanya kurang dari waktu kerja standar perusahaan, maka upah karyawan yang
bersangkutan akan dibayar secara proporsional, atau mendapatkan upah penuh atas persetujuan
perusahaan.
- Menurut penilaian perusahaan pekerjaannya menjadi terganggu, maka perusahaan dapat
melakukan pemindahan tugas atau demosi dan menyesuaikan upah sesuai dengan tugas dan
posisi yang baru, atau kepada karyawan yang bersangkutan dapat diberi ijin meninggalkan
pekerjaan tanpa mendapatkan upah selama menjalankan masa pendidikan.

Pendidikan dan Pelatihan dilakukan sebagai sarana untuk menunjang karir/pekerjaan dari karyawan di
unit kerja. Pendidikan dan pelatihan tersebut diatur oleh ketentuan yang berlaku dan setiap peserta
yang dikirim untuk pelatihan diajukan oleh Manajer perunit kerja(lampiran ).

l. Kedisiplinan Karyawan
1. Tujuan dari tindakan kedisiplinan adalah agar :
a. Setiap karyawan mewujudkan kewajiban dan tanggung jawabnya, mengerti apa yang harus dan
tidak seharusnya dikerjakan satu dan lain sesuai ketentuan perusahaan dan norma-norma yang
berlaku di masyarakat, termasuk apa yang benar dihati nurani.
b. Terciptanya budaya kerja yang selaras dengan Nilai Royal Progress.
c. Mayoritas karyawan yang alam dan kepribadian baik jangan sampai terpengaruh oleh minoritas
karyawan yang alam dan kepribadiannya nakal, vokal dan jahat. (sikap malas tapi mau dapat
banyak atau serakah. Hal ini, cenderung membuat dirinya menjadi penjahat dan membuat
hidupnya yang bersifat sementara ini sirna). Sedangkan bagi karyawan yang nakal, vokal dan
jahat, diberi kesempatan untuk instropeksi dan memperbaiki sikap dan perilakunya sampai
dengan batas waktu tertentu, atau diambil langkah-langkah lain yang diperlukan sesuai dengan
bobot pelanggarannya.
2. Setiap pimpinan, yaitu mulai dari jabatan Wakil Kepala Urusan sampai dengan Ketua Badan
Pengurus, berwenang, berkewajiban dan bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan
kedisiplinan bagi setiap karyawan dibawah pimpinannya yang telah melakukan pelanggaran Tata
Tertib yang berlaku di Perusahaan atau norma-norma yang berlaku di masyarakat.
3. Pengenaan tindakan disiplin didasarkan pada :
a. Jenis dan besar kecilnya masing-masing pelanggaran.
b. Frekwensi pelanggaran.
c. Unsur-unsur kesengajaan.
4. Jenis tindakan kedisiplinan adalah :
a. Peringatan/ teguran lisan.
Teguran ini diberikan apabila karyawan tidak mengikuti aturan-aturan kerja dan atau melanggar
tata tertib perusahaan, yang dilakukan tidak berulang kali. Teguran lisan hanya dilakukan bagi jenis

19
pelanggaran ringan dan sedang sebanyak maksimal 2 (dua) kali, dan lebih dari itu wajib diberikan
Surat Peringatan.
b. Surat Peringatan.
Surat Peringatan adalah surat resmi yang dikeluarkan oleh Kasi SDM Perusahaan karena adanya
tindakan atau perbuatan yang melanggar tata tertib atau peraturan yang berlaku, atau karena
diabaikannya teguran lisan.
Surat Peringatan tersebut terdiri dari :
 Surat Peringatan Pertama.
 Surat Peringatan Kedua.
 Surat Peringatan Ketiga.
Pemberian surat peringatan ini tidak harus dilakukan secara bertahap, akan tetapi disesuaikan
dengan jenis dan bobot pelanggaran sesuai dengan Pasal 37 PKB ini.
Setiap surat peringatan harus melalui Kasi SDM Perusahaan.
Kasi SDM Perusahaan berwenang, berkewajiban dan bertanggung jawab untuk membuat,
menanda tangani dan menyampaikan surat peringatan kepada setiap karyawan yang melakukan
pelanggaran Tata Tertib. Setiap surat peringatan dibuat oleh Kasi SDM Perusahaan harus
berdasarkan hasil pengamatannya sendiri atau perintah dari atasannya atau usulan tertulis dari
pimpinan karyawan yang bersangkutan. Selanjutnya karyawan yang bersangkutan wajib menerima
dan menanda tangani surat teguran tersebut.
c. Skorsing.
Skorsing adalah pembebasan tugas sementara.
Skorsing dapat dikenakan kepada karyawan yang melakukan pelanggaran berat atau melakukan
pelanggaran setelah mendapat teguran, surat peringatan atau tindakan yang merugikan
Perusahaan.
Jangka waktu skorsing paling lama 1 (satu) bulan.
d. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Pemutusan Hubungan Kerja dapat dilakukan oleh perusahaan, sanksi atas pelanggaran berat yang
dilakukan karyawan.
Dilihat dari tindakan pelanggarannya yang dilakukan oleh karyawan, maka tindakan PHK dapat
dibagi dalam 2 kategori :
1. Pelanggaran yang tidak termasuk dalam wilayah hukum pidana, maka akan ditempuh prosedur
PHK sesuai dengan PKB.
2. Pelanggaran yang termasuk wilayah hukum pidana, maka dapat ditempuh prosedur PHK
sesuai dengan PKB dan prosedur hukum pidana yang berlaku secara paralel.
e. Wewenang melakukan tindakan PHK.
PHK terhadap jabatan Kepala Seksi dan keatas yang dilakukan oleh Kasi SDM harus disetujui atas
persetujuan Badan Pengurus terlebih dahulu, sedangkan PHK terhadap setiap karyawan
Perusahaan lainnya harus atas persetujuan Direksi perusahaan terlebih dahulu.

m. Sistem File Karyawan


Semua file yang berhubungan dengan karyawan disimpan oleh SDM dan bersifat rahasia. File
karyawan tersebut tidak boleh dipinjam atau dipindah tangan oleh pihak lain kecuali oleh staf SDM yang
berwenang.
Pengecekan file calon karyawan dilaksanakan pada tahap awal sebelum menjalani proses
rekruitmen. Setelah menjalani proses rekruitmen dan dinyatakan karyawan tersebut diterima maka
dilakukan proses verifikasi data. Proses verifikasi data dilaksanakan beradasarkan pendidikan terakhir dan
surat referensi kerja calon karyawan yang bersangkutan. Setelah proses kelulusan sudah dilaksanakan
pada calon karyawan tersebut maka dilakukan kredensial berdasarkan standar kompetensi calon tersebut,
yang kemudian disyahkan dengan adanya Surat Penugasan Karyawan utnuk ditempatkan pada unit kerja
sesuai dengan satandar kompeteni yang dimilik karyawan tersebut.
File Karyawan harus ditinjau ulang setiap 2 (dua) tahun sekali, untuk memastikan data-data yang
dimiliki RS adalah data terbaru. File karyawan minimal harus berisi :
- Kualifikasi staf
- Uraian tugas staf
- Riwayat pekerjaan staf
- Hasil evaluasi kinerja staf
- Catatan pendidikan in-service yang diikuti

Dengan adanya proses rekruitmen dan pengunduran diri karyawan serta banyaknya dokumen
yang berhubungan dengan karyawan makin bertambah dan memerlukan tempat penyimpanan yang lebih
luas. Sehingga untuk efisiensi dan utilitas ruangan yang ada maka ada proses retensi/pemusnahan
dokumen atau berkas karyawan setiap 10 (sepuluh) tahun sekali yang disertai dengan berita acara.

20
3. HUBUNGAN PELAYANAN UNIT SDM RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR.

HUBUNGAN PELAYANAN UNIT SDM


RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR

UNIT SDM

INTERN EKSTERN

KEUANGAN BPJS Tenaga Kerja

DEPNAKER
UMUM
BPJS Kesehatan
INSTALASI GIZI
Dinas Kesehatan
YANMED

IGD

IRJ

IRNA

ADM UMUM
JANG. MEDIS

21
BAB V
LOGISTIK

1. KEBUTUHAN ALAT TULIS KANTOR


Pemenuhan akan kebutuhan alat tulis ataupun cetakan dapat diperoleh dari Logistik Umum,
dengan menggunakan form yang tersedia yaitu Form Permintaan Barang. Permintaan barang untuk Unit
SDM dan Unit Diklat harus dipisahkan sehingga pengontrolan untuk hal tersebut mudah.
Pemenuhan akan kebutuhan alat tulis ataupun cetakan dapat diperoleh dari Logistik Umum,
dengan menggunakan form yang tersedia yaitu Form Permintaan Barang. Permintaan barang dilakukan
berdasarkan ketentuan yang ada yaitu pada hari Selasa dan Jumat.
Jikalau ada permintaan barang ataupun percetakan yang melebihi dari Rp. 1.000.0000,- (satu juta
rupiah) harus melalui persetujuan Direktur Umum dan Keuangan.
Selain itu untuk permintaan barang diluar keperluan sehari – hari seperti seragam dan sepatu untuk
karyawan harus langsung ke pembelian sehingga dapat langsung di realisasikan sesuai dengan jumlah
permintaan yang ada.

2. KONSUMSI
Pemenuhan akan kebutuhan konsumsi khususnya untuk pegawai baru dapat diperoleh dari
Instalasi Gizi, dengan menggunakan form yang tersedia yaitu Form Permintaan Konsumsi. Permintaan
konsumsi untuk Unit SDM dilakukan berdasarkan masuknya pegawai baru setelah menjalani proses seleksi.
Pemenuhan akan kebutuhan konsumsi untuk pelatihan dapat diperoleh dari Instalasi Gizi, dengan
menggunakan form yang tersedia yaitu Form Permintaan Snack dengan disertai jadwal dan jumlah peserta
untuk Unit Diklat. Jikalau ada permintaan snack harus melalui persetujuan Direktur Umum dan Keuangan.
Selain itu jika ada kunjungan dari pihak luar berupa studi banding yang memerlukan adanya
konsumsi juga menggunakan form yang tersedia yaitu Form Permintaan Snack dengan disertai keterangan
berupa harga jual untuk pihak luar yang sebelumya sudah didiskusikan dan dikoordinasikan pada Manajer
Keuangan dan Kepala Instlasi Gizi.

3. PROSEDUR PERMINTAAN PERMINTAAN KE LOGISTIK UMUM


Prosedur permintaan ke logistik umum adalah suatu permintaan alat tulis kantor yang akan digunakan
untuk pelayanan pada karyawan dan dibuat oleh petugas yang sedang bertugas, serta diserahkan kebagian
logistik umum untuk didapatkan penggantinya.
Adapun prosedurnya sebagai berikut :
- Petugas mencatat keperluan alat tulis kantor yang sudah digunakan atau yang dibutuhkan untuk
pelayanan terhadap karyawan pada formulir permintaan rangkap 2 (putih dan kuning)
- Formulir tersebut diberikan pada petugas logistik umum untuk dilakukan pendataan. Sebagai bukti
pengambilan maka formulir yang berwarna putih diserahkan ke logistik umum untuk pengambilan
barang yang sudah digunakan atau yang sedang dibutuhkjan dan formulir berwarna kuning disimpan
sebagai arsip

4. PERMINTAAN KE INSTALASI GIZI


Prosedur permintaan ke Instalasi Gizi adalah suatu permintaan konsumsi sebagai konsumsi untuk
pelayanan pada saat adanya pelatihan atau training dan rapat, dan dibuat oleh petugas yang sedang
bertugas, serta diserahkan kebagian Instalasi Gizi untuk dapat diberikan konsumsi sesuai permintaan dan
standar yang telah ditetapkan.
Adapun prosedurnya sebagai berikut :
- Petugas mencatat keperluan konsumsi yang diperlukan untuk pelatihan atau training dan rapat pada
formulir permintaan rangkap 2
- Formulir tersebut diberikan pada petugas Instalasi Gizi untuk dilakukan pendataan. Sebagai bukti
pengambilan maka formulir yang berwarna putih asli diserahkan ke Instalasi Gizi untuk pengambilan
konsumsi yang diperlukan dan formulir copy disimpan sebagai arsip

22
BAB VI
PENDELEGASIAN KEWENANGAN / TRANSFER TANGGUNG JAWAB

Transfer tanggung jawab merupakan alih tanggung jawab dari petugas yang satu kepada petugas yang lain,
dimana tanggung jawab itu berada diluar wilayah tanggung jawab yang biasa dari petugas tersebut.

Pendelegasian wewenang di Rumah Sakit Hikmah Makassar adalah :


1. Transfer antar DPJP apabila terjadi alih rawat atau rawat gabung.
2. Transfer tanggung jawab dari apoteker ke perawat dalam memberikan obat kepada pasien.
3. Transfer tanggung jawab dari dokter kepada dokter ruangan dalam penulisan resume medis pasien.
4. Transfer tanggung jawabDPJP kepada dokter ruangan dalam pemberian edukasi kepada pasien.

23
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. KESELAMATAN KERJA
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan bagian dari kegiatan yang berkaitan erat dengan
kejadian yang disebabkan akaibat kelalaian petugas yang dapat mengakibatkan penyakit akibat kerja atau
kecelakaan kerja.
Kondisi yang dapat mengurangi bahaya dan terjadinya kecelakaan dalam proses pelayanan terhadap
karyawan ataupun penyelenggaraan pelatihan dikarenakan pekerjaan yang terorganisir dengan baik,
dikerjakan sesuai dengan prosedur, tempat kerja yang aman dan terjamin kebersihannya serta istirahat yang
cukup.
Kecelakaan kerja tidak terjadi dengan sendirinya, biasanya terjadi dengan tiba-tiba dan tidak
direncanakan sehingga menyebabkan kerusakan pada peralatan maupun dapat melukai petugas.

B. PENGERTIAN
Keselamatan Kerja (Safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus diterapkan dalam
rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan kerja petugas ataupun kelalaian dan
kesengajaan.

C. TUJUAN
Menurut Undang-Undang Keselamatan Kerja tahun 1970, Syarat-syarat keselamatan kerja meliputi
seluruh aspek pekerjaan yang berbahaya, dengan tujuan :
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
3. Mencegah dan mengurangi bahaya ledakan.
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian lain yang
berbahaya.
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan.
6. Memberi perlindungan pada pekerja.
7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap,
uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik/psikis, keracunan, infeksi dan
penularan.
9. Menyelenggaraan penyegaran udara yang cukup.
10. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
11. Memperoleh kebersihan antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya.

D. PRINSIP KESELAMATAN KERJA


Prinsip keselamatan kerja di Unit SDM adalah :
1. Pengendalian Teknis, mencangkup :
 Letak, bentuk dan konstruksi alat sesuai dengan kegiatan dan memenuhi syarat yang telah
ditentukan.
 Ruangan harus cukup luas, denah sesuai dengan arus kerja dan ruangan dibuat dari bahan-
bahan atau konstruksi yang memenuhi syarat.
 Perlengkapan alat kecil yang cukup disertai tempat penyimpanan yang praktis.
 Penerangan dan ventilasi yang cukup memenuhi syarat.
2. Adanya pengawasan kerja yang dilakukan oleh penanggungjawab dan terciptanya kebiasaan
kerja yang baik oleh pegawai.
3. Pekerjaan yang ditugaskan hendaknya sesuai dengan kemampuan kerja dari pegawai.
4. Volume kerja yang dibebankan sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan.
5. Perawatan pada peralatan dilakukan secara kontinyu sehingga peralatan tetap dalam kondisi yang
layak.
6. Adanya pelatihan mengenai keselamatan kerja bagi pegawai.
7. Adanya fasilitas pelindung dan peralatan pertolongan pertama yang cukup.

24
8. Adanya petunjuk penggunaan peralatan keselamatan kerja.

E. PROSEDUR KESELAMATAN KERJA


1. Ruang Pelayanan Karyawan
Keamanan kerja di ruang pelayanan karyawan ini terlaksana apabila sesuai prosedur kerja sbb:
 Menggunakan alat kaki/sepatu agar tidak tersengat listik/bagian dari alat yang tajam (isi streples,
paku pauing).
 Barang yang berat selalu ditempatkan di bagian bawah dan angkatlah dengan alat pengangkut
yang tersedia untuk barang tersebut.
 Semua peralatan listrik yang tidak dipergunakan termasuk lampu harus dimatikan bila tidak
diperlukan.
 Semua kabel – kabel harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak melukai, tidak membuat
tersandung, tidak membuat tersengat petugas ataupun karyawan yang lain.
 Tidak mengangkat barang berat, bila tidak sesuai dengan kemampuan.
 Tidak mengangkat barang dalam jumlah besar yang dapat membahayakan badan dan kualitas
barang.
 Menyimpan file/seragam milik karyawan pada lemari yang telah disediakan dengan cara menutup
secara perlahan – lahan, sehingga jari tangan tidak terjepit lemari.
 Membersihkan bahan yang tumpah atau keadaan lantai yang licin akibat pekerjaan rutin
pemeliharaan sarana RS (pemberihan AC).
 Tersedia alat pemadam kebakaran yang berfungsi baik di tempat yang mudah dijangkau.

2. Ruang Rapat
Keamanan kerja di ruang rapat ini terlaksana apabila sesuai prosedur kerja sbb:
 Menggunakan alat kaki/sepatu agar tidak tersengat listik/bagian dari alat yang tajam (isi streples,
paku payung).
 Barang yang berat selalu ditempatkan di bagian bawah dan angkatlah dengan alat pengangkut
yang tersedia untuk barang tersebut.
 Semua peralatan listrik yang tidak dipergunakan termasuk lampu harus dimatikan bila tidak
diperlukan.

 Semua kabel – kabel harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak melukai, tidak membuat
tersandung, tidak membuat tersengat petugas ataupun karyawan yang lain.

 Tidak mengangkat barang berat, bila tidak sesuai dengan kemampuan.


 Tidak mengangkat barang dalam jumlah besar yang dapat membahayakan badan dan kualitas
barang.
 Membersihkan bahan yang tumpah atau keadaan lantai yang licin akibat pekerjaan rutin
pemeliharaan sarana RS (pemberihan AC).
 Tersedia alat pemadam kebakaran yang berfungsi baik di tempat yang mudah dijangkau.

3. Ruang Penyelenggaraan Pelatihan dan Perpustakaan


Keamanan kerja di ruang penyelenggaraan ini terlaksana apabila sesuai prosedur kerja sbb:
 Menggunakan alat kaki/sepatu agar tidak tersengat listik/bagian dari alat yang tajam (isi streples,
paku payung).
 Barang yang berat selalu ditempatkan di bagian bawah dan angkatlah dengan alat pengangkut
yang tersedia untuk barang tersebut.
 Semua peralatan listrik yang tidak dipergunakan termasuk lampu harus dimatikan bila tidak
diperlukan.
 Semua kabel – kabel harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak melukai, tidak membuat
tersandung, tidak membuat tersengat petugas ataupun karyawan yang lain.
 Tidak mengangkat barang berat, bila tidak sesuai dengan kemampuan.
 Tidak mengangkat barang dalam jumlah besar yang dapat membahayakan badan dan kualitas
barang.
 Meletakkan sarana untuk pelatihan dengan teratur dan rapi (Laptop, LCD dilemari)
 Menyusun kursi yang tidak terpakai untuk pelatihan dengan tidak terlalu tinggi sehingga tidak
menimpa orang yang lewat.
 Menyimpan buku – buku perpustakaan pada lemari yang telah disediakan dengan cara menutup
secara perlahan – lahan, sehingga jari tangan tidak terjepit lemari.
 Membersihkan konsumsi (makanan atau minuman) yang tumpah di meja ataupun di lantai
sehingga lantai dalam kondisi bersih dan tidak licin.
 Tersedia alat pemadam kebakaran yang berfungsi baik di tempat yang mudah dijangkau.

4. Ruang Sekretariat
Keamanan kerja di ruang sekretariat ini terlaksana apabila sesuai prosedur kerja sbb:
 Menggunakan alat kaki/sepatu agar tidak tersengat listik/bagian dari alat yang tajam (isi streples,
paku payung).

25
 Barang yang berat selalu ditempatkan di bagian bawah dan angkatlah dengan alat pengangkut
yang tersedia untuk barang tersebut.
 Semua peralatan listrik yang tidak dipergunakan termasuk lampu harus dimatikan bila tidak
diperlukan.
 Semua kabel – kabel harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak melukai, tidak membuat
tersandung, tidak membuat tersengat petugas ataupun karyawan yang lain.
 Tidak mengangkat barang berat, bila tidak sesuai dengan kemampuan.
 Tidak mengangkat barang dalam jumlah besar yang dapat membahayakan badan dan kualitas
barang.
 Membersihkan bahan yang tumpah atau keadaan lantai yang licin akibat pekerjaan rutin
pemeliharaan sarana RS (pemberihan AC).
 Tersedia alat pemadam kebakaran yang berfungsi baik di tempat yang mudah dijangkau.

26
BAB VIII
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU

A. PENGERTIAN PENGAWASAN
Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang mengusahakan agar pekerjaan terlaksana sesuai dengan
standar, pedoman, rencana, instruksi, peraturan serta hasil yang telah ditetapkan sebelumnya agar mencapai
tujuan yang diharapkan.
Pengawasan terhadap pelayanan karyawan harus selalu dikomunikasikan pada Manajer perunit kerja,
terutama masalah Cuti/Izin serta absensi sehingga Unit SDM dapat menjalankan pelayanan tersebut sesuai
dengan peraturan yang berlaku.

PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu merupakan suatu kegiatan yang mengusahakan agar pekerjaan yang terlaksana sesuai
dengan standar, pedoman, rencana, instruksi, peraturan serta hasil yang ditetapkan sebelumnya agar tidak
terdapat keterlambatan dalam pelayanan .
Pengendalian dalam memberikan gaji/upah dan bonus untuk karyawan harus terus dilakukan sehingga
karyawan dapat mendapatkan haknya sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Adapun standar pelayanan
sebagai berikut :
1. Pembagian Gaji/upah setiap bulannya paling lambat tanggal 27.
2. Pembagian bonus intensif setiap 3 bulan sekali per tanggal 15.
3. Pembagian THR dilakukan paling lambat 2 minggu sebelum hari raya.
Pengendalian terhadap pelaksanaan pendidikan dan pelatihan harus selalu dikomunikasikan terhadap
Manajer perunit kerja sehingga Unit Diklat dapat mengontrol proses pelaksanaan serta peserta pelatihan
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

B. TUJUAN
1. Umum
Sebagai dasar acuan dalam melaksanakan dan meningkatkan mutu pelayanan unit SDM di Rumah Sakit
Hikmah Makassar
2. Khusus
a. Tersusunnya system monitoring pelayanan Unit SDM melalui indikator mutu pelayanan
b. Mengetahui cara – cara /langkah – langkah dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Unit SDM
c. Peningkatan mutu pelayanan Unit SDM dapat dilakukan secara paripurna dan berkesinambungan serta
efisien dan efektif

C. MANFAAT
Adapun manfaat adanya pengawasan dan pengendalian mutu adalah sebagi berikut :
1. Untuk meningkatkan pelayanan Unit SDM Rumah Sakit Hikmah Makassar
2. Untuk mencegah dan menghindari masalah – masalah yang berkaitan dengan pelayanan Unit SDM
sebagai support pelayanan kesehatan seperti : komplain karyawan

D. SASARAN, WAKTU DAN PETUGAS PELAKSANAAN


Adapun sasarannya pengawasan dan pengendalaian mutu adalah :
1. Semua petugas Unit SDM
2. Karyawan
Waktu pelaksanaannya dilaksanakan setiap bulan
Petugas pelaksana dilaksanakan oleh tim pengendali mutu pelayanan yang ditunjuk oleh SK Direktur

E. LANGKAH - LANGKAH
Dalam rangka upaya peningkatan mutu pelayanan unit umum maka perlu ditetapkan langkah – langkah
kegiatan sebagai berikut :

27
1. Bidang Mutu Unit SDM mempunyai tugas menyusun rencana program penilaian mutu pelayanan Unit
SDM selama periode tertentu menyusun kriteria sebagai indikator pelayanan mutu pelayanan Unit SDM,
melaksanakan monitoring dan evaluasi dari suatu penilaian yang dilaksanakan
2. Bentuk kegiatan dari bidang mutu Unit SDM yaitu melaksanakan pengelolaan mutu kinerja pelayanan
Unit SDM

Manajemen penggunaan sumber daya


Jumlah jam pelatihan per karyawan per tahun*

UNIT KERJA : Bagian HRD


RUANG LINGKUP : Manajemen Penggunaan Sumber Daya
NAMA INDIKATOR : Pengembangan SDM Rumah Sakit
DASAR PEMIKIRAN : Staf yang memperoleh pelatihan lebih banyak dari segi waktu diharapkan akan
lebih profesional
TUJUAN : Mengetahui kepedulian manajemen terhadap pengembangan/pemberdayaan
sumber daya manusia di rumah sakit
DEFINISI INDIKATOR : Jumlah jam pelatihan per karyawan per tahun
KRITERIA
Inklusi : Pengertian pelatihan dimaksud adalah semua pelatihan baik di dalam (on the
job training) maupun diluar (off the job training) rumah sakit.
-
Eksklusi :
PEMBILANG (Numerator) : Jumlah jam pelatihan karyawan secara kumulatif dalam setahun
PENYEBUT : Jumlah karyawan
(Denominator)
STANDARD : 20 jam/karyawan/tahun
PENANGGUNG JAWAB : Manajer HRD
PERIODE ANALISIS : Setiap tahun
KETERANGAN : Data diperoleh dari bagian pengembangan, pendidikan dan pelatihan rumah
sakit

3. Kegiatan dilakukan 1 bulan sekali :


Studi dokumentasi untuk evaluasi kelengkapan dokumen pelaporan
Unit SDM :
Melalui Laporan Tahuanan
Unit Diklat :
Melalui Laporan Tahuanan
Ketepatan waktu laporan dari unit kerja
UNIT KERJA : Seluruh unit kerja
RUANG LINGKUP : Keterlambatan pengumpulan laporan bulanan untuk setiap unit
NAMA INDIKATOR : Angka keterlambatan pengumpulan laporan bulanan > tangga 10
DASAR PEMIKIRAN : Laporan bulanan harus diberikan kepada direktur sebelum tanggal
10.
TUJUAN : Mengetahui kepatuhan unit dalam memberikan laporan bulanan
sebagai bentuk penilaian kinerja setiap unit
DEFINISI INDIKATOR : Angka keterlambatan pengumpulan laporan bulanan unit > tangga 10
KRITERIA
Inklusi : Seluruh laporan bulanan dari setiap unit kerja
Eksklusi : Laporan kepanitiaan
TIPE INDIKATOR : Rate Based
PEMBILANG (Numerator) : Jumlah laporan bulanan yang terlambat diberikan pada periode waktu
tertentu
PENYEBUT (Denominator) : Jumlah seluruh laporan bulanan unit dalam waktu yang sama
STANDARD : 0%
PENANGGUNG JAWAB : Sekretariat
PERIODE ANALISIS : Setiap bulan
KETERANGAN : Indikator 2018

28
4. Hasil pengendalian mutu pelayanan Unit SDM dilaporkan pada panitia mutu pelayanan

BAB IX
PENUTUP

Dengan adanya Sumber Daya Manusia yang telah diberikan pelayanan baik terhadap hak dan
kewajibannya juga untuk menunjang karir atau pekerjaan yang dilakukan maka akan terkumpul sebuah Sistem
Infomasi Sumber Daya Manusia dimana didalamnya terdapat suatu prosedur sistematik pengumpulan, penyimpanan,
pemeliharaan dan perolehan semua data – data tentang semua karyawan.
Selain itu untuk Perencanaan Sumber Daya Manusia akan terus berorginisir dengan baik sehingga jika
terjadi permintaan ataupun penambahan karyawan perunit kerja sudah tersedia Sumber Daya Manusia yang
berkualitas sesuai dengan standar perunit kerja yang ada di rumah sakit.
Adapun suplai Sumber Daya Manusia dapat berasal dari internal dan eksternal. Suplai internal berasal dari
karyawan yang sudah ada saat ini, karyawan yang dapat dipromosikan, dipindahkan atau didemosikan untuk
memenuhi kebutuhan. Sedangkan untuk suplai eksternal adalah dari orang yang melamar pekerjaan.
Personalia sebagai badan kepegawaian harus terus selalu memperbaharui sistem dan selalu melakukan
estimasi kebutuhan tenaga yang ada untuk mendukung semua proses pelayanan di rumah sakit. Sehingga proses
pelayanan terhadap customer dapat berjalan dengan baik dan lancar.

29

Anda mungkin juga menyukai