Anda di halaman 1dari 14

PANGKALAN TNI AL SABANG

RUMKITAL J. LILIPORY

PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT TNI AL J. LILIPORY SABANG


(HOSPITAL BYLAWS)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Umum
Rumah Sakit TNI Angkatan Laut J.Lilipory Sabang dahulunya adalah
tempat perawatan sementara (TPS) yang didirikan pada tanggal 12 Desember
1950. Perubahan status TPS menjadi Rumah Sakit terjadi pada tahun 1978.
berdasarkan Skep Menhankam/Pangab nomor : 226 / II / 1977 pada tanggal 25
februari 1977 tentang penentuan tingkat Rumah Sakit ABRI. Sejak saat itu
Rumkital tingkat IV Sabang telah terdaftar secara resmi di Depkes RI sebagai
salah satu unit pelayanan kesehatan pulau Weh. Dalam buku Daftar Rumah
Sakit di Indonesia dan dalam buku Pedoman sistem Pelaporan Rumah Sakit di
Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktur Jendral Pelayanan kesehatan Depkes
RI tahun 1979, sesuai dengan klasifikasinya sebagai Rumah Sakit tingkat IV
dengan kapasitas 30 tempat tidur.
Pada tanggal 29 Maret 2007, Rumkital Sabang berganti nama
menjadi Rumkital J. Lilipory Sabang yang diresmikan oleh Komandan Lantamal I
Laksamana Pertama TNI Sadiman SE. “J. LILIPORY“ ini diambil dari nama
mantan kepala Tempat Perawatan Sementara Pangakalan TNI AL di Sabang
pada tahun 1951-1956 dengan pangkat terakhir Pembantu Letnan Satu, beliau
merupakan peletak dasar berdirinya Rumkital Sabang

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud. Peraturan ini dimaksudkan agar dapat digunakan sebagai


pedoman dalam melaksanakan tugas, wewenang, hubungan fungsional
dan tanggung jawab antara pemilik atau yang mewakili (Badan
Pengampu/Governing Board), dengan Kepala Rumah Sakit dan Kepala
Lembaga Kesehatan dan Staf Medis.

b. Tujuan. Peraturan ini disusun sebagai pedoman agar dapat menjadi


perangkat hukum internal dalam pengelolaan staf medis dan mencegah
atau menyelesaikan konflik antara lembaga-lembaga fungsional atau
kelompok-kelompok profesi yang bekerja di Rumah Sakit serta memberi
kepastian dan perlindungan hukum bagi pasien agar hak-haknya
dihormati dan akan mendapatkan layanan yang profesional dan bermutu
tinggi.

3. Ruang Lingkup. Ruang lingkup ini meliputi peraturan internal Rumah


sakit dan lembaga kesehatan TNI Angkatan Laut dengan tata urutan sebagai
berikut:

a. Bab I Pendahuluan.

b. Bab II Manfaat Peraturan Internal Rumah Sakit dan Lembaga


Kesehatan.

d. Bab III Badan Pengampu TNI Angkatan Laut.

e. Bab IV Kepala Rumah Sakit dan Kepala Lembaga Kesehatan TNI


Angkatan Laut.

f. Bab V Staf Medis.

g. Bab VI Penutup.

4. Dasar
a. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan lembaran Negara
Nomor 3495).

b. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek


Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, tambahan
Lembaran Negara Nomor 4431).

c. Peraturan Menteri Kesehatan RI 159.b/Menkes/SK/XII/1999


tanggal tentang Rumah Sakit.

d. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002


tanggal 21 Juni 2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit
(Hospital Bylaws).
e. Instruksi Pangab Nomor Ins/09/P/XII/1984 tanggal 22 Desember
1984 tentang Pelaksanaan Keputusan Menhankam Nomor
Kep/12/M/XII/1984 tentang Pokok-Pokok Pembinaan Kesehatan dalam
mendukung Hankamneg.

f. Keputusan Kasal Nomor Kep/28/VII/1997 tanggal 31 Juli 1997


tentang Organisasi dan Prosedur Dinas Kesehatan TNI AL (Diskesal).

g. Peraturan Kasal Nomor perkasal/60/VIII/2008 tanggal 14 Agustus


2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan di Lingkungan
TNI Angkatan Laut.

h. Surat keputusan Kasal Nomor Skep/1456/IX/2006 tanggal 26


September 2006 tentang Klasifikasi dan Dislokasi Fasilitas Kesehatan di
Lingkungan TNI Angkatan Laut.

i. Peraturan Kepala Staf Angkatan Laut Nomor Perkasal/49/VI/2009


tanggal 29 Juni 2009 tentang Peraturan Internal Rumah Sakit Dan
Lembaga Kesehatan (Hospital By Laws) di Lingkungan TNI Angkatan
Laut.

5. Pengertian

a. Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital Bylaws) adalah peraturan


yang memuat tentang tugas, wewenang, hubungan fungsional dan
tanggung jawab antara pemilik atau yang mewakili (Badan
Pengampu/Governing Board), pengelola Rumah Sakit dan Staf medis di
rumah sakit. Hal-hal teknis operasional dimuat

b. Badan Pengampu (Governing Board) adalah kelompok orang yang


terorganisasi dan mempunyai kewenangan untuk mengendalikan dan
membantu pengembangan institusi yang umumnya dikelola oleh eksekutif
dan staf yang memenuhi syarat. Dalam peraturan ini yang mempunyai
kedudukan sebagai badan pengampu adalah TNI Angkatan Laut.

c. Rumah Sakit TNI AL adalah bagian dari faskes TNI AL yang


melaksanakan pengobatan/perawatan orang sakit yang terdiri dari
Rumkital Tk. I II III dan IV.

d. Lembaga Kesehatan TNI Angkatan Laut adalah fasilitas kesehatan


yang mampu melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan, pendidikan,
penelitian, serta produksi, guna mendukung tugas-tugas fasilitas
kesehatan TNI Angkatan Laut yang lain. Yang dimaksud Lembaga
Kesehatan dalam Perkasal ini adalah Ladokgi dan Lakesla.
e. Kepala Rumkital, Kepala Ladokgi, Kepala Lakesla adalah
seseorang yang ditunjuk dengan Surat Keputusan Kepala Staf TNI
Angkatan Laut untuk menjabat posisi tersebut

f. Komite Medis adalah wadah profesional staf medis di rumah sakit


yang keanggotaannya berasal dari kelompok staf medis atau yang
mewakili.

g. Rapat rutin adalah setiap rapat yang diselenggarakan oleh badan


pengampu dan bukan termasuk rapat tahunan atau rapat khusus.

h. Rapat tahunan adalah rapat yang diselenggarakan oleh badan


pengampu setiap tahun.

i. Rapat khusus adalah rapat yang diselenggarakan oleh badan


pengampu di luar jadwal rapat rutin untuk mengambil putusan hal-hal
yang dianggap khusus.

j. Praktek kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh


dokter dan dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya
kesehatan.

k. Dokter, dokter gigi adalah seorang tenaga medis yang memiliki ijin
praktek di bidang kedokteran/kedokteran gigi dan yang telah terkait
dengan Rumkital/Ladokgi/Lakesla dan oleh karenanya diberi wewenang
untuk melakukan tindakan medis di Rumkital/Ladokgi/Lakesla.

l. Dokter purna waktu adalah dokter atau dokter gigi yang


memberikan pelayanan medis rawat inap dan rawat jalan secara purna
waktu di Rumkital/Ladokgi/Lakesla.

m. Dokter paruh waktu adalah dokter atau dokter gigi yang


memberikan pelayanan medis rawat inap dan rawat jalan pada waktu
tertentu yang disepakati bersama oleh dokter dan Kepala
Rumkital/Ladokgi/Lakesla.

n. Dokter tamu adalah dokter yang karena reputasi atau keahliannya


diundang secara khusus untuk menangani atau membantu menangani
kasus-kasus yang tidak dapat ditangani oleh staf medik yang ada atau
untuk mendemonstrasikan suatu keahlian atau teknologi baru.

o. Dokter konsultan adalah dokter yang karena keahliannya direkrut


oleh rumah sakit untuk memberikan konsultasi; yaitu dokter yang tidak ikut
mengelola pasien (consultation only) atau dokter yang ikut menangani
pasien (consultation with management).
p. Eksekutif di Rumkital dan Lembaga Kesehatan adalah karumkit,
Kaladokgi, Kalakesla dan masing-masing wakil kepalanya.

BAB II

MANFAAT HOSPITAL BYLAWS (PERATURAN INTERNAL)


RUMAH SAKIT TNI AL J. LILIPORY SABANG

6. Manfaat bagi Rumah Sakit TNI AL J. Lilipory Sabang

a. Menjadi pedoman yang memiliki kekuatan hukum untuk


melaksanakan pelayanan.

b. Dimilikinya kepastian hukum baik eksternal maupun internal yang


dapat menjadi alat/sarana perlindungan hukum bagi rumkital dan lembaga
kesehatan atas tuntutan dan gugatan.

c. Menunjang persyaratan akreditasi rumah sakit

d. Dimilikinya alat/sarana untuk meningkatkan mutu pelayanan


Rumkital dan Lembaga Kesehatan.

e. Adanya kejelasan arah dan tujuan dalam melaksanakan


kegiatannya.

f. Menjadi pedoman resmi untuk menyusun kebijakan teknis


operasional.

g. Memiliki acuan tentang batas kewenangan, hak, kewajiban dan


tanggung jawab yang jelas sehingga memudahkan dalam penyelesaian
masalah yang timbul.

7. Manfaat Bagi Badan Pengampu

a. Menjadi acuan dalam melaksanakan wewenang dan tugasnya.

b. Menjadi acuan dalam menyelesaikan konflik internal.

c. Menjadi acuan dalam menilai kinerja Karumkital.


8. Manfaat bagi Staf Medis

a. Mengetahui hak, kewajiban dan kewenangannya.

b. Menjadi acuan dalam menyelesaikan masalah keprofesian.

c. Terselenggaranya perjanjian kemitraan antara tenaga medis dengan


rumah sakit dan lembaga kesehatan.

d. Terselenggaranya sistem kredensial bagi tenaga profesional


kesehatan.

e. Terakreditasinya seluruh jenis pelayanan

f. Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang etis dan bermutu tinggi


yang dibakukan dalam peraturan pelayanan medis.

BAB III

BADAN PENGAMPU RUMKITAL J. LILIPORY SABANG

9. Organisasi Badan pengampu Rumkital J. Lilipory Sabang

1. Seluruh fasilitas kesehatan di lingkungan TNI AL adalah milik TNI


Angkatan Laut.

2. TNI Angkatan Laut merupakan wakil dari Kementrian Pertahanan


RI pemilik seluruh rumah sakit dan lembaga kesehatan di TNI Angkatan
Laut, oleh karena itu TNI AL merupakan badan pengampu rumah sakit
dan lembaga kesehatan di TNI Angkatan Laut dan selanjutnya disebut
sebagai Badan Pengampu Rumkital J. Lilipory Sabang.

3. Ketua Badan pengampu Rumkital J. Lilipory Sabang diketuai oleh


Komandan Lanal Sabang.

4. Wakil Ketua badan pengampu Rumkital J. Lilipory Sabang dijabat


oleh Palaksa Lanal Sabang.

5. Sekretaris badan pengampu Rumkital J. Lilipory Sabang dijabat


oleh Pasops Lanal Sabang.
6. Anggota badan pengampu Rumkital J. Lilipory Sabang terdiri dari
seluruh Perwira Menegah Lanal Sabang.

10. Badan Pengampu Kesehatan Pangkalan TNI AL Sabang membawahi:

a. Rumkital J. Lilipory Sabang

11. Tugas Badan Pengampu Rumkital J. Lilipory Sabang

Badan pengampu Rumkital J. Lilipory Sabang menjadi penanggung jawab


tertinggi moral dan hukum tentang penyelenggaraan pelayanan medis di rumkital
dan lembaga kesehatan TNI AL. Disamping mewakili kepentingan TNI AL
sebagai pemilik juga melindungi kepentingan pasien yang dilayani. Badan
pengampu Rumkital J. Lilipory Sabang mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Menjaga pelaksanaan misi dan perwujudan visi Rumkital J. Lilipory


Sabang.

b. Mengevaluasi rencana jangka pendek, menengah dan jangka


panjang Rumkital J. Lilipory Sabang.

c. Menilai pencapaian program-program Rumkital J. Lilipory Sabang.

d. Melakukan pengawasan dengan memantau dan menilai proses-


proses dan hasil (outcome) institusi.

e. Memantau kualitas pelayanan Rumkital J. Lilipory Sabang.

f. Membuat dan menetapkan kebijakan untuk Rumkital J. Lilipory


Sabang dalam arti yang seluas-luasnya

g. Menjamin bahwa kewajiban-kewajiban legal dan etika di Rumkital


J. Lilipory Sabang telah terpenuhi

h. Bertanggung jawab untuk mendapatkan sumber dana dan sumber


daya.

i. Menetapkan kriteria dan syarat-syarat penugasan setiap staf medis


untuk suatu tugas atau jabatan klinis tertentu di Rumkital J. Lilipory
Sabang.

j. Melaksanakan pembinaan teknis medis dalam hal ini dilaksanakan


oleh Kadiskes Lantamal I.
12. Wewenang Badan Pengampu Rumkital J. Lilipory Sabang

a. Menjadi penengah jika ada konflik antara eksekutif di


Rumkital J. Lilipory Sabang dengan staf medis, dan sebagai penilai
banding atas keputusan Kepala Rumkital J. Lilipory Sabang terhadap
konflik antara sesama staf medis.

b. Melaksanakan tindakan yang dapat memiliki dampak


luas terhadap kelangsungan hidup Rumkital J. Lilipory Sabang.

c. Menjaga integrasi Rumkital J. Lilipory Sabang dengan


lingkungan sosial, publik dan institusi lain yang seharusnya berintegrasi.

d. Memanggil, meminta keterangan, memberikan instruksi


serta meminta pertanggungjawaban Karumkital atas kegiatan unit yang
dipimpinnya.

13. Tanggung Jawab Bila Terjadi Tuntutan

Apabila terjadi tuntutan dari pasien / keluarga pasien dan telah dilakukan
penelusuran kasus oleh Komite Medis, maka Badan Pengampu bertanggung
jawab :

a. Memberikan rekomendasi untuk mendapatkan bantuan hukum dari


Dinas Hukum TNI AL kepada Rumkital J. Lilipory Sabang.

b. Mengawasi penyelesaian permasalahan yang dihadapi oleh


Rumkital J. Lilipory Sabang.

14. Rapat Badan Pengampu Rumkital J. Lilipory Sabang

a. Rapat rutin dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun


ditempat yang ditetapkan oleh badan pengampu Rumkital J. Lilipory
Sabang.

b. Setiap rapat rutin selain dihadiri oleh anggota badan pengampu


Rumkital J. Lilipory Sabang, Karumkital, dihadiri juga oleh bagian
keuangan/komite medis atau bagian lain yang ditentukan oleh badan
pengampu kesehatan TNI AL.
c. Rapat khusus diselenggarakan di luar rapat rutin dan rapat tahunan
untuk membahas hal-hal khusus yang harus segera diputuskan, peserta
ditentukan oleh badan pengampu Rumkital J. Lilipory Sabang.

d. Rapat tahunan diselenggarakan sekali dalam satu tahun kalender.


Dalam rapat ini badan pengampu Rumkital J. Lilipory Sabang menyiapkan
dan menyajikan hasil pengawasannya termasuk laporan keuangan yang
telah diperiksa. Peserta ditentukan oleh badan pengampu Rumkital J.
Lilipory Sabang.

BAB IV

KEPALA RUMAH SAKIT TNI AL J. LILIPORY SABANG

15. Tugas Kepala Rumah Sakit TNI AL J. Lilipory Sabang

Merupakan pengelola Rumkital J. Lilipory Sabang yang ditunjuk dengan


Skep Kasal dan SP Danlanal Sabang dengan tugas, wewenang, dan tanggung
jawab sebagai berikut :

a. Melaksanakan semua kebijakan yang telah ditetapkan oleh


badan pengampu Rumkital J. Lilipory Sabang.

b. Memimpin dan mengelola seluruh sumber daya yang ada


di rumah sakit TNI AL J. Lilipory Sabang.

c. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan seluruh


kegiatan kepada badan pengampu Rumkital J. Lilipory Sabang.

d. Menyelesaikan berbagai masalah teknis di rumah sakit/


lembaga kesehatan dengan menggunakan berbagai sumber daya secara
efektif dan efisien.

e. Memberikan masukan kepada badan pengampu Rumkital


J. Lilipory Sabang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
segala ketentuan umum yang berlaku, tindakan yang ditetapkan oleh
komite-komite di rumah sakit.

f. Menyusun program jangka pendek dan jangka panjang.

g. Pada akhir tahun mengajukan rencana anggaran


pendapatan dan belanja untuk tahun berikutnya.
h. Menjalankan program kerja dan rencana anggaran
pendapatan dan belanja yang telah ditetapkan.

i. Bertanggung jawab atas mutu pelayanan Rumkital J.


Lilipory Sabang.

j. Menyampaikan laporan bulanan, triwulan, tahunan,


pertanggungjawaban keuangan dan laporan lain yang telah ditetapkan
kepada badan pengampu Rumkital J. Lilipory Sabang dan kepada
pembina teknis.

k. Menjelang serah terima jabatan menyerahkan


memorandum kepada badan pengampu Rumkital J. Lilipory Sabang.

l. Memenuhi panggilan badan pengampu Rumkital J.Lilipory


Sabang untuk memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan
sehubungan dengan rumah sakit/lembaga kesehatan yang dipimpinnya.

16. Wewenang Kepala Rumah Sakit TNI AL J. Lilipory Sabang

a. Mengangkat dan memberhentikan staf medis dan


karyawan non-organik seijin Ketua Badan Pengampu Rumkital J. Lilipory
Sabang.

b. Mengajukan konsep perjanjian kerjasama dengan


pihak ketiga untuk mendapat persetujuan badan pengampu Rumkital J.
Lilipory Sabang.

c. Menyelesaikan konflik internal di tempat yang


dipimpinnya.

d. Mengambil tindakan atas nama badan pengampu


Rumkital J. Lilipory Sabang jika dalam hubungan tenaga kesehatan dan
pasien terjadi penyimpangan/ pelanggaran moral, etika profesi dan
hukum.

17. Masa Jabatan dan Pemberhentian Kepala Rumah Sakit TNI AL J.


Lilipory Sabang

a. Masa jabatan sebagai Kepala Rumah Sakit TNI AL J. Lilipory


Sabang berakhir karena :

1) Pindah penugasan (mutasi) ke tempat dinas yang baru.


2) Berakhir masa kedinasan (pensiun)
3) Meninggal dunia

b. Pemberhentian sebagai Kepala Rumah Sakit TNI AL J. Lilipory


Sabang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan
Laut.

18. Tanggung Jawab bila terjadi tuntutan

a. Pengelola melaporkan kejadian perkara /


tuntutan atas faskesnya kepada Badan Pengampu disertai kronologis
kejadiannya dengan tembusan kepada Pembina Teknis (Kadiskes
Lantamal I).

b. Apabila pengelola membutuhkan bantuan


hukum dapat mengajukan kepada Ketua Badan Pengampu Rumkital J.
Lilipory Sabang.

c. Menyelesaikan perkara / tuntutan yang


ditujukan kepada Institusi yang dipimpinnya.

d. Mengambil tindakan jika terbukti terjadi


pelanggaran etika dan hukum.

BAB V

STAF MEDIS

19. Staf Medis. Staf Medis harus memiliki surat ijin praktek di
Rumkital atau Lembaga Kesehatan TNI Angkatan Laut. Dalam melaksanakan
pelayanan membuat perjanjian kerja sama dengan pihak pengelola. Tugas dan
wewenang.

a. Tugas
1) Melaksanakan kegiatan profesi meliputi diagnosis,
pengobatan, pencegahan dan pemulihan.

2) Meningkatkan kemampuan profesinya.


3) Menyusun standar pelayanan medis dan melakukan
perbaikan secara berkala sehingga sesuai dengan situasi dan
kondisi.

4) Menyusun uraian tugas dan kewenangan untuk masing-


masing anggotanya.

5) Menjaga kualitas pelayanan sesuai dengan standar profesi,


standar pelayanan medis dan etika kedokteran yang sudah
ditetapkan.

6) Membuat laporan kepada Karumkital melalui komite medis


tentang hasil pemantauan indicator mutu klinik, hasil evaluasi
kinerja praktek klinis, pelaksanaan program pengembangan staf.

7) Melaksanakan pelayanan medik sesuai dengan Standar


Prosedur Operasional (SPO) dan kompetensinya.

Penjelasan tugas-tugas staf medis dituangkan dalam Medical Staf


Bylaws masing-masing Rumkital dan Lembaga Kesehatan TNI
Angkatan Laut.

b. Wewenang
1) Memberikan rekomendasi melalui ketua komite medis / sub
komite kredensial kepada kepala rumah sakit terhadap
penempatan dokter baru di rumah sakit.

2) Melakukan evaluasi penampilan kinerja dokter.

20. Pengakhiran Penugasan Staf Medis

Penugasan staf medis di rumah sakit/ lembaga kesehatan TNI AL akan


berakhir apabila :

a. Dipindahtugaskan (mutasi), berakhir masa kedinasan (pensiun)


atau meninggal dunia.

b. Izin praktek yang bersangkutan sudah tidak berlaku lagi sesuai


dengan peraturan perundang-undangan yang ada dan tidak diperbaharui.

c. Kondisi fisik atau mental tenaga medis yang bersangkutan tidak


mampu lagi melakukan tindakan medis secara menetap.
d. Tenaga medis tidak memenuhi ketentuan dan syarat-syarat yang
telah ditetapkan dalam kontrak kerjasama.

e. Tenaga medis ditetapkan telah melakukan tindakan yang tidak


profesional, kelalaian atau perilaku menyimpang lainnya sebagaimana
ditetapkan oleh komite medis.

f. Mengundurkan diri dari rumah sakit TNI AL J. Lilipory Sabang.

21. Tanggung jawab bila terjadi tuntutan

a. Membantu penyelesaian perkara / tuntutan


yang ditujukan kepada Rumkital J. Lilipory Sabang.

b. Bersama dengan pengelola menanggung


beban / tanggung jawab penyelesaian perkara / tuntutan sesuai
kesepakatan yang dibuat oleh pengelola.

22. Bagan Organisasi

Ketua Badan Pengampu

Wakil Ketua Badan Pengampu

Sekretaris

Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota


BAB VI
PENUTUP

Peraturan tentang Peraturan Internal Rumah Sakit TNI AL J. Lilipory


Sabang (Hospital Bylaws) disusun untuk digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan tugas di Rumkital J. Lilipory Sabang.

Ditetapkan Pemberlakuannya
Mengetahui dan Menyetujui Sejak tanggal 12 Desember 2018
Komandan Lanal Sabang Oleh
Selaku Ketua Badan Pengampu Karumkital J. Lilipory Sabang

Edi Haryanto, S.E dr. Al Afif Lubis


Kolonel Laut (P) NRP 12613/P Mayor Laut (K) NRP 16741/P

Anda mungkin juga menyukai