Anda di halaman 1dari 104

Lampiran Keputusan

Nomor : Kep/ /I/2018


Tanggal : 08 Januari 2018

PERATURAN INTERNAL
RUMAH SAKIT KASIH IBU

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.
a. Dimasa lalu rumah sakit sering dianggap sebagai lembaga sosial yang kebal
hukum berdasarkan “doctrin of charitable immunity”, sebab menghukum
rumah sakit untuk membayar ganti rugi sama artinya dengan mengurangi
asetnya, yang pada gilirannya akan mengurangi kemampuannya untuk
menolong masyarakat banyak. Namun dengan terjadinya perubahan
paradigma perumahsakitan di dunia, dimana rumah sakit merupakan institusi
yang padat modal, padat tehnologi dan padat tenaga sehingga pengelolaan
rumah sakit tidak bisa semata-mata sebagai unit sosial. Maka sejak itu rumah
sakit mulai dijadikan sebagai subjek hukum dan sebagai target gugatan atas
perilaku yang dinilai merugikan.
b. Perubahan rumah sakit dan unit sosial menjadi unit sosio ekonomi berdampak
semakin kompleksnya rumah sakit dan potensial menimbulkan konflik apabila
hubungan antara pemilik, pengelola dan staf medis tidak teratur dengan baik.
Oleh karena itu rumah sakit perlu mempunyai peraturan internal yang
mengatur hubungan ketiga unsur tersebut yang disebut peraturan internal
rumah sakit. Dalam meningkatkan kesadaran hukum, serta kepekaan
terhadap tuntutan secara hukum yang sering terjadi akhir-akhir ini maka
peraturan internal rumah sakit tersebut menjadi acuan penting bagi rumah
sakit.
c. RS KASIH IBU telah menyusun Peraturan Internal Rumah Sakit yang memuat
pengertian peraturan internal, materi atau isi peraturan internal RS KASIH IBU
2. Maksud dan Tujuan
Peraturan Internal RS KASIH IBU ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman
kepada semua pejabat di lingkungan RS KASIH IBU, khususnya para pejabat
2

dan pelaksana agar melaksanakan kerja masing-masing dapat dicapai kesamaan


pengertian untuk mendukung terselenggaranya tugas pokok dengan baik sesuai
dengan nilai-nilai dan norma-norma perumahsakitan untuk memacu
profesionalisme penyelenggaraan rumah sakit.

3. Ruang Lingkup
Petunjuk peraturan internal RS KASIH IBU ini memuat rangkuman nilai-nilai
dan norma-norma perumahsakitan dengan tata urut sebagai berikut :
a. Bab I Pendahuluan
b. Bab II Nama, Tujuan, Misi dan Misi
c. Bab III Ketentuan Umum
d. Bab IV Mekanisme dan Hubungan Kerja Pemilik
e. Bab V Mekanisme dan Hubungan Kerja Eselon Pimpinan
f. Bab VI Mekanisme dan Hubungan Kerja Eselon Pembantu Pimpinan
g. Bab VII Mekanisme dan Hubungan Kerja Eselon Pelayanan
h. Bab VIII Mekanisme dan Hubungan Kerja Eselon Pelaksana
i. Bab IX Rapat
j. Bab X Pengangkatan dan Pemberhentian Staf Medis
k. Bab XI Peraturan Rumah Sakit
l. Bab XII Aturan Tenaga Lepas Harian/Honorer
m. Bab XIII Penutup
3

BAB II
VISI, MISI, DAN MOTTO

1. Visi
Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

2. Misi
Rumah sakit Umum Kasih Ibu mampu memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan
dapat dipertanggung jawabkan.

3. Motto

Cepat, Tanggap dan Kreatif

4. Judul. Judul dokumen ini adalah Hospital By Laws.


4

BAB III
KETENTUAN UMUM

1. Pengertian-Pengertian
Dalam peraturan internal ini yang dimaksud dengan “PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN” adalah UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan
dan ketentuan lain yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang berlaku di
Indonesia.
Peraturan Internal adalah aturan dasar yang mengatur tatacara
penyelenggaraan RS KASIH IBUoleh pejabat dan Kepala Rumah Sakit yang
ditetapkan oleh pejabat dan ditandatangani oleh Kepala Rumah Sakit.
Hubungan ekternal hanya dapat dilaksanakan oleh KaRS KASIH IBU Dalam hal
ini teknis KaRS KASIH IBU dapat menunjuk para Ka Unit atau pejabat yang
terkait lainnya untuk bertindak mewakili dan atas nama KaRS KASIH IBU.
Pejabat Rumah Sakit adalah sekelompok orang yang ditunjuk oleh Kepala
Rumah Sakit untuk membuat berbagai kebijakan dalam rangka penyelenggaraan
RS KASIH IBU.
Staf Rumah Sakit adalah seseorang yang diangkat untuk membantu Kepala
Rumah Sakit sesuai bidang tugasnya.
Surat Perjanjian Kerjasama/Nota Kesepakatan (MOU) sebagai tindak lanjut
atau yang mendasari hubungan dengan instansi/lembaga lain ditandatangani
oleh KaRS KASIH IBU atau pejabat terkait atas persetujuan KaRS KASIH IBU.

2. Pejabat RS KASIH IBU


a. Pengangkatan dan pemberhentian pejabat rumah sakit ditetapkan melalui
surat perintah KaRS KASIH IBU.
b. Pejabat rumah sakit terdiri dari 22 orang, dipilih oleh KaRS KASIH IBU dan
bertanggung jawab kepada KaRS KASIH IBU.
c. Pemilihan Kepala Rumah Sakit diselenggarakan oleh Kakesdam III/ KASIH
IBU sesuai dengan Surat Keputusan Pangdam III/ KASIH IBU.
d. Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Kepala Rumah Sakit ditengah suatu
masa kepengurusan maka Kakesdam III/ KASIH IBU mengangkat seorang
Palakhar (Perwira Pelaksana Harian) untuk sisa jabatan hingga penetapan
berikutnya.
5

e. Pejabat rumah sakit mempunyai tugas sebagai unsur pelaksana Kepala


Rumah Sakit dalam menyelenggarakan kesehatan secara optimal dan
bertanggung jawab pada Kepala Rumah Sakit.

3. Cap Yang Digunakan


a. Dalam peraturan internal ini ditentukan hanya satu macam cap yang
digunakan yaitu cap Kepala Rumah Sakit.
b. Setiap dokumen dibubuhi cap Kepala Rumah Sakit menyangkut hal-hal
yang diputuskan oleh Kepala Rumah Sakit, kecuali dokumen intern RS
KASIH IBU.
6

BAB IV
MEKANISME DAN HUBUNGAN KERJA PEMILIK

4. Kepala Kesehatan KASIH IBU

a. Nama Jabatan : Kepala Kesehatan Daerah Militer III/ KASIH IBU

b. Pengertian Jabatan : Seorang Pamen Angkatan Darat berpangkat


Kolonel Corps Kesehatan Militer yang ditunjuk berdasarkan Skep Kasad yang
merupakan unsur pelaksana Kakesdam dalam menyelenggarakan kegiatan
kecabangan kesehatan untuk mendukung tugas Kesdam III/ KASIH IBU.
c. Persyaratan Jabatan : Pendidikan dan Pengalaman
1) Dokter/Dokter Spesialis
2) Memiliki sertifikat penjenjangan ADUM, ADMULA dan SPAMA,
SUSLAPA, SESKO.
3) Memiliki kemampuan kepemimpinan.
4) Berwibawa.
5) Sehat jasmani dan rohani.

d. Tanggung Jawab : Secara struktural bertangung jawab kepada


Pangdam III/ KASIH IBU dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan
oleh Waka Kesdam III/ KASIH IBU.

e. Tugas Pokok : Menyelenggarakan tugas operasi, pendidikan,


pengkajian dan pengembangan pendidikan, melaksanakan fungsi organik
militer dan pembinaan.

f. Uraian Tugas :

1) Mekanisme dalam kapasitasnya sebagai Kepala Kesehatan Daearah


Militer III/ KASIH IBU.
a) Memimpin dan mengendalikan Kesdam III/ KASIH IBU guna
menjamin tercapainya tugas pokok kesdam III/ KASIH IBU.
7

b) Menyelenggarakan, mengendalikan dan mengawasi kegiatan


pelayanan kesehatan sesuai keijaksanaan yang ditentukan oleh
Pangdam III/ KASIH IBU.
c) Menjamin daya guna, keseimbangan dan keserasaian kerja
dalam penyelenggaraan tugas pelayanan kesehatan.
d) Menyelengarakan pembinaan hukum, disiplin dan tata tertib
serta pemeliharaan moril di lingkungan Kesdam III/ KASIH IBU.
e) Membina, mengembangkan, mengawasi, mengendalikan dan
memelihara personel, materiil maupun piranti lunak secara optimal
guna menjamin peningkatan kesejahteraan dan produktivitas kerja.

2) Sebagai Staf khusus Pandam III/ KASIH IBU, mengajukan


pertimbangan dam saran dalam rangka penyempurnaan dan peningkatan
pelaksanaan pelayanan kesehatan kepada Pangdam III/ KASIH IBU
sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.
8

BAB V
MEKANISME DAN HUBUNGAN KERJA ESELON PIMPINAN

5. Kepala RS KASIH IBU

a. Nama Jabatan : Kepala RS KASIH IBU

b. Pengertian Jabatan : Seorang Pamen Angkatan Darat berpangkat


Kolonel Corps Kesehatan Militer yang ditunjuk oleh berdasarkan Skep Kasad
yang merupakan unsur pelaksana Kakesdam III/ KASIH IBU dalam
menyelenggarkaan pelayanan kesehatan bagi Prajurit, PNS beserta keluarga.

c. Persyaratan Jabatan : Pendidikan dan Pengalaman


1) Dokter/Dokter Spesialis
2) Memiliki sertifikat penjenjangan ADUM, ADMULA dan SPAMA,
SUSLAPA, SESKO.
3) Memiliki kemampuan kepemimpinan.
4) Berwibawa.
5) Sehat jasmani dan rohani.

d. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan


1) Menyelenggarakan dan memibina serta mengendalikan fungsi
perumahsakitan.
2) Menyelenggarakan dan memnina serta mengendalikan organisasi
sistem, metode dan prosedur kerja dilingkungan Rumkit.
3) Meningkatkan kesejahteraan, kemampuan kerja dan pengembangan
personel dalam rangka kesiapan kesatuan.
4) Meningkatkan daya dan hasil guna serta keserasian kerja di Rumkit.
e. Rincian Tugas Tugas Pokok
1) Bertanggung jawab atas penyelenggaraan dan pelaksanaan semua
jenis kegiatan pengobatan dan perawatan penderita berdasarkan tehnik
dan pengetahuan kedokteran umum dan spesialis sesuai tingkatnya .
Peranan :
9

 Bertanggungjawab atas penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan


di Rumah Sakit
Indikator Prestasi :
 Penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan di Rumah Sakit berjalan
dengan lancar
2) Bertanggung jawab atas penyelenggaraan dan pelaksanaan sistem
perawatan dan pengobatan penderita serta sistem rujukan penderita dari
tingkat bawah ke tingkat atas serta rujukan ilmiah (asistensi) dari tingkat
atas ke tingkat bawah.
Peranan :
 Bertanggungjawab kepada perawatan dan pengobatan penderita
serta rujukan penderita
Indikator Prestasi :
 Perawatan dan pengobatan penderita berjalan dengan baik dan
lancar.
3) Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan tenaga
kesehatan dan pengembangan tehnik secara terbatas.
Peranan :
 Pendidikan tenaga kesehatan dan pengembangan tehnik dibidang
kesehatan
4) Bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas uji badan personil TNI
AD pada tingkat Kodam sesuai dengan petunjuk, kebijaksanaan dan
pengarahan Kakesdam.
5) Bertanggung jawab atas penyelenggaraan tugas lainnya yang
ditentukan oleh Kakesdam.

f. Tugas Tambahan
Memberikan pertimbangan dan saran kepada para Kadep, Instalasi dan
Kaur.
 Bidang Rawat jalan dan Rawat mondok pasien
 Bidang kesiapan kegiatan di Departemen
 Bidang kegiatan Dukkes
 Bidang Pelayanan Rumah Sakit
 Bidang Pembinaan Personil
10

Peranan :
 Mengawasi dan mengendalikan pelayanan Rumah Sakit kepada
pasien Rawat Inap maupun Rawat Jalan
Indikator Prestasi :
 Pelayanan Rumah Sakit terhadap pasien berjalan dengan baik dan
lancar.

g. Tugas Lain-Lain
1) Mendampingi Panglima apabila ada kegiatan keluar (Baksos dll)
Peranan :
 Menjaga kesehatan Panglima dan rombongan bila terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan.
Indikator Prestasi :
 Kegiatan berjalan dengan lancar
2) Memberikan arahan/disposisi kepada Waka, Kadep, Kainstal, Kasi,
Kaur dan Paur di jajarannya.

h. Tugas-Tugas Berkala
1) Menjalankan Rikkes berkala bagi Perwira dan Pns golongan III
keatas
2) Menjalankan Rikkes penerimaan prajurit Pa, Ba dan Ta.
3) Menjalankan Rikkes untuk jenjang karir prajurit Pa, Ba dan Ta
Peranan :
 Sebagai Ketua PPBP-AD
Indikator Prestasi :
 Terselenggara dengan baik dan lancar

i. Hubungan Kerja (Hubungan-Hubungan Terkait dengan Pelaksanaan


Tugas-Tugas Dalam Pekerjaan)
JABATAN YANG MAKSUD/TUJUAN
NAMA UNIT KERJANYA
DIHUBUNGI HUBUNGAN
INTERN INSTANSI
1. Wakarumkit 1. RS KASIH IBU 1. Koordinasi
2. Kasituud 2. RS KASIH IBU 2. Koordinasi
3. Kadep 3. RS KASIH IBU 3. Koordinasi
11

4. Kainstal 4. RS KASIH IBU 4. Koordinasi


EKSTERN INSTANSI
1. Kakesdam 1. Kesdam III/Slw 1.Melaporkan / koordinasi
JABATAN YANG SETARA
INTERN INSTANSI
Ketua Komite Medik Rumkit Dustira Koordinasi
EKSTERN INSTANSI
Para Kabalak jajaran Instansi Militer Koordinasi
Kodam III/Slw
JABATAN YANG LEBIH RENDAH
1. Kasituud 1. Rumkit Dustira 1. Koordinasi/Disposisi
2. Kadep 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi/Disposisi
3. Kainstal 3. Rumkit Dustira 3. Koordinasi/Disposisi
4. Kaur 4. Rumkit Dustira 4. Koordinasi/Disposisi

6. Wakil Kepala RS KASIH IBU

a. Nama Jabatan : Wakil Kepala RS KASIH IBU

b. Pengertian Jabatan : Seorang Pamen Angkatan Darat berpangkat


Letnan Kolonel Corps Kesehatan Militer yang ditunjuk oleh berdasarkan Skep
Kasad yang merupakan unsur pelaksana Kakesdam III/ KASIH IBU dalam
menyelenggarkaan pelayanan kesehatan bagi Prajurit, PNS beserta keluarga.

c. Persyaratan Jabatan: Pendidikan dan Pengalaman


1) Dokter/Dokter Spesialis
2) Memiliki sertifikat penjenjangan ADUM, ADMULA dan SPAMA,
SUSLAPA, SESKO.
3) Memiliki kemampuan kepemimpinan.
4) Berwibawa.
5) Sehat jasmani dan rohani.

d. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan


12

1) Membantu Karumkit dalam memimpin, mengatur, mengkoordinasikan


dan mengawasi segala kegiatan unsur staf pelaksana, unsur pelaksana
Rumkit.
2) Membantu mengkoordinasikan pembuatan laporan dari Rumkit untuk
bahan laporan kepada Kakesdam.

e. Rincian Tugas Tugas Pokok


1) Memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan mengawasi segala
kegiatan unsur staf pelaksana, unsur pelaksana Rumkit.
Peranan
 Mengkoordinir kegiatan unsur staf pelaksanaan di Rumah Sakit
 Mengawasi kegiatan unsur staf pelaksana Rumah Sakit
Indikator Prestasi :
 Terselenggaranya kegiatan unsur staf pelaksana di Rumah Sakit
berjalan dengan baik dan lancar
2) Menentukan tata kerja secara umum.
Peranan
 Membantu Ka dalam kegiatan pelayanan Rumah Sakit
Indikator Prestasi :
 Terselenggaranya pelayanan Rumah Sakit dengan baik
3) Mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan.
Peranan
 Membantu mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan personil
dalam melaksanakan tugas.
Indikator Prestasi :
 Pelaksanaan tugas personil dilingkungan Rumah Sakit berjalan baik
dan lancar.
4) Mengkoordinasikan pembuatan laporan dari Rumkit untuk bahan
laporan kepada Kakesdam.

Peranan :
 Membantu Ka dalam penyusunan pembuatan laporan ke Kakesdam
5) Mengerjakan tugas lain yang dibebankan secara khusus oleh Ka
Rumkit (Kekaryaan Rumkit).
13

6) Mewakili Ka Rumkit apabila Ka berhalangan untuk melaksanakan


tugas dan tanggungjawab.

Peranan

 Pertimbangkan dan saran kepada Ka untuk penentuan dan


pengambilan keputusan yang berkaitan dengan tugas dan
tanggungjawab.

 Mengawasi dan mengendalikan penyelenggaraan administrasi di


Rumah Sakit.

Kewenangan

 Mengajukan pertimbangan dan saran kepada Ka untuk menentukan


kebijakan dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan tugas dan
tanggungjawab Rumah Sakit.

f. Tugas Tambahan
1) Memberikan saran kepada Karumkit dibidang pelayanan maupun
administrasi
2) Memberikan saran/masukan dibidang pelayanan rawat inap
maupun rawat jalan

g. Tugas Lain-Lain
1) Memberikan/menerima konsultasi staf dan administrasi
 Dalam bidang personalia
 Dalam bidang Keuangan
 Dalam bidang pengadaan
Peranan :
 Membantu Karumkit dalam mengendalikan dan mengawasi
pelaksanaan kegiatan

Indikator Prestasi :
 Terselenggaranya dengan baik dan lancar
2) Memberikan arahan/disposisi kepada.
 Para Kadep
14

 Para Kainstalasi
 Para Kasi
 Para Kaur dan Paur
Peranan :
 Sebagai pengendali dan pengawas
Indikator Prestasi :
 Pelaksanaan berjalan dengan baik

h. Tugas-Tugas Berkala
1) Memberikan arahan pada jam Komandan kepada Anggota Rumkit
2) Mengawasi dan mengendalikan kegiatan para unsur staf Rumah
Sakit

i. Hubungan Kerja (Hubungan-Hubungan Terkait Dengan Pelaksanaan


Tugas-Tugas Dalam Pekerjaan)

JABATAN YANG MAKSUD/TUJUAN


NAMA UNIT KERJANYA
DIHUBUNGI HUBUNGAN
INTERN INSTANSI
1. Kainstal 1. Rumkit Dustira 1.Koordinasi /minta data
2. Kadep 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi / minta data
3. Kasituud 3. Rumkit Dustira 3. Koordinasi / minta data

EKSTERN INSTANSI
1. Kakesdam III/Slw 1. Kesdam III/Slw 1.Koordinasi /minta data
2. Waka Kesdam 2. Kesdam III/Slw 2. Koordinasi / minta data

JABATAN YANG LEBIH RENDAH


1. Kadep 1. Rumkit Dustira 1. Koordinasi/Disposisi
2. Kainstal 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi/Disposisi
3. Kasi 3. Rumkit Dustira 3. Koordinasi/Disposisi
4. Kaur 4. Rumkit Dustira 4. Koordinasi/Disposisi

BAB VI
MEKANISME DAN HUBUNGAN KERJA ESELON PEMBANTU PIMPINAN

7. KETUA KOMITE MEDIK


15

a. Nama Jabatan : Ketua komite Medik

b. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan


1) Menyusun Stándar Pelayanan Medik serta memantau
pelaksanaannya.
2) Meningkatkan program pelayanan, pendidikan, dan pelatihan serta
penelitian dan pengembangan dalam bidang Medis
3) Memberi usul rencana kebutuhan tenaga medis, mengatur
kewenangan profesi anggota SMF serta memantau pelaksanaan tugas
tenaga medis.
4) Memonitor dan mengevaluasi efisiensi efektivitas penggunaan alat
kedokteran di rumah sakit.
5) Melaksanakan pembinaan etika profesi.

c. Rincian Tugas Tugas Pokok


1) Memberikan arahan kebijaksanaan dalam Tim Komite medik di RS.
Peranan :
Sebagai Pemantau pelaksanaan tugas tenaga medis
Indikator Prestasi :
 Komplain pasien dapat diatasi
 Pasien mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik dan puas
2) Mengendalikan kegiatan staff dan administrasi pelayanan
keperawatan.
Peranan :
 Sebagai konsultan dalam meningkatkan kinerja tenaga keperawatan
dan pelayanan pasien.
Indikator Prestasi :
 Kinerja petugas menjadi baik
Jika berhalangan menjalankan tugas dan tanggungjawabnya
 Diserahkan kepada Wakil ketua
Kewenangan :
 Menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam bidang pelayanan
Medis
Indikator Prestasi :
 Pelaksanaan berjalan baik dan lancar
16

d. Tugas Tambahan
1) Memberikan pertimbangan kepada Karumkit
 Bidang keperawatan
 Bidang SDM
 Bidang Sarana dan prasarana
 Bidang administrasi dan keuangan
Peranan :
 Memberikan pertimbangan dalam menentukan kebijakan
Indikator prestasi :
 Kebijakan yang dibuat lebih baik.
2) Memberikan saran/masukan dibidang
 Bidang pelayanan medis
 Bidang sarana prasarana
 Bidang Personil
 Bidang Administrasi dan keuangan
Peranan :
 Memberikan saran dan masukan kepada karumkit
Indikator Prestasi :
 Kebijakan dibuat semakin membaik

e. Tugas Lain-Lain
1) Memberikan/menerima konsultasi staf dan administrasi di ruangan
 Kepala Ruangan
 Perawat pelaksana
 Ketua Komite Keperawatan
Peranan :
 Menerima konsultasi dari Dokter dan perawat untuk dilanjutkan
dan dilaporkan kepada Karumkit
Indikator Prestasi :
 Staf dapat menyampaikan masalahnya dan dapat
ditindak lanjuti oleh bagian yang bersangkutan
2) Memberikan arahan/disposisi kepada. Perawat ruangan
Peranan :
17

 Memberikan arahan kepada Dokter dan perawat


ruangan dalam bidang pelayanan medis.
Indikator Prestasi :
 Pelayanan medis dapat memperhatikan pelayanan
medis yang diberikan diruangan dan poliklinik.

f. Hubungan Kerja (Hubungan-Hubungan Terkait dengan Pelaksanaan


Tugas-Tugas Dalam Pekerjaan)

JABATAN YANG NAMA UNIT MAKSUD/TUJUAN


DIHUBUNGI KERJANYA HUBUNGAN
INTERN INSTANSI
1. Karumkit 1. Rumkit Dustira 1.Koordinasi /minta data
2. Kainstal 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi / minta data
3. Ketua Komite Keperawatan 3. Rumkit Dustira 3. Koordinasi / minta data

EKSTERN INSTANSI
1. Dinkes 1. Dinkes Cimahi 1.Koordinasi /minta data
2. IDI 2. IDI Cimahi 2. Koordinasi / minta data
3. Puskesmas 3. Puskesmas 3. Koordinasi / minta data

JABATAN YANG LEBIH RENDAH


Sub Komite Medik 1. Rumkit Dustira 1. Koordinasi/Disposisi

8. SMF Paramedis

a. Nama Jabatan : SMF Paramedis

b. Tugas Pokok Dan Fungsi Jabatan


1) Staf Karumkit yang melaksanakan tugas supervisor dibidang
perawatan
2) Membantu Karumkit didalam menyelenggarakan pelaksanaan
pelayanan kesehatan.
c. Rincian Tugas Tugas Pokok
1) Mengkoordinasikan kegiatan staff dan administrasi pelayanan
keperawatan.
Peranan :
 Sebagai supervisor keperawatan
Indikator Prestasi :
18

 Komplain pasien dapat diatasi


 Pasien mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik dan
puas
2) Mengendalikan kegiatan staff dan administrasi pelayanan
keperawatan.
Peranan :
 Sebagai konsultan dalam meningkatkan kinerja tenaga
keperawatan dan pelayanan pasien.
Indikator Prestasi :
 Kinerja petugas menjadi baik
Jika berhalangan menjalankan tugas dan tanggungjawabnya
 Diserahkan kepada Kepala Instalasi Rawat Inap
 Penanggungjawab ruangan perawatan
Kewenangan :
 Menyelesaikan permaslahan yang timbul dalam bidang
pelayanan keperawatan
Indikator Prestasi :
 Pelaksanaan berjalan baik dan lancar

d. Tugas Tambahan
1) Memberikan pertimbangan kepada Karumkit
 Bidang keperawatan
 Bidang SDM
 Bidang Sarana dan prasarana
 Bidang administrasi dan keuangan
Peranan :
 Memberikan pertimbangan dalam menentukan kebijakan

Indikator prestasi :
 Kebijakan yang dibuat lebih baik.
2) Memberikan saran / masukan dibidang
 Bidang pelayanan keperawatan
 Bidang sarana prasarana
19

 Bidang Personil
 Bidang Administrasi dan keuangan
Peranan :
 Memberikan saran dan masukan kepada karumkit
Indikator Prestasi :
 Kebijakan dibuat semakin membaik

e. Tugas Lain-Lain
1) Memberikan/menerima konsultasi staf dan administrasi di ruangan
 Kepala Ruangan
 Perawat pelaksana
 Ketua Komite Keperawatan
 Ketua Komite Medik
Peranan :
 Menerima konsultasi dari perawat untuk dilanjutkan kepada
Kainstal Watnap dan dilaporkan kepada Karumkit
Indikator Prestasi :
 Staf dapat menyampaikan masalahnya dan dapat ditindak
lanjuti oleh bagian yang bersangkutan
2) Memberikan arahan/disposisi kepada. Perawat ruangan
Peranan :
 Memberikan arahan kepada perawat ruangan dalam bidang
pelayanan keperawatan
Indikator Prestasi :
 Perawat ruangan dapat memperhatikan pelayanan keperawatan
yang diberikan diruangan

f.Hubungan Kerja (Hubungan-Hubungan Terkait Dengan Pelaksanaan Tugas-


Tugas Dalam Pekerjaan)

JABATAN YANG NAMA UNIT MAKSUD/TUJUAN


DIHUBUNGI KERJANYA HUBUNGAN
INTERN INSTANSI
1. Karumkit 1. Rumkit Dustira 1.Koordinasi /minta data
20

2. Kainstal 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi / minta data


3. Ketua Komite Keperawatan 3. Rumkit Dustira 3. Koordinasi / minta data

EKSTERN INSTANSI

JABATAN YANG SETARA

INTERN INSTANSI

EKSTERN INSTANSI
1 Ikatan Profesi (IFI) 1. IFI Jabar 1.Koordinasi /minta data
2 Institusi Pendidikan 2. Poltekes 2. Koordinasi / minta data
3 Ka Bag Rehab Medik 3. RSPAD 3. Koordinasi / minta data

JABATAN YANG LEBIH RENDAH

Kaur 1. Rumkit Dustira 1. Koordinasi/Disposisi


Paur 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi/Disposisi

9. Kepala Seksi Pelayanan Medis

a. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan


1) Melaksanakan pembinaan kegiatan administrasi yang berkaitan bidang
pelayanan medik.
2) Melaksanakan pembinaan kegiatan pelayanan administrasi rekam
medik pasien rawat jalan dan rawat inap mulai dari pendaftaran pasien
ingá pengarsipan rekam medik.
3) Melaksanakan kegiatan perencanaan hingga pendistribusian
kebutuhan formulir medik yang sesuai dengan kebutuhan medik .
4) Melaksanakan penentuan standar dan evaluasi mutu pelayanan medik
dengan memperhatikan masukan dari Komite Medik beserta sub
komitenya dan bekerjasama dengan unit terkait.
5) Mengadakan pencatatan dan pelaporan kegiatan secara terus menerus
dan berlanjut.
6) Bertanggungjawab penuh lepada Karumkit.

b. Rincian Tugas Tugas Sehari-Hari


21

1) Melaksanakan pembinaan kegiatan pelayanan administrasi rekam


medik pasien rawat jalan dan rawat inap mulai dari pendaftaran pasien
hingga pengarsipan rekam medik.
Peranan :
 Bertanggungjawab atas kelancaran pelaksanaan pelayanan
administrasi rekam medik pasien rapat jalan dan rawat inap
mulai dari pendaftaran pasien hingga pengarsipan rekam medik.
Indikator Prestasi :
 Pelayanan administrasi terselenggara dengan baik.
2) Melaksanakan pembinaan kegiatan perencanaan hingga
pendistribusian kebutuhan formulir medik yang sesuai dengan kebutuhan
medik.
Peranan :
 Bertanggungjawab atas kelancaran pelaksanaan kegiatan
perencanaan hingga pendistribusian kebutuhan formulir medik
yang sesuai dengan kebutuhan medik.
Indikator prestasi :
 Pelayanan kebutuhan formulir medik terselenggara dengan
baik.
3) Melaksanakan penentuan standar dan evaluasi mutu pelayanan
medik dengan memperhatikan masukan dari komite medik beserta sub
komitenya dan bekerjasama dengan unit terkait.
Peranan :
 Menentukan standar dan evaluasi mutu pelayanan medik
dengan memperhatikan masukan dari komite medik beserta sub
komitenya dan bekerjasama dengan unit terkait.
Indikator prestasi :
 Pelayanan administrasi terselenggara dengan baik

c. Tugas Insidentil
Penyelesaian permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan medik.
Peranan :
 Berkoordinasi dalam rangka penyelesaian permasalahan yang
berkaitan dengan masalah pelayanan medik
22

Indikator prestasi :
 Bila permasalahan dapat diselesaikan dengan baik dan dalam waktu
singkat

d. Tugas Periodik
Pencatatan dan pelaporan kegiatan secara terus menerus dan berlanjut.
Peranan :
 Mencatat dan melaporkan kegiatan administrasi Siyanmed.
Indikator prestasi :
 Laporan tepat waktu

e. Hubungan Kerja (Hubungan-Hubungan Terkait Dengan Pelaksanaan


Tugas-Tugas Dalam Pekerjaan)

JABATAN YANG MAKSUD/TUJUAN


NAMA UNIT KERJANYA
DIHUBUNGI HUBUNGAN
INTERN INSTANSI
1. Karumkit Rumkit Dustira 1.Melaporkan & Koordinasi
2. Komite Medik Rumkit Dustira 2. Koordinasi
3. Komite Keperawatan Rumkit Dustira 3. Koordinasi
4. Kainstal Rumkit Dustira 4. Koordinasi
5. SMF Rumkit Dustira 5. Koordinasi

EKSTERN INSTANSI

JABATAN YANG SETARA


INTERN INSTANSI

EKSTERN INSTANSI

JABATAN YANG LEBIH RENDAH


1. Penata Koordinasi
2. Kaur Medis Koordinasi/Disposisi
3. Paur Rumkit Dustira Koordinasi/Disposisi
4. Tur Koordinasi/Disposisi
5. Operator Komputer Koordinasi/Disposisi

10. Kepala Seksi Penunjang Medis

a. Nama Jabatan : Kepala Seksi Penunjang Medis

b. Tugas Pokok
1) Membantu Ka RS KASIH IBU dibidang pelanyanan penunjang medik
23

2) Membantu Ka Rumkit Tk.II dalam mengkordinir kebutuhan alkes


guna memperlancar kegiatan pelayanan terhadap pasien

c. Tugas Sehari-Hari
1) Merencanakan,menyusun dan merumuskan program kerja Rumkit
Dustira dibidang penunjang medik
2) Menyelenggarakan pengandaan distribusi dan inventarisasi material
kesehatan
3) Merencanakan pengadaan material kesehatan yang diperlukan atas
usulan unsur-unsur pelanyanan
4) Menyusun sistem dan metoda pengelolaan matkes
5) Melaporkan pelaksanaan tugas secara periodic kepada Ka RS
KASIH IBU
6) Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan penggunaan alkes
pada unit-unit pelanyanan

d. Tugas Insidentil
1) Memonitor dan mengawasi pekerjaan teknisi dalam perbaikan alkes
2) Berkoordinasi dengan pihak luar terkait bila diperlukan dalam
penanganan perbaikan alkes
Kewenangan :
 Melaporkan hasil pekerjaan perbaikan kepada Ka RS KASIH IBU
Indikator prestasi :
 Laporan dapat diterima dan dapat direalisasikan sehingga alat
tersebut berfungsi dengan baik.

e. Tugas Periodik
1) Membuat perencanaan kebutuhan alkes secara periodik
2) Membuat laporan kegiatan secara periodik

f. Tugas Tambahan
1) Memberi petunjuk dan pertimbangan kepada staf penunjang medik di
bidang :
 Penyusunan perencanan kebutuhan alkes
24

 Penyusunan perencanan Pemeliharaan alkes


 Penyusunan perencanan peneriamaan dan pendistribusian alkes
 Penyusunan perencanan inventarisasi alkes
 Penyusunan perencanan pelatihan penggunaan alkes
Peranan :
 Menyampaikan saran dan masukan
 Menyampaikan keberatan
 Menyampaikan pertimbangan
Indikator prestasi :
 Diterimanya pertimbangan yang disampaikan
 Terlaksananya pertimbangan yang disampaikan
2) Memberikan sarana dan masukan bidang pengelolaan alkes kepada
staf jangmed
Peran :
 Menyampaikan saran dan masukan
 Menyampaikan keberatan
 Menyampaikan pertimbangan

g. Tugas Lain-Lain
1) Memberikan saran kepada kadep dan Kainstaljang tentang
pengelolaan alkes di Rumah Sakit
Peran :
 Sebagai penasehat dan konsulen
Indikator prestasi :
 Dapat diterimanya saran-saran yang disampaikan
 Terlaksananya saran-saran yang disampaikan
2) Memberikan arahan-arahan kepada staf sijangmed
Peranan :
 Melaksanakan arahan tentang pelaksanaan kegiatan di rumah Sakit
Indikator prestasi :
 kegiatan staf dapat berjalan dengan baik

h. Tugas-Tugas Berkala
25

Peranan :
 Melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap kinerja staf si
jangmed
Indikator prestasi :
 Dapat terselenggaranya kegiatan staf dengan baik dalam mendukung
terselenggaranya program kerja rumah sakit.

i. Hubungan Kerja (Hubungan-Hubungan Terkait Dengan Pelaksanaan


Tugas-Tugas Dalam Pekerjaan)

JABATAN YANG NAMA UNIT MAKSUD TUJUAN


DIHUBUNGI KERJANYA HUBUNGAN
INTREN INSTANSI
1. Kasi Tuud Rumkit RS KASIH IBU 1. Melaporkan & Koordinasi
2. Ka Bina Yanmasum 2. Melaporkan & Koordinasi
3. Ka instal 3. Melaporkan & Koordinasi

Ekstern Instansi
1. Kasi Matkes 1.Kesdam III/ KASIH 1. Koordinasi / minta data
2. Ka Gudkesrah IBU 2. Koordinasi / minta data
2.Kesdam III/ KASIH
IBU
JABATAN YANG SETARA
INTREN INSTANSI
1. Ka Poliklinik RS KASIH IBU 1. Koordinasi / minta data
2. 2. Koordinasi / minta data

Ekstern Instansi
1. 1. 1. Koordinasi
2. 2. 2. Koordinasi

JABATAN YANG LEBIH RENDAH


1. Ka Perawatan 1. RS KASIH IBU 1. Koordinasi/disposisi
2. 2. 2. Koordinasi/disposisi

11. Kepala Seksi Penunjang Umum

a. Nama Jabatan : Kepala Seksi Penunjang Umum

b. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan


26

Membantu Karumkit dalam penyelenggaran kegiatan penunjang Rumah


Sakit.

c. Uraian Tugas-Tugas Pokok


1) Merencanakan menyusun dan merumuskan program kerja dibidang
penunjang umum.
2) Merencanakan pengadaan, pemeliharaaan, inventaris dan distribusi
material/fasilitas Rumah Sakit Tk II 03.05.01 Dustira
3) Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi kegiatan
penunjang umum Rumah Sakit Tk II 03.05.01 Dustira
4) Mengkoordinasikan kegiatan dan administrasi di bidang penunjang
umum Rumah Sakit Tk II Dustira
5) Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya secara periode kepada
Karumkit Tk II 03.05.01 Dustira.

d. Tugas Tambahan
Memberikan pertimbangan kepada staf dalam bidang/yang berhubungan
dengan penunjang umum.
 Bidang Administrasi
 Bidang Distribusi
 Bidang Pengadaan
Peranan :
 Menyampaikan saran dan masukan
Indikator Prestasi :
 Diterimanya pertimbangan/saran yang disampaikan untuk tata tertib
administrasi

e. Tugas Lain-Lain
1) Memberikan/menerima saran kepada/dari para Kainstal/Kasi yang
berkaitan dengan penyelenggaraan pelaksanaan penunjang umum di
Rumah Sakit.
 Koordinasi dengan para Kainstal/Kadep
27

 Koordinasi dengan para Kasub/Kasi


 Koordinasi dengan para Kaur
Peranan :
 Sebagai Konsultan
 Sebagai Pengadaan
Indikator Prestasi :
 Terselenggaranaya koordinasi dengan para kadep, Kainstal,
Kasub/Kasi dan Kaur berjalan dengan baik dan lancar.
2) Memberikan arahan/disposisi kepada staf Sijangum untuk ditindak
lanjuti kepada :
 Penata Jangum
 Tur Rawat dan Ranjang
 Tur Ransum Penderita
 Turmin
 Operator Komputer
Peranan :
 Memberikan arahan kepada anggota tentang pelaksanaan tugas
untuk ditindak lanjuti/diselesaikan sesuai dengan administrasi dan
aturan-aturannya.
Indikator Prestasi :
 Terselenggaranya kegiatan staf berjalan dengan baik benar dan tepat
waktu.

f. Tugas-Tugas Berkala
Memberikan dan mengakomodir fungsi dan tugas Staf dan dinas-dinas lain
dalam bidang surat-surat, administrsi ransum A, D & F pengadaan
alsintor, Alsatri, Alsih serta pemeliharaan inventarisasi dan pendistribusian.

Peranan :
 Pengendalian dan pengawasan dalam bidang administrasi terhadap
staf.
Indikator Prestasi :
28

 Terselenggaranya kegiatan administrasi yang dengan penunjang


umum berjalan dengan baik dan lancar.

g. Hubungan Kerja (Hubungan-Hubungan Terkait Dengan Pelaksanaan


Tugas-Tugas Dalam Pekerjaan)

JABATAN YANG MAKSUD/TUJUAN


NAMA UNIT KERJANYA
DIHUBUNGI HUBUNGAN
INTERN INSTANSI
1. Kasituud 1. Rumkit Dustira 1.Melaporkan & Koordinasi
2. Kainstal Jangwat 2. Rumkit Dustira 2.Melaporkan & Koordinasi
3. Para Kainstal / Kasi 3. Rumkit Dustira 3.Melaporkan & Koordinasi
4. Primkopad 4. Rumkit Dustira 4.Melaporkan & Koordinasi

EKSTERN INSTANSI
1. Srendam 1. Kodam 1.Koordinasi /minta data
2. Tepbek 2. Bekangdam 2. Koordinasi / minta data
3. Pekas 3. Kudam 3. Koordinasi / minta data

JABATAN YANG SETARA

INTERN INSTANSI
1. Kasituud 1. Rumkit Dustira 1. Koordinasi / minta data
2. Kasiyanmed 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi / minta data
3. Kasijangmed 3. Rumkit Dustira 3. Koordinasi / minta data
4. Kainstaldik 4. Rumkit Dustira 4. Koordinasi / minta data
5. Kainstal jangwat 5. Rumkit Dustira 5. Koordinasi / minta data
6. Kasub 6. Rumkit Dustira 6. Koordinasi / minta data

EKSTERN INSTANSI

JABATAN YANG LEBIH RENDAH

1. Kaurdal 1. Rumkit Dustira 1. Koordinasi/Disposisi


2. Kaur Infokes 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi/Disposisi
3. Kanitrikkes 3. Rumkit Dustira 3. Koordinasi/Disposisi
4. Kaurpers 4. Rumkit Dustira 4. Koordinasi/Disposisi
5. Paur 5. Rumkit Dustira 5. Koordinasi/Disposisi

BAB VII
MEKANISME DAN HUBUNGAN KERJA ESELON PELAYANAN

12. KEPALA URUSAN INFORMASI KESEHATAN


29

a. Nama Jabatan : Kepala Urusan Informasi Kesehatan

b. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan


Pembantu dan pelaksanaan Karumkit dalam bidang penyelenggaraan
administrasi kesehatan Rumkit

c. Uraian Tugas Pokok


1) Menyelenggarakan dan melaksanakan admnistrasi kesehatan
Rumah Sakit.
2) Menyelenggarakan dan melaksanakan administrasi penderita rawat
jalan/mondok serta rujukan.
3) Menyelenggarakan dan melaksanakan pengumpulan dan
pengolahan data Rumkit serta penyajiannya.
4) Menyelenggarakan dan melaksanakan pengadaan formulir-formulir
medik yang dibutuhkan oleh Bangsal-Bangsal dan poliklinik-poliklinik serta
bagian yang ada di Rumah Sakit

d. Tugas Tambahan
1) Menyelenggarakan dan melaksanakan administrasi kesehatan
Rumah Sakit
2) Menyelenggarakan dan melaksanakan administrasi pelaporan
pasien Watnap, Watlan dan rujukan
3) Menyelenggarakan dan melaksanakan pengumpulan dan
pengolahan data medik Rumah Sakit
4) Dalam pelaksanaan tugas koordinasi dengan Komite Medik
5) Melaporkan pelaksanaan tugas secara periodik kepada Karumkit
6) Wasdal terhadap Customer Service dan SIM Rumah Sakit

e. Tugas Lain-Lain
1) Memberikan arahan kepada staf Infokes tatacara pelaksanaan
pelayanan di Rumah Sakit
Peranan :
 Sebagai Penasehat
30

Indikator Prestasi :
 Diterimanya saran dan arahan dari pimpinan dengan baik
2) Memberikan arahan/disposisi kepada Penata, Baur dan Pengatur
tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan

f. Tugas Berkala
Memberikan dan mengakomodir fungsi dan tugas Staf dan dinas-dinas
lain dalam bidang :
 Administrasi
 Evakuasi.

g. Hubungan Kerja (Hubungan-Hubungan Terkait Dengan Pelaksanaan


Tugas-Tugas Dalam Pekerjaan)

JABATAN YANG MAKSUD/TUJUAN


NAMA UNIT KERJANYA
DIHUBUNGI HUBUNGAN
INTERN INSTANSI
1. Kasijangum 1. Rumkit Dustira 1. Koordinasi
EKSTERN INSTANSI 1. Koordinasi /minta data
2. Koordinasi / minta data
3. Koordinasi / minta data
JABATAN YANG SETARA
INTERN INSTANSI
1. Kaurdal 1. Rumkit Dustra 1. Koordinasi / minta data
EKSTERN INSTANSI
1. 1. 1. Koordinasi
2. 2. 2. Koordinasi
3. 3. 3. Koordinasi
JABATAN YANG LEBIH RENDAH
1. Kanitrikkes 1. Rumkit Dustira 1. Koordinasi/Disposisi
2. Kaurdal 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi/Disposisi

13. KEPALA SEKSI TATA USAHA URUSAN DALAM

a. Nama Jabatan : Kepala Seksi Tata Usaha Urusan Dalam

b. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan


31

1) Membantu Kasituud dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan


kegiatan di Rumah Sakit.
2) Membantu Kasituud dalam mengkoordinir dan mengawasi
pengurusan administrasi personil dan urusan dalam di Rumah Sakit.

c. Uraian Tugas Pokok


1) Menyelenggarakan Kebersihan Rumah Sakit/Koordinator Cleaning
Service.
2) Menyelenggarakan Tata tertib anggota
3) Memelihara dan mengawasi disiplin Anggota.
4) Menyelenggarakan Pelaksanaan P 5.
5) Menyelenggarakan Pembuatan Absen Anggota.

d. Tugas Tambahan
1) Memberikan pertimbangan kepada Baurdal dalam bidang urusan
dalam
 Bidang pengamanan Rumah Sakit
 Bidang Kesejahteraan dan Materiil Anggota Rumah Sakit
 Bidang Minumpampers
Peranan :
 Menyampaikan saran dan masukan
 Menyampaikan keberatan
 Menyampaikan pertimbangan
Indikator Prestasi :
 Diterimanya pertimbangan yang disampaikan
 Terlaksananya pertimbangan yang disampaikan
2) Memberikan saran/masukan dibidang Kesejahteraan dan Materiil
 Bidang Kesejahteraan Anggota Rumah Sakit
 Bidang Absensi kehadiran anggota Rumah Sakit
Peranan :
 Menyampaikan saran dan masukan
 Menyampaikan keberatan
 Menyampaikan pertimbangan
32

Indikator Prestasi :
 Diterimanya pertimbangan yang disampaikan
 Terlaksananya pertimbangan yang disampaikan

e. Tugas Lain-Lain
1) Memberikan saran kepada Kasituud yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan di Rumah Sakit
 Koordinasi dengan para Kaur Rumkit
 Koordinasi dengan para Paur
 Kordinasi dengan para Baur
Peranan :
 Sebagai Penasehat
 Sebagai Konsultan
Indikator Prestasi :
 Terselenggaranya koordinasi dengan para Kaur, Paur dan Baur
berjalan dengan baik dan lancar.
2) Memberikan arahan/disposisi kepada staf Urdal untuk ditindak lanjuti
Kepada Staf Urdal Rumkit
 Kepada Pam Situud Rumkit
 Kepada Paurjahriltatib Rumkit
Peranan :
 Memberikan arahan kepada anggota tentang pelaksanaan kegiatan
di Rumah Sakit
Indikator Prestasi :
 Terselenggaranya kegiatan staf berjalan dengan baik dan benar.

f.Tugas Berkala
Memberikan dan mengakomodir fungsi dan tugas Staf dan dinas-dinas
lain dalam bidang Urusan Dalam.

Peranan :
 Pengendalian dan pengawasan dalam ketatausahaan urusan dalam
terhadap staf
Indikator Prestasi :
33

 Terselenggaranya kegiatan ketatausahaan berjalan dengan baik dan


lancar.

g. Hubungan Kerja (Hubungan-Hubungan Terkait Dengan Pelaksanaan


Tugas-Tugas Dalam Pekerjaan)

JABATAN YANG NAMA UNIT MAKSUD/TUJUAN


DIHUBUNGI KERJANYA HUBUNGAN
INTERN INSTANSI
1. Kaurdal 1. Situud 1.Melaporkan &Koordinasi
2. Paurpam 2. Situud 2.Melaporkan & Koordinasi
3. Baur 3. Situud 3.Melaporkan & Koordinasi

EKSTERN INSTANSI
1. Kaurdal Kesdam III/Slw 1. Kesdam III/Slw 1. Koordinasi /minta data
2. 2. 2. Koordinasi / minta data
3. 3. 3. Koordinasi / minta data

JABATAN YANG SETARA

INTERN INSTANSI
1. Kaur Pers 1. Rumkit Dustira 1. Koordinasi / minta data
2. Kaur Infokes 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi / minta data
3. Kanit Rikkes 3.Rumkit Dustira 3. Koordinasi / minta data

EKSTERN INSTANSI

JABATAN YANG LEBIH RENDAH

1. Paur Jahril Tatib 1. Rumkit Dustira 1. Koordinasi/Disposisi


2. Paur Pam 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi/Disposisi
3. Baur & Tamin 3. Rumkit Dustira 3. Koordinasi/Disposisi

BAB VIII
MEKANISME DAN HUBUNGAN KERJA ESELON PELAKSANA

14. Kepala Departemen Bedah dan Anestesi


34

a. Nama Jabatan : Kepala Departemen Bedah dan Anestesi

b. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan


1) Melaksanakan kegiatan operasional, administrasi dan manajemen di
bidang Bedah dan Anestesi.
2) Membantu mengkoordinasikan pembuatan laporan dari Rumkit untuk
bahan laporan kepada Kakesdam.
3) Melaksanakan pelayanan kesehatan diagnostik, kuratif, promotif &
preventif bidang Ilmu Bedah terhadap pasien rawat jalan & rawat inap.
4) Menyelenggarakan pendidikan & pelatihan baik praspesialisasi,
spesialisasi, kepaniteraan klinik, dalam rangka pengingkatan penguasaan
iilmu & ketrampilan bedah bagi personel medik, perawat & mahasiswa.
5) Menyelenggarakan penelitian & pengembangan sebagai upaya
pengembangan keilmuan & profesianalisme.
6) Menyusun, mengevaluasi & mengembangankan piranti lunak bidang
ilmu bedah untuk mencapai hasil yang optimal.
7) Melaksanakan pembinaan personel di jajaran Departemen Bedah
8) Mengadakan koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka
peningkatan pelayanan & pengembangan Ilmu Bedah.

c. Uraian Tugas Pokok


1) Mengkoordinasikan kegiatan staf dan administrasi dibidang kegiatan
Bedah dan Anestesi, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
profesional.
Peranan :
 Penanggungjawab kegiatan Bedah & Anestesi dibidang teknis medis
dan pendidikan serta pelatihan profesi.
Indikator Prestasi :
 Kegiatan bedah & anestesi dapat berjalan dengan baik.
2) Mengendalikan kegiatan staf dan administrasi berjalan dengan baik
pendidikan dan pelatihan profesi dibidang bedah & anestesi
Peranan :
 Penanggungjawab kegiatan staf dan administrasi secara tehnis medis
bedah dan anestesi.
35

Indikator Prestasi :
 Administrasi medis tertib dan dapat dipertanggungjawabkan.
3) Jika berhalangan menjalankan tugas dan tanggungjawabnya
 Diserahkan kewenangannya kepada staf fungsi medis yang
berkompeten di bidangnya.
 Lapor kepada Karumkit
Kewenangan :
 Melaksanakan tugas dan kewajiban selama Kadep berhalangan
Indikator prestasi :
 Kegiatan bedah & anestesi dapat tetap berjalan dengan lancar.

d. Tugas Tambahan
1) Memberikan pertimbangan kepada personil medis yang berkompeten
di bidang :
 Tehnis medis
 Etika
 Profesional
 Manajerial
Peranan :
 Memberikan bahan pertimbangan personil medis dalam melaksanakan
kegiatan bedah dan anestesi
Indikator prestasi :
 Tenaga medis mendapat bahan pertimbangan dalam menyelesaikan
profesinya.
2) Memberikan saran / masukan dibidang :
 bidang SDM
 bidang profesi / tehnis medis
 bidang kebutuhan Matkes
 bidang Administrasi
Peranan :
 Memberikan saran kepada Karumkit dalam mengambil kebijakan.
Indikator prestasi :
 Karumkit mendapatkan saran / masukan yang sesuai kebutuhan.
36

e. Tugas Lain-Lain
1) Memberikan/menerima konsultasi staf dan administrasi
 Perawat kamar bedah
 Dokter kamar bedah
 Praktikan kamar bedah
Peranan :
 Menerima konsultan dan menyelesaikan permasalahan yang ada
Indikator Prestasi :
 Staf dapat menyelesaikan permasalahan yang ada
2) Memberikan arahan/disposisi kepada tenaga medis yang ada
Peranan :
 Penanggungjawab tehnis medis di bidang bedah dan anestesi
Indikator prestasi :
 Kegiatan bedah & anestesi dapat berjalan dengan baik.

f.Tugas Berkala
Memberikan dan mengakomodir fungsi dan tugas Staf dan dinas-dinas
lain dalam bidang :
 Pelayanan Medis
 Pelayanan keperawatan
 Pelayanan Rumah Sakit
 Pelayanan Adminstrasi
Peranan :
 Memberikan dan mengkoordinasikan tugas
Indikator prestasi :
 Pelayanan kesehatan di kamar bedah dapat terlaksana dengan baik.

g. Hubungan Kerja (Hubungan-Hubungan Terkait Dengan Pelaksanaan


Tugas-Tugas Dalam Pekerjaan)

JABATAN YANG MAKSUD/TUJUAN


NAMA UNIT KERJANYA
DIHUBUNGI HUBUNGAN
37

INTERN INSTANSI
1. Karumkit 1. Rumkit Dustira 1. Melaporkan/Koordinasi
2. Wakarumkit 2. Rumkit Dustira 2. Melaporkan/Koordinasi
3. Ketua Komite Medik 3. Rumkit Dustira 3. Melaporkan/Koordinasi

EKSTERN INSTANSI

JABATAN YANG SETARA

INTERN INSTANSI
1. Kadep Obsgyn & IKA 1. Rumkit Dustira 1.Koordinasi /minta data
2. Kadep Peny. Dlm, Jtng & 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi / minta data
Paru
3. Kadep Mata,THT & Kulkel 3. Rumkit Dustira 3.Koordinasi /minta data
4. Kadep Sarwa 4. Rumkit Dustira 4. Koordinasi / minta data

EKSTERN INSTANSI

JABATAN YANG LEBIH RENDAH

1. Kainstal 1. Rumkit Dustira 1. Koordinasi/Disposisi


2. Kasi 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi/Disposisi
3. Kaur 3. Rumkit Dustira 3. Koordinasi/Disposisi

15. Kepala Departemen Gynokologi dan IKA

a. Nama Jabatan : Kepala Departemen Gynokologi dan IKA

b. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan


1) Melaksanakan kegiatan operasional, administrasi dan manajemen di
bidang Obsgyn & IKA.
2) Membantu mengkoordinasikan pembuatan laporan dari Rumkit untuk
bahan laporan kepada Kakesdam.

c. Uraian Tugas Pokok


1) Memgkoordinasikan kegiatan staf dan administrasi dibidang kegiatan
Obsgyn & IKA, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan profesional.
Peranan :
38

 Penanggungjawab kegiatan Obsgyn & IKA dibidang teknis medis dan


pendidikan serta pelatihan profesi.
Indikator Prestasi :
 Kegiatan Obsgyn & IKA dapat berjalan dengan baik.
2) Mengendalikan kegiatan staf dan administrasi berjalan dengan baik
pendidikan dan pelatihan profesi dibidang Obsgyn & IKA
Peranan :
 Penanggungjawab kegiatan staf dan administrasi secara tehnis
medis bedah dan anestesi.
Indikator Prestasi :
 Administrasi medis tertib dan dapat dipertanggungjawabkan.
3) Jika berhalangan menjalankan tugas dan tanggungjawabnya
 Diserahkan kewenangannya kepada staf fungsi medis yang
berkompeten di bidangnya.
 Lapor kepada Karumkit
Kewenangan :
 Melaksanakan tugas dan kewajiban selama Kadep berhalangan
Indikator prestasi :
 Kegiatan Obsgyn & IKA dapat tetap berjalan dengan lancar.

d. Tugas Tambahan
1) Memberikan pertimbangan kepada personil medis yang berkompeten
di bidang :
 Tehnis medis
 Etika
 Profesional
 Manajerial
Peranan :
 Memberikan bahan pertimbangan personil medis dalam
melaksanakan kegiatan Obsgyn & IKA
Indikator prestasi :
 Tenaga medis mendapat bahan pertimbangan dalam menyelesaikan
profesinya.
2) Memberikan saran/masukan dibidang :
39

 bidang SDM
 bidang profesi/tehnis medis
 bidang kebutuhan Matkes
 bidang Administrasi
Peranan :
 Memberikan saran kepada Karumkit dalam mengambil kebijakan.
Indikator prestasi :
 Karumkit mendapatkan saran/masukan yang sesuai kebutuhan.

e. Tugas Lain-Lain
1) Memberikan/menerima konsultasi staf dan administrasi
 Perawat kamar Obsgyn/Perina
 Dokter Obsgyn & IKA
Peranan :
 Menerima konsultan dan menyelesaikan permasalahan yang ada
Indikator Prestasi :
 Staf dapat menyelesaikan permasalahan yang ada
2) Memberikan arahan/disposisi kepada tenaga medis yang ada
Peranan :
 Penanggungjawab tehnis medis di bidang Obsgyn & IKA
Indikator prestasi :
 Kegiatan Obsgyn & IKA dapat berjalan dengan baik.

f. Tugas Berkala
Memberikan dan mengakomodir fungsi dan tugas Staf dan dinas-dinas
lain dalam bidang :
 Pelayanan Medis
 Pelayanan keperawatan
 Pelayanan Rumah Sakit
 Pelayanan Adminstrasi
Peranan :
 Memberikan dan mengkoordinasikan tugas
Indikator prestasi :
40

 Pelayanan kesehatan di Departemen Obsgyn & IKA dapat


terlaksana dengan baik.

g. Hubungan Kerja (Hubungan-Hubungan Terkait Dengan Pelaksanaan


Tugas-Tugas Dalam Pekerjaan)

JABATAN YANG MAKSUD/TUJUAN


NAMA UNIT KERJANYA
DIHUBUNGI HUBUNGAN
INTERN INSTANSI
1. Karumkit 1. Rumkit Dustira 1. Melaporkan/Koordinasi
2. Wakarumkit 2. Rumkit Dustira 2. Melaporkan/Koordinasi
3. Ketua Komite Medik 3. Rumkit Dustira 3. Melaporkan/Koordinasi

EKSTERN INSTANSI
1. 1.Koordinasi /minta data
2. 2. Koordinasi / minta data

JABATAN YANG SETARA

INTERN INSTANSI
1. Kadep Bedah & Anestesi 1. Rumkit Dustira 1.Koordinasi /minta data
2. Kadep Peny. Dlm, Jtng & 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi / minta data
Paru
3. Kadep Mata,THT & Kulkel 3. Rumkit Dustira 3.Koordinasi /minta data
4. Kadep Sarwa 4. Rumkit Dustira 4. Koordinasi / minta data

EKSTERN INSTANSI

JABATAN YANG LEBIH RENDAH

1. Kainstal 1. Rumkit Dustira 1. Koordinasi/Disposisi


2. Kasi 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi/Disposisi
3. Kaur 3. Rumkit Dustira 3. Koordinasi/Disposisi

16. Kepala Departemen Pengakit Dalam, Jantung dan Paru

a. Nama Jabatan : Kepala Departemen Pengakit Dalam, Jantung dan Paru

b. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan


41

1) Melaksanakan kegiatan operasional, administrasi dan manajemen di


bidang Peny. Dalam, Jantung & Paru.
2) Membantu mengkoordinasikan pembuatan laporan dari Rumkit untuk
bahan laporan kepada Kakesdam.

c. Uraian Tugas Pokok


1) Memgkoordinasikan kegiatan staf dan administrasi dibidang kegiatan
Peny. Dalam, Jantung & Paru, menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan profesional.
Peranan :
 Penanggungjawab kegiatan Dep. Peny. Dalam, Jantung & Paru
dibidang teknis medis dan pendidikan serta pelatihan profesi.
Indikator Prestasi :
 Kegiatan di Dep. Peny. Dalam, Jantung & Paru dapat berjalan
dengan baik.
2) Mengendalikan kegiatan staf dan administrasi berjalan dengan baik
pendidikan dan pelatihan profesi dibidang Peny. Dalam, Jantung & Paru
Peranan :
 Penanggungjawab kegiatan staf dan administrasi secara tehnis
medis Peny. Dalam, Jantung & Paru.
Indikator Prestasi :
 Administrasi medis tertib dan dapat dipertanggungjawabkan.
3) Jika berhalangan menjalankan tugas dan tanggungjawabnya
 Diserahkan kewenangannya kepada staf fungsi medis yang
berkompeten di bidangnya.
 Lapor kepada Karumkit
Kewenangan :
 Melaksanakan tugas dan kewajiban selama Kadep berhalangan

Indikator prestasi :
 Kegiatan di Dep. Peny. Dalam, Jantung & Paru dapat tetap berjalan
dengan lancar.
d. Tugas Tambahan
1) Memberikan pertimbangan kepada personil medis yang
berkompeten di bidang :
42

 Tehnis medis
 Etika
 Profesional
 Manajerial
Peranan :
 Memberikan bahan pertimbangan personil medis dalam
melaksanakan kegiatan Peny. Dalam, Jantung & Paru
Indikator prestasi :
 Tenaga medis mendapat bahan pertimbangan dalam menyelesaikan
profesinya.
2) Memberikan saran/masukan dibidang :
 bidang SDM
 bidang profesi/tehnis medis
 bidang kebutuhan Matkes
 bidang Administrasi
Peranan :
 Memberikan saran kepada Karumkit dalam mengambil kebijakan.
Indikator prestasi :
 Karumkit mendapatkan saran/masukan yang sesuai kebutuhan.

e. Tugas Lain-Lain
1) Memberikan/menerima konsultasi staf dan administrasi
 Perawat kamar peny. Dalam, Jantung & Paru
 Dokter Peny. Dalam, Jantung & Paru
 Staf Peny. Dalam, Jantung & Paru
Peranan :
 Menerima konsultan dan menyelesaikan permasalahan yang ada
Indikator Prestasi :
 Staf dapat menyelesaikan permasalahan yang ada
2) Memberikan arahan/disposisi kepada tenaga medis yang ada

Peranan :
 Penanggungjawab tehnis medis bidang Peny Dalam, Jantung & Paru
Indikator prestasi :
43

 Kegiatan di Dep. Peny. Dalam, Jantung & Paru dapat berjalan


dengan baik.

f. Tugas-Tugas Berkala
Memberikan dan mengakomodir fungsi dan tugas Staf dan dinas-dinas
lain dalam bidang :
 Pelayanan Medis
 Pelayanan keperawatan
 Pelayanan Rumah Sakit
 Pelayanan Adminstrasi
Peranan :
 Memberikan dan mengkoordinasikan tugas
Indikator prestasi :
 Pelayanan kesehatan di Departemen Peny. Dalam, Jantung & Paru
dapat terlaksana dengan baik.

g. Hubungan Kerja (Hubungan-Hubungan Terkait Dengan Pelaksanaan


Tugas-Tugas Dalam Pekerjaan)

JABATAN YANG MAKSUD/TUJUAN


NAMA UNIT KERJANYA
DIHUBUNGI HUBUNGAN
INTERN INSTANSI
1. Karumkit 1. Rumkit Dustira 1. Melaporkan/Koordinasi
2. Wakarumkit 2. Rumkit Dustira 2. Melaporkan/Koordinasi
3. Ketua Komite Medik 3. Rumkit Dustira 3. Melaporkan/Koordinasi
JABATAN YANG SETARA
INTERN INSTANSI
1. Kadep Bedah & Anestesi 1. Rumkit Dustira 1.Koordinasi /minta data
2. Kadep Obsgyn & IKA 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi / minta data
3. Kadep Mata,THT & Kulkel 3. Rumkit Dustira 3.Koordinasi /minta data
4. Kadep Sarwa 4. Rumkit Dustira 4. Koordinasi / minta data
JABATAN YANG LEBIH RENDAH
1. Kainstal 1. Rumkit Dustira 1. Koordinasi/Disposisi
2. Kasi 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi/Disposisi
3. Kaur 3. Rumkit Dustira 3. Koordinasi/Disposisi

17. Kepala Departemen Mata, THT dan Kulkel

a. Nama Jabatan : Kepala Departemen Mata, THT dan Kulkel


44

b. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan


Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan staf dan
administrasi dalam bidang pelayanan kesehatan dan dukkes, khususnya
dibagian Mata, THT dan Kulit Kelamin

c. Uraian Tugas
1) Mengkoordinasikan kegiatan staf dan administrasi dalam bidang
pelayanan kesehatan dan dukkes, khususnya di bagian mata, THT dan
Kulit Kelamin
Peranan :
 Pelayanan dukungan kesehatan
Indikator Prestasi :
 Jumlah pasien di poli mata bagian yang paling ramai
 kepuasan anggota TNI , PNS dan keluarga yang berobat
2) Mengendalikan kegiatan staf dan administrasi dalam bidang
pelayanan dan kesehatan dan dukkes khususnya dibagian mata, THT dan
Kulkel.
Peranan :
 Alur perkerjaan dan tanggungjawab yang adil dan bijaksana pada
 masing-masing bagian.
 Sistem pelaporan yang cepat, akurat dan aman.
Indikator Prestasi :
 Kegiatan administrasi yang benar dan lancar
 Kesejahteraan bagi para anggota
3) Jika berhalangan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
 Diserahkan sepenuhnya untuk sementara pada masing-masing
kasubdep-kasubdepnya
 Begitu pula bagian para medisnya ke masing-masing Kaurnya

Kewenangan :
 Koordinator dan pengendalian kegiatan serta administrasi jadi
bagiannya masing-masing.
Indikator Prestasi :
45

 Kegiatan pada masing-masing bagian berjalan baik dan lancar


 Tidak ada gejolak antara anggota di bagian masing-masing bagian.

d. Tugas Tambahan
1) Memberikan pertimbangan kepada Karumkit
 Bidang Mata
 Bidang THT
 Bidang Kulit Kelamin
Peranan :
 Suasana dan lingkungan kerja yang nyaman dan memadai.
Indikator Prestasi :
 Keterbatasan dalam melaksanakan tugas pokok
 Suasana kerja yang kondusif dan nyaman
2) Memberikan saran/masukan dibidang
 Bidang Personalia
 Bidang Administrasi
 Bidang Alat Kesehatan
 Bidang sarana prasarana

e. Tugas Lain-Lain
Memberikan/menerima konsultasi staf dan administrasi
 Dibidang pendidikan
 Dibidang pemeliharaan ruang
 Dibidang Baksos
 Dibidang tehnik, ilmu registrasi dan lainnya
Peranan :
 Agar saling membangun dan mendukung supaya etos dan hasil
kerjanya masing-masing lebih optimal dan lebih maju.
Indikator Prestasi :
 Kepuasan masing-masing bidang bertambah
f. Tugas Berkala
Memberikan dan mengakomodir fungsi dan tugas Staf dan dinas-dinas
lain dalam bidang
46

 Rikkes
 Werving
 Bhaksos dalam penugasan acara kesehatan
Peranan :
 Bantuan pada petugas kesehatan tersebut berjalan lancar dan
berhasil
Indikator Prestasi :
 Terwujudnya hasil kerja yang baik dan benar

g. Hubungan Kerja (Hubungan-Hubungan Terkait Dengan Pelaksanaan


Tugas-Tugas Dalam Pekerjaan)

JABATAN YANG MAKSUD/TUJUAN


NAMA UNIT KERJANYA
DIHUBUNGI HUBUNGAN
INTERN INSTANSI
1. Kasubdep Mata 1. Kadep Mata, THT & 1.Melaporkan & Koordinasi
2. Kasubdep THT Kulkel 2.Melaporkan & Koordinasi
3. Kasubdep Kulit Kelamin
EKSTERN INSTANSI
1. 1.Koordinasi /minta data
2. 2. Koordinasi / minta data
3. 3. Koordinasi / minta data
JABATAN YANG SETARA
INTERN INSTANSI
1. Kadep Dlm, Jantung & 1. Koordinasi / minta data
Paru Rumkit Dustira 2. Koordinasi / minta data
2. Kadep Sarwa 3. Koordinasi / minta data
3.Kadep Bedah & Anestesi
4. Kadep Gilut
5. Kadep Obsgyn & IKA
EKSTERN INSTANSI
JABATAN YANG LEBIH RENDAH
1. Kasubdep Mata Kadep Mata, THT dan 1. Koordinasi/Disposisi
2. Kasubdep THT Kulkel 2. Koordinasi/Disposisi
3. Kasubdep Kulkel 3. Koordinasi/Disposisi

18. Kepala Departemen Gigi dan Mulut

a. Nama Jabatan : Kepala Departemen Gigi dan Mulut


47

b. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan


1) Melaksanakan kegiatan operasional, administrasi dan manajemen di
bidang Dep. Gilut.
2) Membantu mengkoordinasikan pembuatan laporan dari Rumkit untuk
bahan laporan kepada Kakesdam.

c. Uraian Tugas
1) Mengkoordinasikan kegiatan staf dan adminisrasi dalam bidng
laporan pelayanan gigi mulut dalam bentuk laporan penyakit, kunjungan
dan pengunjung
Peranan :
 Melakukan secara langsung
Indikator Prestasi :
 Mendapatkan laporan yang akurat
 Terjalin hubungan komunikasi atasan dan bawahan
2) Mengendalikan kegiatan staf dan administrasi dalam bidang laporan
penyakit, kunjungan dan pengunjung pasien.
Peranan :
 Secara langsung dan terkendali
Indikator prestasi :
 Peningkatan pelayanan
3) JIka berhalangan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
 Diberikan kepada Kasubdep Gilut dengan memberikan laporan
dan dalam pengawasan dan kendali Kadep.
Kewenangan :
 Terbatas dengan laporan, bias ambil keputusan bila emergency
dan dilaporkan.
Indikator prestasi :
 Terjalin hubungan kerja sama tanpa mengurangi pelayanan

d. Tugas Tambahan
1) Memberikan pertimbangan kepada personil medis yang
berkompeten di bidang :
48

 Tehnis medis
 Etika
 Profesional
 Manajerial
Peranan :
 Memberikan bahan pertimbangan personil medis dalam
melaksanakan kegiatan Dep. Gilut,
Indikator prestasi :
 Tenaga medis mendapat bahan pertimbangan dalam
menyelesaikan profesinya.
2) Memberikan saran / masukan dibidang :
 bidang SDM
 bidang profesi / tehnis medis
 bidang kebutuhan Matkes
 bidang Administrasi
Peranan :
 Memberikan saran kepada Karumkit dalam mengambil
kebijakan.
Indikator prestasi :
 Karumkit mendapatkan saran / masukan yang sesuai
kebutuhan.
3) Memberikan pertimbangan kepada Karumkit
 BIdang pelayanan gigi dan mulut kepada pasien umum
 Bidang Sosial (Bhak-sos )
 Bidang pemeriksaan (Medical Chek Up)
Peranan :
 Langsung dan terkoordinir
Indikator prestasi :
 Mendapatkan pelayanan Gigi dan Mulut dengan optimal
4) Memberikan saran dan masukan dibidang :
 Bidang tehnik medis gigi dan mulut

Peranan :
49

 Diminta / tidak diminta


Indikator prestasi :
 Menjalin hubungan komunikasi antara staf medis dan pimpinan
sehingga pelayanan bias berjalan dengan baik.

e. Tugas Lain-Lain
1) Memberikan /menerima konsultasi staf dan administrasi
 Dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut
 Dalam pelayanan pemeliharaan Alat Kesehatan
 Dalam pelayanan obat-obatan gigi dan mulut
 Dalam bidang peningkatan dan pengembangan SDM Gigi dan
mulut.
Peranan :
 Langsung dan terus menerus
Indikator prestasi ;
 Berjalan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat
dilaksanakan dengan baik.
2) Memberikan arahan / disposisi kepada :
 Kapolgi
 Kaur
 Ka Lab Gilut
Peranan :
 Langsung, dikoordinir dan diawasi
Indikator prestasi :
 Pelaksanaan pelayanan gilut berjalan dengan baik

f. Tugas Berkala
1) Memberikan dan mengakomodir fungsi dan tugas staf dan dinas-
dinas lain dalam bidang
 Melakukan rikkes Ubad untuk organic maupu non organic
Kodam III/Slw
 Melaksanakan werving sesuai jadwal dari atas

Peranan :
50

 Langsung dan terawasi


Indicator prestasi :
 Pemeriksaan dapat dilaksanakan dengan baik
2. Memberikan dan mengakomodir fungsi dan tugas Staf dan dinas-
dinas lain dalam bidang :
 Pelayanan Medis
 Pelayanan keperawatan
 Pelayanan Rumah Sakit
 Pelayanan Adminstrasi
Peranan :
 Memberikan dan mengkoordinasikan tugas
Indikator prestasi :
 Pelayanan kesehatan di Dep. Gilut, dapat terlaksana dengan
baik.

g. Hubungan Kerja (Hubungan-Hubungan Terkait Dengan Pelaksanaan


Tugas-Tugas Dalam Pekerjaan)

JABATAN YANG MAKSUD/TUJUAN


NAMA UNIT KERJANYA
DIHUBUNGI HUBUNGAN
INTERN INSTANSI
1. Karumkit 1. Rumkit Dustira 1. Melaporkan/Koordinasi
2. Wakarumkit 2. Rumkit Dustira 2. Melaporkan/Koordinasi
3. Ketua Komite Medik 3. Rumkit Dustira 3. Melaporkan/Koordinasi
EKSTERN INSTANSI
JABATAN YANG SETARA
INTERN INSTANSI
1. Kadep Bedah & Anestesi 1. Rumkit Dustira 1.Koordinasi /minta data
2. Kadep Obsgyn & IKA 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi / minta data
3. Kadep Mata,THT & Kulkel 3. Rumkit Dustira 3.Koordinasi /minta data
4. Kadep Sarwa 4. Rumkit Dustira 4. Koordinasi / minta data
EKSTERN INSTANSI
JABATAN YANG LEBIH RENDAH
1. Kainstal 1. Rumkit Dustira 1. Koordinasi/Disposisi
2. Kasi 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi/Disposisi
3. Kaur 3. Rumkit Dustira 3. Koordinasi/Disposisi

19. Kepala Departemen Saraf dan Jiwa


51

a. Nama Jabatan : Kepala Departemen Saraf dan Jiwa

b. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan


1) Melaksanakan kegiatan operasional, administrasi dan manajemen di
bidang Dep. Sarwa
2) Membantu mengkoordinasikan pembuatan laporan dari Rumkit untuk
bahan laporan kepada Kakesdam.

c. Uraian Tugas
1) Memgkoordinasikan kegiatan staf dan administrasi dibidang kegiatan
Departemen Sarwa menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
profesional.
Peranan :
 Penanggungjawab kegiatan Departemen Sarwa dibidang
teknis medis dan pendidikan serta pelatihan profesi.
Indikator Prestasi :
 Kegiatan di Departemen Sarwa ,dapat berjalan dengan baik.
2) Mengendalikan kegiatan staf dan administrasi berjalan dengan baik
pendidikan dan pelatihan profesi dibidang Departemen Sarwa
Peranan :
 Penanggungjawab kegiatan staf dan administrasi secara tehnis
medis Departemen Sarwa
Indikator Prestasi :
 Administrasi medis tertib dan dapat dipertanggungjawabkan.
3) Jika berhalangan menjalankan tugas dan tanggungjawabnya
 Diserahkan kewenangannya kepada staf fungsi medis yang
berkompeten di bidangnya.
 Lapor kepada Karumkit
Kewenangan :
 Melaksanakan tugas dan kewajiban selama Kadep
berhalangan
Indikator prestasi :
 Kegiatan di Departemen Sarwa dapat tetap berjalan dengan
lancar.
d. Tugas Tambahan
52

1) Memberikan pertimbangan kepada personil medis yang


berkompeten di bidang :
 Tehnis medis
 Etika
 Profesional
 Manajerial
Peranan :
 Memberikan bahan pertimbangan personil medis dalam
melaksanakan kegiatan Dep. Sarwa
Indikator prestasi :
 Tenaga medis mendapat bahan pertimbangan dalam
menyelesaikan profesinya.
2) Memberikan saran / masukan dibidang :
 bidang SDM
 bidang profesi / tehnis medis
 bidang kebutuhan Matkes
 bidang Administrasi
Peranan :
 Memberikan saran kepada Karumkit dalam mengambil
kebijakan.
Indikator prestasi :
 Karumkit mendapatkan saran / masukan yang sesuai
kebutuhan.

e. Tugas Lain-Lain
1) Memberikan/menerima konsultasi staf dan administrasi
 Perawat kamar Dep. Sarwa
 Dokter Sarwa
 Staf Dep. Sarwa
Peranan :
 Menerima konsultan & menyelesaikan permasalahan yang ada
Indikator Prestasi :
 Staf dapat menyelesaikan permasalahan yang ada
2) Memberikan arahan/disposisi kepada tenaga medis yang ada
53

Peranan :
 Penanggungjawab tehnis medis di bidang Dep. Sarwa
Indikator prestasi :
 Kegiatan di Dep. Sarwa dapat berjalan dengan baik.

f. Tugas Berkala
Memberikan dan mengakomodir fungsi dan tugas Staf dan dinas-dinas
lain dalam bidang :
 Pelayanan Medis
 Pelayanan keperawatan
 Pelayanan Rumah Sakit
 Pelayanan Adminstrasi
Peranan :
 Memberikan dan mengkoordinasikan tugas
Indikator prestasi :
 Pelayanan kesehatan di Dep. Sarwa dapat terlaksana dengan baik.

g. Hubungan Kerja (Hubungan-Hubungan Terkait Dengan Pelaksanaan


Tugas-Tugas Dalam Pekerjaan)

JABATAN YANG MAKSUD/TUJUAN


NAMA UNIT KERJANYA
DIHUBUNGI HUBUNGAN
INTERN INSTANSI
1. Karumkit 1. Rumkit Dustira 1. Melaporkan/Koordinasi
2. Wakarumkit 2. Rumkit Dustira 2. Melaporkan/Koordinasi
3. Ketua Komite Medik 3. Rumkit Dustira 3. Melaporkan/Koordinasi
EKSTERN INSTANSI
1. 1.Koordinasi /minta data
2. 2. Koordinasi / minta data
JABATAN YANG SETARA
INTERN INSTANSI
1. Kadep Bedah & Anestesi 1. Rumkit Dustira 1.Koordinasi /minta data
2. Kadep Obsgyn & IKA 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi / minta data
3. Kadep Mata,THT & Kulkel 3. Rumkit Dustira 3.Koordinasi /minta data
4. Kadep Gilut 4. Rumkit Dustira 4. Koordinasi / minta data
EKSTERN INSTANSI
JABATAN YANG LEBIH RENDAH
1. Kainstal 1. Rumkit Dustira 1. Koordinasi/Disposisi
2. Kasi 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi/Disposisi
3. Kaur 3. Rumkit Dustira 3. Koordinasi/Disposisi
20. Kepala Instalasi Kamar Bedah
54

a. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Kamar Bedah

b. Tugas Pokok Dan Fungsi Jabatan


1) Menyelenggarakan perencanaan dan penyiapan materil kesehatan,
sarana dan prasarana untuk pembedahan dan Anastesi.
2) Mengatur penggunaan kamar operasi secara efektif dan efisien
dengan cara berkoordinasi dengan staff dan departemen terkait.
3) Merencanakan dan menyusun jadwal operasi baik rawat inap
maupun rawat jalan disesuaikan dengan kemampuan sarana, prasarana
dan SDM yang ada.
4) Mengevaluasi kegiatan pembedahan adan Anastesi dikaitkan
dengan material kesehatan, sarana dan prasarana yang ada
5) Merencanakan, menyusun dan mengevaluasi piranti lunak Kamar
Bedah
6) Melaksanakan pembinaan personal di lingkungan Instalasi Kamar
Bedah
7) Mengevaluasi kualitas dan kuantitas SDM Kamar Bedah dan
mengajukan kebutuhan SDM Kamar Bedah sesuai kebutuhan.
8) Mengevaluasi kegiatan operasi dan Anastesi dengan mengutamakan
keselamatan pasien dan berkoordinasi dengan Kadep Bedah dan
Anastesi guna mendapatkan kepuasan pasien dan keluarga.
9) Melaporkan pelaksanaan tugas lepada Karumkit.

c. Uraian Tugas
1) Mengkoordinasikan kegiatan staf dan administrasi dalam
perencanaan dan kegiatan pembedahan dan Anastesi
 Peranan : Penjadwalan dan penyiapan prasarana pembedahan
dan Anastesi.
 Indikator Prestasi : Pembedahan dan Anastesi dapat berjalan
sesuai rencana.
2) Mengkoordinasikan hasil evaluasi kegiatan pembedahan dan
Anastesi guna meningkatkan hasil kinerja
55

 Peranan : Menyampaikan hasil evaluasi pembedahan dan


Anastesi lepada pejabat terkait (Kadep Bedah & Anastesi) dan
merencanakan kebutuhan penunjang kegiatan tersebut
kedepan.
 Indikator Prestasi : Pembedahan dan Anastesi dapat semakin
ditingkatkan penyiapan materi kesehatan, sarana dan
prasarana.
3) Mengendalikan kegiatan staf dan administrasi dalam perencanaan
dan pelaksanaan pembedahan dan Anastesi.
 Peranan : Sebagai penanggungjawab perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan dukungan operasi dan Anastesi di
bidang penyiapan materi kesehatan, sarana dan prasarana.
 Indikator Prestasi : Kegiatan pembedahan dan Anastesi dapat
berjalan dengan lancar.
4) Mengendalikan SDM yang yang terampil dan bertanggungjawab
dalam kegiatan perencanaan dan pelaksanaan operasi dan Anastesi.
 Peranan : Memantau SDM kesehatan dalam membantu
pelaksanaan bedah dan Anastesi dengan bekerjasama
Departemen Bedah dan Anastesi.
 Indikator Prestasi : SDM Instal Kabed dapat melaksanakan
tugas dan tanggungjawabnya dengan baik sesuai dengan
kebutuhan yang ada.
5) Mengendalikan pemenuhan materi kesehatan, sarana dan prasarana
di Kamar Bedah.
 Peranan : Mengajukan kebutuhan materi kesehatan, sarana
dan prasarana kepada Karumkit sesuai kebutuhan dan saran
dari staf.
 Indikator Prestasi : Materi kesehatan, sarana dan prasarana
terpenuhi sesuai kebutuhan
6) Mengendalikan pemenuhan SDM di Kamar Bedah
 Peranan : Mengevaluasi jumlah SDM di Kamar Bedah apakah
sudah mencukupi baik kualitas maupun kuantitas dan
mengajukan penambahan jumlah dan kebutuhan peningkatan
keilmuan dan kemampuannya.
56

 Indikator prestasi : SDM cukup baik kuantitas maupun kualitas


dalam menjalankan kegiatan di Kamar Bedah.
7) Mengendalikan kegiatan staf dan administrasi operasional kegiatan
pembedahan kepada pasien
 Peranan : Melaporkan jumlah pasien dengan hasil akhir
pembedahan dan Anastesi kepada Karumkit secara periodik.
8. Jika berhalangan menjalankan tugas dan tangggungjawabnya
 Mendelegasikan kepada Kasub Instal Kabed A dan B
 Berkoordinasi dengan Kadep Bedah dan Anastesi agar dapat
berhubungan dengan staf yang diberi kewenangan selaku wakil
Kainstal.
 Melaporkan alasan berhalangan kepada Karumkit
Kewenangan : Melaksanakan tugas dan tanggungjawab
Kainstal kabed selama berhalangan
Indikator prestasi : Kegiatan perencanaan, pelaksanaan bedah
dan Anastesi tetap dapat berjalan dengan lancar.

d. Tugas Tambahan
1) Memberikan pertimbangan kepada Kadep Bedah & Anastesi
a) Bidang penyiapan materi kesehatan, sarana dan prasarana
yang diperlukan dan tersedia
b) Bidang penjadualan kegiatan operasi
c) Bidang hasil evaluasi pembedahan dan anastesi
Peranan : menyampaikan kepada Kadep Bedah dan
Anestesi pertimbangan yang dimaksud agar dapat dipahami dan
terjalin hubungan kerjasama yang harmonis.
Indikator Prestasi : Kegiatan pembedahan dan Anastesi dapat
berjalan dengan lancar dan saling membantu dan memahami situasi
dan kondisi yang ada.
2) Memberikan pertimbangan kepaa Kainstal Watnap dan kainstal
Watlan di bidang
a) Bidang Penjadwalan kegiatan pembedahan dan Anastesi
b) Bidang penyiapan pasien sebelum dilaksanakan operasi dan
Anastesi.
57

Peranan : Menyampaikan pertimbangan yang dimaksud


agar pasien dan keluarga dapat mempersiapkan diri dibantu petugas
kesehatan baik di ruang perawatan maupun pasien rawat jalan.
Indikator Prestasi : Pasien dan keluarga siap dan operasi serta
Anastesi dapat dilaksanakan
3) Memberikan saran / masukan di bidang
a) Bidang kebutuhan materi kesehatan
b) Bidang kebutuhan sarana dan prasarana
c) Bidang SDM baik kualitas maupun kuantitas
d) Bidang Administrasi
Peranan : Menyarankan kepada Karumkit terhadap
kebutuhan dan kegiatan yang dimaksud
Indikator prestasi : Karumkit dapat menyelesaikan permasalahan
di Instalkabed.

e. Tugas Lain-Lain
1) Memberikan / menerima konsultasi staf dan administrasi
a) Pelaporan jumlah pasien
b) Hasil evaluasi kegiatan pembedahan dan Anastesi
c) Kebutuhan materi kesehatan, sarana dan prasarana
d) Kebutuhan SDM
e) Ketrampilan SDM
f) Perilaku staf / permasalahan staf
g) Kegiatan surat menyurat
Peranan : menampung konsultasi dan penyelesaiannya
Indikator prestasi : permasalahan yang ada terselesaikan
2) Memberikan arahan / disposisi kepada
a) Kasubinstal A Kabed
b) Kasubinstal B Kabed
c) Turmin
Peranan : Memberikan petunjuk arahan kepada staf
Indikator prestasi : Tugas pokok dapat dilaksanakan secara
berjenjang
58

f. Tugas Berkala
Memberikan dan mengakomodir fungsi dan tugas staf dan dinas-dinas lain
dalam bidang
 Administrasi
 Tugas dan tanggungjawab dan staf
 Kewenangan staf
 Absensi staf
 Perilaku dan etika staf
Peranan : Mengevaluasi dan memberikan tindakan yang
diperlukan
Indikator prestasi : Fungsi dan tugas staf dan dinas-dinas lain
dapat brjalan dengan baik.

g. Hubungan Kerja (Hubungan-Hubungan Terkait Dengan Pelaksanaan


Tugas-Tugas Dalam Pekerjaan)

JABATAN YANG NAMA UNIT MAKSUD/TUJUAN


DIHUBUNGI KERJANYA HUBUNGAN
INTERN INSTANSI
1. Wakarumkit Rumkit Dustira 1.Melaporkan & Koordinasi
2. Karumkit 2.Melaporkan & Koordinasi

EKSTERN INSTANSI
1.
2.
JABATAN YANG SETARA
INTERN INSTANSI
1. Kainstal Watnap Rumkit Dustira Koordinasi / minta data
2. kainstal Watlan Rumkit Dustira
3. Kadep Bedah & Anestesi Rumkit Dustira
4. Ketua Komite Medik Rumkit Dustira
5. Ketua Komite Keperawatan Rumkit Dustira

EKSTERN INSTANSI
JABATAN YANG LEBIH RENDAH
1. kasubinstal A Kabed Rumkit Dustira 1. Koordinasi/Disposisi
2. Kasubinstal B Kabed 2. Koordinasi/Disposisi
3. Turmin 3. Koordinasi/Disposisi
59

21. Kepala Instalasi Rawat Inap

a. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Rawat Inap

b. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan


Mengatur, mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di Rumah
Sakit khususnya di Instalasi Rawat Inap.

c. Tugas Sehari-Hari
1) Mengawasi dan mengendalikan pelayanan keperawatan di Rawat
Inap.
Peranan : Sebagai pengambil kebijakan dan keputusan
dalam tehnik pelayanan keperawatan.
Indikator Prestasi : Pelayanan keperawatan dapat dilaksanakan
sesuai dengan keputusan pasien di Rawat Inap.
2) Mengevaluasi kinerja pelayanan keperawatan
Peranan : Sebagai koordinator
Indikator prestasi : Pelayanan keperawatan dilaksanakan sesuai
dengan standar kerja tindakan keperawatan.

d. Tugas Periodik
1) Melaksanakan rotasi sesuai dengan kebutuhan
2) Melaksanakan rapat koordinasi dengan perawat ruangan, IC, kontrole
dan membuat Askep tiap ruangan secara bergiliran.

e. Tugas Insidentil
1) Mengawasi dan membimbing mahasiswa yang praktek di Rawat
Inap.
2) Mengajukan pemberikan kebutuhan-kebutuhan sarana prasarana
untuk ruang perawatan inap.

f. Tugas Tambahan
1) Bekerjasama dengan organisasi profesi (PPNI) dalam
menyelesaikan kelengkapan persyaratan administrasi SIP.
Peranan : Sebagai Fisilitator
Indikator prestasi : SIP dapat dimiliki oleh perawat Rawat Inap
60

2. Ikut serta dalam program pelatihan penanggulangan KLB


Peranan : Sebagai Pelaksana
Indikator prestasi : Sasaran tercapai sesuai dengan program

g. Tugas Berkala
1) Mengikutsertakan anggota dalam pelaksanaan Inservice Training
2) Melaksanakan penilaian kinerja perawat, koordinasi dengan Komite
Keperawatan

h. Hubungan Kerja (Hubungan-Hubungan Terkait Dengan Pelaksanaan


Tugas-Tugas Dalam Pekerjaan)

JABATAN YANG NAMA UNIT MAKSUD/TUJUAN


DIHUBUNGI KERJANYA HUBUNGAN
INTERN INSTANSI
1. Ketua komite Keperawatan 1. Komite Keperawatan 1.Melaporkan & Koordinasi
2. Kainstaldik 2. Instaldik 2.Melaporkan & Koordinasi
EKSTERN INSTANSI
1. Ketua PPNI 1. PPNI 1.Koordinasi /minta data
2. Ketua IBI 2. IBI 2. Koordinasi / minta data
3. Kainstalasi Pendidikan 3. Instaldik 3. Koordinasi / minta data
JABATAN YANG SETARA
INTERN INSTANSI
1. Para Kainstal RS Dustira 1. Koordinasi / minta data
EKSTERN INSTANSI
1. Kasi Kesmil 1. Kesdam III/Slw Koordinasi
2. Kasi Keskureh 2. Kesdam III/Slw Koordinasi
JABATAN YANG LEBIH RENDAH
1. Kaur Ruangan 1. Koordinasi/Disposisi
2. kaur Pol 2. Koordinasi/Disposisi
3. Paur PAm RS Dustira 3. Koordinasi/Disposisi
4. Paurdal 4. Koordinasi/Disposisi
5. kaur Infokes 5. Koordinasi/Disposisi

22. Kepala Instalasi Rawat Jalan

a. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Rawat Jalan

b. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan


1) Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan kesehatan di
Instalasi Rawat Jalan.
2) Melaksanakan pembinaan personel di Instalasi Rawat Jalan
3) Memelihara sarana di Instalasi Rawat Jalan.
61

c. Uraian Tugas Pokok


1) Mengkoordinasikan kegiatan staf dan administrasi
Peranan : Sebagai koordinator
Indikator prestasi : Pelayanan kesehatan di poliklinik dapat
berjalan dengan lancar
2) Mengendalikan kegiatan staf dan administrasi
Peranan : Sebagai Pengendali
Indikator prestasi : Pelayanan kesehatan di poliklinik dapat
berjalan dengan lancar
3) Jika berhalangan menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.
 Dikendalikan oleh Kasubinstal Watlan A
 Dikendalikan oleh Kasubinstal Watlan B
Kewenangan : Sebagai koordinator dari pengendali
Indikator prestasi : Pelayanan kesehatan di Poliklinik dapat
berjalan dengan baik dan lancar

d. Tugas Tambahan
1) Memberikan pertimbangan kepada Karumkit
 Bidang Pelayanan kesehatan
 Bidang Personel
 Bidang Sarana prasarana
Peranan : Staf Karumkit
Indikator prestasi : Organisasi pelayanan kesehatan berjalan
lancar dan aman.
2) Memberikan saran / masukan dibidang
 Bidang Pelayanan kesehatan
 Bidang Personel
 Bidang Sarana prasarana
Peranan : Staf Karumkit
Indikator prestasi : Organisasi pelayanan kesehatan berjalan
lancar dan aman.

e. Tugas Lain-Lain
1) Memberikan / menerima konsultasi staf dan administrasi
62

 Memberikan arahan tugas pada staf poliklinik


 Menerima masukan saran staf tentang pelaksanaan tugas
Peranan : Sebagai koordinator staf
Indikator prestasi : Pelayanan kesehatan dapat berjalan lancar
dan aman.
2) Memberikan arahan / disposisi kepada para Kapoliklinik Rawat Jalan
Peranan : Koordinator staf
Indikator prestasi : Pelayanan kesehatan dapat berjalan lancar
dan aman.

f. Tugas Berkala
Memberikan dan mengakomodir fungsi dan tugas staf dan dinas-dinas lain
dalam bidang
 Evakuasi pasien
 Rikkes
Peranan : Koordinator
Indikator prestasi : Evakuasi dan Rikkes dapat berjalan lancar dan
aman

g. Hubungan Kerja (Hubungan-Hubungan Terkait Dengan Pelaksanaan


Tugas-Tugas Dalam Pekerjaan)

JABATAN YANG MAKSUD/TUJUAN


NAMA UNIT KERJANYA
DIHUBUNGI HUBUNGAN
INTERN INSTANSI
1. Karumkit Rumkit Dustira 1.Melaporkan & Koordinasi
2. Wakarumkit 2.Melaporkan & Koordinasi
3. Para Kadep / Kainstal 3.Melaporkan & Koordinasi
EKSTERN INSTANSI
1. Para Kasi 1. Kesdam III/Slw 1.Koordinasi /minta data
2. Kasi Yankes 2. Dinkes Cimahi 2. Koordinasi / minta data
JABATAN YANG SETARA
INTERN INSTANSI
1. Para Kainstal Rumkit Dustira 1. Koordinasi / minta data
2. Para Kasi 2. Koordinasi / minta data
EKSTERN INSTANSI
JABATAN YANG LEBIH RENDAH
1. Para kaur Rumkit Dustira 1. Koordinasi/Disposisi
2. Para Kapoliklinik 2. Koordinasi/Disposisi
63

23. Kepala Instalasi Farmasi

a. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Farmasi

b. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan


1) Bertanggungjawab atas penyelenggaran dan pelaksanaan
pembinaan teknis medis serta administrasi di Instalasi Farmasi.
2) Membina dan mengarahkan personil dalam merawat dan
menggunakan alat/peralatan yang ada di Instalasi farmasi.
3) Dalam pelaksanaan tugasnya Kainstal Farmasi bertanggungjawab
kepada Karumkit.

c. Uraian Tugas Pokok


1) Mengawasi pelaksanaan resep-resep obat dan pengadaan obat di
Instalasi Farmasi
2) Merencanakan program kerja Instalasi Farmasi
3) Merencanakan kebutuhan di Gudang Obat dan Farmasi
4) Mengajukan bahan kebutuhan unit Farmasi.
5) Membuat laporan kunjungan dan pengunjung pasien unit Farmasi
6) Mengatur petugas jaga di Instalasi Farmasi.

d. Tugas Tambahan
1) Memberikan pertimbangan dan saran kepada Karumkit tentang
pelayanan obat-obat di Rumah Sakit
Peranan :
 Menyampaikan pertimbangan
 Menyampaikan saran dan masukan
 Menyampaikan keberatan
Indikator Prestasi :
 Diterimanya pertimbangan dan saran yang disampaikan
 Terlaksananya pertimbangan yang disampaikan.
2) Memberikan saran / masukan dibidang hak dan kewajiban serta
kesejahteraan.
 Bidang Absensi kehadiran anggota Instalasi Farmasi
 Bidang kesejahteraan anggota Farmasi
64

Peranan :
 Menyampaikan saran dan masukan
 Menyampaikan pertimbangan
Indikator Prestasi :
 Diterimanya pertimbangan dan saran yang disampaikan
 Adanya peningkatan tanggungjawab anggota.

e. Tugas Lain-Lain
1) Memberikan saran dan masukan kepada Kasituud Rumah Sakit
yang berkaitan dengan penempatan jabatan personel.
 Kordinasi dengan Kasituud dan Kaurpers
 Koordinasi dengan Paurdal
Peranan :
 Menyampaikan saran dan masukan
 Melaksanakan koordinasi
Indikator Prestasi :
 Terlaksananya tugas dan tanggungjawab sesuai dengan
jabatan dan profesi di Instalasi Farmasi
 Tidak adanya masalah personel dalam bidang fungsi organik.
2) Memberikan saran masukan dan pertimbangan kepada Kadep,
Kainstal, Kasi yang berhubungan dengan Instalasi Farmasi
 Koordinasi dengan Kepala Departemen
 Koordinasi dengan Kainstal Watlan, Kainstal Watnap, Kasi
Jangum, Jangmed dan Kainstal Jangdiagnostik.
Peranan : Memberikan saran dan masukan tentang
pelaksanaan obat-obatan kepada Kainstal-kainstal dan Karumkit.
Indikator Prestasi :
 Diterimanya saran dan masukan oleh Kadep dan Kainstal lain.
 Adanya hubungan kerja yang sesuai dengan prosedur.
3) Memberikan arahan / disposisi kepada anggota Farmasi untuk
ditindak lanjuti :
 Kepada Kasubinstal Yanfar dan Kasubinstal Dalfar
 Kepada Paur serta staf lainnya.
65

Peranan : Memberikan arahan dan tugas


tanggungjawab tentang pelaksanaan kegiatan administrasi Instalasi
Farmasi.
Indikator Prestasi : Terselenggaranya kegiatan/fungsi staf
Instalasi Farmasi berjalan dengan baik dan benar.

f. Tugas Berkala
1) Mengadakan rapat staf dan evaluasi tentang pelaksanaan kegiatan
instalasi farmasi secara intern.
2) Membuat laporan kegiatan evaluasi dan rencana kepada Kepala
Rumah Sakit.
Peranan : Pengendalian dan pengawasan dalam
bidang personal dan administrasi terhadap staf Instalasi Farmasi
Indikator Prestasi : Terselenggaranya kegiatan pelaksanaan
pelayanan Farmasi berjalan dengan baik dan lancar.

g. Hubungan Kerja (Hubungan-Hubungan Terkait Dengan Pelaksanaan


Tugas-Tugas Dalam Pekerjaan)

JABATAN YANG MAKSUD/TUJUAN


NAMA UNIT KERJANYA
DIHUBUNGI HUBUNGAN
INTERN INSTANSI
1. Kainstal 1. Rumkit Dustira 1.Koordinasi /minta data
2. Kadep 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi / minta data
3. Kasituud 3. Rumkit Dustira 3. Koordinasi / minta data
EKSTERN INSTANSI
1. 1.Koordinasi /minta data
2. 2. Koordinasi / minta data
JABATAN YANG SETARA
INTERN INSTANSI
1. Kainstal Watnap 1. Koordinasi
2. Kainstal Watlan 2. Koordinasi
3. Kainstal Jangdiag 3. Koordinasi
4. Kainstal Rehabmedik 4. Koordinasi
EKSTERN INSTANSI
JABATAN YANG LEBIH RENDAH
1. Kasubinstal 1. Rumkit Dustira 1. Koordinasi/Disposisi
2. Kasi 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi/Disposisi
3. Kaur 3. Rumkit Dustira 3. Koordinasi/Disposisi
66

24. Kepala Instalasi Rehab Medik


a. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Rehab Medik
b. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan
1) Bertanggungjawab atas penyelenggaran dan pelaksanaan
pembinaan teknis medis serta administrasi di Instalasi Rehab Medik.
2) Membina dan mengarahkan personil dalam merawat dan
menggunakan alat/peralatan yang ada di Instalasi Rehab Medik.
3) Dalam pelaksanaan tugasnya Kainstal Rehab Medik
bertanggungjawab kepada Karumkit.

c. Uraian Tugas Pokok


1) Mengawasi pelaksanaan pemeriksaan-pemeriksaan Instalasi Rehab
Medik
2) Merencanakan program kerja Instalasi Instalasi Rehab Medik.
3) Merencanakan kebutuhan bahan-bahan pendukung unit Instalasi
Rehab Medik
4) Merencanakan kebutuhan sarana / prasarana di Instalasi Rehab
Medik.
5) Membuat laporan kunjungan dan pengunjung pasien Instalasi Rehab
Medik

d. Tugas Tambahan
1) Memberikan pertimbangan dan saran kepada dokter Spesialis
Rehab Medik dalam bidang operasional dan personel Instalasi Rehab
Medik.
Peranan :
 Menyampaikan pertimbangan
 Menyampaikan saran dan masukan
 Menyampaikan keberatan
Indikator Prestasi :
 Diterimanya pertimbangan dan saran yang disampaikan
 Terlaksananya pertimbangan yang disampaikan.
2) Memberikan saran/masukan dibidang hak dan kewajiban serta
kesejahteraan.
 Bidang Absensi kehadiran anggota Instalasi Rehab Medik
67

 Bidang kesejahteraan anggota Instalasi Rehab Medik


Peranan :
 Menyampaikan saran dan masukan
 Menyampaikan pertimbangan
Indikator Prestasi :
 Diterimanya pertimbangan dan saran yang disampaikan
 Adanya peningkatan tanggungjawab anggota.

e. Tugas Lain-Lain
1) Memberikan saran dan masukan kepada Kasituud Rumah Sakit
yang berkaitan dengan penempatan jabatan personel.
 Kordinasi dengan Kasituud dan Kaurpers
 Koordinasi dengan Paurdal
Peranan :
 Menyampaikan saran dan masukan
 Melaksanakan koordinasi
Indikator Prestasi :
 Terlaksananya tugas dan tanggungjawab sesuai dengan
jabatan dan profesi di Instal Instalasi Rehab Medik
 Tidak adanya masalah personel dalam bidang fungsi organik.
2) Memberikan saran masukan dan pertimbangan kepada Kadep,
Kainstal, Kasi yang berhubungan dengan pemeriksaan Instalasi Rehab
Medik
 Koordinasi dengan Kepala Departemen
 Koordinasi dengan Kainstal Watlan, Kainstal Watnap, Kasi
Jangum, Jangmed dan Kainstal Farmasi.
Peranan : Memberikan saran dan masukan tentang pelaksanaan
pemeriksaan di unit Instalasi Rehab Medik kepada Kainstal-kainstal
dan Karumkit.
Indikator Prestasi :
 Diterimanya saran dan masukan oleh Kadep dan Kainstal lain.
 Adanya hubungan kerja yang sesuai dengan prosedur.
3) Memberikan arahan / disposisi kepada anggota Instalasi Rehab
Medik untuk ditindak lanjuti :
68

 Kepada Kasubinstal Rehab Medik


 Kepada Paur serta staf lainnya.
Peranan :
 Memberikan arahan dan tugas tanggungjawab tentang
pelaksanaan kegiatan administrasi Instalasi Rehab Medik.
Indikator Prestasi :
 Terselenggaranya kegiatan/fungsi staf Instalasi Rehab Medik
berjalan dengan baik dan benar.

f. Tugas Berkala
1) Mengadakan rapat staf dan evaluasi tentang pelaksanaan kegiatan
Instalasi Rehab Medik secara intern.
2) Membuat laporan kegiatan evaluasi dan rencana kepada Karumkit.
Peranan : Pengendalian dan pengawasan dalam bidang
personal dan administrasi terhadap staf Instalasi Rehab Medik .
Indikator Prestasi : Terselenggaranya kegiatan pelaksanaan
pemeriksaan Instalasi Rehab Medik berjalan dengan baik dan lancar.

g. Hubungan Kerja (Hubungan-Hubungan Terkait Dengan Pelaksanaan


Tugas-Tugas Dalam Pekerjaan)

JABATAN YANG MAKSUD/TUJUAN


NAMA UNIT KERJANYA
DIHUBUNGI HUBUNGAN
INTERN INSTANSI
1. Kainstal 1. Rumkit Dustira 1.Koordinasi /minta data
2. Kadep 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi / minta data
3. Kasituud 3. Rumkit Dustira 3. Koordinasi / minta data
JABATAN YANG SETARA
INTERN INSTANSI
1. Kainstal Watnap 1. Koordinasi
2. Kainstal Watlan 2. Koordinasi
3. Kainstal Jangdiag 3. Koordinasi
4. Kainstal Farmasi 4. Koordinasi
JABATAN YANG LEBIH RENDAH
1. Kasubinstal 1. Rumkit Dustira 1. Koordinasi/Disposisi
2. Kasi 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi/Disposisi
3. Kaur 3. Rumkit Dustira 3. Koordinasi/Disposisi

25. Kepala Instalasi Penunjang Diagnosis


69

a. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Penunjang Diagnosis

b. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan


1) Bertanggungjawab atas penyelenggaran dan pelaksanaan
pembinaan teknis medis serta administrasi di Instalasi penunjang
diagnostik.
2) Membina dan mengarahkan personil dalam merawat dan
menggunakan alat/peralatan yang ada di Instalasi penunjang diagnostik.
3) Dalam pelaksanaan tugasnya Kainstaljangdiagnostik
bertanggungjawab kepada Karumkit.

c. Uraian Tugas Pokok


1) Mengawasi pelaksanaan pemeriksaan-pemeriksaan radiologi dan
laboratorium.
2) Merencanakan program kerja Instalasi penunjang diagnostik.
3) Merencanakan kebutuhan bahan-bahan pendukung unit radiologi,
film rontgen dll.
4) Merencanakan kebutuhan bahan reagent unit laboratorium.
5) Mengajukan bahan kebutuhan unit radiologi dan unit laboratorium.
6) Membuat laporan kunjungan dan pengunjung pasien unit radiologi
dan unit laboratorium.
7) Mengatur petugas jaga radiologi dan laboratorium.

d. Tugas Tambahan
1) Memberikan pertimbangan dan saran kepada dokter Spesialis
Radiologi dan Dokter Spesialis Patologi Klinik dalam bidang operasional
dan personel Instal Jangdiag.
Peranan :
 Menyampaikan pertimbangan
 Menyampaikan saran dan masukan
 Menyampaikan keberatan

Indikator Prestasi :
70

 Diterimanya pertimbangan dan saran yang disampaikan


 Terlaksananya pertimbangan yang disampaikan.
2) Memberikan saran / masukan dibidang hak dan kewajiban serta
kesejahteraan.
 Bidang Absensi kehadiran anggota Instalasi Jangdiag
 Bidang kesejahteraan anggota Jangdiag
Peranan :
 Menyampaikan saran dan masukan
 Menyampaikan pertimbangan
Indikator Prestasi :
 Diterimanya pertimbangan dan saran yang disampaikan
 Adanya peningkatan tanggungjawab anggota.

e. Tugas Lain-Lain
1) Memberikan saran dan masukan kepada kasituud Rumah Sakit yang
beraitan dengan penempatan jabatan personel.
 Kordinasi dengan Kasituud dan Kaurpers
 Koordinasi dengan Paurdal
Peranan :
 Menyampaikan saran dan masukan
 Melaksanakan koordinasi
Indikator Prestasi :
 Terlaksananya tugas dan tanggungjawab sesuai dengan
jabatan dan profesi di Instal Jangdiag
 Tidak adanya masalah personel dalam bidang fungsi organik.
2) Memberikan saran masukan dan pertimbangan kepada Kadep,
Kainstal, Kasi yang berhubungan dengan pemeriksaan Radiologi dan
Laboratorium.
 Koordinasi dengan Kepala Departemen
 Koordinasi dengan Kainstal Watlan, Kainstal Watnap, Kasi
Jangum, Jangmed dan Kainstal Farmasi.
71

Peranan : Memberikan saran dan masukan tentang pelaksanaan


pemeriksaan di unit radiologi dan unit laboratorium kepada Kainstal-
kainstal dan Karumkit.
Indikator Prestasi :
 Diterimanya saran dan masukan oleh Kadep dan Kainstal lain.
 Adanya hubungan kerja yang sesuai dengan prosedur.
3) Memberikan arahan / disposisi kepada anggota jangdiagnostik untuk
ditindak lanjuti :
 Kepada Kasubinstal Radiologi dan Kasubinstal Laboratorium.
 Kepada Paur Radiologi, Paur Lab, Penata Radiologi dan
Penata Laboratorium serta staf lainnya.
Peranan :
 Memberikan arahan dan tugas tanggungjawab tentang
pelaksanaan kegiatan administrasi penunjang diagnostik.
Indikator Prestasi :
 Terselenggaranya kegiatan/fungsi staf Instalasi penunjang
diagnostik yang berjalan dengan baik dan benar.

f. Tugas Berkala
1) Mengadakan rapat staf dan evaluasi tentang pelaksanaan kegiatan
instalasi jangdiag secara intern.
2) Membuat laporan kegiatan evaluasi dan rencana kepada Kepala
Rumah Sakit.
Peranan : Pengendalian dan pengawasan dalam bidang
personal dan administrasi terhadap staf Instalasi Penunjang
Diagnostik.
Indikator Prestasi : Terselenggaranya kegiatan pelaksanaan
pemeriksaan baik di unit radiologi dan laboratorium berjalan dengan
baik dan lancar.
72

g. Hubungan Kerja (Hubungan-Hubungan Terkait Dengan Pelaksanaan


Tugas-Tugas Dalam Pekerjaan)

JABATAN YANG MAKSUD/TUJUAN


NAMA UNIT KERJANYA
DIHUBUNGI HUBUNGAN
INTERN INSTANSI
1. Karumkit 1. Rumkit Dustira 1.Koordinasi /minta data
2. Wakarumkit 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi / minta data
3. Kasituud 3. Rumkit Dustira 3. Koordinasi / minta data

EKSTERN INSTANSI
1. Ka Unit Transfusi darah 1. PMI Kota Bandung 1.Koordinasi /minta data
2. Ka PMER 2. Labkes Bandung 2. Koordinasi / minta data
3. Ka PMPK 3. Dityankes Depkes 3. Koordinasi / minta data

JABATAN YANG SETARA


INTERN INSTANSI
1. Kainstal Watlan 1. Instalasi Watlan 1.Koordinasi /minta data
2. Kainstal Watnap 2. Instalasi watnap 2. Koordinasi / minta data

EKSTERN INSTANSI
1. Kasi Kesmil 1. Kesdam III/Slw 1. Koordinasi
2. Kasi Keskureh 2. Kesdam III/Slw 2. Koordinasi
3. Kasi Kesprev 3. Kesdam III/Slw 3. Koordinasi

JABATAN YANG LEBIH RENDAH


1. Kasijangmed 1. Rumkit Dustira 1. Koordinasi/Disposisi
2. Kasijangum 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi/Disposisi

26. Kepala Instalasi Penunjang Perawatan

a. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Penunjang Perawatan

b. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan


1) Mengkoordinir dan bertanggungjawab terhadap segala kegiatan
yang dilaksanakan di Instal Jangwat yang meliputi 3 bagian yaitu :
penatalaksanaan Gizi, penatalaksanaan pencucian linen dan
pemulasaraan jenazah.
2) Bertanggungjawan sepenuhnya kepada Karumkit.
73

c. Uraian Tugas Pokok


1) Merencanakan dan menyiapkan sarana, prasarana dan bahan
makanan untuk pelayanan gizi.
2) Merencanakan, menyiapkan dan mendistribusikan makanan
kewpada pasien rawat inap.
3) Menyelenggarakan administrasi & penatalaksanaan ransum jaga dan
propilaKasih Ibuis.
4) Menyelenggarakan pencucian linen dan penyerikaan linen dari
bangsal, poliklinik dan bagian-bagian lain.
5) Menyelenggarakan pemulasaran jenazah dari memandikan sampai
dengan mengkafani.
6) Menyelenggarakan administrasi umum ketatausahaan urusan dalam
di lingkup Instal Jangwat
7) Melaksanakan pembinaan personil dalam lingkup Instal Jangwat
Peranan : Memberikan arahan, petunjuk dan keputusan
Indikator Prestasi : Penyelenggaraan kegiatan & pembinaan personil
dengan baik dan lancar.

d. Tugas Insidentil
1) Melaksanakan koordinasi dengan Instalasi lain yang terkait yaitu
Kainstal Watnap, Kasi Jangum & Ka Ruangan.
2) Memberikan keputusan jika terjadi masalah di Instal Jangwat

e. Tugas Periodik
1) Melaksanakan pengawasan dan evaluasi atas kegiatan di Lingkup
Instal Jangwat.
2) Menecek laporan pengadaan inventarisasi peralatan di Instal
Jangwat.
3) Merencanakan pengembangan / peningkatan SDM dalam lingkup
Instal Jangwat
4) Mengendalikan kegiatan staf dan adminstrasi Jangwat agar berjalan
sesuai dengan kewenangan, peraturan dan ketentuan yang berlaku
5) Mengendalikan kegiatan staf dan administrasi, kegiatan kerjasama
dengan pihak diluar institusi lingkungan RS Dustira
74

6) Jika berhalangan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya


 Mendelegasikan kepada Kaur Gizi
 Mendelegasikan kepada Penata
 Laporan kepada Karumkit Dustira

f. Tugas Tambahan
Memberikan pertimbangan kepada
1) Bidang Gizi
2) Bidang Dapur
3) Bidang Jenazah
4) Bidang sarana dan prasarana
5) Bidang manajemen
Peranan : Sebagai staf rumah sakit
Indikator Prestasi : Bagian terkait dapat menerima pertimbangan yang
diberikan sehingga pelayanan di RS. Dustira berjalan sesuai tujuan dan
misi.

g. Tugas Berkala
Memberikan dan mengakomodir fungsi dan tugas Staf dan dinas-dinas
lain dalam bidang
1) Administrasi
2) Tugas dan tanggung jawab
3) Kewenangan Staf
4) Absensi Staf
5) Perilaku dan etika Staf
6) Evaluasi kegiatan
7) Program kerja
8) Pelaporan
Peranan : Mengevaluasi dan memberikan penyelesaian
masalah serta tindakan yang diperlukan
Indikator Prestasi : Fungsi dan tugas Staf dan dinas-dinas lain dapat
berjalan dengan baik
75

h. Hubungan Kerja (Hubungan-Hubungan Terkait Dengan Pelaksanaan


Tugas-Tugas Dalam Pekerjaan)

JABATAN YANG NAMA UNIT MAKSUD/TUJUAN


DIHUBUNGI KERJANYA HUBUNGAN
INTERN INSTANSI
1. Karumkit 1. RS Dustira 1.Koordinasi
2. Kainstal Watnap 2. Instalasi Watnap 2.Koordinasi
3. Kainstal jangum 3. Penunjang Umum 3.Koordinasi
4. Kasiyanmed 4. Medik 4.Koordinasi
5. Kasituud 5. Tuud 5.Koordinasi

EKSTERN INSTANSI
1. 1.Koordinasi /minta data

JABATAN YANG SETARA

INTERN INSTANSI

EKSTERN INSTANSI

JABATAN YANG LEBIH RENDAH

1. Kaur Gizi Instalasi Jangum 1. Koordinasi/Disposisi


2. Baur 2. Koordinasi/Disposisi
3. Turmin 3. Koordinasi/Disposisi
4. Operator Komputer 4. Koordinasi/Disposisi

27. Kepala Instalasi Pendidikan

a. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Pendidikan

b. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan


1) Menyelenggarakan kegiatn pendidikan kesehatan bagi anggota TNI
AD dan PNS TNI AD.
2) Menyelenggarakan latihan, penataran dan kursus bagi anggota TNI
AD dan PNS TNI AD.
3) Menyelenggarkaan kegiatan pendidikan kesehatan, latihan,
penataran dan kursus bagi anggota rumah sakit
76

4) Melaksanakan rencana dan program kerja RS Dustira dibidang


pendidikan dan pelatihan.
5) Mempelajari dan menjabarkan dan merumuskan kebijakan
pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan secara menyeleuruh.
6) Mengembangkan standar prosedur admnistrasi umum dan
pendidikan dengan memberikan petunjuk dan pengarahan kepada staf.
7) Mengembangkan kerja yang dapat diterima semua pihak untuk dapat
menghasilkan kerja yang optimal.
8) Memberikan pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang
kepada staf sesuai fungsi dan kedudukannya.
9) Membina dan meningkatkan kualitas keilmuan, ketrampilan dan
pengetahuan bagi TNI AD dan PNS TNI AD serta anggota RS Dustira
10) Membina pegawai di lingkungan instasi pendidikan.
11) Mengawasi, mengendalikan dan mengeavaluasi kegiatan
pendidikan, pelatihan, penataran dan kursus di RS Dustira
12) Menyusun laporan berkala dan tahunan Instalasi pendidikan
bersama staf terkait.
13) Menyarankan kepada kepada pimpinan mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan kemajuan kegiatan pendidikan, pelatihan, penataran
dan kursus bagi TNI AD dan PNS TNI AFD serta anggota RS Dustira
14) Menyelesaikan kegiatan administrasirutin di lingkungan Instalasi
pendidikan
15) Melaporkan kegiatan Instaldik kepada Karumkit
16) Bertanggungjawan sepenuhnya kepada Karumkit.

c. Uraian Tugas Pokok


1) Mengkoordinasikan kegiatan staf dan administrasi dalam
melaksanakan pendidikan, penataran dan pelatihan anggota TNI AD AD
dan PNS TNI AD serta pegaai RS Dustira
Peranan : Penanggungjawab kegiatan
Indikator Prestasi : Kegiatan pendidikan, penataran dan
pelatihan di RS Dustira dapat berjalan dan terkoordinir dengan baik
2) Mengkoordinasikan kegiatan staf dan administrasi. Pelaksanaan
praktek, penelitian siswa diluar kewenagan TNI AD kepada bagian terkait
77

Peranan : Memonitor, kepanjangan tangan Karumkit


saar menerima, melepaskan dan menyerahkan kegiatan siswa
dimaksud kepada bagian terkait
Indikator Prestasi : Kegiatan praktek dan peneliti siswa
kesehatan tidak mengganggu pelayanan kepada pasien
3) Mengkoordinasikan kegiatan staf dan administrasi, kegiatan
administrasi di lingkungan Instalasi Pendidikan kepada kajian terkait
Peranan : Penanggungjawab kegiatan administrasi
Indikator Prestasi ; Kegiatan administrasi berjalan dengan baik
dan lancar.
4) Mengendalikan kegiatan staf dan adminstrasi pendidikan, penataran
dan pelatihan agar berjalan sesuai dengan kewenangan, peraturan dan
ketentuan yang berlaku
Peranan : Penanggung jawab, pengendalian kegiatan
Indikator Prestasi : Kegiatan pendidikan,penataran dan
pelatihan dapat terkendali dan berjalan dengan lancar
5) Mengendalikan kegiatan staf dan administrasi, kegiatan kerjasama
dengan pihak diluar institusi yang hendak melaksanakan praktek dan
penelitian di lingkungan RS Dustira
Peranan : Promotor
Indikator Prestasi : kegiatan praktek dan penelitian dapat
berjalan dengan tertib dan lancar
6) Mengendalikan kegiatan staf dan administrasi surat menyurat dan
keuangan di lingkungan Instalasi Pendidikan
Peranan ; Penanggung jawab
Indikator Prestasi : Surat menyurat dan keuangan lancar dan
terkendali.
7) Jika berhalangan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
 Mendelegasikan kepada Kaurdiknakes
 Mendelegasikan kepada Kaurdiklat
 Laporan kepada Karumkit Dustira
Kewenangan : Melaksanakan kegiatan Ka Instaldik selama
berhalangan dan melaporkan kepada Ka Instaldik
78

Indikator Prestasi : Kegiatan di Instalasi Pendidikan tetap


berjalan dengan tertib, aman dan lancar.

d. Tugas Tambahan
1) Memberikan pertimbangan kepada
a) Bidang perawatan
b) Bidang medis
c) Bidang kepegawaian
d) Bidang sarana dan prasarana
e) Bidang manajemen
Peranan : sebagai staf rumah sakit
Indikator Prestasi : bagian terkait dapat menerima pertimbangan
yang diberikan sehingga pelayanan di RS. Dustira berjalan sesuai
tujuan dan misi.
2) Memberikan saran/masukan dibidang
a) Bidang pendidikan, pelatihan dan penataran
b) Bidang materi yang perlu disampaikan
c) Bidang peningkatan keilmuan, keterampilan dan pengetahuan
personil RS. Dustira
d) Bidang administrasi
e) Bidang mutu pelayanan kesehatan di RS. Dustira
f) Bidang SDM RS. Dustira yang perlu mendapat pelatihan
g) Bidang kebutuhan materi yang dibutuhkan personil RS. Dustira
h) Bidang kemampuan CI dan pembimbingnya
i) Bidang kesejahteraan personil Instaldik
Peranan : Wakil Karumkit
Indikator Prestasi : RS. Dustira dapat bekerja sama dengan baik
dengan Institusi diluar kesatuan, tentang praktek dan penelitian.

e. Tugas Lain-Lain
1) Memberikan/menerima konsultasi staf dan administrasi
a) Pelaporan kegiatan Akper dan Akfis
b) Pelaporan kegiatan pendidikan , pelatihan dan penataran
c) Pelaporan kegiatan Inservice Training
79

d) Hasil evaluasi kegiatan di Instaldik


e) Kebutuhan-kebutuhan sarana dan prasarana
f) Kebutuhan SDM
g) Keterampilan SDM
h) Perilaku SMF dan permasalahannya
i) Kegiatan Surat menyurat
j) Hasil evaluasi peserta didik organik di Akper dan Akfis RS.
Dustira.
Peranan : menampung konsultasi dan penyelesaiannya
Indikator Prestasi : permasalahan yang ada terselesaikan
2) Memberikan arahan/disposisi kepada.
a) Kaurdiknakes
b) Kaurdiklat
c) Turmin
d) Staf Akper
e) Staf Akfis
Peranan : memberi petunjuk arahan kepada staf
Indikator Prestasi : tugas pokok dapat dilaksanakan secara
berjenjang

f. Tugas Berkala
Memberikan dan mengakomodir fungsi dan tugas Staf dan dinas-dinas
lain dalam bidang
1) Administrasi
2) Tugas dan tanggung jawab
3) Kewenangan Staf
4) Absensi Staf
5) Perilaku dan etika Staf
6) Evaluasi kegiatan
7) Program kerja
8) Pelaporan
Peranan : mengevaluasi dan memberikan penyelesaian
masalah serta tindakan yang diperlukan
80

Indikator Prestasi : Fungsi dan tugas Staf dan dinas-dinas lain dapat
berjalan dengan baik

g. Hubungan Kerja (Hubungan-Hubungan Terkait Dengan Pelaksanaan


Tugas-Tugas Dalam Pekerjaan)

JABATAN YANG NAMA UNIT MAKSUD/TUJUAN


DIHUBUNGI KERJANYA HUBUNGAN
INTERN INSTANSI
1. Kainstal Watlan 1. Rawat Jalan 1.Koordinasi
2. Kainstal Watnap 2. Rawat Inap 2.Koordinasi
3. Kainstal RM 3. Fisioterafi 3.Koordinasi
4. Kainstal Jangdiagob 4. Lab. Ront 4.Koordinasi
5. Kainstal Jangwat 5. Penunjang Perawatan 5.Koordinasi
6. Kainstal jangum 6. Penunjang Umum 6.Koordinasi
7. Kasiyanmed 7. Medik 7.Koordinasi
8. Kainstal Farmasi 8. Farmasi 8.Koordinasi
9. Kasituud 9. Tuud 9.Koordinasi
10. Ketua Komite Medis 10. Medik 10.Koordinasi
11. Ketua Komite Keperawatan 11.Perawat 11.Koordinasi

EKSTERN INSTANSI
1. 1.Koordinasi /minta data
2. 2. Koordinasi / minta data
3. 3. Koordinasi / minta data

JABATAN YANG SETARA

INTERN INSTANSI

EKSTERN INSTANSI
1. Akper 1. Pendidikan Umum 1. Koordinasi/Disposisi
2. Akfis 2. Pendidikan Umum 2. Koordinasi/Disposisi

JABATAN YANG LEBIH RENDAH


1. Kaurdiknakes 1. Instaldik 1. Koordinasi/Disposisi
2. Kaurdiklat 2. Instaldik 2. Koordinasi/Disposisi
3. Baurdik 3. Instaldik 3. Koordinasi/Disposisi
4. Baurlat 4. Instaldik 4. Koordinasi/Disposisi
5. Turmin 5. Instaldik 5. Koordinasi/Disposisi
6. Operator Komputer 6. Instaldik 6. Koordinasi/Disposisi
7. Ketua Koperasi 7. Koperasi 7. Koordinasi/Disposisi

BAB IX
81

RAPAT

46. Rapat rutin dilaksanakan paling sedikit sekati dalam sebulan pada tempat yang
ditetapkan.

47. Undangan Rapat. Staf tata usaha menyampaikan undangan kepada setiap
pejabat Rumah Sakit dan pihak lain yang terkait. Setiap rapat dinyatakan sah
hanya bila undangan telah disampaikan dan disetujui oleh seluruh anggota
rapat atau Skep Kepala Rumah Sakit dikeluarkannya tentang jadwal tetap rapat
rutin.

48. Peserta Rapat. Setiap Rapat rutin selain dihadiri oleh Pejabat Rumah Sakit dan
Kepala Rumah Sakit juga dihadiri oleh Bagian yang terkait dalam bahasan
rapat dan/atau staf yang ditentukan oleh Kepala Rumah Sakit.

49. Pengambilan Keputusan Rapat


a. Pengambilan keputusan rapat diupayakan melalui musyawarah dan
mufakat.
b. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka keputusan diambil melalui
pemungutan suara dengan tata cara sebagai berikut:
1) Setiap masalah yang diputuskan melalui pemungutan suara dalam
rapat ditentukan dengan mengangkat tangan.
2) Suara yang diperhitungkan hanyalah berasal dari anggota rapat yang
hadir.
3) Keputusan rapat didasarkan pada suara terbanyak setelah dilakukan
pemungutan suara.
c. Dalam hal jumlah suara yang diperoleh adalah sama maka pimpinan rapat
berwenang untuk menyelenggarakan pemungutan suara yang kedua
kalinya. Apabila pada penyelenggaraan kedua jumlah suara yang diperoleh
tetap sama maka keputusan ditentukan oleh Kepala Rumah Sakit sebagai
pimpinan rapat.

BAB X
82

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN STAF MEDIS

50. Kepala Rumah Sakit mengangkat dan memberhentikan staf medis berdasarkan
surat perintah yang diatur dalam peraturan internal yang berlaku di RS KASIH
IBU.

51. Komite Medis


a. Komunitas staf medis diorganisir dalam Komite Medis yang
keanggotaannya dipilih dari dan oleh staf medis.
b. Kepala Rumah Sakit mengangkat dan memberhentikan anggota Komite
Medis dan Subkomitenya berdasarkan surat perintah yang diatur dalam
peraturan internal yang berlaku di RS KASIH IBU.
c. Komite Medis berkedudukan sejajar dengan Kaur Yanmed dan berperan
sebagai mitra dalam mengendalikan profesi medis di RS KASIH IBU.

52. Penugasan Staf Medis


a. Kepala Rumah Sakit menerbitkan surat perintah penugasan staf medis
yang kriterianya ditetapkan dalam Medical Staff By Laws.
b. Jangka waktu penugasan staf medis ditentukan dalam peraturan internal
staf medis yang berlaku di RS KASIH IBUkecuali ditetapkan lain oleh
Kepala Rumah Sakit.
c. Penugasan klinis di RS KASIH IBUpada seorang staf medis diatur lebih
lanjut dalam Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staf Bylaws).

BAB XI
83

PERATURAN RUMAH SAKIT

Rumah sakit dalam menjalankan kegiatannya secara etika harus a. mengungkapkan


kepemilikan dan konflik kepentingan;
a. menjelaskan pelayanannya pada pasien secara jujur;
b. melindungi kerahasiaan informasi pasien;
c. menyediakan kebijakan yang jelas mengenai pendaftaran pasien, transfer, dan
pemulangan pasien;
d. menagih biaya untuk pelayanan yang diberikan secara akurat dan memastikan bahwa
insentif finansial dan pengaturan pembayaran tidak mengganggu pelayanan pasien;
e. mendukung transparansi dalam melaporkan pengukuran kinerja klinis dan kinerja
organisasi;
f. menetapkan sebuah mekanisme agar tenaga kesehatan dan staf lainnya dapat
melaporkan kesalahan klinis atau mengajukan kekhawatiran etis dengan bebas dari
hukuman, termasuk melaporkan perilaku staf yang merugikan terkait dengan masalah
klinis ataupun operasional;
g. mendukung lingkungan yang memperkenankan diskusi secara bebas mengenai
masalah/isu etis tanpa ada ketakutan atas sanksi;
h. menyediakan resolusi yang efektif dan tepatwaktu untuk masalah etis yang ada;
i. memastikan praktik nondiskriminasi dalam hubungan kerja dan ketentuan atas asuhan
pasien dengan mengingat norma hukum serta budaya negara Indonesia;
j. mengurangi kesenjangan dalam akses untuk pelayanan kesehatan dan hasil klinis

RS menjalankan pelaksanaan asuhan pasien yang tidak melanggar norma bisnis, norma
keuangan, etik dan hukum seperti :
a. Memastikan tidak ada tagihan yang tidak sesuai dengan asuhan yang diberikan
b. Tidak ada uang muka untuk pasien gawat darurat
c. Tidak ada Iklan RS yang menyebutkan RS terbaik atau termurah yang mengarah
kepada persaingan tidak sehat
d. Pasien tidak diminta membeli obat dahulu sebelum dilayani
84

53. Kepala Rumah Sakit berwenang untuk menetapkan berbagai ketentuan dan
peraturan pelaksanaan untuk melaksanakan Peraturan Internal ini yang meliputi
peraturan rumah sakit, peraturan tentang personil rumah sakit, pengendalian
pasien dan pengunjung serta masalah lain yang tidak dicantumkan dalam
Peraturan Internal ini.

54. Pemaparan Peraturan Internal. Kepala Rumah Sakit senantiasa mengupayakan


agar Peraturan Internal ini dapat dilihat oleh berbagai pihak-pihak yang
berkepentingan.

55. Ketentuan Apel

a. Umum. Secara rutin/harian dilaksanakan apel untuk personel organic


Pusdikkes secara berdiri sendiri, sekali-kali dapat dilaksanakan apel
gabungan besama serdik yaitu pada apel luar biasa. Pelaksanaan apel
setiap hari sangat bervariasi ditinjau dari segi waktu, pakaian, pengambil
apel, tempat serta kegiatan lanjutan setelah apel dan lain-lain.

b. Jenis Apel
1) Apel Rutin
a) Dilaksanakan setiap hari, kecuali hari Senin dan tanggal 17 setiap
bulan, karena dilaksanakan upacara bendera.
b) Meliputi apel pagi (sebelum kerja) dan apel siang (selesai kerja)
serta apel malam bagi Ba / Ta Remaja.
2) Apel Luar Biasa
a) Dilaksanakan secara insidentil sesuai perintah KaRS KASIH IBU.
b) Pada saat apel pagi atau sesuai petunjuk KaRS KASIH IBU.

c. Tempat Apel
1) Jalanan/lapangan depan ruang administrasi/perkanotran
2) Khusus apabila ada kegiatan apel dipendah ke lapangan upacara

d. Waktu
1) Apel pagi pukul 07.00 WIB
2) Apel siang pukul 14.30 WIB, kecuali Jum'at pukul 15.30 WIB
85

e. Apel pada bulan puasa dimulai pada pukul 08.00 WIB dan selesai sama
dengan point 2).

f. Peserta Apel
1) Pada prinsipnya seluruh organic wajib melaksanakan apel.
2) Beberapa personel yang tidak mengikuti apel rutin :
a) KaRS KASIH IBU
b) WakaRS KASIH IBU, kecuali hari Sabtu sebagai pengambil apel.
c) Dinas luar / dalam tetap, berdasarkan Surat Perintah.
d) Pelaksanaan tugas seperti dinas dalam / luar, cuti, pendidikan
atau sakit, ijin dan lain-lain yang dapat dipertanggung jawabkan.
e) Tanpa keterangan, kemungkinana terlambat, tidak masuk kerja
atau hal lainnya.
3) Organik berpangkat Letkol dan Mayor senior (kecuali WakaRS KASIH
IBU) wajib hadir ditempat apel pada waktu apel rutin, tetapi berada di
luar barisan apel kecuali pada apel pagi pada hari Rabu, seluruh
personel tiap bagian mengikuti apel sesuai bagiannya secara lengkap.
4) Personel yang sedang hamil dibebaskan apel pada usia kehamilan 3
bulan sampai dengan selesai cuti hamil / melahirkan.

g. Pengelompokan Apel
Untuk Apel Hari Senin sampai dengan Jumat baik apel pagi dan apel siang
dilaksanakan perbagian kecuali apel hari rabu dan Jumat pagi apel
digabung

h. Pengambil Apel
1) Pengambil apel adalah Perwira Pengawas (Pawas) yang dijabat oleh
personel berpangkat Letkol dan Mayor senior yang ditetapkan
berdasarkan jadwal dengan jangka waktu per minggu untuk tiap
personel pengambil apel.
2) Khusus hari Rabu pengambil apel adalah KaRS KASIH IBU atau
WakaRS KASIH IBU.
3) Khusus apel luar biasa pengambil apel KaRS KASIH IBU.
86

i. Pakaian
1) Senin : PDH
2) Selasa
a) Pakaian olah raga untuk apel pagi, kegiatan pembinaan fisik dan
olah raga umum.
b) PDH mulai pukul 09.30 WIB
3) Rabu : PDH
4) Kamis: PDH
5) Jum'at: Pakaian olah raga
7) PDL Loreng digunakan antara lain untuk :
a) Latihan seperti latihan cara kerja Keslap, latihan satuan, latihan
masa penyegaran / masa tradisi pada awal pendidikan atau
kegiatan lain yang ditentukan oleh KaRS KASIH IBU.
b) Petugas Provost (kesatuan sendiri)
8) Penggunaan pakaian lainnya sesuai dengan kebutuhan.

j. Kegiatan terkait. Kegiatan yang dilaksanakan secara rutin setelah


pelaksanaan pel pagi antara lain :
1) Senin : Parade / defile.
2) Selasa : Pembinaan fisik
3) Rabu : PBB / kegiatan per bagian.
4) Kamis : Korve umum
5) Jum'at : Pembinaan fisik

k. Pembatalan Apel. Apel ditiadakan pada beberapa keadaan antara lain :


1) Cuaca hujan
2) Upacara bendera Senin atau upacara lainnya yang bersamaan
waktunya.
3) Kegiatan yang ditetapkan KaRS KASIH IBU. Contoh :
a) Apel pagi ditiadakan tetapi seluruh personel langsung mengikuti
jam Komandan di ruangan.
87

b) Cuaca siang sangat terik, khususnya pada bulan puasa, Pawas


dapat membebaskan apel siang.
Catatan : pada pembatalan apel, Piket membacakan do'a sebelum /
sesudah kerja.

56. Ketentuan Pelaksanaan Cuti


a. Cuti Tahunan
1) Mulai awal Januari sampai dengan akhir Desember setiap tahun
selama dua belas hari kerja dan pelaksanaannya dapat dibagi menjadi
dua bagian, masing-masing enam hari kerja dengan jangka waktu antar
kedua bagian sekurang -kurangnya enam bulan.
2) Telah berdinas satu tahun terus-menerus sejak yang bersangkutan
diangkat sebagai Prajurit/Capeg.
3) Cuti tahunan yang dilaksanakan di Daerah yang sulit transportasinya,
lamanya cuti ditambah dengan waktu perjalanan pulang pergi
berdasarkan pertimbangan pejabat yang berwenang memberikan cuti.
4) Cuti tahunan tidak bisa digabung dengan cuti hari raya/lebaran dan
apabila dalam setahun cuti belum diambil maka dianggap
hilang/dihapuskan.
5) Bagi Prajurit/PNS yang mengalami mutasi diberikan hak cuti tahunan
minimal setelah enam bulan berdinas di Satuan baru.

b. Cuti Sakit
1) Cuti sakit yang lamanya lebih dari dua hari perlu adanya Surat
Keterangan Dokter yang berdinas di lingkungan TNI AD.
2) Cuti Sakit diberikan paling lama enam bulan.

c. Cuti Kawin
1) Cuti Kawin diberikan selama tiga hari kerja bagi Pria dan enam hari
kerja bagi Wanita yang melaksanakan pernikahan di tempat
kedudukan/daerah di mana yang bersangkutan bertugas.
2) Untuk pernikahan di luar tempat kedudukan / daerah penugasan
ditambah dengan waktu perjalana pula.ng pergi.
88

d. Cuti Ibadah Haji, Umroh dan Perjalanan Rohani


1) Lamanya cuti ibadah haji adalah paling lama empat puluh lima hari,
ibadah umroh dan perjalanan rohani paling lama sebelas hari.
2) Bagi yang melaksanakan ibadah haji, umroh dan perjalanan rohani
maka cuti tahunan hilang / dihapuskan.

e. Cuti Hamil dan Melahirkan


1) Bagi personel Kowad dan PNS Wanita yang akan melaksanakan cuti
melahirkan berdasarkan surat keterangan dokter yang berdinas di TNI
AD serta diberikan cuti hamil dan melahirkan selama 3 bulan yang
pelaksanaannya dapat diatur sesuai kebutuhan.
2) Jika personel Kowad dan PNS Wanita melahirkan, namun anaknya
meninggal dunia atau keguguran sebelum waktunya melahirkan, yang
bersangkutan diberi istirahat selama satu setengah bulan setelah
anaknya meninggal dunia atau gugur kandungan.
3) Bagi yang melaksanakan cuti hamil dan melahirkan, maka cuti tahunan
hilang / dihapuskan.

f. Cuti Luar Biasa


1) Lamanya cuti luar biasa adalah 8 hari kerja dalam satu tahun secara
terus menerus atau terputus-putus sesuai dengan kebutuhan, antara lain :
a) Memenuhi sesuatu kewajiban hukum yang tidak dapat dilakukan
diluar jam dinas.
b) Memenuhi panggilan yang berwajib untuk menghadap sebagai
terdakwa atau saksi dalam suatu perkara.
c) Apabila Suami / Istri, Anak, Ibu / Bapak kandung / tiri atau ibu /
bapak mertua sakit keras atau meninggal dunia.
d) Apabila seorang anggota keluarga lainnya meninggal dunia,
sedangkan penguburannya harus diatur oleh prajurit tersebut.
e) Apabila Istri melahirkan.

2) Jika cuti luar biasa diberikan lebih dari delapan hari kerja dalam satu
tahun maka cuti tahunan diberikan kepada yang bersangkutan dikurangi
dengan sekian hari lebihnya dari delapan hari tersebut.
89

3) Dengan menyimpang dari ketentuan dalam point f pasal 1 dan 2, cuti


luar biasa dapat diperpanjang sebanyak-banyaknya satu bulan dalam
setahun dalam hal seorang anggota keluarga meninggal dunia dan
personel yang bersangkutan harus mengurus hak-haknya sehubungan
dengan harta peninggalan, sehingga dia harus sering kali meninggalkan
tempat kedudukannya.

g. Cuti Istimewa
1) Seorang prajurit TNI AD dan PNS TNI AD berhak atas cuti istimewa
karena alasan-alasan :
 Setelah melakasanakan tugas operasi.
 Setelah melaksanakan tugas luar negeri.
 Setelah mengikuti pendidikan.

2) Lamanya cuti istimewa adalah enam hari kerja apabila pelaksanaan


salah satu tugas tersebut di atas berjalan selama tiga bulan sampai enam
bulan atau dua belas hari kerja apabila pelaksanaan tugas tersebut berjalan
selama lebih enam bulan.

h. Penyelesaian Surat Cuti sebagai berikut:


1) Para Pamen Pusdikkes permohonan cuti diajukan kepada Komandan /
Wadan Pusdikkes dan surat cutinya diselesaikan oleh Simin Pusdikkes.
2) Pama dan PNS Gol. III surat cutinya diselesaikan oleh Simin
Pusdikkes, Bintara / Tamtama serta PNS Gol. II / I diselesaikan oleh
Dankima Pusdikkes setelah mendapat persetujuan dari Dan / Wadan.
3) Surat permohonan cuti paling lambat tujuh hari sebelum TMT
pelaksanaan cuti.

57. Ketentuan Rawat Mondok


a. Pembayaran.
90

1) Uang muka harus dilunasi pada hari masuk rawat yang besarnya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus dilunasi dalam kurun
waktu 1 Kasih Ibu 24 jam.
2) Untuk pasien dari perusahaan langganan / kerjasama, surat jaminan
harus sudah diserahkan paling lambat 1 Kasih Ibu 24 jam pada saat
pasien masuk.
3) Pembayaran yang dapat diterima dalam bentuk uang tunai.

b. Pasien Observasi dan Tunda Pulang.


1) Untuk pasien observasi di UGD lebih dari 6 jam dikenakan biaya
sesuai tarif observasi (khusus pasien tidak rawat mondok).
2) Untuk pasien lepas rawat tunda pulang :
a) Batas waktu pukul 12.00 WIB dan apabila lebih dari puul 12.00
WIB s/d 18.00 WIB dikenakan biaya 50% dari sewa kamar.
b) Diatas pukul 18.00 WIB dikenakan biaya 100% dari sewa
kamar.
c) Untuk visite dokter spesialis (sore):
 jam setelah visite pasien harus sudah pulang.
 s/d 9 jam setelah visite dikenakan biaya 50%.
 9 jam setelah visite dikenakan biaya 100%.

c. Pasien Lepas Rawat.


1) Pasien hanya diperbolehkan pulang dengan seijin dokter yang
merawat dan harus memiliki surat lepas perawatan.
2) Surat lepas perawatan dapat diperoleh setelah pasien / keluarganya
melunasi seluruh biaya rumah sakit.

d. Pasien dan keluarganya dilarang untuk membawa senjata tajam / pistol


serta tidak membawa barang-barang berharga atau uang dalam jumlah besar,
oleh karena itu kehilangan barang berharga tidak menjadi tanggung jawab
pihak rumah sakit.

e. Keluarga pasien dan pengunjung diwajibkan untuk memenuhi ketentuan


jam berkunjung / besuk :
91

1) Siang : pukul 10.00 WIB s/d 12.00 WIB.


2) Sore : pukul 16.00 WIB s/d 19.00 WIB.
Dan secara bergantian masuk ruangan selama jam besuk.

f. Kunjungan diluar jam besuk harus mendapat ijin dari dokter ruangan /
dokter jaga.

g. Keluarga pasien dan pengunjung dilarang merokok di lingkungan Rumah


Sakit KaRS KASIH IBU, tempat merokok disediakan di kantin.

h. Pengunjung diharapkan membuang sampah pada tempat yang telah


disediakan dan dilarang meludah dilantai.

i. Pasien dalam keadaan gawat boleh ditunggu keluarganya maksimal 2


orang setelah mendapat ijin dari dokter jaga / dokter ruangan.

j. Anak-anak yang berumur dibawah 12 tahun tidak boleh masuk di ruang anak,
ruang penyakit dalam dan ruang gawat darurat.
92

BAB XII
ATURAN TENAGA LEPAS HARIAN

58. Umum.

a. Seseorang yang mengalami perubahan status akan mengalami


perubahan hak dan kewajibannya. Hak dan kewajiban seseorang ditentukan
berdasarkan statusnya. Setiap pegawai RS KASIH IBU selain harus menyadari
status dirinya juga harus mengetahui hak dan kewajibannya.

b. Hak dan kewajiban serta cara-cara pengurusnya, baik selama dalam


percobaan maupun bekerja merupakan hal yang penting untuk diketahui oleh
setiap pegawai RS KASIH IBU. Lancar atau tidaknya hak-hak Ini dapat
diselesaikan bukan hanya terletak pada bagian personalia atau bagian
keuangan saja, tetapi tergantung pula pada pegawai yang bersangkutan. Oleh
karena itu setiap pegawai RS KASIH IBU wajib mengetahui peraturannya,
sehingga akan memperlancar penyelesaian hak-haknya.

c. Antara hak dan kewajiban tidak dapat dipisahkan, hak timbul karena
adanya kewajiban, sehingga tidak akan diberikan hak apabila kewajiban tidak
dilaksanakan.

59. Dasar. Hasil rapat koordinasi KaRS KASIH IBU tentang peraturan tenaga
lepas harian RS KASIH IBU (daiam rangka persiapan akreditasi) tanggal 19 Maret
2009.

60. Pengertian. Yang dimaksud Tenaga Lepas Harian RS KASIH IBU adalah
pegawai yang telah melewati masa percobaan selama 3 bulan dan untuk selanjutnya
menandatangani kontrak kerja untuk melanjutkan kerjanya selama 1 tahun dan
kemudian diangkat menjadi pegawai tenaga lepas harian RS KASIH IBU.

61. Kewajiban pegawai tenaga lepas harian RS KASIH IBU yang harus dipenuhi
dan dilaksanakan
93

a. Memenuhi kewajiban sebagai warga Negara Indonesia yang berpedoman


pada Pancasila dan UUD 1945.

b. Memenuhi kewajiban sebagai pegawai RS KASIH IBU

c. Mentaati dan melaksanakan semua peraturan yang berlaku bagi pegawai


tenaga lepas harian RS KASIH IBU

1) Mengikuti kegiatan apel pagi setiap pukul 07.00 dan apel siang
setiap pukul 14.30
2) Mengikuti kegiatan yang berlaku baik dilingkungan RS KASIH IBU.
3) Mentaati dan melaksanakan prosedur administrasi RS KASIH IBU.
4) Bekerja dengan baik dan sungguh-sungguh sesuai peraturan yang
ada.

62. Hak-hak pegawai tenaga lepas harian RS KASIH IBU sesuai bidang
pembinaan dan perawatan meliputi :

a. Pembinaan mental, merupakan pembinaan seseorang dalam membentuk


dan meningkatkan daya cipta untuk mewujudkan budi pekerti yang baik.

b. Pembinaan morii, merupakan pemenuhan kebutuhan moril disertai moril


yang tinggi dapat menimbulkan tingginya kesadaran dan kesediaan untuk
melaksanakan tugas-tugasnya yang diberikan. Pembinaan moril ini berupa
CUTI.

1) Pengertian Cuti. Cuti adalah pemberian istirahat kepada pegawai


Rumkitdik Pusdikkes Kodiklat TNI AD setelah melaksanakan tugas dalam
jangka waktu tertentu.

2) Maksud Cuti.

a) Untuk memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohani serta


semangt kerja setelah pegawai bekerja dalam waktu tertentu dalam
rangka melaksanakan tugas-tugas berikutnya.
b) Sifat cuti : Cuti merupakan hak pegawai, kecuali cuti diluar
tanggungan negara.
94

c) Cuti diberikan jika :


(1) Konditebaik
(2) Kinerja baik
(3) Telah bekerja selama 1 tahun

2) Macam-macam cuti yang diberikan :

a) Cuti tahunan.
(1) Diberikan kepada pegawai yang telah bekerja selama 1
tahun.
(2) Lamanya cuti 12 hari kerja.
(3) Bila cuti dilakukan di tempat yang jauh (luar Jawa), cuti
tersebut dapat ditambah menjadi 14 hari kerja.
(4) Bila cuti tidak diambil pada tahun yang bersangkutan, cuti
tersebut dianggap hilang / hangus.

b) Cuti sakit
(1) Diberikan kepada pegawai yang menderita sakit
berdasarkan surat keterangan dokter RS KASIH IBU.
(2) Cuti penyakit menahun diberikan paling lama 3 bulan.
Apabila menurut surat keterangan dokter perlu diperpanjang
paling lama 1 bulan.
(3) Bila menurut tim dokter dinyatakan masih sakit dan tidak
ada harapan sembuh, maka pegawai tersebut diberhentikan
dengan hormat dari jabatannya dan mendapat uang lepas.
(4) Sakit yang diperoleh dalam dan oleh karena pekerjaan
sehingga perlu perawatan, berhak atas cuti, sesuai ketentuan
yang berlaku.
(5) Selama Cuti sakit, gaji / honor diberikan penuh kecuali
pengkaryaan / insentif diberikan sesuai hari kerja.
(6) Pegawai wanita yang mengalami keguguran diberikan cuti
sakit maksimal 2 minggu (14 hari kerja) terhitung mulai yang
bersangkutan mengalami keguguran.
c) Cuti Nikah
95

(1) Diberikan kepada pegawai yang telah bekerja selama 1


tahun.
(2) Pengajuan cuti nikah adalah 1 bulan sebelum tanggal
pernikahan.
(3) Cuti nukah diberikan selama 5 hari, bila tempat
pernikahan diluar Jawa diberikan selama 7 hari.

d) Cuti bersalin
(1) Cuti bersalin diberikan untuk persalinan pertama dan kedua
pegawai RS KASIH IBU berhak atas cuti bersalin.
(2) Lamanya cuti bersalin 1,5 bulan sebelum dan 1,5 bulan
sesudah persalinan.
(3) Pengajuan cuti bersalin secara tertulis kepada kepala RS
KASIH IBU diketahui kepala bagian, diajukan 1 bulan sebelum
pelaksanaan cuti bersalin.
(4) Cuti bersalin diberikan oleh pejabat yang berwenang
memberikan cuti secara tertulis.

63. Perawatan dan Uang Muka Bagi Pegawai RS KASIH IBU:

a. Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, pegawai RS KASIH IBU


tidak luput dari kemungkinan hadapi resiko, seperti kecelakaan yang
dapat mengakibatkan pegawai tersebut sakit, cacat atau meninggal.

b. Bila pegawai RS KASIH IBU yang sakit karena dinas


sehingga pegawai tersebut sakit atau cacat sudah selayaknya dapat
pengobatan dan perawatan dari RS KASIH IBU.

c. Pegawai yang cacat karena dinas dan mengakibatkan tidak dapat bekerja
lagi, maka akan diberikan tunjangan cacat selayaknya. Bila pegawai tersebut
mengalami kecelakaan diluar dinas dan mengakibatkan tidak dapat bekerja
kembali maka pegawai tersebut diberikan pengobatan dan perawatan
secukupnya. Setelah itu ia dimintamengundurkan diri secara baik-baik.
96

d. Dengan adanya jaminan pengobatan, perawatan sebagaimana tersebut


diatas, maka diharapkan pegawai tersebut dapat melaksanakan tugasnya
dengan bersemangat dan penuh rasa pengbdian dan tanggung jawab.

e. Pengobatan dan perawatan yang diberikan sifatnya hanya yang dapat


ditanggulangi oleh RS KASIH IBU, apabila RS KASIH IBU tidak mampu
(fasilitas tidak memadai) maka akan dirujuk ke Rumkit yang
lebih besar.

64. Pengertian.

a. Kecelakaan adalah suatu peristiwa yang mendadak yang tidak


dikehendaki yang mengakibatkan seseorang menderita sakit dan menjadi cacat
yang memerlukan pengobatan, perawatan atau mengakibatkan seseorang
meninggal dunia.

b. Kecelakaan karena dinas adalah kecelakaan yang terjadi :


1) Dalam dan karena menjalankan tugas kewajiban.
2) Dalam keadaan lain yang hubungannya dengan dinas sehingga
kecelakaan disamakan dengan kecelakaan yang terjadi dalam dan karena
melakasanakan tugas kewajibannya.
3) Sakit karena dinas adalah sakit yang diderita akibat langsung dari
kecelakaan karena dinas.
4) Yang mendapat pelayanan pengobatan dan perawatan adalah
pegawai tenaga lepas harian RS KASIH IBU saja.

65. Pengobatan dan Perawatan

a. Pegawai RS KASIH IBU yang mengalami kecelakaan karena


dinas atau menderita sakit karena dinas berhak memperoleh pengobatan dan
perawatan Rumah Sakit hanya dilingkungan RS KASIH IBU.

b. Pegawai RS KASIH IBU yang mengalami kecelakaan karena


dinas, sangat memerlukan pengobatan dan perawatan lebih lanjut ketingkat
rumkit yang lebih tinggi (Fasilitas RS KASIH IBU tidak memadai) maka pegawai
tersebut dapat dirujuk ke rumkit yang lebih tinggi dan lengkap (sesuai
permintaan) dengan biaya rumkit ditanggung oleh pegawai yang bersangkutan.
97

c. Keluarga dapat ditanggung dalam pengobatan dan perawatan yaitu


suami/istri dan anak maksimal 2 orang.

66. Uang Duka

a. Kepada istri/suami pegawai tenaga lepas harian RS KASIH IBU yang


meninggal diberikan uang duka sebesar Rp. 500.000,00

b. Bila pegawai yang meninggal tersebut tidak meninggalkan istri/suami


maka uang duka tersebut diberikan kepada orang tuanya.

67. Peraturan Disiplin Bagi Pegawai Tenaga Lepas Harian RS KASIH IBU :

a. Dalam rangka usaha untuk mendapatkan pegawai tenaga lepas harian


yang baik dan tidak terlepas dari tujuan nasional, diperlukan adanya RS KASIH
IBU sebagai abdi masyarakat yang taat dan berdisiplin. Karena itu diperlukan
pegawai yang bermental baik, berwibawa, berdaya guna, bermutu tinggi dan
sadar akan tanggung jawabnya untuk melaksanakan tugas.

b. Untuk membina pegawai RS KASIH IBU yang demikian itu,


antara lain diperlukan adanya peraturan disiplin yang memuat pokok-pokok
kewajiban, larangan yang tidak boleh dilanggar oleh setiap pegawai RS KASIH
IBU.

c. Tujuan hukuman disiplin adalah untuk memperbaiki dan mendidik pegawai


RS KASIH IBU yang melakukan pelanggaran disiplin. Oleh karena
setiap pejabat yang bewenang menghukum wajib memeriksa lebih dahulu
dengan seksama pegawai yang melakukan pelanggaran itu.

e. Hukuman disiplin dijatuhkan haruslah setimpal dengan pelanggaran disiplin,


sehingga hukuman disiplin itu dapat diterima oleh pegawai yang bersangkutan
(rasa keadilan).

68. Pelanggaran Disiplin

a. Kewajiban yang harus ditaati oleh setiap pegawai RS KASIH IBU adalah :
1) Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan UUD 1945.
98

2) Mengutamakan kepentingan masyarakat atau/ RS KASIH IBU diatas


kepentingan pribadi.
3) Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat pribadi maupun RS
KASIH IBU.
4) Mentaati ketentuan jam dinas.
5) Menciptakan dan memelihara barang-barang milik RS KASIH IBU.
6) Menggunakan dan memelihara barang-barang milik RS KASIH IBU
dengan sebaik-baiknya.
7) Memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat
menurut bidang tugasnya masing-masing.
8) Bertindak dengan sikap baik, baik terhadap junior maupun senior.
9) Menjadi dan memberikan contoh teladan yang baik terhadap teman
maupun masyarakat.
10) Meningkatkan kinerja dan prestasi kerja.
11) Berpakaian rapi, sopan dan sesuai peraturan yang berlaku dan
bersikap serta bertingkah laku sopan santun terhadap atasan, senior,
sesama teman, junior maupun terhadap masyarakat.
12) Hormat-menghormati sesama anggota RS KASIH IBU maupun
masyarakat sekeliling kita yang memeluk agama/kepercayaan terhadap
Tuhan YME.
13) Mentaati segala peraturan kedinasan yang berlaku
14) Mentaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenang.

b. Larangan. Larangan yang tidak boleh dilanggar oleh setiap pegawai RS


KASIH IBU adalah :
1) Menyalahgunakan wewenang
2) Tanpa izin dinas menjadi pegawai atau bekerja untuk instansi lain
3) Melakukan tindakan yang bersifat negatif
4) Melakukan suatu tindakan atau sengaja tidak melakukan suatu
tindakan yang dapat mengakibatkan menghalangi atau mempersulit salah
satu pihak yang dilayaninya sehingga mengakibatkan bagi pihak yang
dilayani.

c. Tingkat dan jenis hukuman disiplin.


1) Tingkat hukuman disiplin terdiri dari :
99

a) Hukuman disiplin ringan


b) hukuman disiplin sedang
c) Hukuman disiplin berat
2) Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari :
a) Teguran lisan
b) Teguran tertulis
c) Pernyataan tidak puas secara tertulis
3) Jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari :
a) Penundaan-kenaikan gaji untuk paling lama 1 tahun
b) Penurunan gaji sebesar 1 kali kenaikan gaji
c) Penundaan kenaikan golongan untuk paling lama 1 tahun
4) Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari:
a) Pembebasan dari tugas
b) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
c) Pemberhentian tidak dengan hormat
5) Jenis hukuman disiplin yang berlaku di RS KASIH IBU bila pegawai
mwmbuat pelanggaran :
a) Tidak masuk kerja tanpa surat keterangan/tanpa memberi
kabar 3 hari berturut-turut dipotong honor/gaji.
b) Bila mengundurkan diri sebelum masa kerja yang telah
ditentukan dan menandatangani surat perjanjian kerja, maka
pegawai tersebut tidak mendapatkan surat pengalaman kerja berikut
gaji/honor selama masa sisa akhir bekerja di RS KASIH IBU
pengunduran diri bekerja dengan alasan yang tepat diajukan ke
bagian personalia 1 bulan sebelum tanggal pengunduran diri.
c) Bila tidak masuk kerja 5 hari berturut-turut tanpa keterangan
akan dikeluarkan dengan tidak hormat dan hak-haknya hilang.

d. Bila pegawai tenaga harian lepas melakukan pelanggaran criminal


(mencuri, berkelahi dll) di lingkungan RS KASIH IBU, maka yang bersangkutan
akan dipecat/dikeluarkan dengan tidak hormat dan mempertanggungjawabkan
perbuatannya dipolisi.
100

69. Penerimaan Tenaga Lepas Harian.

a. Penerimaan tenaga lepas harian di RS KASIH IBU didasarkan pada


Perencanaan Kebutuhan tenaga Paramedis dan non paramedis yang telah
ditetapkan. Unit/bagian yang membutuhkan tenaga paramedis atau non
paramedis dapat mengajukan penambahan tenaga ke Karumkitdik selanjutkan
akan mendisposisikan kepada Tim Penerimaan Tenaga lepas harian. Setiap
tenaga honorer yang diterima di RS KASIH IBU harus mendapat persetujuan
dari pimpinan Ka RS KASIH IBU dan tidak menjamin pengangkatan sebagai
pegawai negeri sipil. Rekruitment tenaga lepas harian yang bersumber dari
masyarakat umum terdiri atas lulusan :
1) Perguruan Tinggi Negeri / swasta yang terakreditasi.
2) Akademi Negeri / swasta yang telah terakreditasi.
3) Sekolah Menengah Umum / Kejuruan / Setingkat.
4) Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama / Setingkat.
5) Sekolah Dasar / Setingkat

b. Persyaratan Penerimaan
1) Warga Negara Indonesia pria / wanita beragama.
2) Berusia serendah-rendahnya 18 tahun dan setinggi-tingginya 35
tahun pada saat pengangkatan sebagai tenga lepas harian.
3) Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan
keputusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap
karena melakukan sesuatu tindak pidana kejahatan
4) Tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai
suatu instansi, baik pemerintah maupun swasta.
5) Mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian dan keterampilan yang
diperlukan oleh RS KASIH IBU.
6) Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan dari
Kepolisian setempat.
7) Berbadan sehat dibuktikan dengan surat keterangan dokter.
8) Pada waktu melamar bagi wanita tidak dalam keadaan hamil.

c. Penyaringan
1) Test penampilan / pemeriksaan postur dan sikap pelamar.
101

2) Pemeriksaan kelengkapan administrasi, pelamar yang memenuhi


persyaratan sebelum mengikuti seleksi pemeriksaan selanjutnya,
diadakan pemeriksaan terhadap bahan-bahan kelengkapan administrasi
yang meliputi :
a) Ijazah pendidikan umum.
b) Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Polres
setempat.
c) Surat ketangan dokter yang menyatakan berbadan sehat.
d) Pasfoto terbaru ukuran 4Kasih Ibu6 sebanyak dua lembar.
e) Surat-surat pendukung lainnya.

3) Ujian Akademik. Ujian akademik untuk memperoleh calon yang


memiliki tingkat pengatahuan yang cukup pada bidang-bidang :
a) Pengetahuan Umum
b) Keahlian / Keterampilan.
c) Pengetahuan Bahasa.

4) Wawancara. Wawancara untuk memperolah calon yang memiliki


sikap mental yang baik / positif terhadap :
a) Ideologi Negara, Pancasila dan UUD 1945
b) Tugas dan Kewajiban Honorer
c) Pengetahuan Umum

5) Pemeriksaan Psikologi. Pemeriksaan psikologi bagi tenaga lepas


harian yang berijazah S-1 meliputi :
a) Intelegensi Umum (Intelligence Quotion = IQ)
b) Kepribadian (Emotional Quotion = EQ)
c) Sikap Kerja

6) Pengumuman hasil pengujian / pemeriksaan dan pemilihan. Bagi calon


yang lulus penyaringan, diadakan penelitian dan peninjauan kembali yang
meliputi :
a) Hasil penyaringan / pemeriksaan.
b) Lahiriah dan Jasmaniah secara umum.
c) Kecakapan dan keterampilan yang diperlukan.
102

d) Menetapkan atau memutuskan para calon yang memenuhi


persyaratan.
e) Tim penyeleksi mengumumkan para pelamar yang lulus /
terpilih serta menyusun dalam daftar urutan sesuai peringkat hasil
pemilihan dan penyaringan untuk diproses lebih lanjut.
f) Mengarahkan calon pegawai / karyawan tersebut ke unit kerja
sesuai dengan formasi.
g) Tim penyeleksi membuat surat perintah penempatan dengan
persetujuan Kepala RS KASIH IBU ke unit kerja sesuai dengan
formasi.

70. Penggajian.

a. Hak atas gaji bagi Tentara Nasional Indonesia dan Pegawai Negeri Sipil di
lingkungan RS KASIH IBU berdasarkan Peraturan Pemerintah tentang
Peraturan Gaji Tentara Nasional Indonesia dan Pegawai Negeri Sipil..

b. Hak atas gaji bagi honorer berdasarkan skala gaji yang ditetapkan
kebijakan Kepala Rumah Sakit yang diambil dari penerimaan dana hasil
pelayanan masyarakat umum (yankesmasum) disesuaikan dengan tingkat
pendidikan dan masa kerja, mulai berlaku pada tanggal bersangkutan secara
nyata melaksanakan tugasnya yang dinyatakan dengan surat perintah dari
Kepala Rumah Sakit yang dikeluarkan selambat-lambatnya
dua bulan setelah yang bersangkutan secara nyata telah melaksanakan tugas.

71. Pemberhentian Dengan Tidak Hormat.

a. Pegawai/karyawan yang melanggar peraturan internal RS KASIH IBU


yang sangat fatai akan dilakukan :
1) Teguran secara lisan sampai 3 Kasih Ibu.
2) Teguran secara tertulis sampai 3 Kasih Ibu.
103

b. Apabila tidak mengindahkan teguran tersebut maka Kepala Rumah Sakit


menerbitkan surat perintah pemberhentian tidak dengan hormat pada yang
bersangkutan.

c. Dijatuhi hukuman disiplin berupa pembebasan dari jabatan berdasarkan


peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Dijatuhi hukuman penjara atau kurungan berdasarkan keputusan


pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena dengan
sengaja melakukan suatu tindak pidana kejahatan.

72. Perubahan Peraturan Internal. Kepala Rumah sakit berhak mengubah


Peraturan Internal ini melalui rapat yang diselenggarakan untuk itu dan setelah
disetujui oleh anggota rapat
104

BAB XIII
PENUTUP

73. Umum.

a. Prosedur peraturan internal RS KASIH IBU sangat penting sebagai


jabaran dari aturan, uraian tugas dan tanggung jawab Orgas RS KASIH IBU,
agar diperoleh koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam upaya efektifitas
dan efisiensi bidang tugas dan fungsi masing-masing tingkat struktural, baik
unsur pimpinan, pembantu pimpinan, pelayanan dan pelaksana RS KASIH IBU.

b. Prosedur peraturan internal RS KASIH IBU agar dijabarkan oleh


masing-masing tingkat struktural, baik unsur pimpinan, pembantu pimpinan,
pelayanan dan pelaksana sebagai pedoman pembuatan prosedur tetap.

74. Keberhasilan.Disiplin untuk mentaati ketentuan yang ada dalam Peraturan


Internal RS KASIH IBU oleh setiap tingkat struktural, baik unsur pimpinan, pembantu
pimpinan, pelayanan dan pelaksana akan sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan tugas pokok RS KASIH IBU.

75. Penyempurnaan. Ha;-hal yang belum diatur di dalam peraturan internal ini
dan dirasa perlu sebagai akibat adanya tuntutan kebutuhan dan perkembangan serta
dinamika pelaksanaan kegiatan, akan diatur lebih lanjut dan menjadi bagian tak
terpisahkan dengan peraturan internal ini.

Ditetapkan di
Pada tanggal

Kepala Kesehatan

dr.

Anda mungkin juga menyukai